Anda di halaman 1dari 18

Proposal Penelitian Tindakan Kelas

(PTK)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING


UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI
AYO MEMBAYAR ZAKAT KELAS V MI At-Taqwa 37 Wates
UTARA BABELAN BEKASI JAWA BARAT
TAHUN 2020

Oleh :
NAMA : ISKANDAR, S.Pd.I.
KELAS : V MADRASAH IBTIDAIYAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas UKID PPG Daljab


LPTK UIN Sunan Gunung Jati Bandung

Tahun 2023

Proposal PTK_Abdul Rouf | 1


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan pendidikan nasional, menurut UUD Tentang Pendidikan Nasional
dijelaskan bahwa, tujuan pendidikan Indonesia untuk mengembangkan potensi,
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga yang demokratis, sertabertanggung jawab (Ramayulis, 2011: 134).

Pendidikan sangat pentingdiberikan kepada anak didik, terutama


pendidikan agama Islam supaya anak didik menjadi anak yang
memiliki akhlak mulia.Pandidikan agama Islam memegang peranan penting
dalam kehidupan manusia, pendidikan agama Islam menjadi pembantu dalam
upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan
bermatabat.Oleh karena itu, pendidikan agama Islam sangatlah penting
dalam kehidupan manusia. Karena pendidikan adalah proses dalam rangka
dalam mmempengaruhi siswa agar dapat
menyesuaikandirisebaik mungkinterhadap lingkungandan masyarakat.

Masih rendahnya mutu pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia,


sehingga pemerintah berbagai upaya pun di lakukan yang tujuannya untuk
meningkatkan mutu pendidikan tersebut seperti pembaharuan kurikulum 2013
untuk menggantikan kurikulum 2006 yang seringdisebut dengan kurikulum
tingkat
satuan pendidikan.
Pendidikanagama Islam sebagaimatapelajaran pokok di sekolah dasaryang
didukung berbagai komponen agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
baik tujuan nasional maupun tujuan pendidikan Islam. Komponen- komponen itu
antara lain, kurikulum, program pembelajaran, materi pembelajaran, tujuan
pembelajaran, metode, sarana dan prasarana, guru dan siswa. Dengan didukung
olehkomponen-komponendiatas, maka tujuan pembelajaranakandapat dicapai.
Proposal PTK_Abdul Rouf | 2
Maka dalam proses pembelajaran yang diperhatikan pertama kali adalah
peserta didik, bagaimana keadaan dan kemampuannya, setelah itu menentukan
komponen-komponen yang lain. Apa bahanyang digunakan, bagaimana cara yang
tepat untuk bertindak, alatdan fasilitasapa yang cocok dan mandukung, semua itu
harusdisesuaikandengan keadaandan karakteristik siswa. Itulahsebabnyapeserta
didik menjadisubjek belajar.

Diantaramateri pelajaranyang diajarkandalamPendidikanAgama Islam dan


Budi Pekerti Kelas VI SD Islam Nurul Qomar Semarang adalah materi Ayo
Membayar Zakat. Dengan diberikannya materi zakat, diharapakan dapat
memberikan motivasi kepada siswa untuk menguasai materi tersebut secara teori
maupun praktissesuaidengan kaidahrukun Islam.
Dalam proses pembelajaran materi Ayo membayar zakat yang cukup
kompleks, siswa kurang dimotivasi untuk mengembangkan kemampuan
berfikirnya. Siswa selalu diarahkan untuk menghafal informasi, otak siswa hanya
dipaksa untuk mengingat berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami
informasiitu dan dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkanuraian
diatas dapat dijelaskan betapa pentingnya ajaran agama Islam diterapkan kepada
peserta didikpadatingkat dasarkhususnya padamatapelajaran Zakat. Materi Ayo
Membayar Zakat merupakan salah satu dari materi yang diajarkan pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dikelas VI.
Dalam proses pembelajaran Ayo Membayar Zakat, guru memberikan

penjelasan tentang beberapa hal sebagai berikut:


1. Makna Zakat

2 . Hukum Zakat
3. Macam-macam Zakat
4. Orang-orangyang berhak menerima zakat
5. Hikmah zakat.

Proposal PTK_Abdul Rouf | 2


Daripenyampaiandiatasdapat diambilkesimpulan bahwasudahadausaha

yang dilakukan oleh guru dalam rangkameningkatkan pemahamansiswaterhadap


materi tersebut. Namun, berdasarkan pengamatan penulis, masih ada kekurangan
dalam pemahaman materi Ayo Membayar Zakat. Hal ini ditunjukkan dengan
beberapa indikasisebagai berikut:
a. Ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru tentang materi

pemebalajaran
b. Siswakurang sungguh-sungguhdalam mengikuti pelajaran

c. Siswamerasabosandengan materi yang disampaikan guru

Hal ini dimungkinkan karena ketidak pahaman siswa akan maksud serta
tujuan maupun hikmah mempelajari tentang zakat dan juga karena guru masih
menggunakan metodeklasik dalam menyampaikan materipembelajaran. Sehingga,
prosespembelajaranseakan hanyaberjalan satu arah.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merasa perlu untuk
melakukan penelitian tentang bagaimana agar pemahaman siswa lebih meningkat
lagi dalam memahami dan mempelajari materi Ayo Membayar Zakat dengan
menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL). dengan penerapan
PJBL diharapkan dapat membangkitkan minat siswa dalam memahami zakat
sehinggasiswalebih aktif dan sungguh-sungguhdalam mengikuti materipelajaran
Zakat. Oleh karena itujudul penelitiantindakan kelaspenulis adalah:

Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk


Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Ayo Membayar Zakat Kelas
VI SD Islam Nurul Qomar Semarang Tahun 2021.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahdalam penulisan ini adalah:
a. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa terhadap materi Ayo Membayar

Zakat dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning?

Proposal PTK_Abdul Rouf | 12


C. Tindakan Yang Dipilih
Tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan model
pembelajaran Project Based Learning dalam upaya untuk peningkatkan pemahaman
siswaterhadap materi Ayo Membayar Zakatyang akan dilakukan dalambeberapa
siklus.

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui peningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi Ayo Membayar zakat dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning.

E. Lingkup Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Islam Nurul Qomar kelas VIA

denganjumlahsiswa 31 anak, dengan rincian 15 laki-lakidan 16 perempuan.

F. Manfaat Penelitian

a. Untuk Guru
1. Meningkatkan kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan
kurikulumatau program pembelajaran sesuaidengantuntutan dankonteks
lokal, sekolah, dan kelas dengan menggunakan model pembelajaran Project
Based Learning pada materi Ayo Membayar Zakat. Hal initurut memperkuat
relevansipembelajaran bagikebutuhan peserta didik.

2. Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik,


menantang, nyaman, menyenangkan, serta melibatkan siswa karena
strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam
pembelajaran demikian bervariasidandipilih secara sungguh-sungguh.

b. Untuk Siswa
1. Meningkatanatauperbaikankinerjasiswadi sekolah.

Proposal PTK_Abdul Rouf | 12


2. Peningkatanatauperbaikan masalah-masalah pendidikananak di sekolah.
3. Peningkatan dan perbaikan kualitas dalam penerapan kurikulum
dan pengembangan kompetensisiswa di sekolah.

4. Memupuk dan meningkatkan keaktifan, keterlibatan, kegairahan,


ketertarikan, kenyamanan, kesenangan dalam diri siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran di kelas. Di samping itu, hasil belajar siswa
pun dapat meningkat.

c. Untuk Sekolah
1. Meningkatkan kualitas standar isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan
dan pembelajarandi sekolah.

2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi


masalahpembelajarandan pendidikan didalam dan luarkelas.

3. Meningkatkan sikap profesional pendidik dantenaga kependidikan

G. Kajian Pustaka
1. Pengertian Model Pembelajaran Project Based Learning
Project Based Learning yang jika diterjemahkankedalam bahasa Indonesia
bermakna sebagai pembelajaran berbasis proyek merupakan sebuah model
pembelajaranyang sudahbanyak dikembangkan di negara-negara majuseperti
Amerika Serikat. Pembelajaran berbasis proyek menurut para ahli sebagai
berikut:
1) Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang
menggunakan proyek/ kegiatansebagai media (Daryanto, 2014, hlm. 23).

2) Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu pembelajaran yang didesain


untuk persoalan kompleks dan berorientasipada produk.
Dalampendekatan Project Based Learning siswa mengembangkan suatu
proyek baik secara individu maupun kelompok untuk menghasilkan
suatu produk misalkan porto folio. (Mahanal, 2009, hlm. 2).

Proposal PTK_Abdul Rouf | 12


3) Pembelajaran berbasis proyekadalah model pembelajaranyang memberikan
kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan
melibatkan kinerja proyek. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka
dapat dikatakan bahwa pada pendekatan Project Based Learning, guru
berperan sebagai fasilitator bagi siswa untuk memperoleh jawaban dari
pertanyaan penuntun. Melaluipembelajaran berbasis proyekini, siswadapat
menggali suatu materi dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna
bagi dirinya. Siswadibiasakan bekerjasecara kolaboratif, penilaiandilakukan
dengan cara mengukur, memonitor dan menilai semua hasil belajar dan
sumber belajar bisa sangat berkembang. (Samanthis, 2014, hlm. 24).
Definisi di atas, melalui model Project Based Learning ini, seorang siswa
bukan hanya dapat menggunakan alat peraga, tetapi juga menciptakan sebuah
produk yang sangat bermanfaatdalam menunjang prosespembelajaran.

2. Karakteristik Model Pembelajaran Project Based Learning


pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning memiliki karakteristik

sebagai berikut:
a. Siswamembuat keputusan tentangsebuah kerangkakerja.
b. Adanya permasalahanatautantanganyang diajukan kepadasiswa.
c. Siswa mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau

tantanganyang diajukan.
d. Siswasecara kolaboratif bertanggung jawabuntuk mengakses dan mengelola

informasi untuk memecahkan permasalahan.


e. Prosesevaluasidijalankan secarakontinu.
f. Siswasecaraberkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudahdijalankan.

g. Produk akhiraktivitas akan dievaluasisecarakualitatif.


h. Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.

(Daryanto, 2014, hlm. 24)


3. Kelemahan dan Kelebihan Model Pembelajaran Project Based Learning

Proposal PTK_Abdul Rouf | 12


Pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PjBL) memiliki
kelemahandan kelebihansepertitercantumdalam permendikbud no. 81Atahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum. Beberapa kelemahan pembelajaran
berbasis proyekadalahsebagai berikut:
a. Memerlukanbanyakwaktu untuk menyelesaikan masalah.

b. Membutuhkan biayayangcukup banyak.


c. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, dimana

instruktur memegang peranutama dikelas.


d. Banyaknya peralatanyang harusdisediakan.
e. Siswa yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan

informasiakan mengalamikesulitan.
f. Ada kemungkinan siswayang kurangaktifdalam kerjakelompok.
g. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda,

dikhawatirkan siswatidak bisamemahami topik secarakeseluruhan.


Kemudian, kelebihan pembelajaran berbasis proyek adalah sebagai

berkut:
a. Meningkatkan motivasi belajar, mendorong kemampuan untuk melakukan

pekerjaan penting.
b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
c. Membuat siswalebih aktif dan berhasil memecahkan masalah kompleks.

d. Meningkatkankolaborasi.
e. Mengembangkandanmempraktikkan keterampilan komunikasi.

f. Meningkatkan keterampilan siswadalammengelolasumber.


g. Memberikan pengalaman mengorganisasi proyek, alokasi waktu dan

sumber sumber lain untuk menyelesaikan tugas.


h. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan siswa secara kompleks

dandirancanguntuk berkembangsesuaidunianyata.
i. Melibatkan parasiswauntuk belajar mengumpul informasi, mengolah sesuai
pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia
nyata.
Proposal PTK_Abdul Rouf | 12
j. Membuatsuasanabelajar menjadimenyenangkan.

4. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek.


Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek yang dikembangkanoleh

Daryanto (2014: 27-28) adalahsebagai berikut:

a. Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the essential question)


Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan
yangdapat memberi penugasan siswa dalam melakukan suatu aktivitas.
Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai
dengan sebuah investigasi mendalam. Guru berusaha agar topik yang
diangkatrelevan untuk parasiswa.
b. Mendesain perencanaan proyek (Design a plan for the project) Perencanaan
dilakukansecara kolaboratif antara guru dansiswa. Dengandemikian,siswa
diharapkan akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi
tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam
menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai
subjek yang mungkin serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses
untuk membantu penyelesaian projek.

c. Menyusun jadwal (Create a schedule) Guru dan siswa secara kolaboratif


menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada
tahap ini antara lain:
1) Membuat timeline untuk menyelesaikanproyek
2) Membuat deadline penyelesaian proyek
3) Membawasiswa agar merencanakan cara yang baru

4) Membimbing siswa ketika mereka membuat cara yang tidak


berhubungandenganproyek
5) Meminta siswa untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan

suatu cara
d. Memonitor siswa dan kemajuan proyek (Monitor the students and the
progress of the project) Guru bertanggung jawab untuk melakukan monitor
Proposal PTK_Abdul Rouf | 12
terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Monitor dilakukan
dengan cara menfasilitasi siswa pada setiap proses. Dengan kata lain, guru
berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses
monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhanaktivitas
yang penting.

e . Menguji hasil ( Assess the outcome) Penelitiandilakukan untuk membantu guru


dalam mengukur kecerdasan standar, berperan dalam mengevaluasi
kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat
pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun
strategi pengajaran berikutnya.

f. Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience) Pada akhir proses


pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan
hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara
individu maupun kelompok. Pada tahap ini, siswa diminta untuk
menungkapkan perasaandan pengalamannyaselamamenyelesaikanproyek.
Guru dansiswa mengembangkandiskusidalam rangkamemperbaikikinerja
selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu
temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan
padatahappertamapembelajaran. (Daryanto, 2014, hlm. 27- 28)
Menurut daffily dan sassman menjelaskan bahwa tahapanProject Based

Learning adalahsebagai berikut.

1) Praproyek. Tahapanini merupakan kegiatanyang dilakukan guru diluar jam


pelajaran. Pada tahap ini guru merancang deskripsi proyek, 15 menentukan
batu pijakan proyek, menyiapkan media dan berbagai sumber belajar, dan
menyiapkankondisipembelajaran.
2) Fase 1: Mengidentifikasi Masalah. Pada tahap ini siswa melakukan
pengamatan terhadap obyek tertentu. Berdasarkan pengamatannya tersebut siswa
mengidentifikasi masalah dan membuat rumusan masalah dalam bentuk
pertanyaan.

Proposal PTK_Abdul Rouf | 12


3) Fase 2: Membuat Desain dan Jadwal Pelaksanaan Proyek. Pada tahap ini
siswa secara kolaboratif baik dengan anggota kelompok ataupun dengan
guru mulai merancang proyek yang akan mereka buat, menentukan
penjadwalan pekerjaanproyek, dan melakukanaktivitas persiapan lainnya.

4) Fase 3: Melaksanakan Penelitian. Pada tahap ini siswa melakukan kegiatan


penelitian awal sebagai model dasarbagiproduk yang akan dikembangkan.
Berdasarkan kegiatan penelitian tersebut siswa mengumpulkan data dan
selanjutnya menganalisis data tersebut dengan teknik analisis data yang
relevan dengan penelitianyang dilakukan.

5) Fase 4: Menyusun Draf Produk. Padatahap inisiswamulai membuat


produk awal sebagairencanadan hasil penelitianyang dilakukannya.

6) Fase 5: Mengukur, Menilai, dan Memperbaiki Produk. Pada tahap ini siswa
melihat kembali produk awal yang dibuat, mencari kelemahan, dan
memperbaiki produk tersebut. Dalam praktiknya, kegiatan mengukur dan
menilai produk dapat dilakukan dengan meminta pendapat atau kritik dari
anggotakelompok lain ataupun dari guru.

7 ) Fase 6 : Finalisasi dan Publikasi Produk. Pada tahap ini siswa melakukan
finalisasi produk. Setelah diyakini sesuai dengan harapan, produk
dipublikasikan.

8) Pasca proyek. Pada tahap ini guru menilai, memberikan penguatan,


masukan, dan saran perbaikanatas produk yang telahdihasilkan siswa

H. RumusanHipotesis
Berdasarkan teori-teori dan kerangka berfikir dapat dijadikan hipotesis

dirumuskansebagai berikut:
Jika penerapan model pembelajaran Project Based Learning berjalan dengan
efektif dan efisien maka pemahaman siswa akan meningkat dalam
pembelajaran
materi Ayomembayar Zakat.

Proposal PTK_Abdul Rouf | 12


I. Metode Penelitian
1. Setting Penelitian
Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VI jumlah peserta
didik 31 siswa. Penelitiandilaksanakandikelaskelas VI SD Islam Nurul
Qomar
pada semester ganjiltahun pelajaran 2021/2022.

2. Variable yang diteliti


a. Variabelinput : Peserta didik Kelas VI SD Islam Nurul Qomar

Semarang
b. Variabel proses : Model Pembelajaran Project Based Learning

c. Variabel output : Hasil belajar

3. Rencana Tindakan

a. Menetapkanwaktupenelitiandan subjek penelitian


b . Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP) dengan menggunakan

model Project Based Learning


c. Menyiapkanalat dan bahan pembalajaranyang diperlukan padasaat proses

pembelajaran.

d. Menyiapkan instrumen lembar tes observasi kemampuan siswa dalam


menyelesaikan soal yang dibuat berdasarkan indikator kemampuan siswa
dalam menyelesaikan soal.
e. Membuat alat untuk merekam kegiatan pembelajaran untuk membuktikan

dan pengakuratan data yang diperoleh.


f. Melakukan penilitiantindakan kelas 1 sampaidengan 2 siklus

g . Melakukan refleksi

Proposal PTK_Abdul Rouf | 12


Tabel Siklus

No Uraian Kegiatan Oktober Nopember

1 Perencanaan
Siklus 1
2 Pelaksanaan
Siklus 1
3
Observasisiklus 1
4
Refleksisiklus 1
5 Perencanaan
siklus 2
6 Pelaksanaan
Siklus 2
7 Observasi
siklus 2
8
Refleksisiklus 2
9 Penyusunan
laporan penelitian
10 Seminar hasilptk
11 Revisilaporanptk
Keterangan

Pelaksanaan penelitian ini diadakan sebanyak tiga siklus penelitian , yaitu


siklus I, siklus II, dan siklus III. Waktu yang digunakan dalam setiap siklus
adalah 4 jam pelajaran. Pada setiap siklus memiliki beberapatahapan dalam
penelitiantindakan kelas. Tahapan-tahapan dalampenelitian tindakan kelas
dimaksud adalah : (1) Perencanaan (Planing), (2) Pelaksanaan Tindakan
(Acting), (3) Pengamatan (Obseving), (4) Evaluasi (Evaluating), (5) Refleksi
(Reflecting).

1. Perencanaan (Planning)
Sebelum dilaksanakannya tindakan, perlu membuat perencanaan
terlebih dahulu. Bentuk kegiatan yang dimaksud dalam perencanaan

adalah:

Proposal PTK_Abdul Rouf | 13


a . Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP) sesuai
dengan standarkompetensi yangakandicapai.
b. Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan di kelas sesuai

dengan RPP yang telahdisiapkan.


c. Menyiapkan alat pengambilan data berupa lembar observasi dan

evaluasi berbentukunduhan status temandi media social.

2. Pelaksanaan tindakan (Acting)


Dalammelaksanakantindakan perlu dilakukan kegiatan-kegiatan, berupa:

a. Memberikan motivasisebelumpembelajarandimulai.
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang telah

direncanakan.
c. Membuat suasan kondusif, sehingga dapat memperlancar kegiatan

pembelajaranyang sedang berlangsung.


d. Memperhatikantingkahlaku siswabaik secaraindividumaupundalam

kelompoknya.

3. Pengamatan (Observing)
Pengamatan atau observing merupakan kegiatan yang bertujuan
untuk memantaukegiatan pembelajaran atau proses belajar mengajar
yang berlangsung di kelas dengan menggunakan lembar observasi yang
telah disiapkan berdasarkan hasil unduhan yang kembangkan dalam
bentuk cerpen. Kemudian, hasilnya digunakan untuk memperbaiki
kegiatanpembelajaran pada siklus berikutnya.

4. Evaluasi (evaluating)
Evaluasi dilaksanakan dengan memberikan tes pada setiap akhir siklus.
Pemberianevaluasi bertujuan untuk mengetahui ketercapaian proses
belajar menggajar yang telahdilakukan)5. Refleksi (Reflecting)

Proposal PTK_Abdul Rouf | 15


Agar dapat menarik kesimpulan, data yang diperoleh baik data
kualitatif maupun data kuantitatif dari siswa harus dianalisa terlebih
dahulu. Data kanitatif dianalisis dengan mencari nilai rata-rata kelas
dan jumlah siswa yang telah berhasildalampembelajaran. Sedangkan
data kualitatif dianalisa dengan cara mencari rata-rata keaktifan siswa
dalamproses belajar mengajar.
Berdasarkan kesimpulanyang dihasilkan, guru dapat
menentukan apakah tindakan yang dilakukan sudah dapat
mengantisipasi masalah yang dihadapi. Jika didapatkan
kenyataan yang belum sesuai, maka guru dapat merencanakan
kegiatan berikutnya untuk
mengatasimasalah tersebut.

4. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data


a. Alat pengumpulan data
1. Tes ( Ulangan Harian )
2. Lembar Observasi
b . Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
2. Dokumentasi
3. Angket

5. Analisis Data
Teknik yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah

menggunakan analisis deskriptif kuantitatif.


Tahap-tahap analisis data adalah

1) mereduksi data
2) Menyajikan data

Proposal PTK_Abdul Rouf | 15


3) Menarik kesimpulandan verifikasi

6. Indikator Kinerja
Tindakan Kelas PTK Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila
telah terdapat sedikitnya 7 0 % siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Keberhasilan atau ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil tes yang
diperoleh siswa. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang digunakan di SD
Islam Nurul Qomar. Siswadi katakana berhasil atautuntasapabila
setiapsiswa mencapai skor 75% - 100% atau nilai 75. Sedangkan KKM
yang digunakan peniliti dalam meningkatkan keaktifan dalam proses
pembelajaran dikatakan berhasil atau tuntas apabila setiap siswa mencapai
skor 75% - 100% atau nilai
75.

7. Tim Peneliti
Adapun Tim Penelitidalamproses Penelitian Tindakan Kelas ini adalah:
1. Guru Mapel PAI dan Budi Pekerti
2 . Guru Sejawat
3. Kepala Sekolah

J. Sistematika Penulisan

HalamanJudul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Abstrak
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat Penelitian
Proposal PTK_Abdul Rouf | 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
B. Penelitianyang Relevan
C. Kerangka Konseptual
D. Hipotesis Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Waktu Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Jenis Penelitian
D. Prosedur Penelitian
Siklus I
Siklus II
E. Sumber Data
F. Teknik dan Pengumpulan Data
G. Validasi Data
H. Analisis Data
I. Indikator Kinerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Kondisi Awal
B. Deskripsi Hasil Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
3. Hasil Pengamatan
4. Refleksi
C. Deskripsi Hasil Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
3. Hasil Pengamatan
4. Refleksi
D. Pembahasan / Diskusi

BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

K. Daftar Pustaka
Ramayulis, Prof. DR. H. (2011) Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Kalam Mulia,
Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Penerbit Gava Media.

Proposal PTK_Abdul Rouf | 17


Mahanal. (2009) Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek. Malang: Universitas
Negeri Malang
Samanthis. (2014) Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta: Gava Media.

Proposal PTK_Abdul Rouf | 18

Anda mungkin juga menyukai