Anda di halaman 1dari 31

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DENGAN METODE VARIATIF


PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
KELAS IV SD SWASTA ISLAM AL-WASHLIYAH

PROPOSAL

OLEH

HILWA MAHARANI

NIM : 2019.154.010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
KABUPATEN TEBO
2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Perumusan Masalah.............................................................................. 5
C. Fokus Masalah...................................................................................... 5
D. Tujuan dan kegunaan penelitian........................................................... 5
E. Landasan teori....................................................................................... 6
BAB II PROSEDUR PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian........................................................................... 15
B. Jenis dan sumber data........................................................................... 15
C. Setting dan subjek penelitian................................................................ 16
D. Metode dan pengumpulan data............................................................. 17
E. Analisis data.......................................................................................... 18
F. Jadwal penelitian................................................................................... 19

BAB III Metode Penelitian


A. Historis dan geografis........................................................................... 21
B. Struktur organisasi................................................................................ 22
C. Keadaan guru,siswa dan penduduk....................................................... 22
D. Sarana dan prasarana............................................................................. 25

xiii
.BAB I
PENDAHULUAN.

A.Latar Belakang Masalah.


.Dalammpendidikan..banyakkdefinisi.yangidipaparkanlterkaittmaknakpendidik
antitu sendiri.lIstilah pendidikan diartikan sebagai proses, cara,.pembuatan
.mendidik dalam mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan..
.Adapun makna pendidikan.nasioanl .adalah pendidikan yang.berdasrkan
Psncasila .dan Undang-Undang.Dsar .Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan. nasioanl Indonesia dan
tanggapan .terhadap tuntutan perubahan zaman..
.Undang-undanggSistemmPendidikanl Nasional atau Undang-
Undang.Sisdiknasm .(resminya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003) merupakan..undang-undang. yang
mengatur.Sistem,pendidikan,yang,ada, di Indonesia.. Dalam UU ini,
penyelenggaraan pendidikan wajib memegang beberapa prinsip antara lain,
pendidikan. diselenggarakan .secara demokratis dan berkeadilan serta
tidak.deskriminatif .dengan menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai budaya, dan. kemajuan bangsa .dengan satu kesatuan
yang.sistematis.dengan sistem terbuka dan multi. makna.
. Apabila kita mencermati keadaan pendidikan pada masa ini, kita dapat
melihat bahwa realitas pendidikan di Indonesia pada saat ini memang masih jauh
dari harapan. Selain perlunya perluasan kesempatan pendidikan, dari sisi kualitas,
masih banyak aspek yang harus diperbaiki.1
Banyak faktor yang menyebabkan kualitas pendidikan menurun, seperti
penyebabnya dari siswa, guru, sarana, dan prasarana maupun model pembelajaran
yang digunakan. Juga minat dan motivasi siswa yang rendah, kinerja guru yang
kurang baik, serta sarana dan prasarana yang kurang memadai, akan menyebabkan
kurang berhasilnya instruksional. Proses pembelajaran yang kurang berhasil dapat

1
Kemendiknas, Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka,
2015, hlm. 34

1
2

menyebabkan siswa kurang minat untuk belajar. Minat siswa yang kurang
ditunjukkan dari kurangnya aktivitas belajar, interaksi dalam proses pembelajaran
dan persiapan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Seharusnya di
era modern dan dengan banyaknya variasi metode dan model pembelajaran yang
ada, guru dapat menerapkannya didalam kelas sehingga suasana belajar menjadi
lebih aktif dan menyenangkan sehingga dapat tercapai hasil belajar optimal.
Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional no 2 tahun 1989
dirumuskan bahawa pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan, bagi peranannya di
masa yang kan datang.2
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta
didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan
tertentu. Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam pengembangan
semua potensi, kecakapan, serta karasteristik pribadinya kearah yang positif, baik
bagi dirinya maupun lingkungan. Proses pembelajaran merupakan kegiatan
fundamental dalam proses pendidikan yang mana terjadinya proses belajar yang
tidak terlepas dari proses mengajar. Proses pengajaran dan pembelajaran dalam
konteks pendidikan formal merupakan usaha sadar dan sengaja serta terorganisir
secara baik, guru untuk mencapai tujuan institusional yang diemban oleh lembaga
yang menjelaskan misi pendidikan. Proses pembelajaran adalah seperangkat
kegiatan belajar yang dilakukan siswa (peserta didik).
Keberhasilan pembelajaran ditentukan banyak faktor diantaranya guru. Guru
memiliki kemampuan dalam proses pembelajaran yang terkait erat dengan
kemampuannya dalam memilih model pembelajaran yang dapat
memberikreativitasan pada siswa. Adapun merupakan sasaran dari proses
pembelajaran sehingga memiliki motivasi dalam belajar, sikap terhadap
pembelajaran,guru dapat menimbulkan kemampuan berfikir kritis, memiliki
kemampuan sosial, serta hasil pencapaian berkreatifitas lebih baik.
Realita yang kita lihat saat ini adalah proses pembelajaran yang ada dikelas
masih didominasi oleh guru dan cenderung mengejar target pencapaian kurikulum

2
Depdiknas, Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka,
2014, hlm. 35
3

yang ada tanpa memperhatikan apakah materi yang diajarkan sudah tersampaikan
secara optimal kepada peserta didik. Karena itulah, yang menjadikan suasana
belajar menjadi tidak kondusif dan tidak menyenangkan. Upaya peningkatan hasil
belajar tidak lepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya salah satunya
ialah diperlukannya guru yang kreatif. Guru yang kreatif sangat dibutuhkan dalam
peningkatan hasil belajar siswa, karena guru yang kreatif akan membuat proses
pembelajaran menjadi lebih menyenagkan sehingga materi pelajaran dapat
tersampaikan secara optimal.
siswa harus diajarkan dengan metode pembelajaran yang menyenangkan,
karena dengan cara yang menyenangkan siswa menjadi lebih mudah dalam
menyerap materi pelajaran. Dari sinilah guru memerlukan kreativitas yang harus
dilakukan oleh semua pihak, baik guru maupun siswa, dan siswa dituntut belajar
aktif sesuai arahan yang diberikan guru, begitu juga guru dituntut kreatif dalam
menggunakan metode pembelajaran agar dapat memotivasi sisw untuk belajar.
Pengguanaan model pembelajaran yang menarik dapat memotivasi belajar siswa
dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa (peserta didik).
Selain itu penggunaan model atau metode pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan dapat membuat suasana kelas menjadi lebih kondusif, aktif, dan
menyenagkan. Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan
motivasi siswa untuk belajar agar hasilnya belajarnya efektif adalah metode
pembelajaran variatif. Melalui metode pembelajaran variatif ini guru dapat
mencoba membangun kesadaran siswa. Bahwa siswa perlu diajarkan untuk
mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan siswa dan pengalaman belajarnya
berdasarkan pengetahuan yang ia miliki.3
Pelaksanaan Metode pembelajaran merupakan bagian dan strategi intruksional,
metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan,
memberi contoh, dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan
tertentu.Metode pembelajaran variatif adalah kombinasi penggunaan beberapa
metode pembelajaran secara bervariasi sebagai upaya meningkatkan hasil belajar.
Dimana metode kombinasi yang peneliti gunakan ialah gabungan dari metode
simulasi dan demonstrasi. Metode investigasi kelompok ialah salah satu metode
3
Ahmadi Abu dan Noor Salimi, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2021.
Hlm. 4
4

mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok, dan metode


demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang,
kejadian, aturan-aturan melakukan kegiatan, baik secara langsung meupun
penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi
yang sedang disajikan.
.Berdasarkany hasilaobservasit awalt danr wawancara,langsungy. yang
dilakukancdenganz walirkelasg IV. di SDSwasta Islam Al-Washliyah.pada
tanggalk 20,Aprili.2023.sekolahimenerapkan kurikulum 2013 yang dalam hal ini
kurikulum tersebut menggunakan pembelajaran tematik yang menekankan pada
ranah KI 1 (Keyakinan), KI 2 (Penanaman Sikap), KI 3 (Pengetahuan), KI 4.
(Keterampilan). .Data yang. di peroleh .saat proses pembelajaran berlangsung
dapat diketahui bahwa dalam proses kegiatan belajar mengajar belum maksimal,
guru dalam menyampaikan materi.kebanyakan .menggunakan metode ceramah
dan media cetak yang berupa buku teks untuk memperjelas uraian.materi .yang.
cenderung membuat peserta didik bosan dan kurang paham dengan materi yang di
sampaikan. .Metode pembelajaran yang digunakan hanya untuk satu muatan mata
pelajaran dan belum memperlihatkan keterpaduan.antara.muatan pelajaran. yang
satu dengan .muatan mata pelajaran. yang lainnya, siswa kurang aktif dalam
proses belajar mengajardi kelas pada materi yang.di sampaikan, .kurangnya
respon siswa dalam mengikuti pembelajaran terlihat ada siswa yang. sedang
asik.berbicara dengan teman sebangkunya. atau sibuk dengan urusannya masing-
masing.
.Hasil analisis kebutuhan di atas menjelaskan bahwa.dibutuhkannya .metode
pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran tematik. Sehingga peneliti akan.
Menggunakan metode variatif dimana gabungan kombinasi dari metode silmulasi
dan demonstrasi, dimana harapan peniliti dari kombinasi kedua metode ini dapat
membantu siswa lebih termotivasi dalam proses pembelajaran dan memudahkan
siswa dalam melakukan pembelajaran tersebut..Maka penulis mengangkat sebuah
judul..“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Variatif
Pada Pembelajaran Tematik Kelas IV SD Swasta Al-Washliyah”.

B. Rumusan Masalah.
5

.Berdasarkan latar belakang.masalah.yang telah dikemukakan, maka dapat di


rumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut:.
1. Hasil belajar dalam pembelajaran tematik masih tergolong rendah
2. Guru masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, Metode
pembelajaran yang membosankan berdampak pada.keaktifan.belajar siswa
menjadi rendah pada pembelajaran tematik.
3. Kurangnya fokus serta keaktifan siswa terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung.

C. Fokus Masalah.
.Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka.penelitian .membatasi
permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil
belajar siswa setelah menggunakan metode variatif pada pembelajaran tematik.

D.Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Sehubung dengan rumusan masalah diatas, maka penulis mempunyai
tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini
agar memperoleh gambaran yang jelas dan tepat serta terhindar dari adanya
interprensi dan meluasnya masalah dalam memahami isi skripsi selain dari pada
itu Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar baik sebelum dan
sesudah menggunakan metode variatif.
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian karya ilmiyah ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi peneliti dapat menambah wawasan keilmuan dan pengetahuan penulis
tentang upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode variatif di kelas
IV SD Swasta Islam Al-Washliyah.
b. Bagi pembaca agar dapat menambah wawasan mengenai upaya meningkatkan
hasil belajar dengan menggunakan metode variatif.
c. Bagi guru dapat menjadi acuan dan masukan dalam meningkatkan hasil belajar
siswa dengan menggunakan metode variatif.
6

d. Bagi penulis untuk memenuhi persyaratan dan menyelesaikan program studi


Strata Satu (S1) Institut Agama Islam Kabupaten Tebo.
E. Landasan Teori.
Ilandasan ini mendukung data dari lapangan, agar tidak terjadinya
penyimpangan dalam penelitian ini, maka penulis mengambil landasan teori
sebagai berikut.
1. Metode Pembelajaran
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode adalah : ³Cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
tercapai secara optimal.11 Ini berarti metode digunakan untuk merealisasikan
proses belajar mengajar yang telah ditetapkan.12 Menurut Abdurrahman Ginting,
metode pembelajaran dapat diartikan cara atau pola yang khas dalam
memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan
sumberdaya terkait lainnya agar terjadi proses pemblajaran pada diri
pembelajar.13
Dengan kata lain metode pembelajaran adalah ³teknik penyajian yang
dikuasai oleh seorang guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada murid di
dalam kelas baik secara individual atau secara kelompok agar materi pelajaran
dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh murid dengan baik.¥ 14 Dalam
kenyataannya, cara atau metode pembelajaran yang digunakan untuk
menyampaikan informasi berbeda dengan cara yang ditempuh untuk
memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Khusus metode pembelajaran di kelas, efektifitas metode dipengaruhi oleh faktor
tujuan, faktor siswa, faktor situasi dan faktor guru itu sendiri. Dengan demikian
metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat
penting, karena keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pada cara guru
dalam menggunakan metode pembelajaran.4

4
Ghufron M. Nur dan Rini Risnawati R. Teori-Teori Psikologi, Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2021.
Hlm. 24
7

b. Macam-Macam Metode Pembelajaran


 Metode Ceramah Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara
lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar.Seperti
ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa
tujuan.Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi
bagi pendengarnya. Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode
ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu.
Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan
jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.Metode ceramah adalah metode
yang boleh dikatakan metode tradisonal.Karena sejak dulu metode ini telah
dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam
interaksi edukatif.
 Metode Diskusi Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua
orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau
saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga
didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan
metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne &
Briggs. 1979: 251). Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya,
dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam
pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah.Tetapi dalam
transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat
dibanding penggunaan ceramah, untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan
anak dari pada metode diskusi.
 Metode Demonstrasi 14 Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode
pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan seperti: bagaimana cara mengaturnya? bagaimana
proses bekerjanya? bagaimana proses mengerjakannya? Demonstrasi sebagai
metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator
(orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada
seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci
otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.
8

 Metode Tanya Jawab Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran
dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dri guru kepada siswa,
tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
 Metode Kerja Kelompok Metode kerja kelompok adalah upaya saling
membantu antara dua orang atau lebih, antara individu dengan kelompok
lainnya dalam melaksanakan tugas atau menyelesaikan problema yang
dihadapi dan menggarap berbagai program yang bersifat prospektif guna
mewujudkan kemaslahatan dan kesejahraraan bersama

2. Metode Pembelajaran Variatif


a. Metode Bervariasi
Pengertian Metode Bervariasi Pendidikan memegang peranan penting dalam
mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas oleh karena itu pendidikan
hendaknya dikelola, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut bisa
tercapai bila siswa dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada waktunya dengan
hasil belajar seseorang ditentukan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Salah satu faktor yamg ada di luar siswa adalah guru professional yang mampu
mengelola pembelajaran dengan metode-metode yang tepat, yang memberikan
kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi pelajaran, sehingga
menghasilkan belajar yang baik. Sebagaian besar metode dan suasana pengajaran
di sekolah-sekolah yang digunakan para guru, tampaknya lebih banyak
menghambat memotivasi potensi otak. Misalnya, seorang peserta didik disiapkan
hanya sebagai seorang anak yang mau mendengarkan, mau menerima seluruh
informasi, dan menaati segala perlakuan gurunya. Metode secara harfiyah metode
berarti “cara”.
Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau
prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu ( Hadi, 2008 : 206).
Menurut Ahmadi (2005 : 52) metode merupakan teknik penyajian yang dikuasai
guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa baik secara
individual atau secara kelompok, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan
dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Nana Sudjana (2005 : 76) metode mengajar
adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa
9

pada saat berlangsungnya pengajaran.Abdul Aziz Wahab (2008 : 36) mengatakan


bahwa metode adalah cara atau prosedur yang keberhasilannya adalah didalam
belajar, atau sebagai alatyang menjadikan mengajar menjadi efektif. Berdasarkan
keterangan diatas 8 dapat disimpulkan bahwa metode merupakan suatu cara untuk
mencapai tujuan pendidik.
Menurut Suprapto (1993:4) tugas guru dalam rangka optimalisasi proses
belajar mengajar adalah sebagai fasilitator yang mampu mengembangkan
kemauan belajar siswa, mengembangkan kondisi belajar yang relevan agar
tercipta suasana belajar secara wajar dengan penuh kegembiraan, dan mengadakan
pembatasan positif terhadap dirinya sebagai seorang guru. Jadi, metode
pembelajaran merupakan salah satu faktor atau komponen pendidikan yang sangat
menentukan berhasil-tidaknya suatu pembelajaran. Seorang guru harus bisa
membimbing, mengarahkan, dan menciptakan kondisi belajar siswa. Guna
mencapai hal tersebut, ia harus berusaha mengurangi metode ceramah dan mulai
mengembangkan metode lain yang melibatkan siswa aktif. Hal ini karena belajar
aktif dapat dilihat dari dua segi, yaitu: (1) segi siswa yang berarti bahwa belajar
aktif merupakan proseskegiatan yang dilakukan siswa dalam rangka belajar.
Aktivitas ini dapat berupa aktivitas fisik, mental, maupun keduanya; (2) keaktifan
mental dengan keterlibatan langsung berbagai keaktifan fisik (Ahmadi, 2005:120).
Di samping guru, faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah
penggunaan metode pengajaran.
Metode secara etimologi kata metode berasal dari bahasa Yunani pada
abad ke 15 yaitu metha yang berarti perjalanan.Sehingga metode berarti pemikiran
untuk melakukan suatu perjalanan atau pekerjaan. Sehubungan dengan usaha
ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk memahami objek
yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Menciptakan proses belajar
mengajar secara efektif dan efesien merupakan faktor utama dalam pembelajaran,
sehingga terbentuk kegiatan nyata, menarik, dan bermanfaat, serta dapat bersikap
kritis dan memiliki keterampilan yang memadai. Namun hal ini tidak akan
berkembang apabila 9 motivasi belajar siswa rendah. Sudah selanyaknya seorang
guru harus mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa, tentunya seorang guru harus mengetahui berbagai macam
10

metode dan memilih metode yang tepat dalam setiap pembelajaran.


Ketidaktepatan guru dalam memilih metode mengajar, mengakibatkan kurang
efektif dan efesien yang akan mempengaruhi belajar siswa. Jika seorang guru
tepat dalam memilih metode maka motivasi belajar siswa meningkat, apabila
motivasi belajar siswa meningkat akan menghasilkan pelajaran yang efektif dan
efesien.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Ruseffendi (1998: 282)
bahwa, metode efektif adalah metode mengajar yang menurut penelitian adalah
efektif untuk pengajaran topik tertentu, metode efektif ini merupakan syarat bagi
terjadinya pengajaran efektif selain metode efektif, terdapat persyaratan lain
sehingga pelajaran lain itu menjadi efektif, misalnya berorentasi pada tujuan dan
tidak membuang-buang waktu. Metode mengajar yang diterapkan dalam suatu
pengajaran itu dikatakan efektif, apabila tujuan proses belajar mengajar tercapai
sedangkan dalam memilih suatu metode memerlukan usaha yang relative
memakan waktu, tenaga dan pikiran. Semakin tinggi kesungguhan kita dalm
memilih metode, maka akan efektif dalm proses belajar mengajar.Metode atau
cara mengajar ialah yang akan di tempuh oleh guru untuk memberikan berbagai
jenis meta pelajaran. Jalan itu ialah khuttah (garis) yang direncanakan sebelum
masuk kedalam kelas dan dilaksanakan didalam kelas sewaktu mengajar
(Mahmmud Yunus, 1978). Metode adalah teknik yang dikuasai guru untuk
mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa dalam kelas agar
pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan
baik (Roestiah, 1991). Variasi adalah tindakan, keadaan atau hasil perubahan dari
keadaan semula atau selingan menurut kamus ilmiah popular. Variasi adalah
selingan atau pergantian. Variasi dapat berwujud perubahan-perubahan atau
perbedaan- 10 perbedaan yang sengaja diciptakan atau dibuat untuk memberikan
kesan yang baik.5
Adapun variasi dalam proses pembelajaran merupakan keanekaragaman
dalam penyajian kegiatan pembelajaran (Dr. M. Sobry Sutikno, hlm. 142).
Bervariasi berarti mempunyai berbagai bentuk (rupa, jenis, dsb). Metode
bervariasi dapat didefinisikan sebagai cara penyajian pelajaran oleh seorang guru

5
Sarlito W. Sarwono, Psikologi Remaja, Jakarta: Rajawalipers, 2014, hlm. 43
11

kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu yang dilakukan secara variatif dari
suatu cara ke cara lainnya. Suatu pembelajaran tidak jarang memerlukan beragam
metode sesuai dengan karakteristik bahasan dan kondisi siswa kerena setiap
pokok bahasan memiliki karakteristik tersendiri untuk disampaikan dengan
metode tertentu yang sesuai dengannya. Guru dapat menggabungkan berbagai
metode yang karena sifatnya yang variatif dapat pula disebut metode
bervariasi.Dalam proses belajar mengajar, bila seorang guru dalam proses belajar
mengajar tidak menggunakan variasi, dalam arti hanya menggunakan satu metode
maka biasanya akan membosankan siswa, perhatian siswa kurang, mengantuk dan
akibatnya tujuan belajar tidak tercapai.
Dalam hal ini guru memerlukan variasi dalam mengajar siswa. Pada
intinya keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar adalah ditentukan oleh
ketepatan guru dalam menerapkan metode belajar.Seorang guru selain betuk-betul
hapal macam-macam metode pengajaran, juga memperhatikan pula segi kebaikan
dan kelemahan dari metode pengajaran. Adapun segi kebaikan dan kekurangan
dari metode bervariasi seperti yang dikemukakan oleh Ahmadi (1985: 112)
sebagai berikut: 1. Kelebihan a. Dalam waktu yang sangat singkat guru IPS dapat
menyampaikan bahan sebanyak-banyaknya. b. Organisasi kelas lebih sederhana
tidak perlu mengadakan pengelompokan murid seperti pada metode yang lain. 11
c. Guru dapat menguasai seluruh kelas dengan mudah, walaupun jumlah murid
cukup banyak. d. Jika guru sebagai penceramah berhasil dengan baik, maka dapat
menimbulkan semangat, kreasi yang konstruktif. e. Fleksibel, dalam arti bahwa
jika waktu sedikit bisa menggunakan metode yang tidak membutuhkan waktu
banyak, jika waktu banyak dapat disampaikan sebanyak-banyaknya dan
mendalam. f. Menumbuhkan kreatifitas, nalar dan daya pikir anak didik. 2.
Kekurangan a. Guru sulit untuk mengetahui pemahaman nak didik terhadap
bahan- bahan yang diberikan. b. Kadang-kadang guru sangat mengejar
disampaikannya bahan yang sebanyak-banyaknyahingga menjadi bersifat
pemompaan. c. Anak didi cenderung menjadi pasif apabila metode yang
diterapkan lebih didominasi oleh guru dan ada kemungkinan kurang tepat dalam
mengambil kesimpulan, berhubungan guru menyampaikan bahan pelajaran
dengan lisan. d. Jika guru tidak memperhatikan segi-segi psikologi dari anak-anak
12

didik, dapat bersifat melantur-lantur dan membosankan. Sebaiknya kalau guru


berlebihan berusaha untuk menimbulkan humor.
Inti danisi meteri menjadi kabur Bila dilihat dari segi kelebihan dan
kekurangannya dari penerapan bervariasi diatas, maka yang paling banyak
adalah segi positifnya . Namun perlu dipahami bagi seorang guru atau pendidik
akan kelemahannya supanya jangan menemui kegagalan dalam menyajikan
meteri pelajaran. Oleh karena itu ada beberapa hal yang selayaknya diperhatikan
oleh guru atau pendidik dalam melaksanakan tugas mengajar. Salah satu
hambatan dalam pelaksanaan pendidikan adalah masalah metode mangajar,
semua metode yang ada di dunia pendidikan masih dalam bentuk pedoman-
pedoman yang bersifat umum sehingga diperlukan kecakan 12 para pendidikan
sendiri untuk mengambil dan menerapkannya secara khusus terhadap tiap-tiap
materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Karena pada
kenyataannya cara atau metode mengajar yang digunakan untuk menyampaikan
informasi berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam
menguasai keterampilan dan sikap.
Abu Ahmadi (2005 : 52) menyatakan dalam penggunaan metode
pembelajaran dianjurkan memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut : a.
Metode mengajar yang dipergunakan agar dapat membangkitkan motivasi,
minat, atau gairah belajar siswa. b. Metode mengajar yang dipergunakan agar
dapat menjaring perkembangan kegiatan kepribadian siswa. c. Metode mengajar
yang dipergunakan agar dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk
mewujudkan hasil karya. d. Metode mengajar yang dipergunakan agar dapat
merangsang keinginan siswa dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh
pengetahuan melalui usaha sendiri. e. Metode mengajar yang dipergunakan agar
dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan
pengalaman atau situasi nyata dan bertujuan. f. Metode mengajar yang
dipergunakan agar dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan
sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik
dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan keterangan diatas bahwa metode
pengajaran yang dipergunakan guru haruslah disesuaikan dengan kondisi siswa
dan dapat memotivasi siswa untuk giat belajar serta merangsang kreativitas
13

berfikir siswa untuk menemukan sendiri pemahaman-pemahaman tentang materi


yang diajarkan melalui serangkaian kegiatan.

3. Hasil Belajar
A.Pengertian Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh oleh siswa setelah
melaksanakan proses belajar, yang hasil tersebut dapat terlihat dari perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan pada diri siswa itu sendiri dari hasil
interaksi dengan lingkungan sekitar.
Dimyati dan Mudjiono berpendapat, hasil belajar adalah hasil dari suatu
interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. dari sisi guru, tindak mengajar
dikhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.8 Oemar Hamalik
menyatakan bahwa hasil belajar adalah seseorang telah belajar akan terjadi
perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi
tahu, dan tidak mengerti menjadi mengerti.9
Nana Sudjana menyatakan, hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang
luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.1
Hasil dari sebuah pembelajaran penting dikakukan guna mengetahui sejauh
mana pemahaman dan kemmpuan siswa dalam memahami suatu materi dalam
proses pembelajaran.
Berdasarkan dari beberapa pendapat, bahwa yang dimaksud dengan hasil
belajar adalah hasil dari suatu interaksi yang menjadikan perubahan pada diri
individu itu dan perubahan itu tidak hanya pada satu aspek tetapi secara
keseluruhan atau komprehensif.
Perubahan tersebut terletak pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dan
hasil belajar merupakan puncak dari proses belajar itu sendiri yang sering
dijadikan sebagai alat ukur sejauh mana kaberhasilan dari proses pembelajaran
tersebut.
14

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Dalam proses pembelajaran hasil belajar seseorang tergantung dari kemampuan
baik berupa bakat, minat dan kecerdasan serta model pembelajaran yang
diterapkan oleh pendidik. Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik yang satu
dengan yang lainnya berbeda-beda. Secara global, faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam, yakni: 1.
Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/ kondisi jasmani dan
rohani siswa; (seperti keadaan mata dan telinga). a. Aspek fisiologis Kondisi
umum jasmani yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-
sendinya, dapat mempengaruhi semangat daan intensitas siswa dalam mengikuti
pelajaran. 11 b. Aspek psokologis Intelegensi siswa Intelgensi adalah kemampuan
psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan
dengan cara yang tepat. Sikap siswa Sikap adalah gejala internal yang berdimensi
afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang
relatif tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif
maupun negatif.
Bakat siswa Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Minat siswa Minat adalah
kecenderungan dan gairah yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Motivasi siswa Motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia maupun
hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. 2. Faktor eksternal (faktor adri
luar siswa), yakni kondisi lingkungan disekitar siswa; a. Lingkungan sosial.6

6
Ghufron M, Nur dan Rini Risnawita R. Teori-Teori Psikologi, Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2011.
Hlm, 32
BAB II
PROSEDUR PENELITIANp

A. Pendekatan Penelitian
Lokasi penelitian ini berada dalam lingkup Sekolah Dasar Swasta Islam Al-
Washliyah Kabupaten Tebo, penelitian lebih terpusat pada murid pada mata
pelajaran tematik yang ada di Sd Swasta Islam AL-Washliyah Kabupaten Tebo.
Penelitian ini berebentuk metode deskripsi kualitatif yang di lihat dari sudut
pandang pendidikan yang mengkaji tentang hasil belajar siswa din SD Swasta
Islam Al-Washliyah Kabupaten Tebo, melalui wawancara mendalam,
pengamatan, partisipasi atau observasi dan analisis dokumen.
B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:


a. Data Primer

Data primer merupakan data yang langsung dikumpulkan


oleh peneliti dan sumber pertama. Data primer ini adalah data
yang diperoleh langsung dari sumber yang diamati dan dicatat
untuk pertama kalinya. Data primer dalam penelitian ini adalah
data langsung tentang upaya meningkatkan hasil belajar siswa
dengan metode variatif pada pemebelajaran tematik di SD
Swasta Islam Al-Washliyah kabupaten Tebo, Khususnya
mengenai:
1) Kurang nya partisipasi dan fokus siswa dalam kegiatan
proses belajar mengajar.
2) Metode yang digunakan guru cenderung membosankan
sehingga kurang efektif dalam proses pembelajaran
berlangsung.

15
16

3) Masih banyak nya siswa yang saling mengganggu pada saat


jam pelajaran berlangsung.
b. Data Sekunder
Merupakan data yang langaung di kumpulkan peneliti sebagai
penunjang dari sumber pertama. Data sekunder dalam
penelitian ini merupakan data yang didapat dari gambaran
umum Sekolah Dasar Sawasta Islam Al-Washliyah Kabupaten
Tebo, seperti:
1). Historis dan Geografis
2). Struktur organisasi
3). Keadaan guru, karyawan, dan siswa
4). Keadaan sarana dan prasarana.
2. Sumber Data
Sumber data merupakan dimana data didapatkan atau diperoleh.
Sumber data dalam penelitian ini penulis menyaring informasi
dari:
a. Kepala sekolah
b. Guru kelas
c. Siswa

G. Setting dan Subjek Penelitianl


1. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lokasi Sekolah Dasar Swasta Islam Al-
Washliyah Kabupaten Tebo. Karena di sekolah ini masih banyaknya siswa
yang kurang fokus pada saat proses belajar mengajar berlangsung sehingga
rendahnya hasil belajar peserta didik.
2. Subjek Penelitian
Dimana subjek yang diteliti adalah kepala sekolah, guru kelas, dan siswa
yang didapat dengan menggunakan metode variatif yaitu dimana metode
17

tersebut adalah metode yang melakukan adanya kombinasi antara metode


satu dan lainnya sehingga membuat proses belajar menjadi lebih efektif dan
menarik.
Kepala sekolah dan guru kelas ditetapkan sebagai informasi kunci,
sedangkan orang tua dan siswa sebagai inrofman tambahan. Subjek pada
penelitian ini sebagai didatangi untuk di wawancarai langsung, dan
sebagian lain hanya diamati atau di observasi langsung. Semua ini
dilakukan agar informasi atau data yang diterima sesuai dengan data yang
di ambil melalui wawancara dengan data yang diambil dari observasi hal
ini dilakukan melalui teknik triangulasi,, sehingga data atau infromasi
sampai ketitik jenuh.

H. Metode Pengumpulan data


Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa metode
yaitu sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi awal dilakukan bertempat di SD Swasta Islam Al-Washliyah
kelas IV. Pada kegiatan ini dilakukan dengan cara mengamati kegiatan
belajar mengajar pembelajaran tematik yang digunakan. Observasi ini
bertujuan untuk memberikan solusi yang tepat melalui menggunakan
metode pembelajaran yang sesuai dengan persoalan di lapangan.
b. Wawancara
Wawancara pada penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara awal
terhadap guru kelas IV SD Swasta Islam Al-Washliyah untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menerapkan metode
pembelajaran. Adapun bentuk wawancara yang digunakan adalah
wawancara semi terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara
yang hanya garis besarnya saja, pengembang bebas mengembangkan
pertanyaan sesuai dengan kebutuhan. Pertanyaan meliputi tentang
pelaksanaan pembelajaran tematik, tersedianya media pembelajaran
tematik, penggunaan media dalam pembelajaran tematik, dan karakteristik
siswa saat proses belajar mengajar berlangsung. Wawancara terstruktur
18

dilakukan melalui analisis kebutuhan dengan menggunakan instrumen


analisis kebutuhan untuk digunakan sebagai pedoman wawancara
mengenai pembelajaran tematik.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi mencari data mengenail hal-hal atau variable yang berupa
catatan, transkripsi, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan
sebagainya.
Dari metode ini peneliti berdasarkan dengan pengumpulan data dokumen yang
ada baik berupa tulisan maupun laporan yang tentunya berhubungan dengan
materi yang di bahs dalam penelitian ini.

I. Analisis Data
Untuk menganalisis data dalam peneilitian ini penulis
menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu yang dilihat dari sudut
pandang pendidikan. Dan metode dalam menganalisa data
penelitian ini adalah metode induktif yang artinya cara yang
dilakukan dengan mengemukakan suatu pikiran atau pendapat
khusus agar mendapatkan suatu penegertian yang bersifat umum.
Dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-langkah analisis
data melalui:
1. Memeriksa kelengkapan data
2. Menyajikan data kedalam beberapa format catatan penelitian yang
dianggap perlu
3. Melakukan verifikasi data secara menarik sebuah kesimpulan yaitu
dengan mengintrepetasikan data atau fakta yang telah di olah lalu
dibandingkan dengan ketentuan-ketentuan teoritis dan nomatif yang
bersifat universal. Sehingga ditetapkan sebagai kesimpilan akhir.
19

J. Jadwal penelitian
Penelitian ini diperkirakan dilakukan selama enam bulan, penelitian
dilakukan dengan pembuatan proposal, kemudian dilanjutkan dengan
seminar proposal skripsi. Setelah pengesahan judul dan riset. Jadi
penulis mengadakan pengumpulan data, verivikasi dan analisis data
dalam waktu yang berurutan.
Hasilnya penulis melakukan konsultasi dengan pembimbing
sebelum diajukan kepada sidang munaqasah. Adapun jadwal kegiatan
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

NO KEGIATAN BULAN

APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR APR

1 Peninjauan √
lokasi
penelitian
2 Observasi √
masalah
yang akan
diteliti
3 Persiapan √
pembuatan
proposal
4 Pembuatan √ √
proposal
5 Perbaikan
seminar
proposal
7 Pengumpula
n data
8 Verifikasi
dan analisa
20

data
9 Konsultasi
pembimbing

10 Perbaikan

11111 Pengandaan
laporan
BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A.Historis dan Geografis


1. Historis

Sekolah Dasar Swasta Islam Al-Washliyah Kabupaten Tebo merupakan salah


satu sekolah yang terdapat di Kabupaten Tebo khususnya di Kecamatan Tevo
Tengah. Dimana Sekolah Dasar Swasta Islam Al-Washliyah ini bertujuan untuk
membantu pemerintah dan masyarakat dalam upaya mencerdaskan bangsa,
memiliki pengetahuan, sikap, kepribadian, akhlak mulia, dan mengembangkan
sumberdaya manusia serta memepersipakan siswa untuk melanjutkan kejenjang
yang lebih tinggi.
Sekolah Dasar Swasta Islam Al-Washliyah Kabupaten Tebo didirikan secara
resmi sebagai lembaga pendidikan yang beroperasi pada pagi hingga siang hari,
sekolah ini didirkkan pada tahun 2007 dengan Nomor SK Pendirian Sekolah
01/YPI/AW/K.T/VI/2007 Diresmikan pada 22 April dan dengan Nomor SK
Operasional 421.1/195/DIKNAS/2007. Sekolah Dasar Swasta Islam Al-
Washliyah ini sejak diresmikan telah banyak meluluskan siswanya hingga
samapai sekarang. Status kepemilikan gedung sekolah ini merupakan Swasta.
SD Swasta Islam Al-Washliyah ini salah satu satuan pendidikan dengan
jenjang SD di kelurahan Tebing Tinggi, Kabupaten Tebo, Jambi. Dalam
menjalakan kegiatannya SD Swasta Islam Al-Washliyah berada dalam naungan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Geografis
Sekolah Dasar Swasta Islam Al-Washliyah Kabupaten Tebo ini berada di
DesaSumber Sari di jln. Lintas Tebo-Jambi Km.1, Kelurahan Tebing Tinggi,
Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi, dengan Kode Pos 37271.

21
22

B. Struktur Organisasi
Organisasi adalah institusi atau wadah sebagai unit terkoordinasi terdiri
setidaknya dua orang atau lebih yang berfungsi mencapai satu sasaran melalui
organisasi memungkinkan masyarakat meraih hasil atau mengejar tujuan yang
sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu-individu karena melalui organisasi
ada kekuatan yang memebantu masyarakat mencapai tujuannya.
Organisaasi merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan
kerjasama antara sesama manusia, sehingga terwujudnya suatu kesatuan usaha
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam organisasi ini terdapat pembagian tugas, wewenang, dan tanggung
jawab secara terperinci menurut bidang dan bagiannya massing-masing, sehingga
terciptanya hubungan kerjasama yang harmonis untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Struktur organisasi merupakan tolak ukur dalam suatu organisasi yang baik
dapat menunjukkan kegiatan yang baik pula dan juga merupakan pendukung
dalam pelaksanaan program organisasi.

C.Keadaan Guru dan Siswa


1. Keadaan Guru dan Karyawan
Peranan guru sebagai tenaga pengajar atau mendidik sangatlah penting dalam
memupuk minat dan menumbuhkan semnagat siswa dalam memberikan bekal
ilmu pengetahuan melalui pembelajaran. guru yang baik adalah guru yang
memberikan pelajaran kepada siswa secara efektif dan efesien. Dengan senantiasa
membuat rencana pemebelajaran yang lebih menarik agar siswa tidak bosan saat
belajar.
Maka guru sangatlah penting dalam kegiatan belajar mengajar disekolah, oleh
karena itu ketersediaan guru dan kualifikasi pendidikan guru harus menjadi
perhatian penting senuah lembaga pendidikan.
Adapun tenaga pengajar (guru) yang terdapat di Sekolah Dasar Swasta Islam
Al-Washliyah Kabupaten Tebo ini adalah sebagai berikut:
23

NO. NAMA STATUS GOL. JABATAN


1 Drs.H.ALI IMRON NON - KETUA YAYASAN
ACMAD,M.Pd.I PNS
NIP.
2 BASRI HARUN,S.Pd.I PNS KEPLA SEKOLAH
NIP.197704212006041015
3 AZRA’I NON KETUA KOMITE
PNS
4 MUHAMMAD NON WAKA
RIDUAN,S.Pd.I PNS KURIKULUM

5 JEKI MARIO JEFRI,S.Pd.I NON WAKA


PNS KESISWAAN
6 JEKI MARIO JEFRI,S.Pd.I NON TENAGA
PNS ADMINITRASI
7 RIA NUZULI NON BENDAHARA
ALAWIYAH,S.Pd.I PNS SEKOLAH
8 AZHARUDIN,S.Pd.I NON BENDAHARA BOS
PNS
9 CHAERAWATY,S.Pd.I NON - WALI KELAS I A
PNS
10 NENI JUNIARTI,S.Pd.I NON WALI KELAS I B
PNS

11 DARMILA,S.Pd NON WALI KELAS I .C


PNS
12 DENI ERNIANTY,S.Pd.I NON - WALI KELAS II.A
PNS
13 RIA OKTAVIANA,A.Ma NON - WALI KELAS II.B
PNS
14 MAWADDAH NON WALI KELAS II.C
AWLIAH,M.Pd PNS
24

15 EVA RIANI,S.Pd.I NON - WALI KELAS III.A


PNS

16 RAHMAN,S.Pd NON - WALI KELAS III.B


PNS
1 IMRON,S.Pd.I NON - WALI KELAS III.C
7 PNS

1 RAHMAT BUDIMAN,S Pd.I NON PNS WALI KELAS IV.A


8 -

1 MISBAHUDIN,S.Pd NON PNS WALI KELAS IV.B


9 -
2 JEKI MARIO JEFRI,S.Pd.I NON PNS WALI KELAS V.A
0 -

2 AZHARUDIN,S.Pd.I NON PNS WALI KELAS V.B


1 -

2 MUHAMMAD NON PNS WALI KELAS VI


2 RIDUWAN,S.Pd.I -

2 H.24NURROCHMAN NON PNS GURU PAI


3 -
2 Rr. DENTI HIDAYAH NON PNS GURU KESENIAN
4 -
2 AHMAD NAZRI,S.Pd NON PNS GURU PJOK
5 -
2 ROFIQOH SHOLEHAH,S.Pd NON PNS GURU BTQ
6 -
2 RAHMAT ROSIDI NON PNS GURU B.ARAB
7 -
28 IRPAN SAIRI,MA,S.Pd NON PNS GURU TAHFIZH
-
25

29 EKO WAHYUDI,S.Pd NON PNS GURU TAHFIZH


-
3 YANTO SUJADI NON PNS PENJAGA SEKOLAH
0 -
3 IQMAL OCTAVIAN NON PNS SATPAM SEKOLAH
1 -

2. Keadaan Siswa
Di dalam pendidikan ada beberapa faktor yang menunjang dalam kegiatan
proses pembelajaran. salah satu diantaranya adalah faktor peserta didik.
Peserta didik adalah merupakan bagian yang tidak dapat diabaikan dalam
proses pembelajaran, karena tnapa adanya peserta didik pendidikan tidak
akan mungkin dapat berlangsung dengan baik dan benar.
Untuk lebih jelasnya keadaan siswa-siswi Sekolah Dasar Swasta
Islam Al-Washliyah Kabupaten Tebo dapat dilihat dari tabel dibawah ini.
Keadaan Siswa Menurut Tahun Pelajaran
Kelas
2017/2018 2019/2020 2020/2021 2021/2022 2022/2023
1 2 3 4 5 6
I 49 Siswa 50 Siswa 96 Siswa 80 Siswa 71 Siswa
II 29 Siswa 49 Siswa 65 Siswa 96 Siswa 74 Siswa
III 29 Siswa 29 Siswa 51 Siswa 65 Siswa 87 Siswa
IV 30 Siswa 29 Siswa 34 Siswa 51 Siswa 58 Siswa
V 36 Siswa 30 Siswa 35 Siswa 34 Siswa 56 Siswa
VI 17 Siswa 36 Siswa 35 Siswa 35 Siswa 32 Siswa
Jumlah 190 Siswa 240 Siswa 317 Siswa 361 Siswa 378 Siswa

D.Keadaan Sarana dan Prasarana


Sarana dan fasilitas merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan
keberhasilan proses pendidikan, sehingga sarana dan fasilitas sering juga di sebut
dengan dengan alat yang di gunakan dalam mencapai tujuan pendidkan. Alat
pendidikan yang di maksud adalah semua peralatan dan perlengkapan yang di
26

gunakan dalam peoses pendidikan pada suatu lembaga pendidikan tertentu. Selain
sarana, terdapat juga fasilitas yang sering di rangkaikan penggunaannya dengan
sarana sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan. Dalam konteksnya dengan
proses belajar mengajar, maka fasilitas dapat diartikan sebagai sesuatu yang di
gunakan dan dapat mempermudah kegiatan proses belajar mengajar.
Jadi, perbedaan antara sarana dan fasilitas dapat di lihat dari segi kegunaannya.
Sarana mempunyai pengertian yang sangat luas meliputi: gedung sekolah, kursi,
papan tulis, dan sebagainya. Sedangkan fasilitas lebih di perioritaskan pada alat
yang di gunakan untuk mempermudah suatu proses mata pelajaran atau bidang
studi, seperti: buku-buku agama untuk mata pelajaran fikih, al-Qur’an hadis dan
sebagainya. Dari hasil pengamatan / penelitian yang saya lakukan, maka fasilitas
yang tersedia di SDSI Al Washliyah kabupaten tebo cukup memadai.
Sarana dan fasilitas merupakan alat penunjang dalam proses belajar
mengajar pada suatu lembaga pendidikan. Jika dilihat dari sarana dan fasilitas
yang tersedia di Madrasah, maka dapat di katakan bahwa sarana dan fasilitas yang
di maksud cukup memadai. Untuk lebih jelasnya tentang sarana dan fasilitas yang
terdapat di SDSI Al Washliyah kabupaten tebo dapat di lihat dalam tabel berikut :
Sarana dan Prasarana SD Swasta Islam Al-Washliyah
Kabupaten Tebo Tahun 2022-20237

TahunPengadaa KondisiBuku
No Nama Barang Jumlah
n Baik Buruk
1 2 3 4 5 6
1 Meja + Kursi siswa 400 2007 s/d 2020
2 Meja + Kursi Guru 50 2012 s/d 2020
3 Papantulis 20 2007 s/d 2020
4 Almari 10 buah 2018 s/d 2020
5 Papanabsen 15 buah 2013 s/d 2020
6 Gambar Presiden 18 Pasang 2020
7 Meja + kursi TU 1 2019

7
Dokumentasi SD Swasta Islam Al-Washliyah Tahun 2023
27

TahunPeng KondisiBuku
No Nama Barang Jumlah
adaan Baik Buruk
1 2 3 4 5 6
8 Almari/kelas 15 buah 2018 –
2020
9 Computer TU 2 buah 2018 –
2020
10 Printer TU 1 buah 2019
11 Mesin TIK - - - -
12 Rakhasilkaryapesertadidik 2018 –
5 buah
2020
13 Tempatsampah 30 buah 2012 –
2020
14 Tempatcucitangansiswa 15 buah 2018 –
2020
15 Jam dinding/ ruangan 18 buah 2019 –
2020
16 Kotak kontak - - - -
17 Rakbuku 10 buah 2014 –
2020
18 RakaMajalah - - - -
19 RakSuratKabar - - - -
20 Meja +Kursi Baca Siswa 10 Buah 2018 - 2020 - -
21 Meja +KursiKerja 3 Pasang 2012
22 AlmariKatalog - - - -
23 PapanPengumuman 1 Buah 2012
24 Meja Multimedia - - - -
25 Meja+Kursipimpinan 1 Set 2012
26 Meja +KursiTamu 1 Set 2017 - -
27 PapanPlastik - - - -
28 SimbolKenegaraan 18 Buah 2019 - 2020 -
28

29 Brangkas - - - -
30 Filling Kabinet - - - -
31 Bell Sekolah 1 Unit 2019 - -
32 PerlengkapanIbadah 1 Paket 2007 –
2020
33 TempatTidur UKS 2 Buah 2020
34 Perlengkapan P3K 3 Buah 2020
35 Meja +Kursi UKS 1 Unit 2020 - -
36 Almari UKS 1 Buah 2019 - -
37 CatatanKesehatanSiswa 1 2020 - -
38 Tandu - - - -
39 Selimut 2 Buah 2019
40 Tensi meter - - - -
41 Termo meter badan - - - -
42 Timbanganbadan - - - -
43 MCK Guru 3 Buah 2007 –
2020
44 MCK Siswa 6 Buah 2011 –
2020
45 Soun system 1 paket 2013
46 Televis 1 Buah 2007
47 DVD 1 Buah 2007
48 Kipasangina 1 Buah 2007
49 Bola Kaki+BolaKasti 1 Paket 2020
50 Papan Tata Tertib Guru 1 Buah 2020
51 PapanVisi&MisiSekolah 1 Buah 2018
52 PapanJadwalKerjaKepalaSek 1 Buah 2020
olah
53 15 ADM Siswa/Kelas 8 Buah 2020
54 Papan Roster Pelajaran Guru 1 Buah 2010
(Sumber : Dokumen SD Swasta Islam Al-Washliyah Kabupaten Tebo Th. 2023)
29

Keadaan sarana dan prasana yang ada di Sekolah Dasar Swasta


Islam Al-Washliyah Kabupaten Tebo yang tergambar pada tabel
diatas menunjukkan bahwa secara umum sekolah tersebut dilengkapi
dengan fasilitas yang cukup memadai sehingga peluang guru untuk
mengembangkan diri dengan memanfaatkan fasilitas yang ada
sangatlah besar.

DAFTAR PUSTAKA

AhmadiAbu dan Noor Salimi, 2014, Dasar-Dasar pendidikan Agama Islam.


Jakarta:Bumi Aksara
Depdiknas, 2014, Pusat Bahasa Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.
Jakarta:Balai Pustaka
Ghufran M.Nur dan Reni Risnawati R, 2021, Teori-Teori Psikologi.
Yogyakarta:Al Rizz Media
Kemendiknas, 2014, Pusat Bahasa Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.
Jakarta:Balai Pustaka
Sartino W. Sarwono, 2015, Psikologi Anak. Jakarta:Rajawali

Anda mungkin juga menyukai