PROPOSAL
OLEH
HILWA MAHARANI
NIM : 2019.154.010
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Perumusan Masalah.............................................................................. 5
C. Fokus Masalah...................................................................................... 5
D. Tujuan dan kegunaan penelitian........................................................... 5
E. Landasan teori....................................................................................... 6
BAB II PROSEDUR PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian........................................................................... 15
B. Jenis dan sumber data........................................................................... 15
C. Setting dan subjek penelitian................................................................ 16
D. Metode dan pengumpulan data............................................................. 17
E. Analisis data.......................................................................................... 18
F. Jadwal penelitian................................................................................... 19
xiii
.BAB I
PENDAHULUAN.
1
Kemendiknas, Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka,
2015, hlm. 34
1
2
menyebabkan siswa kurang minat untuk belajar. Minat siswa yang kurang
ditunjukkan dari kurangnya aktivitas belajar, interaksi dalam proses pembelajaran
dan persiapan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Seharusnya di
era modern dan dengan banyaknya variasi metode dan model pembelajaran yang
ada, guru dapat menerapkannya didalam kelas sehingga suasana belajar menjadi
lebih aktif dan menyenangkan sehingga dapat tercapai hasil belajar optimal.
Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional no 2 tahun 1989
dirumuskan bahawa pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan, bagi peranannya di
masa yang kan datang.2
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta
didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan
tertentu. Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam pengembangan
semua potensi, kecakapan, serta karasteristik pribadinya kearah yang positif, baik
bagi dirinya maupun lingkungan. Proses pembelajaran merupakan kegiatan
fundamental dalam proses pendidikan yang mana terjadinya proses belajar yang
tidak terlepas dari proses mengajar. Proses pengajaran dan pembelajaran dalam
konteks pendidikan formal merupakan usaha sadar dan sengaja serta terorganisir
secara baik, guru untuk mencapai tujuan institusional yang diemban oleh lembaga
yang menjelaskan misi pendidikan. Proses pembelajaran adalah seperangkat
kegiatan belajar yang dilakukan siswa (peserta didik).
Keberhasilan pembelajaran ditentukan banyak faktor diantaranya guru. Guru
memiliki kemampuan dalam proses pembelajaran yang terkait erat dengan
kemampuannya dalam memilih model pembelajaran yang dapat
memberikreativitasan pada siswa. Adapun merupakan sasaran dari proses
pembelajaran sehingga memiliki motivasi dalam belajar, sikap terhadap
pembelajaran,guru dapat menimbulkan kemampuan berfikir kritis, memiliki
kemampuan sosial, serta hasil pencapaian berkreatifitas lebih baik.
Realita yang kita lihat saat ini adalah proses pembelajaran yang ada dikelas
masih didominasi oleh guru dan cenderung mengejar target pencapaian kurikulum
2
Depdiknas, Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka,
2014, hlm. 35
3
yang ada tanpa memperhatikan apakah materi yang diajarkan sudah tersampaikan
secara optimal kepada peserta didik. Karena itulah, yang menjadikan suasana
belajar menjadi tidak kondusif dan tidak menyenangkan. Upaya peningkatan hasil
belajar tidak lepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya salah satunya
ialah diperlukannya guru yang kreatif. Guru yang kreatif sangat dibutuhkan dalam
peningkatan hasil belajar siswa, karena guru yang kreatif akan membuat proses
pembelajaran menjadi lebih menyenagkan sehingga materi pelajaran dapat
tersampaikan secara optimal.
siswa harus diajarkan dengan metode pembelajaran yang menyenangkan,
karena dengan cara yang menyenangkan siswa menjadi lebih mudah dalam
menyerap materi pelajaran. Dari sinilah guru memerlukan kreativitas yang harus
dilakukan oleh semua pihak, baik guru maupun siswa, dan siswa dituntut belajar
aktif sesuai arahan yang diberikan guru, begitu juga guru dituntut kreatif dalam
menggunakan metode pembelajaran agar dapat memotivasi sisw untuk belajar.
Pengguanaan model pembelajaran yang menarik dapat memotivasi belajar siswa
dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa (peserta didik).
Selain itu penggunaan model atau metode pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan dapat membuat suasana kelas menjadi lebih kondusif, aktif, dan
menyenagkan. Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan
motivasi siswa untuk belajar agar hasilnya belajarnya efektif adalah metode
pembelajaran variatif. Melalui metode pembelajaran variatif ini guru dapat
mencoba membangun kesadaran siswa. Bahwa siswa perlu diajarkan untuk
mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan siswa dan pengalaman belajarnya
berdasarkan pengetahuan yang ia miliki.3
Pelaksanaan Metode pembelajaran merupakan bagian dan strategi intruksional,
metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan,
memberi contoh, dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan
tertentu.Metode pembelajaran variatif adalah kombinasi penggunaan beberapa
metode pembelajaran secara bervariasi sebagai upaya meningkatkan hasil belajar.
Dimana metode kombinasi yang peneliti gunakan ialah gabungan dari metode
simulasi dan demonstrasi. Metode investigasi kelompok ialah salah satu metode
3
Ahmadi Abu dan Noor Salimi, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2021.
Hlm. 4
4
B. Rumusan Masalah.
5
C. Fokus Masalah.
.Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka.penelitian .membatasi
permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil
belajar siswa setelah menggunakan metode variatif pada pembelajaran tematik.
4
Ghufron M. Nur dan Rini Risnawati R. Teori-Teori Psikologi, Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2021.
Hlm. 24
7
Metode Tanya Jawab Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran
dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dri guru kepada siswa,
tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
Metode Kerja Kelompok Metode kerja kelompok adalah upaya saling
membantu antara dua orang atau lebih, antara individu dengan kelompok
lainnya dalam melaksanakan tugas atau menyelesaikan problema yang
dihadapi dan menggarap berbagai program yang bersifat prospektif guna
mewujudkan kemaslahatan dan kesejahraraan bersama
5
Sarlito W. Sarwono, Psikologi Remaja, Jakarta: Rajawalipers, 2014, hlm. 43
11
kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu yang dilakukan secara variatif dari
suatu cara ke cara lainnya. Suatu pembelajaran tidak jarang memerlukan beragam
metode sesuai dengan karakteristik bahasan dan kondisi siswa kerena setiap
pokok bahasan memiliki karakteristik tersendiri untuk disampaikan dengan
metode tertentu yang sesuai dengannya. Guru dapat menggabungkan berbagai
metode yang karena sifatnya yang variatif dapat pula disebut metode
bervariasi.Dalam proses belajar mengajar, bila seorang guru dalam proses belajar
mengajar tidak menggunakan variasi, dalam arti hanya menggunakan satu metode
maka biasanya akan membosankan siswa, perhatian siswa kurang, mengantuk dan
akibatnya tujuan belajar tidak tercapai.
Dalam hal ini guru memerlukan variasi dalam mengajar siswa. Pada
intinya keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar adalah ditentukan oleh
ketepatan guru dalam menerapkan metode belajar.Seorang guru selain betuk-betul
hapal macam-macam metode pengajaran, juga memperhatikan pula segi kebaikan
dan kelemahan dari metode pengajaran. Adapun segi kebaikan dan kekurangan
dari metode bervariasi seperti yang dikemukakan oleh Ahmadi (1985: 112)
sebagai berikut: 1. Kelebihan a. Dalam waktu yang sangat singkat guru IPS dapat
menyampaikan bahan sebanyak-banyaknya. b. Organisasi kelas lebih sederhana
tidak perlu mengadakan pengelompokan murid seperti pada metode yang lain. 11
c. Guru dapat menguasai seluruh kelas dengan mudah, walaupun jumlah murid
cukup banyak. d. Jika guru sebagai penceramah berhasil dengan baik, maka dapat
menimbulkan semangat, kreasi yang konstruktif. e. Fleksibel, dalam arti bahwa
jika waktu sedikit bisa menggunakan metode yang tidak membutuhkan waktu
banyak, jika waktu banyak dapat disampaikan sebanyak-banyaknya dan
mendalam. f. Menumbuhkan kreatifitas, nalar dan daya pikir anak didik. 2.
Kekurangan a. Guru sulit untuk mengetahui pemahaman nak didik terhadap
bahan- bahan yang diberikan. b. Kadang-kadang guru sangat mengejar
disampaikannya bahan yang sebanyak-banyaknyahingga menjadi bersifat
pemompaan. c. Anak didi cenderung menjadi pasif apabila metode yang
diterapkan lebih didominasi oleh guru dan ada kemungkinan kurang tepat dalam
mengambil kesimpulan, berhubungan guru menyampaikan bahan pelajaran
dengan lisan. d. Jika guru tidak memperhatikan segi-segi psikologi dari anak-anak
12
3. Hasil Belajar
A.Pengertian Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh oleh siswa setelah
melaksanakan proses belajar, yang hasil tersebut dapat terlihat dari perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan pada diri siswa itu sendiri dari hasil
interaksi dengan lingkungan sekitar.
Dimyati dan Mudjiono berpendapat, hasil belajar adalah hasil dari suatu
interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. dari sisi guru, tindak mengajar
dikhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.8 Oemar Hamalik
menyatakan bahwa hasil belajar adalah seseorang telah belajar akan terjadi
perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi
tahu, dan tidak mengerti menjadi mengerti.9
Nana Sudjana menyatakan, hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang
luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.1
Hasil dari sebuah pembelajaran penting dikakukan guna mengetahui sejauh
mana pemahaman dan kemmpuan siswa dalam memahami suatu materi dalam
proses pembelajaran.
Berdasarkan dari beberapa pendapat, bahwa yang dimaksud dengan hasil
belajar adalah hasil dari suatu interaksi yang menjadikan perubahan pada diri
individu itu dan perubahan itu tidak hanya pada satu aspek tetapi secara
keseluruhan atau komprehensif.
Perubahan tersebut terletak pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dan
hasil belajar merupakan puncak dari proses belajar itu sendiri yang sering
dijadikan sebagai alat ukur sejauh mana kaberhasilan dari proses pembelajaran
tersebut.
14
6
Ghufron M, Nur dan Rini Risnawita R. Teori-Teori Psikologi, Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2011.
Hlm, 32
BAB II
PROSEDUR PENELITIANp
A. Pendekatan Penelitian
Lokasi penelitian ini berada dalam lingkup Sekolah Dasar Swasta Islam Al-
Washliyah Kabupaten Tebo, penelitian lebih terpusat pada murid pada mata
pelajaran tematik yang ada di Sd Swasta Islam AL-Washliyah Kabupaten Tebo.
Penelitian ini berebentuk metode deskripsi kualitatif yang di lihat dari sudut
pandang pendidikan yang mengkaji tentang hasil belajar siswa din SD Swasta
Islam Al-Washliyah Kabupaten Tebo, melalui wawancara mendalam,
pengamatan, partisipasi atau observasi dan analisis dokumen.
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data
15
16
I. Analisis Data
Untuk menganalisis data dalam peneilitian ini penulis
menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu yang dilihat dari sudut
pandang pendidikan. Dan metode dalam menganalisa data
penelitian ini adalah metode induktif yang artinya cara yang
dilakukan dengan mengemukakan suatu pikiran atau pendapat
khusus agar mendapatkan suatu penegertian yang bersifat umum.
Dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-langkah analisis
data melalui:
1. Memeriksa kelengkapan data
2. Menyajikan data kedalam beberapa format catatan penelitian yang
dianggap perlu
3. Melakukan verifikasi data secara menarik sebuah kesimpulan yaitu
dengan mengintrepetasikan data atau fakta yang telah di olah lalu
dibandingkan dengan ketentuan-ketentuan teoritis dan nomatif yang
bersifat universal. Sehingga ditetapkan sebagai kesimpilan akhir.
19
J. Jadwal penelitian
Penelitian ini diperkirakan dilakukan selama enam bulan, penelitian
dilakukan dengan pembuatan proposal, kemudian dilanjutkan dengan
seminar proposal skripsi. Setelah pengesahan judul dan riset. Jadi
penulis mengadakan pengumpulan data, verivikasi dan analisis data
dalam waktu yang berurutan.
Hasilnya penulis melakukan konsultasi dengan pembimbing
sebelum diajukan kepada sidang munaqasah. Adapun jadwal kegiatan
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
NO KEGIATAN BULAN
APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR APR
1 Peninjauan √
lokasi
penelitian
2 Observasi √
masalah
yang akan
diteliti
3 Persiapan √
pembuatan
proposal
4 Pembuatan √ √
proposal
5 Perbaikan
seminar
proposal
7 Pengumpula
n data
8 Verifikasi
dan analisa
20
data
9 Konsultasi
pembimbing
10 Perbaikan
11111 Pengandaan
laporan
BAB III
21
22
B. Struktur Organisasi
Organisasi adalah institusi atau wadah sebagai unit terkoordinasi terdiri
setidaknya dua orang atau lebih yang berfungsi mencapai satu sasaran melalui
organisasi memungkinkan masyarakat meraih hasil atau mengejar tujuan yang
sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu-individu karena melalui organisasi
ada kekuatan yang memebantu masyarakat mencapai tujuannya.
Organisaasi merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan
kerjasama antara sesama manusia, sehingga terwujudnya suatu kesatuan usaha
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam organisasi ini terdapat pembagian tugas, wewenang, dan tanggung
jawab secara terperinci menurut bidang dan bagiannya massing-masing, sehingga
terciptanya hubungan kerjasama yang harmonis untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Struktur organisasi merupakan tolak ukur dalam suatu organisasi yang baik
dapat menunjukkan kegiatan yang baik pula dan juga merupakan pendukung
dalam pelaksanaan program organisasi.
2. Keadaan Siswa
Di dalam pendidikan ada beberapa faktor yang menunjang dalam kegiatan
proses pembelajaran. salah satu diantaranya adalah faktor peserta didik.
Peserta didik adalah merupakan bagian yang tidak dapat diabaikan dalam
proses pembelajaran, karena tnapa adanya peserta didik pendidikan tidak
akan mungkin dapat berlangsung dengan baik dan benar.
Untuk lebih jelasnya keadaan siswa-siswi Sekolah Dasar Swasta
Islam Al-Washliyah Kabupaten Tebo dapat dilihat dari tabel dibawah ini.
Keadaan Siswa Menurut Tahun Pelajaran
Kelas
2017/2018 2019/2020 2020/2021 2021/2022 2022/2023
1 2 3 4 5 6
I 49 Siswa 50 Siswa 96 Siswa 80 Siswa 71 Siswa
II 29 Siswa 49 Siswa 65 Siswa 96 Siswa 74 Siswa
III 29 Siswa 29 Siswa 51 Siswa 65 Siswa 87 Siswa
IV 30 Siswa 29 Siswa 34 Siswa 51 Siswa 58 Siswa
V 36 Siswa 30 Siswa 35 Siswa 34 Siswa 56 Siswa
VI 17 Siswa 36 Siswa 35 Siswa 35 Siswa 32 Siswa
Jumlah 190 Siswa 240 Siswa 317 Siswa 361 Siswa 378 Siswa
gunakan dalam peoses pendidikan pada suatu lembaga pendidikan tertentu. Selain
sarana, terdapat juga fasilitas yang sering di rangkaikan penggunaannya dengan
sarana sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan. Dalam konteksnya dengan
proses belajar mengajar, maka fasilitas dapat diartikan sebagai sesuatu yang di
gunakan dan dapat mempermudah kegiatan proses belajar mengajar.
Jadi, perbedaan antara sarana dan fasilitas dapat di lihat dari segi kegunaannya.
Sarana mempunyai pengertian yang sangat luas meliputi: gedung sekolah, kursi,
papan tulis, dan sebagainya. Sedangkan fasilitas lebih di perioritaskan pada alat
yang di gunakan untuk mempermudah suatu proses mata pelajaran atau bidang
studi, seperti: buku-buku agama untuk mata pelajaran fikih, al-Qur’an hadis dan
sebagainya. Dari hasil pengamatan / penelitian yang saya lakukan, maka fasilitas
yang tersedia di SDSI Al Washliyah kabupaten tebo cukup memadai.
Sarana dan fasilitas merupakan alat penunjang dalam proses belajar
mengajar pada suatu lembaga pendidikan. Jika dilihat dari sarana dan fasilitas
yang tersedia di Madrasah, maka dapat di katakan bahwa sarana dan fasilitas yang
di maksud cukup memadai. Untuk lebih jelasnya tentang sarana dan fasilitas yang
terdapat di SDSI Al Washliyah kabupaten tebo dapat di lihat dalam tabel berikut :
Sarana dan Prasarana SD Swasta Islam Al-Washliyah
Kabupaten Tebo Tahun 2022-20237
TahunPengadaa KondisiBuku
No Nama Barang Jumlah
n Baik Buruk
1 2 3 4 5 6
1 Meja + Kursi siswa 400 2007 s/d 2020
2 Meja + Kursi Guru 50 2012 s/d 2020
3 Papantulis 20 2007 s/d 2020
4 Almari 10 buah 2018 s/d 2020
5 Papanabsen 15 buah 2013 s/d 2020
6 Gambar Presiden 18 Pasang 2020
7 Meja + kursi TU 1 2019
7
Dokumentasi SD Swasta Islam Al-Washliyah Tahun 2023
27
TahunPeng KondisiBuku
No Nama Barang Jumlah
adaan Baik Buruk
1 2 3 4 5 6
8 Almari/kelas 15 buah 2018 –
2020
9 Computer TU 2 buah 2018 –
2020
10 Printer TU 1 buah 2019
11 Mesin TIK - - - -
12 Rakhasilkaryapesertadidik 2018 –
5 buah
2020
13 Tempatsampah 30 buah 2012 –
2020
14 Tempatcucitangansiswa 15 buah 2018 –
2020
15 Jam dinding/ ruangan 18 buah 2019 –
2020
16 Kotak kontak - - - -
17 Rakbuku 10 buah 2014 –
2020
18 RakaMajalah - - - -
19 RakSuratKabar - - - -
20 Meja +Kursi Baca Siswa 10 Buah 2018 - 2020 - -
21 Meja +KursiKerja 3 Pasang 2012
22 AlmariKatalog - - - -
23 PapanPengumuman 1 Buah 2012
24 Meja Multimedia - - - -
25 Meja+Kursipimpinan 1 Set 2012
26 Meja +KursiTamu 1 Set 2017 - -
27 PapanPlastik - - - -
28 SimbolKenegaraan 18 Buah 2019 - 2020 -
28
29 Brangkas - - - -
30 Filling Kabinet - - - -
31 Bell Sekolah 1 Unit 2019 - -
32 PerlengkapanIbadah 1 Paket 2007 –
2020
33 TempatTidur UKS 2 Buah 2020
34 Perlengkapan P3K 3 Buah 2020
35 Meja +Kursi UKS 1 Unit 2020 - -
36 Almari UKS 1 Buah 2019 - -
37 CatatanKesehatanSiswa 1 2020 - -
38 Tandu - - - -
39 Selimut 2 Buah 2019
40 Tensi meter - - - -
41 Termo meter badan - - - -
42 Timbanganbadan - - - -
43 MCK Guru 3 Buah 2007 –
2020
44 MCK Siswa 6 Buah 2011 –
2020
45 Soun system 1 paket 2013
46 Televis 1 Buah 2007
47 DVD 1 Buah 2007
48 Kipasangina 1 Buah 2007
49 Bola Kaki+BolaKasti 1 Paket 2020
50 Papan Tata Tertib Guru 1 Buah 2020
51 PapanVisi&MisiSekolah 1 Buah 2018
52 PapanJadwalKerjaKepalaSek 1 Buah 2020
olah
53 15 ADM Siswa/Kelas 8 Buah 2020
54 Papan Roster Pelajaran Guru 1 Buah 2010
(Sumber : Dokumen SD Swasta Islam Al-Washliyah Kabupaten Tebo Th. 2023)
29
DAFTAR PUSTAKA