Oleh :
CATUR JONIANTO
20.03.2756
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................................................6
D. Tujuan Penelitian.............................................................................................................................6
1. Secara Teoritis.............................................................................................................................6
2. Seacara Praktis.............................................................................................................................7
E. Tinjauan Pustaka..............................................................................................................................8
F. Kerangka Berfikir...........................................................................................................................11
G. Langkah-Langkah Penelitian..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................16
II
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses atau upaya sadar untuk menjadikan
manusia ke arah yang lebih baik. Keberadaan guru dalam proses belajar mengajar
merupakan komponen yang memegang peranan penting dan utama. Hal itu
guru. Profesionalisme dan kecakapan guru akan sangat berpengaruh terhadap hasil
kegiatan belajar mengajar. Sehingga dapat dikatakan bahwa tugas seorang guru
masyarakat yang maju, adil dan makmur. Hal ini sejalan dengan rumusan tujuan
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 3 yang menyebutkan
bahwa:
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
1
dalam anti berkembangnya potensi-potensi individu secara berimbang, optimal, dan
terintegrasi. Belajar dan mengajar sebagai suatu proses yang mengandung tiga unsur
yaitu, tujuan pengajaran intruksional, pengalaman (proses) belajar mengajar, dan hasil
belajar. Tujuan pengajaran pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang
diinginkan pada diri siswa4. Belajar dikatakan berhasil apabila mengalami perubahan
secara positif. Jika proses belajar ini kemudian ditarik menjadi garis lurus maka bisa
dikatakan belajar yang baik dan menyenangkan akan menghasilkan hasil yang baik
pula.
Dengan kata lain hasil belajar siswa akan meningkat atau menjali lebih baik
dari sebelumnya. Keberhasilan siswa dalam meraih hasil belajarnya tidak terlepas dari
menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor akatemal. Faktor internal adalah faktor
yang berasal dari dalam diri sorang itu sendiri seperti intelegensi perhatian, minat,
dari luar individu seperti faktor lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana guru
dan dosen dan siswa/mahasiswanya bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan
pengertian.
sehingga kamonikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh
Maka dari itu di dalam proses belajar mengajar guru harus menggunakan
media pembelajaran yang tepat dan menarik agar siswa dapat tertarik untuk menerima
materi yang diberikan oleh guru dan dengan adanya media pembelajaran siswa juga
mudah dalam menerima maleri, serta memiliki pemahaman yang baik. Hal ini juga
sesuai dengan pernyataan dari Konfusius yang telah dimodifikasi oleh Silberman yang
2
mengatakan bahwa: "Yang saya dengar saya lupa. Apa yang saya dengar dan lihat
saya sedika ingat, apa yang saya dengar, lihat, didiskusikan dan dilakukan saya
memperoleh pengetahuan dan keterampilan, apa yang saya ajarkan kepada orang lain
saya menguasai".
Media pembelajaran adalah salah satu sumber media yang sangat penting
berlangsung secara maksimal. Hubungan komunikasi antara guru dan peserta didik
pengajar juga harus memperhatikan kondisi kelas. Setelah itu, evaluasi diperlukan
pembelajaran lebih baik atau tidak dan hasil evaluasi diproses untuk kemudian
terhadap siswa. Media diharapkan mampu membantu guru dan siswa dalam proses
3
pembelajaran tersebut tidak akan efektif jika pengajar tidak dapat menggunakannya
dengan baik. Oleh karena itu, pengajar harus mengikuti langkah-langkah dalam
sebagai salah satu pendorong utama dalam mencapai tujuan pembelajaran. Siswa
yang memiliki motivasi terhadap suatu objek, cenderung memberikan perhatian atau
merasa senang yang lebih besar kepada objek tersebut. Namun apabila objek tersebut
tidak memiliki rasa senang, maka siswa tersebut tidak memiliki hasrat atas objek
tersebut. Oleh karena itu, motivasi merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar.
Motivasi berasal dari kata motif yakni daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam
tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak
suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka
itu.
gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi
kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Ini berarti,
motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar. Rendahnya motivasi belajar siswa
akan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa.
motivasi belajar mempunyai peran yang cukup besar dalam keberhasilan proses
pembelajaran.
Oleh karena itu penting menciptakan kondisi tertentu agar siswa selalu
termotivasi dan ingin terus belajar. Jika dilihat dari beberapa penjelasan di atas hal
yang sama juga dialami oleh siswa di SDIT Nuur Alaa Nuur Tanbun Selatan. Masih
banyak siswa yang kurang motivasinya dalam pembelajaran Akidah Akhlak, banyak
siswa yang sering izin keluar dengan alasan pergi ke toilet. Bukan hanya itu saja, ada
juga siswa yang asik bercerita di dalam kelas ketika guru sedang menjelaskan
4
pembelajaran bahkan sampai lari-larian di dalam kelas dan dari hasil nilai penilaian
harian ( PH ) dan hasil ujian akhir semester hampir 40 % siswa dan siswi belum
mencapai ketuntasan kereteria minimal (KKM). Memandang situasi dan kondisi itu,
maka seorang guru yang kreatif harus dapat meningkatkan motivasi siswa dalam
belajar, terutama pada mata pelajaran Akidah Akhlak. Mata pelajaran Akidah Akhlak
merupakan mata pelajaran yang menempati kedudukan yang sangat sentral dalam
indikasi bahwa proses pembelajaran dari materi pelajaran Akidah Akhlak tidak hanya
menyampaikan ilmu pengetahuan saja akan tetapi lebih dari itu merupakan transfer of
SDIT Nuur Alaa Nuur merupakan sekolah dasar suwasta yang masih bisa
dikatakan sekolah baru. Berdiri pada tahun 2015 terletak di desa Sumberjaya Rt02 Rw
02 Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi Sekolah tersebut terletak di lingkungan Masjid
Sarana dan prasarana masih sangat minim dan kurang. Dalam pelaksanaan
mudah dalam memahami makna dalam pembelajaran. Motivasi belajar siswa belum
Salah satu upaya yang dilakukan pengajar adalah dengan membuat kegiatan
belajar yang menarik sehingga siswa dapat termotivasi untuk selalu hadir dan
media pembelajaran.
5
MOTIVASI dan HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
b. Bagaimana Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akilah
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di SDIT Nuur Alaa
C. Tujuan Penelitian
mengetahui:
belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak di SDIT Nuur Alaa Nuur
Tanbun Selatan.
6
D. Tujuan Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Seacara Praktis
a. Bagi guru
b. Bagi siswa
konsentrasi belajar siswa.
c. Bagi Guru
d. Bagi Sekolah
7
e. Bagi Pembaca
f. Bagi Peneliti
pengetahuan siswa.
penelitian selanjutnya.
E. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian oleh Siti Karomah Prodi Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka
Raya dengan judul "peningkatan hasil belajar akidah akhlak melalui model
pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas V MI Ma’arif
tipe index card match pada siswa kelas V MI Ma’arif NU Karangsari, maka dapat
match dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah Akhlak pada
siswa kelas kelas V MI Ma’arif NU Karangsari dapat terlaksana dengan baik. Hal
ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar siswa di setiap siklusnya.
Pada siklus I, perolehan pada pra siklus dimana belum diterapkan model
pembelajaran Kooperatif learning tipe index card match perolehan nilai rata-rata
hasil tes mendapat 65,15 dengan keterangan sangat tidak baik. Dan keterangan
pembelajaran kooperatif tipe index card match menunjukkan hasil yang cukup
baik. Dengan perolehan nilai rata-rata hasil tes 72,15 dengan kriteria cukup baik.
8
Dengan keterangan presentase ketuntasan belajar 55 % dengan masuk kategori
(tidak baik). Pada siklus II, Pada pembelajaran yang dilaksanakan menunjukkan
peningkatan hasil belajar siswa yang lebih baik dibandingkan pada saat siklus I.
Dengan perolehan nilai rata-rata hasil tes 86,15 dengan kriteria Sangat baik.
(sangat baik). Pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas V
MI Ma’arif NU Karangsari dari hasil pra siklus hingga siklus II. Hal tersebut
2. Penelitian oleh Musakkir Sekolah Dasar 001 Sesayap Kabupaten Tanah Tidung
berbeda antara mata pelajaran dan tempat penelitian yaitu dengan judul
penelitian " Pengaruh Media Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil
dengan variabel terikat terdiri dari media berbasis kearifan lokal dan media
berbasis presentasi, variabel moderator terdiri dari motivasi tinggi dan motivasi
rendah serta variabel bebas yaitu hasil belajar matematika. Dari perhitungan
ANAVA dua jalur pada baris antar Media Pembelajaran (A) diketahui fhitung >
ftabel (4,789 > 4,260) dengan demikian Ho ditolak dan dinyatakan terdapat
Pada baris interaksi AxB diketahui fhitung < ftabel (2,628 < 4,260) dengan
pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa. Hasil penelitan
9
matematika siswa kelas IV. Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa
menggunakan media berbasis kearifan lokal memberikan hasil yang lebih baik
Mei 2015)
Fakultas Agama Islam, UM Surabaya berbeda antara mata pelajaran dan tempat
bagaimana minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Bani Muqiman
minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Bani Muqiman Bangkalan.
tunggal, fragmental, dan tetap (fixed) peneliti dan objek yang diteliti terpisah.
Objek yang diteliti lepas dari konteks waktu. Penggunaan pengukuran disertai
analisis secara statistik. Hasil penelitian untuk generalisasi dan prediksi. Adapun
teknik yang digunakan penulis untuk mendapatkan data yaitu melalui observasi,
Bani Muqiman Bangkalan pada pelajaran PAI sangat kecil, Sehingga Minat
belajar siswa SMP Bani Muqiman Bangkalan terhadap Pelajaran PAI kurang
siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Bani Muqiman Bangkalan. Hal ini dapat
diketahui dari hasil Persentase yang sangat kecil yaitu 0,49327%, karena
Bangkalan juga sangat kecil dengan kisaran Persentase 0,09728% saja, sehingga
10
dengan demikian pengaruhnyapun dapat dikatagorikan “kurang baik”
meneliti minat belajar siswa pada pembelajaran PAI, MTK, di teliti di jenjang
SMP sedangkan saya meneliti tentang Pelajaran akidah akhlak pada tingkat
sekolah dasar.
F. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir adalah serangkaian konsep dan kejelasan hubungan antar konsep
meninjau teori yang disusun, digunakan sebagai dasar untuk menjawab rumusan
masalah yang akan diangkat agar peneliti mudah dalam melakukan penelitian(Nani
kepustakaan. Oleh karena itu, kerangka berpikir memuat teori, dalil, atau konsep-
Di samping istilah kerangka berpikir, terdapat istilah lain yang identik, yaitu
sama. Menurut Cik Hasan Bisri, kerangka berpikir adalah penjelasan sementara
yang bersifat logis dan sistematis mengenai gejala yang diteliti. Kerangka teori
merupakan uraian ringkas tentang teori yang digunakan dan cara menggunakannya
11
Kerangka berpikir juga menjelaskan sementara terhadap gejala yang menjadi
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam menyusun kerangka berpikir
dan diberi nama.
variabel berhubungan satu dengan lainnya. Hal ini seharusnya dilakukan untuk
dasar dalam uraian kerangka berpikir apakah hubungan itu positif atau negatif.
hubungan antara variabel itu ada. Argumentasi atas hal itu dapat digambarkan
Adapun kerangka berfikir dalam penelitian ini akun digambarkan pada bagan
berikut :
Media Visual
Motivasi Belajar
MEDIA
PEMBELAJARAN Media Audio
Hasil Belajar
Media Audio
12
G. Langkah-Langkah Penelitian
a. Jenis Penelitian
meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai
untuk memahami makna dan keunikan objek yang diteliti, memahami proses
memperoleh data yang lengkap dan akurat, ditinjau dari sifat penyajian
b. Sumber Data
peneliti atau yang bersangkutan memerlukannya. Data primer ini disebut juga
data asli atau data baru. Sumber data primer diperoleh langsung dari sumber
pertama atau tempat objek penelitian, dalam hal ini : SDIT Nuur Alaa Nuur
13
yang ada. Data ini diperoleh dari perpustakaan dan dari laporan-lap[oran
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka teknik
hal ini, peneliti mengadakan observasi di SDIT Nuur Alaa Nuur Tambun Selatan.
Data yang diperoleh adalah berupa data-data sejarah, data responden dan data
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan dan untuk
dengan maksud tertentu dan dilakukan dengan dua belah pihak yaitu
peristiwa yang telah berlalu, jadi dokumentasi dapat dipahami sebagai catatan
tertulis yang berhubungan dengan peristiwa masa lalu baik yang dipersiapkan
untuk melengkapi data yang belum ada pada saat melakukan observasi dan
wawancara, selain itu untuk memperkuat data yang telah diperoleh peneliti.
staf pengajar.
Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan
14
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
berangkat dari sebuah data yang kemudian akan ditinjau dengan berbagai teori
yang ada dan hasil yang didapatkan akan dideskripsikan berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari perilaku yang telah diamati oleh peneliti di tempat penelitian.
Tujuan dari metode ini adalah untuk membuat deskripsi atau gambaran mengenai
objek penelitian secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-
dengan proses editing, yaitu pengecekan atau pengkoreksian data yang telah
dikumpulkan karena kemungkinan data yang masuk (raw data) atau data yang
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji korelasi
product moment. Korelasi Pearson atau sering disebut Korelasi Product Moment
merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (uji
Uji korelasi product moment dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
(dependent). korelasi product moment dapat diketahui ada atau tidaknya korelasi
N ∑ XY − (∑ Xi)(∑ Yi)
𝑟 =
√{N ∑ X2i − (∑ Xi)2}{N ∑ Y2i − ((∑ Yi)2}
15
Keterangan :
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Henry Guntur, 1984, “Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,” Bandung:
Angkasa.
Adi Rosadi, 2020, "Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlaq Melalui Penerapan Model
16