Anda di halaman 1dari 13

PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH

Pola pembelajaran PAI di institusi pendidikan (sekolah, madrasah,dan pesantren)

Dosen pengampu: Dr. WASIRIN, M.Pd.I

DISUSUN OLEH:

AMJAD MUGHNI

NIM; 020.1.206

PRODI:PAI

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

MISBAHUL ULUM GUMAWANG OKU TIMUR

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan karuniaNya kami
dapat menyelesaikan makalah  ini. Sholawat beserta salam tak lupa kami haturkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua dari alam kejahilia ke
alam yang terang benderang yang disinari oleh ilmu pengetahuan, iman dan islam.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendidikan dan Masyarakat” ini. Kami sadar, dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu kami mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

A.    Latar Belakang.....................................................................................................................1

B.     Rumusan Masalah...............................................................................................................1

C.    Tujuan Pembahasan..............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2

A.    Pengertian Pola Pembelajaran..............................................................................................2

B.     Macam-Macam Pola Pembelajaran.....................................................................................3

C. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di institusi Pendidikan islam (sekolah, madrasah,


dan pesantren)..............................................................................................................................4

BAB III PENUTUP..........................................................................................................................................9

A.    Kesimpulan.......................................................................................................................................9

B.     Saran................................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan interaksi antara guru (pendidik) dan
murid (peserta didik). Kualitas hubungan antara pendidik dan peserta didik dalam proses
pembelajaran sebagian besar ditentukan oleh pribadi pendidik dalam kegiatan mengajarnya
(teaching) dan peserta didik dalam belajar (learning). Hubungan tersebut mempengaruhi
kesediaan peserta didik untuk melibatkan diri dalam kegiatan pembelajaran. Jadi, bila terjadi
hubungan yang positif antara pendidik dan peserta didik, hal ini akan berdampak pada peserta
didik untuk secara bersungguh-sungguh berinteraksi dalam kegiatan pemebelajaran tersebut.1
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk membantu peserta
didik dalam mengembangkan potensi yang dimiliki melalui proses pembelajaran (school is
building or institutional for teaching and learning). Prasarana, sarana, media, dan sumber belajar
merupakan fasilitas yang membantu dan mendorong peserta didik dalam pembelajaran guna
memperoleh hasil belajar yang maksimal.
Belajar adalah proses yang harus dilakukan oleh peserta didik dan ditandai oleh adanya
perubahan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jadi, indikasi seseorang yang telah
melakukan kegiatan belajar, pada diri seorang pelajar akan terjadi perubahan pada ketiga ranah
tersebut. Tingkat ketercapaian tersebut sangat ditentukan oleh kualitas hubungan antara pendidik
dan peserta didik dalam proses belajar mengajar.
B.     Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pola pembelajaran?
2. Jelaskan macam-macam pola pembelajaran?
3. Bagaimana pembelajaran PAI di Madrasah dan pesantren
C.    Tujuan Pembahasan
1. Memahami pengertian pola pembelajaran
2. Memahami dan menjelaskan macam-macam pola pembelajaran
3. Mengetahui pembelajaran PAI di Madrasah dan pesantren

1 Drs. Johni Dimyati, Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016), hlm.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pola Pembelajaran
Pola adalah cara yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran
dan mendinamisasikan proses belajar mengajar. Pola bisa disebut juga dengan
metode. Pola juga dimaknai sebagai sistem cara kerja. 2 Seorang guru harus
memperhatikan dasar-dasar metode, sebab itu sarana atau jalan untuk mencapai tujuan
pendidikan.3
Belajar adalah proses perubahan perilaku individu sebagai hasil dari
pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan. Belajar juga berarti suatu
aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,
memperbaiki prilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.
Belajar adalah aktivitas untuk menerima, menggapai dan menganalisa bahan-
bahan yang dipelajari. Belajar adalah proses yang dilalui untuk memperoleh perubahan
tingkah laku yang baru, sebagai hasil pengalaman dalam interaksi dalam lingkungan.
Pembelajaran secara sederhana adalah bagaimana membelajarkan peserta didik,
yaitu upaya guru untuk mengorganisir dan mengkondisikan suatu situasi tertentu
sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar.
Pembelajaran adalah penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar, proses
belajar mengajar, atau kegiatan belajar mengajar. Menurut undang undang sistem
pendidikan nasional pembelajaran diartikan sebagai pola interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut pengertian ini,
pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses perolehan

2 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2003), hlm. 885.

3 Liya Efrilianti, Implementasi Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Logis – Matematika terhadap Hasil


Belajar, Tadrib, 2016, Vol. 2, No. 1, hlm. 2.

2
ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
keyakinan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.4
Jadi dapat disimpulkan bahwa pola pembelajaran ialah suatu metode atau cara
yang dilakukan seorang pendidik dalam mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
B.     Macam-Macam Pola Pembelajaran
Barry Morris mengklasifikasikan empat pola pembelajaran yang digambarkan dalam
bentuk sebagai berikut:5
1. Pola pembelajaran tradisional, pola pengajaran dalam bentuk tatap muka antara guru dan
peserta didik. Dimana guru merupakan satu-satunya sumber belajar.
2. Pola pembelajaran yang dibantu media, pada pola pembelajaran ini guru sudah dibantu
oleh berbagai bahan pembelajaran yang disebut alat peraga dalam menjelaskan dan
meragakan suatu pesan yang bersifat abstrak. Munculnya media pengajaran merupakan
sumber belajar lain selain guru. Dalam pola ini, guru masih tetap memegang peranan
menentukan dalam mengontrol kegiatan belajar mengajar dikelas, nemun tidak mutlak 100%
karena sudah didukung oleh sumber belajar lain, yaitu media.
3. Pola pembelajaran yang memanfaatkan media, pola pengajaran model ini guru dapat
memanfaatkan berbagai media pembelajaran sebagai sumber belajar. Jadi peserta didik dapat
memperoleh informasi dari berbagai media sebagai sumber belajar. Dalam hal ini, kehadiran
guru berfungsi untuk melakukan kontrol terhadap disiplin dan minat belajar. Sumber belajar
yang berbentuk media akan mengontrol penyajian materi pelajaran.
4. Pola pembelajaran bermedia, dimana guru tidak berperan langsung, akan tetapi pendekatan
media saja. Dengan demikian, kehadiran guru dapat digantikan oleh media dengan
mempersiapkan bahan pengajaran secara sistematis dan terprogram dalam bentuk modul atau
paket belajar yang telah dipersiapkan oleh para ahli media dan guru.

4Suyono dkk, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 9.

5 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada, 2013), hlm. 134-135.

3
C. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di institusi Pendidikan islam (sekolah,
madrasah, dan pesantren)
1.      Pembelajaran PAI di Madrasah
Pendidikan Agama di Madrasah adalah lebih khusus dari pada di sekolah umum,
karena Pendidikan Agama Islam di Madrasah di bagi menjadi empat mata pelajaran yaitu
Fiqih, Qur’an Hadits, Aqidah Akhlaq, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Madrasah sendiri
merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang mulai muncul pada akhir abad ke-4
Hijriah. Madrasah adalah hasil evolusi dari masjid sebagai lembaga pendidikan dan khan
sebagai tempat tinggal peserta didik.6
Kembali pada pokok inti yaitu pembelajaran PAI, kemampuan dasar yang harus
dimilki peserta didik sebagai hasil dari proses pembelajaran PAI, yaitu:
a. Beriman kepada Allah SWT dan lima rukun iman yang lain dengan mengetahui
fungsi dan hikmahnya serta terefleksi dalam sikap, perilaku, dan akhlak peserta didik
dalam dimensi vertikal maupun horizontal.
b. Dapat membaca, menulis, dan memahami ayat-ayat Al-Qur’an serta mengetahui
hokum bacaannya dan mampu mengimplementasikannya ke dalam kehidupan sehari-
hari.
c. Mampu beribadah dengan baik sesuai tuntunan syariat Islam, baik ibadah wajib
maupun sunat.
d. Dapat meneladani sifat, sikap, dan kepribadian Rasulullah, para sahabat, tabi’in, serta
mampu mengambil hikmah dari sejarah perkembangan Islam untuk kepentingan
hidup sehari-hari masa kini dan masa depan.
e. Mampu mengamalkan system muamalah islam dalam tata kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.7
2. Pola Pembelajaran di Madrasah
Adapun pola atau metode pembelajaran yang digunakan atau diterapkan oleh
Madrasah ialah sebagai berikut:

6 Drs. Hasan Basri, M.Ag., “ Kapita Selekta Pendidikan”, (Pustaka Setia : Jakarta, 2012), hlm. 34.

7 Dr. Nurhayati Djamas, M.A., “Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pascakemerdekaan”, (Rajawali


Pers: Jakarta, 2009), hlm. 142.

4
a. Metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi  lisan.
Metode ceramah ekonomis dan efektif untuk keperluan penyampaian informasi dan
pengertian. Kelemahannya adalah bahwa siswa cenderung pasif, pengaturan kecepatan
secara klasikal ditentukan oleh pengajar.8
b. Metode tanya jawab adalah cara belajar mengajar yang diterapkan guru dengan jalan
guru mengajukan pertanyaan dan siswa menjawab, atau sebaliknya siswa bertanya dan
guru menjawab. Tujuan bertanya jawab adalah mengecek penguasaan siswa atas fakta
dan materi yang telah diajarkan, sementara diskusi untuk melatih anak menghubungkan
fakta dan konsep dalam membahas masalah yang lebih kompleks.
c. Metode diskusi adalah suatu proses penglihatan dua atau lebih individu yang
berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan sasaran atau
sasaran yang sudah tertentu melalui cara tukar-menukar informasi, mempertahankan
pendapat, atau pemecahan masalah. Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan
pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok
siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat
kesimpulan atau menyusun berbagi alternative pemecahan atas suatu masalah. 
d. Metode cerita adalah cara menyampaikan sesuatu atau memberikan penjelasan secara
lisan. Bercerita dapat untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku pada masyarakat.
e. Metode demonstrasi adalah kegiatan pembelajaran diarahkan agar anak didik
melakukan kegiatan melihat, mendengar, dan meniru apa yang didemonstrasikan guru.
Dalam praktik pembelajaran yang dirancang guru agar anak mampu menunjukkan,
menjelaskan, mengerjakan suatu objek pembelajaran yang sedang dilakukan.
f. Metode pemberian tugas merupakan salah satu metode mengajar yang dapat digunakan
oleh guru. Dengan metode pemberian tugas akan melatih anak didik agar bertanggung
jawab, disiplin, jujur, percaya diri, dan kerja sama.
g. Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana anak didik diharuskan membuat
resume dengan kalimat sendiri.

8 J.J. Hasibuan dan moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm.
13.

5
h. Metode latihan keterampilan (drill) adalah suatu metode mengajar dimana siswa diajak
ketempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu,
bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya, dan sebagainya
i. Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode
mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam Problem
Solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data
sampai kepada menarik kesimpulan.9
3.  Pola atau metode  pembelajaran di pesantren

a.      Metode Ceramah

Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dimana guru menyampaikan


informasi dan penegtahuan secara lisan kepada sejumlah peserta didik pada umumnya
peserta didik mengikuti peroses pemebelajaran secara pasif, metode ceramah paling
ekonomis untuk menyampikan informasi dalam mengatasi kalangan literatur atau rujukan
yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan kemampuan mental kognitif pesrta didik.

Jadi dalam metode ceramah sangat berguna dan menjadi andalan utama bagi ponpes
rubat sebab materi itu bersifat sejarah atau kisah kisah seperti asbabun Nuzul untuk al-
Qur’an dan asbabun wurud untuk sunah dan hadis maka dari itu ustat dan para habib
menyampaikan secara langsung dengan ceramah.

b.      Metode Tanya jawab

metode tanya jawab adalah suatu cara mengajar dimana seorang guru mengajukan
beberapa pertanyaan kepada murid tentang bahan pelajaran yang telah diajarkan atau
bacaan yang telah mereka baca, dalam buku Roesitiyah N. K untuk menciptakan
kehidupan intraksi belajar mengajar perlu guru menimbulkan tehnik tanya jawab atau
dialog, untuk memeberi motivasi pada siswa agar bangit pemikiranya untuk bertanya
selama menedengarkan pemebelajaran .

Untuk meningktkan penegtahuan dan wawasan diadakan yang namanya tanya


jawab untuk mengetahui seberapa dalam tingkat pemaman siswa dalam memahami

9 Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010).
hlm. 91.

6
pelajaran yang diajarkan oleh guru atau ust dan habib dalam proses pembelajaran
berlansung.

c.       Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode dengan cara memperagakan barang, kejadian,


aturan, dan atau urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang
sedang disajikan.

Tahap pelaksanaan demonstrasi, jadi demonstrasi dimulai dengan kegiatan-


kegiatan yang merangsang peserta didik untuk berpikir agar mampu mengingat suatu
informasi yang disampikan oleh guru

d.      Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah salah satu percobaan tentang suatu hal mengamati
perosenya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu
disampaikan dikelas dan dievaluasi oleh guru, dengan eksperemen siswa menemukan
bukti dari kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.10 Jadi di ponpes
penerapan ekspermen dilakukan ketika untuk peraktik contoh dalam berwudu’ latihan
sholat dan mandi junub supaya memahami tidak hanaya memehami teori teteapi juga
memehami cara melakukannya dengan melakukan suatu teori yang telah diajarkan.

e.       Metode Pengulangan

Suatu ketika Nabai muhamad malam 17 ramadan Nabi muhamad khusyuk SAW,
bertafakur kepada Allah saw tiba-tiba malikat jibril datang seraya berkata, “bacalah,
wahai Muhamad saw,menjawab “saya tidak dapat membaca, malilalikat jibril a,s, wahai
muhamad kemudian memeluk kembali berkata “bacalah wahai Muhamad” Nabi
Muhamad saw, dan kembali berkata, “saya tidak dapat membaca”untuk ketiga kalinya
malaikat jibril a,s memeluk nabi Muhamad saw, seraya berkata, “bacalah, wahai
Muhamad! Lagi-lagi Nabi Muhamad saw, meberikan jawaban yang sama, kemudian nabi

10 Bahroin Suryantara, Sejarah Kebudayaan Islam (Bogor: yudhistirah, 2008), Hlm. 4

7
saw, bertanya kepada malikat jibril a,s apa yang harus saya baca? Malikat jibril
mengikuti ucapan maalikat dengan sangat baik dan menghafalnya,11

Metode ini sering sangat sering di pakai untuk memebaca al-Quran untuk
mengingat hafalan karna jika tidak diulang atau dihafal maka siswa akan kehilngan
hafalanya sebab tidak di ulang di pondok pesantren metode pengulangan selalu ada sebab
ini salah satu metode rasull dalam membaca al-quran ketika nabi dapat wahyu pertama
kali nabi Muhamad mengulang bacaan ketika di sampaikan wahyu kepadanya

11 Muh. Mawangir.  NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PERSPEKTIF TAFSIR  Al-MISHBAH KARYA MUHAMMAD


QURAISH SHIHAB, Tadrib, Vol. IV, No.1, Juni 2018. Hlm. 165

8
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pola adalah cara yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan
mendinamisasikan proses belajar mengajar. Pola bisa disebut juga dengan metode.
Pola pembelajaran menurut Barry Morris ada 4, yaitu: pola pembelajaran tradisional,
yang dibantu media, memanfaatkan media dan bermedia. Adapun pola pembelajaran di
Madrasah menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, cerita, latihan keterampilan
(drill), demonstrasi, pemberian tugas, resitasi.
Sebagaimana hasil observasi mengenai pola pembelajaran PAI di MA Al-Fatah
Palembang dalam menggunakan metode bervariasi dalam mengajar menyesuaikan dengan materi
yang diajarkan. Dengan metode yang berubah-ubah.

B.     Saran
Demikianlah makalah ini dibuat, dengan sangat menyadari di dalam makalah ini masih
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sangat diharapkan agar dalam penulisan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abdurahmansyah, Ismail Sukardi, Nyanyu Soraya, Prestasi Belajar Mahasiswa Program


Studi PAI FITK UIN Raden Fatah Palembang Angkatan 2014 Dalam Mata Kuliah
Bahasa Arab, Tadrib, 2017, Vol. III, No. 1
Ahmad Sholeh, Pramono dan Suratno, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan
Siswa Kelas 2 tmo Smk Texmaco Semarang pada Mata Diklat Servise Engine dan
Komponen-Komponennya, Jurnal PTM, 2009, Vol. 9, No. 2
Bahri Djamarah, Syaiful dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta
Basri, Hasan,. 2012. “ Kapita Selekta Pendidikan”, Pustaka Setia : Jakarta.
Djamas, Nurhayati,. 2009. “Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pasca kemerdekaan”,
(Rajawali Pers: Jakarta: Rawajali.
Hasibuan dan moedjiono. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hendyat Soetopo. 2005. Pendidikan dan Pembelajaran. Universitas Muhammadiyah Malang.
Johni, Dimyati. 2016. Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Prenadamedia Group.
Liya Efrilianti, Implementasi Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Logis –
Matematika terhadap Hasil Belajar, Tadrib, 2016, Vol. 2, No. 1
Ma’mur Asmani, Jamal . 2011. 7 Tips Aplikasi Pakem. Jogjakarta: Diva Pers
Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada,
Sukardi, Ismail. 2011. Model dan Metode Pembelajaran Modern. Palembang: Tunas Gemilang
Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.
Suyono dkk. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

10

Anda mungkin juga menyukai