Dosen Pengampu :
MARET 2024
KATA PENGANTAR
Puji Syukur tak henti-hentinya kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini, yang berjudul “PENGEMBANGAN MATERI DAN PENENTUAN MEDIA
PEMBELAJARAN”.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan panduan dan wawasan yang
komprehensif dalam pengembangan materi serta pemilihan media pembelajaran yang tepat.
Dengan berbagai metode dan strategi yang diuraikan dalam buku ini, diharapkan pembaca dapat
mengembangkan materi pembelajaran yang relevan, menarik, dan interaktif.
Saat ini, pendidikan telah mengalami perubahan yang signifikan dengan adanya
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam konteks ini, pengembangan materi
dan penentuan media pembelajaran menjadi semakin penting guna memastikan efektivitas dan
efisiensi proses pembelajaran.
Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan
buku ini, serta kepada para pembaca yang telah memberikan dukungan dan inspirasi. Semoga
buku ini dapat menjadi sumber referensi yang bermanfaat bagi para praktisi pendidikan dan
pengembang materi pembelajaran.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan upaya untuk mempersiapkan generasi muda dalam
menyambut dan menghadapi perkembangan jaman di era global. Maka pendidikan harus
dilaksanakan sebaik mungkin sehingga menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan
meningkatnya kualitas sumber daya manusia. Perkembangan teknologi berdampak pada
bidang pendidikan. Proses pembelajaran tidak terlepas dari media, metode, dan hasil
belajar. Media dapat digunakan sebagai sarana dalam memberikan materi pendidikan
yang disampaikan oleh guru kepada siswa. Sedangkan metode belajar mengatur pada
pengorganisasian bahan ajar dan strategi penyampaiannya. Selanjutnya hasil belajar
diukur dengan efektif dan efisien untuk mengetahui kemampuan dan minat siswa
terhadap mata pelajaran.
Permasalahan yang sering dihadapi dunia pendidikan adalah lemahnya proses
pembelajaran. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, siswa lebih banyak belajar secara
teori. Pembelajaran di kelas lebih diarahkan pada kemampuan anak untuk memahami
materi pelajaran. Sedangkan teori yang di pelajari siswa kurang adanya penerapan dalam
kehidupan seharihari. Hal ini menyebabkan siswa kurang mengerti lebih dalam dari
materi suatu pelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar, kehadiran guru diharapkan
dapat mengembangkan potensi dan kreativitas siswa. Sehingga siswa dapat mempunyai
pengetahuan tidak hanya teori, namun bisa mempraktekannya guna untuk masa yang
akan datang dalam perkembangan zaman.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
C. PETA KONSEP
D. KOMPONEN EKOSISTEM, PERAN, DAN INTERAKSINYA
Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar mahkluk hidup dan
berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup tersebut. Setiap makhluk hidup
memiliki lingkugan hidup yang sesuai untuk hidupnya. Tempat hidup alamiah
makhluk hidup sesuai habitatnya.
a. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan komponen
abiotiknya dalam satu kesatuan tempat hidup. Ilmu yang mempelajari ekosistem
disebut ekologi. Dalam ekosistem terdapat komponen biotik dan abiotic.
Komponen biotik terdapat makhluk hidup seperti air,tanah,udara,Cahaya
matahari,suhu,kelembapan. Satuan makhluk hidup dalam ekosistem,ekositem
tersusun atas semua makhluk hidup, yaitu individu,populasi, dan komunitas.
Individu adalah makhluk hidup Tunggal. Contohnya individu
adalah kambing,burung,tikus,pohon singkong,ikan, dan pohon
bunga matahari.
Populasi adalah Kumpulan individu sejenis yang menempati suatu
daerah tertentu. Contoh: 1) disebuah kolam, ada ikan, Teratai. 2)
dihutan hidup, ada harimau, kijang.
Komunitas adalah seluruh populasi makhluk hidup yang hidup di
suatu daerah tertentu. Contoh: komunitas adalah populasi hewan di
sekitarnya membentuk komunitas terumbu karang.
b. Macam-macam ekosistem
Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa
adanya campur tangan manusia. Ekosistem alami dibedakan menjadi dua
yaitu, ekosistem darat dan ekosistem perairan. Contoh: ekosistem darat
adalah ekosistem hutan. Contoh ekosistem perairan adalah ekosistem
danau,ekosistem rawa dan lain sebagainya.
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibuat dengan sengaja oleh
manusia. Contohnya: ekosistem kolam,ekosistem akuarium,ekosistem
kebun dan lain sebagainya.
Ekosistem darat yang mencakup daerah luas disebut bioma. Contohnya:
bioma hutan hujan tropis,bioma padang rumput,bioma padang pasir dan
bioma trunda. Dapat dikatakan juga bahwa bioma terdiri dari ekosistem-
ekosistem. Semua ekosistem yang ada dibumi beserta atmosfer yang
melingkupinya saling berinteraksi membentuk biosfer atau ekosistem
dunia.
c. Kompone-komponen ekositem
Komponen abiotik merupakan kondisinfisik dan kimiawi yang berperan
sebagai medium dan substrat yang menyertai kehidupan organisme yang
terdiri atas segala sesuatu yang tak hidup. Contoh:
tanah,Cahaya,udara,air,kelembapan,suhu,mineral dan ph.
Berdasarkan peranannya dalam ekosistem, komponen biotik dibedakan atas
empat yaitu sebagai berikut:
1. Produsen, yaitu organisme yang berperan dalam menyediakan makanan
sehungga dapat mendukung keberlangsungan hidup organisme lain.
2. Konsumen, yaitu semua makhluk hidup yang tidak dapat memproduksi
makanannya sendiri. Berdasarkan tingkatannya dalam rantai makanan,
dibagi menjadi tiga yaitu, komsumen Tingkat I (primer), komponen
tingkar II (skunder), konsumen tangkat III (tersier).
SARAN
Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa: Mulailah dengan memahami kebutuhan,
minat, dan tingkat pemahaman siswa. Ini membantu dalam merancang materi yang relevan dan
menarik bagi mereka. Tetapkan tujuan pembelajaran yang jelas: Jelaskan apa yang ingin dicapai
dengan pembelajaran tersebut. Tujuan yang jelas membantu dalam merancang materi yang sesuai
dan pemilihan media pembelajaran yang tepat. Pertimbangkan variasi dalam penggunaan media:
Gunakan berbagai media pembelajaran seperti teks, gambar, audio, video, simulasi, dan
interaktif. Variasi ini membantu menjangkau berbagai gaya belajar dan meningkatkan
keterlibatan siswa. Sesuaikan materi dengan kurikulum: Pastikan materi yang dikembangkan
sesuai dengan standar kurikulum dan kompetensi yang ingin dicapai. Pertimbangkan aspek
desain instruksional: Gunakan prinsip-prinsip desain instruksional seperti kejelasan, konsistensi,
kontras, dan fokus pada pengalaman pembelajaran siswa. Uji coba dan evaluasi: Sebelum
mengimplementasikan materi, uji coba terlebih dahulu dengan sejumlah kecil siswa dan perbarui
berdasarkan umpan balik yang diterima. Setelah implementasi, evaluasi secara berkala untuk
memastikan efektivitas materi dan media pembelajaran. Fleksibilitas: Materi dan media
pembelajaran harus fleksibel untuk dapat disesuaikan dengan perubahan kebutuhan siswa dan
perkembangan teknologi.
Dengan memperhatikan saran-saran ini, pengembangan materi dan penentuan media
pembelajaran dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
A. N. A., & Natsir, N. A. (2022). Biota Laut Sebagai Indikator Biologi Dalam Menentukan
Status Pencemaran Perairan Tulehu Kecamatan Salahutu Maluku Tengah. Biosel
(Biology Science and Education): Jurnal Penelitian Science dan Pendidikan, 11(1), 83-95.
Alwi, D., Muhammad, S. H., & Herat, H. (2020). Keanekaragaman dan Kelimpahan
Makrozoobenthos Pada Ekosistem Mangrove Desa Daruba Pantai Kabupaten Pulau
Morotai. Jurnal Enggano, 5(1), 64-77.
Azimah, N., Bustamin, B., Nurdin, M., & Zainal, S. (2021). Keanekaragaman Makrozoobentos
Di Perairan Pusat Laut Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala Serta Pemanfaatannya
Sebagai Media Pembelajaran. Journal of Biology Science and Education, 9(2), halaman
796-801.
Bai'un, N. H., Riyantini, I., Mulyani, Y., & Zallesa, S. (2021). Keanekaragaman Makrozoobentos
Sebagai Indikator Kondisi Perairan Di Ekosistem Mangrove Pulau Pari, Kepulauan
Seribu. JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research), 5(2), halaman 227-238.
Finisia, N. P. (2021). Struktur Komunitas Makrozoobentos Pada Ekosistem Mangrove Di Daerah
Penyangga Taman Nasional Way Kambas. Skripsi. Universitas Lampung.
Kristanto, Ady, Amir Hamidy, Anang Setiawan Achmadi, Andhy Priyo Sayogo, Panduan
Identifikasi Jenis Satwa Dilindungi (Jakarta: Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya
Alam dan Ekosistem, 2019).
Laraswati, Y., Soenardjo, N., & Setyati, W. A. (2020). Komposisi dan kelimpahan gastropoda
pada ekosistem mangrove di Desa Tireman, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Journal
of Marine Research, 9(1), 41-48.
Yahya, T., dan Idris, I. 2019. Perlindungan Kawasan Hutan Dalam Rangka Pelestarian Alam Di
Taman Nasional Berbak Provinsi Jambi. Jurnal Sains Sosio Humaniora. Vol 3 No 2. 206
– 213.
Zaki, D. U. 2020. Keanekaragaman Ikan Gelodok (Famili: Gobiidae) Di Ekositem Mangrove
Pangkal Babu Kecamatan Tungkal Ilir Sebagai Materi Taksonomi Hewan Dalam Bentuk
Video Pembelajaran. Skripsi. Universitas Jambi.