Anda di halaman 1dari 19

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kajian PPKN Sekolah Dasar yang dibimbing
oleh Murtyas Galuh Danawati, S.Pd., M.Pd

Oleh:
Esa Najwa Salsabila 202210430311004
Nadia Aurellia 202210430311026
Stefiina Nanda Romi 202210430311051
Marchel Dwi Ismayanti 202210430311047
Fajar Ruzika Pratista 202210430311043

PGSD 3A / Kelompok 6

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami selaku Anggota Kelompok dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Negara Dan Sistem Pemerintahan”.
Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Kajian PPKN Sekolah Dasar
yang diampuh oleh dosen Ibu Murtyas Galuh Danawati, S.Pd, M.Pd . Makalah ini diharapkan
dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.
Anggota kelompok mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing karena sudah
mempercayakan tugas ini kepada kami, sehingga sangat membantu anggota selaku penulis untuk
memperdalam pengetahuan pada bidang studi yang sedang ditekuni.
Terima kasih juga anggota kelompok kami ucapkan kepada semua pihak yang telah
berbagi pengetahuannya kepada kami, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Tidak ada gading yang tak retak, kami selaku anggota kelompok menyadari jika makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran demi
kesempurnaan dari makalah ini.

Malang, 23 September 2023

Anggota Kelompok 6

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH ..........................................................................................1
1.3 TUJUAN ...................................................................................................................1
1.4 MANFAAT................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................2
2.1 PENGERTIAN NEGARA .......................................................................................2
2.1.1 ASAL-USUL TERJADINYA NEGARA.................................................2
2.1.2 LATAR BELAKANG PERLUNYA NEGERA......................................2
2.2 UNSUR NEGARA DAN KLASIFIKASI NEGARA.............................................3
2.3 FUNGSI DAN TUJUAN NEGARA........................................................................4
2.4 SISTEM PEMERINTAHAN...................................................................................7
2.5 PEMERINTAHAN YANG ADA DI PUSAT DAN DAERAH.............................8
2.6 FUNGSI DARI PEMERINTAHAN PUSAT DAN DAERAH..............................11
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................15
3.1 KESIMPULAN .........................................................................................................15
3.2 SARAN.......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap negara dalam menjalankan pemerintahannya memiliki sistem yang
berbeda-beda meskipun memiliki tujuan yang sama. Sistem pemerintahan yang baik
sangat diperlukan oleh suatu negara dalam melaksanakan tugasnya, setiap organisasi
pemerintahan pasti menginginkan tujuannya tercapai secara efektif dan efisien dalam
merealisasikan anggaran pendapatan dan belanja daeranya.
Sistem pemerintahan mempnya sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan
negara itu. Namaun dibeberapa negara siering terjadi masalah dalam sistem pemerintahan
yang berakibat pada ketidak stabilan negara tersebut.
Negara Indonesia merupakan, negara yang telah hamir setengah abad merdeka.
Indonesia menerapkan sistem pemerintahan presidensial dan melaksanakan ketentuan
dalam konstitusi terkait dengan pelaksanaan sistem pemerintahan.
Sistem pemerintahan adalah mekanisme kerja dan kordinasi atau hubungan antara
ketiga cabang kekuasaan yaitu legislatif, eksekutif, yudikatif.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana asal-usul terbentukya sebuah negara?
2. Bagaimana latar belakang terbentuknya sebuah negara?
3. Apa fungsi dan tujuan dari terbentuknya negara?
4. Bagaimana sistem pemerintahan dalam suatu negara

C. TUJUAN
1. Dapat mengetahui tentang pengertian Negara Asal-Usul Negara Beserta Latar
Belakangnya.
2. Dapat mengetahui tentang Sistem Pemerintahan yang ada di Pusat dan di Daerah.
3. Dapat mengetahui apa saja Fungsi Dari Pemerintahan Pusat dan Daerah

D. MANFAAT
Manfaat adanya sistem pemerintahan daerah dan pusat pada suatu negara,secara
keseluruhan, keberadaan sistem pemerintahan pusat dan daerah di suatu negara dapat
menghasilkan pemerintahan yang lebih efisien, keterwakilan demokratis yang lebih
besar, pembangunan ekonomi, pengurangan beban pemerintah pusat, dan peningkatan
kohesi sosial.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Negara, Asal-Usul terjadinya Negara, Latar Belakang perlunya Negara
Negara adalah sebuah organisasi atau badan tertinggi yang memiliki kewenangan untuk
mengatur perihal yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas. Tidak hanya itu,
negara juga memiliki kewajiban untuk menyejahterakan, melindungi, dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, ada dua pengertian
negara. Pertama, negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. Kemudian yang kedua, negara adalah kelompok sosial
yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan
pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan
tujuan nasionalnya.
Sebuah negara lahir dari proses yang panjang. Masing-masing negara memiliki sejarah
tentang kemunculannya. Terdapat beberapa teori yang mengemukakan asal-usul negara
yaitu teori yang bersifat:
1. Teori Ketuhanan
Teori kekuatan menyatakan bahwa negara terbentuk sebagai salah satu akibat
penaklukan kaum lemah oleh kaum kuat. Sifat agresif inilah yang membawa naluri
manusia bangkit dan membentuk institusi negara. Oleh karena itu, kekuatan adalah
dasar negara. Jean Bodin, Oppenheimer, dan Chris Jenks adalah ahli filsafat yang
memegang dan menyokong teori kekuasaan di masa modern ini.
2. Teori Kekuatan dan Kekuasaan
Teori kekuatan menyatakan bahwa negara terbentuk sebagai salah satu akibat
penaklukan kaum lemah oleh kaum kuat. Teori kekuasaan berbasis pada pikiran dasar
manusia yang bersifat agresif. Sifat yang membawa manusia meronta terus-menerus
untuk meraih kekuasaan dengan menjajah kaum lemah. Sifat agresif inilah yang
membawa naluri manusia bangkit dan membentuk institusi negara. Oleh karena itu,
kekuatan adalah dasar negara.
3. Teori Perjanjian Masyarakat
Teori perjanjian masyarakat menyatakan bahwa terbentuknya negara dikarenakan
adanya perjanjian di mana semua masyarakat mengikat diri dalam perjanjian tersebut.
Masyarakat mendirikan suatu organisasi negara dengan tujuan agar negara dapat
melindungi dan menjamin kelangsungan hidup mereka. John Locke mengungkapkan
bahwa pembentukan negara yang didasarkan atas perjanjian masyarakat terdiri dari
dua tahap, yaitu:
 Pactum Uniones: Adanya perjanjian masyarakat untuk membentuk negara.
 Pactum Subjectiones: Adanya perjanjian yang diadakan dengan penguasa.
4. Teori Hukum Alam
Teori hukum alam menjelaskan bahwa negara lahir karena adanya kekuasaan alam
yang berlaku di setiap waktu dan tempat, serta bersifat universal dan tidak berubah.

2
Beberapa filsuf yang menjadi tokoh pemikir teori ini adalah Plato, Aristoteles, Santo
Agustinus, dan Thomas Aquino. Para pemikir teori ini mempunyai pandangan bahwa
antara negara dengan alam mempunyai sebuah keterikatan. Berikut pandangan
sejumlah tokoh tersebut terkait teori hukum alam dalam proses terbentuknya negara:
 Plato mengungkapkan terjadinya negara secara evolusi.
 Aristoteles mengungkapkan manusia adalah zoon politicon yang membentuk
keluarga-masyarakat-negara.
 Santo Agustinus mengungkapkan terjadinya negara karena suatu keharusan
sebagai penebus dosa atas perbuatan manusia.
 Thomas Aquino mengungkapkan bahwa negara merupakan lembaga alamiah
yang diperlukan manusia untuk menyelenggarakan kepentingan umum.
Latar belakang perlunya negara menurut ahli tata negara Sokrates, Anistoteles dan Plato (SPA),
adanya negara dimulai 400 tahun SM. Keberadaan negara di dalam masyarakat menurut Thomas
Van Aquino di dorong oleh dua hal yaitu manusia sebagai makhluk sosial (Animal Social), dan
manusia sebagai makhluk politik (Animal Politicum).
2.2 Unsur-Unsur Negara dan Klasifikasi Negara
Terdapat 6 unsur-unsur negara, yaitu:
1. Penduduk
Penduduk merupakan warga negara yang memiliki tempat tinggal dan juga memiliki
kesepakatan diri untuk bersatu.
2. Warga Negara
Warga negara adalah pribumi atau penduduk asli Indonesia dan penduduk negara lain
yang sedang berada di Indonesia untuk tujuan tertentu.
3. Wilayah
Wilayah adalah daerah tertentu yang dikuasai atau menjadi teritorial dari sebuah
kedaulatan. Wilayah merupakan satu di antara unsur pembentuk negara yang paling
utama. Wilayah terdiri dari darat, udara serta laut.
4. Pemerintah
Pemerintah merupakan unsur yang memegang kekuasaan untuk menjalankan roda
pemerintahan.
5. Kedaulatan
Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi yang untuk membuat undang-undang dan
melaksanakannya dengan semua cara.
6. Pengakuan Negara Lain
Selain unsur pokok di atas masih ada unsur tambahan (disebut unsur deklaratif) yaitu
berupa pengakuan dari negara lain. Unsur negara tersebut di atas merupakan unsur
negara dari segi hukum tata negara atau organisasi negara.
Selanjutnya kita akan membahas mengenai pengklasifikasian negara. Pengklasifikasian negara
dalam konteks bentuk negara ini menjadi salah satu obyek penting pembelajaran ilmu negara.
Pengklasifikasian negara dapat dilakukan dengan kriteria yang berbedabeda pula.
Pengkasifikasian tersebut memunculkan klasifikasi negara berdasarkan bentuk negara, bentuk

3
pemerintahan dan sistem pemerintahan. Pengklasifikasian negara ke dalam 3 (tiga) pola
klasifikasi tersebut penting dilakukan agar tidak terjadi bias klasifikasi berkaitan dengan negara.
Pada perkembangannya, pengklasifikasian negara tersebut ada beberapa pendapat dari ahli yang
belum sepaham mengenai pengklasifikasian antara bentuk negara dan bentuk pemerintahan.
Misalnya, ada beberapa pendapat ahli yang mengklasifikasikan bentuk negara (bukan bentuk
pemerintahan) dengan monarki dan republik. Pengklasifikasian bentuk negara akan menjadi
negara kesatuan, negara federasi dan negara konfederasi.
1. Negara Kesatuan: Pemerintahnya dijalankan oleh 1 pemerintahan pusat dan terdapat
daerah-daerah.
2. Negara Federasi: Dibentuk oleh sejumlah negara bagian atau wilayah yang independen,
sejak awal memiliki kedaulatan pada diri masing-masing negara.
3. Negara Konfederasi: Negara yang terdiri dari beberapa negara yang berdaulat penuh
untuk mempertahankan kemerdekaan intern dan ekstern bersatu atas dasar perjnjian
internasional yang diakui dengan menyelenggarakan beberapa alat perlengkapan
tersendiri yang mempunyai kekuasaan tertentu terhadap negara anggota konfederansi,
tetapi tidak terhadap warga negara.
2.3 Fungsi dan Tujuan Negara
Fungsi Negara
a. Pendapat Mac Iver dalam buku yang ditulisnya yaitu “Modern State” dan “web Of
Geverment”. Dalam buku “Modern State” mengemukakan fungsi negara adalah ditinjau dari
segi intern, artinya dapat dilihat dari kebetuhan negara itu sendiri, yang meliputi:
a.) Memelihara ketertiban dan menghormati kepribadian warga negara yang menjadi
tugas semua anggota warga negara baik seacara ppositif maupun negatif. Tugas
positif antara lain, yaitu negara melindungi dan mensejahterakan warga negaranya.
Tugas negative artinya, yaitu negara memiliki wewenang menindak, menghukum
setiap orang yang melanggar peraturan hukum.
b.) Perlindungan, fungsi ini perlu diperluas untuk perkembangannya dan konservasi.
Melalui fungsi perlindungan ini mencakup pengembangan, pelestarian, dan apabila
negara dan aparatnya menajalankan fungsi ini dengan baik maka dapat dinimati oleh
generasi yang akan dating. Misalnya pelestarian sumber daya alam pemeliharaan
hutan hutan, pemeliharaan sumber sumber mineral, pemeliharaan kekayaan laut,
sehingga generasi yang akan mendatang akan mendapatkan warisan berupa
“kekayaan alam”.

4
b. Fungsi Negara Secara Umum
Fungsi negara secara umum ada 4, yakni untuk melaksanakan ketertiban dan
keamanan, meraih kemakmuran dan kesejahteraan, fungsi pertahanan serta menegakkan
keadilan. Berikut merupakan penjelasan fungsi-fungsi negara secara umum:
1. Fungsi melaksanakan ketertiban dan keamanan.
Fungsi negara yang utama adalah melaksanakan ketertiban dan keamanan, negara
mengatur ketertiban masyarakat supaya tercipta kondisi yang stabil juga mencegah
bentrokan-bentrokan yang terjadi dalam masyarakat. Dengan tercipta ketertiban,
segala kegiatan yang akan dilakukan oleh warga negara dapat dilaksanakan.
2. Fungsi kemakmuran dan kesejahteraan.
Fungsi negara berikut adalah mengadakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan, negara harus menciptakan
sistem perekonomian yang baik dan juga pembangunan yang makmur di segala
bidang.
3. Fungsi pertahanan.
Fungsi pertahanan menjadi salah satu fungsi negara yang penting. Hal ini demi
kelangsungan hidup bangsa dannegara yang bersangkutan. Fungsi pertahanan penting
karena untuk mengantisipasi bila ada serangan dari negara lain. Dibutuhkan personil
militer yang kuat untuk menjalankan fungsi ini.
4. Fungsi menegakkan keadilan. Negara memiliki fungsi untuk menegakkan keadilan
bagi seluruh warganya meliputi seluruh aspek kehidupanmelalui badan-badan
peradilan di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, keamanan, dan lain-
lain.

Tujuan negara

Setiap negara akan dibentuk dengan suatu tujuan, maka menurut Aristoteles Mengenai
tujuan negara dijelaskan, bahwa berhubung dengan pahamnya bersifat universal, maka lebih
diutamakan adalah negara. Oleh karena itu pemerintah sebaik-baiknya ditujukan kepada
kepentingan umum, berlandaskan keadilan yang merupakan keseimbangan kepentingan diatas
daun neraca Themis (Dewi keadilan didalam mitologi Yunani). Oleh karena itu, tujuan dari

5
negara adalah kesempurnaan warganya yan berdasarkan atas keadilan, keadilan memerintah dan
harus menjelma di dalam negara, dan hukum berfungsi memberi kepada setiap manusia apa
sebenarnya yang berhak ia terima.

Tujuan Negara Indonesia seperti tertuang dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945, yaitu:

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia


Tujuan negara Indonesia didirikan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia Perlindungan
mencangkup keseluruhan, baik warga yang berada di dalam negeri ataupun yang berada di
luar negeri. Warga negara di dalam negeri juga tidak kalah pentingnya untuk dilindungi.
Masyarakat Indonesia yang mengganggu keamanan masyarakat lain perlu adanya penindakan,
agar tidak mengganggu masyarakat lain contoh, tindak kriminal seperti, pencurian,
pencopetan, penodongan, pembunuhan dan aneka tindak kriminal lainnya yang sering
meresahkan masyarakat

2. Untuk memajukan kesejahteraan umum

Kesejahteraan secara umum artinya kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia secara


umum, tidak hanya untuk orang-orang yang duduk menjabati sebagai wakil rakyat saja,
namun kesejahteraan sampai rakyat paling bawah tanpa terkecuali. Sampai saat ini tujuan
untuk memajukan kesejahteraan umum, belum dapat dicapai oleh negara indonesia. Jika
dipandang secara materi, Indonesia mempunyai kekayaan alam yang melimpah yang dapat
dimanfaatkan untuk mensejahterakan seluruh warga negara Indonesia dari yang tinggal di
Sabang sampai Merauke.

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa

Tujuan negara yang tercantum dalam UUD 1945 salah satunya untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan komponen utama dalam mencapai tujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan akan membawa dengan sendiri suatu negara
jika suatu negara mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi bisa dipastikan negara tersebut
maju dan begitu pula sebaliknya. Tingkat pendidikan di Indonesia terbilang rendah hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor penghambat rendahnya akan tingkat pendidikan. Biaya yang
mahal untuk mendapatkan pendidikan, menjadikan tidak semua anak-anak bangsa Indonesia
dapat mengenyam pendidikan.

6
4. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
Tujuan bangsa Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945, komponen yang paling terakhir
adalah melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial. Tujuan ini yang merupakan dasar politik luar negeri yang bebas aktif Bebas,
berarti tidak terikat oleh suatu ideologi atau oleh suatu politik negara asing atau oleh blok
negara-negara tertentu, atau negara- negara adikuasa super power). Aktif artinya dengan
sumbangan realistis glat mengembangkan kebebasan persahabatan dan kerjasama
internasional dengan menghormati kedaulatan negara lain. Dalam melakukan politik luar
negri secara bebas dan aktif, ikut berperan aktif secara bebas seperti bangsa-bangsa yang lain
dalam menertibkan dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi da keadilan
sosial.

2.4 Sistem Pemerintahan

Sistem pemerintahan dipahami sebagai sistem hubungan antar pemerintah dan badan
yang mewakili rakyat. Artinya sistem pemerintahan sendiri merupakan kesatuan ornamen
pemerintahan yang didalamnya mencakup kegiatan kegiatan dari masing masing lembaga baik
legislative, yudikatif, maupun eksekutif terkait hubungan kegiatan satu dengan kegiatan yang
lainnya. Sistem pemerintahan berkaitan dengan mekanisme yang dilakukan pemerintah dalam
menjalankan tugasnya. Sistem pemerintahan ini pada era demokrasi modern dapat dibagi dalam
tiga kelas, tergantung pada hubungan antara organ-organ pemerintahan yang mewakili tiga
fungsi yang berbeda, yaitu: Pertama, pemerintahan rakyat melalui perwakilan dengan sistem
parlementer. Kedua, pemerintahan rakyat melalui perwakilan dengan sistem pemisahan
kekuasaan atau sistem presidensial. Ketiga, pemerintahan rakyat melalui perwakilan dengan
disertai pengawasan langsung oleh rakyat. sistem pemerintahan yang digunakan didunia yaitu:
sistem pemerintahan parlementer, sistem pemerintahan presidensial, sistem pemerintahan
campuran, sistem pemerintahan refendum, sinstem pemerintahan cabinet komunis. Maka akan
dijelaskan sebagai berikut:

1. Sistem pemerintahan parlementer


Kita kerap mengenal istilah "parlementer" dalam perjalanan Panjang sejarah Republik
Indonesia. Indonesia sejatinya tidak lahir dalam bentuk presidensial langsung seperti

7
sekarang ini, di masa awal pembentukannya, para founding fathers mencoba merumuskan
formula tersebut agar cita-cita bangsa dapat tercapai dalam tempo sesingkat-singkatnya.
Sistem parlementer merupakan sistem pemerintahan di mana hubungan antara eksekutif
dan legislatif sangat erat. Maka setiap kabinet dibentuk harus memperoleh dukungan
kepercayaan dengan suara terbanyak dari parlemen. Dengan demikian kebijakan
pemerintah atau kabinet tidak boleh menyimpang dari apa yang dikehendaki oleh
parlemen. (Tutik, 2010: 49) Dalam sistem parlementer, jabatan kepala pemerintahan dan
kepala negara di bedakan dan dipisahkan satu sama lain. Ciri ciri pemerintahan parlemen
yaitu:
a. Kepala negara tidak berkedudukan sebagai kepala pemerintahan karena lebih
bersifat simbol nasional (pemersatu bangsa). b. Pemerintahan dilakukan oleh
sebuah kabinet yang dipimpin oleh seorang perdana menteri.

b. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen, dan dapat dijatuhkan oleh parlemen
melalui mosi tidak percaya
c. Kedudukan eksekutif (kabinet) lebih rendah dari parlemen, karena itu dia
bergantung pada parlemen. Karena posisi kabinet yang lemah, maka untuk
mengimbangi kekuasaan, kabinet dapat meminta kepada kepala negara untuk
membubarkan parlemen dengan alasan parlemen dinilai tidak representative.

2.5 Pemerintahan Yang Ada Di Pusat Dan Di Daerah

A. Pemerintahan Pusat

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, menyatakan bahwa negara
Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik. Sesuai ketentuan Pasal 4 ayat (1)
UUD 1945, dalam penyelenggaraan pemerintahan dinyatakan bahwa Presiden Republik
Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan. Prinsip Negara kesatuan ialah pemegang
kekuasaan tertinggi atas seluruh urusan negara adalah pemerintah pusat tanpa ada suatu delegasi
atau pelimpahan kewenangan kepada pemerintahan daerah atau urusan pemerintahan tidak
dibagi-bagi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sehingga urusan-urusan negara
dalam negara kesatuan tetap merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di negara adalah
pemerintah pusat.

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang tadinya merupakan lembaga tertinggi


negara, saat ini memiliki kedudukan yang sama dengan lembaga negara lainnya. Tidak ada lagi
lembaga tertinggi dan tinggi negara, yang ada hanya lembaga negara. Amandemen UUD 1945

8
juga telah melahirkan lembaga-lembaga negara yang baru, seperti Mahkamah Konstitusi (MK)
dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Adapun lembaga-lembaga negara terdiri atas presiden
dan wakil presiden, MPR, DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), DPD, MK, MA (Mahkamah
Agung), BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Berikut penjelasannya:

1. Presiden

Jabatan Presiden Republik Indonesia yaitu kepala negara dan juga kepala pemerintahan
negara Indonesia. Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia
di seluruh dunia atau internasional. Sedangkan, Sebagai kepala pemerintahan, Presiden
dibantu oleh wakil presiden dan para menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan
eksekutif buat melaksanakan tugas pemerintahan sehari-hari.

2. Wakil Presiden

Wakil presiden merupakan jabatan pemerintahan yang ada satu tingkat lebih rendah
daripada Presiden. Biasanya dalam urutan suksesi, wakil presiden akan mengambil alih
jabatan presiden kalo dia berhalangan sementara atau tetap.

3. MPR

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia atau Majelis Permusyawaratan


Rakyat (MPR-RI atau MPR) yaitu lembaga legislatif bikameral yang jadi salah satu
lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.

4. DPR

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI
atau DPR) yaitu salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia
yang merupakan lembaga perwakilan rakyat. DPR terdiri atas anggota partai politik
peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum.

5. DPD

Dewan Perwakilan Daerah (DPD), sebelum 2004 disebut Utusan Daerah yaitu lembaga
tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang anggotanya merupakan
perwakilan dari setiap provinsi yang dipilih melalui Pemilu.

6. MA

Mahkamah Agung yaitu lembaga peradilan tertinggi pada suatu negara. Segala urusan
mengenai peradilan, baik organisasi ataupun finansial ada di bawah kekuasaan
Mahkamah Agung.

9
7. MK

Mahkamah Konstitusi (MK) yaitu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan
Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama dengan Mahkamah
Agung.

8. KY

Komisi Yudisial YAITU lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU no 22 tahun


2004 yang punya fungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon hakim
agung.

9. BPK

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yaitu lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang punya wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara. Menurut UUD 1945, BPK merupakan lembaga yang bebas dan
mandiri. Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah dan diresmikan oleh Presiden. Hasil
pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD (yang sesuai
dengan kewenangannya).

B. Pemerintah Daerah

Pemerintah Daerah di Indonesia adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas


otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
1945. Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Wali kota, DPRD, dan Perangkat Daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi. Daerah provinsi
itu dibagi lagi atas daerah kabupaten dan daerah kota. Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten,
dan daerah kota mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.
Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh
undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.

1. Kepala daerah

Sejak bulan Juni 2005, kepala daerah dan wakilnya dipilih secara langsung oleh
masyarakat lewat pilkada. Tugas dan wewenang daerah provinsi yang dipimpin oleh
gubernur sebagai wakil dari pemerintah pusat. Provinsi kemudian dibagi lagi menjadi
kabupaten atau kota. Kabupaten dipimpin oleh seorang bupati dan kota dipimpin oleh

10
seorang wali kota.Kepala Daerah dan jajarannya bukan alat kekuasaan sentralisme yang
menampakkan diri sebagai pengaruh dengan simbol-simbol dan tingkah laku ototarian.
Melainkan sebagai penyelenggara pemerintahan yang bertanggung jawab dan harus
tunduk pada pengawasan publik untuk mewujudkan kesejahteraan umum. Sehingga
dalam pemerintahan daerah, kepala negara baik bupati dan wali kota bekerja sama
dengan DPRD. DPRD bertugas untuk mengawasi keputusan, kebijakan, peraturan, dan
rencana kerja yang diambil kepala daerah juga meminta laporan pertanggung jawaban
kepala daerah.

2. DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah)

Dewan perwakilan rakyat daerah (disingkat DPRD) adalah bentuk lembaga


perwakilan rakyat (parlemen) daerah (provinsi/kabupaten/kota) di Indonesia yang
berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah bersama dengan
pemerintah daerah. DPRD diatur dengan undang-undang, terakhir melalui Undang-
Undang Nomor 27 Tahun 2009. DPRD berkedudukan di setiap wilayah administratif,
yaitu:

a. Dewan perwakilan rakyat daerah provinsi (DPRD provinsi), berkedudukan di ibukota


provinsi.

b. Dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten (DPRD kabupaten), berkedudukan di


ibukota kabupaten.

c. Dewan perwakilan rakyat daerah kota (DPRD kota), berkedudukan di kota.

3. Perangkat Daerah

Perangkat daerah provinsi terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat DPRD,


inspektorat, dinas, dan badan. Sedangkan Perangkat Daerah kabupaten/kota terdiri atas
sekretariat daerah, sekretariat DPRD, inspektorat, dinas, badan, dan kecamatan.
Hubungan kerja Perangkat Daerah provinsi dengan Perangkat Daerah kabupaten/kota
tersebut bersifat koordinatif dan fungsional.

2.6 Fungsi dari Pemerintah Pusat dan Daerah


A. Tugas dan fungsi Pemerintah pusat di Indonesia
Adapun tugas dari masing-masing lembaga di pemerintah pusat tersebut bisa dicermati di
rincian berikut ini.
1. Tugas dan wewenang MPR (berdasarkan pasal 3 UUD 1945):
 Mengubah dan menetapkan Undang Undang Dasar
 Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden
 Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden (dapat dilakuman dalam masa
jabatan presiden/wakil presiden jika terdapat pelanggaran memungkinkan
pemberhentian, seperti pengkhiatan terhadap negara dan pelanggaran berat
lainnya)

11
2. Tugas dan wewenang Presiden sebagai Kepala Pemerintahan (Berdasar UUD 1945):
 Memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar (pasal 4 ayat
1)
 Menetapkan Peraturan Pemerintah dalam menjalankan Undang-Undang
sebagaimana mestinya (pasal 5 ayat 2 UUD 1945)
 Membentuk Dewan Pertimbangan yang bertugas memberi nasihat dan
pertimbangan kepada Presiden (pasal 16)
 Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri (Pasal 17 ayat 2)
 Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada DPR (Pasal 5 ayat 1)
 Bersama DPR menyetujui setiap rancangan undang-undang (Pasal 20 ayat 2)
 Mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama DPR (Pasal
20 ayat 4)
 Menetapkan Peraturan Pemerintah sebagai Pengganti Undang-Undang (Pasal 22
ayat 1)
 Memberi grasi dan rehabilitasi dengan pertimbangan Mahkamah Agung (Pasal 11
ayat 1)
 Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
3. Tugas dan wewenang Presiden sebagai kepala negara (Berdasar UUD 1945):
 Membuat perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR (Pasal 11 ayat
1);
 Mengangkat duta dan konsul (Pasal 13 ayat 1);
 Menerima duta dari negara lain (Pasal 13 ayat 3);
 Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan (Pasal 15);
 Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara (Pasal 10)
 Menyatakan perang dan membuat perdamaian dengan negara lain dengan
persetujuan DPR (Pasal 11 ayat 1);
 Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12).
4. Tugas dan fungsi DPR (Berdasar UUD 1945):
 Membahas dan menyetujui bersama dari rancangan undang-undang yang diajukan
presiden
 Memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan (pasal 20A
ayat 1).
5. Tugas dan fungsi DPD:
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) bersidang sedikitnya sekali dalam setahun. DPD
dapat mengajukan RUU berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam
dan sumber daya ekonomi, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah kepada DPR.
DPD juga membahas dan mengawasi pelaksanaan UU tersebut.
6. Tugas dan fungsi Mahkamah Agung
Dalam pasal 24 UUD 1945 disebutkan, kekuasaan kehakiman dilakukan oleh
sebuah Mahkamah Agung dan lain-lain badan kehakiman menurut undang-undang.
Mahkamah Agung dan badan peradilan lainnya adalah pemegang kekuasaan kehakiman
yang terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah. Berdasarkan pasal 28 - 29 UU Nomor
14 tahun 1985, tugas dan wewenang MA adalah:

12
 Memeriksa dan memutuskan: (1) permohonan kasasi; (2) sengketa tentang
kewenangan mengadili; (3) permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
 Memutuskan permohonan kasasi terhadap putusan pengadilan tingkat banding
atau tingkat terakhir dari semua lingkungan peradilan.

7. Tugas dan wewenang Mahkamah Konstitusi:


Berdasarkan Pasal 24C ayat (1) UUD 1945 yang ditegaskan kembali dalam Pasal
10 ayat (1) huruf a sampai dengan d UU 24/2003, ada 4 wewenang Mahkamah
Konstitusi, yakni:
 Menguji undang-undang terhadap undang-undang dasar
 Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang wewenangnya diberikan
UUD 1945
 Memberikan putusan terkait pembubaran partai politik
 Memberikan putusan terkait perselisihan mengenai hasil pemilihan umum.
8. Tugas dan fungsi Komisi Yudisial
Komisi Yudisial diberi wewenang khusus yang diatur dalam Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2011 pasal 13. Berikut ini wewenang yang dimiliki KY:
 Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc Mahkamah Agung
pada DPR agar diperoleh persetujuan
 Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim
 Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) bersama
Mahkamah Agung
 Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku
Hakim (KEPPH).
Tugas Komisi Yudisial Tugas Komisi Yudisial diatur dalam pasal 20 Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 2011. Komisi Yudisial atau KY memiliki serangkaian tugas
seperti berikut:
a. Terkait dengan menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta
perilaku hakim, tugas Komisi Yudisial yaitu:
 Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap perilaku hakim
 Menerima laporan dari masyarakat berkaitan dengan pelanggaran Kode Etik
dan Pedoman Perilaku Hakim
 Melakukan verifikasi, klarifikasi, dan investigasi pada laporan dugaan
pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim secara tertutup
 Memutus benar tidaknya laporan dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman
Perilaku Hakim
 Mengambil langkah hukum dan/atau langkah lain terhadap orang
perseorangan, kelompok orang, atau badan hukum yang merendahkan
kehormatan dan keluhuran martabat hakim

B. Tugas dan Fungsi Pemerintah Daerah di Indonesia


Penyelenggara pemerintahan daerah di Indonesia ialah pemerintah daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Kepala daerah menjadi pemimpin pemerintahan daerah

13
yang dibantu Wakil Kepala Daerah. DPRD mempunyai fungsi legislatif, sementara kepala
daerah menjalankan fungsi eksekutif. Berikut ini tugas wewenang keduanya.
1. Tugas dan wewenang kepala daerah:
 Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai kebijakan yang
ditetapkan bersama DPRD;
 Mengajukan rancangan Peraturan Daerah (Perda);
 Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD;
 Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD untuk
dibahas dan ditetapkan bersama;
 Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah;
 Mewakili daerah di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa
hukum untuk mewakili sesuai peraturan perundang-undangan;
 Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai peraturan perundang-undangan.
2. Tugas dan wewenang DPRD:
 Membentuk Perda yang dibahas dengan kepala daerah untuk mendapat
persetujuan bersama;
 Membahas dan menyetujui rancangan Perda tentang APBD bersama kepala
daerah;
 Melakukan pengawasan pelaksanaan Perda dan peraturan perundang-undangan
lainnya, peraturan kepala daerah, APBD, kebijakan pemerintah daerah dalam
melaksanakan program pembangunan daerah, dan kerja sama internasional di
daerah;
 Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah/wakil kepala
daerah kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri bagi DPRD provinsi, dan
kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur bagi DPRD kabupaten/kota;
 Memilih wakil kepala daerah dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil kepala
daerah;
 Memberi pendapat dan pertimbangan pada pemerintah daerah terhadap rencana
perjanjian internasional di daerah;
 Memberi persetujuan rencana kerja sama internasional yang dilakukan pemerintah
daerah;
 Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah;
 Membentuk panitia pengawas pemilihan kepala daerah;
 Melakukan pengawasan dan meminta laporan KPUD dalam penyelenggaraan
pemilihan kepala daerah.
 Memberikan persetujuan rencana kerja sama antardaerah dan dengan pihak ketiga
yang membebani masyarakat dan daerah.
3. Tugas dan Fungsi perangkat daerah
Perangkat daerah menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 memiliki
beberapa tugas yaitu membantu kepala daerah dalam penyusunan kebijakan dan
penggordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas perangkat daerah serta
pelayanan administratif (Sekretariat Daerah), menyelenggarakan administrasi yang
mendukung tugas dan fungsi DPRD (Sekretariat DPRD), membantu kepala daerah
membina dan mengawasi pelaksanaan oleh perangkat daerah (Inspektorat), melaksanakan

14
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah (Dinas) dan untuk melaksanakan
fungsi penunjang (Badan).

BAB III
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN

Sistem pemerintahan di dunia terbagi atas sistem pemerintahan parlementer dan


presidensial. Pada umumnya, negara-negara di dunia menganut salah satu dari sistem
pemerintahan tersebut. Sistem parlementer adalah sebuah sistem permerintahan di mana
parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen
memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat
menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak
percaya. Berbeda dengan sistem presidensil, di mana sistem parlemen dapat memiliki
seorang presiden presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap
jalannya pemerintahan. Dalam presidensil, presiden berwenang terhadap jalannya
pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala
negara saja.

1.2 SARAN
Dengan memahami sistem pemerintahan di berbagai negara, terutama negara maju,
diharapkan kita mampu membandingkannya dengan sistem pemerintahan negara kita,
sehingga kita dapat menyimpulkan mengapa negara kita sangat terlambat sekali maju,
bahkan dibandingkan dengan negara muda yang beru lahir. Serta dapat mengkritik sistem
pemerintahan negara kita dengan kritikan yang membangun.

15
DAFTAR PUSTAKA
Djuyandi, Yusa. 2017. Pengantar Ilmu Politik. Depok: Rajawali Pers
Asshidiqie, Jimly, 2009, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Jimly Asshiddiqie, 2006, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid II, Sekretariat Jenderal dan
Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, Jakarta, hlm. 20.
Sari Ika Kartika, Elly Malihah Setiadi. 2009. Aku Warga Negara Indonesia. Jakarta: CV.
Habsa Jaya

16

Anda mungkin juga menyukai