Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 4

SISTEM PEMERINTAHAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas :
Mata Kuliah : Hukum Tata Negara
Dosen Pengampu : Novita Mayasari Angelia, S.H., M.H.

Disusun Oleh :

Muhammad Rizki Nur Illahi


2112110223

Samsudin
2112110194

Wulan Syahara Hibatullah


2112110191

INSTITUT AGAMA ISLAM PALANGKA RAYA


FAKULTAS SYARIAH
PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM
2022 M / 1444 H
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah segala puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. Karena
dengan Rahmat dan Ridha-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sistem
Pemerintahan”. Tidak lupa Shalawat serta salam, kami sampaikan kepada baginda Besar Nabi
Muhammad SAW. Beserta keluarga, sahabat dan para pengikut beliau hingga akhir zaman.
Kami selaku penulisan dalam pembuatan makalah ini, menyadari betul bahwa masih
banyak kesalahan dan kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, kami memohon dengan ikhlas
kepada pembaca makalah ini untuk berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun
guna kesempurnaan makalah yang lebih baik.
Akhir kata, kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak terutama dosen
pengampu mata kuliah Hukum Tata Negara yakni, Ibu Novita Mayasari Angelia, SH, MH,
serta kepada segenap teman-teman yang turut serta memberikan dukungan dan semangat
kepada kami. Dan kami harapkan semoga makalah yang kami buat ini bisa bermanfaat bagi
kita semua. Aamiin.

Palangka Raya, Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
A. Pengertian Sistem Pemerintahan ................................................................................................. 2
B. Macam – Macam Sistem Pemerintahan ...................................................................................... 2
C. Sistem Pemerintahan di Beberapa Negara .................................................................................. 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................ 8
A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam setiap negara pasti mempunyai sistem pemerintahan yang mengatur negara tersebut.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan ketertiban dan keteraturan dalam pemerintahan. Sistem
pemerintahan menjadi salah satu faktor penentu keberlangsungan kehidupan bernegara.
Pemerintahan akan berjalan efektif dan normal apabila sistem yang dipilih dan digunakan
sesuai dengan karakter kondisi sosial politik negara.1

Disetiap negara mempunyai tatanan dan sistem pemerintahan yang berbeda beda satu sama
lain. Oleh karena itu kami dari kelompok 4 akan membahas makalah dengan judul “Sistem
Pemerintahan” agar kita dapat mengetahui seperti apa dan bagaimana sistem pemerintahan di
berbagai negara.

B. Rumusan Masalah
1. Menyebutkan macam – macam system pemerintahan
2. Menjelaskan konsep dari masing – masing sistem pemerintahan
3. Menyebutkan sistem pemerintahan di berbagai negara

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja sistem pemerintahan
2. Untuk mengetahui konsep sistem pemerintahan
3. Untuk mengetahui sistem pemerintahan di beberapa negara

1
Muliadi Anangkota, ‘KLASIFIKASI SISTEM PEMERINTAHAN (Perspektif Pemerintahan Modern
Kekinian)’, CosmoGov, 3.2 (2017), 148 <https://doi.org/10.24198/cosmogov.v3i2.14725>.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pemerintahan


Menurut Prof. Sumatri, sistem adalah “Sekelompok bagian-bagian yang bekerja
bersama-sama untuk melakukan suatu maksud. Apabila salah sat ubagian rusak atau tidak
dapat menjalankan tugasnya, maka maksud yang hendak dicapai tidak terpenuhi atau
setidak-tidaknya sistem yang telah terwujud akan mendapat gangguan.2 Sistem
pemerintahan adalah suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen yang bekerja
saling bergantung dan mempengaruhi dalam mencapai tujuan dan fungsi pemerintahan.3

Jimly Asshiddiqie memberikan batasan rinci tentang sistem pemerintahan, dengan


menyatakan istilah sistem pemerintahan biasanya dibicarakan dalam hubungannya dengan
bentuk dan struktur organisasi negara dengan penekanan pembahasan mengenai fungsi-
fungsi badan eksekutif dalam hubungannya dengan badan legislatif. Secara lebih tegas,
Asshiddiqie menyebutkan bahwa sistem pemerintahan berkaitan dengan pengertian
regeringsdaad, yaitu penyelenggaraan pemerintahan oleh eksekutif dalam hubungannya
dengan fungsi legislatif. Pendapat Asshiddiqie ini senada dengan Jose Antonio Cheibub
yang menyebutkan bahwa sistem pemerintahan secara konseptual dibedakan dari bentuk
hubungan antara parlemen dengan presiden. 4

B. Macam – Macam Sistem Pemerintahan


Banyak pakar melakukan berbagai model pembagian sistem pemerintahan, khususnya
yang berlaku dalam negara-negara demokrasi Jimly Asshiddiqie membaginya menjadi
sistem presidensial (model “Amerika’), sistem parlementer (Model “Inggris), sistem
campuran (Model “Prancis”) dan sistem pemerintahan negara yaitu presidensial,
parlementer, dan referendum. Sedangkan Arend Lijphart berdasarkan penelitiannya
terhadap pola-pola demokrasi yang dipraktikkan di 36 negara membuat klasifikasi sistem

2
Dr. Rahman Mulyawan, SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA (Bandung: UNPAD PRESS, 2015).
3
‘Bentuk Dan Sistem Pemerintahan Yang Berlaku Di Dunia’
<https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/08/190000969/bentuk-dan-sistem-pemerintahan-yang-berlaku-
dunia-?page=all>.
4
M.A. Prof. Dr. H. Zainuddin Ali, HUKUM PERDATA ISLAM DI INDONESIA (Jakarta: Sinar Grafika, 2012).

2
pemerintahan menjadi tiga bentuk yaitu parliamentary, presidential, dan hybrid. Untuk
dapat mengetahui sistem mana yang terdapat di dalam suatu negara maka harus dilihat
konstitusi dari negara yang bersangkutan karena memang kewenangan dan hubungan antar
lembaga-lembaga kekuasaan merupakan materi muatan utama dari setiap konstitusi.

1. Sistem Pemerintahan Parlementer


Miriam Budiardjo menyatakan bahwa dalam sistem pemerintahan Parlementer
badan eksekutif dan badan legislatif bergantung satu sama lain. Kabinet, sebagai
bagian dari badan eksekutif yang “bertanggung jawab” diharap mencerminkan
kekuatan – kekuatan politik dalam badan legislatif yang mendukungnya dan mati
hidupnya kabinet bergatung kepada dukungan dalam badan legislatif (asas
tanggung jawab menteri). Dalam praktiknya, Mirian budiardjo menambahkan, sifat
serta bobot “ketergantungan” tersebut berbeda dari satu negara dengan negara lain,
akan tetapi umumnya dicoba untuk mencapai semacam keseimbangan antara badan
eksekutif dan badan legislatif.
Sistem parlementer menempatkan kepala negara terpisah dengan kepala
pemerintahan. Dalam prakteknya kepala negara dipegang oleh seorang raja, ratu,
kaisar, sultan, pangeran dan presiden. Kepala negara hanya berfungsi sebagai
simbol persatuan, sehingga hanya terlihat fungsinya pada saat acara resmi
kenegaraan. Sedangkan yang menjalankan roda pemerintahan adalah seorang
kepala pemerintahan yang dipegang oleh Perdana Menteri.5

2. Sistem Pemerintahan Presidensial


Sistem presisdensial merupakan sistem yang memisahkan kekuatan eksekutif
dengan kekuasaan legislative sehingga sistem ini dikenal pula dengan nama system
pemisahan kekuatan (Separated Powers Sistem). Keberadaan dua pemilihan umum
dalam system ini menegaskan pemisahan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif.
Pemilihan umum anggota parlemen dan pemilihan umum untuk memilih presiden
membuat kedua Lembaga ini tidak saling memberikanlegitimasi kepada Lembaga
lainnya atau saling mandiri (Mutual Independence).

5
Prof. Dr. H. Zainuddin Ali, Op.cit

3
Walaupun dijumpai beberapa pengaturan yang berbeda mengenai prinsip ini di
beberapa negara bersistem presidensial. Dua fitur sistem presidensial yang
dianggap mengimplementasikan keterpisahan dalam sistem presidensial adalah
keberadaan pemilihan presiden langsung serta masa jabatan yang tetap (Fix Term).
Sistem ini memang dirancang untuk terjadinya stabilitas pemerintahan, pergantian
kekuasaan eksekutif terjadi sesuai masa jabatan yang telah ditentukn oleh
konstitusi.6

Ciri – ciri sistem Presidensial, yaitu :

1. Masa jabatan presiden tertentu


2. Presiden dan wakil presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen tetapi
langsung kepada rakyat
3. Presiden dan wakil presiden dipilih oleh rakyat secara langsung atau melalui
mekanisme tertentu
4. Presiden tidak tunduk kepada parlemen
5. Tidak dikenal pembedaan kepala pemerintahan dan kepala negara
6. Tanggung jawab pemerintahan berada pada presiden. Oleh karena itu,
presidenlah yang berwenang membentuk pemerintahan, Menyusun kabinet,
mengangkat dan memberhentikan para Menteri

3. Sistem Pemerintahan Semi Presidensial


Sistem Semi Presidensial dapat dikatakan sistem pemerintahan yang paling baru
disbanding dua sistem pemerintahan yang telah dibahas sebelumnya karena
memang sistem ini melakukan sintesa dari konsep yang terdapat dalam sistem
parlementer dan sistem presidensial. Prancis dianggap sebagai negara yang
mempopulerkan sistem ini, namun sebenarnya Finlandia merupakan negara
pertama yang konstitusinya memuat konsep sistem semi presidensial kemudian
disusul Republik Weimar. Keduanya menggunakan sistem ini pada tahun 1919,
namun Finlandia lebih waly aitu pada 17 Juli 1919 kemudian Republik Weimar
pada 11 Agustus 1919.
Menurut Jimly Asshiddiqie, dalam sistem semi presidensial, fungsi kepala
negara dipegang oleh presiden, tetapi fungsi kepala pemerintahan dipegang oleh

6
Prof. Dr. H. Zainuddin Ali, Op.cit

4
perdana Menteri yang bertanggung jawab kepada parlemen. Fungsi ganda (dual
function) presiden sebagaimana dalam sistem pemerintahan presidensial tetap
dipertahankan. Namun, sebagai kepala pemerintahan, presiden berbagi kekuasaan
(power sharing) dengan perdana Menteri yang menimbulkan dual executive system.
Paul C Manuel dan Anne M Cammisa menggambarkan karakter – karakter yang
terdapat dalam sistem ini sebagai berikut.
1) Powers are both fused and separated (Kekuatan keduanya menyatu dan
terpisah)
2) Directly electef president with constitutional powers (Langsung memilih
presiden dengan kekuasaan konstitusional)
3) Prime minister chosen from majority party in parliament (Perdana menteri
dipilih dari partai mayoritas di parlemen)

4. Sistem Pemerintahan Kolegial


Sistem Kolegial terutama diterapkan di Swiss dan sempat diikuti oleh Uruguay.
Uruguay tertarik menerapkan sistem ini karena Presiden Jose Battle 113 terispirasi
sistem yang memberikan kedudukan kepala pemerintahannya kepada sebuah
majelis seperti yangg terdapat di Swiss.
Di dalam sistem ini badan eksekutif merupakan bagian dari badan legislatif.
Badan eksekutif yang merupakan badan legislatif (seperti di Swiss yang disebut
Bundesrat) adalah badan pekerja legislatif (yang di Swiss disebut
Bundesversammlung). Jadi, di dalam sistem ini badan legislatif membentuk sub
badan di dalamnya sebagai pelaksana tugas pemerintah. Kontrol terhadap badan
legislatif di dalam sistem ini dilakukan langsung oleh rakyat melalui Lembaga
referendum

C. Sistem Pemerintahan di Beberapa Negara


Beberapa sistem pemerintahan yang ada di dunia di dalam bukunya yang berjudul
“Dasar – Dasar Ilmu Politik”, Prof. Miriam Budiarjo menjelaskan tentang apa itu
negara. Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah
pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan
perundang – undangannya melalui penguasaan (kontrol) monopolistis terhadap
kekuasaan yang sah. Definisi tersebut adalah salah satu dari sekian banyak definisi

5
negara yang dikemukakan para ahli. Antara satu definisi dengan definisi yang lain
sebenarnya tidak terlalu banyak perbedaan. Untuk dapat berdiri, suatu negara harus
memenuhi beberapa persyaratan. Menurut Konvensi Montevideo yang diadakan pada
tahun 1933, ada beberapa syarat bagi suatu negara untuk berdiri. Syarat – syarat tersebut
adalah :
• Memiliki warga
• Memiliki batas, wilayah yang jelas
• Memiliki pemerintahan
• Dan memiliki kemampuan untuk mengadakan kerja sama dengan negara lain

Beberapa sistem pemerintahan yang ada di dunia diantaranya :

1. Monarki Absolut
Monarki adalah sistem politik dimana kedaulatan atau kekuasaan dipegang oleh
satu individu. Sedangkan Monarki Absolut adalah suatu sistem pemerintahan yang
dikepalai oleh seorang raja/ratu. Dalam sistem ini raja/ratu tidak hanya menjadi
kepala pemerintahan tetapi juga sekaligus mengepalai negara. Contoh negara yang
menganut sistem ini adalah Kerajaan Arab Saudi dimana raja yang memerintah
menjabat sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.

2. Monarki Konstitusional
Dalam negara yang menganut sistem pemerintahan ini kekuasaan tidak
sepenuhnya dipegang oleh monarki melainkan juga dipegang oleh organisasi lain
seperti misalnya parlemen. Sistem pemerintahan Inggris menggunakan monarki
konstitusional dimana raja/ratu berperan sebagai kepala negara dan pemerintahan
dikepalai oleh seorang perdana Menteri. Selain oleh Inggris, monarki konstitusional
juga diterapkan oleh negara lain seperti Belgia, Kamboja, Belanda, Norwegia dan
juga Swedia.

3. Republik Presidensial
Di negara yang menerapkan sistem pemerintahan presidensial, kepala
pemerintahan dan kepala negara dipimpin oleh seorang presiden. Salah satu negara
yang menerapkan sistem pemerintahan ini adalah negara kita, Republik Indonesia.
meski Indonesia menganut sistem republik presidensial, kalau dilihat dari
sejarahnya, Indonesia sempat mengalami beberapa kali perubahan sistem

6
pemerintahan. Indonesia pernah dikepalai oleh perdana Menteri pada era Presiden
Soekarno.

4. Republik Parlementer
Dalam sebuah negara yang menganut sistem republic parlementer, kepala
pemerintahan (dalam hal ini eksekutif dan legislatif) dikepalai oleh seorang perdana
Menteri. Meskipun yang memimpin pemerintahan porsinya lebih banyak dipegang
oleh perdana Menteri, dalam sebuiah republik parlementer juga terdapat sosok
presiden tetapi porsinya lebih sedikit. Contoh negara yang menerapkan sistem
pemerintahan republik parlementer adalah Estonia.

5. Republik Semi Presidensial


Dalam sebuah republik semi presidensial, pemerintahan dijalankan oleh
presiden dan perdana Menteri. Salah satu negara yang menjalankan sistem
pemerintahan ini adalah prancis.

6. Republik Konstitusional Federal


Selanjutnya adalah sistem pemerintahan republic konstitusional federal. Sebuah
nama yang mungkin masih asing ditelinga kita. Sistem pemerintahan yang
diterapkan oleh Amerika Serikat. Dalam sistem ini, otoritas politik dibagi ke dalam
dua perangkat, satu perangkat di tingkat nasional, dan satu perangkat di sub nasional
atau kalau dalam kasus Amerika Serikat sub nasional ini adalah negara bagian
(Oklahoma, New York, dan 48 negara lainnya)
Demikianlah beberapa sistem pemerintahan yang ada di dunia. Satu sistem yang
digunakan oleh satu negara seringkali berbeda dengan negara lainnya. Ada negara
yang menerapkan sistem monarki absolut seperti Arab Saudi dan ada juga yang
menerapkan sistem presidensial seperti Indonesia. Masing-masing negara memiliki
alasannya sendiri dalam menentukan sistem mana yang diterapkan dalam
wilayahnya.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Macam – macam sistem pemerintahan menurut Jimly Asshiddiqie membaginya
menjadi sistem presidensial, sistem parlementer, sistem campuran (Semi Presidensial)
dan sistem pemerintahan negara yaitu presidensial, parlementer, dan referendum.
Sedangkan Arend Lijphart berdasarkan penelitiannya terhadap pola-pola demokrasi
yang dipraktikkan di 36 negara membuat klasifikasi sistem pemerintahan menjadi tiga
bentuk yaitu parliamentary, presidential, dan hybrid.
Miriam Budiardjo menyatakan bahwa dalam sistem pemerintahan perlementer
badan eksekutif dan badan legislatif bergantung satu sama lain. Kabinet, sebagai bagian
dari badan eksekutif yang “bertanggung jawab” diharap mencerminkan kekuatuan-
kekuatan politik dalam badan legislatif yang mendukungnya dan mati-hidupnya kabinet
bergantung kepada dukungan dalam badan legislatif (asas tanggung jawab menteri).
Sistem presidensial merupakan sistem yang memisahkan kekuasaan eksekutif dengan
kekuasaan legislatif sehingga sistem ini dikenal pula dengan nama sistem pemisahan kekuatan
(separated powers system). Keberadaan dua pemilihan umum dalam sistem ini menegaskan
pemisahan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif. Pemilihan umum anggota parlemen dan
pemilihan umum untuk memilih presiden membuat kedua lembaga ini tidak saling memberikan
legitimasi kepada lembaga lainnya atau saling mandiri (mutual independence).
Menurut Jimly Asshiddiqie, dalam sistem semi presidensial, fungsi kepala negara
dipegang oleh presiden, tetapi fungsi kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri yang
bertanggung jawab kepada parlemen. Fungsi ganda (dual function) presiden sebagaimana
dalam sistem pemerintahan presidensial tetap dipertahankan. Namun, sebagai kepala
pemerintahan, presiden berbagi kekuasaan (power sharing) dengan perdana menteri yang
menimbulkan dual executive system.
Kemudian sistem pemerintahan kolegial, di dalam sistem ini badan eksekutif
merupakan bagian dari badan legislatif. Badan eksekutif yag merupakan bagian badan legislatif
(seperti di Swiss yang disebut Bundesrat) adalah badan pekerja legislatif (yang di Swiss disebut
Bundesversammlung). Jadi, di dalam sistem ini badan legislatif membentuk sub badan di
dalamnya sebagai pelaksana tugas pemerintah. Kontrol terhadap badan legislatif di dalam
sistem ini dilakukan langsung oleh rakyat melalui lembaga referendum.

8
Sistem pemerinthan yang ada di beberapa negara adalah Monarki Absolut dianut
oleh Kerajaan Arab Saudi, Monarki Konstitusional dianut oleh Inggris, Republik
Presidensial dianut oleh negara kita NKRI, Republik Parlementer dianut oleh Estonia,
Republik Semi Presidensial dianut oleh negara Prancis, Republik Konstitusional
Federal dianut oleh Amerika Serikat.

B. Saran
Jika ditinjau lebih jauh, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu penulis mengharapkan krritik dan masukan yang bersifat membangun agar makalah
ini menjadi lebih baik dimasa yang akan datang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anangkota, Muliadi, ‘KLASIFIKASI SISTEM PEMERINTAHAN (Perspektif


Pemerintahan Modern Kekinian)’, CosmoGov, 3.2 (2017), 148
<https://doi.org/10.24198/cosmogov.v3i2.14725>

‘Bentuk Dan Sistem Pemerintahan Yang Berlaku Di Dunia’


<https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/08/190000969/bentuk-dan-
sistem-pemerintahan-yang-berlaku-dunia-?page=all>

Mulyawan, Dr. Rahman, SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA (Bandung:


UNPAD PRESS, 2015)

Prof. Dr. H. Zainuddin Ali, M.A., HUKUM PERDATA ISLAM DI INDONESIA


(Jakarta: Sinar Grafika, 2012)

10

Anda mungkin juga menyukai