SISTEM PEMERINTAHAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas :
Mata Kuliah : Hukum Tata Negara
Dosen Pengampu : Novita Mayasari Angelia, S.H., M.H.
Disusun Oleh :
Samsudin
2112110194
Alhamdulillah segala puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. Karena
dengan Rahmat dan Ridha-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sistem
Pemerintahan”. Tidak lupa Shalawat serta salam, kami sampaikan kepada baginda Besar Nabi
Muhammad SAW. Beserta keluarga, sahabat dan para pengikut beliau hingga akhir zaman.
Kami selaku penulisan dalam pembuatan makalah ini, menyadari betul bahwa masih
banyak kesalahan dan kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, kami memohon dengan ikhlas
kepada pembaca makalah ini untuk berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun
guna kesempurnaan makalah yang lebih baik.
Akhir kata, kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak terutama dosen
pengampu mata kuliah Hukum Tata Negara yakni, Ibu Novita Mayasari Angelia, SH, MH,
serta kepada segenap teman-teman yang turut serta memberikan dukungan dan semangat
kepada kami. Dan kami harapkan semoga makalah yang kami buat ini bisa bermanfaat bagi
kita semua. Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam setiap negara pasti mempunyai sistem pemerintahan yang mengatur negara tersebut.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan ketertiban dan keteraturan dalam pemerintahan. Sistem
pemerintahan menjadi salah satu faktor penentu keberlangsungan kehidupan bernegara.
Pemerintahan akan berjalan efektif dan normal apabila sistem yang dipilih dan digunakan
sesuai dengan karakter kondisi sosial politik negara.1
Disetiap negara mempunyai tatanan dan sistem pemerintahan yang berbeda beda satu sama
lain. Oleh karena itu kami dari kelompok 4 akan membahas makalah dengan judul “Sistem
Pemerintahan” agar kita dapat mengetahui seperti apa dan bagaimana sistem pemerintahan di
berbagai negara.
B. Rumusan Masalah
1. Menyebutkan macam – macam system pemerintahan
2. Menjelaskan konsep dari masing – masing sistem pemerintahan
3. Menyebutkan sistem pemerintahan di berbagai negara
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja sistem pemerintahan
2. Untuk mengetahui konsep sistem pemerintahan
3. Untuk mengetahui sistem pemerintahan di beberapa negara
1
Muliadi Anangkota, ‘KLASIFIKASI SISTEM PEMERINTAHAN (Perspektif Pemerintahan Modern
Kekinian)’, CosmoGov, 3.2 (2017), 148 <https://doi.org/10.24198/cosmogov.v3i2.14725>.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dr. Rahman Mulyawan, SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA (Bandung: UNPAD PRESS, 2015).
3
‘Bentuk Dan Sistem Pemerintahan Yang Berlaku Di Dunia’
<https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/08/190000969/bentuk-dan-sistem-pemerintahan-yang-berlaku-
dunia-?page=all>.
4
M.A. Prof. Dr. H. Zainuddin Ali, HUKUM PERDATA ISLAM DI INDONESIA (Jakarta: Sinar Grafika, 2012).
2
pemerintahan menjadi tiga bentuk yaitu parliamentary, presidential, dan hybrid. Untuk
dapat mengetahui sistem mana yang terdapat di dalam suatu negara maka harus dilihat
konstitusi dari negara yang bersangkutan karena memang kewenangan dan hubungan antar
lembaga-lembaga kekuasaan merupakan materi muatan utama dari setiap konstitusi.
5
Prof. Dr. H. Zainuddin Ali, Op.cit
3
Walaupun dijumpai beberapa pengaturan yang berbeda mengenai prinsip ini di
beberapa negara bersistem presidensial. Dua fitur sistem presidensial yang
dianggap mengimplementasikan keterpisahan dalam sistem presidensial adalah
keberadaan pemilihan presiden langsung serta masa jabatan yang tetap (Fix Term).
Sistem ini memang dirancang untuk terjadinya stabilitas pemerintahan, pergantian
kekuasaan eksekutif terjadi sesuai masa jabatan yang telah ditentukn oleh
konstitusi.6
6
Prof. Dr. H. Zainuddin Ali, Op.cit
4
perdana Menteri yang bertanggung jawab kepada parlemen. Fungsi ganda (dual
function) presiden sebagaimana dalam sistem pemerintahan presidensial tetap
dipertahankan. Namun, sebagai kepala pemerintahan, presiden berbagi kekuasaan
(power sharing) dengan perdana Menteri yang menimbulkan dual executive system.
Paul C Manuel dan Anne M Cammisa menggambarkan karakter – karakter yang
terdapat dalam sistem ini sebagai berikut.
1) Powers are both fused and separated (Kekuatan keduanya menyatu dan
terpisah)
2) Directly electef president with constitutional powers (Langsung memilih
presiden dengan kekuasaan konstitusional)
3) Prime minister chosen from majority party in parliament (Perdana menteri
dipilih dari partai mayoritas di parlemen)
5
negara yang dikemukakan para ahli. Antara satu definisi dengan definisi yang lain
sebenarnya tidak terlalu banyak perbedaan. Untuk dapat berdiri, suatu negara harus
memenuhi beberapa persyaratan. Menurut Konvensi Montevideo yang diadakan pada
tahun 1933, ada beberapa syarat bagi suatu negara untuk berdiri. Syarat – syarat tersebut
adalah :
• Memiliki warga
• Memiliki batas, wilayah yang jelas
• Memiliki pemerintahan
• Dan memiliki kemampuan untuk mengadakan kerja sama dengan negara lain
1. Monarki Absolut
Monarki adalah sistem politik dimana kedaulatan atau kekuasaan dipegang oleh
satu individu. Sedangkan Monarki Absolut adalah suatu sistem pemerintahan yang
dikepalai oleh seorang raja/ratu. Dalam sistem ini raja/ratu tidak hanya menjadi
kepala pemerintahan tetapi juga sekaligus mengepalai negara. Contoh negara yang
menganut sistem ini adalah Kerajaan Arab Saudi dimana raja yang memerintah
menjabat sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.
2. Monarki Konstitusional
Dalam negara yang menganut sistem pemerintahan ini kekuasaan tidak
sepenuhnya dipegang oleh monarki melainkan juga dipegang oleh organisasi lain
seperti misalnya parlemen. Sistem pemerintahan Inggris menggunakan monarki
konstitusional dimana raja/ratu berperan sebagai kepala negara dan pemerintahan
dikepalai oleh seorang perdana Menteri. Selain oleh Inggris, monarki konstitusional
juga diterapkan oleh negara lain seperti Belgia, Kamboja, Belanda, Norwegia dan
juga Swedia.
3. Republik Presidensial
Di negara yang menerapkan sistem pemerintahan presidensial, kepala
pemerintahan dan kepala negara dipimpin oleh seorang presiden. Salah satu negara
yang menerapkan sistem pemerintahan ini adalah negara kita, Republik Indonesia.
meski Indonesia menganut sistem republik presidensial, kalau dilihat dari
sejarahnya, Indonesia sempat mengalami beberapa kali perubahan sistem
6
pemerintahan. Indonesia pernah dikepalai oleh perdana Menteri pada era Presiden
Soekarno.
4. Republik Parlementer
Dalam sebuah negara yang menganut sistem republic parlementer, kepala
pemerintahan (dalam hal ini eksekutif dan legislatif) dikepalai oleh seorang perdana
Menteri. Meskipun yang memimpin pemerintahan porsinya lebih banyak dipegang
oleh perdana Menteri, dalam sebuiah republik parlementer juga terdapat sosok
presiden tetapi porsinya lebih sedikit. Contoh negara yang menerapkan sistem
pemerintahan republik parlementer adalah Estonia.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Macam – macam sistem pemerintahan menurut Jimly Asshiddiqie membaginya
menjadi sistem presidensial, sistem parlementer, sistem campuran (Semi Presidensial)
dan sistem pemerintahan negara yaitu presidensial, parlementer, dan referendum.
Sedangkan Arend Lijphart berdasarkan penelitiannya terhadap pola-pola demokrasi
yang dipraktikkan di 36 negara membuat klasifikasi sistem pemerintahan menjadi tiga
bentuk yaitu parliamentary, presidential, dan hybrid.
Miriam Budiardjo menyatakan bahwa dalam sistem pemerintahan perlementer
badan eksekutif dan badan legislatif bergantung satu sama lain. Kabinet, sebagai bagian
dari badan eksekutif yang “bertanggung jawab” diharap mencerminkan kekuatuan-
kekuatan politik dalam badan legislatif yang mendukungnya dan mati-hidupnya kabinet
bergantung kepada dukungan dalam badan legislatif (asas tanggung jawab menteri).
Sistem presidensial merupakan sistem yang memisahkan kekuasaan eksekutif dengan
kekuasaan legislatif sehingga sistem ini dikenal pula dengan nama sistem pemisahan kekuatan
(separated powers system). Keberadaan dua pemilihan umum dalam sistem ini menegaskan
pemisahan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif. Pemilihan umum anggota parlemen dan
pemilihan umum untuk memilih presiden membuat kedua lembaga ini tidak saling memberikan
legitimasi kepada lembaga lainnya atau saling mandiri (mutual independence).
Menurut Jimly Asshiddiqie, dalam sistem semi presidensial, fungsi kepala negara
dipegang oleh presiden, tetapi fungsi kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri yang
bertanggung jawab kepada parlemen. Fungsi ganda (dual function) presiden sebagaimana
dalam sistem pemerintahan presidensial tetap dipertahankan. Namun, sebagai kepala
pemerintahan, presiden berbagi kekuasaan (power sharing) dengan perdana menteri yang
menimbulkan dual executive system.
Kemudian sistem pemerintahan kolegial, di dalam sistem ini badan eksekutif
merupakan bagian dari badan legislatif. Badan eksekutif yag merupakan bagian badan legislatif
(seperti di Swiss yang disebut Bundesrat) adalah badan pekerja legislatif (yang di Swiss disebut
Bundesversammlung). Jadi, di dalam sistem ini badan legislatif membentuk sub badan di
dalamnya sebagai pelaksana tugas pemerintah. Kontrol terhadap badan legislatif di dalam
sistem ini dilakukan langsung oleh rakyat melalui lembaga referendum.
8
Sistem pemerinthan yang ada di beberapa negara adalah Monarki Absolut dianut
oleh Kerajaan Arab Saudi, Monarki Konstitusional dianut oleh Inggris, Republik
Presidensial dianut oleh negara kita NKRI, Republik Parlementer dianut oleh Estonia,
Republik Semi Presidensial dianut oleh negara Prancis, Republik Konstitusional
Federal dianut oleh Amerika Serikat.
B. Saran
Jika ditinjau lebih jauh, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu penulis mengharapkan krritik dan masukan yang bersifat membangun agar makalah
ini menjadi lebih baik dimasa yang akan datang.
9
DAFTAR PUSTAKA
10