Anda di halaman 1dari 12

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)”

OLEH:
KELOMPOK 2

Luh Gede Intan Widyaningsih 2207521017 (07)


Putri Puspita 2207521020 (08)
Luh Komang Niken Mahaswari 2207521032 (09)
Ni Komang Tyas Pratiwi 2207521034 (10)
Putu Arik Arianti 2207521035 (11)
Ni Komang Yuni Marsella Wati 2207521036 (12)

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs. I Wayan Surpa, SH., M.Si

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2023

i
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Negara Hukum
dan Hak Asasi Manusia” dengan tepat waktu. Makalah ini kami tulis untuk memenuhi syarat
nilai mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Drs. I Wayan Surpa, SH., M.Si
selaku dosen pengampu. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait materi yang ditekuni penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mohon maaf apabila ada kesalahan maupun kekurangan dari makalah kami. Besar
harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran yang
membangun. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.

Jimbaran, 8 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Negara Hukum ..................................................................................... 3
2.2 Tujuan Negara Hukum ........................................................................................... 3
2.3 Unsur-Unsur Negara Hukum ................................................................................. 3
2.4 Ciri-Ciri Negara Hukum ........................................................................................ 4
2.5 Makna Indonesia Sebagai Negara Hukum ............................................................. 6
2.6 Hubungan Negara Hukum dan HAM .................................................................... 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 8
3.2 Saran ...................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara hukum adalah istilah yang merupakan terjemahan dari istilah rechtsstaat atau
rule of law. Rechtsstaat adalah doktrin pemikiran hukum Eropa kontinental, yang berasal
dari yurisprudensi Jerman. Sedangkan istilah Rule of Law berasal dari para ahli hukum
Anglo Saxon. Dalam Oxford English Dictionary, Rule of Law diartikan sebagai otoritas
dan pengaruh hukum dalam masyarakat, terutama ketika dipandang sebagai kendala pada
perilaku individu dan kelembagaan, prinsip di mana semua anggota masyarakat (termasuk
mereka yang berada di pemerintah) dianggap sama tunduk pada kode dan proses hukum
yang diungkapkan kepada publik. Ungkapan Rule of Law mengacu pada situasi politik,
bukan pada aturan hukum tertentu.
HAM merupakan hak-hak yang dimiliki manusia sejak ia lahir yang berlaku seumur
hidup dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. HAM dilandasi dengan sebuah
kebebasan setiap individu dalam menentukan jalan hidupnya, namun HAM juga tidak
terlepas dari kontrol bentuk norma-norma yang ada.
Negara hukum dan HAM bagaikan mata uang yang memiliki dua sisi yang tidak dapat
dipisahkan. Hukum sebagai batasan batasan dan sebagai pengawal HAM yang dapat
merealisikan perwujudan keadilan dari HAM. Hukum sebagai alat yang mengatur HAM
untuk mendapatkan hak yang sama dan ham harus dipertahankan. Karena ciri negara
hukum ialah menjamin adanya hukum dengan tujuan untuk melindungi hak asasi
warganegaranya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan negara hukum?
1.2.2 Apa tujuan negara hukum?
1.2.3 Apa saja unsur-unsur negara hukum?
1.2.4 Apa saja ciri-ciri negara hukum?
1.2.5 Apa makna Indonesia sebagai negara hukum?
1.2.6 Bagaimana hubungan negara hukum dan HAM?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui yang dimaksud dengan negara hukum.
1.3.2 Untuk mengetahui tujuan negara hukum.
1.3.3 Untuk mengetahui unsur-unsur negara hukum.
1.3.4 Untuk mengetahui ciri-ciri negara hukum.
1.3.5 Untuk mengetahui makna Indonesia sebagai negara hukum.
1.3.6 Untuk mengetahui hubungan antara negara hukum dan HAM.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Negara Hukum


Negara hukum Secara etimologis, istilah dari negara hukum berasal dari bahasa
Belanda yaitu rechtsstaat atau dalam bahasa Inggris yang bermakna the state according to
law adalah bentuk kenegaraan yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya
didasarkan atas norma-norma hukum. Di negara hukum, kekuasaan untuk menjalankan
pemerintahan didasarkan pada kedaulatan hukum (supremasi hukum) dan memiliki tujuan
untuk menjalankan ketertiban hukum (Mustafa Kamal Pasha, dalam Dwi Winarno, 2006).
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dalam negara hukum, kekuasaan negara berdasar
atas hukum, bukan atas kekuasaan belaka serta pemerintahan negara berdasar pada
konstitusi yang berpaham konstitusionalisme. Supremasi hukum harus mencakup tiga ide
dasar hukum, yaitu meliputi keadilan, kemanfaatan, dan kepastian. Oleh sebab itu di negara
hukum, hukum tidak boleh mengabaikan “rasa keadilan masyarakat”.

2.2 Tujuan Negara Hukum


Setiap tindakan dari negara haruslah bertujuan untuk menegakkan kepastian hukum
yang setara tanpa memandang ke salah satu pihak demi menegakkan keadilan dan
kesejahteraan masyarakat, serta melindungi hak asasi manusia. Tujuan suatu perkara dalam
negara hukum yaitu agar dijatuhi putusan yang sesuai dengan kebenaran. Dan untuk
memastikan kebenaran tersebut, maka semua pihak berhak atas pembelaan atau bantuan
hukum.

2.3 Unsur-Unsur Negara Hukum


Terdapat beberapa unsur dalam suatu negara hukum, antara lain:
1. Sistem pemerintahan negara yang didasarkan atas kedaulatan.
2. Pemerintahan dilakukan berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan.
3. Adanya jaminan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap warga negaranya.
4. Untuk menjamin hak-hak tersebut terdapat pemisah atau pembagian kekuasaan.
5. Perselisihan antara rakyat dengan pemerintahannya menyebabkan hadirnya peradilan
administrasi.

3
6. Adanya pengawasan dari badan-badan peradilan yang bebas mandiri. Artinya, lembaga
peradilan tersebut benar-benar tidak memihak dan tidak berada di bawah pengaruh
eksekutif.
7. Adanya peran nyata dari anggota-anggota masyarakat atau warga negara untuk turut
serta mengawai perbuatan dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dilakukan oleh
pemerintah.
8. Adanya system perekonomian yang dapat menjamin pembagian yang merata dan
sumber daya yang diperlukan bagi kemakmuran warga negara.
9. Perselisihan antara rakyat dengan pemerintahannya menyebabkan hadirnya peradilan
administrasi.

2.4 Ciri-Ciri Negara Hukum


Adapun ciri-ciri dari negara hukum antara lain:
1. Adanya Sistem Ketatanegaraan yang Sistematis
Ciri-ciri negara hukum yang pertama adalah negara tersebut memiliki susunan
sistem ketatanegaraan atau kelembagaan yang mengatur urusan kenegaraan secara
sistematis. Di setiap lembaga yang ada memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing
dalam menjalankan pemerintahan negara tersebut agar sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan. Indonesia adalah negara hukum karena memiliki ciri-ciri ini, yang dapat
dilihat bahwa Indonesia memiliki kelembagaan seperti Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Komisi Yudisial (KY), Mahkamah
Agung (MA), Komisi Yudisial (KY) dan lembaga di daerah lainnya.
2. Supremasi Hukum
Supremasi hukum adalah negara tersebut menggunakan hukum sebagai patokan
atau aturan dalam segala bidang. Ciri-ciri negara hukum satu ini merupakan upaya
untuk menempatkan hukum dalam tempat tertinggi sebagai alat perlindungan
rakyatnya. Tanpa adanya intervensi dan penyalahgunaan hukum termasuk para petinggi
negara.
3. Adanya Perlindungan dan Pengakuan Hak Asasi Manusia (HAM)
Ciri-ciri negara hukum yang paling utama adalah adanya pengakuan dan
perlindungan terhadap hak asasi manusia bagi seluruh rakyatnya. Hak asasi manusia
adalah hak yang paling mendasar dan fundamental. Bagi para pelanggar HAM bisa
dijatuhi hukum secara tegas.

4
4. Sistem Peradilan yang Tidak Memihak
Sistem peradilan ini meliputi para hakim dan jaksa serta para anggota
administrasi pengadilan yang telah ditentukan berdasarkan hukum yang berlaku. Tak
hanya peradilan pusat, sistem peradilan yang bebas dan tidak memihak juga berlaku di
peradilan-peradilan daerah. Peradilan harus berjalan sesuai dengan hukum dan
menerapkan hukum yang sama sehingga tidak adanya berat sebelah antara rakyat dan
para petinggi negara.
5. Adanya Pembagian Kekuasaan yang Jelas
Ciri-ciri negara hukum selanjutnya yaitu adanya pembagian kekuasaan yang
jelas. Pembagian kekuasaan ini menjunjung tinggi nilai demokrasi. Setiap lembaga
memiliki tugas dan fungsinya masing-masing sehingga tidak adanya tumpang tindih.
Jika muncul permasalahan atau konflik, maka lembaga yang berwenang mampu
menerapkan hukum yang tepat sesuai yang berlaku. Seperti yang disampaikan tokoh
terkenal, John Locke, bahwa kekuasaan dibedakan menjadi tiga yaitu legislatif,
eksekutif dan yudikatif.
6. Adanya Peradilan Pidana dan Perdata
Peradilan pidana adalah peradilan yang mengurusi tentang pelanggaran hukum
yang menyangkut banyak orang, sedangkan perdata yang mengurusi pelanggaran
hukum yang hanya melibatkan perseorangan saja. Adanya hukum pidana dan hukum
perdata inilah yang merupakan ciri-ciri negara hukum dan negara dapat disebut sebagai
negara hukum.
7. Legalitas dalam Arti Hukum Itu Sendiri
Legalitas dalam hukum adalah asas yang fundamental untuk mempertahankan
kepastian hukum. Asas legalitas ini ditetapkan dan kemudian digunakan untuk
melindungi semua kepentingan individu. Legalitas ini pula yang memberikan batasan
wewenang para pejabat negara untuk mempertanggungjawabkan jika mereka
melanggar hukum yang berlaku. Hampir semua negara di dunia adalah negara hukum,
namun menganut konstitusi yang berbeda-beda sesuai dengan jenis negara hukum yang
diberlakukan.

5
2.5 Makna Indonesia Sebagai Negara Hukum
Pasal 1 Ayat 3 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 berbunyi: “bahwa Negara Indonesia
adalah negara hukum”. Hal ini mempertegas kepada masyarakat bahwa Indonesia adalah
negara hukum, sehingga rakyat wajib untuk menaati aturan yang berlaku. Segala aspek
kehidupan dalam kemasyarakatan, kenegaraan, dan pemerintahan harus senantiasa
berdasarkan atas hukum.
Indonesia adalah negara hukum yang konsepnya disesuaikan dengan Pancasila yang
merupakan pandangan hidup bangsa dan sumber dari segala sumber. Negara hukum
berdasarkan pada Pancasila ini berarti suatu sistem hukum yang didirikan berdasarkan asas-
asas atau norma-norma yang terkandung dari nilai yang ada dalam Pancasila sebagai dasar
negara. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan tata kehidupan sebuah negara yang aman,
tentram, sejahtera, dan tertib. Di mana kedudukan hukum setiap warga negara dijamin,
sehingga bisa tercapainya keserasian, keseimbangan dan keselarasan antara kepentingan
perorangan maupun kepentingan kelompok.

2.6 Hubungan Negara Hukum dan HAM


Menurut Julius Stahl dan A.V.Dicey, suatu negara hukum haruslah memenuhi beberapa
unsur penting, salah satu unsur tersebut antara lain, adanya jaminan atas HAM. Negara
hukum menjunjung tinggi prinsip-prinsip HAM dan menjamin pelaksanaannya, sehingga
setiap warga negara memiliki hak yang sama di depan hukum. Negara hukum juga memiliki
kewajiban untuk melindungi hak-hak asasi manusia dari tindakan yang merugikan atau
mengancam keselamatan manusia, seperti kekerasan, diskriminasi, atau penindasan.
Sebaliknya, HAM juga memainkan peran penting dalam memastikan bahwa negara hukum
dapat berfungsi dengan baik. HAM menjamin kebebasan warga negara untuk menyatakan
pendapat dan memilih pemimpin, serta mengawasi tindakan pemerintah untuk memastikan
bahwa negara hukum benar-benar diterapkan secara adil dan merata. HAM juga menjamin
hak setiap individu untuk mendapatkan perlindungan hukum yang sama di depan hukum,
tanpa diskriminasi atau intimidasi.
Dengan demikian untuk disebut sebagai negara hukum harus terdapat perlindungan dan
penghormatan terhadap HAM. Perlindungan terhadap HAM dalam negara hukum juga
terwujud dalam bentuk konstitusi dan undang-undang, yang kemudian penegakannya
dilakukan melalui badan peradilan sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman. Kekuasaan
kehakiman dalam negara hukum adalah kekuasaan yang bebas dan merdeka, dalam
pengertian lain terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah.
6
Sebagai negara yang berlandaskan Pancasila, konsep negara hukum Indonesia
merupakan konsep negara hukum Pancasila. Dalam konteks negara hukum pancasila HAM
telah termuat di dalam pancasila itu sendiri. Misalnya, sila pertama yaitu Ketuhanan Yang
Maha Esa, menegaskan adanya kebebasan bagi setiap warga negara untuk memeluk
agamanya masing-masing dan beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya, namun
tetap dalam arti yang positif. Di Indonesia, sebagai negara demokrasi pancasila,
perlindungan HAM menjadi tujuan sekaligus prasyarat bagi berjalannya demokrasi. Di
Indonesia, sebagai sebagai negara demokrasi pancasila, perlindungan HAM menjadi tujuan
sekaligus prasyarat bagi berjalannya demokrasi. Dimana prinsip persamaan bagi seluruh
rakyat Indonesia, keseimbangan hak dan kewajiban, kebebasan yang bertanggung jawab
dan memujudkan keadailan bagi seluruh rakyat merupakan bentuk pengakuan dan
penghormatan terhadap HAM dalam konsep negara demokrasi pancasila.
Dari penjelasan tersebut terlihat jelas hubungan HAM dengan negara hukum, yakni
sebuah hubungan yang bukan hanya dalam bentuk formal, melainkan juga hubungan
tersebut dilihat secara materil. Hubungan secara formal terlihat dari perlindungan HAM
merupakan ciri utama konsep negara hukum. Sedangkan hubungan secara materil
digambarkan dengan setiap tindakan penyelenggara negara harus berpedoman pada aturan
hukum sebagai asas legalitas. Konstruksi tersebut menunjukkan bahwa pada hakikatnya
seluruh kebijakan dan sikap maupun tindakan penguasa bertujuan untuk melindungi HAM.
Kekuasaan kehakiman yang bebas dan merdeka tanpa dipengaruhi oleh kekuasaan mana
pun juga merupakan wujud perlindungan dan penghormatan terhadap HAM dalam negara
hukum.
Kesimpulannya, konsep negara hukum pada intinya menempatkan ide perlindungan
HAM sebagai salah satu elemen terpenting. Dengan mempertimbangkan urgensi
perlindungan HAM, maka konstitusi wajib memuat pengaturan HAM agar hak-hak warga
negara dijamin oleh negara. Hubungan HAM dan negara hukum juga dapat dilihat secara
formal dan materil. Secara formal terlihat dari perlindungan HAM sebagai ciri utama
konsep negara hukum. Sedangkan hubungan secara materil berkaitan dengan tindakan
pemerintah yang berpedoman dengan hukum sebagai asas legalitas.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Negara hukum adalah negara yang memberikan perlindungan bagi warga negaranya
berdasarkan asas keadilan. Di dalam negara hukum terdapat berbagai aspek peraturan-
peraturan yang bersifat memaksa dan mempunyai sanksi yang tegas. Negara hukum
haruslah memiliki ciri atau syarat mutlak bahwa negara itu melindungi dan menjamin Hak
Asasi Manusia setiap warganya.
Hak Asasi Manusia adaläh Seperangkat hak yang melekat pada hakikát dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap
orang demi kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia.
Negara Hukum haruslah memiliki ciri atau syarat mutlak bahwa negara itu melindungi
dan menjamin Hak Asasi Manusia setiap warganya. Dengan demikian jelas sudah
keterkaitan antara Negara hukum dan Hak Asasi Manusia, dimana Negara Hukum wajib
menjamin dan melindungi Hak Asasi Manusia setiap warganya.

3.2 Saran
Kita sebagai generasi penerus bangsa dan sebagai mahasiswa sudah semestinya
membantu pemerintah untuk terus menegakkan HAM di indonesia. Kondisi HAM di
Indonesia sudah saatnya dibenahi dan ditata ulang agar terbentuk pemerintahan yang baik.
Segala jenis hambatan dan tantangan yang dapat mengganggu terwujudnya pelaksanaan
HAM harus segera dihilangkan. Penguasa negara harusnya bisa memproyeksikan dan
mewujudkan sebuah tujuan negara yang terkandung dalam alinea IV UUD NRI 1945
dengan tidak bertindak sewenang-wenang. Rakyat juga harus membantu mewujudkannya
dengan mematuhi segala peraturan perundang-undangan yang ada dalam negara indonesia,
serta membantu pemerintah dalam mewujudkan negara aman, dan makmur.

8
DAFTAR PUSTAKA

Auli, R. C. (2022, Juli 25). Hubungan Hak Asasi Manusia dengan Negara Hukum. Diakses
dari www.hukumonline.com: https://www.hukumonline.com/klinik/a/hubungan-hak-
asasi-manusia-dengan-negara-hukum-lt62de41f0efd5f/
Mahartika, L. (2019, Maret 18). Mengetahui Ciri-Ciri Negara Hukum, Dilengkapi
Penjelasannya. Diakses dari www.liputan6.com:
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3920171/mengetahui-ciri-ciri-negara-hukum-
dilengkapi-penjelasannya
Utami, A. (2020, Desember 24). Hubungan Negara Hukum dan HAM. Diakses dari
www.kompasiana.com:
https://www.kompasiana.com/anggia03576/5fe474cc8ede4819bd7e71c2/hubungan-
negara-hukum-dan-ham?page=1&page_images=

Anda mungkin juga menyukai