Disusun oleh :
KELOMPOK 6
Muhammad Fadilah
Siti Nor Hapizah
Dwi Resti Apriliani
M. Ihklasul Amal
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sayu Karinda,S.Pd,M.Pd sebagai
guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya, supaya bisa memahami pengertian negara dan konstitusi karena kita adalah
penerus bangsa Indonesia.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
1.3 Tujuan................................................................................................ 3
M ateri pada pertemuan ini akan mempelajari tentang negara dan konstitusi. Dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara unsur terpenting untuk memahami tentang
seluk beluk dan kehidupan negara perlu untuk mengenal anatomi negara dan
konstitusi yang ada di dalam suatu negara. Mengapa kita perlu memahami Negara? Dalam
kehidupan kewarganegaraan di suatu negara,memahami negara menjadi begian penting untuk
bisa mengenal dengan baik bagaimana cara kerja negara membuat kebijakan, mengatur
masyarakat, dan membuat program untuk kepentingan dan kebutuhan warga negara.
Mengenal negara perlu dimulai dari mengenal tentang asal muasal negara dan pengertian
Negara.
Negara memiliki fungsi dan peran penting dalam mengatur masyarakatnya sehingga
negara memiliki ciri-ciri mendasar, yaitu pertama, monopoli, artinya negara memiliki
wewenang untuk melakukan tindakan dan kebijakan monopoli dalam kehidupan strategis dan
vital. Kedua memaksa, artinya negara dapat menjadi alat paksa untuk membuat tindakan-
tindakan dapat secara legimitasi diterima dan diakui oleh seluruh masyarakat. Negara
memiliki alat kelengkapan negara untuk memaksa warga negara agar tunduk dan patuh
terhadap apa yang diputuskan. Ketiga mengatur, negara memiliki ciri mengatur masyarakat.
Segala bentuk aturan ntuk bisa membuat masyrakat patuh dan tunduk dibuat oleh negara
secara sah.
Pada dasarnya negara dan konstitusi memliki pengertian, ruang lingkup, dan tujuan
untuk memberikan isi bagi proses penyelegaraan negara. Negara adalah organisasi yang
paling kompleks dan memiliki struktur yang paling lengkap. Untuk itu, materi negara dan
konstitusi dalam pendidikan kewarganegaraan membahas tentang seputar asal muasal negara,
pengertian, hakikat, fungsi, ciri-ciri, dan perkembangannya. Konstitusi membahas tentang
pengertian, ruang lingkup, tujuan, dan ciri-cirinya. Negara dan konstitusi memiliki hubungan
erat. Negara tidak dapat berjalan tanpa ada konstitusi sebagai dasar yang menggerakkan
proses penyelenggaraan bernegara. Konstitusi menjadi roh dari negara. Segala bentuk
aktivitas bernegara tidak lepas dari isi dan materi dari konstitusi yang dibuat oleh Negara
tersebut.
BAB I
PENDAHULUAN
Keberadaan UUD 1945 yang selama ini disakralkan, dan tidak boleh diubah kini telah
mengalami perubahan. Tuntutan perubahan terhadap UUD 1945 itu pada hakikatnya
merupakan tuntutan bagi adanya penataan ulang terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara. Atau dengan kata lain sebagai upaya memulai “kontrak sosial” baru antar warga
negara dengan negara menuju apa yang dicita-citakan bersama yang dituangkan dalam
sebuah peraturan dasar (konstitusi). Perubahan konstitusi ini menginginkan pula adanya
perubahan sistem dan kondisi negara yang otoritarian menuju kearah sistem yang demokratis
dengan relasi lembaga negara yang seimbang. Dengan demikian perubahan konstitusi
menjadi suatu agenda yang tidak bisa diabaikan. Hal ini menjadi suatu keharusan dan amat
menentukan bagi jalannya demokratisasi suatu bangsa. Realitas yang berkembang kemudian
memang telah menunjukkan adanya komitmen bersama dalam setiap elemen masyarakat
untuk dapat mengamandemen UUD 1945. Bagaimana cara mewujudkan komitmen itu dan
siapa yang berwenang melakukannya serta dalam situasi seperti apa perubahan perubahan itu
terjadi, menjadikan suatu bagian yang menarik dan terpenting dari proses perubahan
konstitusi itu. Karena dari sini akan dapat terlihat apakah hasil dicapai telah
merepresentasikan kehendak warga masyarakat dan apakah telah menentukan bagi
pembentukan wajah Indonesia kedepan. Wajah Indonesia yang demokratis dan pluralistis
sesuai dengan keadlian sosial, kesejahteraan rakyat dan kemanusiaan. Dengan melihat
kembali dari hasil-hasil perubahan itu, kita akan dapat dinilai apakah rumusan-rumusan
perubahan yang dihasilkan memang dapat dikatakan sempurna. Dalam artian sampai sejauh
mana rumusan perubahan itu yelah mencerminkan kehendak bersama. Perubahan yang
menjadi kerangka dasar dan sangat berarti bagi perubahan-perubahan selanjutnya. Sebab
dapat dikatakan konstitusi menjadi monumen sukses atas keberhasilan sebuah perubahan.
PEMBAHASAN
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) memiliki dua definisi dalam
mendefinisikan Negara sebagai berikut : 1)Organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat.2)Kelompok social yang menduduki
wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasikan di bawah lembaga politik dan pemerintah
yang efektif,mempunyai kesatuan politik,berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan
nasionalnya.
1. Rakyat
2. Wilayah
3. Penguasa atau pemerintah yang berdaulat
Negara Indonesia merupakan Negara yang dibentuk atas tiga unsur diatas,yaitu
bangsa dalam arti etnis,dimana kehidupan kebangsaan Indonesia telah melahirkan
Negara.Sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928 merupakan peristiwa penting dimana
penyatuan bangsa-bangsa,suku-suku yang ada di bumi Indonesia, menyatakan tekat
merumuskan suatu Negara yang disebut Indonesia.Ikrar sumpah pemuda yang terdiri atas
bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan
menjunjung bahasa persatuan,bahasa Indonesia.Tiga unsur sumpah pemuda yang melekat
dalam kehidupan bangsa Indonesia sebelum terbentuknya Negara Indonesia tahun 1945
menjadi dasar pembentuk Negara Indonesia.Komponen Negara terdiri atas suku bangsa yang
menjadikan organisasi Negara tetap berjalan dengan baik.Negara tidak boleh didominasi oleh
suku yang mayoritas maupun suku bangsa yang minoritas.Kehadiran Negara sebagai bukti
konkret dari rasa dan jiwa persatuan dari bangsa-bangsa yang melahirkan Negara.Alasan
kedua menyatakan bahwa ada keinginan untuk mencapai kemerdekaan.Situasi dan kondisi
bangsa Indonesia mengalami fase keterjajahan dari kaum colonial atau Negara
lain.Penderitaan masyarakat dari sabang sampai merauke dapat dirasakan dari dampak
penjajahan.Keinginan untuk merdeka menjadi elemen dasar hadirnya persatuan.Persatuan
Indonesia dibentuk dari upaya dan tekat untuk menjadi bangsa yang
merdeka,bersatu,berdaulat.Gagasan menjadi bangsa yang satu merupakan tekat bersama
karena latar belakang penjajahan.Kebutuhan akan kemandirian dan jati diri suatu bangsa
dapat disalurkan pada system dan bentuk wadah yang lebih konkret dan menjamin
keberadaan mereka untuk tetap ada.Suatu bangsa tidak hanya berdiri sendiri,tetapi bangsa
menunjukkan komitmennya melalui wadah dan saluran pergaulan internasional.Negara yang
bukan dibentuk atas dasar spirit individual dan kelompok,tetapi Negara yang dibentuk atas
suku bangsa yang meletakkan pondasi dan nilai-nilai utama.
Teori ini mengungkapkan bahwa terjadinya Negara atas dasar kehendak Tuhan.Segala
sesuatu terjadi karena kehendak Tuhan oleh karena itu siapapun yang menjalankan
pemerintahan merupakan wakil Tuhan dibumi.Teori ini memiliki keterkaitan dengan teori
kedaulatan Tuhan. Teori kedaulatan Tuhan menjelaskan bahwa kekuasaan tertinggi ditangan
Tuhan. Maka, terbentuklah Negara yang bersifat kerajaan, dimana raja dianggap sebagai anak
keturunan dewa atau Tuhan. Raja dianggap sebagai wakil dari Tuhan. Apa kata raja itu
identik dengan apa kata Tuhan atau sesuai dengan keinginan Tuhan.
Dalam teori ini menjelaskan bahwa sebelum terbentuknya Negara terdapat individu
yang hidup bebas, tanpa ada ikatan, berpindah-pindah memiliki aturan-aturan sendiri-sendiri.
Kehidupan digambarkan seolah-olah dalam kehidupan yang sangat kacau. Dalam istilah
Thomas Hobbes, Negara dalam keadaan menjadi serigala bagi manusia lain “Homo Homini
Lupus”. Gambaran kehidupan manusia yang kacau ini diperlukan suatu perangkat untuk
menghindari dari bahaya yang dapat mengancam kehidupan manusia yang lain. Kemudian
individu-individu ini membuat kesepakatan atau perjanjian satu dengan yang lainnya untuk
menjaga dan melindungi kepentingan dirinya dari ancaman dan gangguan. Proses pembuatan
perjanjian ini disebut kontrak sosial. Kontrak sosial ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap
pertama, perjanjian antar individu yang sebelumnya hidup bebas, tanpa aturan, dan tanpa
ikatan. Tahap kedua, perjanjian yang dibuat oleh masyarkat dengan masyarakat yang baru
yang berisi penyerahan kekuasaan dari individu kepada penguasa dan berjanji akan taat
kepada penguasa tersebut (darmadi, 2010:151-152).
Kehadiran Negara memiliki tujuan dan fungsi tertentu ketika Negara Indonesia
hendak didirikan memiliki cita-cita menuju Negara yang bersatu, berdaulat, adil, dan
makmur. Untuk mencapai cita-cita tersebut Negara perlu merealisasikan dalam bentuk tujuan
dan fungsinya. Secara umum Negara memiliki tujuan, yaitu :
Dalam sejarahnya tidak ada negara yang tidak memiliki konstitusi. Konstitusi menjadi
bagian penting dalam proses kehidupan ketatanegaraan suatu negara. Konstitusi memiliki
pengertian sebaagai hukum dasar yang mendasari dalam proses penyelenggaraan negara. Dari
aspek isi, konstitusi terdiri berbagai unsur umum, yaitu pembukaan yang terdiri atas asas,
tujuan, dan dasar negara. Batang tubuh atau materi yang terdiri atas pasal-pasal dalam
konstitusi kemudian penutup.
Konstitusi pada hakikatnya berlaku sebagai hukum tertinggi karena merupakan wujud
perjanjian sosial tertinggi seluruh rakyat yang berdaulat dalam suatu negara. Dalam konstitusi
terdapat berbagai dokumen hukum, politik, dan ekonomi yang berfungsi sebagai “mercusuar”
yang memberikan pedoman, arah, dan petunjuk bagi suatu negara untuk menata dirinya.
Konstitusi juga berisi tentang aturan main antar berbagai pusat kekuasaan sehingga terdapat
kepastian bagi terselenggaranya pemerintahan yang efektif dan demokratis.
Kar Loewenstein dalam bukunya yang berjudul "Political Power and the
Governmental Process", menyebutkan bahwa konstitusi merupakan suatu saran dasar dalam
mengawasi proses-proses kekuasaan, dengan dua tujuan, di antaranya:
1. Untuk memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik; dan
2. Untuk membebaskan kekuasaan dari control mutlak para penguasa, serta menetapkan bagi
para penguasa tersebut batas-batas kekuasaan mereka.
Konstitusi juga dapat dimaknai sebagai hukum tertinggi, dimana secara umum dibentuk
dengan tujuan:
1. Keadilan
2. Ketertiban
3. Perwujudan nilai-nilai ideal suatu bangsa untuk kehidupan bersama.
Adapun tujuan konstitusi di Indonesia yakni:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
2. Memajukan kesejahteraan umum;
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa;
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
2.8 Fungsi Konstitusi
Keberadaan konstitusi merupakan bagian yang fundamental dalam kehidupan
bernegara. Oleh karena itu, konstitusi memiliki fungsi yang mendasar. Menurut Syarbaini
terdapat 10 fungsi konstitusi, yaitu:
1. Penentu batas kekuasaan organ negara
2. Mengatur hubungan kekuasaan antar organ negara
3. Pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara dan warga negara
4. Memberikan legitimasi terhadap kekuasaan negara
5. Penyalur atau pengalih kewenangan
6. Simbolik sebagai pemersatu
7. Fungsi sebagai rujukan identitas
8. Simbolik sebagai pusat upacara
9. Simbolik sebagai sarana pengendalian masyarakat
10. Sebagai sarana perekayasa dan pembauran masyarakat.
Fungsi -fungsi konstitusi di atas untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya
keberadaan konstitusi dalam kehidupan bernegara. Negara mau diarahkan kemana dan
dibentuk seperti apa tergantung bagaimana isi dari konstitusi dibuat. Pada dasarnya tujuan
dari konstitusi ialah untuk membatasi kekuasaan dari penguasa dan mengatur jalannya
penyelenggaraan negara.
Di Indonesia, nilai-nilai fundamental dari konstitusi termuat dalam Pembukaan dan
Pasal 1 UUD NRI 1945 yang keberadaannya menjadi asas utama dalam Hukum Tata Negara
Indonesia, yaitu asa Pancasila, asas Negara Kesatuan, asas Negara Kedaulatan dan
Demokrasi, Asas Negara Hukum, asas Pemisahan Kekuasaan dan Check and Balance, serta
asas Negara Kesejahteraan, sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
sebagai tujuan negara .
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Negara merupakan suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa kelompok
manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah (territorial) tertentu
dengan mengakui adanaya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan
keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang ada di wilayahnya.
2. Konstitusi diartikan sebagai peraturan yang mengatur suatu negara, baik yang tertulis
maupun tidak tertulis. Konstitusi memuat aturan-aturan pokok (fundamental) yang
menopang berdirinya suatu negara.
3. Antara negara dan konstitusi mempunyai hubungan yang sangat erat. Karena
melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar negara.
4. Pancasila merupakan filosofische grondslag dan common platforms atau kalimatun
sawa. Pancasila sebagai alat yang digunakan untuk mengesahkan suatu kekuasaan dan
mengakibatkan Pancasila cenderung menjadi idiologi tertutup, sehingga pancasila
bukan sebagai konstitusi melainkan UUD 1945 yang menjadi konstitusi di Indonesia.
3.2 Saran
Kepada para pembaca kami menyarankan agar lebih banyak membaca buku yang
berkaitan dengan Negara atau Konstitusi agar lebih memahami kedua hal tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://amin-si.blogspot.com
http://www.ilmusiana.com/2015/04/fungsi-negara-paling-lengkap.html?m=1
http://herrypkn.blogspot.com/2012/07/pengertian-fungsi-dan-tujuan-negara_31.html?m=1
https://dieks2010.wordpress.com/2010/08/27/pengertian-fungsi-dan-tujuan-negara-
kesatuanrepublik-indonesia/
https://rinastkip.wordpress.com/2012/12/24/makalah-pkn-negara-dan-konstitusi/
http://materikuliahku123.blogspot.co.id/2016/02/makalah-negara-pengertian-negara-
tujuan.html