Dosen Pengampu:
Ratna Widya Iswara, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh:
1. Andhika Pernanda (2307422040)
2. B
3. C
4. D
5. E
6. F
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Konstitusi
Negara" dengan tepat waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4
1.1. Latar Belakang Masalah.......................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................4
1.3. Tujuan Pembahasan..............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................4
2.1 Pengertian Konstitusi............................................................................................4
2.2 Pengertian Negara.................................................................................................4
2.3 Kedudukan fungsi, sifat, dan tujuan konstitusi negara......................................4
2.4 Hukum Dasar (tertulis dan tidak tertulis)...........................................................4
2.5 Perubahan Konstitusi Negara (UUD 45).............................................................4
BAB III PENUTUP...............................................................................................................5
3.1 Simpulan................................................................................................................5
3.2 Saran......................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum Negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Bahkan, setelah abad pertengahan yang ditandai
dengan ide demokrasi dapat dikatakan tampa konstitusi Negara tidak mungkin
terbentuk. Konstitusi merupakan hukum dasarnya suatu Negara. Dasar-dasar
penyelenggaraaan bernegara didasarkan pada konstitusi sebagai hukum dasar.
Negara yang berlandaskan kepada suatu konstitusi dinamakan Negara
konstitusional. Akan tetapi, untuk dapat dikatakan secara ideal sebagai Negara
konstitusional maka konstitusi Negara tersebut harus memenuhi sifat-sifat dan
ciri-ciri dari konstitusionalisme. Jadi Negara tersebut harus menganut gagasan
tenttang konstitusionalisme. Konstitusionalisme sendiri merupakan suatu ide,
gagasan, atau paham.
Konstitusi negara memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga
stabilitas, keadilan, dan tatanan hukum di dalam suatu negara. Ini juga
mencerminkan nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan aspirasi masyarakat yang
merancangnya. Oleh karena itu, kajian tentang konstitusi negara menjadi krusial
dalam pemahaman tentang sistem pemerintahan, demokrasi, hak asasi manusia,
dan perkembangan politik suatu negara.
Dalam makalah ini, akan dibahas berbagai aspek terkait pengertian konstitusi,
pengertian negara, kedudukan fungsi, sifat, dan tujuan konstitusi, hukum dasar
(tertulis dan tidak tertulis), serta perubahan konstitusi negara (UUD 45) dan
perkembangan terkini yang memengaruhi konstitusi negara. Melalui pemahaman
yang lebih mendalam tentang konstitusi negara, diharapkan dapat mendorong
diskusi yang lebih kritis dan konstruktif dalam membangun sistem pemerintahan
yang lebih baik di masa depan.
1.2. Rumusan Masalah
Konstitusi adalah hukum dasar tertinggi dalam suatu negara atau organisasi.
Konstitusi terdiri dari kumpulan peraturan yang membentuk dan
mengatur/memerintah dalam pemerintahan suatu negara. Tujuan konstitusi
adalah untuk membatasi kekuasaan agar negara dapat dijalankan sesuai dengan
tujuan pembentukannya. Konstitusi juga merujuk pada penjaminan hak kepada
warga masyarakatnya. Konstitusi dapat berupa dokumen tertulis atau tidak
tertulis seperti tradisi, kebiasaan, dan adat. Jenis-jenis konstitusi menurut ahli
konstitusi K.C. Wheare yaitu:
1. Konstitusi Tertulis dan Tidak Tertulis
- Konstitusi tertulis adalah konstitusi yang dibuat secara tertulis dalam suatu
dokumen yang umumnya berupa peraturan hukum yang mengatur pemerintahan.
- Konstitusi tidak tertulis adalah konstitusi yang dibuat secara tidak tertulis
berupa peraturan hukum yang mengatur pemerintahan, seperti tradisi, kebiasaan,
dan adat.
2. Konstitusi Lentur dan Konstitusi Kaku
- Konstitusi lentur adalah konstitusi yang proses amandemennya bersifat umum,
sama dengan hukum lainnya.
- Konstitusi kaku adalah konstitusi yang amandemennya memerlukan proses
yang bersifat khusus.
Konstitusi juga dapat diterapkan pada seluruh hukum yang mendefinisikan
fungsi pemerintahan negara.
Negara merupakaan salah satu bentuk organisasi yang ada dalam kehidupan
masyarakat. Pada prinsipnya setiaap warga mayaraka menjadi anggota dari suatu
negara dan harus tunduk pada kekuasaan negara. Melalui kehidupan bernegara
dengan pemerintah yang ada di dalamnya, masarakat ingin mewujutkan tujuan
tujuan tertentu sepertti terwujudnya kertentaraman, ketertiban, dan kesejahteraan
masyrakat. Agar pemerintah suatu negara memiliki kekuasaan untuk mengatur
kehidupan masayakat tidak bertindak seenaknya, maka ada system aturan
tersebut menggambarakan suatu hierakhi atau pertindakan dalam aturan yang
paliing tinggi tingkatanya sampai pada aturan yang paling rendah.
Negara dan konstitusi adalah dwitunggal. Jika diibaratkan bangunan, negara
sebagai pilar-pilar atau tembok tidak bisa berdiri kokoh tanpa pondasi yang kuat,
yaitu konstitusi Indonesia. Hampir setiap negara mempunyai konstitusi, terlepas
dari apakah konstitusi tersebut telah dilaksanakan dengan optimal atau belum.
Yang jelas, konstitusi adalah perangkat negara yang perannya tak bisa
dipandang sebelah mata.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA