Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

NILAI DAN NORMA KONSTITUSIOAL


Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh :

1. Muhammad Yusuf Caesar


2. Relita
3. Vivi Febrianti
4. Lingga Saputra
5. Yoza Danendra

KELAS 1A

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah “ Nilai dan Norma
Konstitusional”.

Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari teman-teman sekalian


dalam membantu mengerjakan dan menyelesaikan makalah ini. Dimana
makalah ini jauh dari kata sempurna dimana mungkin ada penjelasan yang
kurang dimengerti dan dipahami oleh pembaca.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada teman-teman sekalian


yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Pangkalpinang, 13 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL ...................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................
DAFTAR ISI .........................................................................
BAB I PENDAHULUAN ......................................................
A. Latar Belakang Masalah ............................................
B. Rumusan Masalah ......................................................
C. Tujuan Pembahasan ...................................................
BAB II PEMBAHASAN……… ...........................................
A. Pengertian Konstitusi Secara Umum, Menurut
Peraturan (UU), Menurut Para Ahli ...........................
B. Perkembangan Konstitusi .........................................
C. Tujuan Konstitusi ......................................................
D. Nilai-Nilai Dari Konstitusi .........................................
E. Fungsi Konstitusi .......................................................
F. Jenis-Jenis Konstitusi.................................................
G. Contoh Perilaku Konstitusi ........................................
BAB III PENUTUP ...............................................................
A. Kesimpulan ...............................................................
B. Saran .........................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Konstitusi adalah seperangkat prinsip yang dapat menjaga dan mengatur suatu negara.
Perangkat yang membentuk suatu negara dan umumnya terkandung dalam satu
dokumen ini dapat menentukan hubungan antara pemerintah dengan warga
negaranya.

Konstitusionalisme juga bisa diartikan sebagai paham bernegara yang bertumpu


pada perlindungan HAM disertai dengan pembatasan atas kekuasaan negara yang
didistribusikan kepada lembaga-lembaga negara untuk melindungi HAM tersebut
melalui konstitusi.

A. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian konsitusi secara umum, menurut peraturan (UU), menurut


para ahli?
2. Bagaimana perkembangan konstitusi?
3. Apa saja tujuan konstitusi?
4. Apa saja nilai-nilai dari konstitusi?
5. Apa saja fungsi konstitusi?
6. Apa saja jenis-jenis konstitusi?
7. Apa saja contoh perilaku konstitusi?

B. Tujuan pembahasan

1. Menjelaskan pengertian konstitusi


2. Menjelaskan perkembangan konstitusi
3. Menjelaskan tujuan konstitusi
4. Menjelaskan nilai-nilai dari konstitusi
5. Menjelaskan fungsi konstitusi
6. Menjelaskan jenis-jenis konstitusi
7. Menjelaskan contoh penerapan konstitusi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konstitusi
Secara Umum

Konstitusi berasal dari Bahasa Latin yaitu constitutio. Istilah ini berkaitan dengan kata
ius atau jus yang memiliki arti hukum atau prinsip. Sehingga konstitusi bisa diartikan
sebagai suatu pernyataan mengenai susunan dan bentuk negara. Di mana yang
dipersiapkan sebelum maupun sesudah negara yang bersangkutan berdiri.

Pengertian konstitusi secara umum adalah asas-asas dasar serta hukum suatu bangsa,
negara atau kelompok sosial. Di mana yang menentukan kekuasaan, tugas pemerintah
dan menjamin hak-hak tertentu bagi warganya. bagi sebuah negara, konstitusi
merupakan kumpulan doktrin serta praktik yang membentuk prinsip pengorganisasian
fundamental.

Menurut PERPU

Konstitusi (bahasa Latin: constituante) atau Undang-undang Dasar atau disingkat


UUD dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada
pemerintahan negara—biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis.

Di Indonesia, konstitusi yang digunakan merupakan konstitusi tertulis yaitu Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau biasa disebut UUD 1945.
UUD 1945 pertama kali disahkan sebagai konstitusi negara Indonesia dalam sidang
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu padatanggal 18 Agustus 1945.

Menurut Para Ahli

1. K. C. Wheare, konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraaan suatu negara


yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk mengatur /memerintah dalam
pemerintahan suatu negara.

2. Herman Heller, konstitusi mempunyai arti luas daripada UUD. Konstitusi tidak
hanya bersifat yuridis tetapi juga sosiologis dan politis.

3. Lasalle, konstitusi adalah hubungan antara kekuasaan yang terdapat di dalam


masyarakat seperti golongan yang mempunyai kedudukan nyata di dalam masyarakat,
misalnya kepala negara angkatan perang, partai politik, dsb.
4. L.J Van Apeldoorn, konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun peraturan
tak tertulis.

5. Koernimanto Soetopawiro, istilah konstitusi berasal dari bahasa latin cismeyang


berarti "bersama dengan" dan statute yang berarti "membuat sesuatu agar berdiri". Jadi
konstitusi berarti menetapkan secara bersama.

6. Carl schmitt membagi konstitusi dalam 4 pengertian yaitu:

Konstitusi dalam arti absolut mempunyai 4 sub pengertian yaitu :

1. Konstitusi sebagai kesatuan organisasi yang mencakup hukum dan semua organisasi
yang ada di dalam negara.

2. Konstitusi sebagai bentuk negara.

3. Konstitusi sebagai faktor integrasi.

4. Konstitusi sebagai sistem tertutup dari norma hukum yang tertinggi di dalam
negara .

• Konstitusi dalam arti relatif dibagi menjadi 2 pengertian yaitu konstitusi sebagai :

tuntutan dari golongan borjuis agar haknya dapat dijamin oleh penguasa dan konstitusi
sebagai sebuah konstitusi dalam arti formil (konstitusi dapat berupa

tertulis) dan konstitusi dalam arti materiil (konstitusi yang dilihat dari segi isinya).

• Konstitusi dalam arti positif adalah sebagai sebuah keputusan politik yang tertinggi
sehingga mampu mengubah tatanan kehidupan kenegaraan.

• Konstitusi dalam arti ideal yaitu konstitusi yang memuat adanya jaminan atas hak
asasi serta perlindungannya.

Konstitusi adalah suatu aturan untuk mengatur dan menjelaskan tentang struktur
ketatanegaraan, kelompok sosial atau organisasi.

B. Perkembangan Konstitusi
Perkembangan Konstitusionalisme

Konstitusionalisme bisa diartikan sebagai paham bernegara yang betumpu pada


perlindungan HAM disertai dengan pembatasan atas kekuasaan negara yang
didistribusikan kepada lembaga-lembaga negara untuk melindungi HAM tersebut
melalui konstitusi.

Konstitusionalisme sebagai paham dan aturan negara dimulai pada 23 abad lalu di
negara yunani. Sistem konstitusi awal ini merupakan sistem dimana pemerintahan
awal mulai dijalankan. Fungsi dasar dari konstitusi pada saat itu adalah sebagai nilai
suatu negara, konstitusi difungsikan untuk mengatur koordinasi antar organ dalam
pemerintahan, menentukan siapa yang menjadi anggota pemerintahan dan yang
memegang kekuasaan berdaulat. Posisi kedaulatan kekuasaan menentukan arahnya
konstitusi, jika kekuasaan ditangan rakyat maka sistemnya berupa demokrasi, jika
ditangan segelintir orang maka aristokrasi atau oligarki.

Konstitusi bagi orang yunani merupakan karakter bagi pemerintahan, pemerintahan


constitutional bagi yunani bukanlah pemerintahan yang terbatas pada satu karakter,
pemerintahan constitutional bisa berjalan dalam bentuk otoriter, kerajaan(monarki),
aristokrasi, atau demokrasi. Maka dari itu peraturan pada zaman yunani bisa jadi tidak
populis atau tidak sesuai tapi tidak boleh melenceng dari konstitusi.

Konstitusi membasiskan dirinya pada hirarki peraturan, peraturan peraturan turunan


tidak boleh pasal-pasalnya bertentangan dengan peraturan di atas hirarkinya peraturan
baru yang dibuat pemerintahan yunani tidak boleh bertentangan dengan peraturan
lama yang lebih tinggi atau peraturan dasar negara tersebut. Inilah basis awal dari
negara berpaham konstitusionalisme.

Pada masaromawi mulai berjaya menggantian yunani, bangsa bangsa yunani melebur
dengan suku suku bar bar dan banyak suku lainnya, terjadi perubahan dalam
konstitusi, hukum dalam konstitusi lebih ditekankan pada hak hak natural yang
universal yang cenderung membawa cosmopolitanisme. cosmopolitan berkembang
menjadi humaniterianisme (hak-hak kemanusiaan) dan kewarganegaraan semesta yang
konsepnya berupa keadilan umum bagi semua lelaki tampa terkecuali, pada masa
inilah munculnya aspek kemanusiaan dalam konstitusi dan peraturan di bawahnya. Hal
ini juga yang menjadi salah satu ciri negara konstitusi nantinya.

Kontribusi romawi terhadap konstitusionalisme dapat dijabarkan berupa:

1. Prinsip Check and Balance.


Yaitu regulasi berupa saling mengontrol, menjaga keseimbangan antara
lembaga-lembaga negara atau yang biasa kita sebut dengan cabang-cabang
kekuasaan negara.

2. Kekuasaan Popular dan Populisme.


Berupa kekuasaan yang bedasarkan kehendak rakyat atau orang banyak
(mayoritas) The Greatest Happiness of The Greatest People.
3. Doktrin Hirarki Kekuasaan dan Pemerintah Terbatas.
Hirarki kekuasaan atas peraturan yang berlaku “lex superior derogat legi
priori” dan pemerintahan yang terbatas pada kehendak orang banyak atau
rakyat sebagai sumber kekuasaan.

Sifat-sifat pada konstitusi romawi inilah yang kemudian menjadi karakter atau ciri
umum dari konstitusi pada negara-negara demokratis.

Perkembangan Konstitusi Indonesia

Indonesia merupakan negara yang memiliki konstitusi juga negara konstitusional.


Dikarenakan negara yang membentuk konstitusi tentunya menganut
konstitusionalisme, ada beberapa bukti bahwa Indonesia sebagai negara yang
menganut konstitusionalisme. Berikut berupa bukti buktinya:

A. Sesaat sebelum Indonesia merdeka Indonesia mendirikan BPUPKI yang merancang


UUD yang berupa rancangan pembukaan dan UUD yang kemudian disahkan PPKI.

B. Di dalam pembukaan UUD tepatnya alinea 4 negara Indonesia didirikan sesuai dari
susunan UUD sesuai “… maka disusunlah Kemerdekaaan Kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu Undang Undang Dasar Negara Indonesia…”.

C. Pada penjelasan bagian sistem pemerintahan negara UUD 1945 butir 2 dijelaskan
“Pemerintahan berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas)”.

D. Walaupun sudah melakukan beberapa kali perubahan mendasar dalam


ketatanegaraan, tetap Indonesia menjadikan UUD sebagai landasan bernegara daripada
perubahan-perubahan itu (Pada tahun 1949 Indonesia memberlakukan Konstitusi RIS
1949, pada tahun 1950 memberlakukan UUDS 1950, pada tahun 1959 (melalui Dekrit
Presiden tanggal 5 Juli 1959) Indonesia kembali ke UUD 1945, dan sejak tahun 2002,
(melalui empat tahap amandemen) Indonesia memberlakukan Undang Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945)).

Dalam pelaksanaanya sebagai negara yang memiliki konstitusi dan konstitusional,


terdapat beberapa perubahan terkait konstitusi pada penerapannya di Indonesia.
Kendati demikian, negara Indonesia masih menerapkan UUD dan konstitusi sebagai
sumber hukum tertinggi dan menerapkan konstitusionalisme. Berikut berupa
perubahan-perubahan yang terjadi:

Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949

(Penetapan Undang-Undang Dasar 1945)


Saat Republik Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, Republik
yang baru ini belum mempunyai undang-undang dasar. Sehari kemudian pada tanggal
18 Agustus 1945 Rancangan Undang-Undang disahkan oleh PPKI sebagai Undang-
Undang Dasar Republik Indonesia setelah mengalami beberapa proses.

Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950

(Penetapan konstitusi Republik Indonesia Serikat)


Perjalanan negara baru Republik Indonesia ternyata tidak luput dari rongrongan pihak
Belanda yang menginginkan untuk kembali berkuasa di Indonesia. Akibatnya Belanda
mencoba untuk mendirikan negara-negara seperti negara Sumatera Timur, negara
Indonesia Timur, negara Jawa Timur, dan sebagainya. Sejalan dengan usaha Belanda
tersebut maka terjadilah agresi Belanda 1 pada tahun 1947 dan agresi 2 pada tahun
1948. Dan ini mengakibatkan diadakannya KMB yang melahirkan negara Republik
Indonesia Serikat. Sehingga UUD yang seharusnya berlaku untuk seluruh negara
Indonesia itu, hanya berlaku untuk negara Republik Indonesia Serikat saja.

Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959

(Penetapan Undang-Undang Dasar Sementara 1950)


Periode federal dari Undang-undang Dasar Republik Indonesia Serikat 1949
merupakan perubahan sementara, karena sesungguhnya bangsa Indonesia sejak 17
Agustus 1945 menghendaki sifat kesatuan, maka negara Republik Indonesia Serikat
tidak bertahan lama karena terjadinya penggabungan dengan Republik Indonesia. Hal
ini mengakibatkan wibawa dari pemerintah Republik Indonesia Serikat menjadi
berkurang, akhirnya dicapailah kata sepakat untuk mendirikan kembali Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Bagi negara kesatuan yang akan didirikan jelas perlu
adanya suatu undang-undang dasar yang baru dan untuk itu dibentuklah suatu panitia
bersama yang menyusun suatu rancangan undang-undang dasar yang kemudian
disahkan pada tanggal 12 Agustus 1950 oleh badan pekerja komite nasional pusat dan
oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan senat Republik Indonesia Serikat pada tanggal 14
Agustus 1950 dan berlakulah undang-undang dasar baru itu pada tanggal 17 Agustus
1950.

Periode 5 Juli 1959 – sekarang

(Penetapan berlakunya kembali Undang-Undang Dasar 1945)


Dengan dekrit Presiden 5 Juli 1959 berlakulah kembali Undang-Undang Dasar 1945.
Dan perubahan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Orde Lama pada masa
1959-1965 menjadi Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Orde Baru.
Perubahan itu dilakukan karena Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Orde
Lama dianggap kurang mencerminkan pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945
secara murni dan konsekuen.
C. Tujuan Konstitusi
1. Sebagai Batasan dan Pengawasan
Tujuan konstitusi adalah untuk memberikan batasan dan pengawasan terhadap
kewenangan pemerintah, sehingga menghindari kesewenang-wenangan. Di Indonesia,
sebagai negara dengan sistem kepemimpinan terpusat atau presidensial, Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) dibutuhkan untuk mengawasi jalannya pemerintahan.
Fungsi pengawasan DPR bertujuan mencegah kesewenang-wenangan presiden dan
wakil presiden. Sebaliknya presiden juga memberikan persetujuan terhadap undang-
undang.

2. Perlindungan terhadap HAM

Konstitusi memiliki tujuan sebagai pelindung HAM. Setiap pemimpin, baik


pemerintah maupun masyarakat wajib saling menghormati hak asasi manusia.
Perlindungan terhadap hak asasi manusia tercantum dalam batang tubuh UUD 1945
Pasal 28. Selain hak sebagai manusia, Pasal 28 juga memuat kewajiban pemerintah
dalam melindungi setiap hak warga negaranya secara hukum. Kehadiran Pasal 28
mencegah terjadinya konflik masyarakat.

3. Pedoman Pelaksanaan Negara

Konstitusi bertujuan untuk memberikan pedoman bagi penyelenggara negara yang


memiliki kekuasaan agar negara tetap kokoh. Pedoman pelaksanaan negara di
Indonesia diwujudkan melalui pembagian kekuasaan ke dalam lembaga eksekutif,
legislatif, dan yudikatif. Lembaga eksekutif oleh presiden dan wakil presiden.
Lesislatif oleh Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR, Majelis Permusyawaratan Rakyat
atau MPR, dan Dewan Perwakilan Daerah atau DPD. Sedangkan yudikatif oleh
Mahakamah Agung atau MA, Mahkamah Konstitusi atau MK, dan Komisi Yudisial
atau KY. Sehingga tujuan negara dapat diwujudkan melalui tata cara dan pedoman
sesuai wewenang masih-masing lembaga.

D. Nilai-Nilai dari Konstitusi

1. Nilai Normatif

Yaitu sebuah konstitusi yang resmi diterima oleh suatu bangsa. Bagi suatu
negara, konstitusi tidak hanya dapat berlaku dalam arti hukum atau legal. Namun,
konstitusi juga nyata dapat berlaku dalam suatu masyarakat dalam arti berlaku efektif
dan dilaksanakan secara konsekuen dan murni.

2. Nilai Nominal

adalah sebuah konstitusi yang menurut hukum tetap berlaku. Namun, konstitusi
tersebut memiliki bentuk yang tidak sempurna. Konstitusi yang tidak sempurna itu
dapat disebabkan oleh beberapa pasal tertentu yang tidak berlaku atau tidak seluruh
dari pasal yang terdapat dalam Undang Undang Dasar bisa berlaku bagi seluruh
wilayah negara.
3. Nilai Semantik

adalah sebuah konstitusi yang hanya dapat berlaku bagi kepentingan penguasa saja.
Konstitusi bisa menjadi alat bagi pemangku kekuasaan untuk melakukan mobilisasi
kekuasaan, hal itu menjadi alasan dalam melaksanakan kekuasaan politik terhadap warga
negaranya.

E. Fungsi Konstitusi
Memiliki fungsi, antara lain:

1. Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan organ Negara

2. Fungsi pengatur yang mengatur hubungan kekuasaan antar-organ negara, dan


mengatur hubungan kekuasaan antar-organ negara dengan masyarakat

3. Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara atau kegiatan
penyelenggaraan kekuasaan Negara

4. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan

5. Fungsi simbolik sebagai pemersatu, sebagai identitas, dan sebagai pusat upacara.

6. Sebagai sarana pengendalian masyarakat

7. Sebagai sarana perekayasaan serta pembaharuan masyarakat.

F. Jenis-Jenis Konstitusi
Secara umum, konstitusi dapat dibagi menjadi dua jenis :

1. Konstitusi Tertulis

Konstitusi tertulis adalah sekumpulan aturan pokok dasar negara, bangunan negara
serta tata negara yang mengatur perikehidupan suatu bangsa dalam persatuan hukum
negara.

2. Konstitusi Tidak Tertulis

Konstitusi tidak tertulis biasa disebut konvensi atau kebiasaan sistem tata negara yang
sering ada dalam sebuah negara.
G. Contoh Perilaku Konstitusi

1. Mengakui dan menghargai hak-hak asasi orang lain.


2. Mematuhi dan menaati peraturan yang berlaku, baik peraturan lalu lintas, sekolah,
dan lain sebagainya.

3. Tidak main hakim sendiri.

4. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

5. Adanya keterbukaan dan etika dalam menghadapi suatu permasalahan.

6. Mengembangkan sikap sadar dan rasional.

7. Menjalin persatuan dan kesatuan melalui berbagai kegiatan.

8. Pelaksanaan pemilihan umum secara transparan, jujur, adil, dan bebas, serta sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tentang Konstitusi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


konsekuensi logis berdirinya suatu negara berdiri atau terbentuknya suatu negara baru
adalah adanya konstitusi. Konstitusi menjadi dasar terpenting dari suatu negara dan
oleh karena itu mendapatkan posisi yang sangat krusial dan penting dalam
mewujudkan kehidupan tata negara suatu negara yang adil dan beradab. Konstitusi dan
negara merupakan hubungan antar lembaga yang tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lain.

B. Saran
Demikianlah penjelajasan materi di atas yang dapat kami paparkan, besar harapan
kami, makalah ini dapat bermanfaat untuk semua orang. Karena keterbatasan
pengetahuan dan referensi, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar
makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11776

https://pusdik.mkri.id/materi/materi_197_KONSTITUSIONALISME-
MK%20(Prof.Mahfud%20MD).pdf#:~:text=didasarkan%20pada%20UUD%20yang%
20berarti,jelas%20bahwa%20Indonesia%20menganut%20konstitusonalisme.

https://scholarship.law.umn.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1933&context=mlr

https://pusdik.mkri.id/materi/materi_89_KONSTITUSI%20DAN%20KONSTITUSIO
NALISME%20DI%20INDONESIA.pdf

https://m.merdeka.com/trending/pengertian-konstitusi-dan-fungsinya-dasar-hukum-
negara-yang-sangat-penting-kln.html

https://osf.io/5s3pd

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Konstitusi#:~:text=Konstitusi%20(bahasa%20Latin%3
A%20constituante),biasanya%20dikodifikasikan%20sebagai%20dokumen%20tertulis

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/09/00000011/tujuan-dan-fungsi-konstitusi

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-konstitusi/

https://brainly.co.id/tugas/152120

Anda mungkin juga menyukai