Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KONSTITUSI

Disusun Oleh :

1. Iin Trilia
2. Diki Riadi

Dosen Pengampu :

Bambang Hermanto, S.H.,M.M

YAYASAN PENGERGURUAN AGAMA ISLAM AL-KALAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUARA ENIM

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Karena atas
limpahan rahmat-nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Pendidikan
Kewarganegaraan yang berjudul Konstitusi. Sholawat dan salam tak lupa kita
hantarkan kepada baginda Nabi besar kita yaitu Nabi Muhammad SAW,. Yang
telah meinggalkan contoh cermelang bagaimana mencintai ilmu pengetahuan,
serta bagaiamana mengamalkannya.

Kami ucapakan juga terimakasih kepada Bambang Hermanto, S.H.,M.M


yang telah mengarahkan kami serta teman-teman yang telah mendukung kami
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan. Dan kami mohon saran dan
kritikannya atas makalah yang kami buat ini bila ada salah kata dalam
pemakaiannya atau kesalahan dalam pemahaman yang kami utarakan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk banyak orang dan di ridhoi
oleh Allah SWT,. Aamiin.

Muara Enim, 02 April 2023

Penulis

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI ..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Konstitusi.............................................................................3
B. Syarat dan ciri-ciri Konstitusi................................................................5
C. Fungsi dan Tujuan Konstitusi................................................................6
D. Unsur-unsur Konstitusi..........................................................................7
E. Kedudukan konstitusi.............................................................................8
F. Macam-macam Konstitusi.....................................................................9
G. Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia.........................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................13
B. Saran.....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat Indonesia yang mengabaikan arti dari pancasila
sebagai dasar negara dan UUD 1945 sebagai konstitusi. Bahkan bukan
hanya mengabaikan, namun banyak juga yang tidak mengetahui makna
dari dasar negara dan konstitusi tersebut. Golongan masyarakat yang
demikian sepertinya kurang pemahaman pendidikan tentang dasar negara
kita itu. Sesungguhnya bila seluruh warga negara Republik Indonesia
mampu memahami, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang
dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara berkesinambungan dan
konsisten dengan citacita dan tujuan nasional seperti yang digariskan di
dalam Pembukaaan UUD 1945, maka mereka sudah tentu dapat
menghayati filsafat dan ideologi Pancasila sehingga menjiwai tingkah
lakunya selaku warga negara RI dalam melaksanakan segala kegiatannya
sebagai cerminan dari nilai-nilai pancasila dan UUD 1945. Terlebih di era
globalisasi ini masyarakat dituntut untuk mampu memilah-milah pengaruh
positif dan negatif dari globalisasi tersebut. Dengan pendidikan tentang
dasar negara dan konstitusi diharapkan masyarakat Indonesia mampu
mempelajari, memahami dan melaksanakan segala kegiatan kenegaraan
berlandasakan dasar negara dan konstitusi, namun tidak kehilangan jati
dirinya, apalagi tercabut dari akar budaya bangsa dan keimanannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Konstitusi?
2. Apa syarat dan ciri-ciri Konstitusi?
3. Apa unsur dan nilai-nilai Konstitusi?
4. Apa saja macam-macam Konstitusi?
5. Bagaimana kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Konstitusi?
6. Konstitusi apa saja yang pernah berlaku di Indonesia?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Konstitusi?
2. Mengetahui syarat dan ciri-ciri Konstitusi?
3. Mengetahui unsur dan nilai-nilai Konstitusi?
4. Mengetahui saja macam-macam Konstitusi?
5. Mengetahui bagaimana kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Konstitusi?
6. Mengetahui Konstitusi apa saja yang pernah berlaku di Indonesia?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Konstitusi
Istilah dalam bahasa Inggris “constitution” atau dalam bahasa Belanda
“constitutie “ secara harafiah sering diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
UndangUndang Dasar. Permasalahannya penggunaan istilah undang-
undang dasar adalah bahwa kita langsung membayangkan sesuatu naskah
tertulis. Padahal istilah constitution bagi banyak sarjana ilmu politik
merupakan sesuatu yang lebih luas, yaitu keseluruhan peraturan –
peraturan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur
secara mengikat cara-cara bagimana suatu pemerintahan diselenggarakan
dalam suatu masyarakat. Kebiasaan menerjemahkan istilah constitution
menjadi undang-undang dasar, hal ini sesuai dengan kebiasaan orang
Belanda dan Jerman, yang dalam percakapan sehari-hari memakai kata
“Grondwet”, Grond artinya dasar, wet artinya undang-undang dan
grundgesetz, Grund artinya dasar, gesetz artinya undang-undang yang
keduanya menunjukkan naskah tertulis. 1
Konstitusi dalam praktek ketatanegaraan umumnya dapat mempunyai
dua arti :
1. lebih luas daripada undang-undang dasar
2. sama dengan pengertian undang-undang dasar
3. Konstitusi dapat mempunyai arti lebih luas dari pada pengertian
undang-undang dasar, karena pengertian undang-undang dasar hanya
meliputi naskah tertulis saja dan disamping itu masih terdapat
konstitusi yang tidak tertulis, yang tidak tercakup dalam undang-
undang dasar. 2 Para penyusun Undang-Undang Dasar 1945 menganut
arti konstitusi lebih luas daripada undang-undang dasar, sebab dalam
Penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 dikatakan :”Undang-Undang
Dasar suatu Negara ialah hanya sebagian dari hukumnya dasar negara
1
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta : Penerbit Gramedia Pustaka Utama,
2007), hal. 95.
2
Kaelan, Pendidikan Pancasila, (Yogyakarta : Penerbit Paradigma, 2004), hal. 180.

3
itu. Undang-Undang Dasar adalah hukum yang tertulis, sedang di
sampingnya Undang-Undang Dasar berlaku juga Hukum Dasar yang
tidak tertulis, ialah aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara
dalam praktek penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis”.
Namun dalam masa Republik Indonesia Serikat 27 Desember 1949 –
17 Agustus 1950, penyusun Konstitusi RIS menerjemahkan secara
sempit istilah konstitusi sama dengan undang-undang dasar. Hal ini
terbukti dengan disebutnya istilah Konstitusi Republik Indonesia
Serikat bagi Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Serikat. 3
Pengertian konstitusi menurut para ahli :
1. K. C. Wheare, konstitusi adalah keseluruhan sistem
ketaatanegaraaan suatu negara yang berupa kumpulan peraturan
yang membentuk mengatur /memerintah dalam pemerintahan suatu
negara.
2. Herman heller, konstitusi mempunyai arti luas daripada UUD.
Konstitusi tidak hanya bersifat yuridis tetapi juga sosiologis dan
politis.
3. Lasalle, konstitusi adalah hubungan antara kekuasaaan yang
terdapat di dalam masyarakat seperti golongan yang mempunyai
kedudukan nyata di dalam masyarakat misalnya kepala negara
angkatan perang, partai politik.
4. Lj Van Apeldoorn, konstitusi memuat baik peraturan tertulis
maupun peraturan tidak tertulis.
5. Koerimanto soetopawiro, istilah konstitusi berasal dari bahasa latin
cisme yang berarati bewrsama dengan dan statute yang berarti
membuat sesuatu agar berdiri. Jadi konstitusi berarti menetapkan
secara beltama.
6. Carl schmitt membagi konstitusi dalam 4 pengertian yaitu:
a. Konstitusi dalam arti absolut mempunyai 4 sub pengertian
yaitu:

3
Toto S.Pandoyo, Ulasan Terhadap Beberapa Ketentuan Undang-Undang Dasar 1945.
(Yogyakarta: Penerbit Liberty, 1981), hal. 25-26.

4
 Konstitusi sebagai kesatuan organisasi yang mencakup
hukum dan semua organisasi yang ada di dalam negara.
 Konstitusi sebagai bentuk Negara.
 Konstitusi sebagai faktor integrasi.
 Konstitusi sebagai sistem tertutup dari norma hukum yang
tertinggi di dalam Negara.
b. Konstitusi dalam artoi relatif dibagi menjadi 2 pengertian yaitu
konstitusi sebagai tuntutan dari golongan borjuis agar haknya
dapat dijamin oleh penguasa dan konstitusi sebagai sebuah
konstitusi dalam arti formil (konstitrusi dapat berupa terttulis)
dan konstitusi dalam arti materiil (konstitusi yang dilihat dari
segi isinya).
c. konstitusi dalam arti positif adalah sebagai sebuah keputusan
politik yang tertinggi sehingga mampu mengubah tatanan
kehidupan kenegaraan.
d. konstitusi dalam arti ideal yaitu konstitusi yang memuat adanya
jaminan atas hak asasi serta perlindungannya.

Konstitusi secara luas mencakup baik yang tertulis maupun yang


tidak tertulis sehingga secara demikian Konstitusi itu ada dua macam yaitu
konstitusi tertulis yang disebut Undang-Undang Dasar (UUD) dan
konstitusi yang tidak tertulis yang disebut sebagai konveksi. Hampir
semua negara memiliki dua konstitusi tersebut kecuali negara Inggris dan
Kanada. Di Inggris dan Karata yang dipakai hanya Hukum Dasar yang
tidak tertulis (konveksi). 4

B. Syarat dan ciri Konstitusi


1. Syarat Konstitusi :
a. Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga
negaranya.
b. Ditetapkan susunan ketatanegaran suatu Negara yang bersifat
fundamental.

4
Mahfud, Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, (Yogyakarta: UII Press, 1993), hal. 78.

5
c. Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan.
2. Ciri-ciri Konstitusi : 5
a. Organisasi Negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan
legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
b. Hak-hak asasi manusia (biasanya disebut Bill of Rights jika
berbentuk naskah tersendiri.
c. Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari
undang-undang dasar. Hal ini biasanya terdapat jika para penyusun
undang-undang dasar ingin menghindari munculnya seorang
dictator atau kembalinya suatu monarki.
d. Merupakan pengaturan hukum yang tertinggi dan mengikat semua
orang. Menurut Steenbeek ciri – ciri sebuah konstitusi meliputi 3
hal yaitu:
e. Adanya jaminan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).
f. Adanya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat
fundamental.
g. Adanya pembatasan tugas ketatanegaraan.
C. Fungsi dan Tujuan Konstitusi
1. Fungsi Konstitusi
fungsi konstitusi ditentukan oleh ideology yang melandasi negara.
Pertama, dilihat dari posisi yang "konstitusi" sebagai hukum dasar
(basic law), mengandung norma-norma dasar yang mengarahkan
bagaimana pemerintah mendapatkan kewenangan mengorganisasikan
penyelenggaraan kekuasaan negara. Dalam kedudukan sebagai basic
law, konstitusi dapat dijadikan instrument yang efektif mencegah
timbulnya penyalahgunaan kekuasaan (abuse overwer). Konsekuensi
yuridisnya dari pengakuan konstitusi sebagai hukum dasar, dapat
mengarahkan dan menjiwai produk hukum yang berorientasi tidak saja
pada kepastian hukum (legal centainty), tetapi juga produk hukum
yang memenuhi keadilan bagi semua orang (justice for all). Kedua,
segi hirarki peraturan perundang-undangan konstitusi sebagai hukum
5
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta : Penerbit Gramedia Pustaka Utama,
2007), hal. 97.

6
tertinggi kedudukannya kuat artinya produk hukum lainnya tidak boleh
bertentangan dengan konstitusi, dan kalau bertentangan harus
dibatalkan. Ketiga, konstitusi sebagai dokumen hukum dan politik
(politico-legal document) menempati kedudukan istimewa. Selain
substansi atau materi muatannya memuat norma hukum dasar, juga
berisi piagam kelahiran suatu negara hukum (a birth certificate),
inspirasi merealisasi cita-cita negara (staatside) dan cita-cita hukum
(rechside), karena itu norma konstitusi juga mengendalikan norma-
norma lainya. Kedudukan istimewa dari konstitusi, dikemukakan oleh
Albert Blaustin dalam makalahnya berjudul "On Composing
Constituation" (1991)' menyatakan: " kontitusi sebagai the queen of
legal document.
Secara ringkas, K.C Wheare dalam bukunya "Modern
Constitution" memandang fungsi konstitusi mendeskripsikan seluruh
sistem pemerintahan suatu negara (A constitution is used to describe
the whole system of government) yang berarti bahwa konstitusi
berfungsi melukiskan lembaga-lembaga negara yang kewenangannya
diatur dalam konstitusi atau suatu Undang-Undang Dasar. 6
2. Tujuan Konstitusi
Konstitusi senantiasa mempunyai dua tujuan yaitu untuk
memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik
serta untuk membebaskan kekuasaan dari kontol mutlak para
penguasa, serta menetapkan bagi para penguasa tersebut batas-batas
kekuasaan mereka. 7
D. Unsur-unsur dan Nilai Konstitusi
1. Unsur-unsur Konstitusi Lohman menjelaskan bahwa dalam Konstitusi
harus memuat unsurunsur sebagai berikut:
a. Konstitusi dipandang sebagai perwujudan perjanjian masyarakat
(kontrak sosial). Artinya, bahwa konstitusi merupakan konklusi
dari kesepakatan untuk membina negara dan pemerintahan yang
akan mengatur mereka.
6
Dewa Gede Atmaja, Hukum Konstitusi, (Malang: Setara Press, 2001), hal. 38-40.
7
Dahlan Thaib, dkk, Teori dan Hukum Konstitusi, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), hal. 23.

7
b. Konstitusi sebagai piagam yang menjamin hak-hak asasi manusia
dan warga negara sekaligus penentuan batas-batas hak dan
kewajiban warga negara dan alat-alat pemerintahannya.
2. Nilai-nilai Konstitusi antara lain:
a. Nilai normatif adalah suatu konstitusi yang resmi diterima oleh
suatu bangsa dan bagi mereka konstitusi itu tidak hanya berlaku
dalam arti hukum (legal), tetapi juga nyata berlaku dalam
masyarakat dalam arti berlaku efektif dan dilaksanakan secara
murni dan konsekuen.
b. Nilai nominal adalah suatu konstitusi yang menurut hukum
berlaku, tetapi tidak sempurna. Ketidaksempurnaan itu disebabkan
pasal – pasal tertentu tidak berlaku / tidsak seluruh pasal – pasal
yang terdapat dalam UUD itu berlaku bagi seluruh wilayah negara.
c. Nilai semantik adalah suatu konstitusi yang berlaku hanya untuk
kepentingan penguasa saja. Dalam memobilisasi kekuasaan,
penguasa menggunakan konstitusi sebagai alat untuk
melaksanakan kekuasaan politik. 8
E. Kedudukan Konstitusi
1. Kedudukan konstitusi/UUD yaitu :
Pada masa peralihan dari negara feudal monarki atau oligarki
dengan kekuasaan mutlak penguasa ke negara nasional demokrasi,
konstitusi berkedudukan sebagai benteng pemisah antara rakyat yang
kemudian secara berangsur-angsur mempunyai fungsi sebagai alat
rakyat dalam perjuangan kekuasaan melawan golongn penguasa. Sejak
itu setelah perjuangan dimenangkan oleh rakyat, konstitusi bergeser
kedudukan dan peranannya dari sekedar penjaga keamanan dan
kepentingan hidup rakyat terhadap kezaliman golongan penguasa,
menjadi senjata pamungkas rakyat untuk mengakhiri kekuasaan
sepihak satu golongan dalam system monarki dan oligarki, serta untuk
membangun tata kehidupan baru atas dasar landasan kepentingan

8
Dahlan Thaib, dkk, Teori dan Hukum Konstitusi, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), hal. 25.

8
bersama rakyat dengan memggunakan berbagai ideology seperti :
Individualisme, liberalisme, universalisme, dan domokrasi. 9
Kedudukan konsitusi berbagi juga sebagai berikut :
a. Dengan adanya UUD baik penguasa dapat mengetahui aturan /
ketentuan pokok mendasar mengenai ketatanegaraan.
b. Sebagai hukum dasar.
c. Sebagai hukum yang tertinggi.
2. Perubahan konstitusi/UUD yaitu:
Secara revolusi, pemerintahan baru terbentuk sebagai hasil revolusi
ini yang kadang – kadang membuat sesuatu UUD yang kemudian
mendapat persetujuan rakyat. Secara evolusi, UUD/konstitusi berubah
secara berangsur–angsur yang dapat menimbulkan suatu UUD, secara
otomatis UUD yang sama tidak berlaku lagi.
3. Keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi yaitu:
Keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi nampak pada
gagasan dasar, cita – cita dan tujuan negara yang tertuang dalam
pembukaan UUD suatu negara. Dasar negara sebagai pedoaman
penyelenggaraan negara secara tertulis termuat dalam konstitusi suatu
negara.
4. Keterkaitan konstitusi dengan UUD yaitu:
Konstitusi adalah hukum dasar tertulis dan tidak tertulis sedangkan
UUD adalah hukum dasar tertulis. UUD memiliki sifat mengikat oleh
karenanya makin elastik sifatnya aturan itui makin baik, konstitusi
menyangkut cara suatu pemerintahan diselenggarakan.
F. Macam-macam Konstitusi
Macam-macam konstitusi diantaranya adalah:
1. Menurut CF. Strong konstitusi terdiri Konstitusi tertulis (dokumentary
constitution atau writen dari: constitution) adalah aturan aturan pokok
dasar negara, bangunan negara dan tata negara, demikian juga aturan
dasar lainnya yang mengatur -perikehidupan suatu bangsa di dalam
persekutuan hukum negara. Konstitusi tidak tertulis konvensi

9
Dahlan Thaib, dkk, Teori dan Hukum Konstitusi, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), hal. 17.

9
(nondokumentary constitution) adalah berupa kebiasaan
ketatanegaraan yang sering timbul. Adapun syarat-syarat konvensi
yakni diakui dan dipergunakan berulang ulang dalam praktik
penyelenggaraan Negara, tidak bertentangan dengan UUD 1945,
memperhatikan pelaksanaan UUD 1945.
secara teoritis konstitusi dibedakan menjadi:
a. konstitusi politik adalah berisi tentang norma- norma dalam
penyelenggaraan negara, hubungan rakyat dengan pemerintah,
hubungan antar lembaga negara.
b. Konstitusi sosial adalah konstitusi yang mengandung cita-cita
sosial bangsa, rumusan filosofis negara, sistem sosial, sistem
ekonomi, dan sistem politik yang ingin dikembangkan bangsa itu.
c. bedasarkan sifat dari konstitusi yaitu:
 Flexible luwes apabila konstitusi undang undang dasar
memungkinkan untuk berubah sesuai dengan
perkembangan,
 Rigid atau kaku apabila konstitusi atau undang undang
dasar jika sulit untuk diubah. 10
2. Menurut Sri Sumantri konstitusi berisi 3 hal pokok yaitu:
a. Jaminan terhadap Ham dan warga Negara.
b. Susunan ketatanegaraan yang bersdifat fundamental.
c. Pembagian dan poembatasan tugas ketatanegaraan.
3. Menurut Miriam budiarjo, konstitusi memuat tentang Organisasi
negara HAM Prosedur penyelesaian masalah pelanggaran hukum Cara
perubahan konstitusi.
4. Menurut koerniatmanto soctopawiro, konstitusi berisi tentang:
a. Pernyataan ideologis
b. Pembagian kekuasaan Negara.
c. Jaminan HAM (hak asasi manusia).
d. Perubahan konstitusi.

10
Miriam Budiardjo, Miriam B dkk, Dasar-dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2003), hal. 90.

10
e. Larangan perubahan konstitusi. 11
G. Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia
Konstitusi dinegara kita adalah UUD 1945. UUD 1945 ialah
hukum dasar yang tertulis sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan
sumber hukum. Jadi, semua perundang undangan dan peraturan-peraturan
harus bersumber pada UUD 1945.
1. UUD 1945 (18 Agustus 1945-27 Desember 1949) Semua negara perlu
memiliki UUD atau konstitusi. Indonesia sebagai suatu negara juga
memiliki UUD yang kita sebut UUD 1945. Untuk lebih jelas
mempelajari UUD 1945, akan diuraikan sebagai berikut:
a. Persiapan Pembentukan UUD 1945
b. Pengesahan UUD 1945
c. Sistematika UUD 1945
d. Konstitusi RIS 27 Desember 1949-17 Agustus 1950 Pada tanggal
23 Agustus 1949-2 September 1949, dikota denhaag (Belanda)
diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB). Dengan bentuk Negara
federasi, RIS meliputi beberapa daerah Indonesia seperti
dinyatakan dalam pasal 2 konstitusi RIS 1949.
2. UUDS 1950 (17 Agustus 1950-5 Juli 1959) Republik Indonesia Serikat
terdiri atas 16 negara bagian. RIS yg berdiri sejak tanggal 27 Desember
1949 hanya berlaku kurang dari satu tahun. UUDS 1950 terdiri atas
beberapa bagian-bagian, yaitu:
a. Mukadimah yang terdiri atas empat alinea, terdapat rumusan
pancasila sebagai dasar negara.
b. Batang tubuh yang terdiri atas 6 Bab 147.
3. UUD 1945 (5 Juli 1959-11 Maret 1966) UUD 1950 adalah UUD
sementara yang berlaku sampai konstituante dapat menyusun dan
menetapkan kembali UUD. Pada tahun 1955, pemilihan umum untuk
pertama kalinya di laksanakan.
4. UUD 1945 setelah Amandemen (19 Oktober 1999-sekarang) MPR RI
telah melakukan perubahan UUD 1945 sebagai salah satu tuntutan
11
Miriam Budiardjo, Miriam B dkk, Dasar-dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2003), hal 91.

11
reformasi. UUD 1945 setelah di Amandemen. Jadi, konstitusi yang
pernah berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah UUD
1945, Konstitusi RIS, UUDS 1950, UUD 1945 hasil Amandemen. 12

BAB III

PENUTUP
12
Dahlan Thaib, dkk, Teori dan Hukum Konstitusi, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), hal. 26

12
A. Kesimpulan
Konstitusi adalah sejumlah aturan-aturan dasar dan ketentuan-
ketentuan hukum yang dibentuk untuk mengatur fungsi dan struktur
lembaga pemerintahan termasuk dasar hubungan kerja sama antara negara
dan masyarakat dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hakikat dan fungsi konstitusi adalah adannya pembatasan kekuasaan
pemerintah sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak sewenang-wenang.
Dengan demikian, hak-hak warga negara diharapkan dapat terlindungi.
Konstitusi yang berlaku di Indonesia saat ini adalah Undang-Undang
Dasar 1945. Sedangkan landasan hukum dapat diartikan peraturan baku
sebagai tempat terpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan tertentu. Antara negara dan konstitusi mempunyai hubungan yang
sangat erat. Karena melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga
melaksanakan dasar negara. Pancasila sebagai alat yang digunakan untuk
mengesahkan suatu kekuasaan dan mengakibatkan Pancasila cenderung
menjadi idiologi tertutup, sehingga pancasila bukan sebagai konstitusi
melainkan UUD 1945 yang menjadi konstitusi di Indonesia.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini, para pembaca khususnya
mahasiswa dapat lebih memahami tentang konstitusi serta dapat
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Dewa Gede Atmaja, Hukum Konstitusi, (Malang: Setara Press, 2001).

13
Dahlan Thaib, dkk, Teori dan Hukum Konstitusi, (Jakarta: Rajawali Press,
2013).
Kaelan, Pendidikan Pancasila, (Yogyakarta : Penerbit Paradigma, 2004).
Mahfud, Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, (Yogyakarta: UII
Press, 1993).
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta : Penerbit Gramedia
Pustaka Utama, 2007).
Toto S.Pandoyo, Ulasan Terhadap Beberapa Ketentuan Undang-Undang
Dasar 1945, (Yogyakarta: Penerbit Liberty, 1981).

14

Anda mungkin juga menyukai