Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ULUMUL KALAM

Dosen Pengampu: Dr. Winsidi,S.Fil.,M.Hum

Disusun Oleh:

Dewi Sarmila

Amaliah

YAYASAN PERGURUAN AGAMA ISLAM (YPAI) AL-


KALAM
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STI. TAR) MUARA
ENIM
TAHUN AKADEMIKADEMIK 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah ulumul kalam,
dengan jenis judul pemikiran kalam menurut Asy’ ariyah dan maturidiyah.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak lain yang tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapat rerselesaikan .

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
di karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki . oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalh ini
dapat memberikan manfat bagi perkembangan dunia Pendidikan.

Muara Enim,
Oktober 2022

Penulis

i
DADTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... iii

A. Latar Belakang ........................................................................................... iii


B. Rumusan Masalah ......................................................................................iii
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ iii

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 1

1. Pengertian Ilmu Kalam Menurut Asy’ariyah ............................................. 1


A. Pemikiran Asy’ariyah Sebuah Kajian Historis ...................................... 2
B. Contoh Perdebatan Asi’ariyah dan Abu ali jubi .................................... 3
C. Penyebab Keluarnya Asy’ariyah dari aliran mu’tazilah ........................4
D. Penelusuran tokoh dalamAs’ariyah ....................................................... 5
E. Tokoh-Tokoh aliran Asy’ ariyah ........................................................... 6
F. Pengaruh aliran Asy’ariyah pada masyarakat ....................................... 7
2. Latar Belakang Kemunculan maturidiyah .................................................. 8
A. Doktrin-doktrin maturidiyah .................................................................. 9
B. Perkembangan maturidiyah .................................................................. 10
C. Dampak positif dan negatif ................................................................... 11

BAB III ................................................................................................................ 12

KESIMPULAN .................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
dalam dunia islam sebelum mengkhususkan sebuah madzhab
dengan istilah ahl al sunnah Sebelum timbulnya madzhab
Khawarij’ah ,Qadariyah, jabariyah, dan mu’tazilah, wa al jama’ah. Sebab
semua umat islam secara pasif dapat disebut sebagai ahl al sunnah wa al
jama’ah. Kemunculan madzhab asy’ariyah yang mencoba mengatasi
berbagai faham yang berkembang di kalangan umat islam dan menjadi
penengah berbagai persoalan pemikiran umat menyebabkan Asy’ariyah
disebut sebagai madzhab Ahli sunnah yang mula-mula.

Berdasarkan pengantar teologi islam, aliran maturidiyah di ambil


nama pendirinya, yaitu Abu Mansyur Muhammad, dalam buku itu yang di
terjemahkan oleh Abd Rahman dahlan dan Ahmad qorib menjelaskan
bahwa pendirian aliran maturidiyah Abu mansgural-maturidi, kemudian
Namanya dijadikan sebagai nama aliran ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah tujuan dari kemunculan madzhab asy’ariyah?
2. Apakah fungsi dari kemunculan madzhab asy’ariyah?
3. Bagaima asal mula terbentuknya aliran maturidiyah?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui asal mula madzhab asy’ariyah dan maturidiyah
2. Untuk mengetahui adzhab-madzhab yang lebih banyak
3. Untuk mengetahui pendapat dari berbagai aliran yang beragam

iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Kalam Menurut Asy’ariyah
Sebelum timbulnya madzhab khawarijj, murji’ah, Qadariyah,
jabariyah, dan mu’tazilah, dalam dunia islam belum mengkhususkan
sebuah madzhab dengan istilah ahl al sunnah wa al jama’ah. Kemunculan
madzhab Asy’ariyah yang coba mengatasi berbagai faham yang
berkembang dikalangan umat islam dan menjadi penengah bagi berbagai
macam persoalan pemekiran umat menyebabkan Asy’ariyah disebut
sebagai madzhab Ahli Sunnah yang mula-mula.
Team ahli sunnah dan jam’ah ini kelihatannya timbul sebagai
reaksi terhadap paham-paham golongan mu’tazilah yang telah di jelaskan
dalam makalah sebelumnya terhadap sikap mereka alam menyiarkan
ajaran-ajaran itu . mulai dari wasil, usaha-usaha telah dijelaskan untuk
menyebarkan ajaran-ajaran itu, disamping dari usaha yang dijalam untuk
menentang musuh-musuh islam. Menurut Ibn al-murtadha, wasil
mengirim murid-muridnya ke khurasan ,Armenia,Yaman,Maroko,dll. Dan
kelihatanya murid-murid itu berhasil dalam uasaha-usaha mereka ,
karena menurut yaqut, di Thathart (suatu tempat didekat Tilimsam di
Marokko) terdapat 30 ribu pemikut wasil.1

1
Harun nasution, Teologi Islam; Aliran-Aliran Sejarah Analisis Perbandingan, (Jakakrta:
UI- Press, 1986),h. 62.

1
1. Pemikiran Asy’ariyah Sebuah Kajian Historis
Al Asy’ari beliau memiliki kemampuan berbicara dan berdebat
yang tidak kalah dengan gurunya. Namun kemudian beliau berbalik
menjauhkan diri dari mu’tazilah , seruan yang bernada penentangan
terhadap pemikiran mu’tazilah pertama kali di lakukan di masjid Bashrah
pada suatu malam jum’at. Diantara seruanya antara lain beliau
menyatakan diri telah bertaubat dari pemikiran mu’tazilah yang
menyakini al=qur’an adalah makhluk.
Dalam salah satu risalahnya Abu al- ahsan al Asy’ari menyatakan
banyak bahwa diantara pengikut mu’tazilah dan ahli Qadar (madzhab
Qadariyah) telah salah menempatkan sikap dengan mengikuti pemimpin
yang masih hidup maupun yang telah mati secara taklid buta. Abu al-
hasan mengoreksi kesalahan metodologis yang dilakukan oleh oleh kedua
kalangan tersebut yang menafsirkan maksud petunjuk allah dan al=qur’an
dan menjelakan penyimpangan pemikiran yang disebabkan oleh
kesalahan metodologis tersebut. Al Asy’ari adalah nama sebuah kabilah
arab terkemuka di Bashrah,irak.dari kabilah ini muncul beberapa tokoh
terkemuka yang turut mempengaruhi dan mewarnai sejaraah peradaban
umat islam. Nama Al Asy’ariyah di ambil dari nama Abu Al-Hasan Ali bin
Ismail Al Asy’ari yang di lahirkan di kota Bashrah (irak) pada tahun
206H/873M. 2

Pada awalnya Al Asy’ari ini berguru pada mu-tazilah yang bernama Abu
Ali Al- ubai dalam beberapa waktu lamanya dia merenungkan dan
mempertimbangkan antara ajaran-ajaran mu’tazilah dengan paham ahli-
ahli fiqih dan hadist, Ketika berumur 40 tahun dia bersembunyi di
rumahnya selama 15 hari untuk memikirkan hal tersebut. Pada hari

2
Soekama Karya. Ensiklopedi Mini Sejarah dan Kebudayaan Islam ,(Logos,Jakarta,
1996).h.25.

2
jum’at di naik mimbar di masjid Bashrah secara resmi menyatakan
pendirianya keluar dari mu’tazilah .pernyataan tersebut berbunyi.”
Wahai masyarakat ,barang ssiapa yang mengenalku , sungguh dia telah
mengenalku,barang siapa yang tidak mengenalku,maka aku
mengenalkan diri ku sendiri,aku adalah fulan bin fulan , dahulu aku
berpendapat bahwa al-qur’an adalah makhluk,bahwa sesungguhnya
allah tidak melihat dengan mata ,maka perbuatan-perbuatan jelek aku
sendiri yang membuatnya ,aku bertaubat dan mencabut paham- paham
mu’tazilah dan keluar dari padanya”.

Al-Asy’ari menulis tidak kurang dari 90 kitab dalam berbagai lapangan


yang bisa dibaca oleg banyak orang, dia menolak pendapat Aristateles ,
golongan jahamiyah dan golongan muj ri’jiah .akan tetap fokus kegiatan
Al- Asy’ari adalah di tunjukkan pada orang mu’tazilah seperti Ali-Al
jubai ,Abdul Hudzail dan lain lain.3

Contoh perdebatan antara Al- Ali- asy’ari dengan Abu Ali -Al ‘jubai:

 Abu Al-Hasan Al- Asy’ariyah bertanya: bagaimana menurut


pendapatmu tentang tiga orang yang meninggal dalam keadaan
berlainan, mukmin,kafir,dan anak kecil.
 Al- jubai: orang mukmin adalah Ahli surga, orang jafir masuk neraka
dan anak kecil selamat dari neraka.
 Al -Asy’ari: apabilah anak kecil itu ingin meningkan masuk surge,
artinya sesudah meninggalkan dalam keadaan masih kecil, apakah itu
mungkin?
 Al- jubai: tidak mungkin bahkan dikatakan kepadanya bahwa surga itu
dapat dicapai dengan taat kepada allah, sedangkan engkau anak kecil
belum beramal seperti itu.

3
Muhammad Ahmad, Tauhid Ilmu Kalam, (Bandung: Pustaka setia,2009),h.177

3
 Al-Asy’ari: seandainya anak kecil itu menjawab memang aku tidak
bertaat. Seandainya aku dihidupkan sampai dewasa , tentu aku
beramal dan taat seperti amalnya orang mukmin.
 Allah menjawab: Aku mengetahui bahwa seandainya engkau sampai
umur dewasa, niscaya engkau bermaksiat dann engkau disiksa.
Karena itu aku menjaga kebaikan mu, aku mematikan mu sebelum
engkau dewasa.
 AL Asy’ari: seandainya si kafir itu bertanya:engkau telah mengetahui
keadan ku,mengapa engkau tidak menjaga kemashalatanku? Maka al-
jubai diam saja tidak meneruskan jawabanya.4

Penyebab keluarnya Al- Asy’ ari dari aliran mu’tazilah antara lain:

a. Pengakuan Al- Asy’aria telah bertemu Rasullah saw., sebanyak tiga


kali yakni pada malam ke-10 ,ke -20 dan ke-30 ramadan ., dalam
mimpinya itu rasullah saw memperingatkanya bahwa untuk
meninggalkan paham mu’tazilah.
b. Al-Asy’aria merasa tidak puas konpensi aliran mu’tazilah dalam soal-
soal perdebatan yang telah di tulis di atas.
c. Karena kalua seandainya Al-Asy’aria tidak meninggalkan aliran
mu’tazilah maka akan terjadi pemecahan di kalangan kaum muslimin
yang bisa melemahkan mereka.

Ia menentang dengan kerasnya mereka yang menyatakan bahwa akal dan


pikiran dalam agama atau membahas soal-soal yang tidak pernah
disinggung oleh rasulullah saw merupakan suatu kesalahan. Dalam hal ini
dia juga mengingkari orang yang berlebihan menghargai akal pikiran
karena tidak mengakui sifat-sifat tuhan.5

4
Harun Nasution , Teologi Islam: Aliran-Aliran Sejarah Analisis Perbaningan, h. 66-67.
5
Abdul Rozak. Ilmu Kalam. ( Bandung: Pustaka setia, 2007),h. 43.

4
2. Ciri-Ciri Orang Yang Menganut aliran asy’ariyah adalah sebagai berikut:
 Mereka berfikir sesuai dengan Undang-Undang alam dan mereka
juga mempelajari ajaran itu.
 Imam adalah membenarkan dengan hati, amal perbuatan adalah
kewajiban untuk berbuat baik dan terbaik bagi manusia dan
mereka tidak meengkafir kan orang yang berdosa besar.
 Kehadiran tuhan dalam konsep Asy’ariyah terletak pada kehendak
mutlaknya.
1. Penelusuran Tokoh dalam Asy’ariyah
Aliran Asy’ariyah ini berkembang dengan pesat di Iraq, kemudian
dia berkembang di mesir pada zaman salahudin al-ayubi, di syiria dengan
sokongan nurudin zanki, di maghribi dengan sokongan Abdullah bin
Muhammad, di turki dengan sokongan Ustmaniah dan di daerah-daerah
lainya. Ideologi ini juga di dukung oleh sarjana-sarjana dikalangan
madzhab Hanafi, Maliki,syafi’I dan Hambali . antara mereka adalah al-
asfaraini, al- qafal, al- jarjani,dan lain-lain hingga sekarang.6
Pembaharuan yang dibawa oleh Abu Hasan al-Asy’ari adalah
dengan mengemukakan hujah logis yang disertakan hujah teks al-qur’an
dan hadist nabi Muhammad saw. Hujah-hujah ini memberikan kekuatan
kepada ahli sunnah wal jama’ah untuk menghadapi hujah golongan
mu’tazilah yang pesat berkembang dan mendapat sekongan dari
pemeritah-pemerintah kerajaan Abbasiyah. Akhirnya golongan mu’tazilah
bukan saja di bendung dengan hujah, tetapi kerajaan yang ditubuh
kemudianya memberika sumbangan politik yang besar bagi
mempertahankan dan mengembangkan paham Asy’ariyah.

6
Charles C. Adams. Islam and Mordrnisme in Egypt.(Newyork: Resull, 1993), h. 52

5
Disini penulis akan menguraikan tiga orang tokoh aliran Asy’ariyah secara
sederhana yaitu:

A. Pertama, Al-Baqillani. Namanya abu bakar Muhammad bin tayib, diduga


kelahiran kota bashrah , tempat kelahiran gurunya, yaitu Al- Asy’ari ia
terkenal cerdas otaknya, simpatik dan banyak jasanya dalam pembelaan
agama.Al- Baqillani mengambil teori atom yang telah dibicarakan oleh
aliran mu’tazilah sebagai dasar penetapan kekuasaan tuhan yang tak
terbatas . jauhur adalah suatu hal yang mungkin artinya bisa diwujudkan
bisa tidak , seperti hal nya aradha.
B. Kedua, Al- Juwaini Namanya abdul ma’ali bin abdillah ,lahir di
naizabur(iran), kemudian setelah besar pergi ke kota mu’askar dan
akhirnya tinggal dikota Baghdad . kegiatan ilmiahnya meliputi ushul fiqih
dan teologi islam .
C. Ketiga, Al-Ghazali Namanya abu hamid Muhammad bin ahmad al-
ghazali,gelar hujjatul islam , lahir tahun 450 H, di tus kota kecil di
churassan (iran).al-ghazali adalah ahli piker islam yang memiliki puluhan
karya seperti teologi islam, hukum islam, dan lain sebagainya. Siakp al-
ghazali yang dikemukakan dalam bukunya yang berjudul
FaishalutTafriqah Bain al -islam wa al-zandaqah dan al- Iqtishad. Menurut
al-ghazali perbedaan dalam soal-soal kecil baik yang berkaitan degan
soal-soal aqidah atau amalan, bahkan pengingkaran terhadap soal-soal
khilafia yang sudah disepakati oleh kaum muslimin tidak boleh di jadikan
alasan untuk mengkhafirkan orang.7

7
Aboebakar Aceh. Sejarah Filsafat Islam. Cetakan III. (Ramadhani, Surakarta, 1989),h. 90.

6
2. Pengaruh dan Penyebaran Aliran Asy’ariyah di Masyarakat
Paham Asy’ariyah sangat ketat dalam tubuh umat islam dan
akidah tersebut terus menyebar ditengah kaum muslimin. Mereka tidak
menyadari bahwa paham yang mereka anut adalah paham yang
menyimpang dari akidah ahlus sunnah wal jama’ah, paham yang baru ada
setelah berakhirnya generasi pertama umat ini : sahabat, tabi’in dan
tabiut tabi’in.
Jika kita telaah, berkembangnya paham Asy’ariyah diberbagai negeri
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
A. Anggapan bahwa Asy’ariyah adalah Ahlus Sunnah Wal-jama’ah .
padahal kita ketahui betapa banyak penyimpangan Asy’ariyah
dalam akidah , sehingga para ulama menyatakan bahwa
Asy’ariyah bukanlah Ahlus Sunnah.
B. Di sejumlah negara ,paham ini didukung oleh para penguasa.
Dikawasan asia,aliran Asy’ariyah di jadikan aliran resmi dinasti
gaznawi di india ( abad 11-12 M) yang didirikan oleh mahmud
gaznawi.
C. Paham Asy’ ariyah juga tersebar seiring penyebaranya
shufiyah(sufi)
D. Paha mini banyak dianut oleh tokoh-tokoh di madzhab fiqih.
Sebagai contoh al- baqilani adalah tokoh Asy’ariyah yang
merupakan tokoh madzhab maliki.
E. Tersebarnya buku-buku Asy’ariyah bahkan dijadikan kurikulum
standart dilembaga Pendidikan ,pondok pesantren dan lainya.
F. Kedustaan atas nama Al- imanabdul hasan al- asy’ari.
G. Adanya Sebagian orang yang masih memasukkan Asy’ariyah
dalam kelompok Ahlus Sunnah.
H. Difigurkannya Sebagian tokoh Asy’ariyah.

7
I. Menyebarnya kelompok dakwa yang membawa fikrah Asy’ariyah ,
seperti jamaah tabgligh dan thaqirat-thaqirat SHUFIYAH.
J. Banyak Lembaga Pendidikan baik perguruan tinggi dan lainya
memasukkan akidah Asy’ariyah dalam kurikulum mereka.
B. Latar belakang kemunculan maturidiyah
Berdasarkan buku pengantar teologi islam , aliran maturidiyah
diambil dari nama pendirinya, Abu mansyur Muhammad , dalam buku
terejemah oleh Abd.rahman dahlan dan ahmad qorib menjelaskan bahwa
pendiri aliran maturidiyah abu manshur- maturidi, kemudian Namanya
dijadikanya sebagai nama aliran ini.8
Maturidiyah adalah aliran kalam yang dinisbatkan untuk abu
manshur al maturidi yang berpijak untuk menggunakan argumendan dalil
kalam dalam membantah penyelisihnya mu’tazilah ,jahmiah dll untuk
menetapkan hakikat agama dan akidah islamiah , sejalan dengan itu juga ,
aliran maturidiyah merupakan aliran anteologi dalam islam yang didirikan
oleh abu manshur Muhammad -maturidiyah dalam kelompok ahli sunnah
wal jamaah yang merupakan teknologi yang bercorak nasional.
Aliran Maturidiyah ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan
aliran Asy’ariyah kedua lahir oleh kondisi social dan pemikiran yang
sama . kedua aliran ini datang untuk memenuhi kebutuhan yang untuk
menyelamatkan diri dari estrimitas kaum rasionalis yang mana berada
dibarisan pagar depan adalah mu’tazilah maupuan kaum esktualitas yang
diplopori oleh kaum Hambaliyah (para pengikut imam ibnu hambal) .
kedua beda pendapat hanya dalam hal tentang masalah cabang dan
detailitas.9

8
Abd.rahman Dahlan dan Ahmad Qarib .1996 Aliran politk dan ‘akidah dalam islam,
Jakarta : logo penerbit rumah
9
Ibid

8
C. Doktrin-Doktrin Maturidiyah
10
Dalam pemikiran teologinya al- maturidi mendasarkan dan akal
dalam ini sama dengan Al – Asy’ariyah. Menurut al- maturidi, dalam
mengenai tuhan dan kewajiban mengetahui tuhan dapat diketahui
dengan akal. Kemampuan akal dalam mengetahui dalam doahal tersebut
sesuai dengan ayat -ayat al-qur’an diperintahkan agar manusia
menggunakan akal dalam usaha memproleh pengetahuan dan
selamatnya terhadap allah melalui pengamatan dan pemikiran yang
mendalam tentang makhluk ciptaannya.

Masalah baik dan buruk , maturidi berpendapat bahwa penentu baik dan
buruk sesuatu itu lokasi pada suatu itu sendiri ,sedangkan perintah atau
larangan

1. Al-maturidiyah membagi kaitan sesuatu pada tiga macam yaitu:


 Akal dengan sendirinya hanya mengetahui sesuatu itu
 Akal dengan sendiri hanya mengetahui kebutuhan sesuatu itu
 Akal tidak mengetahui baik dan lihat sesuatu , kecuali dengan
petunjuk ajaran wahyu.

Jadi yang baik itu yang di perintahkan oleh allah ,yang burung itu
karena larangan allah.

2. Perbuatan manusia
Menurut maturidi perbuatan manusia adalah ciptaan tuhan karena
segala sesuatu dalam wujud ini adalah ciptaanya . dalam hal ini , al-
maturidi mempertemukan antara ikhtiar sebagai pembuatan manusia
dan perbuatan yang dilakukan adalah perbuatan manusia itu sendiri
dalam arti yang sebenarnya , maka tentu saja day aitu juga daya
manusia.11

10
SayyidHosseinNasr. 1996. Intelektual Islam. Yogyakarta: Pustaka pelajar
11
Ibid

9
3. Kekuasaan dan kehendak tuhan
Perbuatan manusia dan segala sesuatu dalam wujud ini yang baik dan
buruk allah ciptaan allah . menurut al- maturidi khadrat tuhan tidak
swenang- wenang mutlak.
4. Sifat Tuhan
Al-maturidi cenderung mendekati paham mu’tazilah perbedaan
keduanya lokasi pada pengakuan al- maturidi tentang adanyya sifat-
sifat tuhan sedang kan mu’tazilah menolak adanya sifat-sifat tuhan.
Al- maturidi berpendapat bahwa sifat itu tidak dikatakan sebagai
esensinya dan bukan pula lain dari esensinya. Sifat tuhan itu
mulzamah ( ada Bersama / melekat) zat tanpa terpisah ( innahalam
taku lainain adz -dzatwa Lahiya ghairuhu).
5. Melihat Tuhan
Al- maturudi menyatakan bahwa manusia dapat melihat tuhan .hal ini
diberitahukan oleh al-qur’an . antara lain firman allah dalam surah al-
qiyamah ayat 22 dan 23. Namun melihat tuhan ,kelak di akhirat tidk
dalam bentuknya ( bila kaifa) karena keadaan di akhirat tidak sama
dengan di bumi.12
6. Kalam Tuhan
Al- maturidi membeda antara kalam yang tersusun dengan huruf dan
suara dengan kalam nafsi ( sabda yang sebenarnya atau kalam
abstrak). Kalam nafsi sifat qadim bagi allah.
7. Perbuatan Manusia
Menurut al-maturidi tidak ada sesuatu yang terdapat dalam wujud ini,
kecuali atas kehendak tuhan , dan tidak ada yang memaksa atau
membatasi kehendak tuhan kecuali adanya hikmah dan keadilan di
tentukan oleh kehendak nya sendiri.
8. Pelaku Dosa Besar

12
Ibid

10
Al= maturidi berpendpat bahwa orang yang berdosa besar tidak kafir
dan tidak kekal di dalam neraka walaupun ia mati sebelum bertaubat.
Hal ini karena tuhan telah menjanjikan akan memberikan balasan
manusia terhadap perbuatanya.
D. Perkembangan Matudiriyah
Pada dasarnya munculnya pemikiran teologi al- maturudiyah
sebagaimana juga Asy’ariyah merupakan reaksi terhadap paham
mu’tazilah .namun dalam perkembangannya paham maturidiyah
mengambil posisi diantara mu’tazilah dan Asy’ariyah aliran maturidiyah
sama didirikan oleh abu mashur al – maturidi sendiri.
1. Maturidiyah Samarkand ( al maturidi)
a. Riwayat hidup
Nama lengkapnya Abu Manshur Muhammad bin Muhammad al
ma
Turidi adalah teolog terkemuka yang mengolongkan dirinya
kedalam barisan kaum ahlu sunnah wal jama’ah . paham teologis
yang dikemukakanya dan dianut oleh para pengikutnya kemudian
dikenal dengan maturidiyah. 13
b. Maturidiyah Bukhara ( al- bazdawi)
Nama lengkapnya Abu Yurs Muhammad bin Muhammad bin al
husain bin Abd. Karim bin bazdawi , dilahirkan pada tahun 421 H.
14
kakek al- bazdawi yaitu Abd karim , hidupnya semasa dengan al
maturidi dan salah satu murid maturidi maka wajarlah jika
cucunya juga mengikut aliran maturidiyah . sebagai tangga
pertama , al bazdawi memahami ajaran maturidi lewat ayahnya.
E. Dampak Positif dan Negatif maturidiyah
1. Dampak positif

13
Ambary, Hasan Mu’arif . 2002. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ikar Mandiri Abadi
14
Kitab Ushul al Din

11
Aliran maturidiyah , baik Samarkand maupun bukhari ,pakat bahwa
pelaku dosa masih tetap sebagai mukmin karena keimanan dalam
dirinya. Adanya balasan yang diprolehnya kelak diakhirat adalah
tergantung apa yang dilakukanya di dunia. Jika pelaku dosa besar
meninggal sebelum bertaubat, maka semuanya diserahkan kepada
ALLAH SWT.jika mengkehendaki pelaku dosa besar itu di ampuni,
maka akan dimasukan ke dalam negara, tapi tak kekal di dalamnya.
2. Dampak Negatif Maturidiyah
Dimana iman sebagai suatu kepercayaan dalam hati, sedangkan
pernyataan lisan amal perbuatan hanya sebagai pelengkap saja.15

15
Ibid

12
BAB III

PENUTUP

B. KESIMPULAN

Melihat uraian makalah diatas dapat di Tarik beberapa kesimpulan

1) Pemikiran atau doktrin- doktrin dari aliran Asy’ ariyah yakni tuhan dan
sifat-sifatnya , kebebasan dalam berkehendak (free-will),akal dan wahyu
dan kreteria baik dan buruk ,qadimnya al-qur’an , melihat allah ,
keadilan,dan kedudukan orang yang berdosa besar.
2) Aliran Asy’ariyah sepeninggal pendirinya sendiri mengalami
perkembangan dan perubahan yang cepat karena pada akhirnya , aliran
Asy’ariyah lebih condong kepada segi aliran mendahulukanya sebelum
nash dan memberikan tempat yang lebih luas dari pada tempat untuk
nash-nash itu sendiri.
3) Dampak pesitif Asy’ariyah tuhan dapat dilihat di akhirat sedangkan
dampak negatif yakni anggapan yang menyatakan bahwa pelaku dosa
besar apabila ia meninggal dan tidak sempat bertaubat , hal itu
bergantung pada kebijakan tuhan yang maha berkenhendak mutlak.
4) Aliran Al- maturidiyah ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan aliran
Asy’ariyah keduanya dilahirkan oleh kondisi social dan pemikiran yang
sama.
5) Pemikiran atau doktrin-doktrin aliran Asy’ariyah akal dan wahyu ,
perbuatan manusia ,kekuasaan dan kehendak tuhan , perbuatan
manusia ,pendosa besar, dan pengutusan rasul.

13
DAFTAR PUSTAKA

Harun nasution, Teologi Islam; Aliran-Aliran Sejarah Analisis Perbandingan, (Jakakrta: UI- Press,
1986),h. 62.

Soekama Karya. Ensiklopedi Mini Sejarah dan Kebudayaan Islam ,(Logos,Jakarta, 1996).h.25.

Muhammad Ahmad, Tauhid Ilmu Kalam, (Bandung: Pustaka setia,2009),h.177


Harun Nasution , Teologi Islam: Aliran-Aliran Sejarah Analisis Perbaningan, h. 66-67

Abdul Rozak. Ilmu Kalam. ( Bandung: Pustaka setia, 2007),h. 43.


Charles C. Adams. Islam and Mordrnisme in Egypt.(Newyork: Resull, 1993), h. 52
Aboebakar Aceh. Sejarah Filsafat Islam. Cetakan III. (Ramadhani, Surakarta, 1989),h. 90

Abd.rahman Dahlan dan Ahmad Qarib .1996 Aliran politk dan ‘akidah dalam islam, Jakarta :
logo penerbit rumah
Ibid
SayyidHosseinNasr. 1996. Intelektual Islam. Yogyakarta: Pustaka pelajar
Ibid
Ambary, Hasan Mu’arif . 2002. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ikar Mandiri Abadi

Kitab Ushul al Din

14

Anda mungkin juga menyukai