Anda di halaman 1dari 11

AHLUSSUNNAH KHALAF ASY’ARIYAH DAN MATURIDIYAH

Diajukan Untuk Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu kalam

Dosen pengampu:Latif,S.Pd.I,M.Pd

Oleh:

Nurmallina

Siti hajriah

PROGRAM STRATA (S1)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYYAH

FAKULTAS TARBIAH DAN KEGURUAN

INSTITUT MADANI NUSANTARA

Jl.Lio Balandongan Sirnagalih (Beugeg) No.74 Kel,Cikondang Kec.Citamiang

Kota Suakabumi

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmu kalam

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan segala kekurangan
dalam makalah ini kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang
impilkasi nilai nilai ibadah dalam kehidupan sehari hari dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Sukabumi,01 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah...................................................................................................... 1
C. Tujuan masalah.......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 2

A. sejarah lahirnya Ahl Al- Sunnah Khalaf (Asy’aridan Maturidi)................................ 2


B. berfikir Ahl Al- Sunnah Khalaf................................................................................. 3
C. Pokok-pokok pemikiran kalam Ahl Al- Sunnah Khalaf........................................... 4

BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 7

A. Simpulan.................................................................................................................... 7
B. Saran.......................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSATAKA........................................................................................................ 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beragam aliran teologis yang berdiri memiliki sejarah cukup Panjang,semuanya tidak
telepas dari para pendirinya dan latar belakang yang menyertai sampai pada para pengikutnya
yang memiliki loyalitas terhadap aliran tersebut.

Makalah ini akan membahas tentang aliran asy’ariyah yang berkembang pada buruk ke -4
dan ke -5 atau ke -10 dan ke -11.aliran ini merupakan salah satu aliran liberlari yang muncul
atas reaksi terhadap mu’tazilah sebagai paham yang mengutamakan akal sebagai landasan
dalam beragama. Ketidak sepakatan doktrin –dokrinal mu’tazilah tersebut di antara aliran-
aliran yang ada pada saat itu.

Pada perkembangan selanjutnya aliran ini banyak yang kacang oleh mayoritas umat islam
karena di anggap sebagai aliran sunni yang mampu mewakili cara berfikir yang di harapkan
umat islam di tengah –tengah pergolakann hati akibat bebrapa aliran yang datang ebih dahulu

B. Rumusa masalah

1. sejarah lahirnya Ahl Al- Sunnah Khalaf (Asy’ari dan Maturidi)

2. berfikir Ahl Al- Sunnah Khalaf

3. Pokok-pokok pemikiran kalam Ahl Al- Sunnah Khalaf

C. Tujuan masalah

1. mengetahui sejarah lahirnya Ahl Al- Sunnnah khalaf (Asy’ari dan Maturidi )

2. mengetahui pikiran ahl al-sunnah khalaf

3. memberi pengetahuan pikiran kalam ahl al-sunnah khalaf

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah lahirnya Ahl al- Sunnah Khalaf ( Al- Asy’ari dan Al-Maturidin )
1. Sejarah lahirnya Al-Asy’ari
Nama Asy’ari sebagai suatu aliran dalam ilmu kalam barasal dari nama tokoh imam Abu
Hasan Al- Asy’ari yang nama lengkapnya adalah Abu Al Hasan Ali Ibnu Ismail Asy’ari.lahir
di kota Basarah (Irak) pada tahun 260H/873M dan wafat pada tahun 324/935M. Dengan
nama Al Asy’ari di belakang nama,benar bahwa imam Abu Hasan Al-Asy’ari mempunyai
hubungan darah dengan Abu Musa Al-Asy’ari ,seorang sahabat yang menjadi hakam
perantara.

Pada usia remaja Abu Hasan Al- Asy’ari berguru kepada datok Mu’tazilah bernama Abu
Ali al -Jubbani .Oleh sebab itu ajaran -ajaran Mu’tazilah sungguh telah di dalami oleh Al -
Asy’ari sampai keakar -akarnya malah dikatakan Abu Hasan Al-Asy’ari menggeluti paham
yang tersedia dalam Mu’tazilah selama lebih kurang 40 tahun.

Tetapi oleh sebab-sebab yang kurang jelas,Abu Hasan Al-Asy’ari meninggalkan paham
Mu’tazilah ,dan kemudian bangun suatu system teologis sendiri yang kemudian di kenal
dalam sejarah pemikiran islam dengan nama aliran Asy’ariyah .

Diantara sebab yang sering disebutkan dalam menjelaskan keluarnya Abu Hasan Al-
Asy’ari dan Mu’tazilah dalam mimpi Asy’ari sendr yang bertemu dengan nabi muahammad
GERGAJI besarlah kelebihannya dengan Abu Alial-Jubbait tentang bagaimna kedududkan
tiga orang mukmin, kafir,kelak di akhirat.

2. Sejarah Lahirnya Al- Maturidi

Abu Mansur Muhammad ibn Muhamud al – Maturidi lahir di Samarkand pada


pertengahan kedua dari abad ke-9 dan wafat di tahun 944M. tidak banyak di ketahui
mengenai Riwayat hidupnya. Ia adalah pengikut Abu Hanifah dan paham -paham teologinya
benyak persamannya dengan paham- paham yang di majukan Abu Haifah. System pemikiran
teologi yang di timbulkan Abu Mansur terasuk dalam teologi Ahli Sunnah dan dikenal
dengan nama Al- Maturidiah.

Literatur mengenai ajaran -ajaran Abu Masur dan aliran Mturidiah tidak sebanyak

2
litaratur mengenai ajaran- ajaran Asy’ariah. Buku- buku yang banyak membahas soal sekte-
sekte seperti buku -buku Al-Syahrantani,Ibn Hamzah, Al- Bagdadi dan lain -lai tidsk memuat
keterangan- keterangan tentang Al -Maturidi atau pengikut- pengikutnya.

Sebagai pengikut Abu Hanifah yang banyak memakai rasio dalam pandangan keagamaan,
Al- Mauridi banyak pula memkai akal dalam system teologinya.

Oleh karena itu antar teologinya dan teologi yang di timbulkan oleh Al- Asy’ari terdapat
perbedaan, sungguh pun keduanya timbul gebagai teaksi terhadap aliran Mu’tazilah

Salah satu pengikut penting dari Al-Maturidi ialah Abu Al-Yusr Muhamad Al-Bazdawi
(421-493H). nenek Al- Bazdawi adalh murid dari Al-Mturidi, dan Al-Bazdawi mengetahui
ajaran- ajaran Al-Maturidi dan orang tuanya. Al -Bazdawi sendiri mempunyai murid- murid
dan salah seorang dari mereka ialah Najm Al -Din Muhammad Al -Nasafi (460-537 H).
Pengarang buku Al- ‘Aqa ‘idal- Nasafiah

Seperti Al Baqilani dan Al- Juwaini,al -Bazdawi tidak pula selamanya sepaham dengan
Al- Maturidi. Antara kedua pemuka aliran Maturidiah ini, terdapat perbedaan paham
sehingga boleh dikatakan bahwa dalam aliran Maturidiah ini, terdapat perbedaan paham
sehingga boleh di katakan bahwa aliran Mturidiah terdapat dua golongan; Bukara yaitu
pengikut- pengikut Al -Bazdawi. Kalua golongan Samarkand mempunyai paham -paham
yang lebih dekat kepada pendapat -pendapat Al -Asy’ari

B. Berfikir Ahl Al-Sunnah Khalaf

1. Berfikir Al- Asy’ari

Peristiwa pembakaran Al -Asy’ari dari aliran Mu’tazilah kapada aliran Al sunah wa Al -


Jama’ah menimbulkan beberapa interpetasi di kalangan para pemikir terutama para ahli
teologis menurut Muahammad Abduh,Al-Asy’ari ambil jalan tengah wasatha anatar paham
teks turalis paham yang terima kasih pada arti lafazdari suatu dalil naql dengan paham
rasional paham yang yang sebagai atas pemujaan akal pikiran dan sering menggunakan
takwil dalam memahami dalil naql. karena Al-Asy’ari ambil jalan tengah antara
gogorasionalis dan gogoteksturalis,maka cara tersebut dapat di terima oleh mayoritas kaum
muslimin. Nurcholis Majid dalam tulisannya menyatakan bahwa Al-Asy’ari semula ingin
menegahi Qodari dan Jabari dengan teori kasab-nya,kemudian tampak menjadi Jabari.
Sebenarnya yang membuat paham Al-Asy’ari menjadi Jabaria pengikutnya.
3
2. Berfikir Al- Maturidi

Pada masa Al-M aturidi, sedang menghangat perdebatan yang melibatkan ulama fiqih dan
ahli hadist dengan kaum Mu’tazilah tentang masalah -masalah teologi. Al- Matuidi, seperti
juga Al-Asy’ari, berusaha mengambil jalan tengah menghadapi kedua system pemikiran
kaum tradisional antara kaum rasional Mu’tazilah yang sagat liberal dan pemikiran kaum
tardisional ortodoks yang di tegakan oleh Ibnu Hmbal dan pengikutnya. Ignez Gold Ziher
memandang bahwa system Asy’ariyah dan sistem Maturidiyah merupakan kecenderungan
garis tengah yang timbul sejak abad X M yang memungkinkan masuknya pengurus
rasionalisme kedalam pemikiran ortodoksi islam. Pengsruh tersebut tampak lebih jelas pada
pemikiran Maturidi,pendiri aliaran ini,mempunyai latar belakang Pendidikan yang mem
pengaruhi oleh system pemikiran teologi Hanafi,karena para gurunya adalah murid dari Abu
Hanafi. Karenanya murididiyah lebih bercorak liberal ketimbang pendirian Asy’ariyah yang
becorak lebih mendekati Mu’tazilah. Demikian pla pendapat -pendapat diantar kedua aliran
teologi ini, lebih bayak terdapat pebedaan daripada persamaannya sekalipun keduanya sama
menentang aliran Mu’tazilah .

C. Pokok- pokok pemikiran kalam Ahl Al-Sunnah Khalaf

1. Pokok-pokok pemikiran Al- Asy’ari

Tologi Asy’ariyah di bangun oleh Abu Hasan Ali Ibnul Ismail Asy’ari yang lahir di
Basarah pada tahun 873M dan wafat di Bagdad pada tahun 935M. pada mulanya ia adalah
murid Al-Jubbai dan termasuk salah seorang yang terkemuka dalam gogo Mu’tazilah. Abu
Hasan Ibnu Ismail Asy’ari adalah seorang yang menganut Mu’tazilah yang Tangguh
sehingga ia mendapatkan perintah dan kepercayaan untuk berdebat dengan orang- orang yang
merupakan laan Mu’tazilah.

Ajaran Asy’ariyah ini muncul sebagai alternatif yang menggantikan kedudukan ajaran
teologis Mu’tazilah yang sudah mulai ditinggalkan orang sejak Zaman Al-Mutawakkil.
Bahwa setelah Al-Mutawakkil.membatalkan utusan Al-bu yang mengatur aliran Mu’tazilah
sebagai mazhab negara. Kemudian kedudukan aliran ini mulai menurun,apalagi setelah Al-
Mutawakkil pertunjukan penghargaan dan penghormatan terhadap ibnu kabal sebagai lawan
Mu’tazilah.terbesar diwaktu itu.

Adapun ajaran teologis Asy’ariyah yang cukup terkenal diantaranya sebagai berikut;

4
1. sifat tuhan, menurut Asy’ari mustahil tuhan mengetahui zat-Nya. Tuhan mengetahui
dengan pengentahuan dan pengetahuan-Nya itu bukan zat-Nya semua ini sejalan keterangan
ayat -ayatnya Al- Aqur’an yang umumnya di pahami oleh para musafir.

2. dalil adanya tuhan, menurut Asy’ari kita wajib percaya pada tuhan,karena diperintahkan
tuhan dan perintah ini kita tangkap dengan akal. Jadi akal itu bukanlah sumber tetapi hanya
sebagai alat untuk mempercayai adanya tuhaan.

3. perbuatan manusia, Asy’ari menolak paham Qadariyah dan menolak paham Jabariyah,
Asy’ari mengajukan paham kasab. Menurut Asy’ari, bahwa sesuatu perbuatan terjadi dengan
perantaraan day yang diciptakan tuhan dalam diri manusia,dan dengan demikian menjadi
perbolehan atau kaab baginya.

4. pemakaian akal, segaka kewajiban manusia hanya dapat diketahui melalui wahyu. Akal
tak dapat membuat sesuatu menjadi wajib dan tak dapat pula mengetahui bahwa mengerjakan
yang baik dan menjauhi yang buruk adalah wajib bagi manusia.

2. Pokok-pokok pemikiran Maturidi

Diantara pemikiran al – Maturidi yang penting adalah;

1. Sifat tuhan menurut Al -Maturidi tuhan mempunyai sifat -sifat. Tuhan mengetahui
dengan sifat ilmunya,b bukan dengan zat- Nya. Tuhan berkuasa dengan sifat ilmunya
Qudarah-Nya, bukan dengan zat-Nya. Pendapat ini selajan dengan pendapat Al- Asy ‘ari

2. perbuatan manusia Al-Maturidi berpendapat, perbuatan manusia sebanarnya diwujudkan


oleh manusia itu sendiri, sekalipun kemauan atau kehendak untuk berbuat itu merupakan
kehendak tuhan, tapi perbuatan itu bukanlah perbuatan tuhan. Dalam hal ini Al -Maturidi
sependapat dengan Mu’tazilah.

3. Al- Qur’an menurut Al- Maturidi, Al – Qur’an adalah kalam Allah yang Qasim, bukan
diciptakan sebagaimna paham Mu’tazilah. Untuk ini, Al-Maturidi sepaham dengan Al –
Asy’ ari.

4. kewiban tuhan, Al- Maturidi berpendapat tuhan mempunyai kewajiban-kewajiban tertentu.


Pendapat ini sejalan dengan Mu’tazilah.

5. muslim yang berdosa besar. Ia bependapat seperti pendapat Al- Asy’ari bahwa musim
yang melakukan dosa besar tetap mukmin, tidak kafir,tidak pula berada pada tempat di antara
5
dua tempat (Al-Manzilah bain Al -Manzilahtain ),sebagaimna paham Mu’tazilah.

6. janji tuhan,baik janji memberikan pahala kepada orang yang berbuat baik mupun ancaman
siksa bagi yang berbuat jahat,menurut Al- Maturidi,mestiterjadi. Akan melaksanakan janji
itu,tuhan tidak akan mungkir terhadap janjinya. Pendapat ini sejalan Mu’tazilah.

Dari beberapa pendapat Al-Muaturidi diatas Nampak seakan -akan Al- Maturidi berada
ditengah,antara Mu’tazilah. Dan Asy’ari. Sebagai pendapatnya dekat dengan Al- Asy’ari
Sebagian ain dengan Mu’tazilah. Meskipun demikian,ia akan dimasukkan kedalam kelompok
Mu’tazilah,tetapi diktegorikan sebagai,bahkan tokoh utama. Ahlu Sunnah Wal Jama’ah .

6
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Asy’ariah ebagai suatu aliran dalam Ilmu Kalam berasal dari nama tokoh Imam Abu
Hasan Al-Asy’ari yang nama lengkapnya adalah Abu Al-Hasan Ali Ibn Isma’il Al-Asy’ari. Ia
lahir di kota Basarah (Irak) pada tahun 260 H /873 M dan wafat pada tahun 324 H /935 M.
Al-Asy’ari mengambil jalan tengah antara golongan rasionalis dan golongan teksuralis,maka
cara tersebut dapat diterima oleh mayoritas kaum muslimin. Ajaran Asy’ariyah ini muncul
sebagai alternative yang menggntikan kedudukan ajaran teologi Mu’tazilah yang sudah mulai
ditinggalkan oleh orang sejak zaman Al-Mun tawakkil. Diketahui bahwa setelah Al-Ma’mun
yang menetapkan aliran Mu’tazil sebagai mazhab negara.

Abu Mansur Muhammad Ibn Muhammad Ibn Mahmud Al- Maturidi lahir di
Samarakand pada pertengahan kedua dari abad ke-9 M dan wafat di tahun 944 M. Tidak
banyak diketahui mengenai Riwayat hidupnya. Ia adalah pengikut Abu Hanifah dan paham-
paham teologinya banyak persamaannya dengan paham-paham yang dimajukan Abu
Hanifah. Sistem pemikiran teologi yang ditimbulkan Abu Mansur termasuk dalam golongan
teologi Ahli Sunnah dan di kenal dengan nama Al- Maturidiah. Al- Maturidi, sepertijuga Al-
Asy’ari, berusaha mengambil jalan tengah menghadapi kedua system pemikiran kaum
tadisional ortodoks yang di tegakkan oleh Ibn Hambal dan pengiutnya. Al- Maturidi diatas
Nampak seakan-akan Al- Maturidi berada di tengah,antara Mu’tazilah dan Asy’ari.
Sebagaian pendapatnya dekat dengan Asy’ari sebagianlain dengan Mu’tazilah. Meskipun
demikian,ia tidak diamsukan kedalam kelopok Mu’tazilah,tetapi dikategorikan sebagai,bahka
tokoh utama,Ahlu Sunnah Wal Jama’ah.

B. Saran

Dengan penulisan makalah ini diharapkan kepada seluruh pembaca agar lebih
bersemangat dan lebih mendalami mata kuliah Ilmu kalam

7
DAFTAR PUTAKA

Faturahman Qadri,M.Hambal Shfiran,sejarah pemikiran islam,dirasatul fiqraq

Solo : pustaka arafa, 2010

Tgk . H. A. Syihab, Akidah Ahlus Sunnah, Jakarta: Bumi Aksara, 1998

Rozak Abdul, Rosihon Anwar, Ilmu Kalam, Bandung: Pustaka Setia, 2003.

Harun Nasution, Teologi Islam, Jakarta: UI- Press, 1986.

Yusran M. Asmuni, Ilmu Tauhid, Jakarta:RakaGrafindo Persada, 1996.

Dwita Ayu Sari, Siti Nur Anifah, Makalah Ahlu Sunnah wal Jamaah.

Abbas Siradjuddin, I’tiqad Ahlussunnah wal jamaah , Jakarta: Pustaka Tarbiyah

Baru, 2010.

Anda mungkin juga menyukai