Anda di halaman 1dari 10

ALIRAN MATURIDIYAH

Dosen Pengampu :
Siti Suwaibah Aslamiyah, S.Ag.,M.Pd
Disusun oleh :
1. Anis Mukhoyaroh (011910036)
2. Kiftiya Yuliani (011910022)
3. Misbakhul Munir (011910008)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan kami
kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah Aqidah ilmu kalam yang berjudul
"ALIRAN MATURIDIYAH" dapat selesai seperti waktu yag telah kami rencanakan.
Tersusunnya makalah ini tentunya tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah membantu
secara langsung maupun tidak langsung dalam menyiapkan makalah ini. Oleh karena itu
kami mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu siti suwaibah selaku dosen aqidah ilmu kalam Universitas Islam Lamongan.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada kami.
3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar makalah
ini dapat terselesaikan.

Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Aqidah ilmu kalam. Makalah ini membahas
tentang aliran maturidiyah.

Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat ketidak
sempurnaan dan kekurangan. Untuk itu, tanggapan dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah. Harapan kami semoga makalah dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya.

Lamongan, 15 November 2019

Penulis
i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang .............................................................................................1
B. Rumusan masalah ........................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan ....................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Aliran Maturidiyah ...................................................................2
B. Tokoh-tokoh Aliran Maturidiyah ................................................................2
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................6
B. Saran ............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang aliran maturidiyah, aliran ini lahir disamarkan dipertengahan
tahun kedua dari abad IX M. pendirihnya adalah abu Mansur Muhammad ibnu
Muhammad al-maturudi. Ia sebagai penganut abu hanifah sehingga teologinya
memiliki banyak persamaan paham-paham yang dipegang oleh abu hanifah. Ada
suatu pendapat yang mengatakan bahwa ada karangan-karangan yang disusun oleh al-
maturidi, yaitu risalah Fi Al-Aqaid dan Syarh Al-Fiqh Al-akbar. Menurut para ulama
hanafiah dalam bidang akidah sama benar dengan pendapat-pendapat imam abu
hanifah. Sebelum imam abu hanifah terjun kebidang fikih dan menjadi tokohnya,
beliau telah lama berkecimpung dalam bidang akidah serta banyak pula mengadakan
tukar pendapat dan perdebatan-perdebatan yang dikehendaki pada masa zamannya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah munculnya aliran al-maturidiyah ?
2. Siapakah tokoh-tokoh maturidiyah?

C. Tujuan Pembahasan
Agar kita dapat mengetahui sejarah munculnya maturidiyah dan ajarannya. Sehingga
kita dapat mengerti dan paham perkembangan peradapan pada zaman dahulu.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aliran Maturidiyah

Berdasarkan buku pengantar Teologi Islam, aliran maturidiyah diambil dari nama
pendirinya, yaitu Abu Mansur Muhammad ibn Mahmud Muhammad. Ia dilahirkan
disebuah kota kecil didaerah samarkhan yang bernama maturud, diwilaya Temsoxiana
diasia tengah didaerah yang sekarang disebut Uzbekistan. Tahun kelahirannya tidak
diketahui pasti, hanya diperkirakan sekitar pertengahan abad ke-3 H. ia wafat pada tahun
333 H/ 944 M. gurunya dalam ibada fiqh dan teologi yang bernama nasyir bin yahya Al-
Balakhi, ia wafat pada tahun 268 H. ia hidup pada masa khalifah Al-mutwakil yang
memerintah pada tahun 232-274 H/ 847-861 M.
karir pendidikan al-maturudi lebih dikonsentrasikan untuk menekuni bidang
teologi daripada fiqh, sebagai usaha memperkuat pengetahuannya untuk menghadapi
paham-paham teologi yang banyak berkembang dalam masyarakat islam, yang
dipandangnya tidak sesuai dengan kaidah yang benar menurut akal dan syara’.
Pemikiran-pemikirannya sudah banyak dituangkan dalam karya tulis, diantaranya adalah
kitab tauhid, ta’wil al-quran, ma’khas asy-syara’I, al-jald,ushul fi ushul ad-din,
maqalatat fi al-ahkam, radd awa’il al-adillah li al-ka’bi, radd ar-rawafidh, dan kitan
radd ‘ala al-qaranutha. Selain itu ada pula karangan-karangan yang diduga ditulis oleh
al-maturidi yaitu risalah fi al-aqaid dan syarh fiqh al-akbar.
Maka dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa aliran maturidiyah
merupakan aliran yang namanya diambil dari pendirinya yakni al-maturidi. Aliran ini
menggunakan akal dalam analogi pemikiran atau penafsiran ayat, namun hal itu bukan
menjadi hal yang mutlak karena apabila terdapat keputusan akal yang bertentangan
dengan syara’, maka itu ditolak.

B. Tokoh-tokoh Aliran Maturidiyah


1. Tokoh al-maturidiyah samakhan
Nama aslinya Muhammad ibn Muhammad abu Mansur al-maturidi. Asalnya
dari maturidi yaitu suatu daeah yang di samarkhan. Sehinggan kadang namanya
disandarkan pada samakhan dan biasa dipanggil abu Mansur Muhammad ibn
Muhammad ibn Mahmud al-maturidi as-samarkhan. Beliau dilahirkan tepatnya
2
dimaturidi, Uzbekistan para kedua abad ke-9 M. sebenarnya tahun kelahirannya tidak
diketahui secara pasti, namun Muhammad ab Zahra menuliskan, diperkirakan pada
pertengahan abad ke-3 H. karena beliau mereguk ilmu fikih madhab hanafi dan ilmu
kalam dari nasr ibn yahya al-baikhi yang wafat pada tahun 268 H.
Abu Mansur al-maturidi merupakan seorang teologian (mutakalimin)
pembentukan ilmu kalam dari nasr ibn yahya al-balkhi yang wafat pada tahun 268 H.
pandangan lin mengatakan bahwa abu Mansur al-maturidi merupakan seorang
teologi (mutakalimin) pembentuk ilmu kalam (teologi islam)yang wafat pada tahun
333 M/944 H. beliau hidup sekitar pada abad ke-3 atau ke-4 H atau pada pertengahan
abad kesembilan atau kesepuluh masehi.
Semasa hidupnya al-maturidi menerima banyak ilmu dari guru., diantaranya
dari abu nashr ahmad ibn al-abbas al-bayadi, ahmad ibn ishak al-jurjadi dan nashr ibn
yahya al-balkhi yang merupakan ulama terkemuka dalam madzab hanafi.
2. Tokoh al-maturidiyah Bukhara
Al-bazdawi lahir di hudud sebuah negeri di bazdah akhir 400 H/1010 M.
Nama lengkapnya ali ibn abi Muhammad ibn al-husain ibn abd al-karim ibn musa
ibn isa ibn mujahis al-bazdawi. Al-bazdawi adalah seorang tokoh besar yang
berpengaruh pada zaman itu. Hal ini terlihat dengan keberhasilannya menjadi sub
aliran maturidiyah yang kemudian dikenal dengan nama maturidiyah Bukhara.
Disamping itu, al-bazdawi memiliki beberapa gelar yaitu al-mujatdid fi al-masali
(mujtahid yang tidak berijtihad sepanjang masih ada pendapat imamnya, tetapi
apabila ada masalah hokum yang belum dibahas oleh imamnya, maka mereka
berijtihad untuk memecahkannya), huffadz al-madzab al-hanafi (pelestari madzab
hanafi),kebanggaan islam, dan abu al-urs(bapak kesulitan).

Keberhasilan-keberhasilan itu dicapainya dengan menorehkan beberapa hasil


pemikirannya sesuai dengan bidang ilmu yang diketahuinya, diantaranya sebagai
berikut :
a. Menurutnya ilmu terbagi atas 2 yakni pertama, ilmu tauhid dan sifat, ilmu ini
pada prinsipnya verpegang teguh pada al-quran dan hadis serta menghindari dari
hawa nafsu dan bid’ah. Umat islam harus mengikuti terikat (cara-cara yang
ditempuh) sunnah atau jamaah yang ditempuh oleh sahabat, tabiin dan orang
orang sholeh, sebagaimana diajarkan oleh ulama sebelumnya. Kedua, ilmu
3
syariat dan hukum.

b. Bidang usul fiqih, al-bazdawi mengajukan pemikiran disekitar ijma’. Baginya


ada sahabat, kedudukannya sama dengan ayat dan khabar mutawatir, 2). Ijma’
orang-orang sesudah sahabat, kedudukannya sama dengan hadist masyhur, dan
3). Ijma’ mujtahid, yakni pada masa salaf, kedudukannya sama dengan hadist
ahad. Menurutnya ijma’ dapat dinasakh oleh ijma’ yang setaraf. Inilah yang
membuat perbedaan dengan ulama-ulama usul fiqih lainnya yang menyatakan
bahwa ijma’ tidak dapat dibatlkan dengan ijma’.
c. Dalam bidang fiqih, bahwa fiqih dari tiga sumber yaitu kitab, sunnah dan ijma’,
sedangkan qiyas dinisbatkan dari asal yang tiga tersebut. Hukum-hukum syara’
hanya diketahui dengan mengetahui peraturan dan pengertian (nazham wa al-
ma’na)yang terdiri dari empat bagian. Pertama, dalam bentuk peraturan adalah
signat dan bahasa. Kedua penjelasan peraturan, ketiga mempergunakan peraturan
dan bab bayan (penjelasan), dan keempat mengetahui batas waktu dan makna
karena keluasannya dan banyak kemungkinannya dalam ilmu fiqih a-bazdawi
termasuk pengikut madzab hanafi yang ditempatkan diposisi paling tinggi.
Karena imam hanafi menurutnya berani mennaskha al-quran dengan hadis dan
mengamalkan hadis mursal dan beranggapan beramal dengan hadis mursal lebih
baik daripada beramal dengan ra’yi (pemikiran hasil ijtihad).
d. Pemikirannya yang sulit dipahami oleh abdul aziz bukhari ketika menuis kasyf
al-asrar adalah ungkapan wa lamma haza al-kitab kasyifan’an sammaituhu kasyif
al-asrar. Berhubung kitab ini berfungsi sebagai usaha untuk menyikapi masalah
yang tidak terjangkau oleh pengertian , maka tepatlah apabila aku memberinya
judul menyikapi rahasia.
Selain itu al-bazdawi pada masa hidupnya memiliki karya-karya yang terbilang
tidak sedikit jumlahnya antara lain :
1. Al-mabsut (yang terbentang)
2. Syar jami’ al-kabir (komentar terhadap al-jami’ al-kabir karangan al-
syaibani)
3. Syarh al-jami’ al-sagir (komentar terhadap al-jami’ sagir karangan al-saibani)
4. Syarh al-ziyadah al-ziyadat (komentar terhadap buku ziyadah al-ziyadat
karangan al-syaibani)
4
5. Usul al-bazdawi (pokok-pokok pikiran al-bazdawi)
6. Usul al-din (pokok-pokok agama)
7. Kasyf al-asrar fi tafsir al-quran (menyikapi takbir dalam tafsir al-quran)
8. Amali tafsir al-quran (beberapa ide dalam tafsir al-quran)
9. Sirah al-mahzab fi sifah al-abad (tentang sejarah, tokoh, dan aliran sastra)
10. Syarh taqwim al-adillah (komentar terhadap buku taqwim al-adillah)
11. Syarh al-jami’ al-sahih li al-fuqara (senandung ahli fiqih)
12. Al-waqiat (buku yang berisi mengenai keputusan pengadilan)
Al-bazdawi masa hidupnya pernah menjabat sebagai hakim dan mengajarkan
ilmunya kepada para murid-muridnya, salah satu muridnnya ialah najm al-din
Muhammad al-nasafi (460-573 H). serta mengajarkan ajarannya terutama
mengenai teologi al-maturidiyah Bukhara sampai menjelang tutu usia pada
tahun 493 H.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aliran maturidiyah diambil dari nama pendirinya, yaitu Abu Mansur Muhammad ibn
Mahmud Muhammad. Ia dilahirkan disebuah kota kecil didaerah samarkhan yang
bernama maturud, diwilaya Temsoxiana diasia tengah didaerah yang sekarang
disebut Uzbekistan. Tahun kelahirannya tidak diketahui pasti, hanya diperkirakan
sekitar pertengahan abad ke-3 H. ia wafat pada tahun 333 H/ 944 M. gurunya dalam
ibada fiqh dan teologi yang bernama nasyir bin yahya Al-Balakhi, ia wafat pada
tahun 268 H. ia hidup pada masa khalifah Al-mutwakil yang memerintah pada tahun
232-274 H/ 847-861 M. Tokoh-tokoh Aliran Maturidiyah : Tokoh al-maturidiyah
samakhan dan Tokoh al-maturidiyah Bukhara.

B. Saran
Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana dan
simple. Serta dalam penyusunan makalah inipun masih memerlukan saran bagi
pembahasan materi tersebut.

6
DAFTAR PUSTAKA

Prof., Dr.H.Abdul Rozak,M.Ag.& Prof.Dr. H.Rosihon Anwar,A.Ag.buku ilmu kalam. cet.1


2012; hal 150.PUSTAKA SETIA Bandung
Https://makalahsekolah96.blogspot.com/2018/11/makalah-tentang-aliran-maturidiyah.html?
m=1

Anda mungkin juga menyukai