Amatilah kutipan berita atau peristiwa berikut, lalu tulislah pesan-pesan moral atau komentar
kritis yang mengarah kepada tema menjaga kedamaian dengan dengan mawas diri,
berprasangka baik, dan persaudaraan !
_________________________________
Tujuh orang ditetapkan menjadi tersangka _________________________________
kericuhan suporter saat laga antara Persija _________________________________
dan Persib di Gelora Bung Karno (GBK), _________________________________
Ahad 27 Mei 2012. Akibat kejadian itu tiga _________________________________
orang tewas dan lima lainnya terluka. _________________________________
_________________________________
(Sumber : tempo.co) _________________________________
A. Mari Membaca QS Al-Anfal (8) Ayat 72, QS Al-Hujurat (49) Ayat 12 dan Ayat 10
Ayat – ayat berikut ini berisi pesan-pesan mulia tentang kontrol diri (mujahadah an-
nafs), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah). Bacalah dengan tartil
ayat-ayat dibawah ini !
B. Mari Memahami Tajwid QS Al-Anfal (8) Ayat 72, QS Al-Hujurat (49) Ayat 12 dan
Ayat 10
1. Ulasan Tajwid QS Al-Anfal (8) Ayat 72
Hukum
No Lafadz Cara Membaca Alasan
Bacaan
Wa ang fusihim
Karena nun mati
3. ( nun mati dibaca Ikhfa’
bertemu fa
samar)
Bainakum
wabainahum Karena mim mati
6. Idzhar safawi
(mim mati dibaca bertemu ya
jelas)
Fa’alaikumunnashru
(alif-lam tidak dibaca, Karena alif lam
8. Al syamsiyah
dan di idghomkan bertemu huruf nun
dengan huruf dzal)
Qoumim bainakum
Karena kasrah
( kasrah tanwin
9. Iqlab tanwin
dibaca seperti bunyi
bertemu huruf ba
huruf mim)
Wabainahummitsaqun
( mim mati dipadukan Idgham Karena mim mati
10.
dengan mim mutamatsilain bertemu mim
didepannya)
Hukum
No Lafadz Cara Membaca Alasan
Bacaan
amanujtanibu
Karena huruf jim
1. (huruf jim dibaca qalqalah
berharakat sukun
memantul)
Yaghtabba’dhukum
( ba mati dipadukan Idgham Karena ba mati
3.
dengan ba mutamatsilain bertemu ba
didepannya)
Karena huruf ba
tawwaburrahim
Idghom berharakat
6. (dibaca tidak
bilaghunnah dhummah tanwin
berdengung)
bertemu ra
Hukum
No Lafadz Cara Membaca Alasan
Bacaan
La’allakum
Karena terdapat
turhamun Mad Aridh
2. mad thabi’i
(panjangnya 2, 4 atau Lissukun
diakhir waqaf
6 harakat)
C. Mari Mengartikan QS Al-Anfal (8) Ayat 72, QS Al-Hujurat (49) Ayat 12 dan Ayat
10
1. Arti Perkata dan Terjemah QS Al-Anfal (8) Ayat 72
dan jiwa dengan harta dan mereka dan mereka mereka orang-orang sesungguhnya
mereka mereka berjihad berhijrah beriman yang
sehingga sesuatu sedikit dari menolong dari bagi kalian tidak ada mereka
pun mereka berhijrah
memberi maka wajib agama dalam mereka minta dan jjika mereka
pertolongan atas kalian tolong pada kalian berhijrah
Maha Melihat kallian dengan apa dan Allah perjanjian dan antara antara kalian kaum atas kecuali
kerjakan yang mereka
Terjemah :
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan
jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi
pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan
(terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban
sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (Tetapi) jika mereka
meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib
memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu
dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Anfal ayat 72)
sebagian sebagian kalian dan jangan kalian mengintai / dan jangan dosa prasangka
kalian mengumpat mencari kesalahan
Terjemah :
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya
sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan
janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada diantara
kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik.
Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang.”
(QS Al-Hujurat ayat 12)
(oleh) Allah dan kedua saudara antara maka bersaudara orang-orang sesungguhnya
bertakwalah kalian damaikanlah yang beriman hanyalah
Terjemah:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.”
(QS Al-Hujurat ayat 10)
Dari ketiga nafsu yang disebutkan Al-Qur’an diatas, kita tahu bahwa nafsu Ammarah
mendorong manusia untuk berbuat maksiat. Kemaksiatan akan menjauhkan kita dari rahmat
Allah SWT serta akan menimbulkan kegelisahan dalam hati. Oleh karena itu Islam
mengajarkan mujahadah an-nafs supaya hidup kita bahagia dunia dan akhirat.
Berdasarkan hadits diatas dapat dipahami bahwa jika kita berprasangka baik
kepada Allah SWT maka Allah SWT juga akan husnudzan kepada kita, demikian
pula sebaliknya. Perwujudan husnudzan kepada Allah SWT adalah bersyukur atas
semua nikmat dan bersabar atas semua ujian dari Allah SWT
Sebagai muslim kita harus hidup berdampingan dengan sesama muslim yang lain
serta menghormati hak dan kewajibannya. Rasulullah SaW bersabda :
Artinya : “Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Seorang
muslim (yang sejati) adalah orang yang mana orang muslim lainnya
selamat dari (bahaya) lisan dan tangannya.” (HR Tirmidzi)
Hadits diatas menjelaskan hendaknya kita menjaga lisan yang baik. Ucapan
kita kepada orang lain terutama sesama muslim harus lemah lembut dan tidak
mengandung fitnah. Muslim sejati selalu menjaga lisannya sebagai bentuk
husnudzan kepada orang lain.
Artinya : “dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang
berputus asa dari rahmat Allah hanyalah orang-orang yang kafir”.
(QS Yusuf ayat 87)
Artinya : “Dari Abu Musa Al Asy'ari ia berkata; Rasulullah SAW bersabda: "Antara
seorang mukmin dengan mukmin yang lainnya adalah bagaikan satu bangunan, yang
saling menguatkan satu sama lainnya."(HR Tirmidzi)
Tahukah kalian bagaimana cara melakukan kontrol diri (Mujadah An-Nafs) ?. Cara
pertama, yaitu dengan memusuhi hawa nafsu. Tanamkanlah dalam hati kalian bahwa
hawa nafsu harus diperangi dan dilawan. Kedua, renungkanlah dampak negatif dari
perilaku maksiat, dan renungkanlah akibat positif beramal shaleh. Setiap perbuatan dosa
dan maksiat akan berakibat buruk bagi diri sendiri, misalnya hati gelisah, hidup tidak
tenang, dan merasa jauh dari Allah SWT. Sebaliknya, amal shaleh akan berakibat positif
bagi dirinya, misalnya hidup tenang, optimis, merasa dekat dengan Allah SWT. Ketiga,
memperbanyak dan melanggengkan dzikir kepada Allah SWT (dzikrullah).
Husnudzan kepada Allah SWT dapat dilakukan dengan dua sikap yaitu:
Pertama, bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Bagaimana cara
bersyukur ?. Caranya dengan mengucapkan alhamdulillah, dan menggunakan nikmat
sesuai petunjuk Allah SWT dan rasul-Nya. Kedua, bersabar atas semua cobaan dan ujian
dari Allah SWT. Ingatlah bahwa Allah SWT tidak akan membebani seseorang diluar
batas kemampuannya.
Husnudzan kepada orang lain dapat dilakukan dengan sikap sebagai berikut :
Pertama, mudah memaafkan kesalahan orang lain. Kedua, melihat seseorang dari sisi
baiknya. Ketiga, mengingat-ingat kebaikan yang pernah dilakukan oleh seseorang.
Keempat, bertutur kata dan berperilaku lemah lembut kepada orang lain
Husnudzan kepada diri sendiri dapat dilakukan dengan sikap sebagai berikut :
Pertama, percaya diri, meyakini bahwa dirinya mampu melakukan sebuah pekerjaan.
Kedua, optimis menghadapi hidup, tidak mudah putus asa. Ketiga, berusaha dan bekerja
keras meraih cita-cita.
Persaudaraan (ukhuwah) sesama mukmin akan bisa terjaga dan tumbuh dengan
melakukan hal-hal dibawah ini :
1) Saling mencintai sesama mukmin karena Allah semata
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
12