Anda di halaman 1dari 14

“NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD NKRI 1945 DAN KONSTITUSIONALITAS

KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN DIBAWAH UUD”

Dosen:Roy Fachraby Ginting SH.M.Kn

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

1. JESSICA STEFANY HUTAGALUNG(210903002) ADMINISTRASI PUBLIK


2. ZULI PARADILA HUTASUHUT(210200131)ILMU HUKUM
3. SAMUEL ANDINATA DEPARI(211301080)PSIKOLOGI
4. RIVALDO YOHANNES SIANTURI(210801064)FISIKA
5. ADITYA RAHMAN PANE(210306157)PETERNAKAN
6. MUHAMMAD RENDY PASARIBU(211000190)KESEHATAN MASYARAKAT
7. MHD QORIANDA GUSRIKA RAMBE(210905011)ANTROPOLOGI SOSIAL
8. SINTHYA(210802103)KIMIA
9. ELFRINA S SIMANGUNSONG(210802133)KIMIA
10. SALIDAH FATMI PRATIWI(210200011)ILMU HUKUM
11. DICKY KURNIAWAN(210902030)ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat,Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia
Nya kepada kita semua,dan atas karunianya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Nilai dan Norma
Konstitusional UUD NKRI 1945 dan Konstitusional Ketentuan Perundang-undangan di Bawah UUD”
yang merupakan salah satu tugas mata kuliah kewarganegaraan,dengan dosen bapak Roy Fachraby Ginting,SH
M.kn dengan harapan menjadi suatu acuan dalam pembelajaran kewarganegaraan.Makalah ini telah kami susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai referensi sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini.

Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan lapang dada kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca dengan harapan kami bisa membuat makalah dengan lebih baik
di kemudian hari,.Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Nilai dan Norma Konstitusional UUD
NKRI 1945 dan Konstitusional Ketentuan Perundang- undangan di Bawah UUD” dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Medan,13 september 2021

TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI 

Kata Pengantar ....................................................................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................................................................ii
BAB I
Pendahuluan.............................................................................................................................................................1
A.Latar Belakang….....................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................................1
C. Tujuan ....................................................................................................................................................1
BAB II Pembahasan…............................................................................................................................................2
1.Konsep dan urgensi konstitusi dalam berbangsa
negara Indonesia .....................................................................................................................................................2
2.Perlunya konstitusi dalam kehidupan berbangsa-
negara Indonesia......................................................................................................................................................3 
3.Sumber historis, sosiologis, dan politik tentang konstitusi dalam kehidupan berbangsa-
negara indonesia .....................................................................................................................................................4
4.Dinamika dan tantangan konstitusi dalam kehidupan .........................................................................................5
5.Esensi dan urgensi konstitusi dalam kehidupan berbangsa-
negara…..................................................................................................................................................................6
BAB III PENUTUP …............................................................................................................................................7
Kesimpulan&saran…...............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA…..........................................................................................................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Konstitusi merupakan segala ketentuan dan aturan dasar mengenai ketatanegaraan. Konstitusi dapat
berupa hukum dasar tertulis yang lazim disebut Undang-Undang Dasar, dan dapat pula tidak tertulis. Konstitusi
merupakan dasar dari tatanan hukum sebuah negara, yang di dalamnya terdapat perlindungan terhadap Hak
Asasi Manusia (HAM) dan mengatur tentang distribusi kekuasaan (Distribution of Power) dalam
penyelenggaraan negara. Konstitusi biasanya juga disebut sebagai hukum fundamental negara, sebab konstitusi
ialah aturan dasar. Aturan dasar yang nantinya akan menjadi acuan bagi lahirnya aturan-aturan hukum lain yang
ada dibawahnya.
Konstitusi dalam arti formal adalah suatu dokumen resmi, seperangkat norma hukum yang hanya dapat
diubah di bawah pengawasan ketentuanketentuan khusus, yang tujuannya adalah untuk menjadikan perubahan
normanorma ini lebih sulit. Konstitusi dalam arti material terdiri atas peraturan-peraturan yang mengatur
pembentukan norma-norma hukum yang bersifat umum, terutama pembentukan undang-undang.
Pada saat Anda menemukan aturan atau hukum yang berisi ketentuan yang mengatur bagaimana
pemerintahan dijalankan, artinya anda telah menemukan bagian atau isi dari konstitusi.Pada materi kali ini kita
akan belajar "nilai dan norma Konstitusi UUD NRI 1945 dan konstitusionalitas" peraturan perundang-undangan
dibawah UUD. sejalan dengan kaidah pembelajaran ilmiah, anda akan diajak untuk menelusuri konsep dan
urgensi konstitusi menanya alasan mengapa diperlukan

A. Rumus Masalah
1. Bagaimana konsep dan urgensi konstitusi dalam kehidupan berbangsa negara Indonesia?
2. Apa pentingnya konstitusi dalam berbangsa negara?
3. Bagaimana historis. sosiologis, dan politik tentang konstitusi?
4. Bagaimana membangun argumen dalam dinamika dan mendeskripsikan esensi dan urgensi dalam
konstitusi?
5. Apa rangkuman tentang konstitusi dalam kehidupan berbangsa negara Indonesia?

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui penjelasan tentang konsep dan urgensi berbangsa negara
2. Untuk memahami Bagaimana pentingnya konstitusi dalam berbangsa negara
3. Untuk mengetahui historis, sosiologis, dan politik tentang konstitusi secara mendalam
4. Untuk membangun argumen dan mendeskripsikan esensi dan urgensi dalam konstitusi
5. Untuk mengetahui rangkuman tentang konstitusi secara jelas
BAB II

PEMBAHASAN

A. MENELUSURI KONSEP DAN URGENSI KONSTITUSI DALAM KEHIDUPAN


BERBANGSA-NEGARA

Ada dua istilah terkait dengan norma atau ketentuan dasar dalam kaitan dengan kehidupan kenegaraan dan
kebangsaan.kedua istilah tersebut adalah konstitusi dan UUD.Konstitusi berasal dari bahasa Perancis
"constituer"yang berarti membentuk maksud dari istilah tersebut adalah pembentukan, penyusunan suatu negara
atau pernyataan berdiri nya suatu negara.atau proklamasi berdirinya suatu negara baru yang berdaulat .Dalam
bahasa lain konstitusi merupakan gabungan dua kata yakni cume berarti"bersama dengan" dan statuere berarti
membuat sesuatu agar bisa berarti atau mendirikan secara bersama sama.yakni konstitusi adalah keseluruhan
dari peraturan peraturan baik yang tertulis maupun yg tidak tertulis yg mengatur dan mengikat.

Definisi Konstitusi menurut para ahli:

1.Herman Heller: Konstitusi mempunyai arti yang lebih luas daripada undang-undang Dasar. Konstitusi tidah
hanya bersifat yuridis, tetapi mengandung pengertian sosiologisdan politis.

2.Oliver Cromwell: Undang-undang Dasar itu merupakan “instrumen of govermen”, yaitu bahwa Undang-
undang dibuat sebagai pegangan untuk memerintah. Dalam arti ini, Konstitusi identik dengan Undang-undang
dasar.

3.Lassalle:Konstitusi sesungguhnya menggambarkan hubungan antara kaekuasaan yang terdapat didalam


masyarakat seperti golongan yang mempunyai kedudukan nyata didalam masyarakat, misalnya kepala negara,
angkatan perang, partai politik, buruh tani, pegawai, dan sebagainya.

Sedangkan UUD adalah bagian tertulis dalam konstitusi Herman Heller berpendapat bahwa konstitusi
lebih luas daripada undang-undang dasar. konstitusi tidak hanya bersifat yuridis melainkan juga bersifat
sosiologis dan politik. Sedangkan undang-undang dasar hanya merupakan sebagian dari pengertian
konstitusi.Konstitusi diperlukan untuk membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa negara yang membagi
kekuasaan negara dan memberi jaminan hak asasi manusia bagi warga negara.

Berikut ini fungsi-fungsi konstitusional:

1. Konstitusi berfungsi sebagai landasan konstitualisme landasan yang berdasarkan konstitusi baik
konstitusi dalam arti luas maupun konstitusi dalam arti sempit

2. berfungsi untuk membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan


kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang terhadap rakyat

3. Memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan masyarakat yang dicita-citakan tahap berikutnya.

4. Menjamin hak-hak asasi warga negara.

Konstitusi di Negara Indonesia:

 Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949, UUD 1945


 Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950, UUD RIS
 Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959, UUDS 1950
 Periode 5 Juli 1959- sekarang, UUD 1945 (sudah 4 kali diamandemen 1999, 2000, 2001 dan 2002)
 Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949, UUD 1945
 Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950, UUD RIS
 Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959, UUDS 1950
 Periode 5 Juli 1959- sekarang, UUD 1945 (sudah 4 kali diamandemen 1999, 2000, 2001 dan 2002)

Konstitusi dapat berupa hukum dasar tertulis yang lazim disebut UndangUndang Dasar, dan dapat pula
tidak tertulis. Tidak semua negara memiliki konstitusi tertulis atau Undang-Undang Dasar. Kerajaan Inggris
misalnya,sebagai negara konstitusional tetapi tidak memiliki suatu naskah UndangUndang Dasar. Atas dasar
kenyataan demikian, maka konstitusi lebih tepat diartikan sebagai seperangkat peraturan tertulis dan tidak
tertulis yang bertujuan membangun kewajiban-kewajiban, kekuasaan-kekuasaan, dan fungsi-fungsi dari
pelbagai institusi pemerintah, meregulasi hubungan antara mereka, dan mendefinisikan hubungan antara negara
dan warga negara (individu).Berdasarkan uraian di atas, maka kita mempunyai dua macam pengertian tentang
konstitusi itu, yaitu konstitusi dalam arti sempit dan konstitusi dalam arti luas.

a. Dalam arti sempit, konstitusi merupakan suatu dokumen atau seperangkat dokumen yang berisi aturan-aturan
dasar untuk menyelenggarakan negara.

b. Dalam arti luas, konstitusi merupakan peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang menentukan
bagaimana lembaga negara dibentuk dan dijalankan.

Nilai konstitusi yaitu:

1.Nilai normatif adalah suatu konstitusi yang resmi diterima oleh suatu bangsa dan bagi mereka konstitusi itu
tidak hanya berlaku dalam arti hukum (legal), tetapi juga nyata berlaku dalam masyarakat dalam arti berlaku
efektif dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen.

2.Nilai nominal adalah suatu konstitusi yang menurut hukum berlaku, tetapi tidak sempurna.
Ketidaksempurnaan itu disebabkan pasal – pasal tertentu tidak berlaku / tidsak seluruh pasal – pasal yang
terdapat dalam UUD itu berlaku bagi seluruh wilayah negara.

3.Nilai semantik adalah suatu konstitusi yang berlaku hanya untuk kepentingan penguasa saja. Dalam
memobilisasi kekuasaan, penguasa menggunakan konstitusi sebagai alat untuk melaksanakan kekuasaan politik.
B.PERLUNYA KONSTITUSI DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA-NEGARA INDONESIA

Eksistensi konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara merupakan sesuatu hal yang sangat
krusial,karena tanpa konstitusi bisa jadi tidak akan terbentuk sebuah negara.Dalam lintasan sejarah hingga awal
abad ke-21 ini, hampir tidak ada negara yang tidak ada negara yang tidak memiliki konstitusi.Hal ini
menunjukkan betapa urgen nya konstitusi sebagai suatu perangkat negara.Konstitusi dan negara ibarat dua sisi
mata uang yang satu  sama lain tidak terpisahkan.Konstitusi  menjadi sesuatu yang urgen dalam tatanan
kehidupan ketatanegaraan, karena konstitusi merupakan sekumpulan aturan yang mengatur organisasi negara,
serta hubungan  antara negara dan warga negara sehingga saling menyesuaikan diri dan saling bekerjasam .
Dr.A.Hamid S.Attamimi menegaskan seperti yang dikutip Thaib bahwa konstitusi atau Undang –Undang
Dasar  merupakan suatu hal yang sangat penting sebagai pemberi pegangan dan pemberi batas, sekaligus
dipakai  sebagai pegangan dalam  mengatur bagaimana kekuasaan negara harus dijalankan.Sejalan dengan
perlunya konstitusi sebagai instrumen untuk membatasi kekuasaan dalam suatu  negara maka konstitusi dapat
dipandang sebagai lembaga atau kumpulan asas yang mendapatkan  bagaimana kekuasaan dibagi diantara
beberapa lembaga kenegaraan,seperti antara lembaga legislatif,eksekutif dan yudikatif.

Konstitusi adalah sarana dasar untuk mengawasi proses kekuasaan. Oleh karena itu Setiap konstitusi
mempunyai beberapa peranan yaitu :

1.untuk memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik

2.untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak penguasa,dan menetapkan bagi penguasa tersebut batas-
batas kekuasaan mereka, sehingga tidak terdapat kekuasaan yang semena – mena

3.untuk membatasi kesewenang-wenangan tindakan pemerintah untuk menjamin hak-hak yang diperintah dan
merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.

4.Konstitusi bertujuan untuk mengatur organisasi negara dan susunan pemerintahan. Sehingga dimana ada
organisasi negara dan kebutuhan menyusun suatu pemerintahan negara, maka akan diperlukan konstitusi.

5.Konstitusi mempunyai posisi yang sangat penting dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara karena
konstitusi menjadi barometer(ukuran) bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, juga merupakan ide-ide dasar
yang digariskan penguasa negara untuk mengemudikan suatu negara.

6.Konstitusi menggambarkan struktur negara dan sistem kerja yang ada diantara lembaga-lembaga
negara.Konstitusi menjelaskan kekuasaan dan kewajiban pemerintah sekaligus membatasi kekuasaan
pemerintah agar tidak sewenang-wenang dalam bertindak.

 7.Dari berbagai penjelasan tentang tujuan konstitusi diatas, dapat dikatakan bahwa tujuan dibuatnya konstitusi
adalah untuk mengatur jalannya kekuasaan dengan jalan membatasinya melalui aturan untuk menghindari
terjadinya kesewenangan yang dilakukan penguasa terhadap rakyatnya serta memberikan arahan kepada
penguasa untuk mewujudkan tujuan Negara.Jadi, pada hakikatnya konstitusi Indonesia bertujuan sebagai alat
untuk mencapai tujuan negara dengan berdasarkan kepada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.

Peran Konstitusi dalam Negara Demokrasi

 Konstitusi berperan sebagai Dasar Pembentukan Negara


 Konstitusi berperan sebagai Perekat Bangsa
 Konstitusi berperan sebagai Hukum Dasar
 Konstitusi berperan sebagai Hukum Paling Tinggi
 Konstitusi berperan sebagai Perangkat Kehidupan Yang Demokratis
 Konstitusi sebagai Penjaga Demokrasi,pelindung HAM,dan membatasi/memisahkan kekuasaan negara

C.MENGGALI SUMBER HISTORIS,SOSIOLOGIS,DAN POLITIK TENTANG KONSTITUSI


DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA-NEGARA INDONESIA

Menurut Thomas Hobbes (1588-1879), manusia pada “status naturalis” bagaikan serigala. adagium
homo homini lupus (man is a wolf to [his fellow] man), artinya yang kuat mengalahkan yang lemah. Lalu timbul
pandangan bellum omnium contra omnes (perang semua lawan semua). Hidup dalam suasana demikian pada
akhirnya menyadarkan manusia untuk membuat perjanjian antara sesama manusia, yang dikenal dengan istilah
factum unionis. Selanjutnya timbul perjanjian rakyat menyerahkan kekuasaannya kepada penguasa untuk
menjaga perjanjian rakyat yang dikenal dengan istilah factum subjectionis.Dalam bukunya yang berjudul
Leviathan (1651) ia mengajukan suatu argumentasi tentang kewajiban politik yang disebut kontrak sosial yang
mengimplikasikan pengalihan kedaulatan kepada primus inter pares yang kemudian berkuasa secara mutlak
(absolut). Primus inter pares adalah yang utama di antara sekawanan (kumpulan) atau orang terpenting dan
menonjol di antara orang yang derajatnya sama.
Konstitusi diperlukan dalam kehidupan berbangsa-negara agar dapat membatasi kekuasaan pemerintah
atau penguasa negara. Konstitusi negara di satu sisi dimaksudkan untuk membatasi kekuasaan penyelenggaran
negara dan di sisi lain untuk menjamin hak-hak dasar warga negara. Seorang ahli konstitusi berkebangsaan
Jepang,Naoki Kobayashi ,mengemukakan bahwa undang-undang dasar membatasi dan mengendalikan
kekuasaan politik untuk menjamin hak-hak rakyat. Melalui fungsi ini undang-undang dasar dapat memberi
sumbangan kepada perkembangan dan pembinaan tatanan politik yang demokratis. Aturan-aturan dasar dalam
UUD NRI 1945 tersebut merupakan bukti adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan di Indonesia. Setiap
kekuasaan pasti memiliki kecenderungan untuk berkembang menjadi sewenang-wenang, seperti dikemukakan
oleh Lord Acton: “Power tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely”. Inilah alasan mengapa
diperlukan konstitusi dalam kehidupan berbangsa-negara Indonesia, yakni untuk membatasi kekuasaan
pemerintah agar tidak memerintah dengan sewenang-wenang. Konstitusi juga diperlukan untuk membagi
kekuasaan dalam negara. Pandangan ini didasarkan pada fungsi konstitusi yang salah satu di antaranya adalah
membagi kekuasaan dalam negara.
Banyak pendapat yang dikemukakan para ahli tentang apa saja yang menjadi materi muatan konstitusi
itu. Contohnya Sir Kenneth Clinton Wheare,beliau adalah seorang akademisi Australia, yang menghabiskan
sebagian besar karirnya di Universitas Oxford di Inggris. K.C. Wheare menegaskan bahwa dalam sebuah negara
kesatuan yang perlu diatur dalam konstitusi pada asasnya hanya tiga masalah pokok berikut:
 Struktur umum negara, seperti pengaturan kekuasaan eksekutif, kekuasaan
legislatif, dan kekuasaan yudisial.
 Hubungan – dalam garis besar – antara kekuasaan-kekuasaan tersebut satu
sama lain.
 Hubungan antara kekuasaan-kekuasaan tersebut dengan rakyat atau warga
Negara.
Konstitusi dapat berupa hukum dasar tertulis yang lazim disebut Undang Undang Dasar, dan dapat pula
tidak tertulis. Tidak semua negara memiliki konstitusi tertulis atau Undang-Undang Dasar. Kerajaan Inggris
misalnya, sebagai negara konstitusional tetapi tidak memiliki suatu naskah Undang Undang Dasar. Konstitusi
lebih tepat diartikan sebagai seperangkat peraturan tertulis dan tidak tertulis yang bertujuan membangun
kewajiban-kewajiban, kekuasaan-kekuasaan, dan fungsi-fungsi dari berbagai institusi pemerintah, meregulasi
hubungan antara mereka, dan mendefinisikan hubungan antara negara dan warga negara (individu).
Aturan dasar yang terdapat dalam UUD NRI 1945 melakukan pembatasan kekuasaan pemerintah atau
penguasa negara:

Bab III UUD NRI 1945 tentang Kekuasaan Pemerintahan Negara:

 Pedoman bagi Presiden dalam memegang kekuasaan pemerintahan (Pasal 4, Ayat 1);
 Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon Presiden dan calon Wakil Presiden (Pasal 6 Ayat 1);
 Pembatasan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden (Pasal 7);
 Pemberhentian Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya (Pasal 7A dan 7B);
 Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan DPR (Pasal 7C);
 Pernyataan perang, membuat pedamaian, dan perjanjian dengan negara lain (Pasal 11 Ayat 1, Ayat 2,
dan Ayat 3).
 Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12);
 Mengangkat dan menerima duta negara lain (Pasal 13 Ayat 1, Ayat 2, dan Ayat3);
 Pemberian grasi dan rehabilitasi (Pasal 14 Ayat 1);
 Pemberian amnesti dan abolisi (Pasal 14 Ayat 2);
 Pemberian gelar, tanda jasa, dan lain-lan tanda kehormatan (Pasal 15); dan
 Pembentukan dewan pertimbangan (Pasal 16)

Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala
pemerintahan, Presiden dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan
eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah sehari-hari. Konstitusi juga diperlukan untuk membagi
kekuasaan dalam negara. Negara dari sudut kekuasaan dan sebagai organisasi kekuasaan, maka konstitusi dapat
dipandang sebagai lembaga atau kumpulan asas yang menetapkan bagaimana kekuasaan dibagi di antara
beberapa lembaga kenegaraan, misalnya antara badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif Konstitusi menentukan
cara-cara bagaimana pusat-pusat kekuasan itu bekerja sama dan menyesuaikan diri satu sama lain serta
merekam hubungan-hubungan kekuasaan dalam negara.

 Dalam arti sempit, konstitusi merupakan suatu dokumen atau seperangkat dokumen yang berisi aturan-
aturan dasar untuk menyelenggarakan negara; dan
 Dalam arti luas, konstitusi merupakan peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang menentukan
bagaimana lembaga negara dibentuk dan dijalankan.
D.MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG DINAMIKA DAN TANTANGAN KONSTITUSI
DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA-NEGARA INDONESIA

DINAMIKA KONSTITUSI INDONESIA

KONSTITUSI MASA BERLAKUNYA


UUD NRI 1945(MASA 18 Agustus 1945 sampai dengan Agustus 1950, dengan catatan, mulai
KEMERDEKAAN) 27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus hanya berlaku di
wilayah RI Proklamasi
KONSTITUSI RIS 1949 27 Desember 1949 sampai dengan 17Agustus 1950
UUDS 1950 17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959
UUD NRI 1945(MASA ORDE LAMA) 5 Juli 1959 sampai dengan 1965
UUD NRI 1945(MASA ORDE BARU) 1966 sampai dengan 1998
TANTAN
GAN KONSTITUSI INDONESIA

WAKTU PERISTIWA
PERTENGAHAN 1997  Indonesia dilanda krisis ekonomi dan moneter yang sangat hebat
 Gelombang unjuk rasa secara besar-besaran terjadi di Jakarta dan di
daerah-daerah
21 MEI 1998  Presiden Soeharto menyatakan berhenti dari jabatannya
 Awal era reformasi di tanah air.
PERTENGAHAN 1998 Tuntutan reformasi
 Mengamandemen UUD NRI 1945;
 Menghapuskan doktrin Dwi Fungsi Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia;
 Menegakkan supremasi hukum, penghormatan hak asasi manusia
(HAM), serta pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN);
 Melakukan desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat dan
daerah;
 Mewujudkan kebebasan pers; dan
 Mewujudkan kehidupan demokrasi.
Dalam perkembangannya, tuntutan perubahan UUD NRI 1945 menjadi kebutuhan bersama bangsa
Indonesia. Berdasarkan hal itu MPR hasil pemilu 1999, sesuai dengan kewenangannya yang diatur dalam Pasal
37 UUD NRI 1945 melakukan perubahan secara bertahap dan sistmatis dalam 4 kali perubahan , yaitu : 

 Perubahan pertama, pada sidang umum MPR 1999


 Perubahan kedua, pada sidang tahunan MPR 2000
 Perubahan ketiga, pada sidang tahunan MPR 2001
 Perubahan keempat, pada sidang tahunan MPR 2002

Kostitusi di Indonesia yang berlaku hingga saat ini adalah UUD 1945 yang berlaku mulai 5 Juli 1959 yang
erupakan konstitusi tertulis. Konstitusi  Indonesia mengalami beberapa kali perubahan dan perkembangan.
Periode pertama yaitu UUD 1945 yang berlaku selama 4 tahun mulai 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
namun ditahun terakhir konstitusi berubah dan ditetapkan menjadi UUD RIS yang berjalan sampai 17
Agustus 1950. Perubahan yang terbilang cukup singkat ini di latarbelakangi oleh agresi militer Belanda
yang mengharuskan mengubah bentuk Negara dari Presidensil menjadi pemerintahan Parlementer,akibatnya
Indonesia harus mengubah konstitusi negara. Konstitusi negara Indonesia berubah menjadi parlementer
yang menjadikan Presiden Soekarno sebagai Kepala Negara bukan Kepala Pemerintahan.

E.ESENSI DAN URGENSI KONSTITUSI DALAM KEHIDUPA BERBANGSA-NEGARA

Seperti telah dikemukakan sebelumnya, asal kata konstitusi dalam bahasa Perancis adalah constituer yang
berarti membentuk atau pembentukan. Yang dimaksud dengan membentuk di sini adalah membentuk suatu
negara. Oleh karena itu, konstitusi berarti menjadi dasar pembentukan suatu negara. Dengan demikian dapat
dikatakan tanpa konstitusi, negara tidak mungkin terbentuk. Konstitusi menempati posisi yang sangat krusial
dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara. Hamid S. Attamimi, berpendapat bahwa pentingnya suatu
konstitusi atau Undang-Undang Dasar adalah sebagai pemberi pegangan dan pemberi batas, sekaligus tentang
bagaimana kekuasaan negara harus dijalankan.

Dalam negara modern, penyelenggaraan kekuasaan negara dilakukan berdasarkan hukum dasar (konstitusi).
Dengan demikian konstitusi mempunyai kedudukan atau derajat supremasi dalam suatu negara. Yang dimaksud
dengan supremasi konstitusi adalah konstitusi mempunyai kedudukan tertinggi dalam tertib hukum suatu
negara. UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia memiliki kedudukan sebagai hukum tertinggi dan
hukum dasar negara. Sebagai hukum tertinggi negara, UUD NRI 1945 menduduki posisi paling tinggi dalam
jenjang norma hukum di Indonesia. Sebagai hukum dasar, UUD NRI 1945 merupakan sumber hukum bagi
pembentukan peraturan perundang-undangan di bawahnya. Sebagai hukum dasar dan hukum tertinggi negara,
maka peraturan perundangan di bawah UUD NRI 1945, isinya bersumber dan tidak boleh bertentangan
dengannya. Misal isi norma suatu pasal dalam undangundang, tidak boleh bertentangan dengan UUD NRI.
Dengan demikian UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara menjadi batu uji apakah isi peraturan di bawahnya
bertentangan atau tidak.

1.Essensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa

Pancasila pada hakikatnya merupakan Philosofische Grondslag dan Weltanschauung.Pancasila dikatakan


sebagai dasar filsafat Negara (Philosofische Grondsla) karena mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

 alasan filosofis berdirinya suatu negara.


 setiap produk hukum di Indonesia harus berdasarkan nilai Pancasila.Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa (Weltanschauung) mengandung unsur-unsur agama, budaya, dan adat istiadat.

2.Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa

Pengetahuan tentang Pancasila yang ada dalam masyarakat tidak sebanding dengan semangat
penerimaan masyarakat terhadap Pancasila sesuai dengan hasil survei KOMPAS pada 1 Juni 2008 yang
menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang pancasila merosot secara tajam.Selain itu, pentingnya
Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia dikarenakan hal-hal berikut:

 pengidentikan Pancasila dengan ideologi lain,


 penyalahgunaan Pancasila sebagai alat justifikasi kekuasaan rezim tertentu
 melemahnya pemahaman dan pelaksanaan nilai Pancasila dalam kehidupanberbangsa dan bernegara
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

1. Konstitusi adalah seperangkat aturan atau hukum yang berisi ketentuan tentang bagaimana
pemerintah diatur dan dijalankan. Konstitusi dikatakan pula sebagai hukum dasar yang dijadikan
pegangan dalam penyelenggaraan suatu negara. Konstitusi itu menurut pandangannya merupakan
kerangka negara yang diorganisasikan melalui dan dengan hukum, yang menetapkan lembaga-
lembaga yang tetap (permanen), dan yang menetapkan fungsi-fungsi dan hak-hak dari lembaga
permanen tersebut.
2. – Konstitusi berfungsi sebagai landasan konstitusional, merupakan landasan yang berdasarkan
konstitusi, baik konstitusi dalam arti luas maupun konstitusi dalam arti sempit.
- Konstitusi berfungsi untuk membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa, sehingga
penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang terhadap rakyatnya.
- Konstitusi berfungsi Memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan masyarakat yang
dicitacitakan tahap berikutnya
- Konstitusi berfungsi dijadikan landasan penyelenggaraan negara menurut suatu sistem
ketatanegaraan tertentu yang dijunjung tinggi oleh semua warga negaranya.
- Konstitusi berfungsi menjamin hak-hak asasi .
3. Hidup dalam suasana “ yang kuat mengalahkan yang lemah “, pada akhirnya menyadarkan manusia
untuk membuat perjanjian antara sesama manusia yang dikenal dengan istilah factum unionis.
Selanjutnya timbul perjanjian rakyat menyerahkan kekuasaannya kepada penguasa untuk menjaga
perjanjian rakyat yang dikenal dengan istilah factum subjectionis. Sebagai kepala negara, Presiden
adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia. Dalam menjalankan tugasnya presiden dibantu oleh
Wakil Presiden dan meteri-menteri dalam kabinet.Secara politis, dalam arti sempit, konstitusi
merupakan suatu dokumen atau seperangkat dokumen yang berisi aturan-aturan dasar untuk
menyelenggarakan negara .Dan dalam arti luas, kostitusi merupakan peraturan, baik tertulis maupun
tidak tertulis, yang menentukan bagaimana lembaga negara dibentuk dan dijalankan.

4. Dari proses perubahan NRI 1945, dapat diketahui hal-hal sebagai berikut:
a. perubahan UUD 1945 dilakukan oleh MPR dalam satu kesatuan perubahan yang dilaksanakan
dalam emapat tahapan, yakni pada Sidang Umum MPR 1999, Sidang Tahunan MPR 2000, 2001, dan
2002. b. Hal itu terjadi karena materi perubahan UUD NRI 1945 yang telah disusun secara sistematis
dan lengkap pada masa siding MPR tahun 1999-2000 tidak seluruhnya dapat dibahas dan diambil
putusan. C. Hal itu berarti bahwa perubahan UUD NRI 1945 dilaksanakan secara sistematis
berkelanjutan karena senantiasa mengacu dan berpedoman pada materi rancangan yang telah
disepakati sebelumnya.
5. Asal kata konstitusi dalam bahasa Prancis adalah constituer yang berarti membentuk atau
pembentukan. Konstitusi berarti menjadi dasar pembentukan suatu negara. Dengan demikian dapat
dikatakan tanpa konstitusi, negara tidak mungkin terbentuk. UUD 1945 sebagai konstitusi negara
Indonesia memiliki kedudukan sebagai hukum tertinggi dan hukum dasar negara. Sebagai hukum
dasar dan hukum tertinggi negara, maka peraturan perundang-undangan di bawah UUD NRI 1945,
isinya isinya bersumber dan tidak boleh bertentangan dengannya.
B.SARAN

Indonesia adalah negara yang berbentuk negara hukum, untuk itu sangat perlunya pembelajaran kepada
setiap orang mengenai pentingnya UUD 1945 sebagai konstitusional negara. Pembelajaran itu masih sangat
minim dan dianggap remeh oleh beberapa pihak. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan haruslah
dilakukan lebih mendalam dan mendetail yang harus dimengerti sepanjang hidup seseorang jangan hanya
dipahami sekilas. Sebagai warga negara yang baik, kita harus menjaga keseimbangan antara pelaksanaan
kewajiban dan penuntutan hak kepada negara dan Sebagai mahasiswa harus menjadi pelopor sebagai Wajib
Pajak yang baik dan secara melembaga harus mengedukasi masyarakat untuk menjadi Wajib Pajak yang taat.
Masyarakat haruslah mengerti dan memahami nilai-nilai hukum yang berlaku di Indonesia. Menjadikan UUD
1945 sebagai pedoman dalam mengambil keputusan untuk kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga
terciptanya keadilan yang menyeluruh. UUD 1945 yang digunakan sebagai landasan setiap kegiatan
pemerintahan baik pusat maupun yang terkecil sehingga tidak ada kecurangan ataupun kesalahan dan
melaksanakan pemerintahan.
DAFTAR PUSTAKA

http://pandidikan.blogspot.com/2011/04/sejarah-konstitusi-dan-amandemen-uud.htmldiakses pada tanggal 13


september 2021pukul 20.13 WIB

http://news.detik.com/read/2006/07/12/200512/634568/10/uud-hasil-amandemen-banyak-kelemahan?
nd992203605 diakses pada tanggal 12 September 2021 pukul 20.19 WIB

http://id.wikipedia.org/wiki/Majelis_Permusyawaratan_Rakyat diakses pada tanggal 16 september 2021 pukul


19.30 WIB

http://jakarta45.wordpress.com/2009/08/25/politik-amandemen-kelima-uud-1945/ diakses pada tanggal 17


september 2021 pukul 15.45 WIB

http://id.wikipedia.org/wiki/Mahkamah_Konstitusi_Indonesia diakses pada tanggal 13 september pukul 21.19


WIB

Winarno, 2017.Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta: PT BumiAksaraThaib,


Dahlan,2009.Ketatanegaraan Indonesia.Yogyakarta:TotalMedihttps://ankes3mk.blogspot.co.id/2017/01/dinamika-
konstitusi-di-indonesia.htmlhttp://yukimuri.blogspot.co.id/2013/06/peranan-konstitusi-dalam-kehidupan.html

Ir Iryanto Al,M.M. Modul Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Sekolah Tinggi IlmuStatistik, 2009

Anda mungkin juga menyukai