Disusun Oleh :
1. Luis Diyanto Renol Hidayat
2. Moch Vega Bintang Pollaris
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini masih diberikan
nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini
dengan judul “Nilai dan Norma Konstitusional UUD NRI 1945 dan Konstitusionalitas Ketentuan
Perundang-Undangan dibawah UUD”. Terima kasih pula kepada semua pihak yang telah ikut
membantu hingga dapat disusunnya makalah ini.
Makalah sederhana ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah
ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan. Dengan segala
kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat saya harapkan dari para
pembaca guna peningkatan kualitas makalah ini dan makalah-makalah ini lainnya pada waktu
mendatang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
D. Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan 11
DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat anda menemukan aturan atau hukum
yang berisi ketentuan yang mengatur bagaimana
pemerintahan dijalankan, artinya anda telah
menemukan bagian atau isi dari konstitusi.
Pada materi kali ini kita akan belajar “nilai dan
norma kosntitusi UUD NRI 1945 dan
konstitusionalitas” peraturan perundang-undangan di
bawah UUD. Sejalan dengan kaidah pembelajaran
ilmiah, anda akan di ajak untuk menelusuri konsep dan
urgensi konstitusi, menanya alasan mengapa diperlukan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
4. Untuk
membangun
argument dan
mendeskripsi
kan esensi
dan urgensi
dalam
konstitusi
5. Untuk
mengetahui
rangkuman
tentang
konstitusi
secara jelas
D. Manfaat
Penulisan
1. Agar penulis
memiliki
tambahan
wawasan
tentang nilai
dan norma
konstitusion
al uud nri
1945 dan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Konstitusi Dalam Kehidupan Berbangsa-Negara
Ada dua istilah terkait dengan norma atau ketentuan dasar dalam kaitan
dengan kehidupan kenegaraan dan kebangsaan. Kedua istilah tersebut adalah
konstitusi dan UUD. Konstitusi berasal dari bahasa Perancis “constituer” yang
berarti membentuk, maksud dari istilah tersebut adalah pembentukan, penyusunan
suatu negara atau pernyataan berdirinya suatu negara. Atau prokmalasi berdirinya
suatu negara baru yang berdaulat. Dalam bahasa latin konstitusi merupakan gabungan
dua kata, yakni cume berarti “bersama dengan...” dan statuere berarti “membuat
sesuatu agar bisa berdiri atau mendirikan, menetapkan sesuatu secara bersama-sama
dan bentuk jamak constitutiones berarti segala sesuatu yang telah ditetapkan
(peraturan dan Udangan-Undang).
Istilah konstitusi dalam bahasa inggris memiliki makna yang lebih luas dari
pada UUD, yakni konstitusi adalah keseluruhan dari peraturan-praturan baik yang
tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur dan mengikat cara-cara bagaimana
suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat. Sedangkan UUD
adalah bagian tertulis dalam konstitusi.Herman Heller berpandangsn bahwa konstitusi
lebih luas dari pada UUD. Konstitusi tidak hanya bersifat yuridis, melainkan juga
bersifat sosiologis dan politis.sedangkan UUD hanya merupakan sebagian dari
pengertian konstitusi.
Pada pertengahan 1997, negara kita dilanda krisis ekonomi dan moneter yang sangat
hebat. Krisis ekonomi dan moneter yang melanda Indonesia ketika itu merupakan suatu
tantangan yang sangat berat. Akibat dari krisis tersebut, harga-harga mulai melambung
tinggi, sedangkan daya beli masyarakat terus menurun. Menyikapi kondisi tersebut,
pemerintah berusaha menanggulangginya dengan berbagai kebijakan. Namun kondisi
ekonomi tidak unjung membaik bahkan semakin parah. Masyarakat tidak lagi
mempercayai pemerintah. Maka timbulah krisis kepercayaan pada pemerintah,
gelombang unjuk rasa secara besar-besaran terjadi di Jakarta dan daerah-daerah. Unjuk
rasa tersebut dimotori oleh mahasiswa, pemuda dan berbagai komponen bangsa lainnya.
Pada awal era reformasi (pertengahan 1998), muncul berbagai tuntunan reformasi di
masyarakat.
Penyelenggaraan negara yang demikian itu lah yang menyebabkan timbulnya
kemrosotan kehidupan nasional. Salah satu bukti tentang hal itu adalah terjadi krisis
dalam berbagi bidang kehidupan (krisis multidimensional). Tuntunan perubahan UUD
NRI 1945 merupakan suatu trobosan yang sangat besar. Dikatakan trobosan yang sangat
besar karena pada era sebelumnya tidak di kehendaki adanya perubahan tersebut. Sikap
politik pemerintah yang diperkuat oleh MPR berkehendak untuk tidak mengubah UUD
NRI 1945, terlebih dahulu harus dilakukan referendum (meminta pendapat rakyat)
dengan pesyaratan yang sangat ketat. Karena persyaratannya yang sangat ketat itulah
maka kecil kemungkinan untuk berhasil melakukan perubahan UUD NRI 1945.
Sampai saat ini perubahan yang dilakukan terhadap UUD NRI 1945 sebanyak 4
kali yakni pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002. Perubahan yang dilakukan
dimaksudkan guna menyesuaikan dengan tuntunan dan tantangan yang dihadapi saat
Menengok perjalanan sejarah Indonesia merdeka, ternyata telah terjadi dinamika
ketatanegaran seiring berubahnya konstitusi atau UUD yang diperlukan. Setelah
ditetapkan satu hari setelah proklamasi kemerdekaan, UUD NRI 1945 mulai berlaku
sebagai hukum dasar yang mengatur kehidupan ketatanegaraan Indonesia dengan segala
keterbatasannya. Karena sejak semula UUD NRI 1945 oleh Bung Karno sendiri
dikatakan sebagai UUD kilat yang akan terus disempurnakan pada masa yang akan
datang.
Pada pertengahan 1997, negara kita dilanda krisis ekonomi dan moneter yang
sangat hebat. Krisis ekonomi dan moneter yang melanda Indonesia ketika itu merupakan
suatu tantangan yang sangat berat. Akibat dari krisis tersebut, harga-harga mulai
melambung tinggi, sedangkan daya beli masyarakat terus menurun. Menyikapi kondisi
tersebut, pemerintah berusaha menanggulangginya dengan berbagai kebijakan. Namun
kondisi ekonomi tidak unjung membaik bahkan semakin parah. Masyarakat tidak lagi
mempercayai pemerintah. Maka timbulah krisis kepercayaan pada pemerintah,
gelombang unjuk rasa secara besar-besaran terjadi di Jakarta dan daerah-daerah. Unjuk
rasa tersebut dimotori oleh mahasiswa, pemuda dan berbagai komponen bangsa lainnya.
Pada awal era reformasi (pertengahan 1998), muncul berbagai tuntunan reformasi di
masyarakat.
Penyelenggaraan negara yang demikian itu lah yang menyebabkan timbulnya
kemrosotan kehidupan nasional. Salah satu bukti tentang hal itu adalah terjadi krisis
dalam berbagi bidang kehidupan (krisis multidimensional). Tuntunan perubahan UUD
NRI 1945 merupakan suatu trobosan yang sangat besar. Dikatakan trobosan yang sangat
besar karena pada era sebelumnya tidak di kehendaki adanya perubahan tersebut. Sikap
politik pemerintah yang diperkuat oleh MPR berkehendak untuk tidak mengubah UUD
NRI 1945, terlebih dahulu harus dilakukan referendum (meminta pendapat rakyat)
dengan pesyaratan yang sangat ketat. Karena persyaratannya yang sangat ketat itulah
maka kecil kemungkinan untuk berhasil melakukan perubahan UUD NRI 1945.
Sampai saat ini perubahan yang dilakukan terhadap UUD NRI 1945 sebanyak 4
kali yakni pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002. Perubahan yang dilakukan
dimaksudkan guna menyesuaikan dengan tuntunan dan tantangan yang dihadapi saat itu.
Persoalan bangsa dan tantangan yang dihadapi saat itu tentunya berbeda dengan masa
awal reformasi.
Dalam arti sempit konstitusi merupakan satu dokumen atau seperangkat dokumen
yang berisi aturan aturan dasar untuk menyelenggarakan Negara,sedangkan dalam arti
luas konstitusi meruapakan peraturan,baik tertulis maupun tidak tertulis,yang menentukan
bagaimana lembaga Negara dibentuk dan dijalankan.
Konstitusi di perlukan untuk membatasi kekuasan pemerintah atau penguasa
Negara, membagin kekuasaan Negara, dan membri jaminan HAM bagi warga Negara.
Konstitusi mempunyai materi muatan tentang organisasi Negara, HAM, prosedur
mengubah UUD, kadang kadang berisi larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD,
cita-cita rakyat dan asas-asas ideologi Negara.
Konstitusi secara sederhana oleh Brian Thompson dapat diartikan sebagai suatu
dokumen yang berisi aturan aturan untuk menjalankan organisasi.Negara sebagai salah
satu bentuk organisasi,pada umumnya memiliki naskaah yang disebut sebagai konstitusi
atau Undang-Undang Dasar.Konstitusi di zaman sekarang ini dianggap suatu konsep
yang niscaya bagi setiap Negara modern.Basis pokoknya adalah kesepakatan umum atau
persetujuan(consescus) di antara mayoritas rakyat mengenai bangunan yang diidealkan
berkenaan dengan Negara.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Yang dimaksud dengan konstitusi adalah suatu kerangka yang diorganisasikan
melalui dan dengan hukum, yang menetapkan lembaga-lembaga yang tetap dengan
mengakui fungsi-fungsi dan hak-haknya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Basyir, Kunawir,dkk. 2013. Pancasila dan Kewarganegaraan. Surabaya: UIN Sunan Ampel
Press
Ahmad,Intan.2016. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Erlangga
Frinaldi,Aldri,dkk.2005.Perubahan Konstitusi Dan Implikasinya Pada Perubahan
Lembaga
Negara. Jakarta: Salemba
Dahlan,Tholib,dkk.2005.Teori Perubahan Dan Hukum Konstitusi.Jakarta:Raja Gafrindo Persada
Sutaryo, dkk.2010. Membangun Kedaulatan Bangsa Bedasarkan Nilai-
NilaiPancasila.Yogyakarta:Pusat Studi Pancasila UGM
12