INDONESIA
DISUSUN OLEH:
Kelompok 8
1. Anni Kholilah
2. Nur Azizah
SEMESTER : II
DOSEN PENGAMPU:
Rahmi Seri Hanida, M.Pd.
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta
alam.Rahmat dan keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan Allah Kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya, serta para pengikutnya yang
setia hingga akhir zaman. Dan tak lupa penulis bersyukur atas tersusunnya
makalah ini.
Tujuan kami menyusun makalah ini adalah tiada lain untuk memperkaya
ilmu pengetahuan kita semua dan untuk memenuhi tugas mata kuliah.
Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca
dan pihak-pihak yang membutuhkan untuk dijadikan literatur. Apabila dalam
penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lain halnya dalam ilmu politik para ahli menafsirkan bahwa Konstitusi
(Constitu- tion) dalam arti yang lebih luas yakni seb- agai keseluruhan aturan baik
tertulis mau- pun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat tentang tata cara
lembaga negara dalam menyelenggarakan pemerintahan se- dangkan Undang-
Undang Dasar merupak- an suatu naskah yang menjabarkan ke- rangka dasar
tugas pokok dan fungsi dari badan/lembaga negara yang diberikan mandat dalam
menyelenggarakan pemerin- tahan baik legislatif, eksekutif maupun yudikatif.
Kemudian dalam paham Konsti- tusialisme ini pula memberikan batasan- batasan
terhadap kewenangan yang diberi- kan terhadap lembaga/badan negara dalam
menyelengarakan fungsi pemerintahan yang menyangkut hak-hak warga negara
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Konstitusi dan Undang-undang?
2. Bagaimana Konstitusi Indonesia dan Sejarahnya dan undang-undang?
3. Bagaimana Perubahan konstitusi dan undang-undang?
4. Apa Tujuan, Fungsi dan Isi Konstitusi dan undang-undang?
Secara bahasa kata konstitusi berasal dari bahasa prancis yaitu constituir
yang artinya membentuk. Sedangkan secara terminologi , konstitusi adalah
sejumlah aturan dasar dan ketentuan-ketentuan hukum yang di bentuk untuk
mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahan termasuk dasar hubungan
antar negara dengan rakyat dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara .
Selain itu konstitusi juga bisa berarti peraturan dasar (peraturan awal) mengenai
pembentukan negara.1
UUD “45 dirancang sejak 29 mei 1945 oleh Badan Penyelidikan Usaha
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI ) yang diketuai oleh Radjiman
Wedyodiningrat. Tugas utamanya adalah menyusun rancangan Undang-Undang
sebagai salah satu persiapan Untuk membentuk negara yang merdeka, namun
anggota lembaga ini sibuk mengusung ideologinya masing-masing ketika
membicarakan masalah Ideologi negara Akibatnya, pembahasan tentang
rancangan UUD menjadi terbengkalai. Maka BPUPKI dalam sidang pertamanya
membentuki panitia kecil untuk merumuskan UUD yang diberinama Panitia
Sembilan7. Dan pada tanggal 22 juni 1945 Panitia Sembilan ini berhasil mencapai
1
Wiryono Prodjodikoro, Azas-azas Hukum Tata Negara di Indonesia, Dian Rakyat,
Jakarta, 1989, hlm. 10.
2
Winarno. 2009. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT
Bumi Aksara, hlm. 50.
3
4
Setelah itu Ir. Soekarno membentuk panitia kecil pada tanggal 16 juli 1945
yang diketuai oleh Soepomo dengan tugas menyusun rancangan UUD dan
membentuk panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang beranggotakan
21 orang. Sehingga UUD atau konstitusi Negara Indonesia ditetapkan oleh
PPKI pada hari sabtu tanggal 18 Agustus 1945, Pengesahan UUD 1945
dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bersidang pada
tanggal 29 Agustus 1945. . Dengan demikian sejak itu Indonesia telah menjadi
suatu Negara modern karena telah memiliki suatu system ketatanegaraan yaitu
dalam UUD 19458.
3
Ubaidillah, A. dan Adul Rojak. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic
Education). Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hlm.79.
5
terhadap sistem penyelenggaraan negara. Bisa jadi sebuah negara yang demokratis
berubah menjadi otoriter karena terjadi perubahan dalam konstitusinya. 4
4
Kaelani, MS. 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma, hlm. 47.
5
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1986,
hlm. 97.
7
Dalam Hukum Tata Negara dikenal adanya dua cara perubahan UUD
sebagai konstitusi tertulis. Pertama, perubahan yang dilakukan menurut prosedur
yang diatur sendiri oleh UUD. Perubahan cara yang pertama ini disebut
Verfassung Anderung, yang sering disebut perubahan cara konstitusional. Kedua,
perubahan yang dilakukan tidak berdasarkan pada ketentuan yang diatur dalam
UUD. Perubahan dengan cara kedua ini disebut Verfassung Wandlung, perubahan
ini sering disebut dengan cara yang bersifat revolusioner (Jimly Asshiddiqie,
2001).
1. Melalui tata cara di luar UUD.Hal ini dimungkinkan, karena UUD itu,
misalnya menyerahkan kepada pembentuk Undang-Undang Organik.
2. Melalui penafsiran yang dilakukan oleh; a) pengadilan (kekuasaan
yudikatif); 2) kongres (kekuasaan legislatif); dan 3) presiden (kekuasaan
eksekutif).
3. Melalui perubahan secara formal.
4. Sebelum naskah UUD tersebut diakui dan diterima keberlakuannya oleh
masyarakat luas, UUD itu biasanya masih dianggap tidak sah dan prosedur
9
Kedudukan UUD sebagai hukum dasar tertulis merupakan sumber hukum setiap
produk hukum seperti undang-undang, peraturan pemerintah, atau peraturan
lainnya. UUD juga merupakan acuan tindakan kebijakan pemerintah dalam
menjalankan roda pemerintahan negara. Terhadap kebijakan pemerintah, UUD
berfungsi sebagai alat kontrol terhadap tindakan yang dilakukan pemerintah, baik
eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
Undang-Undang Dasar 1945, yang memiliki sifat singkat dan supel, satu
sisi memiliki keuntungan mudah mengikuti perkembangan dinamika masyarakat,
tetapi pada sisi lain, dengan sifat yang supel yang mengandung multitafsir,
memberikan peluang kepada penguasa untuk menafsirkannya guna mendukung
dan menjadi alat pembenaran dalam kebijakan penguasa. Semua ini telah terjadi
pada era Orde Lama dan Orde Baru, sehingga mendorong MPR hasil pemilihan
umum 1999 melakukan amandemen UUD 1945 Proklamasi (Mahfud MD, 2000).
6
Subardi, Konstitusi, Depdikbud, Jakarta: 2001, hlm. 67.
10
menutup kemungkinan nilai ilmiah dan rasional dapat diaplikasikan dalam pasal-
pasal UUD, bila rakyat Indonesia melalui MPR berkehendak melakukan
amandemen kembali terhadap UUD yang sekarang berlaku.
7
Karim, Rusli. Peluang dan Hambatan Demokratisi, Jurnal CSIS, Jakarta, Januari-Maret : 1998,
hlm 30.
11
Secara garis besar, konstitusi negara mengatur hal- hal yang berisi tentang
pembagian kekuasaan negara, hubungan antarlembaga negara, dan hubungan
negara dengan warga negara. Kemudian aturan-aturan itu dijabarkan lebih jelas
pada aturan perundangan di bawahnya.
Isi dari pada konstitusi Republik Indonesi terdapat pada pasal-pasal yang
dimuat Undang-Undang Dasar 1945. Ada beberapa hal yang diatur dalam
Undang- Undang Dasar 1945, yaitu: 8
8
Marzuki, HM. Laica. 2006. Kekuatan Mengikat Putusan Mahkamah
Konstitusi Terhadap Undang-Undang.” Jurnal Legislasi Vol. 3 Nomor 1, Maret, 2
12
3. Hal yang berkaitan dengan hubungan antara negara dan warga negara,
yaitu hak dan kewajiban negara terhadap warganya ataupun hak dan
kewajiban warga negara terhadap negara, termasuk juga hak asasi
manusia.
4. Konsepsi ata cita negara dalam berbagai bidang, misalnya bidang
pendidikan, kesejahteraan, ekonomi, sosial, dan pertahanan.
5. Hal mengenai perubahan undang-undang dasar.
6. Ketentuan-ketentuan peralihan atau ketentuan transisi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam
bahasanya, materi dan penyusunannya. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik, saran dan masukan yang dapat membangun penulisan
makalah ini.
13
DAFTAR PUSTKA