Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Alfian Pristianto (NIM: G93219065)
2. Nada Sovya Nurdiana (NIM: G73219045)
3. Moch Aryan Aji Sputra (NIM: G73219042)
4. Nur Fadhilatur Rohmah (NIM: G73219050)
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini masih diberikan
nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini
dengan judul “Nilai dan Norma Konstitusional UUD NRI 1945 dan Konstitusionalitas Ketentuan
Perundang-Undangan dibawah UUD”. Terima kasih pula kepada semua pihak yang telah ikut
membantu hingga dapat disusunnya makalah ini.
Makalah sederhana ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah
ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan. Dengan segala
kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat saya harapkan dari para
pembaca guna peningkatan kualitas makalah ini dan makalah-makalah ini lainnya pada waktu
mendatang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
D. Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan 11
DAFTAR PUSTAKA 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat anda menemukan aturan atau hukum yang berisi ketentuan yang
mengatur bagaimana pemerintahan dijalankan, artinya anda telah menemukan bagian
atau isi dari konstitusi.
Pada materi kali ini kita akan belajar “nilai dan norma kosntitusi UUD NRI 1945
dan konstitusionalitas” peraturan perundang-undangan di bawah UUD. Sejalan dengan
kaidah pembelajaran ilmiah, anda akan di ajak untuk menelusuri konsep dan urgensi
konstitusi, menanya alasan mengapa diperlukan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
3. Untuk mengetahui histori, sosiologis, dan politik tentang konstitusi secara mendalam
4. Untuk membangun argument dan mendeskripsikan esensi dan urgensi dalam konstitusi
D. Manfaat Penulisan
1
1. Agar penulis memiliki tambahan wawasan tentang nilai dan norma konstitusional uud
nri 1945 dan konstitusionalitas ketentuan perundang-undangan dibawah uud
2. Agar penulis mampu memahami, menganalisis dan menjelaskan beberapa hal terkait
dengan nilai dan norma konstitusional dalam bermasyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Konstitusi Dalam Kehidupan Berbangsa-
Negara
Ada dua istilah terkait dengan norma atau ketentuan dasar dalam kaitan
dengan kehidupan kenegaraan dan kebangsaan. Kedua istilah tersebut adalah
konstitusi dan UUD. Konstitusi berasal dari bahasa Perancis “constituer” yang
berarti membentuk, maksud dari istilah tersebut adalah pembetntukan, penyusunan
suatu negara atau pernyataan berdirinya suatu negara. Atau prokmalasi berdirinya
suatu negara baru yang berdaulat. Dalam bahasa latin konstitusi merupakan gabungan
dua kata, yakni cume berarti “bersama dengan...” dan statuere berarti “membuat
sesuatu agar bisa berdiri atau mendirikan, menetapkan sesuatu secara bersama-sama
dan bentuk jamak constitutiones berarti segala sesuatu yang telah ditetapkan
(peraturan dan Udangan-Undang).
Istilah konstitusi dalam bahasa inggris memiliki makna yang lebih luas dari
pada UUD, yakni konstitusi adalah keseluruhan dari peraturan-praturan baik yang
tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur dan mengikat cara-cara bagaimana
suatu oemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat. Sedangkan UUD
adalah bagian tertulis dalam konstitusi.Herman Heller berpandangsn bahwa konstitusi
lebih luas dari pada UUD. Konstitusi tidak hanya bersifat yuridis, melainkan juga
bersifat sosiologis dan politis.sedangkan UUD hanya merupakan sebagian dari
pengertian konstitusi.
1
Kunawir Basyir dkk, Pancsila dan Kewarganegaraan (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2013) hlm 115
3
diorganisasikan melalui dan dengan hukum, yang menetapkan lembaga-lembaga yang
tetap (permanen), dan yang menentapkan fungsi-fungsi dan hak-hak dari lembaga-
lembaga permanen tersebut. Sehubungan dengan itu C.F Strong yang menganut
paham modern secara tegas menyamakan pengertian konstitusi dengan undang-
undang dasar. Rumusan yang dikemukakannya adalah konstitusi itu merupakan satu
kumpulan asas-asas mengenai kekuasaan pemerintahan, hak-hak yang diperitah, dan
hubungan antara keduanya (pemerintah dan yang diperintah dalam konteks hak-hak
asasi manusia). Konstitusi semacam ini dapat diwujudkan dalam sebuah dokumen
yang dapat diubah sesuai dengan perkembagan zaman, tetapi dapat pula berupa a
bundle o separate laws yang diberi otoritas sebagai tata hukum tata negara.2
2
Intan Ahmad, Pendidikan Kewarganegaraan (Jakarta: Erlangga, 2016) hlm 89
3
Aldri Frinaldi dkk, Perubahan Konstitusi Dan Implikasinya Pada Perubahan Lembaga Negara (Jakarta: Salemba,
2005) hlm 10
4
Tholib Dahlan dkk,Teori Perubahan Dan Hukum Konstitusi (Jakarta:Raja Gafrindo Persada, 2005) hlm 8
4
Dalam berbagai literatur hukum tata negara maupun ilmu politik ditegaskan
bahwa fungsi konstitusi adalah sebagai dokumen nasional dan alat untuk membentuk
sistem politik dan sistem hukum negara.
5
Kunawir Basyir dkk, Pancsila dan Kewarganegaraan (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press ,2013) hlm 117
6
Intan Ahmad, Pendidikan Kewarganegaraan (Jakarta: Erlangga, 2016) hlm 90
5
4. Pertanggung jawaban kepada rakyat (akuntabilitas publik sebagai sendi
utama dari asas kedaulatan rakyat).7
Pada pertengahan 1997, negara kita dilanda krisis ekonomi dan moneter yang
sangat hebat. Krisis ekonomi dan moneter yang melanda Indonesia ketika itu merupakan
suatu tantangan yang sangat berat. Akibat dari krisis tersebut, harga-harga mulai
melambung tinggi, sedangkan daya beli masyarakat terus menurun. Menyikapi kondisi
tersebut, pemerintah berusaha menanggulangginya dengan berbagai kebijakan. Namun
kondisi ekonomi tidak unjung membaik bahkan semakin parah. Masyarakat tidak lagi
7
Kunawir Basyir dkk, Pancsila dan Kewarganegaraan (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2013) hlm 119-120
8
Intan Ahmad, Pendidikan Kewarganegaraan (Jakarta: Erlangga, 2016) hlm 92-93
6
mempercayai pemerintah. Maka timbulah krisis kepercayaan pada pemerintah,
gelombang unjuk rasa secara besar-besaran terjadi di Jakarta dan daerah-daerah. Unjuk
rasa tersebut dimotori oleh mahasiswa, pemuda dan berbagai komponen bangsa lainnya.
Pada awal era reformasi (pertengahan 1998), muncul berbagai tuntunan reformasi di
masyarakat. Tuntunan tersebut disampaikan oleh berbagai komponen bangsa, terutama
oleh mahasiswa dan pemuda.
Sampai saat ini perubahan yang dilakukan terhadap UUD NRI 1945 sebanyak 4
kali yakni pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002. Perubahan yang dilakukan
dimaksudkan guna menyesuaikan dengan tuntunan dan tantangan yang dihadapi saat
Menengok perjalanan sejarah Indonesia merdeka, ternyata telah terjadi dinamika
ketatanegaran seiring berubahnya konstitusi atau UUD yang diperlukan. Setelah
ditetapkan satu hari setelah proklamasi kemerdekaan, UUD NRI 1945 mulai berlaku
sebagai hukum dasar yang mengatur kehidupan ketatanegaraan Indonesia dengan segala
keterbatasannya. Karena sejak semula UUD NRI 1945 oleh Bung Karno sendiri
dikatakan sebagai UUD kilat yang akan terus disempurnakan pada masa yang akan
datang.
Pada pertengahan 1997, negara kita dilanda krisis ekonomi dan moneter yang
sangat hebat. Krisis ekonomi dan moneter yang melanda Indonesia ketika itu merupakan
suatu tantangan yang sangat berat. Akibat dari krisis tersebut, harga-harga mulai
melambung tinggi, sedangkan daya beli masyarakat terus menurun. Menyikapi kondisi
tersebut, pemerintah berusaha menanggulangginya dengan berbagai kebijakan. Namun
7
kondisi ekonomi tidak unjung membaik bahkan semakin parah. Masyarakat tidak lagi
mempercayai pemerintah. Maka timbulah krisis kepercayaan pada pemerintah,
gelombang unjuk rasa secara besar-besaran terjadi di Jakarta dan daerah-daerah. Unjuk
rasa tersebut dimotori oleh mahasiswa, pemuda dan berbagai komponen bangsa lainnya.
Pada awal era reformasi (pertengahan 1998), muncul berbagai tuntunan reformasi di
masyarakat. Tuntunan tersebut disampaikan oleh berbagai komponen bangsa, terutama
oleh mahasiswa dan pemuda.
Sampai saat ini perubahan yang dilakukan terhadap UUD NRI 1945 sebanyak 4
kali yakni pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002. Perubahan yang dilakukan
dimaksudkan guna menyesuaikan dengan tuntunan dan tantangan yang dihadapi saat itu.
Persoalan bangsa dan tantangan yang dihadapi saat itu tentunya berbeda dengan masa
awal reformasi. 9
9
Intan Ahmad, Pendidikan Kewarganegaraan (Jakarta: Erlangga, 2016) hlm. 100-104
8
Sebagai hukum dasar dan hukum tertinggi Negara, maka peraturan perundangan
dibawah UUD NRI 1945, isinya bersumber dan tidak boleh bertentangan
dengannya.Misal isi norma suatu pasal dalam undang-undang,tidak boleh bertentangan
dengan UUD NRI.Dengan demikian UUD NRI 1945 ssebagai konstitusi Negara menjadi
batu uji apakah isi peraturan dibawahnya bertentangan atau tidak.Undang-undang pada
dasarnya adalah pelaksanaan daripada norma-norma yang terdapat dalam undang-undang
dasar.10
Dalam arti sempit konstitusi merupakan satu dokumen atau seperangkat dokumen
yang berisi aturan aturan dasar untuk menyelenggarakan Negara,sedangkan dalam arti
luas konstitusi meruapakan peraturan,baik tertulis maupun tidak tertulis,yang menentukan
bagaimana lembaga Negara dibentuk dan dijalankan.
Konstitusi secara sederhana oleh Brian Thompson dapat diartikan sebagai suatu
dokumen yang berisi aturan aturan untuk menjalankan organisasi.Negara sebagai salah
satu bentuk organisasi,pada umumnya memiliki naskaah yang disebut sebagai konstitusi
atau Undang-Undang Dasar.Konstitusi di zaman sekarang ini dianggap suatu konsep
yang niscaya bagi setiap Negara modern.Basis pokoknya adalah kesepakatan umum atau
persetujuan(consescus) di antara mayoritas rakyat mengenai bangunan yang diidealkan
berkenaan dengan Negara.Organiasi Negara itu diperlukan oleh warga masyarakat politik
10
Ibid, hlm. 105-107
11
Ibid, hlm.112-113
9
agar kepentingan mereka bersama dapat dilindungi dan dipromosikan melalui
pembentukan dan penggunaan mekanisme yang disebut Negara.12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Yang dimaksud dengan konstitusi adalah suatu kerangka yang diorganisasikan
melalui dan dengan hukum, yang menetapkan lembaga-lembaga yang tetap dengan
mengakui fungsi-fungsi dan hak-haknya.
DAFTAR PUSTAKA
Basyir, Kunawir,dkk. 2013. Pancasila dan Kewarganegaraan. Surabaya: UIN Sunan Ampel
Press
Ahmad,Intan.2016. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Erlangga
Frinaldi,Aldri,dkk.2005.Perubahan Konstitusi Dan Implikasinya Pada Perubahan Lembaga
Negara. Jakarta: Salemba
Dahlan,Tholib,dkk.2005.Teori Perubahan Dan Hukum Konstitusi.Jakarta:Raja Gafrindo Persada
Sutaryo, dkk.2010. Membangun Kedaulatan Bangsa Bedasarkan Nilai-
NilaiPancasila.Yogyakarta:Pusat Studi Pancasila UGM
11
12