BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
BAB III
PEMBAHASAN
harus ditulis tanpa titik. Kata Tilp. harus dituliskan lengkap, Telepon,
dengan nomor telepon tanpa diberi titik atau diberi spasi, seperti
5.864.238 atau 5 864 238 karena bukan suatu jumlah, tetapi yang benar
adalah 5864238. Kepala surat di atas disarankan dicetak sebagai
berikut.
Seharusnya (Bentuk Baku)
(968) PT ASRI JAYA
Jalan Tanah Datar 5, Ciledug, Tangerang, Jawa Barat
Kotak Pos 519/KBY Telepon 5864238
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kajian pustaka dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
surat merupakan salah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan
informasi kepada orang lain. Apabila surat dari satu pihak kepada pihak lain
berisi informasi yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas
instansi yang bersangkutan, surat semacam itu disebut surat dinas atau surat
resmi. Informasi yang disampaikan secara tertulis dalam surat resmi dapat
berbentuk pernyataan, pemberitahuan, pertanyaan, permintaan, permohonan,
laporan, dan lain-lain. Surat resmi atau surat dinas berfungsi sebagai bukti
nyata hitam di atas putih, terutama surat-surat perjanjian, sebagai alat
pengingat karena surat dapat diarsipkan dan dapat dilihat lagi jika diperlukan,
sebagai bukti sejarah, seperti pada surat-surat tentang perubahan dan
perkembangan suatu instansi, sebagai pedoman kerja, seperti surat putusan
atau surat instruksi, dan sebagai duta atau wakil penulis untuk berhadapan
dengan lawan bicaranya.
Surat resmi, sebagai sarana komunikasi tertulis, sebaiknya menggunakan
format yang menarik, tidak terlalu panjang, serta memakai bahasa yang jelas,
padat, adab, dan takzim. Format surat resmi dikatakan menarik jika letak
bagian-bagian surat teratur sesuai dengan ketentuan. bahasa surat resmi
dikatakan jelas jika maksudnya mudah ditangkap dan unsur-unsur gramatikal,
seperti subjek dan predikat, dinyatakan secara tegas, serta tanda-tanda baca
digunakan dengan tepat.
4.2 Saran
Kesalahan berbahasa dalam surat resmi atau surat dinas perlu ditelaah dan
diperbaiki sesuai dengan ketentuan dan kaidah bahasa Indonesia yang baik
dan benar agar kesalahan tersebut tidak menjadi kebiasaan di kalangan
masyarakat sehingga dengan begitu kesalahan tersebut tidak terulang kembali
dan tidak menjadi contoh bagi generasi selanjutnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, M.Dj. dkk. 1985. Bahan Penyuluhan Bahasa Indonesia melalui Radio.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Panitia Bulan Bahasa. 1984. Daftar Ejaan Kata dan Istilah Bahasa Indonesia.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa