Anda di halaman 1dari 32

Desain Proposal Penelitian dan Proposal Kegiatan

Disusun Oleh ;

Muhammad Rahmadani

Najema Aulia

Neli Aridah

Noor sifa

Noorruddin fadillah

Nova Fitrya

Kelompok ; 5 ( lima)

Jurusan ; KeperawataN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLETEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN


2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan karya ilmiah ini. Kami juga mengucapkan
salam dan salawat kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing umat manusia dengan
petunjuk-Nya yang sempurna.

Karya ilmiah ini merupakan hasil dari upaya kami dalam mengembangkan dan menyajikan
pengetahuan di bidang [sebutkan bidang studi atau topik penelitian]. Rancangan atau proposal penelitian
ini bertujuan untuk memberikan kontribusi yang bermanfaat dan relevan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.

Penyusunan karya ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak yang telah
memberikan kontribusi dan dorongan kepada kami. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Keluarga kami yang senantiasa memberikan semangat, doa, dan dukungan moral selama proses
penulisan ini.

2. Dosen pembimbing kami, [nama dosen pembimbing], yang telah memberikan arahan, bimbingan, serta
wawasan yang sangat berharga dalam penyusunan proposal ini.

3. Teman-teman dan rekan-rekan kami yang memberikan diskusi, masukan, serta dukungan moral selama
proses penelitian ini berlangsung.

4. Institusi atau organisasi yang telah memberikan izin dan fasilitas yang diperlukan dalam menjalankan
penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa depan. Semoga karya ilmiah
ini dapat memberikan manfaat dan menjadi sumbangan yang berarti bagi pengembangan ilmu
pengetahuan.

Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua
dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya untuk kemaslahatan umat manusia.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
BAB 1..............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................................4
B. TUJUAN................................................................................................................................................4
C. BATASAN MASALAH............................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
A. PENGERTIAN TENTANG PRPOPOSAL,JENIS-JENIS PROPOSAL, DAN UNSUR-UNSUR YANG
TERDAPAT DALAM PROPOSAL.................................................................................................................6
a.PENGEERTIAN PROPOSAL.................................................................................................................6
b.JENIS-JENIS PROPOSAL.....................................................................................................................7
c.UNSUR-UNSUR PROPOSAL................................................................................................................8
B. MEMBANGUN KONTEKS TEKS PROPOSAL.......................................................................................9
C. MENELUSURI DAN MENGANALISIS MODEL TEKS PROPOSAL........................................................10
a. Menelusuri Model Teks Proposal...................................................................................................10
b. Menganalisis Hubungan Genre pada Setiap Tahapan Proposal.....................................................11
D. MENGANALISI FORMULASI BAHASA PADA PROPOSAL, MANFAAT PROPOSAL, DAN PIHAK YANG
DIBERI PROPOSAL..................................................................................................................................28
BAB III PENUTUP......................................................................................................................30
A. SIMPULAN.........................................................................................................................................30
B. SARAN................................................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................31
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Proposal penelitian dan proposal kegiatan adalah karya tulis yang sangat penting untuk
dipahami. Proposal penelitian digunakan untuk merencanakan dan mengusulkan penelitian yang
akan dilakukan, yang kemudian dilaporkan dalam bentuk skripsi untuk jenjang S-1. Sementara
itu, proposal kegiatan digunakan untuk merencanakan dan mengusulkan kegiatan seperti
magang, yang kemudian dilaporkan dalam bentuk tugas akhir atau laporan magang untuk jenjang
D-3. Sebagai mahasiswa, kita harus membuat kedua karya tulis ini untuk memenuhi syarat
kelulusan.

Perlu diingat bahwa istilah yang digunakan untuk menyebut skripsi dan tugas akhir dapat
bervariasi di setiap perguruan tinggi. Beberapa perguruan tinggi mungkin menggunakan istilah
yang sama untuk keduanya, sementara di tempat lain, istilah tugas akhir digunakan secara umum
untuk menyebut karya tulis yang menandai berakhirnya jenjang S-1 atau D-3.

Secara umum, proposal adalah sebuah usulan, rencana, atau tawaran. Dalam bahasa
Inggris, proposal memiliki makna "sesuatu (seperti rencana atau saran) yang disajikan kepada
seseorang atau kelompok orang untuk dipertimbangkan" atau "tindakan menyajikan rencana,
saran, dll., kepada seseorang atau kelompok orang" (Webster, 2012). Makna yang serupa juga
digunakan dalam bahasa Indonesia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang
mengartikan proposal sebagai "rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja".

Untuk menjamin kelulusan, baik proposal penelitian maupun proposal kegiatan harus
dirancang dengan baik dan mengikuti standar yang telah disepakati dalam tradisi akademik di
Indonesia. Untuk itu, proposal harus disusun secara objektif, sistematis, dan terencana dalam
mengeksplorasi masalah, serta harus diungkapkan secara akurat dan berterima dalam hal gaya
penulisannya. Penting juga untuk mengubah kalimat agar tidak terjadi plagiarisme dan
menggunakan bahasa baku.
B. TUJUAN

tujuan utama dari sebuah proposal adalah untuk memperoleh bantuan dana, dukungan,
sponsor, atau perizinan. Selain itu, proposal juga dapat berfungsi sebagai dokumentasi hasil
penelitian. Unsur-unsur yang ada dalam proposal meliputi nama atau judul kegiatan,
pendahuluan, tujuan, waktu dan tempat, sasaran kegiatan, susunan panitia, rencana anggaran,
penutup, dan tanda tangan.

Berikut adalah beberapa fungsi proposal yang dapat disebutkan:

1. Melakukan penelitian dalam berbagai bidang seperti agama, sosial, politik, ekonomi, budaya,
dan lain-lain.
2. Mendirikan usaha kecil, menengah, atau besar.
3. Mengajukan tender dari lembaga pemerintah atau swasta.
4. Mengajukan kredit kepada bank.
5. Mengadakan acara seminar, diskusi, pelatihan, dan sejenisnya.
6.
C. BATASAN MASALAH

Dalam batasan masalah, beberapa poin yang dapat dibahas antara laIN:

1. Pengertian tentang proposal, jenis-jenis proposal, dan unsur-unsur yang terdapat dalam proposal.
2. Membangun konteks teks proposal, yaitu menyusun proposal sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan yang diinginkan.
3. Menentukan dan menganalisis model teks proposal, termasuk menelusuri model teks proposal
yang sudah ada dan menganalisis hubungan genre pada setiap tahapan proposal.
4. Menganalisis formulasi bahasa pada proposal, manfaat proposal, dan pihak yang menerima
proposal.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TENTANG PRPOPOSAL,JENIS-JENIS PROPOSAL, DAN


UNSUR-UNSUR YANG TERDAPAT DALAM PROPOSAL
a.PENGEERTIAN PROPOSAL

Proposal adalah suatu rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan dan disusun secara
sistematis serta terperinci dalam bentuk tulisan. Tujuan utama proposal adalah untuk
memperoleh persetujuan dari pihak lain, dan juga digunakan untuk mengajukan permohonan
dana atau bantuan yang kemudian akan melibatkan kerja sama antara pihak yang mengajukan
proposal dan pihak yang memberikan bantuan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proposal diartikan sebagai rencana
yang dituangkan dalam bentuk rancangan. Dalam bahasa Inggris, kata "proposal" berasal dari
kata kerja "to propose" yang berarti mengajukan. Secara umum, proposal dapat diartikan sebagai
bentuk pengajuan atau permohonan yang meliputi ide, gagasan, pemikiran, atau rencana kerja
yang ditujukan kepada pihak lain dengan tujuan untuk mendapatkan dukungan, izin, persetujuan,
atau dana.

Proposal juga dapat diartikan sebagai sebuah tulisan atau pemaparan yang disusun oleh
penulis dengan tujuan untuk menjelaskan sebuah rencana, kegiatan, atau tujuan tertentu kepada
pembaca atau pihak yang menjadi targetnya.

Dengan demikian, proposal dapat dianggap sebagai suatu rencana yang dituangkan dalam
bentuk tulisan yang berupa rancangan kerja kegiatan. Penyusunan proposal melibatkan tahapan
seperti pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data secara sistematis dan objektif
untuk memecahkan suatu persoalan atau mendapatkan persetujuan.

Dalam pandangan para ahli, seperti Hasnun Anwar dan Jay, proposal dijelaskan sebagai
rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu atau sebagai alat bantu manajemen standar agar
manajemen dapat berfungsi secara efisien.
Sebagai contoh, proposal usaha dapat diartikan sebagai pengajuan dalam bentuk tulisan
yang berisi perencanaan dan pemaparan usaha, termasuk aspek-aspek seperti dana, kebutuhan
perlengkapan, rencana penjualan, dan perkiraan keuntungan yang mungkin dapat diperoleh dari
usaha tersebut.

b.JENIS-JENIS PROPOSAL

Ada empat jenis proposal penelitian yang umum:

1. Proposal Penelitian Pengembangan:

Proposal ini berfokus pada kegiatan pengembangan yang bertujuan untuk menciptakan
rancangan atau produk yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah aktual.
Kegiatan pengembangan ini didasarkan pada pemanfaatan teori, konsep, prinsip, atau temuan
penelitian yang ada.

2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka:

Jenis proposal ini dilakukan dengan melakukan telaah kritis dan mendalam terhadap
bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka tersebut bertujuan untuk memecahkan suatu masalah
dengan menggali ide, mengembangkan kerangka teori baru, atau sebagai dasar pemecahan
masalah.

3. Proposal Penelitian Kualitatif:

Proposal penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual


melalui pengumpulan data dari latar alami. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Penelitian ini lebih menekankan pada proses
dan makna dari perspektif subjek yang diteliti.

4. Proposal Penelitian Kuantitatif:

Proposal ini mengacu pada penelitian yang menggunakan pendekatan deduktif-induktif.


Penelitian kuantitatif berangkat dari kerangka teori, gagasan para ahli, atau pemahaman peneliti
berdasarkan pengalaman. Tujuannya adalah untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) melalui
dukungan data empiris di lapangan.
c.UNSUR-UNSUR PROPOSAL

1. Latar Belakang Masalah:

Dalam bagian ini, disampaikan adanya perbedaan antara harapan dan kenyataan yang
menjadi latar belakang masalah yang diteliti. Latar belakang tersebut mencakup kesenjangan
teoretis maupun praktis yang mendukung penelitian. Selain itu, ringkasan teori, temuan
penelitian sebelumnya, kesimpulan dari seminar atau diskusi ilmiah, serta pengalaman pribadi
yang relevan juga diungkapkan. Dengan demikian, masalah penelitian memiliki dasar yang kuat.

2. Rumusan Masalah:

Rumusan masalah dirumuskan secara eksplisit dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang


ingin dijawab. Rumusan masalah harus singkat, padat, jelas, dan ditulis dalam bentuk kalimat
tanya. Rumusan masalah yang baik akan menggambarkan variabel-variabel yang diteliti dan
dapat diuji secara empiris.

3. Tujuan Penelitian:

Tujuan penelitian menjelaskan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Tujuan
penelitian mengacu pada rumusan masalah dan dinyatakan dalam pernyataan yang jelas.

4. Hipotesis:

Hipotesis diajukan sebagai jawaban sementara terhadap masalah penelitian untuk


memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hubungan antara masalah yang diteliti dan
kemungkinan jawabannya. Rumusan hipotesis yang baik harus ditulis dalam bentuk pernyataan
yang singkat, padat, jelas, dapat diuji secara empiris, dan menghubungkan dua variabel atau
lebih.

5. Asumsi Penelitian:

Asumsi penelitian merupakan dasar anggapan yang digunakan dalam berpikir dan
bertindak dalam melakukan penelitian. Asumsi penelitian tidak perlu dibuktikan kebenarannya
secara langsung, tetapi dapat mengacu pada hasil penelitian orang lain yang telah dipublikasikan.
6. Manfaat Penelitian:

Bagian ini menjelaskan manfaat penelitian terutama dalam konteks pengembangan ilmu
atau implementasi pembangunan secara luas. Dengan kata lain, bagian ini menggambarkan
pentingnya penelitian dan keberhasilannya dalam menjawab masalah yang diteliti.

7. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian:

Ruang lingkup dan keterbatasan penelitian dijelaskan untuk menyampaikan batasan-


batasan yang terkait dengan studi yang dilakukan. Batasan tersebut bisa terkait dengan prosedur,
teknik penelitian, atau alasan logistik. Selain itu, keterbatasan juga dapat berasal dari adat,
tradisi, etika, dan kepercayaan yang membatasi akses peneliti terhadap data yang diinginkan.

8. Kajian Pustaka:

Kajian pustaka menyajikan teori-teori yang relevan dan diperbarui yang menjadi dasar
penelitian. Kajian pustaka berfungsi sebagai pemahaman teoretis yang mendukung
pengembangan konsep dan pemecahan masalah dalam penelitian.

9. Definisi Operasional:

Definisi operasional adalah definisi yang dirumuskan berdasarkan pengamatan yang


dapat dilakukan oleh peneliti. Definisi ini bukan berdasarkan kamus atau pendapat para ahli.
Definisi operasional diperlukan terutama untuk istilah-istilah yang terkait dengan konsep-konsep
utama dalam penelitian, serta untuk memastikan keseragaman pemahaman dan persepsi yang
digunakan dalam penelitian.

B. MEMBANGUN KONTEKS TEKS PROPOSAL


Sebelum melakukan penelitian untuk skripsi atau kegiatan lain seperti magang,
mahasiswa dituntut untuk menyusun proposal. Proposal penelitian dan proposal kegiatan
merupakan karya tulis yang penting untuk memenuhi syarat kelulusan pada jenjang S-1 dan D-3.

Proposal pada dasarnya adalah suatu usulan, rencana, atau tawaran. Namun, dalam
penggunaan sehari-hari, kata "proposal" lebih sering digunakan daripada ketiga kata tersebut.
Dalam bahasa Inggris, "proposal" memiliki makna "sesuatu (seperti rencana atau saran) yang
disajikan kepada seseorang atau sekelompok orang untuk dipertimbangkan" atau "tindakan
menyampaikan rencana, saran, dan sebagainya kepada seseorang atau sekelompok orang"
(Webster, 2012). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, "proposal" memiliki makna "rencana
yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja".

Baik proposal penelitian maupun proposal kegiatan, harus dirancang dengan benar
berdasarkan kerangka pemikiran yang diacu, mulai dari penetapan permasalahan hingga metode
dan teknik pelaksanaannya. Oleh karena itu, proposal harus disusun secara objektif, sistematis,
dan terencana dalam mengeksplorasi masalah, serta harus diungkapkan dengan akurat dan gaya
penulisan yang berterima. Hal pertama terkait dengan isi proposal, sementara hal kedua terkait
dengan formulasi bahasa.

C. MENELUSURI DAN MENGANALISIS MODEL TEKS PROPOSAL


Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam merancang proposal sebagai genre
makro adalah menyampaikan semua isi dan gagasan dalam proposal dengan bahasa yang formal.
Selain itu, proposal harus disusun dengan struktur teks yang sesuai, dengan setiap tahapannya
direalisasikan menggunakan genre mikro yang tepat.

a. Menelusuri Model Teks Proposal

Proposal penelitian dan proposal kegiatan memiliki struktur teks khusus. Struktur
tersebut terdiri dari tahapan-tahapan yang diimplementasikan menggunakan genre mikro yang
sesuai dengan konten dan fungsi masing-masing tahapan.

a. Menelusuri Model Teks Proposal Penelitian

Unsur-unsur dalam proposal penelitian meliputi:

1) Pendahuluan:

- Latar Belakang Penelitian

- Rumusan Masalah Penelitian


- Tujuan Penelitian

- Ruang Lingkup Penelitian

- Hipotesis

2) Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka

- Landasan Teori

- Tinjauan Pustaka

3) Metode Penelitian

- Waktu dan Lokasi

- Sumber Data Penelitian

- Alur Penelitian

b. Menganalisis Hubungan Genre pada Setiap Tahapan Proposal

1) Menganalisis Hubungan Genre pada Setiap Tahapan

a) Menganalisis Hubungan Genre pada Setiap Tahapan Proposal Penelitian

Secara umum, proposal penelitian memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

- Latar belakang penelitian

- Rumusan masalah dan tujuan penelitian

- Manfaat dan relevansi penelitian

- Tinjauan teoritis yang menguraikan teori utama (grand theory) dan penelitian terdahulu

yang terkait

- Kerangka berfikir atau bingkai acuan (frame of reference) dalam mengatasi masalah

penelitian

- Asumsi atau hipotesis yang akan diuji


- Sumber data atau subjek penelitian

- Instrumen pengumpulan data yang akan digunakan

- Metode atau prosedur penelitian

- Teknik analisis data yang akan digunakan

- Daftar pustaka sementara

Tahapan-tahapan tersebut dapat disederhanakan menjadi pendahuluan, landasan teori,


dan tinjauan pustaka. Selain itu, ada unsur lain seperti daftar pustaka atau lampiran (jika ada)
yang tidak dianggap sebagai tahapan.

Pendahuluan

Tahapan pendahuluan dan unsur-unsurnya berfungsi untuk memberikan latar belakang


pemikiran yang menuntun ke arah akan dilaksanakannya penelitian itu, menentukan pokok
masalah yang akan diteliti termasuk pentingnya masalah itu diteliti, dan menentukan tujuan yang
akan dicapai melalui pendekatan/metode/teknik tertentu.

1) Pendekatan adalah konsep, teori, dan filsafat keilmuan yang disajikan dalam pemecahan
masalah penelitian,
2) Metode berkaitan dengan tata cara pengambilan data penelitian,
3) Teknik menyangkut teknik pengumpulan data.

Unsur tahapan pendahuluan :

- Latar Belakang

Latar belakang penelitian memiliki peran penting dalam merumuskan logika pemikiran
yang mendorong pelaksanaan penelitian. Pada bagian ini, dijelaskan mengapa ada kebutuhan
untuk meneliti suatu pokok masalah tertentu, bagaimana pendekatan teoritis dan metodologis
akan digunakan, apa yang diharapkan dapat dicapai melalui penelitian ini, dan apa
konsekuensinya jika penelitian tersebut tidak dilakukan secara segera. Selain itu, latar belakang
juga seharusnya mencakup keadaan atau fakta aktual yang didukung oleh data-data dalam bentuk
angka atau uraian yang jelas guna mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan dengan baik.
Berikut adalah contoh latar belakang yang diambil dari proposal penelitian dengan judul

pendidikan kewarganegaraan sebagai wahana dalam meningkatkan kesadaran hukum


mahasiswa (Belladona, 2013)

Latar Belakang Penelitian


Dewasa ini masalah kemerosostan moral semakin mengancam
keberlangsungan hidup generasi muda Indonesia, khususnya mahasiswa.
Wahab (1999) menunjukkan adanya kekurangefektifan pembinaan nilai-nilai
moral di sekolah. Bahkan dalam kasus yang lebih besar, krisis yang dialami
masyarakat Indonesia dewasa ini disebabkan oleh degradasi moral. Boleh jadi
masalah tersebut bersumber pada kesalahan pendidikan masa lalu yang
terlalu menekan pada aspek moral belaka. Pendidikan pada saat itu
menempatkan peserta didik sebagai objek yang berkewajiban menerima nilai-
nilai moral tertentu yang bersifat dogmatis dan berorientasi pada kepentingan
resim yang berkuasa.
Fenomena nyata yang terjadi adalah masih sering ditemukan mahasiswa
yang tidak taat pada nilai-nilai yang ada dimasyarakat, seperti tidak taat berlalu
lintas, praktik seks bebas, penganiayaan, penyalagunaan narkotika. Belum lagi
mereka hanya mengetahui bahwa tindakan kriminalitas sajalah yang melanggar
undang-undang dan hukum, seperti pembunuhan, penganiayaan, perampokan,
pencurian, perdagangan manusia, perdagangan obat terlarang dan
penyalagunaan narkotika. Padahal tindakan hukum tidak hanya berlaku pada
hal yang mereka tahu. Misalnya, kegiatan demokratis secara anarkisdapat
digolongkan dalam tindakan kriminal yang melanggar hukum karena
merugikan masyarakt luas dan merusak fasilitas umum. Perilaku ini mungkin
dilakukan karena mereka belum memahami pengertian hukum. Mereka tidak
pernah mengetahui hukum positif yang berlaku dan tidak mengenal sikap serta
perilaku taat pada hukum. Perilaku mereka sering membuat situasi kacau dan
merugikan orang lain.
Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat mendapatkan pendidikan di
perguruan tinggi dalam rangka mempersiapkan mereka agar lebih baik dalam
menjalani kehidupan ditengah-tengah masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut
Sanusi (1998) menyatakan bahwa pendidikan merupakan proses mendidik atau
pembelajaran yang diasumsikan mempunyai beberapa fungsi seperti mampu
menumbuhkan atau mentransformasikan nilai-nilai positif untuk
memberdayakan serta mengembangkan potensi-potensi peserta didik.
Sayangnya, pengajaran moral, nilai, dan norma selama ini terbatas hanya
pada aspek kognitif dan upaya untuk mentransfer ilmu. Keadaan tersebut
menimbulkan ketidakpahaman peserta didik terhadap konsep hukumyang
berkaitan dengan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Dengan
mencermati keadaan tersebut, penelitian tentang upaya untuk meningkatkan
kesadaran hukum mahasiswa melalui pendidikan kewarganegaraan yang
memadai sangat mendesak untuk dilakukan (Diadaptasi dan dimodifikasi dari
Belladona, 2013)

Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi pokok permasalahan yang akan
diteliti. Rumusan masalah umumnya berbentuk kalimat tanya dan terkait dengan strategi
penelitian yang digunakan, seperti etnografi, fenomenologi, studi kasus, atau grounded research.
Verba yang digunakan dalam rumusan masalah penelitian kualitatif bersifat eksploratif sesuai
dengan jenis strategi penelitian yang dipilih. Pertanyaan dalam rumusan masalah sering diawali
dengan kata "bagaimana" atau "apa" untuk menunjukkan orientasi penelitian yang terbuka.

Pada penelitian kuantitatif, rumusan masalah mencerminkan tiga prinsip dasar. Pertama,
membandingkan kelompok variabel bebas untuk melihat dampaknya terhadap kelompok variabel
terikat. Kedua, menghubungkan satu atau beberapa variabel dengan variabel lainnya. Ketiga,
mendeskripsikan respons terhadap variabel bebas atau variabel terikat (Creswell dan Plano,
2007).

Rumusan masalah yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Fraenkel, Wallen, dan Hyun,
2012): a) Fisibel: Merupakan permasalahan yang dapat ditangani melalui penelitian tanpa
memerlukan sumber daya yang tidak terjangkau seperti waktu, tenaga, dan biaya. b) Jelas: Tidak
mengandung interpretasi ganda dan mudah dipahami. c) Signifikan: Masalah tersebut memiliki
kepentingan dan manfaat yang nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kemaslahatan
manusia. d) Etis: Tidak melibatkan perasaan pribadi atau mengganggu lingkungan sosial tempat
penelitian dilakukan.
Berikut adalah contoh rumusan masalah yang diambil dari proposal penelitian yang berjudul
pencegahan dan penyembuhan patologi sosial penyalahgunaan narkoba berbasis nilai
keagamaan (supriyatna, 2012)

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, peneliti merumuskan fokus
permasalahan penelitian yaitu “ Bagaiman upaya pencegahan dan
penyembuhan patologi sosial penyalahgunaan narkoba berbasis keagamaan?”
untuk mempermudah analisis maka pokok permasalahan tersebut dijabarkan
dalam beberapa sub masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana bentuk dan materi program rehabilitasi narkoba berbasis
nilai keagamaan bagi anak bina di Pondok Remaja Inabah XX?
2) Bagaimana upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi anak bina
di Pondok Remaja Inabah XX agar tidak agar tidak ketagihan kembali
setelah berhasil sembuh?
3) Bagaiman manfaat proses rehabilitasi berbasis nilai keagamaan bagi
anak bina di Pondok Remaja Inabah XX?

- Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan keinginan peneliti untuk memperoleh jawaban atas
permasalahan penelitian penelitian yang diajukan. Oleh sebab itu, tujuan penelitian harus relevan
dan konsisten dengan identifikasi masalah, rumusan masalah, dan proses penelitiannya
(Riduwan, 2013)
Menurut Locke et.al 2007 (dalam cresswell, 2010), tujuan penelitian
berarti menunjukkan megapa peneliti ingin melakukan penelitian dan apa yang ingin dicapainya.
Srategi penulisan tujuan penelitian, antara lain :
a) gunakanlah kata-kata seperti tujuan, maksud, atau sasaran
b) tujuan penelitian kualitatif berfokus pada satu fenomena, sedangkan pada penelitian
kuantitatif menunjukkan dua atau lebih variabel yang berelasi atau yang dapat
dibandingkan
c) gunakan verba tindakan ada penelitian kualitatif, seperti : menemukan,
mendeskripsikan/mengamati pengalaman (fenomenologi); memahami(etnografi);
mengembangkan(penelitiaan pengembangan); menyajikan (penelitian deskriptif),dan
sebagainya.
Adapun pada penelitian kuantitatif, seperti: hubungan antara, perbandingan antara,
dan pengaruh terhadap.
d) Tunjukkan para partisipan atau subjek penelitian anda
e) Tempatkanlah variabel bebas terlebih dahulu, diikuti variabel terikat atau juga
variabel kontrol.

Jadi, tujuan penelitian berisi rencana jawaban terhadap pokok persoalan penelitian.
Kalimat yang digunakan untuk menyatakan tujuan biasanya berbunyi “penelitian ini bertujuan
untuk...” atau “tujuan penelitian ini adalah...”. Pada laporan penelitian, jawaban yang
sesungguhnya terahadap masalah yang diteliti disajikan pada simpulan. Pada proposal penelitian,
jawaban sementara sering dinyatakan dalam bentuk hipotesis. Hipotesis berarti dugaan atau
simpulan sementara, tetapi tidak semua proposal disertai hipotesis.

Berikut contoh tujuan penelitian yang diambil dari proposal penelitian yang berjudul
pencegahan dan penyembuhan patologi sosial penyalahgunaan narkoba berbasis nilai
keagamaan (supriyatna, 2012).

Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian yang akan dilaksanakan ini diharapkan dapat
menemukan upaya pencegahan dan penyembuhan patologi sosial
penyalahgunaan narkoba berbasis nilai keagamaan. Adapun tujuan khusus
penelitian ini adalah :
1) Mengetahui bentuk dan materi progaram rehabilitasi narkoba berbasis
nilai keagamaan bagi anak nina di Pondok Remaja Inabah XX,
2) Menemukan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi anak bina
di Pondok Remaja Inabah XX agar tidak ketagihan kembali setelah
sembuh,
3) Mendeskripsikan manfaat proses rehabilitasi berbasis nilai keagamaan
bagi anak di Pondok Remaja Inabah XX.
( Diadaptasi dan dimodifikasi dari supriyatni, 2012)

- Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian sering dikemukakan secara ekspelisit pada subban tersendiri. Berikut
contoh manfaat penelitian yang disajikan dengan subbab tersendiri yang diambil dari proposal
penelitian yang berjudul kebijakan formulasi hukum pidana dalam penanggulangan tindakpidan
korupsi (Ridwan, 2010 ).

Manfaat Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang menjadi fokus kajian dan tujuan penelitian
yang ingin dicapai maka penelitian ini hendaknya dapat memebrikan manfaat
sebagai beriku.
Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan sumbangan pemikiran berupa
konsep , metode atau teori dalam studi ilmu hukum. Sumbangan pemikiran
tersebut akan dihasilkan khususnya berupa konsep yang menyangkut penegakan
hukum pidana bagi penanggulangan tindak pidana korupsdi
Manfaat Praktis
Penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran atau
bahan pertimbangan bagi legislatif dalam perumusan hukum pidana. Pemikiran
dan pertimbangan tersebut dilakukan dalam upaya penanggulangan tindak pidana
korupsi.
(Diadaptasi dan dimodifikasi dari Ridwan, 2010)

Pada tahapan pendahuluan, pendekatan/metode/teknik baru disebutkan secara singkat tanpa


diuraikan secara mendalam. Penjelasan yang lebih rinci akan disajikan dalam tahapan Landasan
Teori dan Tinjauan Pustaka serta Metodologi Penelitian. Pada tahapan pendahuluan, pembaca
sudah mendapatkan gambaran menyeluruh tentang rencana penelitian yang akan dilakukan.

Genre mikro yang digunakan dalam tahapan pendahuluan adalah eksposisi dan deskripsi.
Eksposisi ditandai dengan pernyataan awal (tesis) yang mengungkapkan gagasan utama.
Sementara itu, deskripsi digunakan untuk menguraikan kondisi nyata dari masalah yang akan
diteliti, termasuk tujuan penelitian dan cara yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut. Selain itu, deskripsi juga digunakan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan istilah
teknis yang digunakan dalam proposal. Definisi istilah teknis umumnya disajikan dalam bagian
latar belakang pada tahapan pendahuluan. Tidak semua istilah teknis dalam proposal
didefinisikan secara rinci, karena diasumsikan pembaca sudah memiliki pemahaman tentang hal
tersebut.

Landasan Teori

Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka memiliki peran penting dalam proposal penelitian.
Landasan teori berfungsi untuk menyajikan ulasan teoritis yang menggabungkan sintesis teori
yang akan menjadi dasar dalam memecahkan masalah penelitian. Di sisi lain, tinjauan pustaka
berfungsi untuk menyajikan ringkasan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,
yang kemudian dibandingkan dengan penelitian yang akan dilakukan.

Landasan teori yang disajikan merupakan pengembangan lebih lanjut dari pendekatan
yang telah dijelaskan dalam latar belakang. Teori-teori yang digunakan berada dalam kerangka
ilmu tertentu, meliputi domain ilmu dengan parameter-parameter tertentu, dan mengikuti
pandangan atau paradigma tertentu dalam penerapannya.

Berikut contoh landasan teori yang diambil dari proposal penelitian yang berjudul kebijakan
formulasi hukum pidana dalam penanggulangan tindak pidana korupsi (Ridwan, 2010).

Landasan Teori
Pembahasan terhadap pidana sebagai aalat merupakan hal yang sangat
penting untuk membantu memahami apakah dengan alat tersebut tujuan yang
telah ditentukan telah tercapai. Sudarto (1986) berpendapat bahwa yang
dimaksud dengan pidana ialah penderitaan yang ssengaja dibebankan kepada
orang yang melakukan perbuatan sebagai pemenuhan syarat-syarat tertentu.
Bila dilihat dari filosofinya, hukuman mempunyai arti yang sangat
beragam. R.soesilo (1996) menggunakan istilah”hukuman” untuk menyebut
istilah “pidana” dan ia merumuskan bahwa apa yang dimaksud dengan
hukuman adalah suatu perasaan tidak enak (sengsara) yang dijatuhkan oleh
hakim denagn vonis kepada orang yang telah melanggar undang-undang
hukum pidana. Feurbach (dalam sugandhi, 1980) menyatakan, bahwa
hukuman harus dapat mempertakut orang supaya jangan berbuat jahat
Secara umum istilah pidana sering diartikan sama dengan istilah
hukuman. Akan tetapi, kedua istilah tersebut sebenarnya mempunayi
pengertian yang berbeda. Menurut penulis, pembedaan anatara kedua istilah
diatas perlu diperhatikan sebab penggunaannya sering dirancukan. Hukuman
adalah suatu pengertian umum, sebagai suatu sanksi yang menderitakan atau
nestapa yang sengaja ditimpahkan kepada seseorang. Sedangkan pidana
merupakan pengertian khusus yang berkaitan dengan hukum pidana. Sebagai
pengertian khusus pidana masih juga ada persamaannya dengan pengertian
umum, yaitu sebagai sanksi atau nestapa yang menderitakan (Hamzah, 2000).
Menurut Moeljatno (Muladi & Arief, 1984). 4 istilah “hukuman” yang berasal
dari kata “Straf” merupakan istilah-istilah yang konvensial. Dalam hal ini
beliau tidak setuju dengan istilah-istilah itu dan menggunakan istilah yang
inkonvensional, yaitu “pidana” untuk menggantikan kata “Straf”. Moeljatno
mengungkapkan jika “straf” diartikan “hukum” maka “strafrechts” seharusnya
diartikan “hukum-hukuman”. Menurut beliau “dihukum” berarti “diterapi
hukum”, baik dengan hukum pidana maupun hukum perdata
Berdasarkan berbagai pendapat tersebut dalam tulisan ini penulis
menggunakan istilah “pidana” dengan pertimbangan bahwa tulisan ini
merupakan tulisan bidang hukum pidana, yang sudah barang tentu lebih tepat
menggunakan istilah yang secara khusus lazim digunakan dalam hukum
pidana.
(Diadaptasi dan modifikasi dari Ridwan, 2010)
Metode Penelitian

Tahapan metode penelitian mencakup beberapa hal penting, yaitu:

1) Waktu dan lokasi penelitian: Menjelaskan periode waktu dan lokasi tempat penelitian akan
dilaksanakan.

2) Sumber data penelitian: Menggambarkan jenis data yang akan digunakan, tempat data
diperoleh, serta teknik pengumpulan dan analisis data yang akan digunakan.

3) Alur penelitian: Merinci langkah-langkah atau prosedur yang akan diikuti dalam penelitian.

Pada tahapan metode penelitian, digunakan genre mikro seperti deskripsi, laporan, dan
prosedur. Deskripsi digunakan untuk memaparkan bentuk data serta waktu dan lokasi penelitian,
laporan digunakan untuk mengklasifikasikan data berdasarkan kriteria tertentu, dan prosedur
digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah penelitian.

Dalam menentukan metode penelitian yang akan digunakan, pertimbangan utama adalah
tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Misalnya, jika tujuannya adalah menguji hubungan
antara variabel, maka metode yang digunakan dapat berupa penelitian korelasional. Jika
tujuannya adalah membandingkan hasil dari dua perlakuan, metode yang digunakan dapat berupa
eksperimen. Selain itu, terdapat juga metode penelitian lapangan, penelitian pustaka, penelitian
laboratorium, studi kasus, dan lain sebagainya.

Berikut contoh Tahapan Metode Penelitian yang diambil dari proposal yang berjudul pendidikan
kewarganegaraan wahana dalam meningkatkan kesadaran hukum mahasiswa (Belladona,
2013).

Metode Penelitian
1. Pendekatan
Pengkajian pembelajaran Pendidikan Kewrganegaraan sebagai wadah
meningkatkan kesadarn hukum mahasiswa di STKIP Pasundan Cimahi,
peneliti menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif.
Pendekatan naturalistik dengan model studi kasus ini mengungkap data
dan informasi sebanyak mungkin tentang pembelajaran Pendidikan
Kewrganegaraansebagai wadah meningkatakan kesadaran hukum.
Pendekatan kualitatif ini digunakan mulai dari proses perencanaan,
penelitian, penentuan lokasi, pemlihan sumber informasi, melakukan
pengamatan partisipan, dan pelaksanaan wawancara mendalam terhadap
proses pembelajaran dan kegiatan evaluasi yang dilakukan.
2. Metode Penelitian
Berdasarkan pendekatan di atas maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi kasus. Dengan studi kasus peneliti dapat
melakukaan penelitian dengan intensif, terinci, dan mendalam terhadap
kelompok, organisasi atau gejala tertentu, dalam hal ini STKIP Pasundan
Cimahi.
(Diadaptasi dan dimodifikasi dari Belladona, 2013)

Metode penelitian juga melibatkan aspek data dan sumber data. Data merupakan
informasi atau materi yang nyata yang dianalisis dalam penelitian dan digunakan sebagai dasar
untuk mengambil kesimpulan. Data memiliki bentuk atau wujud tertentu, dan data penelitian
diperoleh dari sumber data. Sumber data lebih luas dalam cakupannya daripada data itu sendiri.
Sebagai contoh, jika peneliti ingin meneliti editorial surat kabar, data yang dimaksud adalah
editorial itu sendiri, sedangkan sumber data adalah surat kabar tempat editorial tersebut
ditemukan.

Menurut Arikunto (2007), terdapat tiga klasifikasi sumber data yang disingkat dengan 3P
dalam bahasa Inggris, yaitu person (orang), place (tempat), dan paper (media tulis). Person
adalah sumber data yang melibatkan individu yang dapat memberikan data melalui wawancara,
kuesioner, atau tanggapan tertulis. Place adalah sumber data yang terkait dengan lingkungan
yang diamati, baik dalam bentuk kondisi fisik seperti ruangan, alat, atau benda, maupun dalam
bentuk aktivitas seperti kegiatan belajar mengajar atau gerakan fisik. Paper adalah sumber data
yang menggunakan tanda-tanda dalam bentuk tulisan, angka, gambar, atau simbol lainnya.
Sumber data ini dapat ditemukan dalam berbagai media komunikasi, mulai dari bahan seperti
batu, kayu, tulang, daun lontar, hingga media modern seperti kertas, film, hardisk komputer, dan
CD.

Dalam penelitian, pemahaman tentang sumber data dan jenis data yang relevan dengan
metode yang digunakan sangat penting untuk memperoleh informasi yang akurat dan sesuai
dengan tujuan penelitian.

Berikut contoh Sumber Data yang diambil dari proposal penelitian yang berjudul peranan
ketersediaan eceng gondok ( eichornia crassipes )pada badan air dalam menurunkan beberapa
parameter pencemaran di Sungai Citarum ( Waduk Saguling ), karya Aprilda (2008).

Sumber Data Penelitian


Data penelitian ini diambil dari tiga stasiun. Stasiun I berlokasi di
kampung Balakasap. Stasiun I dibagi menjadi enam titik pengambilan sampel
air, masing-masing pada jarak ¼ (IA), ½ (IB), ¾ (IC) lebar sungai pada 0,2
dan 0,8 kali kedalaman sungai. Sampel sedimen dibagi menjadi tiga titik
sesuai dengan lokasi pengambilan sampel air. Jarak antara stasiun I sampai
dengan stasiun II adalah 700m, dst.
(Diadaptasi dan dimodifikasi dari Aprilda, 2008)

Dari penjelasan diatas, maka teknik berkaitan dengan teknik pengumpulan data dan teknik
analisis data. Unsur teknik pengumpulan data berisi pemaparan tentang cara-cara yang akan
dilakukan peneliti ketika akan mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data akan
mempengaruhi jenis instrumen yang akan digunakan. Jenis instrumen sebagai alat pengumpul
data penelitian akan sangat bergantung pada teknik pengumpulan data yang akan dipilih oleh
peneliti. Unsur instrumen mencakup jenis instrumen yang digunakan, prosedur yang digunakan,
prosedur penyusunannya, dan pengujian parameternya sehingga menghasilkan instrumen itu.

Berikut contoh Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen penelitian yang diambil dari proposal
penelitian yang berjudul pendidikaan kewarganegaraan sebagai wahana dalam meningkatkan
kesadaran hukum mahasiswa ( Belladona,2013).
Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Peneliti akan melakukan penelitian langsung terhadap informan dengan
cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Dengan demikian, peneliti
akan melengkapi diri dengan insstrumen berupa pedoman observasi, pedoman
wawancara, dan catatan lapangan.
(Diadaptasi dan dimodifikasi dari Belladona, 2013)

Definisi istilah teknis berbeda dengan definisi operasional. Definisi istilah teknis disajikan
pada tahapan pendahuluan, khususnya pada unsur latar belakang penelitian, sedangkan
operasional disajikan pada Tahapan Metode Penelitian. Bahkan di bawah tahapan ini, definisi
operasional kadang-kadang dibuat tersendiri dalam satu subbab. Apabila tidak terkait dengan
variabel-variabel penelitian, definisi operasional dapat disajikan pada Tahapan Landasan Teori
dan Tinjauan Pustaka.

Berikut contoh tentang definisi operasional yang diambil dari proposal penelitian yang berjudul
pendidikan kewarganegaraan wahana dalam meningkatkan kesadaran hukum mahasiswa
(Belladona, 2013).

Definisi Operasional
1. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan dalam penelitian ini diartikan
sebagai matakuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi
yang berorientasi pada pembentukan watak/karakter warga negara yang
mampu memahami dan melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warga negara yang baik. Warga negara yang baik memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air. Pendidikan Kewarganegaraan ini
merupakan wahana untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak dan peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Di samping itu, Pendidikan
Kewarganegaraan dilaksanakan untuk meningkatakan kesadaran dan
wawasan peserta didik akan status, hak, kewajibannya dalam kehidupan
bermasyrakat, berbangsa dan bernegar, cerdas, dan terampil ssesuai
amanat Pancasila dan UUD NKRI 1945.

2. Kesadaran Hukum
Soerjono Soekanto (1987) mengatakan bahwa kesadaran hukum
merupakan suatu penilaian terhadap hukum yang ada serta hukum yang
seharusnya ada. Indikator kesadaran hukum yakni pengetahuan hukum
(law awareness), pengetahuan tentang isi peraturan-peraturan hukum (
law acquaintance ), sikap terhadap peraturan-peraturan hukum (legal
attitude), dan pola-pola perikelakuan hukum (legal behaviour).
(Diadaptasi dan dimodifikasi dai Belladona, 2013)
Berdasarkan contoh di atas, dapat dijelaskan bahwa definisi operasional memiliki fungsi untuk
membatasi suatu konsep secara operasional dengan menggunakan indikator atau parameter
penelitian yang relevan.

Untuk menyusun definisi operasional secara tepat, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain:

1) Gunakan definisi sinonim yang sesuai dengan variabel yang akan didefinisikan.

2) Tentukan indikator yang mencerminkan konsep yang akan didefinisikan.

3) Identifikasi instrumen yang akan digunakan untuk menjelaskan konsep yang akan
didefinisikan.

4) Tentukan alat ukur atau metode pengukuran yang dapat digunakan untuk mengenali
karakteristik konsep yang akan didefinisikan.

Menurut Suryabrata (2000:76-77), terdapat tiga pendekatan dalam menyusun definisi


operasional:

1) Pendekatan yang menekankan pada kegiatan yang perlu dilakukan.


2) Pendekatan yang menekankan pada bagaimana kegiatan tersebut dilakukan.

3) Pendekatan yang menekankan pada sifat-sifat statis yang didefinisikan.

Selain itu, pada tahapan Metode Penelitian, perlu diperhatikan langkah-langkah pelaksanaan
penelitian yang dilakukan secara prosedural dan berurutan. Dalam menuliskan langkah-langkah
penelitian, penting untuk mempertimbangkan metode penelitian yang digunakan. Hal ini
disesuaikan dengan kenyataan bahwa perbedaan metode penelitian akan mempengaruhi langkah-
langkah penelitian dalam tahap pra-penelitian, penelitian, dan pasca penelitian.

Beriktut contoh tahap-tahap penelitian yang diambil dari proposal penelitian yang berjudul
pendidikaan kewarganegaraan sebagai wahana dalam meningkatkan kesadaran hukum
mahasiswa ( Belladona,2013).

Tahap-Tahap Penelitian
Agar penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan
seperti diharapkan, maka penelitian ini dilaksanakn sesuai dengan langka-
langkah yang direncanakan, seperti berikut.
1. Tahap Prapenelitian
Pada tahap ini peneliti akan mengadakan prapenelitian untuk
mengetahui kondisi umum yang berkaitan dengan proses belajar
mengajr di STKIP Pasundan, Cimahi. Selanjutnya, peneliti akan
mengajukan rancangan peneltian. Kemudian akan dilakukan
penentuan penelitian dan sumber data penelitian
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahap penelitian kualitatif tidak memiliki batasan yang tegas.
Secara garis besar tahap-tahap penelitin kualitatif, yaitu
a. Tahap orientasi
b. Tahap eksplorasi
c. Tahap member check
3. Tahap Analisis Data
Analisis dilakukan secara induktif, artinya dimulai dengan
pengujian fenomena. Kemudian, dari pengujian fenomena yang sama
maupun yang berbeda dikembangkan teori untuk menjelaskan hal
yang dipelajari.
(Diadaptasi dan dimodifikasi dari Belladona, 2013)

Daftar Pustaka

Meskipun tidak secara khusus termasuk dalam tahapan struktur teks proposal penelitian,
daftar pustaka merupakan bagian yang sangat penting. Umumnya, model penulisan daftar
pustaka yang diikuti secara internasional adalah sistem APA (American Psychological
Association) atau sistem Harvard. Namun, terkadang penerbit buku atau jurnal memiliki sistem
penulisan sendiri, meskipun biasanya merupakan modifikasi dari kedua sistem tersebut.

Berikut contoh-contoh cara penulisan daftar pustaka dari sumber buku dan artikel jurnal :

Dari Buku
Cargill, M., & O’connor, P. (2009). Writing scientific research articles:
Strategyand steps. Sussex: John Wiley & Sons.

Dari Artikel Jurnal


Gardner, S. (2012). Genres and registers of student report writing: An
SFLperspective on texts and pratices. Journal of English for Academic
Purpose, 11, 52-63.

Berikut conroh cara penulisan daftar pustaka yang lain yang dapat dijadikan alternatif :

Dari Buku
Cargill, M. dan O’connor, P. 2009. Writing Scientific Research Articles:
Strategyand steps. Sussex: John Wiley & Sons.

Dari Artikel Jurnal


Gardner, S. 2012. “Genres and registers of student report writing: An
SFLperspective on texts and pratices”, Journal of English for Academic
Purpose, 11, 52-63.

Simpulan Tentang Struktur Teks dan Hubungan Genre Pada Teks Proposal Penelitian

Struktur teks dan genre mikro pada proposal penelitian :

Struktur Teks Genre Mikro Fungsi Retoris


Yang Diharapkan
 Pendahuluan Eksposisi ( dan Memberikan latar belakang
atau meliputi penelitian yang akan
deskripsi ) dilaksanakan, permasalahan
yang akan diteliti, gambaran
tentang tujuan, pentingnya
masalah itu diteliti, dan
pendekatan/metode/teknik
yang akan digunakan untuk
mencapai tujua tersebut.
 Landasan teori dan Review - Menyajikan ulasan teoritis
tinjauan pustaka tentang dasar pemikiran
yang akan digunakan untuk
memecahkan masalah
penelitien,
- Menyajikan ulasan tentang
penelitian sebelumnya dan
perbandingannya dengan
penelitian yang akan
dilaksanakan
 Metode penelitian Deskripsi ( dan Menyajikan pendekatan,
atau meliputi metode, dan teknik penelitian
laporan, yang akan diterapkan,
prosedur ) termasuk langkah-langkah
yang akan ditempuh.

D. MENGANALISI FORMULASI BAHASA PADA PROPOSAL, MANFAAT


PROPOSAL, DAN PIHAK YANG DIBERI PROPOSAL
Menganalisis Formulasi Bahasa dan Proposal Dalam bahasa proposal, sering
digunakan modalitas kata "akan". Kata tersebut memiliki makna yang setara dengan kata
"ingin", namun keduanya memiliki perbedaan dalam orientasinya. Kata "akan" lebih
berorientasi pada hal yang diucapkan, sementara kata "ingin" lebih berorientasi pada
penutur itu sendiri. Perbedaan orientasi ini menandakan bahwa kata "akan" terkesan lebih
objektif, sementara kata "ingin" terkesan lebih subjektif. Bahasa proposal juga
mengandung makna keakanan, yang menggambarkan bahwa penelitian yang dimaksud
belum dilaksanakan, tetapi direncanakan untuk dilaksanakan.

Berikut contoh yang mengandung kata akan diambil dari proposal penelitian yang
berjudul peranan ketersediaan eceng gondok ( eichornia crassipes )pada badan air dalam
menurunkan beberapa parameter pencemaran di Sungai Citarum ( Waduk Saguling ),
karya Aprilda (2008).
1. Penelitian ini akan dilakukan di lapangan dan laboratorium dan
batasan yang diambil sebagai berikut.
2. Logam berat yang akan dianalisisi pada tumbuhan eceng gondok
adalah logam berat PB dan Hg.

Selain terlihat pada modalitas kata akan atau ingin, sesuatu yang belum terjadi juga
tergambar pada keterangan waktu atau koasakata tertentu. Keterangan waktu yang
dimaksud, antara lain waktu yang akan datang, di masa depan, bulan/semester/tahu
depan dan sebagainnya. Sedangkan kosakata tertentu yang mencerminkan sesuatu itu
belum dikerjakan antara lain :,kosakata

Nomina Verba Adjektiva Adverbia


(frasa preposisi)
Rencana, Merencanakan, Terencana Dalam rencana,
perencanaan direncanakan dalam
perencanaan
Program Memprogramkan, Terprogram Dalam program
diprogramkan
Perkiraan Memperkirakan Diperkirakan Dalam perkiraan
Prediksi Memprediksi, Terprediksi Dalam prediksi
diprediksi
Harapan Berharap, Dalam harapan
mengharapkan,
diharapkan

2) Menganalisis Manfaat Penyusunan Proposal


Penyusunan proposal merupakan tahap perencanaan sebuah penelitian atau
kegiatan. Proposal memiliki manfaat penting dalam membimbing arah penelitian
tersebut. Proposal merupakan elemen integral yang tak terpisahkan dari perencanaan dan
pelaksanaan sebuah penelitian atau kegiatan. Dari proposal, kita dapat menilai apakah
penelitian yang direncanakan telah terstruktur dan terukur dengan baik.

3) Menganalisis Pihak yang Diberi Proposal


Sebuah proposal harus memenuhi kebutuhan pihak yang menerimanya. Misalnya,
jika proposal tersebut adalah proposal penelitian, maka paling tidak akan diserahkan
kepada dosen pembimbing dan program studi atau petugas administrasi untuk keperluan
arsip. Oleh karena itu, proposal tersebut harus memiliki kualitas akademik yang baik agar
dapat disetujui oleh pembimbing Anda. Jika proposal penelitian ditujukan kepada
sponsor atau pemberi dana, maka proposal tersebut harus memenuhi kriteria yang
ditetapkan oleh sponsor tersebut. Dalam konteks ini, Anda harus menyusun proposal
yang memenuhi harapan pembimbing dan sponsor, sehingga proposal Anda dapat
disetujui dan direalisasikan.

BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN

1. Rancangan atau proposal penelitian adalah panduan yang berisi langkah-langkah yang akan
diikuti oleh peneliti untuk melaksanakan penelitian. Dalam menyusun rencana penelitian, perlu
dipertimbangkan berbagai sumber yang dapat mendukung atau menghambat pelaksanaan
penelitian.
2. Penelitian dimulai dari adanya suatu permasalahan. Masalah merupakan "deviasi" yaitu
perbedaan antara rencana dan pelaksanaan, perbedaan antara teori dan praktik, serta perbedaan
antara aturan dan pelaksanaan.

PROPOSAL ILMIAH
Dari perspektif ilmiah, pengertian proposal adalah suatu rencana yang berisi
usulan penelitian yang akan dilakukan oleh seorang peneliti terhadap subjek
penelitiannya. Proposal tersebut akan diimplementasikan dalam proses penelitian untuk
mengumpulkan data yang relevan. Dalam konteks ini, proposal memiliki makna yang
sama dengan usulan. Ada juga pandangan yang menyatakan bahwa proposal adalah suatu
permintaan atau saran yang ditujukan kepada individu, instansi, organisasi, badan, atau
kelompok tertentu untuk menjalankan atau melaksanakan suatu pekerjaan.

PROPOSAL NON ILMIAH/KEGIATAN


Proposal non ilmiah sering digunakan sebagai rancangan atau usulan kegiatan.
Bentuk proposal ini memiliki banyak kesamaan dengan model Proposal Penelitian yang
digunakan dalam lingkup ilmiah. Namun, karena bersifat lebih umum, "Proposal Umum"
biasanya memiliki fleksibilitas dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam
aturan penulisan. Meskipun demikian, penulisan Proposal Umum tetap harus
memperhatikan prinsip-prinsip dan sistematika tertentu agar mudah dipahami oleh
pembaca proposal tersebut.

B. SARAN

1. Dalam menyusun rencana penelitian, disarankan untuk mempertimbangkan dengan cermat


berbagai sumber yang dapat mendukung atau menghambat pelaksanaan penelitian.
Rancangan atau proposal penelitian harus dirancang secara sistematis dan logis agar dapat
menjadi panduan yang mudah diikuti oleh peneliti.

2.Proposal penelitian, yang juga dikenal sebagai rancangan penelitian, sebaiknya


mengandung empat komponen utama, yaitu permasalahan, landasan teori dan hipotesis,
metode penelitian, serta organisasi dan jadwal penelitian. Disarankan agar rencana penelitian
tersebut disusun dengan teliti dan mematuhi prinsip-prinsip penulisan yang berlaku untuk
memudahkan pemahaman dan penggunaannya.

DAFTAR PUSTAKA

Farkhan, Muhammad. "Proposal


penelitian bahasa dan sastra." (2007).
Farkhan, M. (2007). Proposal penelitian
bahasa dan sastra

Anda mungkin juga menyukai