Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

ETIKA KESOPANAN MAHASISWA UPI DI LINGKUNGAN


MASYARAKAT SEKITAR KAMPUS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah ‘pendidikan
pancasila’ yang diampu oleh :

Dr. Wilodati, M.Si.

Dan Nisrina Nurul Insani, S.Pd, M.pd

Oleh : Kelompok 8

Rela Nurlalela 1902331

Ilham Renal Firmansyah 1905681

Hanidah Nur Rabbani 1902271

Gina Malini 1908463

Alifia Fauli 1901752

Aurelia Berliana 1905508

PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul “Etika Kesopanan Mahasiswa UPI
di Lingkungan Masyarakat Sekitar Kampus” dapat tersusun hingga selesai.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah
Pendidikan Pancasila.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak diantaranya: Nisrina Nurul Insani, S.Pd, M.pd
selaku dosen Pendidikan Pancasila sekaligus pembimbing kami, kepada seluruh
anggota kelompok 9, dan pihak lain yang bersangkutan sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam pembuatan
makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat, tata bahasa, maupun isinya. Oleh karena itu, dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik yang membangun dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Etika Kesopanan


Mahasiswa UPI di Lingkungan Masyarakat Sekitar Kampus” ini dapat memberi
manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.

Bandung, 14 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3 Tujuan................................................................................................... 2
1.4 Manfaat................................................................................................. 2

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA........................................................................... 3

2.1 Hakikat Etika........................................................................................ 3


2.2 Hakikat Kesopanan............................................................................... 4
2.3 Hakikat Mahasiswa............................................................................... 4
2.4 Hakikat Masyarakat.............................................................................. 5

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN........................................................ 6

3.1 Metode.................................................................................................. 6
3.2 Alat Pengumpulan Data........................................................................ 6
3.3 Hasil Penelitian..................................................................................... 8

BAB 4 PEMBAHASAN.................................................................................. 9

4.1 Etika Kesopanan Mahasiswa UPI......................................................... 9


4.2 Tanggapan Masyarakat......................................................................... 12
4.3 Peranan Pancasila................................................................................. 14

BAB 5 SIMPULAN DAN REKOMENDASI............................................... 18

5.1 Simpulan............................................................................................... 18
5.2 Rekomendasi......................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 19

LAMPIRAN.................................................................................................... 20

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia terus berjalan begitu juga dengan Indonesia. Saat ini
sangat sulit untuk mempertahankan nilai – nilai Pancasila terutama dalam sistem
etika. Generasi muda kebanyakan lebih mengikuti budaya luar daripada
mengembangkan budaya sendiri. Hal itu menyebabkan nilai – nilai kesopanan
dalam diri generasi muda luntur. Etika sendiri merupakan ilmu yang mempelajari
nilai – nilai yang dianggap baik dan buruk oleh masyarakat serta cara berperilaku
manusia terhadap sesamanya ( Murwerni, 2015 ).

Nilai kesopanan sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Tanpa


adanya sopan santun, harmonisasi dalam masyarakat tidak akan terwujud. Jika
nilai ini diabaikan, rasa saling menghargai dan menghormati sesama dalam
masyarakat akan hilang. Peran mahasiswa dalam mewujudkan nilai kesopanan ini
sangat penting, karena mahasiswa menjadi contoh dan harapan masyarakat dalam
memajukan indonesia.

Masyarakat berpikir bahwa mahasiswa merupakan kalangan yang


berpendidikan. Namun tidak sedikit pula mahasiswa yang tidak tahu bagaimana
beretika yang baik dengan masyarakat, hal itu bisa saja di sebabkan karena faktor
budaya yang berbeda atau pergaulan tanpa pantauan orang tua. Kami memilih
menganalisis masalah kesopanan mahasiswa upi terhadap lingkungan masyarakat
sekitar kampus, agar dapat mengetahui cara mewujudkan harmonisasi antar
mahasiswa dan masyarakat sekitar. Menyadarkan pentingnya etika kesopanan
sesuai pada sila-sila dalam pancasila yang mulai hilang peranannya karena
pengaruh zaman.

1
1.2 Rumusan masalah
Bedasarkan pada latar belakang, kami telah menyusun rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana etika kesopanan mahasiswa UPI di lingkungan masyarakat
sekitar kampus?
2. Bagaimana tanggapan masyarkat mengenai etika kesopanan mahasiswa
UPI?
3. Bagaimana peranan pancasila dalam membentuk etika kesopanan
mahasiswa?

1.3 Tujuan masalah


Adapun tujuan makalah kami berdasar pada rumusan masalah tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui etika kesopanan mahasiswa UPI di lingkungan
masyarakat sekitar kampus,
2. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat mengenai perilaku kesopanan
mahasiswa UPI,
3. Untuk mengetahui peranan pancasila dalam membentuk etika kesopanan
mahasiswa.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat makalah kami berdasar pada rumusan masalah tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Menumbuhkan sikap toleransi antara mahasiswa UPI dengan masyarakat
sekitar kampus,
2. Menyadarkan pentingnya menjadi mahasiswa yang menjunjung tinggi
nilai - nilai kesopanan,
3. Memberikan solusi terhadap masalah kesopanan mahasiswa dengan
pancasila sebagai pedoman

2
BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hakikat Etika

Kata etika yang secara etimologis berasal dari kata Yunani “ethos” yang
berarti adat kebiasaan, watak atau kelakuan manusia. Menurut Bertens (2000),
kata etika juga memiliki 3(tiga) arti. Pertama, etika berarti nilai-nilai dan norma-
norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok yang
mengatur tingkah lakunya. Hal ini bisa diartikan sebagai sistem nilai yang
berfungsi dalam hidup manusia perorangan maupun pada taraf sosial. Kedua,
etika berarti kumpulan asas atau moral yaitu kode etik. Ketiga, berarti ilmu
tentang yang baik atau buruk. Dalam hal ini etika sama artinya dengan filsafat
moral.

Etika mempunyai ciri ciri yang terdiri dari :

1. Etika tetap berlaku meskipun tidak ada orang lain yang menyaksikan,
2. Etika sifatnya absolut atau mutlak
3. Etika terdapat cara pandang dari sisi batiniah manusia
4. Etika juga sangat berkaitan dengan perbuatan atau perilaku manusia.

Jenis etika secara umum etika dapat di bagi menjadi dua jenis :

1. Etika Filosofis adalah suatu etika yang bersumber dari aktivitas berpikir
yang dilakukan oleh manusia. Dengan kata lain, etika merupakan bagian dari
filsafat.
2. Etika Teologis pada dasarnya etika teologis terdapat pada setiap agama.
Etika Teologis ini adalah bagian dari etika secara umum karena mengandung
berbagai unsur etika umum dan dapat dimengerti jika memahami etika
secara umum.

Etika ini erat hubungannya dengan menghargai hak orang lain, yaitu bisa
berkaitan dengan HAM. Menurut undang-undang nomor 39 tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia, menurut UU ini hak asasi manusia adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk tuhan yang

3
maha Esa dan merupakan anugetah-Nya yang wajib dihormati , dijunjung tinggi,
dan dilindungi oleh negara, hukum pemerintah dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Saat kita bersikap
sopan terhadap orang lain, itu sudah merupakan bentuk menghomati dan
menghargai sesama

2.2 Hakikat Kesopanan

Menurut Yule (1996:60) “Politeness in a interaction, can be defined as


the means employed to show awareness of another person’s face.” Kesopanan
dalam pragmatik dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menghormati face atau
citra diri seseorang. Kesopanan merupakan konsep yang penting untuk
dimunculkan agar citra diri sendiri atau penutur terkesan baik dan juga menjaga
citra diri orang lain atau petutur agar tetap dihormati.

Strategi kesopanan ada 2 yaitu :


1. strategi kesopanan positif terjadi dalam kelompok atau lingkungn yang
participants nya memiliki tujuan, keinginan, atau latar belakang pengetahuan
yang sama. strategi ini dimunculkan karena penutur ingin menunjukan kesan
yang baik kepada petutur dan menandakan bahwa penutur ingin mempererat
hubungan sosialnya dengan petutur melalui keinginan dan pandangan yang
sama antara penutur dengan petutur.
2. strategi kesopanan negatif merupakan tindakan mencegah atau
meminimalisasi ancaman terhadap negative face petutur ketika penutur
menginginkan sesuatu dari petutur maka kebebasan dan keinginan petutur
akan terbebani atau terganggu.

2.3 Hakikat Mahasiswa

Mahasiswa adalah orang yang mempunyai kedudukan yang istimewa


dalam masyarakat terutama perannya sebagai agent of change (agen perubahan).
Mahasiswa identik dengan kekritisan berfikir dalam melakukan setiap tindakan.

4
Peran dan fungsi mahasiswa :

1. Iron Stock, yaitu sebagai cadangan masa depan untuk memajukan bangsa
yang akan berperan sebagai pengganti generasi sebelumnya.
2. Agent of change, sebagai pembawa perubahan bangsa kearah yang lebih
baik. Mahasiswa menjadi tumpuan “kebangkitan” bangsa kita untuk lebih
maju lagi.
3. Guardian of value, mampu menjaga dan mencari nilai – nilai kebaikan,
jangan sampai nilai – nilai baik yang dulu itu hilang dan tergantikan dengan
nilai – nilai negatif saat ini akibat budaya global.
4. Moral force, harus memiliki kekuatan moral yaitu kekuatan moral yang baik
dan sebagai mahasiswa harus memiliki acuan dalam berperilaku.
5. Social control, mengontrol kehidupan masyarakat dengan cara menjadi
jembatan antara pemerintah dan masyarakat.

2.4 Hakikat Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok orang dalam sebuah sistem semi tertutup


atau semi terbuka yang sebagian besar interaksinya adalah antara individu-
individu yang berada dalam kelompok tersebut. Menurut Paul B.Harton,
masyarakat adalah sekumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama
dalam waktu relatif cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki
kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok
manusia tersebut.

Unsur-Unsur Masyarakat terdiri dari :

1. Sekumpulan Orang Banyak,


2. Golongan,
3. Perkumpulan (Asosiasi) dan Kelompok.

5
BAB 3

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode

Metode yang kami lakukan adalah metode deskriptif kuantitatif, penelitian


atas apa yang terjadi pada kurang baiknya etika kesopanan mahasiswa terhadap
masyarakat sekitar kampus terutama pada kesopanan mahasiswa terhadap orang
yang usianya yang lebih tua. Sehingga kami melakukan survei dan wawancara
langsung terhadap mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus Universitas
Pendidikan Indonesia dan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram lingkaran
untuk menggambarkan permasalahan yang terjadi.

1. Tempat dan waktu kegiatan


a. Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr.
Setabudhi No. 229 Isola Kec. Sukasari, Kota. Bandung Jawa Barat
40154. Sebagai sampel penelitian dilakukan di delapan fakultas dan
masyarakat sekitar, yaitu Jl. Cilimus dan Jl. Gegerkalong.
b. Waktu kegiatan penelitian
Waktu penelitian dilakukan sejak awal bulan Oktober hingga
pertengahan bulan November.

2. Sasaran dan sampel kegiatan penelitian


Objek yang kita teliti adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
dan masyarakat sekitar kampus. Kami mengambil sampel beberapa orang
dari tiap fakultas yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia dan empat
orang masyarakat yang ada di Cilimus dan Gegerkalong.

3.2 Alat Pengumpul Data

Untuk melengkapi data penelitian kami menggunakan alat pengumpulan


data, antara lain yaitu:

6
1. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan
beberapa pertanyaan kepada responden secara tertulis pada kertas angket
yang telah disediakan. Pertanyaan yang diajukan berbentuk iya, tidak,
kadang-kadang dan alasan.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik penelitan yang dilakukan untuk melengkapi data
yang sudah ada, dengan cara melakukan Tanya jawab kepada perwakilan
pihak mahasiswa dan masyarakt sekitar untuk memperoleh informasi yang
lebih akurat dari narasumber dengan pertanyaan yang telah disiapkan
terlebih dahulu, untuk mahasiswa yaitu:
1. Apakah anda kos atau tidak?
2. Bagaimana etika mahasiswa UPI di daerah tempat tinggal anda?
3. Menurut anda etika kesopanan ada kaitannya atau tidak dengan peranan
pancaasila?
4. Jika ada, sila ke berapa?
5. Menurut anda etika kesopanan mahasiswa dalam masyarakat yang tidak
baik itu seperti apa?
6. Seharusnya etika mahasiswa yang baik itu seperti apa?
7. Setahu anda apa peranan pancasila dalam membentuk etika kesopanan
mahasiswa?

Pertanyaan yang telah disiapkan untuk masyarakat:

1. Bagaimana tanggapan ibu/bapak terhadap adanya mahasiswa UPI


dilingkungan masyarakat?
2. Bagaimana komunikasi antara ibu/bapak dengan mahasiswa?
3. Apakah sempat ada masalah atau mendengar terkait dengan etika
mahasiswa?
4. Menurut ibu/bapa apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya
penurunan etika kesopanan mahasiswa?
5. Apakah ada solusi untuk masalah tersebut?

7
3.3 Hasil Penelitian

Etika merupakan tindakan yang dipercayai masyarakat dalam bertindak.


Etika kesopanan merupakan tingkah laku atau tutur kata yang mencerminkan
kepribadian seseorang. Baik dan buruk penilaian terhadap diri seseorang itu
terlihat ketika ia beretika dengan orang lain seperti apa. Terutama dikalangan
mahasiswa yang memiliki peran penting dalam masyarakat, yang menjadi
pandangan dan sorotan tinggi.

Hasil penelitian sementara ternyata sebagian etika kesopanan mahasiswa UPI


mengalami penurunan. Seperti bagaimana cara menghargai, menghormati
seseorang yang lebih tua. Salah satu faktor terjadinya hal tersebut karena
perkembangan zaman dan pengaruh dari luar. Menurunnya etika kesopanan
mahasiswa juga ada kaitannya dengan peranan pancasila. Kurang sadarnya
mahasiswa terhadap nilai-nilai pancasila yang harus dikaitkan dengan kehidupan
sehari-hari patut untuk diperbaiki.

8
BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Etika Kesopanan Mahasiswa UPI

Universitas Pendidikan Indonesia adalah salah satu PTN yang terkenal dan
berbadan hukum. Banyak mahasiswa dari berbagai daerah yang mengemban
pendidikan di UPI, sehingga etika dan karakter mahasiswa UPI pun berbeda –
beda. Mahasiswa harus mampu beradaptasi dengan lingkungan masyarakat sekitar
kampus upi, terutama dalam beretika sopan santun. Menjalin hubungan yang baik
antar mahasiswa maupun masyarakat menjadi hal penting yang harus diperhatikan
karena hal itu mampu menciptakan keharmonisan bermasyarakat.

Hasil penyebaran angket dilapangan sebagai berikut :

Diagram 4.1.1
Sikap Mahasiswa UPI Saat Berjalan Melewati Masyarakat
10
13%
1
1%

mengucapkan permisi
pura-pura tidak melihat
lainnya

69
86%

Diagram di atas menunjukkan sebagian besar mahasiswa UPI masih


menjunjung tinggi nilai kesopanan terhadap masyarakat sekitar kampus. Hal itu
dikarenakan kesadaran mereka sebagai mahasiswa akan pentingnya beretika
terutama kepada orang tua. Ada juga hal tersebut dilakukan karena terbiasanya
pendidikan yang dilakukan sejak kecil. Mereka juga menyebutkan bahwa hal itu
merupakan adab, budaya, norma yang memang seharunya dilakukan.

9
Meskipun terlihat banyak yang beretika baik atau sopan, ada sebagian kecil
sekitar 1% pura-pura tidak melihat dan 13% bersikap terkadang melakukan
terkadang juga tidak. Mereka mengaku melakukan itu karena keadaan atau
perasaan malu saat melewati orang. Hal tersebut juga terjadi karena adanya
perbedaan budaya etika yang masih belum bisa diesuaikan, ada juga mahasiswa
yang memang kurang peduli terhadap sekitar.

Diagram 4.1.2
Penerapan 3 S (Senyum, Sapa, Salam)

36 Selalu
45%
Kadang-kadang
44
55% Tidak pernah

Diagram di atas menunjukkan perbandingan yang tidak terlalu besar antara


penyataan selalu dan kadang – kadang. Beberapa tanggapan yang digambarkan
pada diagram tersebut menjelaskan bahwa sikap 3S (senyum, sapa, salam) cukup
sering dilakukan oleh mahasiswa dengan alasan hal itu adalah bentuk ramah
tamah dan ibadah. Sebagian ada yang mengatakan bahwa hal itu merupakan
bentuk saling menghargai sesama manusia.

Tetapi ada juga mahasiswa yang enggan menerapkan 3S ini, karena mereka
kurang memperhatikan sekitar dan sedikit canggung bila melakukan itu terhadap
orang yang tidak dikenal. Seseorang yang kurang peduli hanya akan melakukan
senyum saja terhadap orang lain begitupun jika orang itu dikenalnya.

10
Diagram 4.1.3
Memperhatikan cara berbicara dengan orang lain
1 3
1% 4%

Ya
Tidak
Kadang-kadang
Lainnya

75
95%

Diagram di atas menunjukkan bahwa mahasiswa UPI sudah mampu


menempatkan cara berbicara dengan orang lain yang beda usia. Cara berbicara
merupakan gambaran terhadap penilaian diri seseorang. Sebagai seorang yang
berpendidikan, mahasiswa UPI lebih banyak yang memperhatikan cara
berkomunikasi yang baik, terutama pada dosen. Mahasiswa mampu memilih dan
memilah perkataan yang akan dibicarakan. Hal itu merupakan bentuk sopan
santun yang sudah seharusnya dilaksanakan. Memperhatikan cara berbicara juga
merupakan siakp menghormati dan menghargai kepada orang lain, baik usianya di
atas kita maupun di bawah kita.

Untuk 1% yang memilih tidak perlu memperhatikan cara berbicara. Mereka


beranggapan bahwa berkomunikasi itu tidak perlu memandang usia, karena
berbicara santai lebih menyenangkan. Sedangkan 4% sisanya tidak terlalu
memperhatikan cara berbicara karena terkadang lupa dan menyesuaikan
tergantung lawan bicara.

11
Diagram 4.1.4
Masalah Mahasiswa dengan Masyarakat
12
15%

Ya Tidak

68
85%

Jika dilihat dari kasus kasus mahasiswa UPI yang melanggar etika kesopanan
dalam lingkungan masyarakat sekitar kampus, mahasiswa upi lebih banyak yang
beretika sopan. Hal itu dapat dilihat pada diagram hasil penelitian bahwa
mahasiswa yang pernah bermasalah sekitar 15% dan 85% nya lagi tidak pernah.
Tetapi jika dibiarkan begitu saja ada kemungkinan pelanggaran tersebut akan
terjadi dan menambah lagi. Karena perkembangan zaman yang akan
mempengaruhi pola fikir dan perilaku seseorang.

4.2 Tanggapan Masyarakat

Masyarakat menganggap mahasiswa sebagai orang – orang yang memiliki


wawasan dan pengetahuan yang luas. Hal itu dikarenakan jenjang pendidikan
yang ditempuh merupakan jenjang paling tinggi. Masyarakat percaya bahwa
mahasiswa merupakan kalangan yang berpendidikan, sehingga perilaku dan
tindakannya harus mencerminkan hal tersebut.

12
Hasil wawancara kami dilapangan menunjukan bahwa :

Tabel 4.2.1
Tabel Sikap Mahasiswa UPI Menurut Masyarakat

Sikap Mahasiswa Jumlah Persentase Keterangan


Baik 2 50% Sudah sopan
Kurang Baik 1 25% Kurang rasa
menghormati
Setengah - setengah 1 25% Hanya sebagian yang
bersikap baik
Jumlah 4 100%

Tabel di atas menunjukkan, tercatat bahwa masyarakat menganggap


mahasiswa UPI sudah memiliki sikap sopan santun yang baik. Tetapi masih ada
juga beberapa mahasiswa yang belum memiliki sopan santun yang baik terhadap
masyarakat. Sebagian masyarakat juga senang dengan adanya mahasiswa yang
tinggal di daerah sekitar UPI (Cilimus atau Gegerkalong). Hal itu karena
mahasiswa menambah keuntungan ekonomi bagi masyarakat sekitar melalui sewa
kos atau usaha dagang. Responden juga mengaku antara masyarakat dan
mahasiswa UPI komunikasi terjalin dengan baik dan tidak ada kesalahpahaman
dalam hal apapun

Selain itu, menurut masyarakat yang mengganggap mahasiswa UPI kurang


baik sikapnya dikarenakan masih kurangnya sopan santun terhadap masyarakat
sekitar. Menurut salah satu narasumber, banyak mahasiswa yang sering lewat
begitu saja saat melewati masyarakat yang sedang berkumpul. Mereka tidak
mengucapkan permisi atau pun punteun dalam bahasa sunda. Selain itu ada
beberapa mahasiswa yang tinggal di kosan, mereka terlalu berisik sehingga
mengganggu kenyamanan penghuni kos lain.

Kami juga mewawancarai narasumber mengenai permasalahan yang


pernah disebabkan oleh mahasiswa UPI di lingkungan masyarakat. Berikut
hasilnya :

13
Tabel 4.2.2

Tabel Ada Tidaknya Permasalahan yang disebabkan oleh Mahasiswa UPI

Keterangan Jumlah Persentase


Ada 3 75%
Tidak 1 25%
Jumlah 4 100%

Tabel di atas menunjukan, tercatat bahwa 3 orang responden mengakui


pernah ada masalah yang disebabkan mahasiswa UPI di daerahnya dan 1 orang
responden mengakui tidak ada mahasiswa UPI yang menyebabkan masalah di
daerahnya. Masalah yang disebabkan oleh mahasiswa UPI itu adalah membawa
pasangan kedalam kamar kos dan berbuat hal asusila. Mereka melanggar aturan
yang telah ditetapkan pemilik kos. Tetapi saat ini masalah – masalah kecil yang
sering terjadi di lingkungan masyarakat adalah mahasiswa UPI yang membuat
kebisingan sampai tengah malam dan mengganggu waktu istirahat orang lain.

Responden menganggap masalah tersebut disebabkan karena kurangnya


pengawasan orangtua akibat tempat tinggal yang terpisah. Mereka sebagai
masyarakat sekitar juga kurang mengawasi perilaku mahasiswa UPI yang tinggal
di daerahnya. Hal itu bisa juga disebabkan karena pergaulan bebas yang tanpa
batas dan lingkungan pertemanan yang kurang baik.

4.3 Peranan Pancasila

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, memegang peranan


penting dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia, salah satunya
a d a l a h “Pancasila sebagai suatu sistem etika”. Kata “etika” disini memiliki tiga
makna (Sudarminta, 1997). Arti pertama adalah sebagai “sistem nilai”. Kata
“etika” di sini berarti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan
hidup atau sebagai pedoman penilaian baik buruknya perilaku manusia, baik
secara individual maupun sosial dalam suatu masyarakat. Arti kedua adalah “kode
etik” ,yaitu sebagai kumpulan norma dan nilai moral yang wajib diperhatikan oleh
pemegang profesi tertentu. Arti ketiga adalah ilmu yang melakukan refleksi kritis
dan sistematis tentang moralitas.

14
Peranan pancasila dalam membentuk etika kesopanan terdapat dalam dua sila
Pancasila yaitu dalam sila pertama dan kedua. Sila pertama ,disebutkan bahwa
“Ketuhanan Yang Maha Esa” bahwa Etika Kehidupan Berbangsa merupakan
rumusan yang bersumber dari ajaran agama khususnya yang bersifat universal dan
nilai nilai luhur budaya bangsa yang tercermin dalam Pancasila sebagai acuan
dasar dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku dalam kehidupan bernegara.

Sila kedua menyeebutkan bahwa “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”


bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan, setiap kebijakan yang diambil para
penyelenggara pemerintahan harus senantiasa berperikemanusiaan yang adil dan
beradab. Selain daripada itu dalam sila kedua ini mengingatkan bahwa pentingnya
menjadi manusia yang adil terhadap sesama dan beradab/beretika dalam pedoman
bertingkah laku.

Hasil pengisian angket oleh responden dari mahasiwa UPI dari berbagai
fakultas adalah sebagai berikut :

Diagram 4.3.1
Tanggapan Mahasiswa tentang pentingnya Pancasila

30
30%
Sangat Penting
Biasa Saja
Tidak Penting
Lainnya
70
70%

Diagram diatas menunjukkan bahwa 70% mahasiswa UPI menganggap


“Sangat Penting” tentang Pancasila dalam membentuk etika kesopanan
,diantaranya memberi alasan bahwa “Dalam sila ke-2 disebutkan bahwa
pentingnya kemanusiaan yang beradab”. Selain itu ada beberapa yang memberi
alasan yang sama bahwa “Pancasila sebagai dasar atau landasan kehidupan dan
pengatur tingkah laku”

15
Selain itu dari diagram diatas tercatat bahwa 30% mahasiswa UPI
menganggap “Biasa saja” tentang Pancasila dalam membentuk etika kesopanan
,diantaranya memberi alasan bahwa “Masih banyaknya mahasiswa yang belum
mengerti arti dari pancasila”.

Diagram mengenai tanggapan mahasiswa UPI tentang peranan pancasila


dalam membentuk sikap kesopanan mahasiswa

Diagram 4.3.2
10 Peranan Pancasila
10%

Sebagai acuan dalam ;


mengerjakan sesuatu
sesuai dengan
50
50%
40
40% ;

Diagram diatas menunjukkan bahwa 50% mahasiswa UPI menganggap


peranan pancasila dalam membentuk sikap kesopanan mahasiswa yaitu “Sebagai
acuan dalam mengerjakan sesuatu sesuai kemanusiaan yang adil dan beradab”
mungkin maksudnya disini agar menjadi manusia yang beradab dan mempunyai
etika khususnya etika kesopanan.

Diagram diatas menunjukkan pula bahwa 40% mahasiswa UPI


menganggap peranan pancasila dalam membentuk sikap kesopanan mahasiswa
yaitu “Sebagai acuan dalam berperilaku ,sesuai dengan sila pertama pancasila”
mungkin maksudnya disini agar menjadi manusia yang menjunjung tinggi
kesopanan ,tanggung jawab dan toleransi yang sesuai nilai nilai agama dalam
pancasila sila pertama.

16
Selain itu tercatat 10% dari keseluruhan responden menjawab tidak tahu
peranan pancasila dalam membentuk sikap kesopanan mahasiswa.

17
BAB 5
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan

Etika merupakan nilai – nilai yang dipegang teguh oleh seseorang untuk
mengatur tingkah laku. Nilai kesopanan sangat penting untuk dimiliki
mahasiswa karena mahasiswa mempunyai peran penting dalam masyarakat.
Mahasiswa harus memperhatikan ucapan, perbuatan, dan sikap nya dalam
kehidupan bermasyarakat. Jika timbul suatu masalah maka mahasiswa harus
mampu bertanggung jawab terhadap apa yang diperbuatnya.

Peran pancasila sangat penting dalam membentuk mahasiswa agar memiliki


nilai – nilai kesopanan. Penerapan sila pertama sampai terakhir harus mampu
dilaksanakan seoaratng mahasiswa. Pancasila bukan hanya sekedar dihafalkan
dan dilafalkan, tetapi perlu untuk diamalkan. Mahasiswa harus menyadari
pentingannya besikap sopan santun sesuai dengan pengamalan sila – sila dalam
pancasila.

5.2 Saran

Menumbuhkan kesadaran akan nilai – nilai Pancasila juga sangat penting


untuk membentuk karakter mahasiswa.Mengadakan sosialisasi tentang
pentingnya tatakrama pada perilaku diri agar membentuk karakter melalui
seminar atau pembelajaran sejak dini di sekolah.

18
DAFTAR PUSTAKA

Laily, N., & Anantika, N. R., (2018). Pendidikan Etika dan Perkembangan Moral
Mahasiswa Akuntansi. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 13, No.
1. 11 – 19

Ramadhan, R. (2017, april 3). Implementasi Norma Kesopanan Pada Perilaku


Mahasiswa Pendatang di Desa Gonilan Kec.Kartasura Kab. Sukoharjo.
pp. 2-5.

Setiadi, E. M. (2007). Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan


Tinggi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Ubaedillah, A., & Rozak, A. (2013). Pendidikan Kewarga[negara]an (Civic


Education) Dmokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani.
Jakarta : ICCE UIN

Urnawan, S. A. (2014). Hubungan Antara Motivasi Belajar Mahasiswa Aktivi


dengan Pretasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi,
51.

Yule, G. (1996). Pragmatics. London: Oxford University Press.

Winaryo. (2017). Paradigma Baru Pendidikan Pancasila. Jakarta : PT Bunu


Aksara Group

Wireksosuharjo, S. (2014). Berfilsafat menuju Ilmu filsafat Pancasila. Yogyakarta


: CV Andi Offset

Krissantono. (1976). Pandangan Presiden Soekarno tentang Pancasila. Jakarta :


CSIS

Abdillah, F. (1996). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta : Balai


Pustaka

19
LAMPIRAN

PERTANYAAN WAWANCARA :

Untuk Masyarakat

1. Bagaimana tanggapan ibu/bapak terhadap adanya mahasiswa UPI


dilingkungan masyarakat?
2. Bagaimana komunikasi antara ibu/bapak dengan mahasiswa?
3. Apakah sempat ada masalah atau mendengar terkait dengan etika
mahasiswa?
4. Menurut ibu/bapa apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya
penurunan etika kesopanan mahasiswa?
5. Apakah ada solusi untuk masalah tersebut?

Hasil Wawancara

Narasumber 1 : Bu S

1. Senang aja, lumayan nambah penghasilan karena saya punya tempat kosan
2. Baik, dengan anak kosan saya juga baik – baik saja. Tidak ada yang aneh
-aneh.
3. Kalau sekarang tidak ada, kalau dulu pernah tapi sudah selesai.
Masalahnya karena ada anak laki – laki yang bawa pacarnya ke kosan. Ya
begitulah
4. Karena kurang pengawasan dari orangtua jadi seperti itu
5. Itu seharusnya kesadaran dari mahasiswanya saja.

Narasumber 2 : Bu T

1. Bersyukur, jadi saya bisa buka usaha dagang alhamdulillah laku setiap hari
2. Baik, karena ibu kan dagang jadi ngobrolnya ya kalau mahasiswanya beli
dagangan saja.
3. Engga, saya ga pernah denger.

20
4. Mungkin karena jauh dari orang tua, jadinya tidak terkontrol.
5. Orangtua harusnya terus mengawasi, kalau bisa sering – sering
menjenguk.

Narasumber 3 : Pa T

1. Selama tidak mengganggu tidak apa – apa. Ada yang baik ada yang engga
2. Cukup baik
3. Iya ada, kadang mahasiswa sering membuat kebisingan yang mengganggu
ketertiban masyarakat sekitar, apalagi ditengah malam biasanya.
4. Mungkin karena kebiasaan diri sendiri, akibat sikap dan lingkungannya
5. Ditegur dan diingatkan pokoknya jangan sampai dibiarkan

Narasumber 4 : Bu A

1. Sedikit terganggu, karena saya tinggal di lingkungan dekat kos - kosan dan
sering melihat anak kos membawa lawan jenis ke kosannya.
2. Kurang baik, karena saya pernah menegur tapi diacuhkan
3. Ada, masalah yang membawa lawan jenis ke kosannya
4. Pasti karena pergaulan bebas, bisa dibilang kurang iman sama allah
5. Jika sudah keterlaluan, diperingati tidak di dengar. Yaa harus bersedia
meninggalkan daerah ini.

Untuk Mahasiswa

1. Apakah anda kos atau tidak?


2. Bagaimana etika mahasiswa UPI di daerah tempat tinggal anda?
3. Menurut anda etika kesopanan ada kaitannya atau tidak dengan peranan
pancaasila?
4. Jika ada, sila ke berapa?
5. Menurut anda etika kesopanan mahasiswa dalam masyarakat yang tidak
baik itu seperti apa?
6. Seharusnya etika mahasiswa yang baik itu seperti apa?

21
7. Setahu anda apa peranan pancasila dalam membentuk etika kesopanan
mahasiswa?

Hasil wawancara

FPOK

Narasumber: ZS dan AM

1. Tidak kost
2. Melihat etika di fpok baik kecuali luar fpok
3. Ada kaitannya dengan pancasila
4. Sila ke-2
5. Kasus mahasiswa yang berkeliaran malam hingga menggangu masyarakat
- Kurang sopan dalam berbicara
6. -Menyayangi usia yang lebih muda menghormati usia yang lebih tua
- Mengucapkan permisi
7. – HAM/ Menuntut hak
- Menghargai hak orang lain

FIP

Narasumber: NJ

1. Tidak kost
2. Di fip etika nya baik. Tapi ada saja yang kurang sopan dalam berbahasa
3. Ada
4. Sila ke-1
5. Tidak ramah
6. Memperhatikan penggunaan bahasa
7. – pancasila sebagai dasar
- Di dalam sila-sila pancasila terdapat nilai-nilai yang sudah diatur

FPTK

Narasumber: KR

1. Kost

22
2. Sejauh ini masih terlihat baik
3. Ada
4. Semua berkaitan.
5. -Berbicara yang kurang sopan kepada yang lebih tua
- Tidak mentaati peraturan
6. Mengucapkan permisi
7. Sila ke-1 yang mencerminkan sesuai aturan agama. Jika sila ke-1 nya
ditaati maka sila sila yang lainnya juga akan ditaati lebih baik

FPIPS

Narasumber : CC

1. Kost
2. Individual
3. Ada
4. Sila 1 hak memiliki agama dan toleransi
5. Jarang menerapkan sopan santun
6. Menjaga sopan santun
7. Sila 1, dengan agama dan toleransi

FPBS

Narasumber : H

1. Kos
2. Sudah baik untuk mahasiswa FPBS
3. Ada
4. Sila ke 2 yaitu adil dan beradap hal itu berarti, kita harus menghargai hak
yang dimiliki orang lain

FPEB

Narasumber : DH

1. Tidak kos
2. Melihat dari teman – teman saya, mereka sudah melaksanakan tanggung
jawab, ramah, dan taat aturan baik di UPI maupun ditempat kos

23
3. Ada
4. Sila ke 2 , pedoman agar lebih beretika
5. Tidak taat aturan, tidak sopan dan tidak ramah
6. Tidak mengganggu ketenangan orang lain dan taat pada ibu kos
7. Sila ke 2, jika berada disuatu tempat maka taati tata tertib dan aturan yang
ada di tempat tersebut.

FPSD

Narasumber :

1. Kos
2. Tidak menyimpang dan masih wajar – wajar saja
3. Ada, sangat berkaitan
4. Sila ke 2
5. Yang tidak mencerminkan mahasiswa, tidak mencontohkan hal baik
6. Yang dapat dicontoh masyarakat, tidak mengganggu
7. Sebagai dasar dan pedoman

FPMIPA

Narasumber :

1. Tidak kos
2. Baik
3. Ada (Mencankup nila – nilai dan norma yang sudah diatur)
4. Sila ke 2
5. Cara berbicara menggunakan bahasa kasar
6. Mengamalkan mata kuliah dalam kehidupan sehari – hari, menghargai
orangtua
7. Sebagai pedoman

PERTANYAAN ANGKET

1. Bagaimana sikap anda ketika berjalan melewati masyarakat?

24
a. Mengucapkan permisi
b. Pura – pura tidak melihat
c. Lainnya
2. Apakah anda menerapkan 3 S (Senyum, Sapa, Salam) terhadap
masyarakat sekita kampus UPI?
a. Selalu
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
3. Apakah anda memperhatikan cara berbicara anda daengan orang yang
berbeda usia?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang – kadang
d. Lainnya
4. Apakah anda pernah memiliki masalah dengan masyarakat sekitar
kampus?
Ya/ Tidak
5. Jika iya, masalah apa dan bagaimana? Jika tidak tolong berikan tanggapan
anda terhadap masalah yang sering terjadi antara mahasiswa dengan
masyarakat sekitar! (contoh seperti tidak ada sopan santun, bising, dan
tawuran).
6. Menurut anda, apakah Pancasila penting dalam membentuk etika
kesopanan mahasiswa
a. Sangat Penting
b. Biasa saja
c. Tidak Penting
7. Apa saja peranan pancasila dalam membentuk sikap kesopanan
mahasiswa?

Hasil Penyebaran Angket

Kami menggunakan angket kertas dengan menyebarkan ke 8 fakultas di UPI.


Kami memiih sampel 10 orang untuk tiap fakultas. Jadi, ada sebanyak 80 angket
yang kami sebar. Hasil persentase dari angket ini dijelaskan dalam pembahasan.

25
FOTO – FOTO

26
27

Anda mungkin juga menyukai