Disusun oleh :
SOPATER NDRURU
6223311038
PJKR III H 2022
i
KATA PENGANTAR
Syukur atas kehadirat Tuhan yang maha esa. Dengan rahmat nya sehingga tugas Critical Book
Review ini terlaksanakan dengan baik Critical Book Review ini disusun dalam rangka salah
satu tugas dari Ibu Dosen Pendidikan Pancasila Ibu Putri Sari Margaret Julianty Silaban, S.e,
M.Si
Dan harapan saya semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi tugas ini agar
menjadi lebih baik lagi.
Penulis menyadari bahwa kemampuan yang penulis miliki masih sangat terbatas dalam
menyusun modul ini, sehingga masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu dengan
kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan masukan dan saran untuk perbaikan Critical
Book Review Harapan penulis semoga Critical Book Review ini dapat membantu dan
bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Sopater Ndruru
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Identitas Jurnal................................................................................................1
1.2 Penjelasan Terkait Jurnal Kedalam Mata Kuliah........................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................4
2.1 Resume Jurnal..................................................................................................4
2.1.1 Jurnal Utama..........................................................................................4
2.1.2 Jurnal Perbanding ................................................................................5
BAB III HASIL PEMBAHASAN..................................................................................8
3.1 Latar Belakang Masalah yang Dikaji............................................................7
3.2 Permasalahan yang Dikaji..............................................................................7
3.3 Kajian Teori/Konsep yang Digunakan...........................................................7
3.4 Metode yang Digunakan................................................................................10
3.5 Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Jurnal.....................................10
BAB IV PENUTUP........................................................................................................13
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................13
4.2 Saran................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Jurnal Pembanding
1
1.2 Penjelasan Terkait Jurnal Kedalam Mata Kuliah
Jurnal tentang gotong royong memiliki relevansi yang kuat dengan mata kuliah
pendidikan Pancasila karena mereka saling melengkapi dalam konteks penerapan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa poin relevansi tersebut:
Nilai Solidaritas: Gotong royong merupakan praktik sosial yang mencerminkan nilai
solidaritas, yang merupakan salah satu nilai Pancasila. Melalui penelitian dalam jurnal
tersebut, siswa dapat memahami bagaimana solidaritas diimplementasikan dalam
masyarakat dan bagaimana hal ini sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Nilai Keadilan Sosial: Pancasila menekankan pentingnya keadilan sosial. Jurnal
tentang gotong royong dapat membantu siswa memahami bagaimana praktik-praktik
gotong royong dapat berkontribusi pada menciptakan masyarakat yang lebih adil,
yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Pendidikan Karakter: Pendidikan Pancasila sering kali menekankan pembentukan
karakter yang baik. Jurnal tentang gotong royong dapat menjadi studi kasus yang baik
untuk memahami bagaimana praktik gotong royong dapat membentuk karakter positif
dan mengembangkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan disiplin.
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila: Jurnal tersebut dapat memberikan contoh konkret
tentang bagaimana nilai-nilai Pancasila diimplementasikan dalam kehidupan sehari-
hari. Ini membantu siswa melihat hubungan langsung antara teori dan praktik dalam
konteks Pancasila.
Pengembangan Kesadaran Sosial: Pembacaan jurnal tentang gotong royong dapat
membantu siswa mengembangkan kesadaran sosial mereka dan memahami
pentingnya berkontribusi pada masyarakat. Ini juga sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
yang mendorong partisipasi aktif dalam kehidupan sosial dan politik.
Selain nilai-nilai Pancasila, ada beberapa prinsip penting yang sebaiknya ditanamkan
pada mahasiswa selama mereka mengikuti mata kuliah pendidikan Pancasila. Beberapa
prinsip tersebut meliputi:
Kritis dan Analitis: Mahasiswa sebaiknya diajarkan untuk menjadi pembaca,
pemikir, dan pengambil keputusan yang kritis. Mereka harus mampu menganalisis
informasi, mencari sumber yang dapat dipercaya, dan membuat keputusan yang
berdasarkan bukti.
Toleransi: Penting untuk mendidik mahasiswa tentang pentingnya toleransi
terhadap perbedaan pendapat, agama, budaya, dan latar belakang lainnya. Ini
mencerminkan nilai Bhinneka Tunggal Ika, yang merupakan salah satu moto
Pancasila.
Kepemimpinan: Mahasiswa sebaiknya diajarkan untuk menjadi pemimpin yang
efektif dan beretika. Mereka harus memahami tanggung jawab mereka terhadap
masyarakat dan bangsa, serta bagaimana memimpin dengan integritas dan
keadilan.
Kebersamaan: Prinsip gotong royong dan semangat kebersamaan sebaiknya
ditanamkan pada mahasiswa. Mereka harus memahami pentingnya bekerja sama
dalam tim, berkontribusi pada masyarakat, dan saling membantu.
2
Etika: Mahasiswa harus memahami dan menerapkan etika yang kuat dalam semua
aspek kehidupan mereka, termasuk dalam studi, pekerjaan, dan interaksi sosial.
Etika yang baik mencerminkan nilai-nilai Pancasila seperti kejujuran, keadilan,
dan kesetaraan.
Pengabdian Masyarakat: Mahasiswa sebaiknya diajarkan untuk memiliki
semangat pengabdian kepada masyarakat dan negara. Mereka dapat memahami
bahwa pendidikan mereka seharusnya tidak hanya untuk kepentingan pribadi,
tetapi juga untuk kemajuan bangsa dan masyarakat.
Kreativitas dan Inovasi: Pendidikan Pancasila juga seharusnya merangsang
kreativitas dan inovasi. Mahasiswa harus diajarkan untuk mencari solusi kreatif
terhadap masalah sosial dan memajukan kemajuan teknologi dan pengetahuan.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, mahasiswa akan lebih siap untuk menghadapi
tantangan yang ada dalam kehidupan pribadi, akademik, dan profesional mereka sambil tetap
setia pada nilai-nilai Pancasila dan menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
hajatan. Ketiga, gotong-royong dalam menolong tetangga yang sedang mengalami
kesusahan, seperti memberikan bantuan finansial atau tenaga dalam situasi darurat.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah praktik gotong-royong merupakan bentuk
pelestarian nilai-nilai Pancasila dan revitalisasi karakter bangsa Indonesia. Praktik ini
melibatkan semua elemen masyarakat dalam membangun hidup bersama yang harmonis,
bersaudara, dan damai. Praktik gotong-royong juga memiliki peran penting dalam
membangun dialog, kerjasama, dan saling menghormati, serta nilai-nilai agama dalam
masyarakat Indonesia. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk melengkapi data tentang
praktik gotong- royong di berbagai wilayah Indonesia.
5
suatu wujud dari sikap nasionalisme atau cinta tanah air yang direalisasikan dalam kehidupan
sehari-hari di lingkungan sekolah dasar
Pancasila dengan nilai kegotong-royongannya dapat memberikan sumbangan yang
dapat dijadikan sebagai nilai dan pilar utama bagi mekarnya nasionalisme dan ketahanan
nasional di Indonesia. Pada hakikatnya ilmu pengetahuan terdiri atas dua hal, yaitu
pengetahuan yang mengembangkan akal manusia, sehingga ia dapat menentukan suatu
tindakan tertentu dan pengetahuan mengenai perbuatan itu sendiri. Dengan demikian
penanaman nilai karakter gotong royong sebagai pengamalan nilai sila-sila pancasila dapat
mencerminkan tindakan saling menghargai, tumbuh semangat kerja sama dan bahu membahu
dalam menyelesaikan sesuatu demi keutuhan dan ketahanan di lingkungan sehari hari.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa
penanaman nilai gotong royong sebagai pengamalan makna sila-sila pancasila telah dilakukan
oleh guru di sekolah dasar. Dalam penanaman nilai gotong royong ini upaya yang digunakan
oleh guru yaitu dengan mengadakan perlombaan lingkungan bersih dari setiap kelas.
Penanaman ini dilakukan dengan tujuan agar peserta didik dalam membersihkan lingkungan
dengan teman sekelasnya dapat memiliki jiwa yang selalu mau menerima adanya
keberagaman dan kebersamaan dari berbagai perbedaan yang ada di lingkungan sekolah
maupun di luar sekolah.
6
BAB III
HASIL PEMBAHASAN
B. Jurnal Pembanding
Dalam penelitian ini, kajian teorinya berfokus pada nilai gotong royong dan
pengamalan sila Pancasila dalam konteks pendidikan di sekolah dasar. Nilai gotong royong
merupakan salah satu nilai yang penting dalam budaya Indonesia, yang mengajarkan tentang
kerjasama, saling membantu, dan kebersamaan dalam menjalankan tugas dan kegiatan
bersama.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosial-konstruktivisme. Teori ini
mengemukakan bahwa individu belajar melalui interaksi sosial dan konstruksi bersama
dengan orang lain. Dalam konteks penelitian ini, peserta didik belajar dan menginternalisasi
nilai gotong royong melalui interaksi dengan guru dan teman sebaya dalam kegiatan gotong
royong di sekolah. Selain itu, penelitian ini juga mengacu pada teori pendidikan karakter.
Teori ini menekankan pentingnya pendidikan karakter dalam membentuk sikap, nilai, dan
perilaku positif pada peserta didik. Dalam penelitian ini, pendidikan karakter dilakukan
melalui penanaman nilai gotong royong, yang bertujuan untuk mengembangkan sikap
kebersamaan, toleransi, dan saling menghormati pada peserta didik.
Selain itu, penelitian ini juga mengaitkan penanaman nilai gotong royong dengan pengamalan
sila Pancasila. Sila Pancasila yang relevan dalam konteks penelitian ini adalah sila ke-3
"Persatuan Indonesia". Penelitian ini menggambarkan bagaimana penanaman nilai gotong
royong di sekolah merupakan pengamalan sila Pancasila, karena nilai gotong royong
merupakan landasan dalam mencapai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
bermasyarakat. Dengan menggunakan kajian teori ini, penelitian ini dapat menjelaskan
pentingnya penanaman nilai gotong royong dalam pendidikan karakter peserta didik di
sekolah dasar, serta menghubungkannya dengan pengamalan sila Pancasila sebagai landasan
dalam mencapai persatuan dan kesat.
8
3.4 Metode yang Digunakan
A. Jurnal Utama
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam sebagai instrumen
pengumpulan data. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan Interpretative
Phenomenological Analysis (IPA) sebagai kerangka analisis data.
B. Jurnal Pembanding
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif deskriptif. Data diperoleh melalui teknik pengumpulan data seperti
wawancara, observasi, dan dokumentasi.
9
B. Jurnal Pembanding
Kelebihan
Keakuratan dan keandalan informasi: Jurnal ilmiah biasanya melalui proses peer
review yang ketat, di mana artikel-artikelnya diperiksa oleh para ahli dalam bidang
yang relevan. Hal ini memastikan bahwa informasi yang disajikan dalam jurnal
tersebut akurat dan dapat diandalkan.
Sumber informasi yang terpercaya: Jurnal ilmiah sering kali dianggap sebagai sumber
informasi yang terpercaya dan dihormati dalam dunia akademik. Artikel-artikel dalam
jurnal tersebut telah melalui proses seleksi dan evaluasi yang ketat sebelum
diterbitkan.
Update dengan penelitian terbaru: Jurnal ilmiah sering kali menerbitkan penelitian-
penelitian terbaru dan temuan-temuan terkini dalam bidang tertentu. Hal ini
memungkinkan pembaca untuk tetap terkini dengan perkembangan terbaru dalam
bidang yang diminati.
Kekurangan
Akses terbatas: Beberapa jurnal ilmiah hanya dapat diakses oleh pelanggan atau
institusi tertentu yang berlangganan. Hal ini dapat membatasi akses bagi pembaca
yang tidak memiliki akses ke jurnal tersebut.
Biaya tinggi: Beberapa jurnal ilmiah mengenakan biaya tinggi untuk mengakses
artikel- artikelnya. Hal ini dapat menjadi hambatan bagi pembaca yang tidak mampu
membayar biaya tersebut.
Keterbatasan ruang: Artikel dalam jurnal sering kali memiliki batasan ruang yang
ketat, sehingga penulis harus memadatkan informasi mereka dalam jumlah kata yang
terbatas. Hal ini dapat mengurangi kedalaman dan rincian informasi yang dapat
disajikan dalam arti
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
"Praktik Gotong Royong sebagai Implementasi Nilai-Nilai Pancasila," telah
diungkapkan sejumlah aspek penting yang berkaitan dengan peran gotong royong dalam
mewujudkan nilai-nilai Pancasila di masyarakat. Penelitian ini menyoroti pentingnya
kolaborasi dan partisipasi aktif dalam membangun harmoni sosial, yang merupakan salah satu
pilar utama Pancasila. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa praktik gotong royong
mampu memperkuat nilai-nilai demokrasi, persatuan, dan keadilan sosial yang ada dalam
Pancasila. Selain itu, gotong royong juga menjadi wujud konkret dari semangat gotong
royong yang menjadi nilai dasar dalam budaya Indonesia. Oleh karena itu, makalah ini
memperkuat pemahaman tentang pentingnya gotong royong sebagai implementasi nilai-nilai
Pancasila yang berperan dalam membangun masyarakat yang lebih bersatu, adil, dan
demokratis.
Dalam konteks kesimpulan lainnya, dapat dinyatakan bahwa makalah ini berhasil
membuktikan bahwa praktik gotong royong adalah salah satu cara efektif untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Praktik gotong royong
membantu mengatasi berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan budaya yang dihadapi oleh
masyarakat Indonesia. Dengan melibatkan masyarakat dalam aksi gotong royong, kita dapat
menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, adil, dan harmonis, sejalan dengan prinsip-
prinsip yang terdapat dalam Pancasila. Dalam era modern ini, praktik gotong royong tetap
relevan dan perlu ditingkatkan agar Pancasila dapat terus menjadi landasan moral dan etika
bagi bangsa Indonesia dalam membangun masa depan yang lebih baik.
4.2 Saran
1. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Penting untuk terus mengedukasi masyarakat tentang
nilai-nilai Pancasila dan peran penting gotong royong dalam mewujudkannya. Ini dapat
dilakukan melalui program-program pendidikan, seminar, dan kampanye sosial.
2. Penguatan Praktik Gotong Royong: Dukung inisiatif gotong royong di berbagai tingkatan,
termasuk di lingkungan lokal, sekolah, dan komunitas. Penguatan praktik gotong royong
akan memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam tindakan nyata.
3. Peran Pemerintah: Pemerintah juga memiliki peran kunci dalam mempromosikan gotong
royong. Mereka dapat memberikan insentif, sumber daya, dan dukungan kebijakan yang
diperlukan untuk mendorong praktik gotong royong.
4. Pengembangan Etika Kerja: Gotong royong dapat diterapkan dalam dunia kerja dengan
mendorong etika kerja yang kuat, seperti saling membantu sesama kolega dan berpartisipasi
dalam kegiatan sosial bersama.
5. Penelitian dan Evaluasi: Teruskan penelitian yang mendalam tentang dampak praktik
gotong royong terhadap masyarakat dan bagaimana hal ini berkaitan dengan nilai-nilai
Pancasila. Evaluasi secara rutin dapat membantu mengukur efektivitas implementasi.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=praktik+gotong+royong+dalam
+kehidupan+bermasyarakat&btnG=#d=gs_qabs&t=1693737459445&u=%23p%3Dne
9rYsufDYEJ
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=penanaman+nilai+gotong+royo
ng+sebagai+pengamalan+sila+pancasila&btnG=#d=gs_qabs&t=1693737499528&u=
%23p%3DJK6v7kv9FysJ
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=implementasi+gotong+royong
+dalam+program+penyediaan+air+bersih&btnG=#d=gs_qabs&t=1693737530835&u
=%23p%3DNd1ce7837QUJ
12