Anda di halaman 1dari 17

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

TUGAS CRITICAL JURNAL REVIEW

Disusun Oleh:

M. REZA PRATAMA HARAHAP (4183250014)

ILMU KOMPUTER - A

Dosen Pengampu

Najuah, S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana
telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya, sehingga mampu
menyelesaikan tugas Critical Jurnal Review. Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah saya yaitu Pendidikan Pancasila.
Tugas Critical Jurnal Review ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan kita semua. Saya menyadari bahwa tugas Critical Jurnal Review ini masih jauh
dari kesempurnaan, Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya
mohon maaf. Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas Critical Jurnal
Review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya, Atas perhatiannya saya
mengucapkan terimakasih.

Medan, Oktober 2019

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I INFORMASI ARTIKEL JURNAL YANG DILAPORKAN
1.1 Informasi Lengkap Identitas Jurnal yang Dilaporkan............................1

BAB II PEMBAHASAN SECARA UMUM JURNAL YANG DIREVIEW

2.1 Ringkasan Jurnal 1.................................................................................2


2.2 Ringkasan Jurnal 2.................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN


3.1. Latar Belakang Masalah yang Dikaji....................................................6
3.2. Permasalahan yang Dikaji....................................................................7
3.3 Kajian Teori/ Konsep yang Digunakan.................................................8
3.4 Analisis Critical Jurnal Review.............................................................10
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan............................................................................................12
4.2 Saran......................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................13

ii
BAB I
INFORMASI ARTIKEL JURNAL YANG DILAPORKAN

1.1 Informasi Lengkap Identitas Jurnal yang Dilaporkan

Jurnal 1

Judul Arikel : PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI


KALANGAN MAHASISWA
Nama Jurnal : Jurnal Al-Ta’lim
Edisi Terbit : VI
Pengarang Artikel : Rosa Susanti
Penerbit : STKIP Abdi Pendidikan Payakumbuh
Kota Terbit : Payakumbuh
Nomor ISSN :-
Alamat Situs :-

Jurnal 2

Judul Artikel : KONTRIBUSI MATA KULIAH PANCASILA


DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER
MAHASISWA
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan, Komunikasi, dan Pemikiran
Hukum Islam
Edisi Terbit : VI
Pengarang Artikel : Eko Budiywono
Penerbit : Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA)
Banyuwangi
Kota Terbit : Banyuwangi
Nomor ISSN : 1978 - 4767
Alamat Situs :-

1
BAB II
PEMBAHASAN SECARA UMUM TENTANG JURNAL YANG AKAN DI REVIEW

2.1 Ringkasan Jurnal 1


1. Pengertian Pendidikan Karakter

Menurut Kemendiknas (2011, 6) Pendidikan karakter adalah usaha menanamkan


kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap dan
bertindak bersadarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Dan juga
pembangunan karakter dilakukan dengan pendekatan sistematik dan integrative dengan
melibatkan keluarga, satuan pendidikan, pemerintah, masyarakat sipil, anggota legsilatif,
media massa, dunia usaha, dan dunia industry (Kemendiknas, 2010).

Menurut Murphy (1998, 22) pendidikan karakter adalah pendidikan yang


didasarkan pada nilai-nilai etika inti berakar dalam masyarakat demokratis, khususnya,
penghar- gaan, tanggung jawab, kepercayaan, keadilan dan kejujuran, kepedulian, dan
kemasyarakatan kebajikan dan kewarganegaraan. Dari penger- tian di atas nampak bahwa
pendidikan karakter mengacu pada proses penanaman nilai, berupa pemahaman-
pemahaman, tata cara merawat dan menghidupi nilai-nilai itu, serta bagaimana seorang
siswa memiliki kesempatan untuk dapat melatihkan nilai-nilai tersebut secara nyata

2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan karakter

Pendidikan memiliki peran fundamental di dalam pengembangan personal dan


sosial, untuk mempercepat laju pembangunan manusia yang harmonis sehingga dapat
mengentaskan manusia dari kemiskinan, ketertinggalan, kebodohan, kekerasan, dan
peperangan, begitu juga dengan pendidikan karakter. Menurut Kemendiknas (2011, 2)
Pendidikan karakter bertujuan mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter
bangsa yaitu Pancasila, meliputi : (1) mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia berhati baik, berpikiran baik, dan berprilaku baik; (2) membangun bangsa yang
berkarakter Pancasila; (3) mengembangkan potensi warganegara agar memiliki sikap
percaya diri, bangga pada bangsa dan negaranya serta mencintai umat manusia.

2
Ramli (2003) menambahkan bahwa pendidikan karakter memiliki esensi dan
makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah
membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan
warga Negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang
baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum
adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan
bangsanya. Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan
di Indonesia adalah pendidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber
dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda.

Pusat Kurikulum Kemendiknas (2010) menyatakan bahwa secara khusus


pendidikan karakter memiliki tiga fungsi utama, yaitu:

a. Pembentukan dan Pengembangan

Potensi Pendidikan karakter berfungsi mem- bentuk dan mengembangkan


potensi manusia atau warga negara Indonesia agar berpikiran baik, berhati
baik, dan berperilaku baik sesuai dengan falsafah hidup Pancasila.

b. Perbaikan dan Penguatan

Pendidikan karakter berfungsi memperbaiki karakter manusia dan warga


negara Indonesia yang bersifat negatif dan memperkuat peran keluarga, satuan
pendidikan, masyarakat, dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan
bertanggung jawab dalam pengembangan potensi manusia atau warga negara
menuju bangsa yang berkarakter, maju, mandiri, dan sejahtera.

c. Penyaring

Pendidikan karakter bangsa berfungsi memilah nilai-nilai budaya bangsa


sendiri dan menyaring nilai-nilai budaya bangsa lain yang positif untuk
menjadi karakter manusia dan warga negara Indonesia agar menjadi bangsa
yang bermartabat.

3
Dapat disimpulkan bahwa fungsi pendidikan karakter adalah mengembangkan
potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik, kemudian
memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur dan meningkatkan
peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia.

2.2 Ringkasan Jurnal 2

1. Peranan Mata kuliah Pancasila dalam pembentukan karakter mahasiswa

Pemberian mata kuliah Pendidikan Pancasila kepada setiap mahasiswa itu sebagai
wujud pengembangan karakter, watak dan akhlak yang sesuai dengan nilai- nilai
Pancasila dimaksudkan untuk mencegah timbulnya radikalisme yang membahayakan
negara, dan juga agar setiap mahsiswa dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila. Peranan mata kuliah Pendidikan Pancasila dalam pembentukan karakter
mahasiswa, antara lain adalah :

a. Meningkatkan ketekunan dalam beribadah dan menjalankan syariat-syariat


agama.
b. Menumbuhkan etos kerja yang tinggi, bekerja keras, cinta tanah air, nasionalis,
cerdas, kreatif, kritis, inovatif, bertanggung jawab, adil, bijaksana.
c. Menumbuhkan mental mahasiswa pemberani (patriotik), tekun, berwawasan
kebangsaan dan global.
d. Membentuk karakter mahasiswa yang mampu membuat pilihan dalam hidup,
rukun, ramah, saling menghargai, jujur, sportif, dan tangguh.
e. Menumbuhkan sikap mengutamakan musyawarah dalam setiap pengambilan
keputusan

2. Strategi yang dilakukan oleh dosen pengampu mata kuliah Pancasila dalam pembentukan
karakter mahasiswa

4
Untuk mendapat hasil yang maksimal dalam pembentukan karakter mahasiswa
melalui mata kuliah pendidikan pancasila, strategi yang dilakukan oleh dosen pengampu
adalah dengan memberikan tauladan dan pembiasaan melalui kegiatan ;

a. Membiasakan mengucapkan salam sebelum memulai dan setelah selesai


perkuliahan. Salam bukan sekedar ungkapan kasih-sayang, tetapi memberikan
juga alasan dan logika kasih-sayang yang di wujudkan dalam bentuk doa
pengharapan agar kita selamat dari segala macam duka-derita. Salam
mengingatkan kita bahwa kita semua bergantung kepada Allah swt. Tak
satupun makhluk yang bisa mencelakai atau memberikan manfaat kepada
siapapun juga tanpa perkenan Allah swt. Adapun memberi salam kepada
semua orang, maka berarti ia tidak boleh sombong kepada siapa pun dan tidak
terdapat antara dia dan seseorang pertengkaran yang menyebabkan tidak
memberi salam. Jelas sudah jelas betapa pentingnya salam dalam upaya
menciptakan rasa cinta di antara sesama manusia
b. Berdoa sebelum memulai perkuliahan. Dengan kebiasaan berdoa sebelum
memulai perkuliahan, dapat menanamkan pemahaman kepada mahasiswa
bahwa segala sesuatu yang kita lakukan akan membawa manfaat apabila
mendapat ridlo dari Allah swt. Agama menuntunkan agar memulai segala
aktifitasnya yang baik tersebut dengan berdo'a, harapannya agar diberikan
keselamatan dan keberhasilan.

Adapun manfaat berdo'a antara lain:

 Mendapat pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa


 Mendapat kemudahan dalam segala urusan
 Cepat diberi jalan pemecahan dari kesulitan dan masalah
 Terjaga dari tindakan yang tidak baik

c. Mempersiapkan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dan menyampaikannya


kepada mahasiswa. Hali ini dapat menumbuhkan kreatifitas, inovatif, dan

5
mental yang berwawasan kebangsaan dan berwawasan global, termasuk
menumbuhkan sikap saling menghargai.
d. Kontrak perkuliahan, Dengan membiasakan menyepakati sistem perkuliahan
dengan mahasiswa, dapat menumbuhkan sikap saling menghargai dan sikap
sportif. Selain itu dengan kontrak perkuliahan dapat menumbuhkan kebiasaan
untuk bermusyawarah.
e. Memberikan tugas pembuatan makalah; Pemberian tugas membuat makalah
kepada mahasiswa, dapat menumbuhkan, melatih dan sekaligus membiasakan
mahasiswa untuk bersikap jujur, sportif, kreatif, inovatif, dan
bertanggungjawab

BAB III

PEMBAHASAN CRITICAL JURNAL REVIEW

3.1 Latar Belakang Masalah yang Dikaji

1) Latar Belakang Jurnal 1

Sistem pendidikan Indonesia yang kurang baik senantiasa diobral di media


elektronik hingga ke dunia maya (internet). Pendidikan di Indonesia cenderung dinodai
oleh peristiwa-peristiwa yang mengerikan seperti siswa yang menggunakan obat-obatan
terlarang, pemerkosaan, perkelahian pelajar serta pembunuhan. Hal ini terjadi tidak hanya
disebabkan karena lemahnya kontrol dari orang tua, tetapi juga dari pihak sekolah. Oleh
karena itu, pemerintah merasa perlu untuk merobah sistem pendidikan dengan
memasukkan pendidikan karakter. Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara
berpikir dan berperilaku sehingga mereka mampu hidup dan bekerjasama dengan
keluarga, masyarakat, negara, dan membantu mereka dalam membuat keputusan yang
tepat. Karena pendidikan karakter tidak bisa dibentuk secara instan maka mahasiswa harus
dilatih secara serius, berkelanjutan dan seimbang untuk mencapai karakter yang ideal.

6
2) Latar Belakang Jurnal 2

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui peranan mata kuliah Pancasila dalam
pembentukan karakter mahasiswa, 2) Mengetahui strategi yang dilakukan oleh dosen
pengampu mata kuliah Pancasila dalam pembentukan karakter mahasiswa. Penelitian ini
menggunakan jenis deskriptif kualitatif. Penentuan informan dilakukan dengan
menggunakan teknik “snow-ball”(bola salju). Sedangkan pengumpulan datanya
menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun analisis datanya
menggunakan analisis domain dan taksonomi untuk mengungkapkan strategi-strategi
yang diterapkan oleh dosen pengampu mata kuliah Pancasila dalam pembentukan
karakter mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan mata kuliah
Pendidikan Pancasila dalam pembentukan karakter mahasiswa, dapatmeningkatkan
ketekunan dalam beribadah, menumbuhkan etos kerja yang tinggi, menumbuhkan mental
mahasiswa yang berwawasan kebangsaan dan global, membentuk karakter mahasiswa
yang mampu membuat pilihan dalam hidup, menumbuhkan sikap mengutamakan
musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan. Sedangkan strategi yang dilakukan
oleh dosen pengampu mata kuliah Pancasila dalam pembentukan karakter mahasiswa; (1)
Membiasakan mengucapkan salam sebelum memulai dan setelah selesai perkuliahan, (2)
Berdoa sebelum memulai perkuliahan, (3) Mempersiapkan Satuan Acara Perkuliahan
(SAP) dan menyampaikannyakepada mahasiswa, (4) Kontrak perkuliahan, (5)
Memberikan tugas pembuatan makalah dan (6) Memberikan nilai dengan prinsip
keadilan.

3.2 Permasalahan Yang Dikaji

1. Jurnal 1

Pendidikan karakter di perguruan tinggi sangat diperlukan guna membentuk dan


membangun mahasiswa agar menjadi pribadi yang berkarakter sesuai dengan nilai luhur
ideologi Negara Indonesia, dan memperkokoh karakter yang didapat mahasiswa pada
tingkat pendidikan sebelumnya. Selain itu, pendidikan karakter sangat penting untuk

7
diterapkan di perguruan tinggi karena sudah banyak sarjana yang pintar namun tidak
memiliki karakter, sehingga kurang bisa bersaing dengan sarjana dari Negara lain.

2. Jurnal 2

Implementasi pendidikan karakter dikalangan mahasiswa tidak hanya harus


dilakukan oleh citivas akademika saja, namun juga bekerja sama dengan stakeholder,
dalam hal ini orangtua dan masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan memberikan
atau mengadakan workshop, newsletter, atau pamflet mengenai pemmbentukan karakter
mahasiswa dalam keluarga dan masyarakat. Terakhir, perlunya pendalaman konsep
secara filosofis ataupun teoritis mengenai pentingnya pendidikan karakter, serta langkah-
langkah yang efektif demi berlanjutnya ppendidikan karakter di masa depan

3.3 Kajian Teori/ Konsep yang digunakan

1. Jurnal 1

Pengertian Pendidikan Karakter

Menurut Kemendiknas (2011, 6) Pendidikan karakter adalah usaha


menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation) sehingga peserta didik
mampu bersikap dan bertindak bersadarkan nilai-nilai yang telah menjadi
kepribadiannya. Dan juga pembangunan karakter dilakukan dengan pendekatan
sistematik dan integrative dengan melibatkan keluarga, satuan pendidikan,
pemerintah, masyarakat sipil, anggota legsilatif, media massa, dunia usaha, dan
dunia industry (Kemendiknas, 2010).

8
Menurut Murphy (1998, 22) pendidikan karakter adalah pendidikan yang
didasarkan pada nilai-nilai etika inti berakar dalam masyarakat demokratis,
khususnya, penghar- gaan, tanggung jawab, kepercayaan, keadilan dan kejujuran,
kepedulian, dan kemasyarakatan kebajikan dan kewarganegaraan. Dari penger-
tian di atas nampak bahwa pendidikan karakter mengacu pada proses penanaman
nilai, berupa pemahaman-pemahaman, tata cara merawat dan menghidupi nilai-
nilai itu, serta bagaimana seorang siswa memiliki kesempatan untuk dapat
melatihkan nilai-nilai tersebut secara nyata

Lickona (1991) menambahkan pendidi- kan karakter adalah segala usaha


yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Lebih jelas Lickona
menyatakan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang
disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami,
memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang sebenarnya.

Hurlock (1993) menjelaskan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh


sekurang- kurangnya enam kondisi lingkungannya yaitu: hubungan antar pribadi
yang menyenangkan, keadaan emosi, metode pengasuhan anak, peran dini yang
diberikan kepada anak, struktur keluarga di masa kanak-kanak dan rangsangan
terhadap lingkungan sekitarnya. Enam faktor inilah yang menurut Megawangi
(2004) yang menjadi titik pijak pembentukan karakter yang baik. Pendidikan
karakter yang dimasudkan disini lebih berkaitan dengan bagaimana menanamkan
nilai-nilai tertentu dalam diri anak didik, seperti nilai-nilai yang berguna bagi
pengembangan pribadinya sebagai mahluk individual sekaligus sosial dalam
lingkungan sekolah.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter


merupakan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral,
pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik
untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik,
mewujudkan dan menebar kebaikan itu dalam kehidupan sehari- hari dengan
sepenuh hati.

9
2. Ringkasan Jurnal 2

1. Peranan Mata kuliah Pancasila dalam pembentukan karakter mahasiswa

Indonesia dikenal sebagai bangsa yang beradab, bangsa yang berbudaya bangsa
yang beretika, dan bangsa yang religius, itulah yang dikatakan sebagai karakter
bangsa Indonesia. Ini berarti bahwa seorang warga Indonesia dianggap memilki
karakter bangsa jika dalam kehidupan seharihari selalu mengimplementasikan nilai
moralitas, relegiusitas dan nilai-nilai luhur lainnya. Bila diabaikan nilai-nilai karakter
maka akibatnya akan terjadinya ketimpangan sosial dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Perguruan tinggi bukan hanya menciptakan suatu mekanisme kegiatan belajar-


mengajar secara formal saja. Tetapi perguruan tinggi juga harus mampu menumbuh-
kembangkan nilai di dalam pendidikan. Nilai yang dimaksud itu adalah bahwa di
dalam pendidikan – terdapat budaya dan etika yang harus dipegang. Karena
pendidikan hanya diperuntukkan bagi kemaslahatan umat manusia. Pendidikan
Pancasila sebagai pendidikan berkarakter bagi setiap warga negara Indonesia
memiliki peranan penting dalam upaya mewujudkan Indonesia yang maju dan
bertabat. Pendidikan Pancasila ini sangtalah urgen diberikan khususnya bagi para
mahasiswa.

Pemberian mata kuliah Pendidikan Pancasila kepada setiap mahasiswa itu sebagai
wujud pengembangan karakter, watak dan akhlak yang sesuai dengan nilai- nilai
Pancasila dimaksudkan untuk mencegah timbulnya radikalisme yang membahayakan
negara, dan juga agar setiap mahsiswa dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila. Peranan mata kuliah Pendidikan Pancasila dalam pembentukan karakter
mahasiswa, antara lain adalah :

a. Meningkatkan ketekunan dalam beribadah dan menjalankan syariat-syariat


agama.
b. Menumbuhkan etos kerja yang tinggi, bekerja keras, cinta tanah air,
nasionalis, cerdas, kreatif, kritis, inovatif, bertanggung jawab, adil, bijaksana.

10
c. Menumbuhkan mental mahasiswa pemberani (patriotik), tekun, berwawasan
kebangsaan dan global.
d. Membentuk karakter mahasiswa yang mampu membuat pilihan dalam hidup,
rukun, ramah, saling menghargai, jujur, sportif, dan tangguh.
e. Menumbuhkan sikap mengutamakan musyawarah dalam setiap pengambilan
keputusan

3.4 Analisis Critical Jurnal Review

1. Jurnal 1

Disajikan dengan banyak kajian teori yang membuat saya paham konsep
materi yang akan disampaikan. Dalam penulisan jurnal pun sipenulis membuat
abstrak yang jelas.sehingga membaca abstraknya saja pembaca dapat
mengetahuihasil dari penelitian tersebut.

Kesimpulan yang dibuat sudah terperinci dan dipaparkan secara jelas.


Prosedur penelitian disusun dengan teratur sehingga mudah untuk dipahami.
Kelemahan penelitian ini adalah belumnya terdapat ISSN pada jurnal, dan
dalam penjelasan hasil dan pembahasan kurang menarik, tidak disertai data-data,
grafik, tabel, dan tampilan serta warna yang menarik.

2. Jurnal 2
Bahasa yang digunakan baik karna tidak berbelit-belit dan menggunakan
bahasa umum yang mudah dipahami, setiap materinya diterangkan sangant jelas.,
tersusun secara sistematis, dan juga bermanfaat bagi pengembangan pembentukan
karakter di Indonesia, khususnya bagi Mahasiswa.

11
Serta Jurnal ini dapat dijadikan acuan bagi Praktisi dalam menganalisis
berbagai masalah pembentukan karakter bagi Mahasiswa.
Kelemahan penelitian dalam jurnal ini yaitu dalam penyampaian konsep
penelitian, penulis masih kurang baik dalam menjelaskan metode yang
digunakannya. Penggunaan spasi dalam pengetikan jurnal yang belum rapi. Tidak
disertai data-data, grafik, tabel, dan tampilan serta warna yang menarik.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

12
Kedua Jurnal memuat isi mengenai pembahasan pembentukan karakter Mahasiswa
berdasar Pancasila. Uraian strategi tersebut diharapkan mampu melahirkan insan akademis
Indonesia yang berkarakter, jujur, cerdas, peduli, dan tangguh. Selain itu perguruan tinggi juga
memiliki pilihan dalam mengajarkan pembentukan karakter karena dapat mengintegrasikan dan
mengajarkan secara alami dengan mata kuliah pada semua kelas oleh semua pendidik. Walaupun
begitu, hal ini tentu saja menimbulkan konsekuensi cara pengajaran yang berbeda dan cara
pemberian nilai yang berbeda, dosen tidak hanya mengevaluasi penguasaan teori atau
kemampuan kognitif mahasiswa, namun juga mengevaluasi implementasi karakter atau nilai-
nilai luhur.
Selain itu pada jurnal disimpulkan, diharapkan dosen semua mata kuliah hendaknya
menjadi figur yang mempraktekkan pembentukkan karakter ini dalam semua aktivitas di kelas
maupun di luar kelas. Apabila hal ini bisa dilakukan, maka dapat mempermudah pembentukan
karakter pada setiap individu mahasiswa, sehingga mereka nantinya bisa menjadi pribadi dewasa
yang matang dan bertanggung jawab.

4.2 Saran
Dalam penulisannya sudah sangat bagus dan lengkap, tetapi untuk saran saya adalah
meningkatkan kembali jurnal agar lebih baik, di berikan konten yang lebih menarik, dan
penulisan gaya bahasa yang lebih mudah supaya pembaca agar lebih mudah memahami arti
tulisan pada kedua jurnal

DAFTAR PUSTAKA

13
Susanti, R. (2013). Penerapan Pendidikan Karakter Di Kalangan Mahasiswa. Jurnal
Al-Ta’lim. No. 6. 480-487

Budiywono, E.(2005). Kontribusi Mata Kuliah Pancasila Dalam Pembentukan


Karakter Mahasiswa. Jurnal Pendidikan, Komunikasi, dan Pemikiran Hukum Islam Vol
6, No. 2: 110-124. ISSN: 1978 - 4767

14

Anda mungkin juga menyukai