Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JOURNAL

REVIEW MK.
FILSAFAT
PENDIDIKAN PRODI
S-1 PENDIDIKAN
MATEMATIKA

SKOR NILAI : Nilai:


Skor

Pandangan Filsafat Pancasila terhadap Sistem Pendidikan Nasional


(Meneguhkan Pancasila sebagai Filsafat Pendidikan Nasional, Agus
Sutono, 2015)

NAMA MAHASISWA : ALNETA ANGELIA BR B

NIM : 4193111026

DOSEN PENGAMPU : LAURENSIA MASRI PERANGIN-ANGIN, S.Pd.,


M. Pd

MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
SEPTEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah CJR dari jurnal yang berjudul
Pandangan Filsafat Pancasila terhadap Sistem Pendidikan Nasional ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam
makalah ini bahwa terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, saya berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah saya buat ini dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna
tanpa adanya saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.


Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat brguna bagi saya sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila ada kata-kata yang
kurang berkenaan dan saya mohon kritik dan saran yang membangun dari Anda
sekalian demi perbaikan makalah ini diwaktu yang akan datang.

Penulis

Alneta Angelia Br B

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………….2

Daftar Isi…………………………………………………………………………3

Bab I Pendahuluan

A. Rasionalisasi CJR………………………………………………………..4
B. Tujuan CJR……………………………………………………………….4
C. Manfaat Penulisan CJR…………………………………………………4
D. Identitas Jurnal………………………………………………………….5

Bab II Ringkasan Isi Jurnal

A. Pendahuluan…………………………………………………………….6
B. Deskripsi Isi……………………………………………………………..6

Bab III Pembahasan/ Analisis

A. Pembahasan…………………………………………………………….9
B. Kelebihan Jurnal………………………………………………………..9
C. Kekurangan Jurnal……………………………………………………..9

Bab IV Penutup

A. Kesimpulan…………………………………………………………….10
B. Saran ……………………………………………………………………10

Daftar Pustaka………………………………………………………………….11

Lampiran………………………………………………………………………..12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi CJR

Critical Journal Review (CJR) sangat penting bagi kalangan pendidikan

terutama untuk mahasiswa/ mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal

maka mahasiswa/i ataupun si pengkritik dapat membandingkan dua jurnal

dengan tema yang sama, dapat melihat mana jurnal yang perlu diperbaiki dan

mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari penelitian

yang telah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut, setelah dapat mengkritik

jurnal maka diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal karena sudah

mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baik dan benar untuk digunakan

dan sudah mengerti bagaimana cara menulis atau langkah-langkah apa saja

yang diperlukan dalam penulisan jurnal tersebut.

B. Tujuan CJR

Tujuan dari Critical Jurnal Review ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Filsafat Pendidikan dimana pada makalah ini penulis mengambil tema
“Pandangan Filsafat Pancasila terhadap Sistem Pendidikan Nasional” dengan cara
membandingkan dua jurnal yaitu “Meneguhkan Pancasila sebagai Filsafat
Pendidikan Nasional” sebagai jurnal utama, dan “Pemerataan Akses Pendidikan
Bagi Rakyat Sesuai dengan Amanat UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional” sebagai jurnal pembanding. Dengan adanya critical jurnal
ini , penulis mengharapkan pembaca dan penulis sendiri dapat membuat jurnal
dengan baik dan benar nantinya.

C. Manfaat Penulisan CJR

Manfaat dari penulisan Critical Jurnal Review ini adalah untuk

mengetahui kekurangan dan kelebihan yang terdapat dalam sebuah jurnal dan

untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengkritisi suatu jurnal.

4
D. Identitas Jurnal

1. Jurnal Utama

Judul : Meneguhkan Pancasila sebagai Filsafat Pendidikan Nasional

Nama Jurnal : Jurnal Ilmiah CIVIS

Edisi Terbit : Januari 2015

Penulis : Agus Sutono

Penerbit :-

Kota Terbit : -

Volume :V

Nomor :1

Sumber Jurnal : Agus Sutono. 2015. “Meneguhkan Pancasia sebagai Filsafat


Pendidikan Nasional.” Jurnal ilmiah Civis, volume 5, Nomor 1, Januari 2015.

2. Jurnal Pembanding
Judul : Pemerataan Akses Pendidikan Bagi Rakyat Sesuai dengan
Amanat UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Nama jurnal : Jurnal Edu Tech
Edisi Terbit : Maret 2016
Penulis : Lukman Hakim
Penerbit : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Kota terbit : Medan
Volume :2
Nomor :1
No e-ISSN : 2442-7063
Sumber Jurnal :
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=meneguhkan+pa
ncasila+terhadap+sistem+pendidikan+nasional&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%
3DQsBaCrHyd3IJ

5
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL

A. Pendahuluan
Pengertian pendidikan menurut M.J Langeveld sebagaimana dikutip oleh
Kartini Kartono ialah:

1. Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang


belum dewasa kepada kedewasaan.
2. Pendidikan ialah usaha menolong anak untuk melaksanakan tugas-tugas
hidupnya.
3. Pendidikan adalah usaha agar tercapai penentuan diri susila dan
bertanggungjawab.1

Dalam pengertian yang lain, pendidikan adalah sebagai usaha untuk


menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan jasmani
maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan
kebudayaan. Pendidikan adalah suatu peristiwa penyampaian informasi yang
berlangsung dalam situasi komunikasi antar manusia untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Secara umum tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan.

B. Deskripsi Isi

Sistem pendidikan yang dialami sekarang ini merupakan hasil perkembangan


pendidikan yang tumbuh dalam sejarah pengamalan bangsa dimasa lalu.
Pendidikan tidak berdiri sendiri, tetapi selalu dipengaruhi oleh kekuatan-
kekuatan politik, social, ekonomi dan budaya (Jalaludin, 2007:168)
Pendidikan memiliki peranan yang besar dalam menunjang kemajuan sebuah
bangsa. Hal tersebut tertuang dalam Pasal 2 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa : pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan, selain sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan, social budaya,
juga merupakan sarana untuk mewariskan ideologi bangsa kepada generasi
selanjutnya yang sekali lagi hanya dapat dilakukan melalui pendidikan. Suatu

6
bangsa akan menajdi kuat dengan sistem pendidikannya yang kuat dan baik
kualitasnya.

Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideology bangsanya.


Oleh karenanya sistem pendidikan nasional Indonesia dijiwai, didasari, dan
mencerminkan identitas Pancasila. Sementara cita dan karsa bangsa Indonesia,
tujuan nasional dan hasarat luhur rakyat Indonesia, tersimpul dalam Pembukaan
UUD 1945 sebagi perwujudan jiwa dan nilai Pancasila. Cita dan karsa ini
dikembagkan dalam sistem pendidikan nasional yang berumpu dan dijiwai oleh
suatu keyakinan, dan pandangan hidup Pancasila. Hal inilah yang menjadi alasan
mengapa filsafat pendidikan Pancasila merupakan tuntutan nasional, sedangkan
filsafat pendidikan pancasila adalah subsistem dar sistem negara Pancasila.
Dengan kata lain, sistem negara Pancasila wajar tercermin dan dilaksanakan di
dalam berbagai subsistem kehidupan bangsa dan masyarakat (Jalaludin, 2007:170)

Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Indonesia didasarkan atas prinsip
konstitusionlisme. Sebuah konsensus yang menjamin tegaknya
konstitusionalisme negara modern pada proses reformasi untuk mewujudkan
demokrasi, pada umumnya bersandar pada tiga elemen kesepakatan, yaitu : 1),
kesepakatan tentang tujuan dan cita-cita bersama ( the general goal of society or
general acceptance of the same philosophy of goerment), 2). Kesepakatan tentang
the rule of law sebagai landasan pemerintahan atau penyelenggaraan
pemerintahan negara ( the basis of goverment), 3). Kesepakatan tentang bentuk
insitusiinstitusi dan prosedur ketatanegaraan ( the form of institutions and
procedures). ( Andrews, 1968:12). Dan sebagai sebuah bangsa, Indonesia
mendasarkan pada konsep konstitusionalisme sebagaimana dinyatakan di atas.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang menjiwai sistem


pendidikan nasional tidak bisa dipisahkan denga kenyataan yang ada, karena
pendidikan nasional itu dasarnya adalah Pancasila dan UUD 1945, sehingga hal
ini menjadi bentuk kesatuan yang utuh.

Hal inilah yang kemudian secara konsisten harus masuk didalam tujuan dari
sistem pendidikan nasional yang disebutkan untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Epistemologi merupakan studi filsafat yang berfokus pada sumber, syarat, dan
proses terjadinya ilmu pengetahuan, batas validitas, serta hakikat ilmu

7
penegtahuan. Melalui filsafat kita dapt menentukan tujuantujuan yang akan
dicapai demi peningkatan ketenangan da kesejahteraan hidup, pergaulan dan
berwarga negara.

Dasar epistemologis Pancasila tidak dapat dipisahkan dengan dasar


ontologisnya. Pancasila sebagai suatu ideoelogi bersumber pada nilai-nilai
dasarnya yaitu filsafat Pancasila ( Poespowardojo, 1991:50). Sumber pengetahuan
Pancasila adalah nilai-nilai yang ada pada bangsa Indonesia yang ditemukan
dalam adat istiadat serta kebudayaan dan nilai religius ( Kaelan, 2013:148).

Aksiologi merupakan cabang filsafat yang memfokuskan perhatian pada


persoalan nilai. Nilai tidak akan timbul dengan sendirinya, nilai timbul karena
manusia memiliki bahasa yang digunakan dalam komunikasi seharihari. Sehingga
masyarakat menjadi wadah timbulnya nilai. Dikatakan memiliki nilai apabila
berguna, benar, bermoral, etis dan bernilai religius ( Jalaludin, 2007:179).

8
BAB III
PEMBAHASAN/ ANALISIS

A. PEMBAHASAN

Filsafat pendidikan menurut artikel yang di review adalah pendidikan yang


berdasarkan pancasila dan undang undang Dasar Negara RI Tahun 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap
terhadap tuntutan perubahan zaman. Sedangkan dalam jurnal pembanding
tidak disebutkan definisi filsafat pendidikan namun terdefinisikan secara tersirat.
Namun, arti dari pendefinisian dari kedua jurnal tersebut mengenai filsafat
pendidikan adalah sama.

B. KELEBIHAN JURNAL

Pada jurnal utama, metode penelitian yang digunakan tidak terlalu rumit.
Dimana pada jurnal ini dijelaskan dengan luas dan rinci mengenai metode
dalam penulisan. Kemudian peneliti juga melakukan pencarian data data
yang relevan dan terkait dengan kajian tentang pancasila dan pendidikan.

Pada jurnal pembanding memuat banyak info mengenai pendidikan nasional


terutama dari Undang undang sehingga informasi lebih akurat.

C. KEKURANGAN JURNAL

Pada jurnal utama, jurnal ini tidak terlalu terarah dan tidak terfokus dalam
meneguhkan pancasila sebagai filsafat pendidikan nasional. Selain itu, jurnal ini
tidak mencantumkan tujuan di abstrak dan tidak memberikan kajian mengenai
tujuan dilakukannya penelitian dengan jelas dan rinci.

9
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Filsafat pendidikan Pancasila sebagai ruh dari sistem pendidikan nasional di
Indonesia harus benar -benar dihayati sebagai sumber nilai dan rujukan
dalam perencanaan strategis dibidang pendidikan di Indonesia. Filsafat
Pendidikan Pancasila harus diimplementasikan secara nyata dan konsisten
agar pembangunan manusia Indonesia sebagaimana yang diamanatkan
dalam cita-cita besar bangsa Indonesia dapat tercapai dengan prinsip-prinsip
dasar dari nilai Pancasila yaitu prinsip religiusitas, perwujudan dan
penghargaan atas nilai kemanusiaan, berpegang teguh pada jiwa persatuan
sebagai bangsa, semangat menghargai perbedaan dan penghormatan pada
kehidupan yang demokratis serta perwujudan nilai -nilai keadilan, yang
semuanya harus terwujudkan melalui proses pendidika yang bermartabat .

B. SARAN
Jurnal ini secara struktur sudah cukup baik dan cocok dijadikan sebagai
panduan ataupun sumber informasi mengenai peranan filsafat dibidang
pendidikan nasional.

10
DAFTAR PUSTAKA

Agus Sutono. 2015. “Meneguhkan Pancasia sebagai Filsafat Pendidikan Nasional.”


Jurnal ilmiah Civis, volume 5, Nomor 1, Januari 2015.

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=landasan+aksiologis+si
stem+pendidikan+nasional+indonesia+dalam+perspektif+filsafat+pendidikan+nasion
al&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DniRZGpDSOpspsj

11
LAMPIRAN

12
13

Anda mungkin juga menyukai