Pembelajaran PKN di SD
MAKALAH MODUL 2 DAN 3
DI SUSUN OLEH :
NANANG SULISTIYO
NAGITA CAHYANI
MOHAMMAD SOLEHAN
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya,
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Pembelajaran PKN di SD tepat waktu.
Penyelesaian laporan ini adalah hasil kerja keras dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
Semua pihak yang turut membantu pembuatan makalah ini yang tidak bisa penyusun sebutkan satu
persatu.
Kami juga menyadari bahwa tidak ada yang sempurna, dan setiap karya memiliki kelemahan. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk meningkatkan
makalah ini di masa depan.
Akhir kata, diharapkan makalah ini dapat membuka wawasan serta mengaplikasikan ilmu yang telah
diperoleh.
Modul 2
Karakteristik PKN sebagai Pendidikan Nilai dan Moral ........................................................................
Kegiatan Belajar 1
Pedekatan PKN sebagai Pendidikan Nilai dan Moral di SD ..................................................................
Kegiatan Belajar 2
Pendidikan Nilai dan Moral dalam Standar isi PKN di SD .....................................................................
Kegiatan Belajar 3
Hubungan Interaktif Pengembangan Nilai dan Moral dalam PKN SD ..................................................
Modul 3
Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mapel lain ..............................................
Kegiatan Belajar 1
Gambaran Umum dan karakteristik PKN serta Mapel IPS dan Mapel Lainnya ....................................
Kegiatan belajar 2
Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS .......................................................................
Kegiatan Belajar 3
Hubugan bidang studi PKN dan Mapel Lainnya ...................................................................................
Modul 2
Karakteristik PKN sebagai pendidikan nilai dan moral
Kegiatan belajar 1
Apakah sesungguhnya pendidikan nilai? Untuk dapat memahami konsep pendidikan nilai secara teoritas,
Hermann (1972) mengemukakan suatu prinsip yang sangat mendasar. Dalam latar kehidupan masyarakat,
proses pendidikan nilai sudah berlangsung dalam kehidupan masyarakat dalam berbagai bentuk tradisi.
Tradisi ini dapat dilihat dari petatah-petitih adat, tradisi lisan turun-temurun seperti dongeng, nasihat, simbol-
simbol, kesenian daerah seperti kekawinan dilatar pasundan dan berbalas pantun di latar melayu. Dalam
pengertian generik, konsep dan proses pendidikan merupaka proses yang sengaja dirancang dan dilakukan
untuk mengembangkan potensi individu dalam interaksi dengan lingkungannya sehingga menjadi dewasa dan
dapat mengarungi kehidupan dengan baik, dalam arti selamat di dunia dan di akhirat. Dalam konteks
pendidikan nasional indonesia telah ditegaskan dalam pasal 1 butir 1 uu sidikan 20/2003, ditegaskan bahwa
pendidikan adalah......usaha sadar dan trrencana untuk mengwujudkan suasana belajar dalam proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktip mengembangkan potensi dirinya untuk memilih kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya,sebagai berikut prinsip pendidikan
ditegaskan hal-hal berikut;
1) Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan
menjujung tinggi hak asasi manusia, niali keagamaan niali kultural, dan kemajemukan bangsa.
2) Pendidikan diselenggarakan sebagi satu kesatuan yang sistematik dengan sistem terbuka dan
multimakna
3) Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pembeedayaan peserta didik
yang berlangsung sepanjang hayat.
4) Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajran.
5) Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi
segenap warga masyarakat.
6) Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran
serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidika iya (pasal 4)
Kegiatan belajar 2
Menurut peratura menteri nasional nomor 22 tahun 2006 mata pelajaran pendidikan kewarnaganegaraan
merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan
mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warna negara indonesia yang cerda,
terampil, dan berkarater yang diamanatkan oleh pancasila dan uud 1945.
Menurut permendiknas no.22tahun 2006 secara umum meliputi substasi kurikuler yang di dalamnya
mengandung nilai dan moral sebagai berikut;
7. Pancasila
8. Globalisasi
Kegiatan belajar 3
Hubungan interaksi pengembangan nilai dan moral mulai dala. Dijauhi pkn sd
Hubungan interaksi proses pengembangan nilai dan moral dengan proses pendidikan di sekolah aja harus
dilihat dalam paradigma pendidikan nilai secara konseptual dan operasional.
Secara teoritik nilai moral berkembang secara psikologis dalam diri individu mengikuti perkembangan usia
dan konteks sosial. Dalam kaitannya dengan usia. Piaget merumuskan perkembangan kesadaran dan
pelaksanaan aturan sebagai berikut. Piaget membagi beberapa tahapan dalam dua domain yaitu kesadaran
mengenai aturan dan pelaksanaan aturan.
Modul 3
Keterkaitan pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata Pelajaran lain
KB. 1 Gambaran umum dan karakteristik pendidikan kewarganegaraan serta mata pelajaran IPS
dan mata pelajaran lainnya di SD
Pendidikan kewarganegaraan sebagai salah satu bidang kajian (undang-undang sistem pendidikan no.
20 tahun 2003) dan program studi, yaitu fungsi dan perannya, antara lain sebagai pendidikan hukum,
pendidikan politik, dan pendidikan kewarganegaraan sendiri. Pendidikan sebagaimana diketahui sejak
diberlakunya kurikulum sekolah tahun 1975 adalah mata kuliah yang berdiri sendiri yang tujuan umumnya
adalah membentuk warga negara yang baik.
Landasan konsep yang mendasari pendidikan kewarganegaraan tersebut di atas yaitu manusia adalah
makhluk ciptaan Tuhan dan sebagai insan sosial dan politik yang terorganisasi melahirkan fungsi dan peran,
serta tujuan pendidikan kewarganegaraan sebagaimana sebagian telah diuraikan diutarakan di atas.
Berdasarkan landasan konsep atau konsep utama pendidikan kewarganegaraan tersebut maka fungsi dan
peran serta tujuan pendidikan kewarganegaraan secara umum adalah sebagai berikut:
a) Pendidikan nilai dan moral Pancasila serta undang-undang dasar 1945.
b) Pendidikan politik
c) Pendidikan kewarganegaraan
d) Pendidikan hukum dan kemasyarakatan
KB. 3 Hubungan Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Mata Pelajaran lainnya
Keterkaitan antara pendidikan kewarganegaraan dengan bidang studi lain dapat diwujudkan
dalam berbagai bentuk. Dari berbagai model kurikulum terpadu itu ada beberapa model yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran terpadu sebagaimana telah disebutkan di atas yaitu model
connected, model webbed, dan model integrated.
Hal penting dalam upaya menghubungkan itu guru memahami benar konsep-konsep atau pokok-
pokok dan sub pokok bahasan mana yang akan dijadikan topik-topik atau tema-tema atau masalah
pembahasan dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan tersebut dalam hubungan atau
keterkaitannya dengan bidang studi lainnya
Modul 3
1. Bagaimana gambaran umum dalam karakteristik pendidikan kewarganegaraan dan mata
pelajaran SD lainnya
2. Bagaimana Keterkaitan pendidikan kewarganegaraan dengan IPS
3. Bagaimana keterkaitan pendidikan kewarganegaraan dengan mata pelajaran lainnya
DAFTAR PUSTAKA
ALLEN J.(1960) The role of ninth grade civies in citizenship education, the high school journal, 44,3:
106-111
Banks, J.A (1977) Teaching strategies for the school studies : Inguiry, Valuing and Decision Making,
Reading : addison –wesley Publising
Barr. R.D Barth j.L Shermis . s.s (1977) defining the social studies, virginia national council for the
social studies.