Anda di halaman 1dari 15

RESUME KELOMPOK

PEMBELAJARAN PKN DI SD (PDGK 4201)


MODUL 3 & 4

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran PKn di SD

Kelompok 2 :

1. Panji Reski ( ………….)


2. Desi Susanti (856246684)
3. Annisa Humaira (856244469)
4. Arnika Citra Tanjung (856249547)
5. Jonggoria Najogi (856250462)

PROGRAM STUDI S1 PGSD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2022.1
MODUL 3
KETERKAITAN PENDIDIKAN DAN KEWARGANEGARAAN DENGAN IPS DAN
MATA PELAJARAN LAINNYA

Kegiatan Belajar 1

Gambaran Umum Dan Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan Serta Mata


Pelajaran IPS Dan Mata Pelajaran Lainnya Di SD
A. PENGANTAR

Pembahasan tentang hubungan atau keterkaitan antar mata pelajaran di SD. Maksudnya
tiada lain adalah upaya mengaitkan antar mata pelajaran dapat berlangsung dengan baik
sesuai dengan dasar-dasar pertimbangan psikologis untuk tujuan-tujuan pendidikan.

Dasar pertimbangan untuk hal tersebut adalah siswa SD berpikir dalam kerangka yang
bersifat holistic (menyeluruh) dan belum bersifat fragmentaris dan detail. Artinya, upaya
mengaitkan secara alami tersebut memang sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kematangan anak, dengan demikian anak akan belajar lebih wajar, bermakna, dan dalam
suasana yang menantang.

B. Gambaran Umum , Hakikat, Dan Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan


1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada


pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Adapun karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah sebagai berikut:


a. PKn termasuk dalam proses ilmu sosial (IPS);
b. PKn diajarkan sebagai mata pelajaran wajib dari seluruh program sekolah
dasarsampai perguruan tinggi;
c. PKn menanamkan banyak nilai, diantaranya nilai kesadaran, bela negara,
penghargaan terhadap hak azasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar
pajak, serta sikap dan perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme;
d. PKn memiliki ruang lingkup meliputi aspek Persatuan dan Kesatuan bangsa,
Norma, hukum dan peraturan, Hak asasi manusia, Kebutuhan warga negara,
Konstitusi Negara, Kekuasan dan Politik, Pancasila dan Globalisasi;
e. PKn memiliki sasaran akhir atau tujuan untuk terwujudnya suatu mata pelajaran
yang berfungsi sebagai sarana pembinaan watak bangsa (nation and character
building) dan pemberdayaan warga Negara;
f. PKn merupakan suatu bidang kajian ilmiah dan program pendidikan di sekolah dan
diterima sebagai wahana utama serta esensi pendidikan demokrasi di Indonesia;
g. PKn mempunyai 3 pusat perhatian yaitu Civic Intellegence (kecerdasan dan daya
nalar warga negara baik dalam dimensi spiritual, rasional, emosional maupun
sosial), Civic Responsibility (kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga
negara yang bertanggung jawa dan Civic Participation (kemampuan berpartisipasi
warga negara atas dasar tanggung jawabnya, baik secara individual, sosial maupun
sebagai pemimpin hari depan);
h. PKn lebih tepat menggunakan pendekatan belajar kontekstual (CTL) untuk
mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan, keterampilan, dan karakter warga
negara Indonesia. Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep
belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari; dan
i. PKn mengenal suatu model pembelajaran VCT (Value Clarification
Technique/Teknik Pengungkapan Nilai), yaitu suatu teknik belajar-mengajar yang
membina sikap atau nilai moral (aspek afektif).

Dari karakteristik yang ada, terlihat bahwa PKn merupakan mata pelajaran yang
memiliki karakter berbeda dengan mata pelajaran lain. Walaupun PKn termasuk kajian
ilmu sosial namun dari sasaran / tujuan akhir pembentukan hasil dari pelajaran ini
mengharapkan agar siswa sebagai warga negara memiliki kepribadian yang baik, bisa
menjalankan hak dan kewajibannya dengan penuh kesadaran karena wujud cinta atas
tanah air dan bangsanya sendiri sehingga tujuan NKRI bisa terwujud.
2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan mata pelajaran Kewarganegaraan adalah untuk mengembangkan kemampuan-
kemampuan sebagai berikut ini:
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan;
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi;
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lainnya;
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

C. Hakikat Dan Karakteristik Biang Studi Pendidikan Kewarganegaraan


1. Hakikat Biang Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan berdasarkan Nilai-nilai


pancasilasebagai wahana untuk mengembangkan dan melestatikan nilai luhur dan
Moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan menjadi jati diri
yang diwujudkan dalam bentuk prilaku dalam kehidupan sehari-hari para Mahasiswa
baik sebagai individu, sebagai calon guru/pendidik, anggota masyarakat dan makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Hakikat Pendidikan kewarganegaraan adalah merupakan mata pelajaran yang


memfokuskan pada pembentukkan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural,
bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan ber nhmjkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD1945.

Secara umum tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagaii berikut:


1. Memberikan pengertian pengetahuan dan pemahaman tentang Pancasila yng benar
dan sah
2. Meletakkan dan membentuk pola pikir yang sesuai dengan Pancasila dan cirri khas
serta watak ke-Indonesian
3. Menanamkan nilai moral pancasila
2. Karakteristik Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Karakteristik Pendidikan kewarganegaraan (Pendidikan Kewarganegaraan) dengan


paradigma baru, yaitu bahwa Pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu bidang
kajian ilmiah dan program pendidikan di sekolah dan diterima sebagai wahana utama
serta esensi pendidikan demokrasi di Indonesia yang dilaksanakan melalui berikut ini.
a. Civic Intelligence, yaitu kecerdasan dan daya nalar warga Negara baik dalam dimensi
spiritual, rasional, emosional, maupun sosial.
b. Civic Responsibility, yaitu kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga Negara
yang bertanggung jawab.
c. Civic Participation, yaitu kemampuan berpartisipasi warga Negara atau dasar
tanggung jawabnya, baik secara individual, social, maupun sebagai pemimpin hari
depan.

Kompetensi-kompetensi yang hendak diwujudkan melalui mata pelajaran Pendidikan


Kewarganegaraan dibagi menjadi 3 kelompok:
1. Kompetensi untuk menguasai pengetahuan kewarganegaraan
2. Kompetensi untuk menguasai keterampilan kewarganegaraan
3. Kompetensi untuk menguasai karakteristik kewarganegaraan

D. Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Kurikulum S1 PGSD


1. Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Pelajaran SD
Berdasarkan landasan konsep Pendidikan Kewarganegaraan, maka fungsi dan peran
serta tujuan Pendidikan Kewarganegaraan secara umum adalah sebagai berikut:

a. Pendidikan nilai dan moral Pancasila serta UUD 1945 Adalah pendidikan Nilai dan
moral karena yang disampaikan sebagai substansi isi Pendidikan Kewarganegaraan
tersebut adalah nilai-nilai moral yang diperlukan oleh seorang warga negara dalam
berkehidupan sebagai warga negara dan masyarakat, yaitu suatu kehidupan yang
dikenal dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Sebagai Pendidikan Politik Pendidikan yang memungkinkan siswa mengetahui apa
yang menjadi hak-hak dan kewajiban-kewajibannya.
c. Sebagai Pendidikan Kewarganegaraan Diharapkan menumbuhkan pengertian dan
pemahaman siswa terhadap fungsi dan peran warga negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
d. Sebagai Pendidikan Hukum dan Kemasyarakatan Tidak hanya mendidik siswa
memiliki pengetahuan dan ketrampilan terhadap apa yang menjadi hak dan
kewajibannya, namun dapat pula menggunakannya dalam menghadapi persoalan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kegiatan Belajar 2

Keterkaitan Antara Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS

A. Keterkaitan Antara Pendidikan Kewarganegaraan Dan IPS Serta Bagaimana


Keterkaitan Itu Terjadi

Pendidikan kewarganegaraan menurut sejarah perkembangannya sampai terbentuk


bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan seperti sekarang ini secara historis memiliki
keterkaitan yang kuat dengan IPS. Sebab sebelum menjadi Bidang Studi Pendidikan
Kewarganegaraan, pada mulanya Bidang studi ini merupakan bagian dari IPS, dimana
semua materi pelajaran IPS yang erat kaitannya dengan Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945 dan hal-hal yang menyangkut warga negara serta pemerintah menurut versi
kurikulum Tahun 1975.

B. Konsep Pembelajaran Terpadu

Pengertian pembelajaran terpadu dapat dilihat sebagai berikut.


a. Pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian (center
of interest) yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain, baik
yang berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi
lainnya.

b. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi yang


mencerminkan dunia nyata di sekeliling dan dalam rentang dan kemampuan
perkembangan anak.

c. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara


simultan.

d. Merakit dan menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi yang
berbeda, dengan harapan anak belajar dengan lebih baik dan bermakna.

Karakteristik Pembelajaran Terpadu Sebagai suatu proses, pembelajaran terpadu


memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Berpusat pada anak (child centered)
2. Memberi pengalaman langsung kepada anak.
3. Pemisahan anatara bidang studi tidak begitu jelas.
4. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran.
5. Bersifat luwes.
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan anak.

C. Pendidikan Kewarganegaraan Dan Pembelajaran Terpadu

Dengan melihat sifat dan hakikat Pendidikan Kewarganegaraan pada dasarnya telah
terdapat sifat keterpaduan atau dengan lain perkataan materi Pendidikan Kewarganegaran
dapat saja menggunakan pembelajaran terpadu dalam pengajarannya.

Dasar-dasar pertimbangan pengembangan program pembelajaran terpadu, anatara lain


berikut ini.

1. Karakteristik anak SD.


2. Konsep disiplin ilmu.
3. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator.
4. Lingkungan belajar anak.
5. Bahan/sumber-sumber penunjang

Kegiatan Belajar 3

Hubungan Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Mata Pelajaran


Lainnya

Selain memiliki keterkaitan dengan bidang studi IPS, Pendidikan Kewarganegaraan juga
memiliki keterkaitan dengan mata pelajaran atau bidang studi lainnya. Model yang dapat
digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang dihubungkan dengan
bidang studi lainnya yaitu model webbed (jaring laba-laba) atau model integrated
(terpadu)

Model Webbed, melibatkan sebanyak mungkin konsep dari setiap disiplin untuk
mengkaji secara tuntas dan komprehensif tema yang ditetapkan, yang tentu saja
disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa SD

Model integrated ,pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi
esensinya sama dalam sebuah tema tertentu menekankan pada tema untuk dapat
menunjukkan keterhubungan mata pelajaran dalam menjelaskan tema
MODUL 4

KONSEP SERTA PRINSIP KEPRIBADIAN NASIONAL, SEMANGAT


KEBANGSAAAN , CINTA TANAH AIR, DAN BELA NEGARA

Kegiatan Belajar 1
Konsep dan Prinsip Kepribadian Nasional

A. Keanekaragaman bangsa Indonesia sebagai Kepribadian Nasional


Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, dapat di lihat dari 2 sudut pandang yaitu
secara horizontal dan secara vertikal.
Sudut pandang harizontal tidak menunjukkan tingkatan yaitu antara lain :
1. Perbedaan fisik dan ras
2. Perbedaan suku bangsa
3. Perbedaan agama animisme dan dinamisme
4. Perbedaan jenis kelamin

Secara vertical dengan menunjukkan adanya tingkatan.

B. Latar belakang Kemajemukan Bangsa Indonesia


Secara geografis, kondisi kepulauan bangsa Indonesia berbeda seperti perbedaan iklim,
curah hujan, suhu, kelembapan udara, jenis tanah, morfologi, tata air, flora dan
faunanya.terdapat pula daerah daratan yaitu sawah, ladang, pegunungan, rawa-rawa dan
sungai.
Secara sosiologis dan kultural, dampak teknologi manusia yang berkembang secara
berabad-abad menghasilkan peradaban yang berbeda.
Walaupun demikian terdapat beberapa kesamaan yang merujuk ke arah persatuan dan
kesatuan.
Ideologi pancasila memiliki karakteristik manusiawi karena memungkinkan untuk
dilaksanakan oleh setiap manusia, dengan kelebihan dan keterbatasannyamasing-
masing. Sikap dan pribadi Pancasila adalah individu yang sesuai dengan mentalitas
pembangunan.
C. Keanekaragaman kebuyaan yang merupakan unsur kebangsaan dan
kepribadian nasional
1. Kebudayaan daerah sebagai unsur kebudayaan nasional
Kebudayaan nasional harus merupakan pencerminan dari kebuadayaan daerah
karena kebudayaan daerah memilki unsur-unsur antara lain bahasa, kesenian,
kepercayaan dan adat istiadat. Agar kebudayaan nasional tetap dinamis maka
kebudayaan nasional harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

2. Pengenalan keanekaragaman budaya di Indonesia


Kebudayaan artinya semua hasil karya manusia yang berdasarkan cipta, rasa, karsa
dan karya. Yang tercantum dalam “ Bhineka Tunggal Ika” yang artinya walaupun
berbeda-beda, tetapi tetap satu jua. Makna semboyan Bhineka Tunggal Ika, yaitu
Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku bangsa dan memiliki adat istiadat yang
berbeda.

Arti dari kebuyaan nasional sebagai jati diri bangsa bahwa kebudayaan nasional
merupakan alat penghubung antardaerah dan antarbudaya, alat lambang identitas
nasional, lambang kebanggan nasional, pemersatu berbagai suku bangsa dengan suku
bangsa lainnya.
3. Suku-suku bangsa Indonesia
4. Budaya daerah
5. Membina dan melestarikan budaya daerah dan nasional
Manfaat adanya pembinaan dan pelestarian budaya daerah dan nasional, yaitu
supaya supaya bangsa Indonesia lebih mengenal dan mencintai budaya sendiri.

D. Bhineka Tunggal Ika dan Integrasi Nasional


Konsepsi Bhineka Tunggal Ika lahir di lahir dilatar belakangi oleh keanekaragaman
suku bangsa Indonesia dalam wadah negara kesatuan RI. Untuk mewujudkan suatu
kesatuan nasional maka dibentuklah Integrasi Nasional. Integrasi Nasional yaitu suatu
proses dan hasil kehidupan sosial yang di capai melalui beberapa tahap.
Integrasi nasional memberikan dampak positif dalam proses pembangunan antara lain
terpeliharanya stabilitas nasional.
E. Landasan Hukum Bhineka Tunggal Ika
1. Pancasila
2. Pembukaan UUD 1945
3. Batang tubuh UUD 1945
4. Pembinaan kebudayaan

F. Misi bangsa Indonesia di era global


1. Pengamalan pancasila
2. Penegakan kedaulatan rakyat
3. Peningkatan pengalaman ajaran agama
4. Ketentraman masyarakat
5. Perwujudan sistem hukum nasional
6. Perwujudan kehidupan sosial budaya
7. Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional
8. Perwujudan otonomi daerah
9. Perwujudan kesejahteraan rakyat
10. Perwujudan aparat negara
11. Perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis
12. Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat.
Kegiatan Belajar 2

Konsep Dan Prinsip Semangat Kebangsaan

A. Pengertian dan unsur terbentuknya bangsa


Makna nasionalisme secara politis merupakan manivestasi kesadaran nasional yang
mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa. Nasionalisme dapat di pandang
sebagai suatu paham rasa kebangsaan atau kesadaran sebagai bangsa yang didasarkan pada
adanya rasa cinta kepada tanah air untuk mencapai, mempertahankan, mengabdikan identitas
dan integrasi kekuatan bangsanya.

Dalam perkembangnnya terdapat dua pengertian nasionalisme yaitu yang pertama paham
nasional yang didasarkan pada perpaduan politik, ekonomi, sosial dan budaya. Kedua paham
nasionalisme yang didasarkan pada faktor kemanusiaan.
Faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia antara lain :
1. Persamaan asal keturunan bangsa
2. Persamaan pola kebudayaan
3. Persamaan tempat tinggal
4. Persamaan nasib kesejarahannya
5. Persamaan cita-cita

B. Menunjukkan semangat kebangsaan (Nasionalisme dan Patriotisme)


1. Bangsa Indonesia Berpandangan
a. Monodualistik adalah hakikat sesuatu merupakan 2 unsur yang terikat.
b. Monopluraris adalah bangsa Indonesia terdiri dari berbagai unsur yang
beraneka macam.
c. Integralistik adalah kebersamaan, dan kekeluargaan.
2. Bhineka Tunggal Ika
Setiap Suku bangsa mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda. Kita sebagai bangsa
Indonesia membina persatuan dan kesatuan dalam suasana kebinekaan merupakan
tugas kita bersama.
C. Paham yang bertentangan dengan nasionalisme
1. Suknisme, yaitu paham kecintaan yang berlebihan terhadap suku bangsa
serta berusaha memisahkan diri dari kehidupan suku-suku lain.
2. Chauvinisme yaitu rasa cinta tanah air yang berlebihan dengan
mengagung agungkan bangsa sendiri, dan merendahkan bangsa lain
3. Ekstremisme, yaitu tindakan suatu golongan atau kelompok yang berusaha
menggulingkan pemerintah yang sah melalui cara-cara yang tidak konstitusional.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai pancasila yang diarahkan
agar bangsa Indonesia senantiasa : 1. Menempatkan persatuan dan kesatuan, 2.
Menunjukan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa. 3. Bangga sebagai bangsa
Indonesia. 4. Mengakui persamaan derajat dan persamaan hak. 5. Menumbuhkan sikap
saling mencintai sesama. 6. Mengembangkan sikap tenggang rasa. 7. Senantiasa
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

D. Patriotisme sebagai wujud sikap dan perilaku kebangsaan.


Patriotisme diartikan sebagai pecinta/pembela tanah air, seorang pejuang sejati, pembela
bangsa yang mempunyai semangat, sikap, dan cinta tanah air, dimana dia
mengorbankan jiwanya demi kemakmuran tanah air.
Tujuan dipahaminya makna patriotisme sesuai dengan tujuan pendidikan Pendahuluan
Bela Negara adalah “Untuk mewujudkan warga negara Indonesia yang memiliki tekat,
sikap dan tindakan yang teratur, menyeluruh dan terpadu yang dilandasi oleh kecintaan
pada tanah air dalam kehidupan berbangsa dan bernegara”.
Fungsi konsep patriotisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dapat
menajdi dasar moral dalam mempertahankan eksistensi bangsa dan negara serta dalam
mengisi kemerdekaan.

E. Nilai-nilai semangat kebangsaan


Sebagai bangsa pejuang bangsa Indonesia telah menunjukkan kegigihannya dan nilai-
nilai kejuangannya terhadap bangsa dan negara Indonesia. Dari perjuangan bangsa
Indonesia, sebagai generasi muda harus mampu menggali nilai-nilai kepahlawanan yang
terdapat di di dalamnya. Adapun nilai-nilai yang terdapat di dalam perjuangan bangsa
Indonesia dapt di simpulkan menjadi nilai persatuan, nilai kecintaan, nilai kebangsaan
dan nilai pengorbanan.
F. Sikap terbuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
1. Kondisi yang dibutuhkan untuk sikap terbuka dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
2. Arah kebijakan nasional yang transparan.

Kegiatan Belajar 3

Konsep serta Prinsip Cinta Tanah Air dan Bela Negara

A. Konsep dan prinsip cinta tanah air


Sikap sadar dan bertanggungjawab atas nilai-nilai Pancasila adalah pencerminan
kepribadian warga negara yang setia kepada dasar negara Pancasila dan UUD 1945 serta
memiliki kecintaan terhadap tanah air dan bangsa. Sebagai generasi muda pahamilah
bahwa kita berkewajiban untuk memelihara dan melestarikan hasil kerja keras dan
pengorbanan dilandasi oleh semangat kebangsaaan dan rasa cinta tanah air.
Sumpah pemuda dinyatakan mengandung makna psikologis karena para pemuda sangat
menyadari pentingnya rasa persatuan sebagai bangsa.
1. Mengamalkan nilai-nilai yang berkaitan dengan rasa cinta tanah air
a. Cinta tanah air dan hubungan dengan sila-sila pancasila
1). Cinta tanah air
2). Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
3). Nilai Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab 4). Nilai persatuan Indonesia
5). Nilai kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusayawaratan perwakilan
6). Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
b. Tinjauan beberapa aspek tuntunan tingkah
laku a). Aspek sosial
b). Aspek budaya dan adat istiadat
c). Aspek hankamnas
c. Pengamalan dan tingkah laku cinta tanah air dan bangsa
d. Cara menanamkan tingkah laku cinta tanah air dan bangsa
1. Keteladanan (sistematis, terarah, dan berkesinambungan)
2. Pembianaan (menanamkan cinta tanah air dan bnagsa)

2. Nilai budi pekerti cinta tanah air


Ungkapan yang mencerminkan kecintaan mendalam kepada tumpah darah, rakyat,
bangsa dan negara.

B. Konsep dan prinsip bela negara


Upaya untuk pembelaan negara kesatuan RI
a. Kewajiban warga negara dalam membela negara
b. Peraturan perundang-undangan tentang wajib bela negara
c. Tindakan yang menunjukan upaya membela negara
d. Partisipasi dalam usaha pembelaan negara di
lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai