Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MODUL 3
KETERKAITAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN IPS DAN
MATA PELAJARAN LAINNYA

KELOMPOK

No Nama Mahasiswa NIM


1 I GEDE WARSE 855722927
2 EKA KURNIAWATI 855724572
3 KHOLIK KAMDANI 855732548
4 WINARNI 855723144
5 SUSILO HASBULLAH MARWAN 855731562
6 ROY ICHWANUDIN 855723058

UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM STUDI 119/PGSD S1
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan Kewarganegaraan erat hubungan atau keterkaitan antarmata pelajaran di


SD, khususnya antara mata pelajaran lainnya, seperti Bahasa Indonesia, Pendidikan
Agama, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, dengan IPA dan dengan Kurikulum Muatan
Lokal. Agar memahami keterkaitan antara Pendidikan Kewarganegaraan dengan mata
pelajaran lainnya, maka perlu diketahui terlebih dahulu mengenai hakikat dan
karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan begitu juga dengan kegiatan pembelajaran
terpadu yang dapat diterapkan pada Pendidikan Kewarganegaraan.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana hakikat dan karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan ?
2. Bagaimana keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS ?
3. Bagaimana konsep pembelajaran terpadu ?
4. Bagaimana keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan mata pelaran
lainnya ?

C. TUJUAN PENULISAN
Maksud tujuan kelompok kami dalam penulisan makalah ini adalah :

a. Untuk mengetahui hakikat dan karakteristik Pendidikan


Kewarganegaraan.

b. Untuk mengetahui keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS.

c. Untuk mengetahui konsep pembelajaran terpadu.

d. Untuk mengetahui keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan mata


pelajaran lainnya

D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat yang didapat dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Sebagai salah satu acuan dalam memahami dan menghubungkan antara bidang
studi Pendidikan Kewarganegaraan dengan bidang studi IPS dan lainnya dalam
kegiatan pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN

Kegiatan Belajar 1

A. Gambaran Umum dan Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan serta Mata


Pelajaran IPS dan Mata Pelajaran Lainya di SD

A. Pengantar
Pembahasan tentang hubungan atau keterkaitan antarmata pelajaran di SD, khususnya
antara mata pelajaran lainnya, seperti Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama, Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan, dengan IPA dan dengan Kurikulum Muatan Lokal,
ada baiknya jika hal itu diawali dengan membahas terlebih dahulu gambaran atau
karakteristik mata-mata pelajaran tersebut.
Dasar pertimbangan untuk hal tersebut adalah siswa SD berpikir dalam
kerangka yang bersifat holistik (menyeluruh) dan belum bersifat fragmentaris
dan detail. Artinya, upaya mengaitkan secara alami tersebut memang sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kematangan anak, dengan demikian anak akan belajar
secara lebih wajar, bermakna, dan dalam suasana yang menantang

B. GAMBARAN UMUM HAKIKAT, DAN KARAKTERISTIK PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN

1. Latar belakang Masalah


Pembelajaran yang kreatif, produktif yang bersifat kooperatif dan kolaboratif,
menuntut konsep pembelajaran terpadu melalui pengkajian dan pelatihan yang
berwawasan demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Pendidikan sebagai mana diketahui sejak diberlakukannya kurikulum sekolah tahun
1975 adalah mata kuliah yang berdiri sendiri yang tujuan umumnya adalah membentuk
warga negara yang baik.
Perubahan orientasi tidak hanya sampai disebab pelajaran PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN tersebut berubah lagi menjadi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (Pendidikan Kewarganegaraan) didasarkan pada Undang-undang
Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang isinya
didominasi oleh materi P4 tersebut di atas dan melalui Undang-Undang Republik
Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, nama Pendidikan
Kewarganegaraan diubah lagi menjadi Pendidikan Kewarganegaraan.
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang
memang mengalami perubahan nama dengan sangat cepat karena mata pelajaran
tersebut sangat rentan terhadap perubahan politik, namun ironisnya nama berubah
berkali-kali, tetapi isi secara umum serta pendekatan dan sistem penyampaiannya
kebanyakan tidak berubah.

2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan mata pelajaran Kewarganegaraan adalah untuk mengembangkan kemampuan-


kemampuan sebagai berikut:
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi dalam isu
Kewarganegaraan
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
pada karakter karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia serta langsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

C. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK BIDANG STUDI PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN

1. Hakikat Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan berdasarkan nilai-


nilai Pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan
moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat menjadi jati
diri yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
hakikat Pendidikan Kewarganegaraan adalah merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural,
bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945.

Dalam melaksanakan Pendidikan Kewarganegaraan patut diperhatikan bahwa


Bidang Studi baru tersebut menggantikan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
masa berlakunya Kurikulum sekolah tahun 1994.

secara umum tujuan pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai berikut :


a. Memberikan pengertian, pengetahuan dan pemahaman tentang Pancasila yang
benar dan sah.
b. Meletakkan dan membentuk pola pikir yang sesuai dengan Pancasila dan ciri
khas serta watak ke-Indonesiaan.
c. Menanamkan nilai-nilai moral Pancasila ke dalam diri anak didik.
d. Menggugah kesadaran anak didik sebagai warga negara dan warga masyarakat
Indonesia untuk selalu mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai moral
Pancasila tanpa menutup kemungkinan bagi diakomodasikannya nilai-nilai lain
dari luar yang sesuai dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai moral Pancasila
terutama dalam menghadapi arus globalisasi dan dalam rangka kompetisi dalam
pasar bebas dunia.
e. Memberikan motivasi agar dalam setiap langkah laku lampahnya bertindak dan
berperilaku sesuai dengan nilai, moral dan norma Pancasila.
f. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi warga negara dan warga masyarakat
Indonesia yang baik dan bertanggung jawab serta mencintai bangsa dan
negaranya.
2. Karakteristik Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan

konsep yang mendasari PendidikanKewarganegaraan tersebut, yaitu manusia sebagai


makhluk ciptaan Tuhan dan insan sosial politik yang terorganisasi dengan tujuan agar
manusia Indonesia tersebut memiliki kemauan dan kemampuan untuk:
a. sadar dan patuh terhadap hukum (melek hukum);
b. sadar dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (melek
politik);
c. memahami dan berpartisipasi dalam pembangunan nasional; (insane
pembangunan);
d. cinta bangsa dan tanah air (memiliki sikap heroisme dan patriotisme).

Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan (Pendidikan Kewarganegaraan) dengan


paradigma baru, yaitu bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu bidang
kajian ilmiah dan program pendidikan di sekolah dan diterima sebagai wahana utama
serta esensi pendidikan demokrasi di Indonesia yang dilaksanakan melalui berikut ini :
a. Civic Intelligence yaitu kecerdasan dan daya nalar warga negara baik dalam
dimensi spiritual, rasional, emosional, maupun sosial
b. Civic Responsibility, yaitu kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga
negara yang bertanggung jawab
c. Civic Participation, yaitu kemampuan berpartisipasi warga negara atas dasar
tanggung jawabnya, baik secara individual, sosial, maupun sebagai pemimpin
hari depan

Sejalan dengan itu kompetensi-kompetensi yang hendak diwujudkan melalui mata


pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu sebagai
berikut :
a. Kompetensi untuk menguasai pengetahuan kewarganegaraan
1. Memahami tujuan pemerintahan dan prinsip-prinsip dasar konstitusi
pemerintahan republik Indonesia
2. Mengetahui struktur, fungsi dan tugas pemerintahan daerah dan nasional
serta bagaimana keterlibatan warga negara membentuk kebijaksanaan
publik
3. Mengetahui hubungan negara dan bangsa Indonesia dengan negara-negara
dan bangsa-bangsa lain beserta masalah-masalah dunia dan/atau
internasional
b. Kompetensi untuk menguasai keterampilan kewarganegaraan
1. Mengambil atau menetapkan keputusan yang tepat melalui proses
pemecahan masalah dan inkuiri
2. Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan suatu isu tertentu
3. Menentukan atau mengambil sikap guna mencapai suatu posisi tertentu.
4. Membela atau mempertahankan posisi dengan mengemukakan argumen
yang kritis, logis, dan rasional.
5. Memaparkan suatu informasi yang penting kepada khalayak umum
6. Membangun koalisi, kompromi, negosiasi dan consensus.
c. Kompetensi untuk menguasai karakter kewarganegaraan
1. Memberdayakan dirinya sebagai warga negara yang independen aktif, kritis,
well-informed, dan bertanggung jawab untuk berpartisipasi secara efektif
dan efisien dalam berbagai aktivitas masyarakat, politik, dan pemerintahan
pada semua tingkatan (daerah dan nasional)
2. Memahami bagaimana warga negara melaksanakan peranan, hak dan
tanggung jawab personal untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat
pada semua tingkatan (daerah dan nasional)
3. Memahami, menghayati, dan menerapkan nilai-nilai budi pekerti, demokrasi,
hak asasi manusia dan nasionalisme dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
4. Memahami dan menerapkan prinsip-prinsip hak asasi manusia dalam
kehidupan sehari-hari.

D. BIDANG STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM KURIKULUM S1


PGSD

1. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata Pelajaran SD


Berdasarkan landasan konsep atau konsep utama Pendidikan Kewarganegaraan
tersebut maka fungsi dan peran serta tujuan Pendidikan Kewarganegaraan secara
umum adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan nilai dan moral Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945
2. Pendidikan Politik
3. Pendidikan Kewarganegaraan
4. Pendidikan Hukum dan Kemasyarakatan

masing-masing fungsi peran tersebut adalah :


a. Sebagai Pendidikan Nilai dan Moral Pancasila Pendidikan Kewarganegaraan adalah
pendidikan nilai dan moral karena yang disampaikan sebagai substansi isi
Pendidikan Kewarganegaraan tersebut adalah nilai-nilai moral yang diperlukan
oleh seorang warga negara dalam berkehidupan sebagai warga negara dan warga
masyarakat, yaitu suatu kehidupan yang dikenal dengan kehidupan berbangsa dan
bernegara.
b. Sebagai pendidikan Politik
Pendidikan Kewarganegaraan juga dapat berperan sebagai pendidikan politik, yaitu
pendidikan yang memungkinkan siswa mengetahui apa yang menjadi hak-hak dan
kewajiban-kewajibannya.
c. Sebagai Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan kewarganegaraan diharapkan
juga dapat menumbuhkan pengertian dan pemahaman siswa terhadap fungsi dan
peran warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
d. Sebagai Pendidikan Hukum dan Kemasyarakatan
Pada bagian terdahulu hal itu telah dibahas secara sporadis, di antaranya hak dan
tanggung jawab sebagai warga negara, baik dalam hubungannya dengan Negara
maupun antara warga negara serta hubungan dan peranannya dalam kaitan dengan
tugas-tugasnya sebagai anggota dari berbagai kelompok.
Kegiatan Belajar 2

Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS

A. KETERKAITAN ANTARA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN IPS


SERTA BAGAIMANA KETERKAITAN ITU TERJADI

Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan sesuai dengan hakikat dan


karakteristiknya memiliki keterkaitan dengan Bidang Studi lainnya khususnya dengan
IPS. Pendidikan Kewarganegaraan menurut sejarah perkembangannya sampai
terbentuk bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan seperti sekarang ini secara
historis memiliki keterkaitan yang kuat dengan IPS.
pada dasarnya sumber dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang
terdiri atas Geografi. Sejarah, dan Ekonomi serta Pendidikan Civics (kurikulum SD
Tahun 1968), di mana setelah pemisahan itu mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila
terdapat lagi dalam kurikulum tahun 1975 dan tahun 1984.
Dalam Kurikulum Tahun 2006 Bidang Studi Kewarganegaraan yang pada mulanya
tidak muncul, dalam kedua kurikulum sebelumnya (Kurikulum Tahun 1975, 1984, dan
1994) muncul kembali dalam Kurikulum tahun 2006.

B. KONSEP PEMBELAJARAN TERPADU

Konsep tersebut telah dikenal paling tidak dalam bentuk sederhana seperti yang
dianjurkan dalam kurikulum tahun 1968 dengan pendekatan korelasi Contoh korelasi
dalam kurikulum tahun 1968 adalah menghubungkan dua atau lebih mata pelajaran
saat menjelaskan suatu mata pelajaran.
Korelasi memang bukanlah konsep seperti yang dimaksud oleh konsep
pendekatan pembelajaran terpadu, namun kemampuan menggunakan konsep korelasi
dalam pembelajaran dapat merupakan permulaan yang baik untuk mampu
melaksanakan program pembelajaran terpadu.
Karena itu pendekatan terpadu disebut juga pendekatan terpadu (integrated approach)
pendekatan antardisiplin (interdisc/inariapproach).
Tujuan dari pendekatan ini tidak lain adalah agar pengajaran yang disampaikan
dapat lebih menarik bagi siswa menumbuhkan kreativitas mengajar guru, bahkan dapat
menumbuhkan kerja sama antara siswa, juga antara guru dengan siswa sehingga
dengan demikian siswa dapat mempelajari fakta-fakta dalam konteks yang bermakna
serta dapat belajar lebih utuh dan bermakna melalui kegiatan-kegiatan yang lebih nyata
dan konkret.
Beberapa alasan yang dapat dikemukakan dengan pelaksanaan konsep
pembelajaran terpadu di SD tersebut adalah dengan memisahkan secara tegas
pembelajaran mata-mata pelajaran dalam pengajaran di SD, khususnya untuk kelas
rendah ( Kelas I,II dan III).

Pengertian pembelajaran terpadu dapat dilihat sebagai berikut :


1. Pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian
(center of interest) yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep
lain, baik yang berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang
studi lainnya.
2. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi
yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling dan dalam rentang dan
kemampuan perkembangan anak
3. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara
simultan.
4. Merakit dan menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi
yang berbeda dengan harapan anak belajar dengan lebih baik dan bermakna

Karakteristik Pembelajaran Terpadu


Sebagai suatu proses, pembelajaran terpadu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Berpusat pada anak (child centered)
2. Memberi pengalaman langsung kepada anak
3. Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas
4. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran
5. Bersifat luwes
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan anak.

Kelebihan-kelebihan tersebut di antaranya berikut ini :


1. Pengalaman dan kegiatan belajar anak akan selalu relevan dengan tingkat
perkembangan anak
2. Kegiatan yang dipilih dengan dan bertolak dari minat dan kebutuhan
3. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak sehingga hasil belajar akan
dapat bertahan lebih lama
4. Pembelajaran Terpadu menumbuhkembangkan keterampilan berpikir anak
5. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai permasalahan yang sering
ditemui dalam lingkungan anak
6. Menumbuh kembangkan keterampilan sosial anak, seperti kerja sama,toleransi,
komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain
C. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN PEMBELAJARAN TERPADU

dasar-dasar pertimbangan pengembangan program pembelajaran terpadu, antara lain


berikut ini :
1. Karakteristik anak SD
2. Konsep disiplin ilmu
3. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan indikator
4. Lingkungan belajar anak
5. Bahan sumber-sumber penunjang

pengembangan pembelajaran terpadu khususnya tentang perancangan pembelajaran


terpadu terutama tentang :
1. pemilihan topik, masalah atau tema dan subtema dari pokok bahasan dan
subpokok bahasan serta kegiatan yang disarankan
2. pengembangan model-model pembelajaran terpadu
a. keterhubungan (connected)
b. jaring labah-labah (webbing)
c. keterpaduan (integrated)

Pendidikan Kewarganegaraan yang menurut Kurikulum Sekolah Dasar Tahun 1968


adalah gabungan antara ilmu bumi, sejarah dan civics memang telah memiliki unsur-
unsur keterpaduan bahkan jika dihubungkan dengan tradisi pengajaran Studi Sosial.
Itu berarti bahwa bagi guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan
mengimplementasikan konsep pembelajaran terpadu dalam proses belajar mengajar.
Kegiatan Belajar 3

Hubungan Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Mata Pelajaran


Lainnya.

Untuk memahami secara jelas hubungan-hubungan tersebut sebaiknya


dikemukakan pula tentang uraian dari masing-masing pokok bahasan tersebut sebagai
berikut :

Kelas I SD
Kerapian
1. Mengenal perlunya kerapian dalam kehidupan sehari-hari dan pada waktu
melaksanakan ibadah
2. Membiasakan diri berpenampilan rapi dan bersih dalam kehidupan sehari-hari
dan pada waktu melaksanakan ibadah.

Kebersihan Kesehatan
1. Mengetahui perlunya kebersihan dan kesehatan bagi kehidupan manusia dari
sudut fisik dan psikis
2. Membiasakan diri menjaga kebersihan dan kesehatan dalam hal makanan
minuman, pakaian, badan dan lingkungan serta tidak berbicara yang tidak baik

Ketertiban
1. Mengetahui perlunya aturan tata tertib di rumah, kelas, dan sekolah
2. Membiasakan diri melaksanakan kegiatan menurut aturan-aturan yang berlaku

Secara visual dapat dikemukakan sebagai berikut :

Gambar secara visualisasi tentang hubungan antara berbagai PB dalam satu Bidang
Studi, yaitu Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan dengan model connected
menunjukkan adanya hubungan infra Bidang Studi seperti juga dengan contoh Bidang
Studi matematika di atas itu jugs berarti bahwa selain intra (dalam Bidang Studi) juga
ada inter/lintas Bidang Studi. Kesemuanya itu telah dijelaskan secara singkat di atas
Hubungan intra Bidang Studi dalam Pendidikan Kewarganegaraan dapat ditunjukkan
dengan contoh lain (hubungan intra) dalam bentuk "webbed" dengan tema "Menuju
hidup tertib dan disiplin di lingkungan keluarga sekolah dan masyarakat" sebagai
berikut :

Contoh di atas menunjukkan pengembangan satu tema dalam Bidang Studi Pendidikan
Kewarganegaraan melalui berbagai konteks dan bahkan contoh tersebut menunjukkan
kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam konteks tertentu dalam upaya
menanamkan nilai-nilai moral Pancasila bagi upaya pembiasaan pengamalan nilai-nilai
Pancasila tersebut dalam kehidupa indikator dalam kurikulum PKn SD tahun 2006.
Yang terpenting dalam menggunakan model ini adalah melibatkan sebanyak mungkin
konsep dari setiap disiplin untuk mengkaji secara tuntas dan komprehensif tema yang
ditetapkan tentu saja disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa SD.
Jika divisualkan penjelasan tentang model "Jaring laba-laba" di atas maka akan nampak
sebagai berikut.

Gambar 3.4.

Untuk dapat melaksanakan pembelajaran terpadu dengan model jaring laba-laba


seperti di atas, terlebih dahulu menyusun tema yang akan diangkat dengan
mempertimbangkan kemampuan dan perkembangan belajar siswa.

Dengan menggunakan model di atas guru dapat mengisi gambar di atas dengan konsep
masing-masing mata pelajaran lainnya, seperti:

Gambar 3.5.
dapat dilihat hubungan antara tema dengan konsep konsep yang dapat diangkat dari
berbagai mata pelajaran yang diharapkan dapat memberi makna terhadap
pembelajaran anak melalui pendekatan konsep pembelajaran terpadu yang pada
gambar menunjukan keterkaitan antar berbagai konsep dari berbagai mata pelajaran
yang dalam fungsinya masing-masing dapat memperluas cakrawala pemahaman kelas
VI SD.
Secara garis besar satuan pelajaran untuk tema diatas adalah sebagai berikut :
A. 1. Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
2. Kelas/Semester : VI /I
3. tema : Melalui pemeliharaan kebersihan dan keindahan, kita
tingkatkan kesehatan bersama
B. Tahap Perencanaan
1. Tujuan pembelajaran agar setelah mengikuti pembahasan tema tersebut
siswa mampu
a. Menjelaskan mengapa kita harus senantiasa bersih.
b. Menjelaskan keindahan taman
c. Menjelaskan ciri-ciri orang sehat
d. Menjelaskan ciri ciri orang sakit
e. Menjelaskan hubungan kebersihan dengan keindahan
f. Menjelaskan hubungan antara kebersihan dan kesehatan
g. Menjelaskan mengapa kita harus selalu sehat
h. Menjelaskan hubungan kesehatan dan kerja
i. Menyebutkan jenis makanan sehat
j. Menjelaskan mengapa harus memakan berbagai makanan sehat
k. Menjelaskan pengaruh berbagai makanan sehat dengan kesehatan
l. Menjelaskan bahwa manusia yang sehat akan menurunkan keturunan
yang sehat
m. Membuat karangan tentang hubungan antara kebersihan, keindahan dan
kesehatan
n. embuat laporan tentang hasil pengamatan lingkungan yang bersih dan
sehat
o. Menyebutkan peningkatan jumlah usia panjang, kebersihan dan
kesehatan
2. Langkah-langkah Perencanaan
a. Memilih tema dengan mengkaji berbagai konsep/pokok bahasan yang ada
dalam GBPP
b. Merancang keterpaduan dari konsep-konsep/pokok bahasan terpilih
yang dimunculkan dalam pembelajaran
c. Menyiapkan alat-alat peraga atau alat bantu mengajar berupu gambar-
gambar tentang berikut ini :
1. Pekarangan yang indah
2. Rumah yang tertata rapi
3. Orang yang sedang berolahraga
4. Orang sedang sakit
5. Orang yang sedang giat bekerja karena sehat
6. Menyediakan beberapa contoh perlengkapan rumah tangga yang
disulam atau dibordir, seperti taplak meja, seprei sarung bantal, la
untuk meja makan, dan sarung bantal kursi
7. Membuat gambar orang yang sehat sedang bekerja dan gambar
tentang seorang yang sedang sakit terbaring di tempat tidur
8. Membuat grafik tentang jumlah peningkatan usia rata-rata penduduk
dari tahun ke tahun
9. Gambar jenis-jenis makanan 4 dan 5 sempurna
10. Membuat kotak-kotak pada kertas (menilai karton) jika ada untuk
ditempeli oleh siswa sesuai dengan nama jenis makanan.
C. Tahap Pelaksanaan
1. Guru menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dan menjelaskan cara-cara
mencapainya, di antaranya dengan membentuk kelompok, misalnya
kelompok ikan, sayuran, susu, tempe dan nasi.
2. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan dalam kelompoknya, mengapa
kita harus memelihara kebersihan dan keindahan dan hubungannya dengan
keimanan seseorang.
3. Guru meminta siswa menyebutkan contoh-contoh penyakit yang banyak
diderita masyarakat
4. Siswa diminta menjelaskan hubungan antara makanan sehat dengan
kesehatan
5. Siswa diminta menyebutkan jenis-jenis olahraga untuk kesehatan
6. Guru meminta siswa menyebutkan tugas-tugas yang biasa dilakukan siswa di
rumah dalam kaitannya dengan kebersihan dan keindahan serta kesehatan
7. Siswa secara berkelompok menempelkan gambar-gambar makanan 4 sehat 5
sempurna pada kertas yang telah ditetapkan dan menempelkannya di papan
tulis, serta menjelaskan kegunaan masing-masing jenis makanan bagi
kesehatan
8. Siswa diminta membuat laporan (individu/kelompok) dengan baik mengenai
berikut ini :
a. Tingkat kesehatan masyarakat di wilayah tempat tinggalnya
b. Jenis olah raga yang digemari oleh kebanyakan masyarakat
c. Jumlah rumah ibadah dan lapangan olahraga
d. Jenis-Jenis makanan yang dihasilkan daerahnya
e. Hasil-hasil pekerjaan tangan yang dihasilkannya
9. Guru menugasi siswa untuk melaporkan butir 8 pada pertemuan berikutnya
dan sekaligus menyerahkan laporannya.
D. Penilaian
1. Penilaian Proses
a. Kemampuan mengemukakan alasan yang tepat
b. Kelancaran dalam mengemukakan Pendapat
c. Ketepatan dalam mengemukakan alasan
d. Keaktifan dalam menyelesaikan tugas
e. Kemempuan bekerja secara individual
f. Kemampuan bekerjasama dalam kelompok
g. Kecermatan dalam menyelesaikan tugas-tugas
2. Penilaian Hasil (Produk)
a. Kerapian dan ketepatan dalam memilih dan menempelkan gambar
b. Ketepatan dalam menyusun laporan
c. Kemampuan dalam menyusun kesimpulan tentang hubungan antara
kebersihan, keindahan, ragam makan dengan kesehatan dan keimanan.
Mencipta Pesawat Sederhana Pembelajaran Model Terpadu
Kelas V Cawu 2
A. Bahasa Indonesia
1. Mendiskusikan rencana kegiatan yang akan dilakukan
2. Membahas masalah yang dihadapi dan menentukan pemecahannya
3. Menjelaskan urutan kejadian suatu peristiwa
B. Pendidikan Kewarganegaraan
1. Tenggang rasa
Membiasakan berperilaku menghormati dan menghargai pandangan yang
berbeda dengan pendirian sendiri
2. Percaya diri
membiasakan melakukan tugas kegiatan dengan penuh keyakinan
3. Ketertiban
Membiasakan berperilaku tertib
4. Kerajinan
Memahami perlunya memiliki keuletan dan kerajinan dalam berbagai
kegiatan IPA
C. IPS
Siswa mengenal jenis sumber daya manusia dari ciri khas kebudayaan
Indonesia.

Tujuan

1. Siswa menggunakan susunan kalimat yang benar


a. Diskusi perencanaan pembuatan pesawat sederhana.
b. Pelaporan urutan kerja yang dilakukan
2. Dalam merencanakan perencanann dan pembuatan pesawat sederhana dalam
kelompok siswa memperlihatkan
a. Perilaku menghormati dan menghargai pandangan teman sekelompok
b. Kerja sama yang tertib
c. Kerajinan dan ketekunan menyelesaikan tugas
3. Menunjukkan dengan pesawat sederhana yang dibuat, gaya apa saja dibuat yang
diperhitungkan.
4. Menunjukkan bagaimana pesawat sederhana yang meringankan pekerjaan
manusia
5. Menunjukkan manfaat pesawat sederhana dalam budaya suatu daerah
6. Dalam perencanaan pembuatan pesawat siswa dapat melakukan penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian dalam menentukan biaya pesawat itu.

Latar Belakang
Suatu benda dapat berubah bentuk atau berubah arah geraknya karena
ada gaya yang bekerja pada benda itu. Berbagai gaya ditemukan dalam lingkungan kita.
Dalam melaksanakan kegiatan manusia memanfaatkan pekerjaannya. Misalnya, bidang
miring memudahkan memindahkan suatu benda berat ke tempat yang lebih tinggi.
Demikian pula katrol, pengungkit Semuanya itu dapat dijadikan kegiatan percobaan
bagi siswa.

Tahap pelaksanaan
1. Siswa diberi tahu bahwa akan diadakan proyek pembuatan pesawat sederhana
yang dapat memindahkan benda paling mudah atau paling tinggi, misalnya. Hasil
proyek akan diperagakan
2. Pada tahap perencanaan awal siswa mendiskusikan apa raja yang perlu mereka
ketahui untuk melaksanakan proyek ini (pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu
mengadakan diskusi dengan kata-kata yang tepat)
3. Bersama siswa mengadakan perencanaan pembelajaran tentang gaya serta
penerapannya dalam budaya suatu tempat
4. Melakukan pembelajaran dengan menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan
yang dijual dengan uang-uangan yang diciptakan oleh siswa sendiri
5. Pembuatan pesawat sederhana sesuai rencana
6. Penyusunan Laporan
7. Peragaan

Evaluasi
1. Untuk mengevaluasi supaya diadakan alat pengamatan (daftar)
2. Untuk mengevaluasi hasil supaya disusun tes pilihan ganda atau tes esai yang
mengukur pemahaman konsep-konsep bidang studi yang merupakan wahana
bidang studi pembelajaran.
BAB III
PENUTUP

Setelah membahas materi dalam makalah ini, maka dapat kami simpulkan sebagai
berikut :
1. Hakikat dan karakteristik pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk
memperoleh persepsi yang sama tentang bidang studi tersebut agar
pelaksanaannya oleh guru SD agar dapat berjalan dengan baik.
2. Secara spesifik pendidikan kewarganegaraan juga selain pendidikan politik juga
berfungsi sebagai pendidikan hukum dan kemasyarakatan.
3. pendidikan kewarganegaraan merupakan wahana untuk mengembangkan dan
melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia
yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Pustaka

Abdul Azis Wahab (1998). Evaluasi Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan. FPIPS


IKIP Bandung

Brandt, S.R. (Ed). (1991). Integrating the Curriculum Educational Leadership. Journal of
ASCD, Vol 49 Nomor 2

Colins, G & Dixon, H. (1991). Integrated Learning: Planned Curriculum Unit Steged 3
Australian: Bookshelf Publishing

Departemen Pendidikan Nasional, (1996). Hasil Pemantapan Kurikulum DH PGSD


Tahun 1995 (Program Pendidikan Prajabatan dan Guru Kelas). Jakarta: Dikti

_______________. (1996/1997). Program Pembelajaran Terpadu D-II PGSD. Jakarta: Dikti


(BP3G SD)

Fogarty, R. (1991). The Mindful School: How To Integrate the Curricula. Palatine,
Illinois: Publishing Inc.

Anda mungkin juga menyukai