Anda di halaman 1dari 36

Pembelajaran PKn di SD

Kelompok 2

Anggota Kelompok :
1. Yani Rohayani ( 857512486 )
2. Renika Wangi ( 857517478 )
3. Muhammad Arif Rifai ( 857512572 )
4. Sutini ( 857512723 )
Modul 3 dan Modul 4

 Modul 3:
Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS
dan Mata Pelajaran Lain

 Modul 4:
Konsep serta Prinsip Kepribadian Nasional, Semangat
Kebangsaan, Cinta Tanah Air, dan Bela Negara
Kegiatan Belajar 1

Gambaran Umum dan Karakteristik Pendidikan


Kewarganegaraan serta Mata Pelajaran IPS dan Mata Pelajaran
Lainnya di SD.
Ada 4 Sub di dalam KB 1 :

A. Pengantar

B. Gambaran Umum, Hakikat, Dan Karakteristik Pendidikan dan


Kewarganegaraan
C. Hakikat dan Karakteristik Bidang Studi Pendidikan
Kewarganegaraan
D. Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Kurikulum S1
PGSD
A. Pengantar

Keterkaitan antaramata pelajaran di SD, khususnya antara mata


pelajaran lainnya, seperti Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama,
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dan lain sebagainya.

Keterkaitan itu Nampak sebagai keterkaitan sebagai keterkaitan


yang bersifat alami. Artinya upaya mengaitkan secara alami sesuai
dengan tingkat perkembangan dan kematangan anak, denga demikian
anak akan belajar secara lebih wajar, bermakna, dan dalam suasana
yang menantang.
B. Gambaran Umum, Hakikat, Dan Karakteristik
Pendidikan dan Kewarganegaraan

1. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran


yang mengalami perubahan dengan cepat, karena mata pelajaran PkN
rentan terhadap perubahan politik, nama berubah berkali – kali tetapi isi
penyampainnya atau materinya tidak berubah.

Kemudian Pendidikan Kewarganegaraan sebagai salah satu bidang


kajian (UU system Pendidikan No. 20 Tahun 2003) dan program studi, yang
fungsi dan perannya sebagai Pendidikan hukum, Pendidikan politik dan
Pendidikan kewarganegaraan sendiri.
2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan mata pelajaran Kewarganegaraan sebagai berikut :

a. Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu


kewarganegaraan.

b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak


secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri


berdasarkan pada karakter – karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa bangsa lainnya.
d. Berinteraksi dengan bangsa – bangsa lain dalam percaturan dunia serta
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi.
C. Hakikat dan Karakteristik Bidang Studi Pendidikan
Kewarganegaraan
1. Hakikat Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-
kultural, Bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD
1945.

Para Mahasiswa PGSD diharapkan memiliki keterampilan di dalam


mengorganisir dan mengembangkan materi bidang studi Pendidikan
Kewarganegaraan di SD kelak. Para Mahasiswa dapat mengajarkan di tingkat SD
agar siswa/siswi SD dapat mengetahui, menghayati dan mengamalkan
pengetahuan, sikap, dan prilaku sesuai tingkat kematangan siswa SD.
2. Karakteristik Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menuntut
lahirnya warga negara dan warga masyarakat yang Pancasila, beriman
dan bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa yang mengetahui dan
memahami dengan baik hak – hak dan kewajibannya dan
bertanggungjawab sebagia warga negara, mampu berpikir kritis dan
kreatif.

Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu


bidang kajian ilmiah dan program Pendidikan di sekolah dan diterima
sebagai wahana utama serta esensi Pendidikan demokrasi di
Indonesia yang dilaksanakan melalui:
a. Civic Intelligence, yaitu kecerdasan dan daya nalar
warga negara baik dalam dimensi spiritual, rasional,
emosional, maupun social.

b. Civic responsibility, yaitu kecerdasan akan hak dan


kewajiban sebagai warga negara yang bertanggung
jawab.
c. Civic participation, yaitu kemampuan berpartisipasi
warga negara atas dasar tanggung jawabnya, baik
secara individual, social, maupun sebagai pemimpin
hari depan.
Pendidikan Kewarganegaraan di bagi kedalam 3 kelompok yaitu :

1. Kompetensi untuk menguasai pengetahuan kewarganegaraan.

2. Kompetensi untuk menguasai keterampilan kewarganegaraan.

3. Kompetensi untuk menguasai karakter kewarganegaraan.


D. Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan dalam
Kurikulum S1 PGSD

Pendidikan Kewargenagaraan sebagai Mata Pelajaran SD


Fungsi dan peran serta tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan secara umum yaitu :
a. Pendidikan nilai dan moral Pancasila serta Undang –
Undang Dasar 1945.
b. Pendidikan politik
c. Pendidikan Kewarganegaraan.
d. Pendidikan Hukum dan Kemasyarakatan
Kegiatan belajar 2

 Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS


 Konsep Pembelajaran Terpadu
 Pembelajaran Terpadu dalam Pendidikan
Kewarganegaraan
A. KETERKAITAN ANTARA PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN DAN IPS

1) Secara historis memiliki keterkaitan yang kuat dengan IPS, dikatakan


demikian karena sebelum menjadi bidang studi Pendidikan
Kewarganegaraan yang menurut kurikulum 1994 diberi nama bidang
studi Pendidikan Pancasial dan Kewarganegaraan.

2) Bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan adalah bagian dari bidang


studi IPS. Bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan adalah
pengajaran yang erat kaitannya dengan pancasila dan Undang-undang
dasar 1945 dan hal-hal yang menyangkut warga negara serta
pemerintahan menurut versi kurikulum tahun 1975 dan kurikulum tahun
1984.
Konsep pembelajaran terpadu pada dasarnya
menitikberatkan pada beberapa prinsip

 Pembelajaran haruslah membantu anak untuk memperoleh pengetahuan


secara utuh dan bermakna terutama di dalam membangun pengetahuan dan
struktur intelektual anak
 Dalam belajar anak harus lebih banyak dilibatkan

 Membantu anak untuk melakukan dan bekerja berdasarkan kemampuan dan


kebutuhannya
 Dengan menerapkan konsep pembelajaran terpadu diharapkan tidak hanya
merespon tanda-tanda yang disampaikan guru tetapi memperoleh dan
mengembangkan pengalaman sensoriknya guna membentuk kemampuan
dasar anak untuk memiliki kemampuan pembelajaran abstrak.
B. KONSEP PEMBELAJARAN TERPADU
1) Konsep dalam bentuk sederhana seperti yang dianjurkan dalam
kurikulum tahun 1968 dengan pendekatan korelasi.

2) Pendekatan terpadu disebut juga pendekatan terpadu (integrated


approach) atau pendekatan antardisiplin
(interdisch/inariapproach).
3) Dalam menggunakan pendekatan pembelajaran terpadu
berbagai media dapat digunakan agar konsep keterpaduan
dalam pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik antara lain
melalui tema, topik, dan masalah.
Kelebihan dan kelemahan pembelajaran terpadu

Kelebihan Kelemahan
 Pengalaman dan kegiatan belajar  Pada umumnya guru lebih senang
anak akan selalu relavan dengan dengan apa yang sudah sering
tingkat perkembangan anak dikerjakan dalam proses belajar-
 Kegiatan yang dipilih dengan mengajarnya dengan lain
bertolak dari minat dan kebutuhan perkataan agak sulit menerima
 Seluruh kegiatan lebih bermakna pembaruan dan perubaha.n
bagi anak
 Menumbuhkembangkan
keterampilan berpikir anak
 Menyajikan kegiatan yang bersifat
pragmati sesuai dengan
permasalahan yang sering ditemui
dilingkungan anak
 Menumbuh kembangkan
keterampilan sosial anak
C. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN
PEMBELAJARAN TERPADU
1. Pemilihan topik, masalah atau tema dan subtema dari
pokok bahasan dan subpokok bahasan seta kegiatan
yang disarankan

2. Pengembangan model-model pembelajaran terpadu,


misalnya: keterhubungan (connected), jaring labah-
labah (webbing), dan keterpaduan (integrated).
Hubungan Bidang Studi Pendidikan
Kewarganegaraan dengan Mata Pelajaran
Lainnya

Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan


bidang studi lainnya seperti Bahasa Indonesia,
Matematika, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), serta Kesenian.

Ada beberapa model yang dapat diterapkan dalam


pembelajaran terpadu yaitu; model connected, model
webbed, model integrated
Kegiatan Belajar 1
Konsep dan Prinsip Kepribadian Nasional

Bangsa Indonesia memiliki kehidupan sosial budaya yang berdasarkan


kepribadian bangsa yang dapat menerima pengaruh budaya lain dan tidak
mengubah jati diri bangsa.
 
A. Keanekaragaman  bangsa  Indonesia  sebagai  Kepribadian  Nasional

Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, dapat di lihat dari 2 sudut


pandang yaitu secara horizontal dan secara vertikal.Sudut pandang
harizontal tidak menunjukkan tingkatan yaitu antara lain :
1. Perbedaan fisik dan ras
2. Perbedaan suku bangsa
3. Perbedaan agama animisme dan dinamisme
4. Perbedaan jenis kelamin
B. Latar belakang Kemajemukan Bangsa Indonesia

Secara geografis, kondisi kepulauan bangsa Indonesia berbeda


seperti perbedaan iklim, curah hujan, suhu, kelembapan udara, jenis
tanah, morfologi, tata air, flora dan faunanya.terdapat pula daerah
daratan yaitu sawah, ladang, pegunungan, dan sungai.

Secara sosiologis dan kultural, dampak teknologi manusia yang


berkembang secara berabad-abad menghasilkan peradaban
yang berbeda. Walaupun demikian terdapat beberapa kesamaan yang
merujuk ke arah persatuan dan kesatuan.
C. Keanekaragaman kebudayaan yang merupakan unsur kebangsaan dan

kepribadian nasional

1) Kebudayaan daerah sebagai unsur kebudayaan nasional kebudayaan
nasional harus merupakan pencerminan dari kebuadayaan daerah
memilki unsur-unsur antara lain bahasa, kesenian,kepercayaan dan adat
istiadat. 

2) Pengenalan keanekaragaman budaya di Indonesia kebudayaan artinya


semua hasil karya manusia yang berdasarkan cipta,rasa, karsa dan karya.

3) Suku-suku bangsa Indonesia.

4) Budaya daerah.

5) Membina dan melestarikan budaya daerah dan nasional


D. Bhineka Tunggal Ika dan Integrasi Nasional

Yaitu suatu proses dan hasil kehidupan sosial yang di capai


melalui beberapa tahap.Integrasi nasional memberikan dampak positi!
dalam proses pembangunan antara lain terpeliharanya stabilitas
nasional.
E. Landasan Hukum Bhineka Tunggal Ika
1.Pancasila
2. Pembukaan UUD 1945 alinea ke 2
3.Batang tubuh UUD 1945
4.Pembinaan kebudayaan

F. Misi bangsa Indonesia di era global


1.Pengamalan Pancasila
2.Penegakan kedaulatan rakyat
Kegiatan Belajar 3
Konsep serta Prinsip Cinta Tanah Air dan Bela Negara

A. KONSEP DAN PRINSIP CINTA TANAH AIR


1. Mengamalkan Nilai-nilai Pancasila yang Berkaitan dengan
Rasa Cinta Tanah Air

aCinta tanah air dan hubungan dengan sila-sila Pancasila


 Pengertian Cinta Tanah Air
 Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa

 Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

 Nilai Persatuan Indonesia

 Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan Perwakilan

 Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


b. Tinjauan beberapa aspek tuntunan tingkah laku:
1) Aspek sosial

2) Aspek budaya dan adat istiadat

3) Aspek Hankamnas (Pertahanan Keamanan Nasiaonal)

c. Pengamalan dan tingkah laku cinta tanah air dan bangsa:

4) Di lingkungan keluarga
5) Di lingkungan sekolah

6) Di lingkungan masyarakat

7) Di lingkungan pekerjaan
d. Cara menanamkan tingkah laku cinta tanah air dan bangsa
1) Keteladanan

Keteladanan merupakan suatu istem yang cocok dan


tepat dilakukan dalam upaya menanamkan sikap cinta tanah
air dan bangsa, baik di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat maupun pekerjaan.
Sesuai dengan prinsip utama Pancasila, dalam
kepemimpinan yang lebih kita kenal dengan ing ngarso sung
tuladha, ing madya mangun karso, tutwuri handayani.
2) Pembinaan

Pembinaan dimaksudkan sebagai pendidikan yang dilakukan


secara sistematis, terarah dan berkesinambungan melalui kegiatan-
kegiatan yang dapat mendorong siswa untuk mengamalkan Pancasila
secara nyata.

Pembinaan diantaranya pembinaan ketakwaan terhadap Tuhan


Yang Maha Esa, pembinaan OsIS dan UKS, pembinaan koperasi
sekolah, pembinaan kesadaran hukum, dan palang merah remaja.
2. Nilai Budi Pekerti Cinta Tanah Air

Nilai budi pekerti, mengutamakan kepentingan umum/bangsa dan


negara, berani membela bangsa dan negara, berdisiplin, bersyukur,
pengabdian, rela berkorban, memelihara amanah, kebersamaan, rasa
memiliki, dan setia.
B. KONSEP DAN PRINSIP BELA NEGARA

1. Kewajiban warga negara dalam membela negara

Dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 Pasal 9 ayat (2)

keikitsertaan warga negara dalam upaya bela negara diselenggarakan

melalui:

a) Pendidikan kewarganegaraan

b) Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib

c) Pengabdian sebagai prajurit Tentaa Nasional Indonesia secara

suka rela atau seara wajib

d) Pengabdian sesuai dengan profesi


2. Peraturan perundang-undangan tentang wajib bela negara
Amandemen UUD 1945 khususnya Pasal 30 dan Pasal 27 ayat (3).
 Pasal 30 ayat (1) menegaskan bahwa”tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan kemananan
negara”.

 Pasal 30 ayat (2) menyatakan “usaha pertahanan dan keamanan


negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama, dan
rakyat sebagai kekuatan pendukung”.
 Pasal 27 ayat (3) menegaskan bahwa “setiap warga negara berhak

dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Kemudian

disusul dengan terbitnya UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan

Negara yang di dalamnya memuat tentang aturan tentang upaya

bela negara.
3. Tindakan yang menunjukkan upaya membela negara
a) Contoh Tindakan Upaya Membela Negara

b) Mewujudkan Kekuatan Pertahanan dan Keamanan

c) Upaya Peningkatan Pertahanan dan Keamanan


4. Partisipasi dalam usaha pembelaan negara di linkungannya

a. Keluarga
b. Sekolah

c. Masyarakat dan Negara

1) Kepedulian di Bidang Politik


2) Kepedulian di Bidang Hukum
3) Kepedulian di Bidang Ekonomi
4) Kepedulian di Bidang Sosial Budaya
5) Kepedulian di Bidang Pertahanan dan Keamanan
6) Kepedulian terhadap Alam
Sekian terimakasih

Any Question ?

Anda mungkin juga menyukai