Anda di halaman 1dari 3

MATA KULIAH PEMBELAJARAN PKN DI SD

NAMA : FERRY ARI FANDY


NIM : 858928411

JAWABAN :

1. Civics (Ilmu Kewarganegaraan) Cheresore dalam Budimansyah, D dan Suryadi, K (2008:2)


mengartikan Civics Sebagai the Science of citizhenship atau Ilmu Kewarganegaraan yang
isinya mempelajari hubungan antara individu dan individu dan Negara. Dalam hal ini individu
itu sebagai warga negara sehingga civics memepelajari tentang hubungan antara warga negara
dan negara. Civic Education adalah suatu mata pelajaran dasar di sekolah yang dirancang
untuk mempersiapkan warga negara muda, agar kelak setelah dewasa dapat berperan aktif
dalam masyarakat. Sedangkan Citizenship Education atau Education for Citizenship
digunakan sebagai istilah yang memiliki pengertian yang lebih luas yang mencakup
pengalaman belajar di sekolah dan luar sekolah seperti rumah, organisasi keagamaan,
organisasi kemasyarakatan, media massa dan lain-lain yang berperan membantu proses
pembentukan totalitas atau keutuhan sebagai warganegara.
2. Mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan (PKn) mempunyai fungsi sebagai sarana untuk
membentuk peserta didik menjadi warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan
hak-hak dan kewajibannya, berkomitmen setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan
merefleksikan diri sebagai warga negara yang cerdas, terampil dan berkharakter sesuai
dengan amanat Pancasila dan UUD 1945. Suplemen pengembangan PKn SD ini dimaksudkan
untuk melengkapi bahan ajar cetak yang sudah ada. Di dalam suplemen ini dikembangkan
model-model, strategi, metode-metode dan pendekatan-pendekatan dalam rangka
pembelajaran PKn SD yang akan membantu guru dalam menuangkan kreativitasnya di depan
kelas sebagai fasilitator. Pengembangan suplemen PKn SD ini didasarkan atas prinsip-prinsip
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM). Prinsip-prinsip
ini diharapkan dapat mempermudah daya serap materi mata pelajaran PKn terutama dalam
penilaian ranah afektif, kognitif dan psikomotor secara simultan, terutama peserta didik pada
kelas rendah yang baru belajar membaca dan menulis. Pada kelas tinggi kreativitas dalam
pembelajaran lebih ditingkatkan lagi. Namun konsekuensinya guru sebagai motivator dan
fasilitator harus kreatif, inisiatif, dan konsen terhadap peserta didik. Tanpa hal ini
pembelajaran PKn yang kita inginkan tidak akan tercapai secara optimal.
Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan
kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan
bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para caloncalon penerus
bangsa yang sedang dan mengkaji dan akan menguasai imu pengetahuaan dan teknologi serta
seni. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia indonesia yang berbudi
luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung jawab,
dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.
3. Pandangan psikologis-pedagogis atau psiko-pedagogis adalah cara melihat pendidikan dasar
dari fungsi proses pendidikan dasar dalam pengembangan potensi individu sesuai dengan
karakteristik psikologis peserta didik. Pertanyaan psiko-pedagogis yang relevan dengan
fungsi proses itu adalah bagaimana pendidikan dasar dikembangkan sesuai dengan
karakteristik peserta didiknya. Pandangan sosiologis-antropologis atau sosio-antropologis
adalah cara melihat pendidikan dasar dari fungsi proses pendidikan dasar dalam sosialisasi
atau pendewasaan peserta didik dalam konteks kehidupan bermasyarakat, dan proses
enkulturasi atau pewarisan nilai dari generasi tua kepada peserta didik yang sedang
mendewasa dalam konteks pembudayaan.
4. Materi Pkn adalah konsep-konsep nilai Pancasila dan UUD 1945 beserta dinamika
perwujudan dalam kehidupan masyarakat negara Indonesia. Sasaran belajar akhir Pkn adalah
perwujudan nilai-nilai tersebut dalam perilaku nyata kehidupan sehari-hari. Bidang studi PKn
merupakan suatu bidang kajian ilmiah dan program Pendidikan sekolah dan diterima sebagai
wahana utama dalam esensi pendidikan demokrasi di Indonesia. Dalam paradigma baru
bidang studi PKn terdapat beberapa karakteristik, yaitu:
a) Civic Konowledge, yaitu kecerdasan dan daya nalar warga negara yang baik dalam
dimensi spiritual, rasional, emosional, maupun sosial.
b) Civic Skill, keterampilan warga negara. Warga negara disamping mempunyai
kecerdasan perlu juga mempunyai keterampilan untuk mendukung karirnya.
c) Civic Responsibility, yaitu kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara
yang bertanggung jawab.
d) Civic Participation, yaitu kemampuan berpartisipasi warga negara atas dasar
tanggung jawabnya, baik secara individual, sosial, maupun sebagai pemimpin hari
depan.

Keterkaitan PKn dengan IPS sangat kuat. Hal ini dikarenakan sebelum menjadi Bidang Studi
Pendidikan Kewarganegaraan yang menurut Kurikulum tahun 1994 diberi nama Bidang Studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (sebagai upaya mewujudkan pesan UU sistem
Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989 khususnya Pasal 39 Ayat (2) dan (3)), Bidang studi
Pendidikan Kewarganegaraan adalah bagian dari bidang studi IPS. Bidang studi IPS
mencakup aspek Geografi, Ekonomi, dan Sejarah, Pancasila serta UUD 1945 yang
menyangkut warga negara serta pemerintahan. Kemudian terjadi pemisahan menjadi bidang
studi IPS yang mencakup aspek Geografi, Ekonomi, dan Sejarah.
5. Kekuatan dan Kelemahan :
a. Kekuatan implementasi konsep pembelajaran terpadu:
Pengalaman dan kegiatan belajar anak akan selalu relevan dengan tingkat
perkembangan anak :
1) Kegiatan yang dipilih dengan dan bertolak dari minat dan kebutuhan
2) Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak sehingga hasil belajar
akan dapay bertahan lebih lama
3) Pembelajaran terpadu menumbuhkembangkan keterampilan berfikir anak
4) Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan
yang sering ditemui dalam lingkungan anak
5) Menumbuhkembangkan keterampilan sosial anak seperti kerjasama,
toleransui, komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain.
b. Kelemahan implementasi konsep pembelajaran terpadu umumnya guru lebih
senang apa yang sudah sering dikerjakan dalam proses belajar mengajarnya
dengan lain perkataan agak sulit menerima pembaharuan dan perubahan.

Anda mungkin juga menyukai