Anda di halaman 1dari 15

Lembar kerja mahasiswa mata kuliah Pembelajaran PKn di SD PDGK4201 2022.

Lembar kerja (LK 2)

Menngidentifikasi

A. Identitas

Nama : Nurcahyani
NIM : 857839828
Kelas : B PGSD-BI
Modul : 3 dan 4

B. Lembar kerja

Judul Modul Hasil Telaah/Temuan


Rangkuman Singkat Kajian yang sulit Case study
dipahami Contoh kasus Contoh kasus pengalaman
umum/yang ada di pribadi sesuai topik/kajian
modul modul (jika ada)
(1) (2) (3) (4) (5)
Judul Modul:
Keterkaitan Pendidikan
Kewarganegaraan dengan
IPS dan Mata Pelajaran Lain
Sub Judul/KB 1: Pembahasan tentang hubungan tau keterkaitan anar mata Pendidikan Sebagai pendidikan Siapa saja yang berhak
Gambaran Umum dan pelajaran di SD. Maksudnya tiada lain adalah upaya kewarganegaraan politik guru dituntut mendapatkan akses ke air
Karakteristik Pendidikan mengaitkan antar mata pelajaran dapat berlangsung merupakan untuk menerjemahkan bersih
Kewarganegaraan serta wahana untuk pemahaman-
dengan baik sesuai dengan dasar-dasar pertimbangan
Mata Pelajaran IPS dan Mata mengembangan pemahaman teoretik
Pelajaran Lainnya di SD psikologis untuk tujuan-tujuan pendidikan. Dasar dan melestarikan tentang melek politik
pertimbangan untuk hal tersebut adalah siswa SD berpikir nilai luhur dan kedalam kegiatan-
dalam kerangka yang bersifat holistic (menyeluruh) dan moral yang berakar kegitan nyata di kelas
belum bersifat fragmentaris dan detail. Artinya, upaya pada budaya
mengsitkansecara alami tersebut memang sesuai dengan bangsa Indonesia
tingkat perkembangan dan kematangan anak, dengan yang diwujudkan
dalam bentuk
demikian anak akan belajar lebih wajar, bermakna, dan
perilaku dalam
dalam suasana yang menanang. kehidupan sehari-
hari peserta didik.
A. GAMBARAN UMUM, HAKIKAT DAN KAREKTERISTIK
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
1. Latar Belakang Masalah Pembaruan dan inovasi
dalam pendidikan kewarganegaraan serta
keterkaitan dan aplikasinya menjadi sebuah
pembelajaran yang kreatif, produktif, yang
bersifat kooperatif,dan kolaboratif, menuntut
konsep pembelajaran terpadumelalui pengkajian
dan pelatihan yang berwawasan demokrasi dan
Hak Asasi Manusia (HAM). Pendidikan
kewarganegaran sebagai salah satu bidang kajian
(Undang-undang sistem pendidikan No. 20 Tahun
2003) dan program studi yang fungsi dan
perannya antara lain sebagai pendidikan hukum,
pendidikan politik, dan pendidikan
kewarganegaraan sendiri. Mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan adalah mata
pelajaran yang memang mengalami perubahan
nama dengan sangat cepatkarena mata pelajaran
tersebut memang rentan terhadap perubahan
politik, namun ironisnya nama berubah berkali-
kali, tetapi secara umum serta pendekatan cara
penyampaianya kebanyakan tidak berubah. Dari
sisi isi misalnya, lebih menekankan pengetahuan
untuk dihafal dan bukan materi pembelajaran
yang mendorong berpikir apalagi berpikir kritis
siswa. Dari segi pendekatan yang lebih
ditonjolkan adalah pendekatan politis dan
kekuasaan. Dari segi pembelajaran atau sistem
penyampaiannya lebih menekankan pada
pembelajaran satu arah dengan dominasi guru
yang lebih menonjol sehingga hasilnya sudah
dapat diduga, yaitu verbalisme yang selama ini
sudah dianggap sangat melekat pada pendidikan
umumnya di Indonesia.
2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Tujuan
mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan
adalah untuk mengembangkan kemampuan-
kemampuan sebagai berikut :
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif
dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
b. Berpartisifasi secara aktif dan bertanggung
jawab, serta bertindak cerdas dalam kegiatan
kemasyararakatan, berbangsa dan bernegara.
c. Berkembang secara positif dan demokratis
untuk membentuk diri beerdasarkan pada
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar
dapat hidup bersama dengan bangsa lainnya.
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam
pecaturan dunia secara langsung atau tidak
langsung dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.
B. HAKIKAT DAN KAREKTERISTIK KEWARGANEGARAAN
BIDANG STUDI PENDIDIKAN
1. Hakikat Bidang Studi Pendidikan
Kewarganegaraan Pendidikan kewarganegaraan
adalah program pendidikan berdasarkan nilai-
nilai pancasila sebagai wahana untuk
mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan
moral yang berakar pada budaya bangsa
Indonesia yang diharapkan menjadi jati diri yang
diwujudkan dalam bentuk prilaku dalam
kehidupan sehari-hari para mahasiswa baik
sebagai individu, sebagai calon guru/pendidik,
anggota masyarakat dan makhluk ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa. Dapat disimpulkan bahwa hakikat
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan
diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural,
bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi
warga negara Indonesia yang cerdas, terampil,
dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan
UUD 1945. Hakikat Pendidikan kewarganegaraan
adalah merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukkan diri yang
beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa,
usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga
negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan
UUD1945. Secara umum tujuan pendidikan
kewarganegaraan adalah sebagai berikut :
a. Memberikan pengertian, pengetahuan dan
pemahaman tentang Pancasila yang benar dan
sah.
b. Meletakkan dan membentuk pola pikir yang
sesuai dengan Pancasila dan ciri khas serta watak
ke-Indonesiaan.
c. Menanamkan nilai-nilai moral Pancasila ke
dalam diri anak didik.
d. Menggugah kesadaran anak didik sebagai
warga negara dan warga masyarakat Indonesia
untuk selalu mempertahankan dan melestarikan
nilai-nilai moral Pancasila tanpa menutup
kemungkinan bagi diakomodasikannya nilai-nilai
lain dari luar yang sesuai dan tidak bertentangan
dengan nilai-nilai moral Pancasila terutama dalam
menghadapi arus globalisasi dan dalam rangka
kompetisi dalam pasar bebas dunia.
e. Memberikan motivasi agar dalam setiap
langkah laku lampahnya bertindak dan
berperilaku sesuai dengan nilai, moral, dan norma
Pancasila.
f. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi
warga negara dan warga masyarakat Indonesia
yang baik dan bertanggung jawab serta mencintai
bangsa dan negaranya.
2. Karakteristik Bidang Studi Pendidikan
Kewarganegaraan Karakteristik Pendidikan
Kewarganegaraan dengan paradigma baru yaitu
bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
suatu bidang kajian ilmiah dan program
pendidikan di sekolah dan diterima sebagai
wahana utama serta esensi pendidikan demokrasi
di Indonesia yang dilaksanakan melalui berikut ini
:
a. Civic Intelligence, yaitu kecerdasan dan daya
nalar warga negara baik dalam dimensi
spiritual, rasional, emosional, maupun sosial.
b. Civic Responsibility, yaitu kesadaran akan hak
dan kewajiban sebagai warga negara yang
bertanggung jawab
c. Civic Participation, yaitu kemampuan
berpartisipasi warga negara atas dasar tanggung
jawabnya, baik secara individual, sosial, maupun
sebagai pemimpin hari depan Kompetensi-
kompetensi yang hendak diwujudkan melaui
mata pelajaran Pendididikan Kewarganegaraan
dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu :
a. Kompetensi untuk menguasai pengetahuan
kewarganegaraan
1) Memahami tujuan pemerintahan dan prinsip-
prinsip dasar konstitusi pemerintahan republik
Indonesia
2) Mengetahui struktur, fungsi, dan tugas
pemerintahan daerah dan nasional serta
bagaimana keterlibatan warga negara
membentuk kebijaksanaan publik
3) Mengetahui hubungan negara dan bangsa
Indonesia dengan negaranegara dan bangsa-
bangsa lain beserta masalah-masalah dunia
dan/atau internasional
b. Kompetensi untuk menguasai keterampilan
kewarganegaraan
1) Mengambil dan menetapkan keputusan yang
tepat melalui proses pemecahan masalah dan
inkuiri
2) Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan suatu
isu tertentu
3) Menentukan atau mengambil sikap guna
mencapai suatu posisi tertentu
4) Membela atau mempertahankan posisi
dengan mengemukakan argumen yang kritis,
logis, dan rasional
5) Memaparkan suatu informasi yang penting
kepada khalayak umum
6) Membangun koalisi, kompromi, negosiasi, dan
consensus
c. Kompetensi untuk menguasai karakter
kewarganegraan
1) Memberdayakan dirinya sebagai warga negara
yang independen, aktif, kritis, well-informed, dan
bertanggung jawab untuk berpartisipasi secara
efektif dan efisien dalam berbagai aktivitas
masyarakat, politik, dan pemerintahan pada
semua tingkatan (daerah dan nasional)
2) Memahami bagaimana warga negara
melaksanakan peranan, hak dan tanggung jawab
personal untuk berpartisipasi dalam kehidupan
masyarakat pada semua tingkatan (daerah dan
nasional)
3) Memahami, menghayati, dan menerapkan
nilai-nilai budi pekerti, demokrasi, hak asasi
manusia dan nasionalisme dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
4) Memahami dan menerapkan prinsip-prinsip
hak asasi manusia dalam kehidupan sehari-hari.
C. BIDANG STUDI KURIKULUM S1 PGSD PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN DALAM
1. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata
Pelajaran SD Berdasarkan landasan konsep atau
konsep utama Pendidikan Kewarganegaraan
tersebut maka fungsi dan peran serta tujuan
Pendidikan Kewarganegraan secara umum adalah
:
a. Sebagai Pendidikan Nilai dan Moral Pancasila
Sebagai pendidikan nilai moral, Pendidikan
Kewarganegaraan diharapkan dapat membantu
siswa untuk dapat meningkatkan pengetahuan
serta pemahaman siswa tentang nilai dan moral
di antaranya teori yang dikenal luas dalam
pendidikan nilai dan moral diantaranya teori
kognitif moral yang dikemukakan oleh Piaget dan
Kohlberg, dengan dasar pemikirannya yang
menyatakan bahwa pengetahuan moral dapat
mempengaruhi sikap seseorang.
b. Sebagai Pendidikan Politik Yaitu pendidikan
yang memungkinkan siswa mengetahui apa yang
menjadi hakhak dan kewajiban-kewajibannya.
Sebagai pendidikan politik, Pendidikan
kewarganegaraan diharapkan membantu siswa
untuk memperoleh pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang dikenal dengan melek politik
yaitu bagaimana guru menerjemahkan
pemahaman-pemahaman teoritik tentang melek
politik ke dalam kegiatan-kegiatan nyata dikelas
dan melek hukum dalam arti siswa mengetahui
bahwa kehidupan kita sebagai pribadi, warga
masyarakat dan sebagai warga Negara atau
bahkan sebagai warga dunia diatur oleh hokum
dan peraturan.
c. Sebagai Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan
kewarganegaraan diharapkan juga dapat
menumbuhkan pengertian dan pemahaman
siswa terhadap fungsi dan peran warga Negara
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
d. Sebagai Pendidikan Hukum dan
Kemasyarakatan Pendidikan kewarganegaraan
sebagai pendidikan politik dan hokum, tidak
hanya mendidik siswa memiliki pengetahuan dan
keterampilan terhadap apa yang menjadi hak dan
kewajibannya.

Sub Judul/KB 2: Pendidikan kewarganegaraan menurut sejarah Implementasi Tuntutan terhadap Misalnya saat menjelaskan
Keterkaitan Pendidikan perkembangannya sampai terbentuk bidang studi konsep kemampuan
konsep geografi, maka pada
Kewarganegaraan dengan Pendidikan Kewarganegaran seperti sekarang ini secara pembelajaran profesional guru dalam
IPS terpadu melaksanakan konsep
historis memiliki keterkaitan yang kuat dengan IPS. Karena pembelajaran. saat itu pula penjelasan
sebelum menjadi bidang studi Pendidikan Umumnya guru lebih
konsep geografi tersebut
Kewarganegaraan yang menurut Kurikulum tahun 1994 senang dengan apa
yang sudah sering dihubungkan.dengan konsep
diberi nama bidang studi Pendidikan Pancasila dan
dikerjakan dalam
Kewarganegaraan (sebagai upaya mewujudkan pesan UU mata pelajaran lainnya,
proses belajar
Sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989 khususnya mengajarnya dengan misalnya dihubungkan
Pasal 39 Ayat 2 dan 3), bidang studi pendidikan lain perkataan agak
dengan wilayah kekuasaan
kewarganegaraan adalah bagian dari bidang studi IPS. sulit menerima
pembaharuan dan dan lokasi ketika perang
A. KONSEP PEMBELAJARAN TERPADU perubahan
Diponegoro.
Pengertian pembelajaran terpadu dapat dilihat
sebagai berikut : Tujuan dari pendekatan
1. Pembelajaran yang beranjak dari suatu tema ini tidak lain adalah agar
pengajaran yang
tertentu sebagai pusat perhatian (center of interest)
disampaikan dapat lebih
yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan menarik bagi siswa
konsep lain, baik yang berasal dari bidang studi yang menumbuhkan kreativitas
bersangkutan maupun dari bidang studi lainnya. mengajar guru, bahkan dapat
2. Suatu pendekatan pembelajaran yang menumbuhkan kerjasama
menghubungkan berbagai bidang studi yang antar siswa, juga antara guru
mencerminkan dunia nyata di sekeliling dan dalam dengan siswa, agar kegiatan
lebih utuh dan terasa lebih
rentang dan kemampuan perkembangan anak
nyata dan konkret
3. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan anak secara simultan
4. Merakit dan menggabungkan sejumlah konsep
dalam beberapa bidang studi yang berbeda, dengan
harapan anak belajar dengan lebih baik dan
bermakna. Karakteristik Pembelajaran Terpadu
Sebagai suatu proses, pembelajaran terpadu memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Berpusat pada anak (child centered),
2. Memberi pengalaman langsung kepada anak
3. Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas
4. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi
dalam suatu proses pembelajaran
5. Bersifat luwes
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai
dengan kebutuhan anak
Sebagai salah satu pendekatan dalam pembelajaran,
pendekatan pembelajaran terpadu memiliki beberapa
kelebihan jika dibandingkan dengan pendekatan
pembelajaran yang bersifat konvensional, diantaranya
:
1. Pengalaman dan kegiatan belajara anak akan selalu
relavan dengan tingkat perkembangan anak
2. Kegiatan yang dipilih dengan dan bertolak dari
minat dan kebutuhan
3. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak
sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama
4. Pembelajaran terpadu menumbuhkembangkan
keterampilan berpikir anak
5. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai
dengan permasalahan yang sering ditemui dalam
lingkungan anak
6. Menumbuhkembangkan keterampilan sosial anak,
seperti kerjasama, toleransi, komunikasi dan respek
terhadap gagasan orang lain.
B. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN
PEMBELAJARAN TERPADU
Untuk satuan pendidikan seperti SD pendekatan
pengajaran yang dianggap paling tepat adalah
pendekatan terpadu karena pada umumnya guru SD
adalah guru kelas. Bila dihubungkan dengan hakikat
pembelajaran terpadu, khususnya tentang dasardasar
pertimbangan pengembangan program pembelajaran
terpadu, antara lain:
1. Karakteristik anak SD
2. Konsep disiplin ilmu
3. Standard kompetensi, kompetensi dasar, dan
indicator
4. Lingkungan belajar anak
5. Bahan/sumber-sumber penunjang Bidang studi
Pendidikan Kewarganegaraan dilihat dari hakikat dan
sifat-sifat sebagai program pendidikan memang telah
memiliki sifat-sifat keterpaduan.

Sub Judul/KB 3 Sebagaimana telah diutarakan bahwa bidang studi Pendekatan yang Dalam mengajarkan Bidang studi Pendidikan
Hubungan Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaran selain memiliki hubungan bersifat Intra tema guru dituntut Kewarganegaraan selain
Pendidikan dengan mata pelajaran IPS, bidang studi tersebut juga (connected), antar, untuk menyusun dapat dihubungkan dengan
Kewarganegaraan dengan telah mengandung elemen-elemen untuk dipadukan atau inter atau lintas satuan pelajaran mata pelajaran IPS, dapat
Mata Pelajaran Lainnya memiliki kemungkinan untuk disajikan secara terpadu (webbed dan dengan juga dihubungan dengan
denga bidang studi lainnya seperti Bahasa Indonesia, integrated) menitikberatkan pada bidang studi lainnya seperti
Matematika, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Ilmu partisipasi siswa. Bahasa Indonesia,
Pengetahuan Alam (IPA), serta Kesenian. Dari berbagai Mengajarkan tema juga Matematika, IPA, dan
model kurikulum terpadu itu ada beberapa model yang menuntut guru untuk Kesenian.
dapat diterapkan dalam pembelajaran terpadu yaitu menentukan tujuan Contohnya membuat model
model connected, model webbed, dan model integrated. yang akan dicapai dan gambar webbed dalam
Dari ketiga model pembelajaran yang terintegrasi tersebut melalui pendekatan menjelaskan pembelajaran.
semuanya dapat digunakan dalam pembelajaran pembelajaran terpadu
Pendidikan Kewarganegaraan yang dihubungkan dengan diupayakan untuk
bidang studi lainnya. Dalam menguraikan keterkaitan memadukan antara
antara mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan nilai-nilai, pengetahuan
dengan Bahasa Indonesia, Matematika, Pendidikan dan keterampilan yang
Jasmani dan Kesehatan, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), memungkinkan siswa
serta Kesenian itu hanya akan digunakan model webbed dapat belajar secara
dan integrated sebab connecting biasanya digunakan bermakna melalui
hanya keterkaitan dalam mata pelajaran itu sendiri. Dalam pembelajaran terpadu.
melaksanakannya harus dilakukan perancangan dan
penyusunan atau pengembangan Satuan Pelajaran
sebagaimana lazimnya suatu pembelajaran atau
menyusun scenario pembelajaran.satuan pelajaran
tersebut mencakup nama mata pelajaran, kelas dan cawu,
tema atau topic serta pokok-pokok bahasan atau konsep,
waktu atau pertemuan. Kemudian, dilakukan tahap
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian baik menyangkut
proses maupun produk sebagaimana juga dilakukan dalam
pembelajaran lainnya.
Judul Modul:
Konsep serta prinsip
kepribadian nasional,
semangat kebangsaan,
cinta tanah air, dan bela
Negara.

Sub Judul/KB 1: Bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia serta Kekuasaan yang Dalam pembangunan Lambatnya perbaikan sarana
memiliki kepribadian nasional, mengandung makna kira bercorak absolut bersikap tidak adil, transportasi (jembatan) di
berbesar hati, berbahagia, dan puas secara mendalam melahirkan KKN hanya mementingkan wilayah tempat tinggal yang
sebagai bangsa Indonesia yang dijiwai oleh sila-sila sekelompok sampai sekarang tak kunjung
Pancasila, diantaranya sebagai berikut : masyarakat kecil dikerjakan, sehingga
1. Kebanggaan bangsa Indonesia karena memiliki menghambat proses
Pancasila transportasi untuk masuk
2. Memiliki kepribadian khas , yaitu Kepribadian dan keluar desa. Karena
Nasional Jembatan Kecil dan Rapuh
3. Kebangganya atas adanya Sumpah Pemuda
4. Bangga atas kebudayaan dan peradaban nenek
moyang yang sudah mempunyai nilai kebudayaan
yang tinggi dan luhur
5. Bangga karena memiliki keanekaragaman suku
bangsa, bahasa, agama yang menjadi kekayaan
nasional
6. Bangga memiliki identitas bangsa dan negara (lagu
kebangsaan, lambang negara, dan bendera negara)

Sub Judul/KB 2: Negara dan bangsa adalah sekelompok manusia yang Fungsi konsep Kemerosotan nilai Ketika upacara Anak tidak
memiliki cita cita bersama, memiliki sejarah hidup pratiostisme Upacara ikut hormat bendera dan
bersama, memiliki adat, budaya, dan kebiasaan yang dalam kehidupan masih sering ngobrol sendiri
sama, menempati suatu wilayah tertentu, terorganisasi, berbangsa dan
serta pemerintah yang berdaulat. bernegara
Prinsip nasionalisme sangat berhubungan dengan
prinsip wawasan nusantara yang mengandung makna
Indonesia merupakan satu kesatuan politik, Indonesia
merupakan satu kesatuan social budaya, Indonesia
merupakan satu kesatuan ekonomi, Indonesia merupakan
satu kesatuan pertahanan keamanan.
Paham yang bertentangan dengan Nasionalisme,
yaitu : sukuisme, chauvinisme, ekstremisme, dan
kedaerahan.
Sikap yang merugikan nilai Nasionalisme antara lain :
1. Kesenjangan social, keterbelakangan
2. KKN, pencemaran lingkungan, dekadensi moral
3. Apatisme, ketergantungan
4. Kemerosotan nilai upacara, nilai seni,
kemerosotan sejarah
5. Kemerosotan kebajikan dan kesusilaan yang
beradab
6. Kemerosotan penghormatan terhadap orang tua,
persaudaraan, kesetiaan, dan kenakalan remaja
7. Kecenderungan meniru budaya asing dan
pergaulan bebas
8. Kurang percaya terhadap ketegasan peraturan
dan peradilan hukum yang berlaku
Sub Judul/KB 3 Cinta tanah air dan bangsa merupakan suatu sikap Konsep rasa Apabila ada seorang Disaat kita menegur
batin yang dilandasi oleh ketulusan dan keikhlasan yang kebangsaaan dan melanggar hukum, kita seseorang yang melanggar
diwujudkan dalam perbuatan demi kejayaan tanah air dan cinta tanah air harus berusaha hukum justru kita yang
kebahagiaan bangsa. Cinta pada tanah air adalah cinta sangat berkaitan menyadarkannya disalahkan karena seringnya
pada pada negeri tempat seorang memperoleh dengan makna kebiasaan yang salah menjadi
penghidupan dan mengalami kehidupan dari semenjak upaya bela negara. hal yang maklum. Misal
lahir sampai akhir hidupnya, serta senantiasa berusaha sepeda motor naik tortoar
agar negerinya tetap aman dan sejahtera. karena menghindari macet
Upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada negara
Kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Keterangan:

(1) Diisi judul dan sub judul modul (KB)


(2) Diisi keywords atau poin-poin penting apa saja yang dibahas di dalam modul
(3) Diisi keywords atau poin-poin apa saja yang sulit dipahami/membingungkan
(4) Diisi contoh kasus umum yang terkait dengan topik modul, atau contoh kasus yang ada di modul
(5) Diisi contoh kasus pengalaman pribadi sesuai topik/kajian modul (jika ada)

Anda mungkin juga menyukai