Anda di halaman 1dari 6

Nama : Intan Sulistiani

NIM : 855774086
Kelas : 1A
Pro Stud : SI-PGSD-BI
TUTOR : Yulistina, S.Pd, M.Si

Soal
1. Jelaskan tujuan dan landasan pendidikan IPS di SD?
2. Mengapa Ips perlu dipelajari dan diajarkan kepada peserta didik? Padahal
pengetahuan social itu sesungguhnya telah melekat pada diri setiap orang dan tidak
asing bagi kita semua. Jelaskan ?
3. Apa yang dapat kita kembangkan : peristiwa dari fakta-fakta “denah dan peta
lingkungan rumah”
4. Lakukan identifikasi fakta, konsep dan generalisasi pada bahan pembelajaran dengan
topic jenis-jenis pekerjaan
5. Jelaskan tiga sifat konsep ?

Jawab :
1. Jelaskan tujuan dan landasan pendidikan IPS di SD?
Tujuan pendidikan ips untuk membina peserta didik menjadi warga negara yang baik,
yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya
sendiri serta bagi masyarakat dan negara. Untuk merealisasikan tujuan tersebut, maka
proses pembelajaran ips tidak hanya menekankan pada aspek pengetahuan, dan
keterampilan saja, melainkan juga aspek akhlak dalam menghayati serta menyadari
kehidupan yang penuh dengan masalah, tantangan, hambatan, dan persaingan. Melalui
pendidikan ips peserta didik dibina dan dikembangkan kemapuan mental-intelektualnya
menjadi warga negara yang berketrampilan dan berkepedulian sosial serta bertanggung-
jawab sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

A. Landasan pendidikan ips sebagai pendidikan disiplin ilmu


a. Landasan filosofis, landasan ini memberikan gagasan pemikiran mendasar yang
digunakan untuk menentukan apa objek kajian atau dominan apa saja yang menjadi
kajian pokok dan dimensi pengembangan pendidikan ips sebagai pendidikan disiplin
ilmu.
b. Keberadaan landasan ini akan memperkokoh body of knowledge pendidikan ips untuk
eksis dan berkembang lebih luas lagi.
c. Landasan ideologis, landasan ini dimaksudkan sebagai sistem gagasan mendasar
untuk memberi pertimbangan dan menjawab pertanyaan. Ideologi sebagai landasan
akan memberikan sistem gagasan yang bersifat ideologis terhadap pendidikan ips
yang tidak cukup diatas hanya oleh filsafat yang bersifat umum.
d. Landasan sosiologis, landasan ini memberikan sistem gagasan mendasar untuk
menentukan cicta-cita, kebutuhan, kepentingan, kekuatan, aspirasi, serta pola
kehidupan masa depan melalui interaksi sosial yang akan membangun teori-teori atau
prinsip pendidikan ips sebagai pendidikan dispilin ilmu.
e. Landasan antropologis, landasan ini memberikan sistem gagasan mendasar dalam
menentukan pola, sistem dan struktur pendidikan disiplin ilmu sehingga relevan
dengan pola, sistem dan struktur budaya bahkan dengan pola dan prilaku manusia
yang kompleks
f. Landasan kemanusian, landasan ini memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar
untuk menentukan karakteristik ideal manusia sebagai manusia sebagai sasaran proses
pendidikan.
g. Landasan politis, landasan ini memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar untuk
menentukan arah dan garis kebijakan dalam politik pendidikan dari pendidikan ips.
h. Landasan psikologis, landasan ini memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar
untuk menentuka cara-cara pendidikan ips membangun struktur tubuh disiplin
pengetahuannya, baik dalam tataran personal maupun komunal berdasarkan entitas
psikologis.
i. Landasan religious, landasan ini memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar
tentang nilai-nilai, norma, etika dan moral yang menjadi jiwa yang melandasi
keseluruhan bangunan pendidikan ips.

B. Landasan filosofis pendidikan ips sd


Secara sadar atau tidak guru ips ikut aktif dalam tatanan kerja masa transisi yang
sedang populer saat ini dalam kemanjuan belajar melalui informasi teknologi, dalam
keterlibatan filosofis atau filsafat yang berkembang khususnya dalam bidang pendidikan.
Seperti dikemukakan daldjoeni secara filosof bagi kenerja guru ips dalam melakukan
seleksi di antara dua ekstreminitas perkembangan dan perubahan zamann tersebut adalah :
a. Perenalisme, berdasarkan keyakinan adanya kebenaran yang sifatnya abadi dan
mutlak. Sekolah bertugas membantu peserta didik menemukan kebenaran-kebenaran
tersebut
b. Esensialisme, berisi paham bahwa ada hakikatnya minimum tertentu yang harus
dipertahankan sekolah. Hakikat tersebut dapat berubah dalam rantangan zaman, tetapi
untuk masa tertentu hakikat ini merupakan dari pengetahuan dan kebijaksanaan yang
berasal dari masa lampau.
c. Progresivisme, dimana penyelidikan sesuatu harus dilakukan secara ilmiah. Sekolah
merupakan pendahuluannya
d. Rekonstruksionisme, paham ini mirip dengan progresivisme, akan tetapi lebih maju
lagi, karena secara konkrit ini lebih mendekati tujuan yang diidamkan oleh
progresivisme, karena itu sekolah diharapkan menjadi pelopor usaha pembaharuan
masyarakat.
2. landasan filosofis pengembangan kurikulum pendidikan ips di sd
Dalam tradisi pengembangan kurukulum pendidikan ips sd di indonesia
dipengaruhi oleh berbagai aliran filsafat diantarannya esensialisme, elektrik,
perenialisme, progressivisme dan rekonstruksi sosial.
a. Aliran filsafat yang pertama adalah esensialisme, berdasarkan filsafat ini
pendidikan pada dasarnya adalah pendidikan keilmuan, bahwa tujuan untuk
mendidik menjadi warga negara yang baik akan tercapai dengan sendirinya
apabila menjadi warga negara yang baik akan tercapai dengan sendirinya
apabila intelektualisme peserta didik dapat dikembangkan dengan baik.
fuh6h[ip;65gy Melalui peran guru, pandangan esensialis menempatkan
academic excellence lebih penting dari pada kemampuan untuk
mengembangkan proses inquiri guna memproduksi pengetahuan baru.
b. Aliran filsafar eklektikisme, merupakan perpaduan antara pandangan esensialis
dengan campur tangan kepentingan pendidikan. Pendidikan ips sd
dikembangkan tidak secara terpisah melainkan dikembangkan dalam bentuk
pendekatan korelasi dan terpadu.
c. Aliran filsafat ketiga adalah perenialisme. Aliran ini menekankan pada transfer
of culture. Pembelajaran yang dianggap sebagai implementasi kurikulum yang
melibatkan guru dan peserta didik dalam proses interaksi dalam konteks sosial-
budaya masyarakat terutama yang menyangkut masalah komunikasi antara
pihak-pihak terkait dalam proses pembelajaran.
d. Aliran filsafat keempat adalah filsafat progressivisme. Dimana tujuan utama
sekolah adalah untuk meningkatkan kecerdasan praktis dan membuat siswa
lebih efektif dalam memecahkan berbagai masalah yang disajikan dalam
konteks pengalaman siswa pada umumnya. Menurut pandangan ini,
pengembangan pembelajaran harus memperhatikan kebutuhan individual yang
dipengaruhi oleh latar belakang sosial budaya dan mendorong mereka untuk
berpartisipasi aktif sebagai warga negara, dan memiliki kemampuan
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
e. Aliran filsafat rokonstruksi sosial, aliran ini memandang pendidikan sebagai
wahana untuk mengembangkan kesejahteraan sosial. Yakni bahwa teori pada
puncaknya tidak terpisahkan dari latar belakang sosial dalam suatu era
kesejahteraan tertentu. dengan demikian, pikiran adalah sebuah produk dari
kehidupan di sebuah masyarakat tertentu dan dalam waktu tertentu pula.

C. Landasan opersional pendidikan IPS SD


Bangsa indonesia dilihat dari latar belakang atau kesukuan merupakan sebaran
suku-suku bangsa yang mendiami wilayah indonesia dengan disatukan sebagai bangsa
yang mempunyai latar belakang keanekaragaman bahasa daerah, budaya, dan kearifan
lokal. Dengan kemajukan masyarakat tersebut pendidikan ilmu sosial memiliki peran
yang strategis baik ditinjau dari akademik maupun kehidupan berbangsa dan
bernegara.dilihat dari akedemik pendidikan dan pembelajaran ips dapat membekali
peserta didik pada pemahaman konsep-konsep dasar ilmu-ilmu sosial sebagai baris dari
pendidikan dan pembelajaran ips di jenjang lembaga pendidikan atau persekolahan.
Melalui pendidikan dan pembelajaran ips peserta didik diharapkan memiliki bakat
dan minat terhadap ilmu-ilmu sosial dan dapat memecahkan persoalan yang riil ketika
mereka tamat pada jenjang persekolahan tertentu dan dapat hidup berinteraksi dalam
lingkungan masyarakat sebagai insan pembangunan bangsa yang memiliki moral,
pekerti yang baikm dan mandiri. Keberhasilan pendidikan dan pengajaran ips akan
dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Pendidikan dan pembelajaran ips di indonesia sudah mendapatkan landasan hukum
yang kuat sebagaimana tertuang pada bab III pasal 2 UU nomor 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional republik indonesia.

2. Mengapa IPS perlu dipelajari dan diajarkan kepada peserta didik? Padahal
pengetahuan social itu sesungguhnya telah melekat pada diri setiap orang dan tidak
asing bagi kita semua. Jelaskan ?

Pembelajaran IPS sangat penting untuk diajarkan pada peserta didik jenjang
pendidikan dasar dengan pendekatan yang lebih menarik dengan keterlibatan siswa
yang optimal dalam pembelajaran pendidikan tersebut. Ips merupakan bidang studi
yang cara pandanganya bersifat terpadu, artinya bahwa ips merupakan perpaduan dari
sejumlah mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi. Adapun
perpaduan ini disebabkan mata pelajaran tersebut mempunyai kajian yang sama yaitu
manusia. Pendidikan ips penting diberikan kepada siswa sebagai anggota masyarakat
perlu mengenal masyarakat dan lingkunganya. Untuk mengenal masayarakat siswa
dapat belajar secara langsung melalui pengalaman hidupnya di tengah-tengah
masyarakat. Ips sebagai pembelajaran yang memiliki tujuan untuk menghasilkan
warga negara yang memiliki tujuan untuk menghasilkan warga negara yang memiliki
pengetahuan dan pemahaman tentang masyarakat dan bangsanya, religius, jujur,
demokratif, kreatif, kritis, senang membaca, dan memiliki kempauan belajar,
berkontribusi terhadap pengembangan kehidupan sosial dan budaya, serta
berkomunikasi dan produktif yang tentu tidak bisa dipandang remeh.
Pembelajaran ips akan memberikan informasi atau pengetahuan dan
pemahaman tentang masyarakat serta wawasan kepada peserta didik mengenai siapa
dirinya, masyarakatnya, bangsanya,dan perkembangan kehidupan kebangsaan di masa
lalu, masa sekarang, dan akan datang.
Hal ini akan lebih baij apabila ditanamkan sejak dini karena akan mampu
berpengaruh sebagai pedoman peserta didik dan diharapkan menjadi budaya bagi
dirinya sendiri yang tentu akan berpengaruh kepada masyarakat sekitar. Sehingga
pembelajaran ips mampu memberi sumbangsih bagi masyarakat sekitar.

3. Apa yang dapat kita kembangkan : peristiwa dari fakta-fakta “denah dan peta
lingkungan rumah” ?

Peristiwa dari fakta-fakta yang dapat kita kembangkan, yaitu menjadi bahan
pengembangan materi, yaitu :
a. Sejarah pendirian rumah atau kepemilikan rumah
b. Gambar denah dan peta rumah serta simbol-simbol khusus untuk tempat-tempat
penting
c. Identitas rumah, yaitu nama jalan, RT/RW, dusun, keluarahan/desa, kecamatan,
letak dan batas-batasnya
d. Cerita tentang kegiatan sehari-hari yang terjadi di rumah
e. Keterangan tentang anggota keluarga dari tugas-tugasnya
Konsep-konsep yang dapat dikembangkan, antara lain rumah, jalan, denah, peta,
letak, desa, keluarahan, dusun, kampung, RW/RT, kecamatan, jenis-jenis
pekerjaan anggota keluarga, seperti ABRI, Pegawai negeri, karyawan, pedagang,
petani, dan pelajar dan lain-lain.

Adapun generalisasi yang dapat ditentukan , misalnya :


a. rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal orang-orang
b. bentuk rumah di indonesia berbeda-beda karena dipengaruhi oleh lingkungan,
tradisi dan perkembangan zaman.

4. Lakukan identifikasi fakta, konsep dan generalisasi pada bahan pembelajaran dengan
topic jenis-jenis pekerjaan !

Peristiwa dan fakta-fakta yang menjadi dasar pengembangan materi pelajaran, antara
lain berikut ini :
a. Jenis-jenis pekerjaan yang ada di lingkungan masyarakat
b. Sejak kapan peserta didik dan orang tuanya mulai mengikuti pekerjaan itu ?
c. Tujuan orang bekerja

Jadi konsep-konsep yang dapat dikembangkan antar lain berikut ini, ABRI,
karyawan, pegawai negeri, mahasiswa, pedagang, petani, dokter, waktu
(tanggal,bulan, tahun) pemenuhan kebutuhan hidup, tanggung jawab, tugas
dan lain-lainnya.

Generalisasi yang dapat digunakan, misalnya :


a. Setiap manusia perlu bekerja untuk dapat memenuhi semua kebutuhan
hidupmya
b. Keinginan dan kebutuhan hidup hanya dapat dipengaruhi melalui usaha
dan berkerja keras.

5. Jelaskan tiga sifat konsep ?


1. Konsep itu bersifat abstrak. Ia merupakan gambaran mental tentang benda,
peristiwa atau kegiatan. Misalnya kita mendengarkan kata “kelompok” kita bisa
membayangkan apa kelompok itu, bukan ?
2. Konsep itu merupakan “kumpulan”dari benda-benda yang memiliki karakteristik
atau kualitas secara umum
3. Konsep itu bersifat personal, pemahaman orang tentang konsep “kelompok”
misalnya mungkin berbeda dengan pemahaman orang lain.
Pembelajaran konsep di sekolah sesungguhnya dalam rangka memahami
maknakonotatif, karena itu juga pembelajaran konsep harus :
a. diberikan dalam sesuatu konteks bukan dietrangkan tanpa ada kaitan
dengan sesuatu, seperti kita mnejalaskan arti dan sesuatu istilah atau
kata.
b. Peserta didik harus diberi kesempatan untuk sampai kepada
pengertiannya sendiri tentang sesuatu konsep, tentunya dengan
bimbingan guru. Misalnya, guru menyuruh mereka mendeskripsikan
sendiri
c. Peserta didik harus membacanya sendiri, mendengarkan penjelasan
dan segera menuliskan makna konsep segera setelah diperkenalkan.

Anda mungkin juga menyukai