Disusun oleh :
Rodiah
NIM. 856760381
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat serta petunjuk-Nya sehingga
saya bisa menyelesaikan laporan hasil observasi yang telah dilaksanakan di SDN 3
Tungkal Ilir Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Banyuasin. Dalam pelaksanaan observasi
ini, saya telah mendapatkan banyak pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan
mengenai bagaimana pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap di Sekolah Dasar. Selain itu,
pengalaman saya juga bertambah bahwa ternyata dalam pelaksanaan PKR tidaklah mudah,
guru harus bisa membagi waktu untuk melaksanakan pembelajaran di 2 kelas atau lebih, 2
ruang kelas yang berbebeda, bahkan dengan mata pelajaran yang berbeda pula.
Kegiatan yang saya laksanakan ini tidak lepas dari bimbingan berbagai pihak. Untuk
itu dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen pengampu mata kuliah PKR. PDGK.4302 Bapak Jon Meri, S.Pd.,M.Pd
2. Kepala SDN 3 Tungkal Ilir
3. Rekan Guru dan staf SDN 3 Tungkal Ilir
Dalam penyusunan laporan hasil observasi ini saya telah berupaya sekuat
tenaga dan semampu saya. Namun, saya tetap menyadari bahwa hasil laporan ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya
harapkan demi peningkatan kualitas kerja saya di waktu yang akan datang.
Harapan saya, mudah-mudahan laporan hasil observasi ini mempunyai dan
manfaatnya.
Rodiah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui makna dari pembelajaran PKR menurut guru SDN 3 Tungkal Ilir
2. Untuk menggambarkan model dan prinsip pengelolaan PKR di SDN 3 Tungkal Ilir
3. Untuk menggambarkan pengelolaan kelas dalam PKR di SDN 3 Tungkal Ilir
4. Untuk menggambarkan pengelolaan murid PKR di SDN 3 Tungkal Ilir
5. Untuk menggambarkan disiplin kelas dalam menerapkan PKR di SDN 3 Tungkal Ilir
6. Untuk menggambarkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dalam di
SDN 3 Tungkal Ilir
7. Untuk mengetahui penyusunan rencana pembelajaran kelas rangkap di SDN 3
Tungkal Ilir
8. Untuk mengetahui penilaian dalam PKR di SDN 3 Tungkal Ilir
D. Manfaat Observasi
1. Memberi gambaran mengenai bagaimana pelaksanaan PKR di lapangan.
2. Memberikan pengetahuan bagaimana suatu sekolah menerapkan pendekatan dan pola
pembelajaran kelas rangkap
3. Memberikan gambaran pengelolaan kelas dan kegiatan pembelajaran
pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap.
4. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa PGSD lebih professional ketika terjun ke
sekolah dan melakukan pembelajaran kelas rangkap.
E. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan observasi dilakukan di SDN 3 Tungkal Ilir yang berada di Jalan
Penghubung Trans Bertak Dusun II Desa Keluang Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten
Banyuasin Provinsi
Sumatera Selatan.
F. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Observasi dilaksanakan di SDN 3 Tungkal Ilir pada hari Rabu, 2 Nopember
2022
Tujuan, fungsi, dan manfaat PKR dapat kita kaji dari aspek berikut.
1. Kuantiti (jumlah) terbatas dan ekutiti (pemerataan) layanan pendidikan.
2. Ekonomis anggaran biaya
3. Pedagogis untuk meningkatkan kemandirian murid.
4. Keamanan karena sekolah mudah dijangkau oleh anak.
Prinsip umum PKR adalah kegiatan belajar terjadi dengan atau tanpa guru dalam berbagai
situasi. PKR mempunyai prinsip khusus sebagai berikut.
1. Keserempakan Kegiatan Pembelajaran
2. Kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA) tinggi.
3. Kontak Psikologis guru dan murid yang berkelanjutan
4. Pemanfaatan Sumber Secara Efisien
3. Pengaturan denah
Guru PKR perlu memperhatikan pengaturan untuk membantu guru
melakukan supervisi dan umpan balik secara individual.
4. Mengatur pajangan
Pajangan dapat berbentuk gambar, grafik, hasil karya murid yang mengandung pesan
kependidikan. Kelas tanpa pajangan akan tampak kosong dan menyedihkan.
D. PENGELOLAAN MURID
Kelompok belajar adalah sekumpulan murid (5-6 orang) yang diorganisasiakn untuk
mencapai tujuan belajar secara bersama dan dalam waktu yang telah ditetapkan (dimodifikasi
dari J. Snyder, 1986 : 211). Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah.
1. Pembentukan kelompok belajar
a. Kelompok belajar berdasarkan persamaan kemampuan.
b. Kelompok berdasarkan kemampuan yang berbeda.
c. Pengelompokan Sosial
E. DISIPLIN KELAS
Disiplin kelas adalah guru menciptakan aturan dan kegiatan agar murid terikat oleh
kegiatan belajar sehingga mereka tidak sempat lagi melakukan kegiatan-kegiatan
yang mengganggu ketertiban dan disiplin kelas.
ARK yang efektif adalah yang memungkinkan murid untuk dapat memulai
kegiatannya secara cepat dan terarah. Murid sudah mengetahui apa yang harus mereka
lakukan dan kerjakan, tugas Anda selanjutnya untuk memotivasi belajar murid.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.
1. Pembelajaran dilakukan berdasarkan perbedaan individual
2. Memperhatikan dan melayani kebutuhan murid
3. Mengupayakan proses belajar mengajar yang aktif dan efektif
4. Merangsang tumbuh-kembangnya kemampuan optimal murid
5. Pergeseran dari pengajaran klasikal ke pengajaran kelompok kecil dan perorangan.
6. Langkah pengajaran kelompok kecil dan perorangan
7. Menggunakan berbagai variasi dalam pengorganisasiannya
Tujuan pelaksanaan PKR di SDN 3 Tungkal Ilir adalah karena guru kelas
tersebut berhalangan hadir seperti yang telah dikemukakan di atas. Bukan berarti
pembelajaran juga tidak ada. Maka, agar pembelajaran tetap berlangsung seperti
sebagaimana mestinya, guru yang hadir/guru lain perlu menerapkan PKR, yaitu dengan
mengajar kelasnya sendiri dan mengajar kelas yang ditinggalkan guru tersebut.
Prinsip umum PKR adalah kegiatan belajar terjadi dengan atau tanpa guru dalam berbagai
situasi namun guru sudah memberikan bimbingan dan apa yang harus dilakukan murid sebelum
kelas tersebut ditinggalkan untuk mengajar di kelas lain.
PKR mempunyai prinsip khusus sebagai berikut.
1. Keserempakan Kegiatan Pembelajaran
Dalam waktu yang sama guru di SDN 3 Tungkal Ilir melaksanakan pembelajaran
meskipun pada ruang kelas dan tingkatan kelas yang berbeda. Dengan kata lain, guru harus
berpindah-pindah ruangan.
2. Kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA) tinggi.
Hal inilah yang sulit dilakukan guru di SDN 3 Tungkal Ilir ketika melaksanakan
PKR. Guru kurang maksimal dalam memanfaatkan waktu terutama ketika harus
berpindah-pindah ruang, tentu saja hal ini akan memakan waktu pula.
3. Kontak Psikologis guru dan murid yang berkelanjutan
Kontak psikologis tidak selamanya dapat dilakukan ketika pembelajaran berlangsung. Guru
harus membagi waktu dengan murid dalam 2 ruang kelas dengan tingkatan kelas yang
berbeda.
4. Pemanfaatan Sumber Secara Efisien
Ketika mengajar kelas yang lain atau kelas yang bukan tanggung jawabnya, guru
memakai buku LKS saja sebagai sumber belajar. Murid mengerjakan soal-soal yang ada di
dalam LKS sesuai materi yang harus dipelajari.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, pelaksanaan PKR SDN 3 Tungkal Ilir
adalah sebagai berikut.
1. Guru sudah melaksanakan PKR namun secara teori ternyata guru kurang memahaminya.
2. Model PKR yang sering digunakan yaitu 222, namun guru juga pernah
melaksanakan PKR dalam 3 kelas dengan mata pelajaran yang berbeda dengan ruangan
yang berbeda.
3. Guru kurang mampu dalam pengelolaan kelas PKR, kurang mampu memanfaatkan WKA.
4. Pengelolaan murid PKR di SDN 3 Tungkal Ilir kurang optimal, siswa hanya
terpaku dalam mengerjakan soal-soal dalam buku LKS saja.
5. Disiplin kelas dalam menerapkan PKR sudah cukup baik, murid sudah mampu mandiri.
6. Keterampilan mengajar kelompok kecil dengan teman bangku yang berada di dekatnya
sedangkan untuk mengajar perorangan dilakukan saat ada siswa yag mengalami kesulitan
belajar atau suatu masalah yang berdampak dalam pembelajaran.
7. Penyusunan rencana RPP PKR tidak berbeda dengan RPP biasa, dengan kata lain tidak
ada penggabungan pembuatan RPP dalam PKR.
8. Penilaian dalam PKR dilaksanakan apabila masih ada waktu untuk membahas hasil kerja
siswa. Namun, apabila tidak ada waktu pembahasan dilakukan pada pertemuan berikutnya.