Anda di halaman 1dari 80

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN I

Oleh :
Selvi Octaviana

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN

RUMPUN BAHASA DAN SASTRA

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MULAWARMAN

2022

i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyusun Laporan Observasi Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) I di SMA Negeri 2 Samarinda. Saya tidak akan
berhasil menyelesaikan tahap obeservasi Praktik Pengalaman Lapangan ini tanpa
bimbingan dan bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Istanti Hermagustiana, MA selaku dosen pembimbing lapangan yang
telah membimbing saya mulai dari awal hingga terselesaikannya penyusunan
Laporan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan I
2. Bapak Drs. H. Agus Gazali, M. S. I selaku kepala sekolah SMA Negeri 2
Samarinda yang telah menerima saya untuk melakukan Praktik Pengalaman
Lapangan I dan mengizinkan saya untuk mempelajari lingkungan sekolah
secara langsung
3. Bapak Mohamad Huzzin As’ari. M.Pd selaku guru pamong yang telah
memberikan izin memasuki kelas sebagai objek observasi dan juga
membimbing saya selama observasi PPL I berlangsung
4. Seluruh jajaran manajemen dan guru SMA Negeri 2 Samarinda yang telah
memberi kesempatan kepada saya semua untuk mengamati lingkungan
sekolah dan mendukung dalam proses pengumpulan data observasi
5. Kepada seluruh teman-teman kelompok PPL PPG Prajabatan LPTK
Universitas Mulawarman yang telah berusaha dan bekolaborasi untuk
menyelesaikan tugas-tugas observasi.

Semoga kita selalu dimudahkan dalam menjalani setiap proses PPG Prajabatan ini

Samarinda, 07 November 2022

Selvi Octaviana

iii
DAFTAR ISI
(Halaman Judul) ................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Tujuan Observasi .................................................................................. 1
C. Manfaat Observasi ................................................................................ 2
D. Sasaran Observasi ................................................................................. 2
BAB II HASIL OBSERVASI .......................................................................... 3
A. Hasil Observasi ..................................................................................... 3
B. Analisis Hasil Observasi ...................................................................... 26
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi ................ 35
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 37
A. Simpulan Hasil Observasi ..................................................................... 37
B. Refleksi ................................................................................................. 37
C. Rencana Tindak Lanjut ......................................................................... 37
LAMPIRAN ………………………………………………………………… 38

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah inti yang
harus dijalani oleh mahasiswa PPG Prajabatan untuk mengembangkan dan
memperkuat kompetensinya dalam melakukan tugas sebagai pendidik
profesional di sekolah. Proses pengembangan kemampuan mengajar para calon
guru profesional ditempuh dengan menerapkan prinsip yang telah disampaikan
oleh Ki Hajar Dewantara, yakni niteni (mengamati), nirokke (menirukan), dan
nambahi (mengembangkan). Mahasiswa PPG belajar mengembangkan
identitas guru profesional dan proses pembelajarannya dengan
mengintegrasikan pemahaman analitikal konteks satuan pendidikan tertentu
dengan konsep dan praktik mata kuliah inti yang lainnya.
Untuk menjamin kegiatan PPL agar sesuai dengan standar mutu Program
PPG Prajabatan, mahasiswa mendapatkan arahan dan pendampingan oleh
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari kampus untuk mengonsultasikan
segala hal terkait kegiatannya dalam melaksanakan PPL, dan juga oleh Guru
Pamong (GP) dari sekolah. Adapun rangkaian kegiatan yang perlu dilaksanakan
dalam PPL mahasiswa PPG Prajabatan tidak hanya terkait belajar mengajar,
namun hal pertama yang perlu dilakukan yakni observasi sekolah.
Sebelum terjun langsung dalam proses mengajar di kelas, observasi di
sekolah dilakukan terlebih dahulu agar mahasiswa PPG Prajabatan dapat
melihat, mengamati, danmengenali segala kondisi yang ada di sekolah tempat
mereka bertugas. Adapun hal-hal yang perlu diobservasi, yakni terkait ranah
akademik (karakteristik peserta didik, perangkat pembelajaran, dan proses
pembelajaran di kelas) dan ranah non-akademik (manajemen sekolah dan
lingkungan belajar di sekolah).

B. Tujuan Observasi
1. Mahasiswa PPG Prajabatan dapat mengetahui karakteristik peserta didik di
SMA Negeri 2 Samarinda
2. Mahasiswa PPG Prajabatan mengetahui perangkat yang diterapkan oleh

1
Guru SMA Negeri 2 Samarinda
3. Mahasiswa PPG Prajabatan mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran
yang diterapkan di SMA Negeri 2 Samarinda
4. Mahasiswa PPG Prajabatan mengetahui manajemen sekolah SMA Negeri 2
Samarinda
5. Mahasiswa PPG Prajabatan mengetahui kondisi lingkungan belajar di SMA
Negeri 2 Samarinda

C. Manfaat Observasi
Observasi pada PPL PPL memberikan manfaat kepada mahasiswa PPG
Prajabatan agar memiliki pengalaman faktual tentang lingkungan sekolah,
konsep manajemen, penerapan kurikulum, dan segala proses pembelajaran yang
selanjutnya dapat dipakai sebagai bekal untuk mengolah fenomena di sekitar
menjadi suatu identifikasi dengan menarik kesimpulan. Berdasarkan hal
tersebut, mahasiswa PPG Prajabatan diharapkan mampu mengevaluasi secara
kritis karakteristik peserta didik, lingkungan belajar, dan pelaksanaan
pembelajaran di sekolah, secara kolaboratif dengan teman sejawat, guru
sekolah, kepala sekolah, dan dosen pembimbing.

D. Sasaran Observasi
Sasaran observasi pada PPL ini adalah orang-orang yang sebagai pemerena
dalam lingkup karakteristik peserta didik, lingkungan belajar, dan pelaksanaan
pembelajaran sekolah

2
BAB II

HASIL OBSERVASI

A. Hasil Observasi Akademik Dan Non Akademik


1. Hasil Observasi Akademik
a. Karakter Peserta Didik
Melalui observasi karakteristik peserta didik, mahasiswa PPL I PPG
Prajabtan mengetahui tebtabf realita budaya sekolah yang mendukung
pembelajaran, bagaimana penerapan profil pelajar Pancasila, bagaimana
keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran, bagaimana guru
melakukan kesepakatan di kelas, bagaimana kesiapan peserta didik dalam
proses pembelajaran, dan bagaimana perkembangan emosi, sosial, moral dan
perilaku dari peserta didik. Dalam rangka observasi karakterisitik peserta didik
pengamat menggunakan kelas X D di SMA Negeri 2 Samarinda sebagai objek
observasi. Adapun hasil observasi karakteristik peserta didik yang telah
pengamat lakukan dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini.
Tabel 2.1 Hasil Observasi Karakteristik Peserta Didik

Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi

Kamis, 27 Budaya sekolah Hasil observasi


Oktober
● Apakah suasana sekolah • Kelas tidak kondusif
2022 mendukung pembelajaran • Penggunaan Handphone di kelas
dan interaksi yang optimal? secara intens
● Secara umum, apakah profil • Penataan kursi dan meja dalam
pelajar Pancasila dihidupkan ruangan kelas
dalam sekolah? • Mengerjakan LKPD secara
berkelompok

Interpretasi:

• Suasana sekolah mendukung


• Sebagian anak murid tidak focus
dengan pembelajaran
dikarenakan masih banyaknya
menggunakan gadget di kelas
bukan untuk keperluan
pembelajaran
• Penaatan kursi yang belum
efektif sehingga membatasai
pergerakan anak murid ataupun

3
guru dalam melihat aktivitas anak
murid
• Secara umum profil pelajar
Pancasila sudah bisa terlihat di
dalam kelas. Bisa dilihat dari
proses pengerjaan kelompok
yaitu adanya nilai gotong royong,
mandiri dalam mengerjakan
LKPD, dan menunjukan
kebhinekaan, yaitu anak murid
bisa beradaptasi dengan
perbedaan dalam satu kelompok

Budaya kelas Hasil observasi:


● Bagaimana guru dan peserta Boleh makan dan minum di dalam
didik melakukan kesepakatan kelas
kelas?
● Bagaimana guru menekankan Mengerjakan tugas
nilai-nilai profil pelajar
Pancasila kepada peserta Interpretasi:
didik,
-Terjadinya kesepakatan anatara guru
dan anak murid dalam hal
diizinkannya untuk makan dan
minum di dalam kelas saat proses
pembelajaran berlangsung. Hal ini
menjadikan anak murid kurang fokus
dalam pebelajaran
-Meskipun guru membentuk
kelompok untuk mengerjakan LKPD,
tetapi guru juga ingin melihat hasil
kerja setiap anak murid dengan
menunjukan hasil pekerjaanya
kepada guru secara satu per satu. Hal
tersebut menunjukan karakteristik
pelajar Pancasila yaitu mandiri dan
bertanggung jawab

Keterlibatan peserta didik Hasil observasi:


● Apakah peserta didik terlibat -Mengerjakan tugas kelompok
aktif selama pembelajaran
berlangsung? Dalam bentuk -Sebagian anak murid mendengarkan
apa saja keterlibatan peserta arahan guru
didik dalam pembelajaran
-Beberapa anak murid ada yang
ini?
● Jika iya, bagaimana guru bertanya
memotivasi peserta didik -Merespon pertanyaan guru mobilitas

4
untuk terlibat dalam guru
pembelajaran?
● Jika tidak, mengapa peserta
didik tidak termotivasi dalam
pembelajaran?
● Apakah Anda menangkap
antusiasme belajar dari para
peserta didik?
● Apakah peserta didik aktif Interpretasi:
merespon pertanyaan guru
selama pembelajaran -Anak murid cukup terlibat aktif
berlangsung? Jelaskan dengan menyelesaikan tugas
kelompok yang diberikan oleh guru
ditunjukan dengan menyelesaikan
tugas kelompok tepat waktu
-Guru mengunjungi tiap-tiap
kelompok anak murid untuk
mengecek hasil kerja kelompok dan
menanyakan kesulitan yang dihadapi
anak murid. Hal tersebut menunjukan
dukungan/ motivasi guru kepada
murid
-Anak murid merespon pertanyaan
dan arahan guru. Seperti
perintah/pertanyaan dibawah ini
-Have you finished your work?
-Open your book to page 32!

Identifikasi kesiapan siswa Hasil observasi:


● Apakah di awal pembelajaran -Mengecek kehadiran
guru mengamati atau
mengecek kesiapan peserta -Mengelompokan anak murid
didik? Baik secara kondisi -Interaksi secara verbal
maupun secara materi yang
akan diajarkan
● Apa yang dilakukan oleh guru Interpretasi:
saat mengetahui bahwa
kompetensi awal peserta -Guru mengecek kehadiran anak
didik beragam? murid satu per satu dengan
● Bagaimana guru memanggil namanya. Hal ini
mendampingi setiap peserta menunjukan guru menyiapkan diri
didik agar mencapai tujuan anak murid untuk belajar
pembelajaran?
-Guru membentuk kelompok secara
heterogen. Hal ini menunjukan guru
tersebut memahami keberagaman

5
anak murid
-Guru melakukan interaksi dengan
murid. Guru memberikan penjelasan
secara singkat ketika anak murid
bertanya tentang penggunaan
“Have/Has dalam kalimat”
-Guru mendampingi kelompok secara
beragantian untuk memberikan
sedikit penjelasan

Perkembangan emosi Hasil observasi:


● Sejauh mana kelas dan ruang -Kelas cukup memadai
pembelajaran lainnya
menjadi ruang ekspresi diri
yang sehat untuk peserta
didik? Interpretasi:
● Bagaimana guru merespons
peserta didik yang belum bisa - Jumlah anak murid di kelas sudah
mengekspresikan diri dengan sesuai dengan ruang kelas sehingga
tepat? anak murid lebih mudah berinteraksi
dengan teman di samping kursinya
-Guru memberikan
nasehat/meluruskan hal yang kurang
tepat kepada anak murid

Perkembangan sosial Hasil observasi:


● Secara umum, bagaimana -Berdiskusi satu sama lain
guru membangun atmosfer
yang mendukung peserta
didik untuk mengembangkan
kemampuan bersosialisasi?
misalnya peka terhadap
situasi sekitar, berempati, Interpretasi:
saling menghargai, serta
berinteraksi dan -Guru memberikan kebebasan tiap-
berkomunikasi? tiap kelompok untuk mendiskusikan
● Bagaimana guru jawaban LKPD
memfasilitasi peserta didik
dalam mengembangkan
keterampilan sosial peserta
didik dalam kegiatan belajar
(contoh, kerja kelompok,
mengerjakan proyek
bersama)?

6
Perkembangan moral/spiritual Hasil observasi:
● Apa saja yang dilakukan guru -Kegiatan literasi
dalam membangun nilai-nilai
integritas dan spiritual peserta -Terapan 3S (senyum, salam, sapa)
didik?
Interpretasi:
-Guru memberikan ruang untuk
literasi baca kitab sesuai agama
masing-masing atau literasi membaca
buku 10 menit sebelum pembelajaran
dimulai
-Anak murid menunjukan sikap yang
sopan dan menghargai guru dengan
memberi salam
-Guru memberikan arahan untuk
bertanggung jawab menyelesaikan
tugas kelompok

b. Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajran berfungsi sebagai pedoman guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, guru telah menyusun
perangkat ajar yang dilakukannya. Pada hasil observasi perangkat
pembelajaran, pengamat menganalisis berdasarkan prinsip kelengkapan
komponen minimum, esensial dan bermakna, berkesinambungan,
kontekstual, sederhana dan adanya komponen pendukung. Pengamat
menggunakan Modul Ajar Kurikulum Merdeka mata pelajaran Bahasa
Inggris kelas X Reguler materi tentang Surat Undangan/Invitation.
Adapun hasil observasi perangkat pembelajaran dapat dilihat pada table
2.2 dibawah ini.

Tabel 2.2 Hasil Observasi Perangkat Pembelajaran

Hasil Observasi Bila Anda adalah guru


di kelas tersebut, hal
Hal yang diobservasi (tuliskan apa yang terjadi dan apa yang akan Anda
alasannya) lakukan berbeda?

Apakah semua peserta Ya. Semua peserta didik telah Hal yang akan saya

7
didik benar-benar telah mempelajari materi Present lakukan yaitu sebelum
belajar tentang topik Perfect Continuous. Pada memulai pembelajaran
pembelajaran hari ini? pertemuan sebelumnya guru saya akan melakukan
Bagaimana proses mereka telah memberikan dan pengulangan materi secara
belajar? menjelaskan materi Present singkat dengan
Perfect Continuous. Proses memberikan kata-kata
mereka belajar dengan pemantik untuk
mendengarkan penjelasan dari terciptanya HOTS (High
guru dan mengerjakan tugas. Order Thinking Skill)
sehingga anak murid
memliki sifat kritis dan
Tetapi masih ada sebagian lebih aktif dalam
peserta didik belum memahami pembelajaran.
materi yang diberikan,
dibuktikan dengan peserta
didik tersebut mencari jawaban
di internet melalui
handphonenya, atau menyalin
pekerjaan temannya

Peserta didik mana yang -Peserta didik yang sedang - Untuk anak yang tidak
tidak dapat mengikut dispensasi karena mengikuti bisa mengikuti
kegiatan pembelajaran kegiatan di luar jam pelajaran pembelajaran seperti
pada hari ini? memiliki dispensasi
-Peserta didik yang fokus
kegiatan di luar kelas
dengan handphonenya. Adanya
maka saya akan
peserta didik yang
memberikan materi
menggunakan handphone
pembelajaran melalui
secara intensif seperti
online seperti googleform
membuka Instagram, bermain
atau watsapp untuk tetap
game online, terlalu banyak
bisa mengikuti
berbicara dengan teman
pembelajaran.
sekelompok yang tidak
berkaitan dengan pelajaran - Kepada anak yang tidak
mengikuti kegiatan
pembelajaran karena lebih
fokus kepada gadget, saya
sebelum memulai
pembelajaran akan
melakukan kesepakatan
dan aturan berasama anak
murid untuk tidak
melakukan hal diluar dari
materi pembelajaran.

Mengapa peserta didik -Peserta didik yang sedang - Pada peserta didik yang
tersebut tidak dapat dispensasi tidak dapat belajar tidak dapat mengikuti

8
belajar dengan baik? dengan baik karena tertinggal pembelajaran karena
Menurut Anda apa materi dan tugas yang ada pada dispensasi, saya akan
penyebabnya dan hari tersebut. Karena memberikan materi dan
bagaimana alternatif mengambil waktu 2 JP untuk tugas untuk anak tersebut.
solusinya? dispensasi
- Alternatif untuk
-Dalam penggunaan mengurangi penggunaan
handphone, peserta didik sudah gadget di kelas yaitu
terbiasa sejak pembelajaran membuat peraturan kelas
online. Selain itu, di sekolah ini dan melakukan
memiliki budaya untuk pendisiplinan jika tetap
mengizinkan membawa menggunakan gadget.
handphone di lingkungan
sekolah. Alternatif untuk
penggunaan handphone ini
adalah dengan cara
memberikan aturan yang
disepakati antara guru dan
peserta didik untuk diterapkan
di kelas saat pembelajaran
berlangsung

Bagaimana usaha guru Guru model melakukan Usaha saya dalam


model dalam mendorong pendekatan tiap-tiap kelompok mendorong peserta didik
peserta didik yang tidak untuk membantu, menjelaskan agar lebih aktif di dalam
aktif untuk belajar? sedikit tentang materi yang kelas adalah dengan
Apakah usaha tersebut dipelajari. memberikan materi yang
berhasil menarik menggunakan
Usaha guru tersebut cukup
media, melakukan ice
berhasil karena peserta didik
breaking dan memberikan
mampu menyelesaikan tugas
motivasi belajar.
yang diberikan dengan tepat
waktu

Apakah pembelajaran Belum efektif sepenuhnya Saya akan meminta


berjalan dengan efektif? karena alokasi waktu mata peserta didik yang telah
(Semua kegiatan yang pelajaran terjeda oleh waktu memahami materi untuk
diberikan bermakna untuk istirahat. Selain itu juga, terlibat aktif menjelaskan
peserta didik, semua dengan diizinkannya pemahamannya di depan
peserta didik terlibat aktif menggunakan handphone dan kelas sehingga peserta
dan tidak ada yang idle) diperbolehkannya makan di didik yang tidak aktif ikut
kelas membuat peserta didik menyimak setelah itu
tidak memperhatikan guru dan menyampaikan kembali
focus terhadap dua hal tersebut. pemahaman yang mereka
dapat dari temannya.

Adapun keterlibatan peserta


didik, Sebagian peserta didik

9
sudah terlibat aktif dan
sebagian tidak memperhatikan
perintah guru

Bagaimana usaha guru Mengunjungi dan Dengan menganalisa


membantu peserta didik mendampingi kelompok- kesulitan apa yang di
yang mengalami kesulitan kelompok yang sudah hadapi peserta didik,
dalam mencapai tujuan terbentuk melakukan pendekatan
pembelajaran? secara intensif sehingga
bisa mengetahui metode
apa yang tepat dalam
penyampaian
pembelajaran sehingga
bisa membantu mencapai
tujuan.

Bagaimana usaha guru Menjawab pertanyaan peserta Guru memberikan materi


dalam memfasilitasi didik tertentu. Guru aktif sasuai dengan
peserta didik yang lebih merespon pertanyaan yang kemampuan anak didik
cepat dari rata-rata kelas muncul dari peserta didik. dan aktif dalam berdiskusi
dalam mencapai tujuan Misalnya ada yang bertanya kelompok dan presentasi
pembelajaran? tentang penggunaan have/has di depan kelas.
dalam kalimat

Apakah guru melakukan Iya, guru melakukan modifikasi Saya akan memodifikasi
modifikasi dari modul modul ajar sesuai dengan modul ajar sesuai dengan
ajar/RPP? Apakah tingkatan dan kebutuhan kelas karakter dan kebutuhan
modifikasi tersebut di hari tersebut peserta didik.
merupakan keputusan
guru untuk merespons
situasi kelas dan peserta
didik?

c. Pelaksanaan Pembelajaran
Observasi pelaksanaan pembelajaran dimaksudkan agar dapat
melihat kesesuaian antara perangkat pembelajaran dan
pengaktualisasiannya di kelas, yang menjadi objek observasi
pelaksanaan pembelajaran adalah kelas X D SMA Negeri 2 Samarinda.
Pada waktu itu guru Bahasa Inggris sedang melaksanakan Modul ajar
meteri Present Perfect Continous. Adapun hasil observasi pelaksanaan
pembelajaran dikelas, dapat dilihat pada tabel 2.3 di bawah ini.

10
Tabel 2.2 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Hal yang diobservasi Hasil Observasi


(tuliskan apa yang terjadi dan alasannya)

Apakah semua peserta didik Ya. Semua peserta didik telah mempelajari materi
benar-benar telah belajar tentang Present Perfect Continuous. Pada pertemuan
topik pembelajaran hari ini? sebelumnya guru telah memberikan dan
Bagaimana proses mereka menjelaskan materi Present Perfect Continuous.
belajar? Proses mereka belajar dengan mendengarkan
penjelasan dari guru dan mengerjakan tugas.

Tetapi masih ada sebagian peserta didik belum


memahami materi yang diberikan, dibuktikan
dengan peserta didik tersebut mencari jawaban di
internet melalui handphonenya, atau menyalin
pekerjaan temannya

Peserta didik mana yang tidak -Peserta didik yang sedang dispensasi karena
dapat mengikut kegiatan mengikuti kegiatan di luar jam pelajaran
pembelajaran pada hari ini?
-Peserta didik yang fokus dengan handphonenya.
Adanya peserta didik yang menggunakan
handphone secara intensif seperti membuka
Instagram, bermain game online, terlalu banyak
berbicara dengan teman sekelompok yang tidak
berkaitan dengan pelajaran

Mengapa peserta didik tersebut -Peserta didik yang sedang dispensasi tidak dapat
tidak dapat belajar dengan baik? belajar dengan baik karena tertinggal materi dan
Menurut Anda apa penyebabnya tugas yang ada pada hari tersebut. Karena
dan bagaimana alternatif mengambil waktu 2 JP untuk dispensasi
solusinya?
-Dalam penggunaan handphone, peserta didik sudah
terbiasa sejak pembelajaran online. Selain itu, di
sekolah ini memiliki budaya untuk mengizinkan
membawa handphone di lingkungan sekolah.
Alternatif untuk penggunaan handphone ini adalah
dengan cara memberikan aturan yang disepakati
antara guru dan peserta didik untuk diterapkan di
kelas saat pembelajaran berlangsung

Bagaimana usaha guru model Guru model melakukan pendekatan tiap-tiap


dalam mendorong peserta didik kelompok untuk membantu, menjelaskan sedikit
yang tidak aktif untuk belajar? tentang materi yang dipelajari.

11
Apakah usaha tersebut berhasil Usaha guru tersebut cukup berhasil karena peserta
didik mampu menyelesaikan tugas yang diberikan
dengan tepat waktu

Apakah pembelajaran berjalan Belum efektif sepenuhnya karena alokasi waktu


dengan efektif? (Semua kegiatan mata pelajaran terjeda oleh waktu istirahat. Selain itu
yang diberikan bermakna untuk juga, dengan diizinkannya menggunakan handphone
peserta didik, semua peserta dan diperbolehkannya makan di kelas membuat
didik terlibat aktif dan tidak ada peserta didik tidak memperhatikan guru dan focus
yang idle) terhadap dua hal tersebut.
Adapun keterlibatan peserta didik, Sebagian peserta
didik sudah terlibat aktif dan sebagian tidak
memperhatikan perintah guru

Bagaimana usaha guru Mengunjungi dan mendampingi kelompok-


membantu peserta didik yang kelompok yang sudah terbentuk
mengalami kesulitan dalam
mencapai tujuan pembelajaran?

Bagaimana usaha guru dalam Menjawab pertanyaan peserta didik tertentu. Guru
memfasilitasi peserta didik yang aktif merespon pertanyaan yang muncul dari peserta
lebih cepat dari rata-rata kelas didik. Misalnya ada yang bertanya tentang
dalam mencapai tujuan penggunaan have/has dalam kalimat
pembelajaran?

Apakah guru melakukan Iya, guru melakukan modifikasi modul ajar sesuai
modifikasi dari modul ajar/RPP? dengan tingkatan dan kebutuhan kelas di hari
Apakah modifikasi tersebut tersebut
merupakan keputusan guru untuk
merespons situasi kelas dan
peserta didik?

2. Hasil Observasi Non-akademik


a. Manajemen Sekolah
Manajemen sekolah adalah Segala proses pendayagunaan semua
komponen, baik komponen manusia maupun non manusia, yang dimiliki
sekolah dalam rangka mencapai tujuan secara efisien. Manejemen sekolah juga
merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi
usaha-usaha dari anggota organisasi dan dari sumber-sumber organisasi lainnya
untuk mencapai organisasi yang telah ditetapkan. Adapun hasil observasi

12
manajemen sekolah dapat dilihat pada tabel 2.4 di bawah ini.

Tabel 2.4 Hasil Observasi Manajemen Sekolah


Tgl. Sasaran Observasi Hasil Observasi
Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi
26 Oktober 2022

● Apa saja kebutuhan siswa yang menjadi Aspek religius dan prestasi di bidang
prioritas sekolah? olahraga, serta pengembangan karakter
● Apa yang sudah diupayakan satuan Interpretasi Hasil Observasi
pendidikan untuk memenuhi kebutuhan SMA Negeri 2 Samarinda memprioritas
tersebut kebutuhan siswa pada aspek religius yaitu
● Bagaimana kebutuhan siswa ini dengan adanya pembinaan masing-masing
tercermin dalam analisis karakteristik agama. Kegiatannya berupa pembinaan,
satuan pendidikan? belajar tahsin, dan pengawasan terhadap
● Bagaimana kebutuhan peserta didik ini siswa yang ingin ikut di kegiatan hari-hari
tercermin dalam tujuan satuan besar keagamaan yang dilaksanakan di luar
pendidikan? sekolah, seperti gereja atau tempat ibadah
yang lain.
SMA Negeri 2 Samarinda lebih
mengutamakan pembinaan pembentukan
karakter siswa dan tidak memberikan
perlakuan yang berbeda sehingga tidak
adanya kesenjangan sosial diantara siswa.
Upaya yang dilakukan SMA Negeri 2
Samarinda dalam memenuhi kebutuhan
siswa adalah dengan melaksanakan
pendisplinan dalam pengembangan
karakter dan religious serta melakukan
kegiatan sosial kepada siswa yang
membutuhkan. Seperti bantuan langsung
dari koperasi sekolah untuk mengratiskan
seragam bagi anak yang kurang mampu.
Selain itu SMA Negeri 2 Samarinda

13
melakukan pendekatan emosional kepada
siswa dan menjalin hubungan dengan pihak
orang tua.
Manajemen Kurikulum Hasil Observasi
26 Oktober 2022

1. Bagaimana satuan pendidikan mengelola 1. SMA Negeri 2 Samarinda menggunakan


pembelajarannya? 2 kurikulum, yakni Kurikulum 2013 dan
2. Bagaimana proses perencanaan dan Kurikulum Merdeka.
desain kurikulum? 2. Para tenaga pendidik mengikuti
3. Seberapa jauh/rutin sekolah melakukan serangkaian pelatihan terkait kurikulum.
monitoring terhadap pelaksanaan 3. Biasanya seminggu sekali diadakan
kurikulum? rapat koordinasi.
4. Seberapa jauh penggunaan data dalam 4. Sudah sampai tahap perencanaan tindak
proses refleksi kurikulum? lanjut.
Interpretasi Hasil Observasi
SMA Negeri 2 Samarinda dalam
pembelajarannya, saat ini menerapkan 2
kurikulum, yakni Kurikulum 2013 (untuk
kelas XI dan XII) dan juga Kurikulum
merdeka (kelas X).
Sebelum penerapan kurikulum merdeka,
perencanaan-perencanaan terkait
kurikulum tersebut sudah dikaji oleh pihak
sekolah sebelumnya melalui aplikasi yang
diterbitkan Kemdikbud, yakni Platform
Merdeka Mengajar. Melalui aplikasi
tersebut, para tenaga pendidik mulai
mengenali segala hal tentang kurikulum
merdeka. SMA Negeri 2 Samarinda juga
mengadakan beberapa workshop penerapan
Kurikulum Merdeka untuk para tenaga
pendidik.

14
Terkait monitoring pelaksanaan kurikulum,
kepala sekolah kerap melakukan rapat
koordinasi dengan seluruh tenaga pendidik;
baik guru yang mengajar dengan
Kurikulum 2013 maupun yang mengajar
dengan Kurikulum merdeka seminggu
sekali, biasanya hari Senin setelah upacara
bendera.
Untuk refleksi kurikulum, sejauh ini sudah
sampai tahap perencanaan tindak lanjut.
Kurikulum yang diterapkan direfleksi dan
dievaluasi bersama, lalu diadakan rencana
tindak lanjut untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang ada.
Manajemen Sumber Daya Manusia Hasil Observasi
26 Oktober 2022

1. Bagaimana proses penerimaan guru Guru honor pemerintah biasanya langsung


dalam satuan pendidikan? ditugaskan dan diberi penempatan,
2. Apakah ada kegiatan khusus untuk sedangkan honor sekolah akan diinterview
membekali guru yang baru mengajar? terlebih dahulu
3. Apakah ada kegiatan khusus untuk Sejauh ini belum ada, namun guru baru
pengembangan profesional guru? mendapat pembekalan/evaluasi melalui
supervisi
Selalu ada, memang sudah diprogramkan
dari sekolah
Interpretasi Hasil Observasi
Guru (honorer) di SMA Negeri 2 Samarinda
ada 2, yakni honor pemerintah dan honor
sekolah. Guru honor pemerintah biasanya
sudah disediakan oleh DIKNAS, sehingga
mereka langsung ditempatkan dan
ditugaskan di satuan pendidikan yang telah
ditentukan, tanpa harus dites lagi oleh

15
satuan pendidikan tersebut. Sementara itu,
untuk honor sekolah, prosesnya diawali
dengan mengirimkan lamaran terlebih
dahulu. Kemudian, pihak sekolah akan
memanggil mereka untuk melakukan
interview untuk melihat karakter calon guru
tersebut. Pertimbangan-pertimbangannya
antara lain karakter, pengalaman mengajar,
jarak tempat tinggal dengan sekolah, dll.
Setelah itu, guru yang baru mengajar diberi
tugas untuk mengajar dengan pembawaan
masing-masing tanpa pembekalan apapun
sebelumnya. Mereka akan mendapatkan
pembekalan untuk bahan evaluasi nantinya
saat diadakannya supervisi.
Adapun pengembangan professional guru,
sudah terprogram oleh sekolah. Biasanya
akan ada beberapa guru yang ditugaskan
untuk menghadiri pelatihan dan workshop
terkait pengembangan tersebut.
Manajemen sarana & prasarana Hasil Observasi
26 Oktober 2022

1. Apa saja data yang digunakan untuk 1. Perencanaan sarana dan prasarana di
perencanaan sarana dan prasarana? sekolah disesuaikan dengan kebutuhan
2. Apakah penggunaan sarana dan di lapangan.
prasarana sudah efektif untuk 2. Penggunaan sarana dan prasarana sudah
mendukung proses pembelajaran? efektif.
3. Apakah ada sarana dan prasarana di 3. Ada, semua sarana dan prasarana di
sekitar sekolah yang dapat dimanfaatkan sekolah dapat dimanfaatkan untuk
untuk mendukung pembelajaran? mendukung pembelajaran.
Interpretasi Hasil Observasi
Pihak sekolah menjadikan kebutuhan yang
berkaitan dengan peserta didik sebagai

16
prioritas utama. Adapun kebutuhan yang
berkaitan dengan peserta didik adalah
kebutuhan operasional pembelajaran seperti
ATK, meja belajar, LCD proyektor, dan
kebutuhan lain yang berkaitan dengan
kelancaran kegiatan belajar peserta didik di
sekolah. Kemudian selain terkait
operasional akademis, sekolah juga
menganggarkan terkait dengan kebutuhan
non-akademis seperti kegiatan
ekstrakurikuler. Setelah kebutuhan peserta
didik, kemudian pihak sekolah akan
merencanakan sarana dan prasarana terkait
kebutuhan guru dan para staf seperti
fasilitas laptop untuk setiap guru guna
mendukung pembelajaran.
Jika meninjau lingkungan sekolah, semua
kelas sudah terfasilitasi dengan kebutuhan
yang membantu membentuk lingkungan
belajar yang nyaman seperti tersedianya
LCD proyektor yang dapat digunakan,
kipas angin yang memadai, dan kursi atau
meja yang memadai. Jika dilihat dari sarana
dan prasarana secara keseluruhan sudah
memenuhi sesuai Permendiknas Nomor 24
Tahun 2007 yang mengatur minimal sarana
dan prasarana sekolah menengah atas.
Manajemen anggaran Hasil Observasi
27 Oktober 2022

1. Apakah satuan pendidikan memiliki Rencana Keuangan disusun oleh Kepala


sistem dalam merencanakan, Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan
melaksanakan, dan memonitor Bendahara.
anggaran dan penggunaannya? Interpretasi Hasil Observasi

17
Pihak sekolah menyusun Rencana
Keuangan yang diajukan ke Dinas
Pendidikan untuk dikonfirmasi dan
disetujui dengan berdasarkan peraturan
menteri, peraturan gubernur. Apabila tidak
sesuai ketentuan, tidak akan disetujui.
Monitoring dari dinas provinsi per 3 bulan,
sedangkan dari pusat per 4 bulan. Sebelum
menggunakan dana harus konfirmasi
melalui dinas terlebih dahulu, jika sudah
sesuai maka dapat dicairkan. Namun jika
tidak sesuai, maka tidak bias menggunakan
dana tersebut.
Manajemen Sistem Informasi Hasil Observasi
26 Oktober 2022

1. Apa saja informasi/data yang 1. Informasi/data yang dikumpulkan


dikumpulkan dalam mendukung proses berupa data pokok siswa, guru dan staf
pembelajaran? 2. Informasi pembelajaran dikelola
2. Bagaimana informasi dikelola sehingga melalui LMS (Learning Management
pembelajaran bisa dilakukan berbasis System)
data? 3. Guru dapat mengakses LMS dengan
3. Sejauh mana guru bisa mengakses dan mudah karena sudah tersedia fasilitas
menggunakan data tersebut untuk WiFi
mendukung proses pembelajaran? Interpretasi Hasil Observasi
SMA Negeri 2 Samarinda menggunakan
sistem LMS dengan tujuan paper less. Guru
menggunakan LMS untuk mengupload
materi dan ujian CBT, sedangkan jurnal
pembelajaran dilakukan oleh pengurus
kelas setelah ditentukan oleh peserta didik.
Peserta didik akan diarahkan untuk
mengakses jurnal pembelajaran dan guru
tidak dapat mengedit ataupun mengakses

18
jurnal pembelajaran, namun, guru dapat
mengetahui rekapan dari LMS.
Absen yang digunakan oleh peserta didik
menggunakan sistem barcode
menggunakan NISN yang dicantumkan
oleh pihak sekolah pada kartu belajar yang
akan terekam di spread sheet jam datang.
Guru menggunakan absen barcode dengan
NIK baik guru berstatus PNS ataupun
honor. Absen juga dapat berupa finger
print.
Guru dapat mengakses LMS dengan mudah
karena sudah tersedia jaringan WiFi dan
bimbingan penggunaan LMS. Selain LMS,
guru juga dapat menggunakan Edmodo dan
google classroom. Selain itu, sekolah juga
memberikan akses WiFi tiap kelas untuk
ujian berbasis komputer. Sebelum
dilakukannya ujian, pihak operator sekolah
akan melakukan simulasi untuk mengatasi
hambatan.
Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi
26 Oktober 2022

1. Apa saja yang dimiliki satuan Manajemen ketatalaksanaan di SMA


pendidikan untuk membantu sistem Negeri 2 Samarinda terbagi menjadi dua
administrasi? yaitu bidang kepegawaian dan non
kepegawaian
1. Bidang Kepegawaian
• Bendahara
• Administrasi kepegawaian
• Surat-menyurat
2. Non Kepegawaian
• Kebersihan

19
• Keamanan (satpam dan pejaga
malam
Sarana (aplikasi) yang membantu sistem
administrasi satuan pendidikan:
1. E-raport
2. Aplikasi surat menyurat (penomoran
digital)
3. Izin dan cuti pegawai
4. Absensi (pegawai dan peserta didik)
5. Pengaturan jadwal pembelajaran
6. Log book
Interpretasi Hasil Observasi
Manajemen ketatalaksanaan di SMA
Negeri 2 Samarinda dilaksanakan oleh
bagian Tata Usaha (TU). Manajemen
administrasi terbagi menjadi dua bidang,
yaitu bidang kepegawaian dan non
kepegawaian. Bidang kepegawaian
berhubungan dengan administrasi sekolah
dan pegawai, sedangkan bidnag non-
kepegawaian berhubungan dengan sarana
pendukung sekolah.
Sistem administrasi yang digunakan di
SMA Negeri 2 Samarinda sudah berbasis IT
mengikuti perkembangan zaman.
Administrasi berbasis IT meliputi e-raport
untuk menginput hasil belajar peserta didik,
aplikasi surat menyurat untuk mendata surat
yang masuk dan keluar, serta mengatur
sistem penomoran surat. Sistem juga
mengatur izin dan cuti pegawai, absensi

20
bagi pegawai dan peserta didik, log book,
serta jadwal pembelajaran.

b. Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar adalah semua kondisi yang mempengaruhi tingkah
laku subjek yang terlibat didalam pembelajaran, terutama guru dan peserta
didik sebagai ujung tombak proses pembelajaran disekolah. Menurut
Winarno, Lingkungan belajar merupakan salah satu bagian dalam
prosesbelajar untuk mencapai tujuan belajar, dimana lingkungan
tersebutakan mempengaruhi kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Lingkungan belajar yang kondusif sangat mempengaruhi proses tumbuh
kembangnyakualitas guru dan peserta didik yang ada di sekolah. Adapun
hasil observasi manajemen sekolah dapat dilihat pada tabel 2.5 di bawah
ini.

Tabel 2.5 Hasil Observasi Lingkungan Belajar

Tgl. Sasaran Observasi Hasil Observasi

Latar belakang sosial-ekonomi murid


Murid dengan kondisi sosial-ekonomi yang Hasil Observasi:
berbeda memiliki hak yang sama dalam Pekerjaan orang tua beragam (wirausaha,
mengakses dan memperoleh layanan PNS, manajer, dll).
pendidikan yang berkualitas, seperti tingkat
pendidikan orang tua dan fasilitas belajar Interpretasi:
yang tersedia di rumah. Orang tua murid di SMA Negeri 2
Samarinda memiliki pekerjaan yang
beragam, hal tersebut tidak mempengaruhi
perbedaan mengakses Pendidikan. Dalam
pelaksanaannya, SMA Negeri 2 Samarinda
pada pembukaan pendaftaran siswa baru,
sekolah memfasilitasi beasiswa bagi siswa
yang kurang mampu dengan adanya jalur

21
afirmasi. Namun, hal tersebut tidak
berpengaruh terhadap pengelompokan
kelas. Pengelompokan kelas dilakukan
secara heterogeny saja tanpa ada kategori
khusus. SMA Negeri 2 Samarinda juga
rutin melakukan rapat Bersama komite
sekolah/orangtua murid terkait
permaslaahan siswa tersebut.
Kualitas pembelajaran di kelas
Seluruh kegiatan belajar mengajar di kelas, Hasil Observasi:
mencakup indikator manajemen kelas, Pembelajaran interaktif sudah berjalan,
dukungan afektif, pembelajaran interaktif namun cara mengajar ke semua peserta
dan penyesuaian cara mengajar dengan didik belum melakukan diferensiasi (masih
tingkat kemampuan murid. regular).

Interpretasi:
Di kelas, pembelajaran interaktif sudah
diterapkan bahkan dari kurikulum-
kurikulum sebelumnya (CBSA, KTSP,
K13), dan di Kurikulum Merdeka saat ini
tuntutannya lebih besar untuk membuat
siswa lebih aktif lagi. Untuk cara
pengajaran peserta didik, saat ini belum
diterapkan pembelajaran berdiferensiasi,
belum melakukan penyesuaian dengan
tingkat kemampuan murid. Dengan
demikian, cara pengajaran ke semua murid
merata (regular).

Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru


Kemampuan pengembangan guru untuk Hasil Observasi:
terus meningkatkan kompetensi melalui Guru kerap melakukan evaluasi diri melalui

22
belajar mandiri dengan merefleksi praktik pelaksanaan supervisi.
pengajaran yang telah diterapkan dan juga
belajar dari rekan guru. Interpretasi:
Dalam setahun, selalu dilaksanakan
supervisi untuk para guru agar dapat
dilakukan refleksi dan evaluasi diri.
Biasanya supervisor maupun kepala
sekolah langsung yang meninjau dan
memberikan saran dan kritik kepada para
guru yang melakukan supervisi tersebut.
Kepemimpinan instruksional
Kemampuan kepala satuan pendidikan Hasil Observasi:
dalam menyusun dan mengkomunikasikan Kepala sekolah mengajak semua warga
visi, misi, program, dan kebijakan yang sekolah untuk membahas visi, misi,
mendukung guru dalam meningkatkan program sekolah.
mutu pembelajaran di satuan pendidikan.
Interpretasi:
Semua warga sekolah dilibatkan dalam
pembahasan dan perumusan visi, misi,
program, dan kebijakan-kebijakan sekolah
yang diadakan setahun sekali, yakni pada
saat in house training Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan.
Iklim keamanan di satuan pendidikan
Satuan pendidikan yang memiliki Hasil Observasi:
kebijakan, pemahaman, dan program terkait Masalah dari latar belakang keluarga.
perundungan, hukuman fisik, kekerasan
seksual dan narkotika sehingga Interpretasi:
memberikan perlindungan dan rasa aman Jika terjadi permasalahan pada peserta
bagi warga satuan pendidikan, baik secara didik, SMA Negeri 2 Samarinda
fisik maupun psikologis. berkoordinasi dengan instansi luar yang
terkait untuk memberikan sosialisasi dan

23
pembinaan. Misalnya instansi Badan
Narkotika Provinsi. Selain itu juga siswa
diberikan pelayanan dari Bimbingan
Konseling dan wali kelas. Bahkan, pihak
sekolah melakukan Home Visit pada siswa
tertentu.
Iklim kebinekaan di satuan pendidikan
Lingkungan satuan pendidikan yang Hasil Observasi:
menghargai keragaman agama maupun Mendukung kegiatan keagamaan
sosial-budaya dan dukungan kesetaraan
hak. Interpretasi:
SMA Negeri 2 Samarinda mendukung
penuh dengan memberikan toleransi kepada
semua agama jika ingin merayakan hari
besar keagamaan. Namun, tetap
berkoordinasi kepada guru agama masing-
masing di sekolah. Selain itu juga, SMA
Negeri 2 Samarinda mendukung dalam
prestasi keagamaan. Budaya siswa SMA
Negeri 2 Samarinda saling membantu
dalam penyiapan acara keagamaan,
meskipun berbeda agama

Iklim kesetaraan gender


Bagaimana lingkungan satuan pendidikan Hasil Observasi:
berperilaku adil, memberikan kesempatan Ekstrakulikuler bisa diikuti semua siswa
yang sama bagi warga satuan pendidikan,
baik laki-laki maupun perempuan dalam Interpretasi:
menjalankan peran publik.seperti dukungan SMA Negeri 2 Samarinda tidak
kepala satuan pendidikan dan guru atas mengkategorkan kesetaraan gender baik di
kesetaraan gender. dalam kelas maupun dalam partisipasi

24
ekstrakurikuler.
Iklim inklusivitas
Pengetahuan, penerimaan dan dukungan Hasil Observasi:
guru terhadap murid dengan disabilitas Sekolah tidak membeda-bedakan peserta
serta murid cerdas istimewa dan murid didik baik normal ataupun berkebutuhan
bakat istimewa. khusus.
Interpretasi:
Sekolah dan guru bekerja sama dalam
menangani anak-anak berkecenderungan
memiliki kebetuhan khusus secara merata
tanpa membeda-bedakan. Melakukan
pelayanan pendidikan semaksimal mungkin
yang bisa dilakukan. Dalam pelayanan
mungkin tidak lah sesuai standar, namun
sekolah dan guru akan memaksimalkan
dengan sumber daya yang ada dan
harapannya SMA Negeri 2 Samarinda dapat
melayani mereka secara maksimal yang
sesuai standar atau karakteristik ABK.
Dukungan orangtua dan murid terhadap program satuan pendidikan
Partisipasi orangtua dalam kegiatan satuan Hasil Observasi:
pendidikan, dan partisipasi murid dalam Group WhatsApp antara guru dan orangtua
penyusunan program satuan pendidikan. murid. Mengklasifikasikan minat bakat
murid melalui link yang sudah disediakan

Interpretasi:
SMA Negeri 2 Samarinda menjalin
hubungan dengan orangtua murid terhadap
program-program yang dilaksanakan
dilingkungan sekolah atau diluar sekolah.
Partisipasi murid SMA Negeri 2 Samarinda

25
dengan mengikuti ektrakulrikuler sesuai
dengan minat bakat siswa.

B. Analisis Hasil Observasi

1. Hasil Analisis Observasi Akademik

a. Observasi Karakteristik Peserta Didik

Guru sebagai panutan siswa telah mengajarkan hal-hal sederhana


namun memiliki makna yang besar. Oleh karena itulah siswa di SMA
Negeri 2 Samarinda Kota ini memiliki karakteristik yang kuat karena pola
pengajaran yang baik dan berkarakter. serta terimplementasi pada
pembelajaran dan lingkungan persekolahan sehari-hari. Karakteristik yang
baik juga dapat di lihat melalui pengamatan seperti hasil obsevasi saya pada
tabel 2.1. yang menjabarkan tentang karakteristik siswa di SMA Negeri 2
Samarinda kota.

b. Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang disusun oleh guru menciptakan sebuah


keyakinan bahwa guru tersebut siap untuk melakukan proses pembelajaran
yang terstruktur. perangkat pembelajaran yang disusun oleh guru-guru
SMA Negeri 2 Samarinda menurut saya dapat menjadi salah satu acuan
dalam menyusun perangkat pembelajaran yang baik, inofatif dan efisien.
Mengingat, mudahnya untuk memahami perangkat pembelajaran yang
disusun oleh guru disatuan pendidikan ini.

Hasil observasi yang saya lakukan di sekolah ini menunjukkan


kemampuan guru dalam mengaktualisasikan kurikulum merdeka dan profil
pelajar pancasila kedalam bentuk administratif seperti perangkat
pembelajaran. Gambaran hasil obsevasi saya dapat dilihat pada tabel 2.2.

26
c. Pelaksanaan Pembelajaran

Selaras dengan perangkat pembelajaran yang dirancang oleh guru SMA


Negeri 2 Samarinda, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan-pun
menarik dan menyenangkan. guru mefokuskan pelaksanaan pembelajaran
dengan berfokus pada culture learning siswanya membuat saya yang saat
itu sebagai observer mendapatkan banyak pengetahuan dan Jurus-Jurus jitu
tentang pelaksanaan pembelajaran yang baik, partisipatif, dan kolaboratif.
Seperti yang terjabarkan pada tabel 2.3. hasil observasi pelaksanaan
pembelajaran saya.

2. Hasil Observasi Non-Akademik


a. Manajemen Sekolah
Manajemen sekolah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara
efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja sekolah dalam pencapaian
tujuan pendidikan baik tujuan nasional dan tujuan kelembagaan yang
hasilnya bisa dilihat dari beberapa faktor sebagai indikator kinerja yang
berhasil dicapai oleh sekolah. Setiap sekolah memiliki manajemen sekolah
yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan dari sekolah tersebut.
Fungsi manajemen sekolah adalah memberikan sekolah kebebasan dan
kekuatan yang lebih besar untuk mengemban berbagai tanggung jawab.
Adanya manajemen sekolah ini memberikan ruang sekolah untuk
mengelola sumber dayanya sesuai dengan kondisi lokal dan secara mandiri
mendelegasikan tanggung jawab dalam mengembangkan strategi sekolah.
Selain itu, sekolah juga dapat lebih meningkatkan kesejahteraan guru dan
memungkinkan guru untuk fokus pada pengembangan kompetensi.
Manfaat manajemen sekolah menurut Departemen Pendidikan Nasional,
diantaranya:

1. Meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan sumber daya


yang tersedia melalui kemandirian manajemen dan inisiatif
sekolah.

27
2. Meningkatkan kesadaran untuk memberikan pendidikan di antara
masyarakat sekolah dan warga dalam pengambilan keputusan
bersama.

3. Mengembangkan rasa tanggung jawab sekolah kepada orang tua,


masyarakat dan pemerintah terhadap mutu sekolah.

4. Memperkuat persaingan sehat antar sekolah untuk tercapainya


mutu pendidikan

Manajemen sekolah yang diobservasi pada kegiatan PPL ini


meliputi manajemen kesiswaan, kurikulum, sumber daya manusia, sarana
dan prasarana, anggaran, sistem informasi, ketatalaksanaan. Manajemen
kesiswaan menitikberatkan pada kebutuhan siswa dan upaya sekolah
dalam pemenuhan kebutuhan siswa. Di SMA Negeri 2 Samarinda
pemenuhan kebutuhan siswa meliputi aspek religi, pembentukan karakter
dan pembinaan prestasi peserta didik. Aspek religi bertujuan membentuk
peserta didik yang religius melalui berbagai kegiatan sesuai dengan
agamanya masing-masing. Salah satunya adalah kegiatan keislaman yaitu
pembinaan tahsin dan pembacaan al-quran setiap hari sebelum memulai
pembelajaran. Kegiatan lain juga dilakukan seperti pada hari-hari besar
keagamaan yang dikoordinasi dengan pembina masing-masing agama.
Pembentukan karakter ditanamkan dan dibiasakan melalui kegiatan
sehari-hari dan kegiatan P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila. Sekolah berupaya untuk memberikan pelayanan yang
semaksimal mungkin dan tidak memberikan perlakuan yang berbeda
kepada peserta didik. Hal ini dilakukan agar tidak ada kesenjangan sosial
diantara peserta didik. Kegiatan sosial juga sering dilakukan seperti
bantuan langsung dari koperasi sekolah untuk menggratiskan seragam
bagi peserta didik yang kurang mampu. Upaya yang dilakukan sekolah
tidak hanya dalam pemenuhan kebutuhan, namun juga melakukan
pendekatan secara emosional kepada peserta didik dan menjalin
hubungan dengan pihak orang tua siswa. Peran serta orang tua secara
berkesinambungan menjadikan sekolah dapat menyelaraskan program
sekolah dengan kebutuhan orang tua dan peserta didik.

28
Dari aspek kurikulum, SMA Negeri 2 Samarinda menggunakan dua
kurikulum yakni Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Hal ini sesuai
dengan adanya instruksi pusat terkait perubahan kurikulum secara bertahap
dari Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka
diterapkan pada kelas X (sepuluh), sedangkan kurikulum 2013 masih
digunakan untuk kelas XI (sebelas) dan XII (dua belas). Upaya yang
dilakukan sekolah untuk memantau pelaksanaan kurikulum yang ada di
sekolah yaitu adanya monitoring yang dilakukan kepala sekolah melalui
rapat koordinasi dan pelatihan peningkatan kompetensi. Selanjutnya,
manajemen sumber daya manusia terkait proses penerimaan guru dalam
satuan pendidikan. Proses penerimaan guru terdiri atas 2 yaitu guru honorer
pemerintah dan honorer sekolah. Guru honor pemerintah biasanya sudah
disediakan oleh Diknas, sehingga guru langsung ditempatkan dan
ditugaskan di satuan pendidikan yang telah ditentukan, tanpa harus dites
lagi oleh satuan pendidikan tersebut. Sementara itu, untuk honor sekolah,
prosesnya diawali dengan mengirimkan lamaran terlebih dahulu.
Kemudian, pihak sekolah akan memanggil mereka untuk melakukan
interview untuk melihat karakter calon guru tersebut. Pertimbangan-
pertimbangannya antara lain karakter, pengalaman mengajar, dan jarak
tempat tinggal dengan sekolah.

Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya


yang penting dan utama dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah.
Agar tujuan itu tercapai, maka perlu adanya pengelolaan sarana dan
prasarana sekolah yang baik. Dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007
menyebutkan sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat
dipindah-pindah sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar untuk
menjalankan fungsi sekolah. Berdasarkan Pengelolaan Sarana dan
Prasarana Sekolah (MPPKS-SAR) Ditjen GTK, macam sarana dan
prasarana sekolah terdiri dari tiga kelompok besar yaitu: perabot sekolah,
alat pelajaran dan media pendidikan. Prasarana yang diperlukan di sekolah
demi kelancaran dan keberhasilan kegiatan proses pendidikan sekolah
terdiri atas: ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang

29
keterampilan, ruang kesenian, dan fasilitas olah raga. Komponen-
komponen sarana dan prasarana sekolah antara lain adalah lahan, ruang,
perabot, alat dan media pendidikan, buku atau bahan pembelajaran. Jika
meninjau lingkungan sekolah, semua kelas sudah terfasilitasi dengan
kebutuhan yang membantu membentuk lingkungan belajar yang nyaman
seperti tersedianya LCD proyektor yang dapat digunakan, kipas angin yang
memadai, dan kursi atau meja yang memadai. Sarana dan prasarana secara
keseluruhan sudah memenuhi sesuai Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007
yang mengatur minimal sarana dan prasarana Sekolah Menengah Atas.

Aspek selanjutnya ialah manajemen anggaran. Manajemen anggaran


merupakan salah satu substansi yang turut menentukan berjalannya suatu
kegiatan pendidikan di Sekolah. Tujuan dari manajemen anggaran ini untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah,
meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah dan
meminimalisir adanya penyalahgunaan anggaran. Dari uraian di atas
disadari bawah manajemen anggaran merupakan salah satu sumber daya
penting penunjang kualitas pendidikan. Berdasarkan hasil observasi terlihat
bahwa perencanaan anggaran sangat efisien dan terstruktur yang mana
pihak sekolah menyusun rencana keuangan terlebih dahulu yang melibatkan
kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan bendahara. Setelah itu, pihak
sekolah mengajukannya kepada Dinas Pendidikan dengan maksud
konfirmasi dan persetujuan yang berlandaskan pada peraturan kementrian
dan peraturan gubernur. Apabila rencana anggaran tersebut tidak sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, maka rencana anggaran
tersebut tidak disetujui. Monitoring terkait anggaran juga rutin dilakukan
tiap tiga bulan oleh dinas provinsi Kalimantan Timur dan empat bulan sekali
dilakukan oleh pusat.

Aspek penting lainnya yaitu manajemen sistem informasi. Melihat


perkembangan teknologi dan informasi, maka sekolah juga perlu
melakukan penyesuain sistem agar dapat terus berkembang dan memenuhi
kebutuhan peserta didik. Upaya yang dilakukan oleh SMA Negeri 2
Samarinda yaitu menggunakan Learning Management System (LMS)

30
dalam mengelola informasi pembelajaran. Tujuan adanya penggunaan
LMS ini adalah mengurangi penggunaan kertas (paperless). Selain LMS,
guru juga dapat menggunakan Edmodo dan google classroom yang dapat
disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Hal yang terpenting adalah
pemenuhan kebutuhan peserta didik dan proses pembelajaran yang
kondusif dan dapat diikuti oleh semua peserta didik. Selain dari proses
pembelajarannya, SMA Negeri 2 Samarinda juga menerapkan absen yang
berbasis barcode menggunakan NISN yang dicantumkan oleh pihak
sekolah pada kartu pelajar. Tidak hanya peserta didik, guru juga absen
menggunakan barcode menggunakan NIK baik guru berstatus PNS
maupun honorer. Absen juga dapat dilakukan dengan sidik
jari (fingerprint).

Aspek terakhir yang diobservasi pada manajemen sekolah adalah


manajemen ketatalaksanaan. Manajemen ketatalaksanaan sekolah atau
disebut juga tata usaha pendidikan yaitu segenap proses kegiatan
menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim, dan
menyimpan semua bahan keterangan yang diperlukan oleh sekolah.
Manajemen ketatalaksanaan di SMA Negeri 2 Samarinda dilakukan oleh
bagian tata usaha yang terbagi menjadi dua bidang, yaitu bidang
kepegawaian dan non kepegawaian. Bidang kepegawaian berhubungan
dengan administrasi sekolah dan pegawai, sedangkan bidang non-
kepegawaian berhubungan dengan sarana pendukung sekolah.
Berdasarkan hasil observasi, sistem administrasi yang digunakan di SMA
Negeri 2 Samarinda sudah berbasis IT mengikuti perkembangan zaman.
Administrasi berbasis IT meliputi e-raport untuk menginput hasil belajar
peserta didik, aplikasi surat menyurat untuk mendata surat yang masuk
dan keluar, serta mengatur sistem penomoran surat. Sistem juga mengatur
izin dan cuti pegawai, absensi bagi pegawai dan peserta didik, log book,
serta jadwal pembelajaran. Sistem kearsipan yang dibentuk memiliki
beberapa fungsi yaitu agar aktivitas sekolah berjalan dengan lancar,
sebagai rekap data yang dapat dijadikan bukti apabila terjadi masalah,

31
dapat dijadikan sebagai sarana komunikasi dan dokumentasi, serta dapat
menghemat waktu, tenaga dan biaya.

b. Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar merupakan salah satu hal yang mempengaruhi
proses pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. Pendidikan
secara filosofis dapat dirumuskan sebagai kegiatan mengembangkan
segala kemampuan dasar atau bawaan (potensi) yang mencakup
kemampuan dasar jasmaniah dan rohaniah. Pengembangan kemampuan
dasar dan potensi diharapkan membuat hasil belajar dapat tercapai.
Tercapainya hasil belajar tidak terlepas dari kondisi lingkungan belajar
yang baik dan efektif. Lingkungan belajar yang kondusif akan
menciptakan suasana belajar yang nyaman, aman dan tentram.
Lingkungan sekolah yang aman, keadaan kelas yang bersih, penataan
ruangan yang nyaman dan bersih, penggunaan media pembelajaran,
teman yang menyenangkan serta kemampuan guru dalam mengajar
merupakan faktor yang akan menciptakan lingkungan belajar yang baik
dan efektif.

Sasaran observasi untuk lingkungan belajar yang pada kegiatan PPL


ini meliputi latar belakang sosial-ekonomi murid, kualitas pembelajaran
di kelas, refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru, kepemimpinan
instruksional, iklim keamanan di satuan pendidikan, iklim kebhinekaan,
kesetaraan gender, inklusivitas, dukungan orangtua dan murid terhadap
program satuan pendidikan. Latar belakang sosial ekonomi murid sangat
berpengaruh terhadap lingkungan belajar siswa, beberapa ahli
mengatakan bahwa dukungan sosial ekonomi dapat meningkatkan
kualitas lingkungan belajar dan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan
hasil observasi, pekerjaan orang tua murid di SMA Negeri 2 Samarinda
sangatlah beragam mulai dari PNS, Wirausaha dan Manajer perusahaan.
Dalam pelaksanaannya, SMA Negeri 2 membuka pendaftaran peserta
didik baru dengan memfasilitasi beasiswa bagi peserta didik yang tidak

32
mampu dengan adanya jalur afirmasi. namun, hal tersebut tidak
berpengaruh pada pengelompokan kelas dimana pengelompokan
dilakukan secara heterogen tanpa adanya kategori khusus. SMA Negeri
2 juga rutin mengadakan rapat bersama komite sekolah dan orangtua
murid terkait permasalahan yang sering muncul pada peserta didik dan
lingkungan belajarnya.

Dari aspek kualitas pembelajaran di kelas, kualitas pembelajaran


sangat ditentukan oleh beberapa aspek seperti kualitas kurikulum dan
pengajarannya. berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa di kelas,
pembelajaran interaktif sudah diterapkan bahkan dari kurikulum-
kurikulum sebelumnya (CBSA, KTSP, K13) dan di kurikulum merdeka
saat ini. Akan tetapi, untuk cara pengajaran peserta didik, saat ini belum
diterapkan pembelajaran diferensiasi, pendidik belum melakukan
penyesuaian dengan tingkat kemampuan murid, cara pengajaran ke
semua murid merata. Dari aspek refleksi dan perbaikan pembelajaran
oleh guru, dimana pada aspek ini yang diobservasi adalah kemampuan
pengembangan guru untuk terus meningkatkan kompetensi melalui
belajar mandiri dengan merefleksikan praktik pengajaran yang telah
diterapkan dan juga belajar dari rekan guru didapatkan bahwa dalam
setahun ini, selalu dilaksanakan supervisi untuk para guru agar dapat
dilakukan refleksi dan evaluasi diri. Biasanya supervisor maupun kepala
sekolah langsung yang meninjau dan memberikan saran dan kritik
kepada guru yang melakukan supervisi tersebut.

Aspek selanjutnya yang diobservasi ialah kepemimpinan


instruksional. Hal yang diobservasi ialah kemampuan kepala satuan
pendidikan dalam menyusun dan mengkomunikasikan visi, misi,
program, dan kebijakan yang mendukung guru dalam meningkatkan
mutu pembelajaran di satuan pendidikan. Hasil yang didapatkan ialah
Kepala sekolah sudah mengajak semua warga sekolah untuk membahas
visi, misi, program sekolah. Semua warga sekolah dilibatkan dalam
pembahasan dan perumusan visi, misi, program, dan kebijakan-
kebijakan sekolah yang diadakan setahun sekali, yakni pada saat in

33
house training Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan.

Berdasarkan aspek Iklim keamanan di satuan pendidikan hasil


observasi yang didapatkan ialah terdapat masalah pada latar belakang
keluarga, upaya yang dilakukan sekolah jika terjadi permasalahan
tersebut pada peserta didik, pihak SMA Negeri 2 akan berkoordinasi
dengan instansi luar yang terkait untuk memberikan sosialisasi dan
pembinaan. Misalnya instansi Badan Narkotika Provinsi. Selain itu juga
siswa diberikan layanan dari Bimbingan Konseling dan wali kelas.
Bahkan, pihak sekolah melakukan Home Visit pada siswa tertentu. Pada
aspek Iklim kebhinekaan di satuan pendidikan, aspek yang diukur
adalah lingkungan satuan pendidikan yang menghargai keragaman
agama maupun sosial-budaya dan dukungan kesetaraan hak. Hasil
observasi yang didapatkan ialah SMA Negeri 2 Samarinda sangat
mendukung kegiatan keagamaan. SMA Negeri 2 Samarinda
mendukung penuh kegiatan keagamaan dengan memberikan toleransi
kepada semua agama jika ingin merayakan hari besar keagamaan.
Namun, tetap berkoordinasi kepada guru agama masing-masing di
sekolah. Selain itu juga, SMA Negeri 2 Samarinda mendukung dalam
prestasi keagamaan. Budaya siswa SMA Negeri 2 Samarinda membantu
dalam penyiapan acara keagamaan, meskipun berbeda agama.

Pada aspek Iklim kesetaraan gender di SMA Negeri 2 Samarinda


secara khusus tidak mengkategorikan kesetaraan gender baik di dalam
kelas maupun dalam partisipasi ekstrakurikuler. Semua siswa di SMA
Negeri 2 baik itu perempuan ataupun laki-laki dapat mengikuti semua
kegiatan yang ada di sekolah, baik ekstrakurikuler ataupun kegiatan
yang lainnya. Begitupun dengan perlakuan pendidik kepada peserta
didik, tidak ada perbedaan perlakuan ke peserta didik yang perempuan
maupun peserta didik yang laki-laki. Aspek selanjutnya yang
diobservasi ialah iklim inklusivitas, untuk iklim ini yang diobservasi
ialah terkait pengetahuan, penerimaan dan dukungan guru terhadap
murid dengan disabilitas serta murid cerdas istimewa dan murid bakat
istimewa. Hasil observasi yang didapatkan ialah sekolah tidak

34
membeda-bedakan peserta didik baik normal maupun berkebutuhan
khusus. Pihak Sekolah dan guru bekerja sama dalam menangani anak-
anak yang berkecenderungan memiliki kebutuhan khusus secara
merata tanpa membeda-bedakan. Pihak sekolah melakukan pelayanan
pendidikan semaksimal mungkin yang bisa dilakukan oleh sekolah.
Selain itu, dalam segi pelayanan sekolah dan guru akan
memaksimalkan pelayanan dengan sumber daya yang ada dan
harapannya SMA Negeri 2 Samarinda dapat melayani mereka secara
maksimal yang sesuai standar atau karakteristik ABK.

Aspek terakhir yang diobservasi terkait lingkungan belajar ialah


dukungan orangtua dan peserta didik terhadap program satuan
pendidikan. Partisipasi orangtua dalam kegiatan satuan pendidikan,
dan partisipasi peserta didik dalam penyusunan program satuan
pendidikan ditunjukkan dengan adanya grup WhatsApp antara guru
dan orangtua peserta didik, yang pada group itu pihak sekolah
bersama orang tua mengklasifikasikan minat bakat peserta didik
melalui link yang sudah disediakan oleh pihak sekolah. Selain itu,
pihak SMA Negeri 2 Samarinda juga menjalin hubungan dengan
orangtua murid terhadap program-program yang dilaksanakan
dilingkungan sekolah atau diluar sekolah.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Observasi


1. Faktor Pendukung
Faktor pendukung yang di temukan berdasarkan hasil dilapangan
terdapat tiga faktor pendukung yaitu:
a. Sekolah SMA Negeri 2 Samarinda menyambut dengan sangat baik
Mahasiswa PPL PPG Prajabatan dengan memfasilitasi ruangan khusus
non-mengajar sebagai POSKO sehingga mendukung pelaksanaan PPL
b. Dukungan dari pihak sekolah baik Kepala Sekolah, Guru dan Siswa
dalam proses observasi di SMA Negeri 2 Samarinda dengan
memberikan kemudahan informasi sekolah sebagai hasil pengamatan
dan wawancara observasi PPL
c. Dosen pembimbing Lapangan dan guru pamong membantu dalam

35
pengarahan dan konsultasi proses observasi PPL sehingga berjalan baik

2. Faktor Penghambat
Faktor penghambat pada pelaksanaan observasi terdapat beberapa
faktor yaitu:
a. Terkendala jadwal Orientasi dan Observasi dimana pihak sekolah
memiliki kunjungan dari KEMENDIKBUDRISTEK bersamaan
dengan hari pertama orientasi PPL PPG Prajabatan sehingga schedule
di undur ke hari selanjutnya.
b. Keterlambatan dalam pembagian Guru Pamong untuk berkonsultasi
secara langsung dikarenakan kesibukan guru dengan agenda penting
sekolah.
c. Pada pelaksanaan observasi mengalami kendala dikarenakan pihak
sekolah memiliki jadwal rapat yang padat dan memiliki agenda
sekolah yang bersamaan yaitu Sosialisasi Hari Gizi dan persiapan
Hari Sumpah Pemuda sehingga mahasiswa PPL PPG Prajabatan
harus menyususun jadwal pertemuan dengan Guru dan staf Sekolah
SMA Negeri 2 Samarinda

36
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan Hasil Observasi


Program PPG Prajabatan merupakan program dalam mewujudkan
keseimbangan dan kebutuhan Guru yang profesional, dalam hal ini di
wujudkan dengan Praktik Pengalaman Lapangan yang dirancang untuk
melatih calon guru dan terjun langsung ke dunia pendidikan dapat
memberikan pengalaman, mengembangkan dan memberdayakan
mahasiswa yaitu mengobservasi dan mengamati Sekolah. Berdasarkan
observasi sebagai seorang pendidik dapat memperhatikan lingkungan
budaya sekolah, manajemen sekolah, karakteristik peserta didik.

B. Refleksi
Sebagai mahasiswa PPG Prajabatan dalam mewujudkan guru yang
profesional maka perlu memiliki kesadaran bahwa pendidik merupakan
fasilitator, motivator dan mediator yang baik dengan memahami
karakteristik dan kebutuhan peserta didik dengan berbagai latar
belakang masing-masing, lebih dari pada itu pendidik memiliki tugas
sebagai pengelola administratif sekolah secara profesional.

C. Rencana Tindak Lanjut


Dari hasil pengamatan dan observasi manajemen akademik dan non-
akademik yang dilakukan secara langsung dalam Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) I di sekolah. Sebagai calon guru profesional akan terus
belajar dalam memantaskan diri, melakukan inovasi pada perangkat
pembelajaran dan mewujudkan Tujuan Pembelajaran masing-masing
peserta didik dan dengan tindak lanjut dalam tata kelola sekolah.

37
LAMPIRAN

38
Lampiran 1: Format Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik

FORMAT LEMBAR OBSERVASI KARAKTERISTIK


PESERTA DIDIK

Nama Mahasiswa PPG : Selvi Octaviana

Kelas Sasaran Observasi : XD

Untuk Siklus ✓ ( ) Terbimbing


Pembelajaran
( ) Mandiri, siklus ke ……….

*Aspek sesuai dengan kebutuhan

Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi

Kamis, Budaya sekolah Hasil observasi:


27 Oktober ● Apakah suasana sekolah -Kelas tidak kondusif
mendukung pembelajaran dan
2022 interaksi yang optimal? -Penggunaan Handphone di kelas
● Secara umum, apakah profil secara intens
pelajar Pancasila dihidupkan -Penataan kursi
dalam sekolah?
-Mengerjakan LKPD secara
berkelompok

Interpretasi:
-Sebagian anak murid tidak focus
dengan pembelajaran dikarenakan
masih banyaknya menggunakan
gadget di kelas bukan untuk
keperluan pembelajaran
-Penaatan kursi yang belum efektif
sehingga membatasai pergerakan
anak murid ataupun guru dalam
melihat aktivitas anak murid
-Secara umum profil pelajar
Pancasila sudah bisa terlihat di
dalam kelas. Bisa dilihat dari proses

39
pengerjaan kelompok yaitu adanya
nilai gotong royong, mandiri dalam
mengerjakan LKPD, dan
menunjukan kebhinekaan, yaitu
anak murid bisa beradaptasi dengan
perbedaan dalam satu kelompok

Budaya kelas Hasil observasi:


● Bagaimana guru dan peserta -Boleh makan dan minum di dalam
didik melakukan kesepakatan kelas
kelas?
● Bagaimana guru menekankan -Mengerjakan tugas
nilai-nilai profil pelajar Pancasila
kepada peserta didik, Interpretasi:
-Terjadinya kesepakatan anatara
guru dan anak murid dalam hal
diizinkannya untuk makan dan
minum di dalam kelas saat proses
pembelajaran berlangsung. Hal ini
menjadikan anak murid kurang
fokus dalam pebelajaran
-Meskipun guru membentuk
kelompok untuk mengerjakan
LKPD, tetapi guru juga ingin
melihat hasil kerja setiap anak murid
dengan menunjukan hasil
pekerjaanya kepada guru secara satu
per satu. Hal tersebut menunjukan
karakteristik pelajar Pancasila yaitu
mandiri dan bertanggung jawab

Keterlibatan peserta didik Hasil observasi:


● Apakah peserta didik terlibat -Mengerjakan tugas kelompok
aktif selama pembelajaran
berlangsung? Dalam bentuk apa -Sebagian anak murid
saja keterlibatan peserta didik mendengarkan arahan guru
dalam pembelajaran ini? -Beberapa anak murid ada yang
● Jika iya, bagaimana guru
bertanya
memotivasi peserta didik untuk
terlibat dalam pembelajaran? -Merespon pertanyaan guru

40
● Jika tidak, mengapa peserta didik -Mobilitas guru
tidak termotivasi dalam
pembelajaran?
● Apakah Anda menangkap
antusiasme belajar dari para
peserta didik?
● Apakah peserta didik aktif
merespon pertanyaan guru
selama pembelajaran Interpretasi:
berlangsung? Jelaskan -Anak murid cukup terlibat aktif
dengan menyelesaikan tugas
kelompok yang diberikan oleh guru
ditunjukan dengan menyelesaikan
tugas kelompok tepat waktu
-Guru mengunjungi tiap-tiap
kelompok anak murid untuk
mengecek hasil kerja kelompok dan
menanyakan kesulitan yang
dihadapi anak murid. Hal tersebut
menunjukan dukungan/ motivasi
guru kepada murid
-Anak murid merespon pertanyaan
dan arahan guru. Seperti
perintah/pertanyaan dibawah ini
-Have you finish your work?
-Open your book on page 32!

Identifikasi kesiapan siswa Hasil observasi:


● Apakah di awal pembelajaran -Mengecek kehadiran
guru mengamati atau mengecek
kesiapan peserta didik? Baik -Mengelompokan anak murid
secara kondisi maupun secara -Interaksi secara verbal
materi yang akan diajarkan
● Apa yang dilakukan oleh guru
saat mengetahui bahwa Interpretasi:
kompetensi awal peserta didik -Guru mengecek kehadiran anak
beragam?
murid satu per satu dengan
● Bagaimana guru mendampingi
setiap peserta didik agar memanggil namanya. Hal ini
mencapai tujuan pembelajaran? menunjukan guru menyiapkan diri
anak murid untuk belajar
-Guru membentuk kelompok secara

41
heterogen. Hal ini menunjukan guru
tersebut memahami keberagaman
anak murid
-Guru melakukan interaksi dengan
murid. Guru memberikan penjelasan
secara singkat ketika anak murid
bertanya tentang penggunaan
“Have/Has dalam kalimat”
-Guru mendampingi kelompok
secara beragantian untuk
memberikan sedikit penjelasan

Perkembangan emosi Hasil observasi:


● Sejauh mana kelas dan ruang -Kelas cukup memadai
pembelajaran lainnya menjadi
ruang ekspresi diri yang sehat
Interpretasi:
untuk peserta didik?
● Bagaimana guru merespons - Jumlah anak murid di kelas sudah
peserta didik yang belum bisa sesuai dengan ruang kelas sehingga
mengekspresikan diri dengan anak murid lebih mudah berinteraksi
tepat? dengan teman di samping kursinya
-Guru memberikan
nasehat/meluruskan hal yang kurang
tepat kepada anak murid

Perkembangan sosial Hasil observasi:


● Secara umum, bagaimana guru -Berdiskusi satu sama lain
membangun atmosfer yang
mendukung peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan
bersosialisasi? misalnya peka
terhadap situasi sekitar, Interpretasi:
berempati, saling menghargai,
serta berinteraksi dan -Guru memberikan kebebasan tiap-
berkomunikasi? tiap kelompok untuk mendiskusikan
● Bagaimana guru memfasilitasi jawaban LKPD
peserta didik dalam
mengembangkan keterampilan
sosial peserta didik dalam
kegiatan belajar (contoh, kerja
kelompok, mengerjakan proyek
bersama)?

42
Perkembangan moral/spiritual Hasil observasi:
● Apa saja yang dilakukan guru -Kegiatan literasi
dalam membangun nilai-nilai
integritas dan spiritual peserta -Terapan 3S (senyum, salam, sapa)
didik?
Interpretasi:
-Guru memberikan ruang untuk
literasi baca kitab sesuai agama
masing-masing atau literasi
membaca buku 10 menit sebelum
pembelajaran dimulai
-Anak murid menunjukan sikap
yang sopan dan menghargai guru
dengan memberi salam
-Guru memberikan arahan untuk
bertanggung jawab menyelesaikan
tugas kelompok

43
44
Lampiran 2: Format Lembar Observasi RPP

FORMAT LEMBAR OBSERVASI Modul Ajar/RPP*

Nama Mahasiswa PPG : Selvi Octaviana

NIM : -

Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Bahasa Inggris/Rumpun Bahasa dan Sastra

Penyusun Modul : Dra. Hj. Sri Muawiyah Netty


ajar/RPP

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Kelas : X Reguler

Capaian : 3.4 Menganalisisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur


Pembelajaran/KD kebahasaan dari teks undangan resmi sesuai dengan konteks
penggunaanya

3.4 Menangkap makna teks undangan resmi

* ) Modul ajar atau RPP yang disusun oleh Guru Pamong.

Prinsip Aspek Observasi Catatan

Kelengkapan ● Apakah sudah ada tujuan Sudah ada


komponen minimum pembelajaran, langkah-
langkah pembelajaran, dan
asesmen pembelajaran
yang jelas?

45
Esensial dan bermakna ● Kejelasan perumusan Ya sesuai dengan
tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran
memenuhi kriteria SMART
(Specific, Measurable,
Achievable, Relevant, dan
Time) (tidak menimbulkan
penafsiran ganda dan Tujuan
mengandung perilaku hasil Ya. Konsep utama
belajar) yang akan
dipelajari,
pengetahuan inti,
Tujuan keterampilan, dan
sikap sudah jelas
● Apakah modul ajar/RPP
memuat tujuan
pembelajaran yang sesuai
selaras dengan CP yang
dituju? RPL mengaitkan
materi dengan
● Apakah konsep utama yang pengalaman peserta
akan dipelajari, didik
pengetahuan inti,
keterampilan, dan sikap RPL Bebas dari
yang akan dipelajari tertera SARA
secara jelas?

● Apakah konten yang


dipelajari sudah bebas dari
muatan SARA pornografi, Kegiatan
pornoaksi, dan provokasi. Kegiatan RPL
● Apakah terdapat disusun secara
pertanyaan bermakna dan sistematis sesuai
pertanyaan pemantik yang dengan alokasi
menyasar konsep inti? waktu

Kegiatan Belum menemukan


orientasi
● Apakah alur kegiatan kemampuan berfikir
disusun secara runtut, tinggi (HOTS)
sistematis, sesuai dengan karena RPL yang
alokasi waktu? dianalisis untuk 1
kali pertemuan,
● Apakah rangkaian kegiatan hanya menunjukan

46
berorientasi pada identtifikasi struktur
penguatan kompetensi dan teks
kemampuan berpikir area
tinggi?
RPP mencantumkan
● Apakah modul ajar/RPP remedil dan
menyertakan berbagai pengayaan
kegiatan (termasuk
remedial dan pengayaan)
yang berpusat pada siswa/
Assessment
menjadikan siswa peserta
aktif? Tidak
mencantumkan
assessment awal
Asesmen (pretest). Guru
hanya memberikan
● Apakah ada asesmen awal pemantik
pembelajaran beserta cara
penilaiannya untuk
mengecek kesiapan siswa?

● Apakah asesmen yang


termuat secara jelas
mengukur ketercapaian
Tujuan Pembelajaran?

● Apakah bentuk asesmen


memberikan umpan balik
pada proses belajar siswa?

● Apakah kriteria untuk


mengukur ketercapaian
Tujuan Pembelajaran
tertera secara jelas?

Berkesinam- bungan ● Apakah urutan RPP terdapat


pembelajaran sistematis pertanyaan refleksi
dan logis?

● Apakah terdapat
pertanyaan kunci yang
membantu guru dan siswa
untuk merefleksikan
kegiatan pembelajaran di

47
kelas?

● Apakah asesmen yang


tertera di modul ajar/RPP
selaras dengan kegiatan
pembelajaran?

Kontekstual ● Apakah modul ajar/RPP RPP dapat


memuat alternatif kegiatan mengakomodir
untuk diimplementasikan kebutuhan siswa
pada lingkungan sekolah yang berbeda
yang berbeda? karena
menggunakan
● Apakah modul ajar/RPP metode kelompok
dapat mengakomodir siswa dan dengan media
dengan kebutuhan yang audio visual
berbeda?

● Apakah modul ajar/RPP


memuat kearifan lokal RPP tidak memuat
daerah setempat? kearifan lokal

48
49
Lampiran 3: Format Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran untuk
Observer

FORMAT LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(untuk Mahasiswa, DPL, DP sebagai Observer pada Kegiatan Lesson Study)

Mata Bahasa Inggris / Present Perfect Continous


Pelajaran/Topik
Sekolah/ Kelas SMA Negeri 2 Samarinda/ X D
Nama Guru Model Dra. Hj. Sri Muawiyah Netty
Kompetensi Menerapkan fungsi sosial, unsur teks, dan unsur teks kebahasaan
Dasar teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan
tindakan memberi dan meminta informasi terkait
tindakan/kegiatan/kejadian yang sudah/telah dilakukan/terjadi
dikaitkan dengan satu titik waktu di waktu lampau, saat ini, dan
waktu yang akan dating, sesuai dengan konteks penggunaannya

Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di


kelas tersebut, hal apa
(tuliskan apa yang terjadi dan
yang akan Anda lakukan
alasannya)
berbeda?

Apakah semua peserta didik Ya. Semua peserta didik telah Memberikan refleksi
benar-benar telah belajar mempelajari materi Present kepada anak murid
tentang topik pembelajaran Perfect Continuous. Pada sebelum mengerjakan
hari ini? Bagaimana proses pertemuan sebelumnya guru tugas. Refleksi yang saya
mereka belajar? telah memberikan dan lakukan adalah refleksi
menjelaskan materi Present secara lisan, menanyakan
Perfect Continuous. Proses secara random kepada
mereka belajar dengan murid. Setelah murid
mendengarkan penjelasan dari mengungkapkan
guru dan mengerjakan tugas. pengetahuan secara lisan,

50
selanjutnya saya akan
menambah secara singkat
Tetapi masih ada sebagian
penjelasan tentang materi
peserta didik belum memahami
tersebut. Selanjutnya, saya
materi yang diberikan,
memberikan arahan untuk
dibuktikan dengan peserta didik
mengerjakan tugas
tersebut mencari jawaban di
internet melalui handphonenya,
atau menyalin pekerjaan
temannya

Peserta didik mana yang -Peserta didik yang sedang Membuat kesepakatan di
tidak dapat mengikut dispensasi karena mengikuti awal pertemuan Bersama
kegiatan pembelajaran pada kegiatan di luar jam pelajaran anak murid terkait
hari ini? penggunan handphone di
-Peserta didik yang focus
dalam kelas saat
dengan handphonenya. Adanya
pembelajaran.
peserta didik yang
Kesepakatan ini diikuti
menggunakan handphone
oleh semua murid di kelas
secara intensif seperti
membuka Instagram, bermain
game online, terlalu banyak
berbicara dengan teman
sekelompok yang tidak
berkaitan dengan pelajaran

Mengapa peserta didik -Peserta didik yang sedang -Memberikan tugas kepada
tersebut tidak dapat belajar dispensasi tidak dapat belajar siswa yang sedang
dengan baik? Menurut dengan baik karena tertinggal dispensasi
Anda apa penyebabnya dan materi dan tugas yang ada pada
-Membangun interaksi
bagaimana alternatif hari tersebut. Karena
secara intensif dengan
solusinya? mengambil waktu 2 JP untuk
murid
dispensasi
-Dalam penggunaan
handphone, peserta didik sudah
terbiasa sejak pembelajaran
online. Selain itu, di sekolah ini
memiliki budaya untuk
mengizinkan membawa

51
handphone di lingkungan
sekolah. Alternatif untuk
penggunaan handphone ini
adalah dengan cara
memberikan aturan yang
disepakati antara guru dan
peserta didik untuk diterapkan
di kelas saat pembelajaran
berlangsung

Bagaimana usaha guru Guru model melakukan -Mengunjungi kelompok


model dalam mendorong pendekatan tiap-tiap kelompok dengan kategori
peserta didik yang tidak untuk membantu, menjelaskan pemahaman belum mahir
aktif untuk belajar? Apakah sedikit tentang materi yang dan memberikan stimulan
usaha tersebut berhasil dipelajari. untuk memancing kognitif.
Selain itu, akan
Usaha guru tersebut cukup
memberikan penjelasan
berhasil karena peserta didik
sedikit terkait materi
mampu menyelesaikan tugas
yang diberikan dengan tepat
waktu

Apakah pembelajaran Belum efektif sepenuhnya -Menanyakan secara lisan


berjalan dengan efektif? karena alokasi waktu mata pada peserta yang aktif
(Semua kegiatan yang pelajaran terjeda oleh waktu terkait pembelajaran yang
diberikan bermakna untuk istirahat. Selain itu juga, dengan dipahami hari ini, dan
peserta didik, semua peserta diizinkannya menggunakan meminta anak yang kurang
didik terlibat aktif dan tidak handphone dan aktif untuk mengulangi apa
ada yang idle) diperbolehkannya makan di yang dikatakan teman
kelas membuat peserta didik sebelumnya sesuai apa
tidak memperhatikan guru dan yang dia pahami
focus terhadap dua hal tersebut.

Adapun keterlibatan peserta


didik, Sebagian peserta didik
sudah terlibat aktif dan
sebagian tidak memperhatikan
perintah guru

52
Bagaimana usaha guru Mengunjungi dan -Menanyakan bagian apa
membantu peserta didik mendampingi kelompok- yang belum dipahami dan
yang mengalami kesulitan kelompok yang sudah terbentuk saya akan menjelaskan
dalam mencapai tujuan hanya bagian yang kurang
pembelajaran? dipahami

Bagaimana usaha guru Menjawab pertanyaan peserta -Meminta murid yang


dalam memfasilitasi peserta didik tertentu. Guru aktif memiliki kemampuan rata-
didik yang lebih cepat dari merespon pertanyaan yang rata untuk memberikan
rata-rata kelas dalam muncul dari peserta didik. penjelasan kepada
mencapai tujuan Misalnya ada yang bertanya temannya
pembelajaran? tentang penggunaan have/has
dalam kalimat

53
54
Lampiran 4: Format Lembar Observasi - Manajemen Sekolah

LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH

Nama Mahasiswa Selvi Octaviana


Prodi/Bidang Studi Pendidikan Bahasa Inggris/Rumpun Bahasa dan Sastra
Sekolah PPL SMA Negeri 2 Samarinda

Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan


bidang kurikulum, atau guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran
digali informasi tentang kebijakan dan program kegiatan yang dirancang,
pelaksanaan kebijakan dan program, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan tindak
lanjut. Dikaji juga faktor lingkungan yang mendukung dan menghambat pelaksanaan
kebijakan atau program.

Tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi

26 Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi


Oktober
● Apa saja kebutuhan siswa yang
2022
menjadi prioritas sekolah?
Aspek religius dan prestasi di bidang
● Apa yang sudah diupayakan satuan
olahraga, serta pengembangan karakter
pendidikan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut Interpretasi Hasil Observasi
● Bagaimana kebutuhan siswa ini
tercermin dalam analisis karakteristik
satuan pendidikan? Di SMA Negeri 2 Samarinda yang menjadi
● Bagaimana kebutuhan peserta didik prioritas untuk kebutuhan siswa adalah pada
ini tercermin dalam tujuan satuan aspek religius yaitu dengan adanya pembinaan
pendidikan? masing-masing agama. Kegiatannya berupa
pembinaan, belajar tahsin, dan pengawasan
terhadap siswa yang ingin ikut di kegiatan
hari-hari besar keagamaan yang dilaksanakan

55
di luar sekolah, seperti gereja atau tempat
ibadah yang lain.

SMA Negeri 2 Samarinda lebih


mengutamakan pembinaan pembentukan
karakter siswa dan tidak memberikan
perlakuan yang berbeda sehingga tidak adanya
kesenjangan sosial diantara siswa

Upaya yang dilakukan SMA Negeri 2


Samarinda dalam memenuhi kebutuhan siswa
dengan melaksanakan pendisplinan dalam
pengembangan karakter dan religious dan
melakukan kegiatan sosial kepada siswa yang
membutuhkan. Seperti bantuan langsung dari
koperasi sekolah untuk mengratiskan seragam
bagi anak yang kurang mampu. Selain itu
SMA Negeri 2 Samarinda melakukan
pendekatan emosional kepada siswa dan
menjalin hubungan dengan pihak orang tua.

26 Manajemen Kurikulum Hasil Observasi


Oktober
● Bagaimana satuan pendidikan
2022
mengelola pembelajarannya?
4. Di SMA Negeri 2 Samarinda
● Bagaimana proses perencanaan dan
menggunakan 2 kurikulum, yakni
desain kurikulum?
Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka
● Seberapa jauh/rutin sekolah
5. Para tenaga pendidik mengikuti
melakukan monitoring terhadap
serangkaian pelatihan terkait kurikulum
pelaksanaan kurikulum?
6. Biasanya seminggu sekali diadakan rapat
● Seberapa jauh penggunaan data
koordinasi
dalam proses refleksi kurikulum?
7. Sudah sampai tahap perencanaan tindak
lanjut
Interpretasi Hasil Observasi

56
SMA Negeri 2 Samarinda dalam
pembelajarannya, saat ini menerapkan 2
kurikulum, yakni Kurikulum 2013 (untuk
kelas XI dan XII) dan juga Kurikulum
merdeka (kelas X).
Sebelum penerapan kurikulum merdeka,
perencanaan-perencanaan terkait kurikulum
tersebut sudah dikaji oleh pihak sekolah
sebelumnya melalui aplikasi yang diterbitkan
Kemdikbud, yakni Platform Merdeka
Mengajar. Melalui aplikasi tersebut, para
tenaga pendidik mulai mengenali segala hal
tentang kurikulum merdeka. SMA Negeri 2
Samarinda juga mengadakan beberapa
workshop penerapan Kurikulum Merdeka
untuk para tenaga pendidik.
Terkait monitoring pelaksanaan kurikulum,
kepala sekolah kerap melakukan rapat
koordinasi dengan seluruh tenaga pendidik;
baik guru yang mengajar dengan Kurikulum
2013 maupun yang mengajar dengan
Kurikulum merdeka seminggu sekali,
biasanya hari Senin setelah upacara bendera.
Untuk refleksi kurikulum, sejauh ini sudah
sampai tahap perencanaan tindak lanjut.
Kurikulum yang diterapkan direfleksi dan
dievaluasi bersama, lalu diadakan rencana
tindak lanjut untuk memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang ada.

26 Manajemen Sumber Daya Manusia Hasil Observasi


Oktober
● Bagaimana proses penerimaan guru
2022
dalam satuan pendidikan?
Guru honor pemerintah biasanya langsung
● Apakah ada kegiatan khusus untuk
ditugaskan dan diberi penempatan, sedangkan
membekali guru yang baru mengajar?
honor sekolah akan di interview terlebih
dahulu

57
● Apakah ada kegiatan khusus untuk Sejauh ini belum ada, namun guru baru
pengembangan profesional guru? mendapat pembekalan/evaluasi melalui
supervisi
Selalu ada, memang sudah diprogramkan dari
sekolah
Interpretasi Hasil Observasi

Guru (honorer) di SMA Negeri 2 Samarinda


ada 2, yakni honor pemerintah dan honor
sekolah. Guru honor pemerintah biasanya
sudah disediakan oleh diknas, sehingga
mereka langsung ditempatkan dan ditugaskan
di satuan pendidikan yang telah ditentukan,
tanpa harus dites lagi oleh satuan pendidikan
tersebut. Sementara itu, untuk honor sekolah,
prosesnya diawali dengan mengirimkan
lamaran terlebih dahulu. Kemudian, pihak
sekolah akan memanggil mereka untuk
melakukan interview untuk melihat karakter
calon guru tersebut. Pertimbangan-
pertimbangannya antara lain karakter,
pengalaman mengajar, jarak tempat tinggal
dengan sekolah, dll.
Setelah itu, guru yang baru mengajar diberi
tugas untuk mengajar dengan pembawaan
masing-masing tanpa pembekalan apapun
sebelumnya. Mereka akan mendapatkan
pembekalan untuk bahan evaluasi nantinya
saat diadakannya supervisi.
Adapun pengembangan professional guru,
sudah terprogram oleh sekolah. Biasanya akan
ada beberapa guru yang ditugaskan untuk
menghadiri pelatihan dan workshop terkait
pengembangan tersebut.

58
26 Manajemen sarana & prasarana Hasil Observasi
Oktober
● Apa saja data yang digunakan untuk
2022
perencanaan sarana dan prasarana?
-Perencanaan sarana dan prasarana di sekolah
● Apakah penggunaan sarana dan
disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
prasarana sudah efektif untuk
-Penggunaan sarana dan prasarana sudah
mendukung proses pembelajaran?
efektif.
● Apakah ada sarana dan prasarana di
-Ada, semua sarana dan prasarana di sekolah
sekitar sekolah yang dapat
dapat dimanfaatkan untuk mendukung
dimanfaatkan untuk mendukung
pembelajaran.
pembelajaran?
Interpretasi Hasil Observasi

Pihak sekolah menjadikan kebutuhan yang


berkaitan dengan peserta didik sebagai
prioritas utama. Adapun kebutuhan yang
berkaitan dengan peserta didik adalah
kebutuhan operasional pembelajaran seperti
ATK, meja belajar, LCD proyektor, dan
kebutuhan lain yang berkaitan dengan
kelancaran kegiatan belajar peserta didik di
sekolah. Kemudian selain terkait operasional
akademis, sekolah juga menganggarkan
terkait dengan kebutuhan non-akademis
seperti kegiatan ekstrakurikuler. Setelah
kebutuhan peserta didik, kemudian pihak
sekolah akan merencanakan sarana dan
prasarana terkait kebutuhan guru dan para staf
seperti fasilitas laptop untuk setiap guru guna
mendukung pembelajaran.

Jika meninjau lingkungan sekolah, semua


kelas sudah terfasilitasi dengan kebutuhan
yang membantu membentuk lingkungan
belajar yang nyaman seperti tersedianya LCD
proyektor yang dapat digunakan, kipas angin
yang memadai, dan kursi atau meja yang
memadai. Jika dilihat dari sarana dan

59
prasarana secara keseluruhan sudah
memenuhi sesuai Permendiknas Nomor 24
Tahun 2007 yang mengatur minimal sarana
dan prasarana sekolah menengah atas.

27 Manajemen anggaran Hasil Observasi


Oktober
● Apakah satuan pendidikan memiliki
2022
sistem dalam merencanakan,
Rencana Keuangan disusun oleh Kepala
melaksanakan, dan memonitor
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan
anggaran dan penggunaannya?
Bendahara.

Interpretasi Hasil Observasi

Pihak sekolah menyusun Rencana Keuangan


yang diajukan ke Dinas Pendidikan untuk
dikonfirmasi dan disetujui dengan
berdasarkan peraturan menteri, peraturan
gubernur. Apabila tidak sesuai ketentuan,
tidak akan disetujui. Monitoring dari dinas
provinsi per 3 bulan, sedangkan dari pusat per
4 bulan. Sebelum menggunakan dana harus
konfirmasi melalui dinas terlebih dahulu, jika
sudah sesuai maka dapat dicairkan. Namun
jika tidak sesuai, maka tidak bias
menggunakan dana tersebut.

26 Manajemen Sistem Informasi Hasil Observasi


Oktober
● Apa saja informasi/data yang • Informasi/data yang dikumpulkan berupa
2022
dikumpulkan dalam mendukung data pokok siswa, guru dan staf
proses pembelajaran? • Informasi pembelajaran dikelola melalui
● Bagaimana informasi dikelola LMS (Learning Management System)
sehingga pembelajaran bisa • Guru dapat mengakses LMS dengan
dilakukan berbasis data? mudah karena sudah tersedia fasilitas
● Sejauh mana guru bisa mengakses WiFi
dan menggunakan data tersebut untuk Interpretasi Hasil Observasi
mendukung proses pembelajaran?

60
SMA Negeri 2 Samarinda menggunakan
sistem LMS dengan tujuan paper less. Guru
menggunakan LMS untuk mengupload materi
dan ujian CBT, sedangkan jurnal
pembelajaran dilakukan oleh pengurus kelas
setelah ditentukan oleh peserta didik. Peserta
didik akan diarahkan untuk mengakses jurnal
pembelajaran dan guru tidak dapat mengedit
ataupun mengakses jurnal pembelajaran,
namun, guru dapat mengetahui rekapan dari
LMS.

Absen yang digunakan oleh peserta didik


menggunakan sistem barcode menggunakan
NISN yang dicantumkan oleh pihak sekolah
pada kartu belajar yang akan terekam di
spread sheet jam datang. Guru menggunakan
absen barcode dengan NIK baik guru
berstatus PNS ataupun honor. Absen juga
dapat berupa finger print

Guru dapat mengakses LMS dengan mudah


karena sudah tersedia jaringan WiFi dan
bimbingan penggunaan LMS. Selain LMS,
guru juga dapat menggunakan Edmodo dan
google classroom. Selain itu, sekolah juga
memberikan akses WiFi tiap kelas untuk ujian
berbasis komputer. Sebelum dilakukannya
ujian, pihak operator sekolah akan melakukan
simulasi untuk mengatasi hambatan.

26 Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi


Oktober
● Apa saja yang dimiliki satuan Manajemen ketatalaksanaan di SMA Negeri 2
2022
pendidikan untuk membantu sistem Samarinda terbagi menjadi dua yaitu bidang
administrasi? kepegawaian dan non kepegawaian
Bidang Kepegawaian

61
• Bendahara
• Administrasi kepegawaian
• Surat-menyurat

Non Kepegawaian

• Kebersihan
• Keamanan (satpam dan pejaga malam

Sarana (aplikasi) yang membantu sistem


administrasi satuan pendidikan

• E-raport
• Aplikasi surat menyurat (penomoran
digital)
• Izin dan cuti pegawai
• Absensi (pegawai dan peserta didik)
• Pengaturan jadwal pembelajaran
• Log book

Interpretasi Hasil Observasi

Manajemen ketatalaksanaan di SMA Negeri 2


Samarinda dilaksanakan oleh bagian Tata
Usaha (TU). Manajemen administrasi terbagi
menjadi dua bidang, yaitu bidang
kepegawaian dan non kepegawaian. Bidang
kepegawaian berhubungan dengan
administrasi sekolah dan pegawai, sedangkan
bidnag non-kepegawaian berhubungan
dengan sarana pendukung sekolah.

Sistem administrasi yang digunakan di SMA


Negeri 2 Samarinda sudah berbasis IT
mengikuti perkembangan zaman.
Administrasi berbasis IT meliputi e-raport

62
untuk menginput hasil belajar peserta didik,
aplikasi surat menyurat untuk mendata surat
yang masuk dan keluar, serta mengatur sistem
penomoran surat. Sistem juga mengatur izin
dan cuti pegawai, absensi bagi pegawai dan
peserta didik, log book, serta jadwal
pembelajaran

63
64
Lampiran 5: Format Lembar Observasi - Lingkungan Belajar di Sekolah

LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR

Nama Mahasiswa Selvi Octaviana

Prodi/Bidang Studi Pendidikan Bahasa Inggris/Rumpun Bahasa dan Sastra

Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi Interpretasi Hasil Observasi


26 Oktober 1. Latar belakang sosial- Pekerjaan orang Orang tua murid di SMA Negeri
2022 tua beragam 2 Samarinda memiliki pekerjaan
ekonomi murid
(wirausaha, PNS, yang beragam, hal tersebut tidak
manajer, dll) mempengaruhi perbedaan
mengakses Pendidikan.
Murid dengan kondisi
sosial-ekonomi yang
berbeda memiliki hak Dalam pelaksanaannya, SMA
Negeri 2 Samarinda pada
yang sama dalam
pembukaan pendaftaran siswa
mengakses dan baru, sekolah memfasilitasi
memperoleh layanan beasiswa bagi siswa yang
pendidikan yang kurang mampu dengan adanya
jalur afirmasi. Namun, hal
berkualitas, seperti tingkat tersebut tidak beroengaruh
pendidikan orang tua dan terhadap pengelompokan kelas.
fasilitas belajar yang Pengelompokan kelas dilakukan
secara heterogeny saja tanpa ada
tersedia di rumah.
kategori khusus.
SMA Negeri 2 Samarinda juga
rutin melakukan rapat Bersama
komite sekolah/orangtua murid

65
terkait permaslaahan siswa
tersebut
26 Oktober 2. Kualitas pembelajaran Pembelajaran Di kelas, pembelajaran interaktif
2022 interaktif sudah sudah diterapkan bahkan dari
di kelas
berjalan, namun kurikulum-kurikulum
cara mengajar ke sebelumnya (CBSA, KTSP,
semua peserta K13), dan di Kurikulum
Seluruh kegiatan belajar didik belum Merdeka saat ini tuntutannya
mengajar di kelas, melakukan lebih besar untuk membuat
mencakup indikator diferensiasi siswa lebih aktif lagi.
(masih regular)
manajemen kelas, Untuk cara pengajaran peserta
dukungan afektif, didik, saat ini belum diterapkan
pembelajaran berdiferensiasi,
pembelajaran interaktif belum melakukan penyesuaian
dan penyesuaian cara dengan tingkat kemampuan
mengajar dengan tingkat murid. Dengan demikian, cara
pengajaran ke semua murid
kemampuan murid.
merata (regular).

26 Oktober Guru kerap Dalam setahun, selalu


3. Refleksi dan perbaikan
2022 melakukan dilaksanakan supervisi untuk
pembelajaran oleh
evaluasi diri para guru agar dapat dilakukan
guru
melalui refleksi dan evaluasi diri.
pelaksanaan Biasanya supervisor maupun
supervisi. kepala sekolah langsung yang
Kemampuan meninjau dan memberikan saran
pengembangan guru untuk dan kritik kepada para guru yang
terus meningkatkan melakukan supervisi tersebut.
kompetensi melalui belajar
mandiri dengan merefleksi
praktik pengajaran yang
telah diterapkan dan juga
belajar dari rekan guru.

26 Oktober Kepala sekolah Semua warga sekolah dilibatkan


4. Kepemimpinan
2022 mengajak semua dalam pembahasan dan
instruksional
warga sekolah perumusan visi, misi, program,
untuk membahas dan kebijakan-kebijakan

66
visi, misi, sekolah yang diadakan setahun
program sekolah. sekali, yakni pada saat in house
Kemampuan kepala satuan training Kurikulum Operasional
pendidikan dalam Satuan Pendidikan.
menyusun dan
mengkomunikasikan visi,
misi, program, dan
kebijakan yang
mendukung guru dalam
meningkatkan mutu
pembelajaran di satuan
pendidikan.

26 Oktober Masalah dari latar -Jika terjadi permasalahan pada


2022 belakang keluarga peserta didik, SMA Negeri 2
5. Iklim keamanan di
Samarinda berkoordinasi
satuan pendidikan
dengan instansi luar yang terkait
untuk memberikan sosialisasi
dan pembinaan. Misalnya
Satuan pendidikan yang instansi Badan Narkotika
memiliki kebijakan, Provinsi. Selain itu juga siswa
diberikan pelayanan dari
pemahaman, dan program
Bimbingan Konseling dan wali
terkait perundungan, kelas. Bahkan, pihak sekolah
hukuman fisik, kekerasan melakukan Home Visit pada
seksual dan narkotika siswa tertentu
sehingga memberikan
perlindungan dan rasa
aman bagi warga satuan
pendidikan, baik secara
fisik maupun psikologis.

26 Oktober 6. Iklim kebinekaan di -Mendukung SMA Negeri 2 Samarinda


2022 pendidikan kegiatan mendukung penuh dengan
satuan
keagamaan memberikan toleransi kepada
semua agama jika ingin
merayakan hari besar
keagamaan. Namun, tetap

67
Llingkungan satuan berkoordinasi kepada guru
pendidikan yang agama masing-masing di
sekolah.
menghargai keragaman
agama maupun sosial- Selain itu juga, SMA Negeri 2
Samarinda mendukung dalam
budaya dan dukungan
prestasi keagamaan
kesetaraan hak.

Budaya siswa SMA Negeri 2


Samarinda saling membantu
dalam penyiapan acara
keagamaan, meskipun berbeda
agama
26 Oktober kesetaraan Ekstrakulikuler SMA Negeri 2 Samarinda tidak
7. Iklim
2022 bisa diikuti semua mengkategorkan kesetaraan
gender
siswa gender baik di dalam kelas
maupun dalam partisipasi
ekstrakurikuler
Bagaimana lingkungan
satuan pendidikan
berperilaku adil,
memberikan kesempatan
yang sama bagi warga
satuan pendidikan, baik
laki-laki maupun
perempuan dalam
menjalankan peran
publik.seperti dukungan
kepala satuan pendidikan
dan guru atas kesetaraan
gender.

26 Oktober Ada peserta didik Guru memperlakukan semua


8. Iklim inklusivitas
2022 yang terindidkasi anak-anak yang kemungkinan
ke karakteristik memiliki kecenderungan ABK,
ABK, namun disabilitas, dan CIBI secara

68
Pengetahuan, penerimaan belum di asesmen merata tanpa membeda-
dan dukungan guru secara lanjut bedakan.
terhadap murid dengan
disabilitas serta murid
cerdas istimewa dan murid
bakat istimewa.

26 Oktober orangtua -Group SMA Negeri 2 Samarinda


9. Dukungan
2022 dan murid terhadap WhatsApp antara menjalin hubungan dengan
satuan guru dan orangtua orangtua murid terhadap
program
murid program-program yang
pendidikan
dilaksanakan dilingkungan
-
sekolah atau diluar sekolah.
Mengklasifikasik
Partisipasi orangtua an minat bakat
murid melalui link
dalam kegiatan satuan Partisipasi murid SMA Negeri 2
yang sudah
pendidikan, dan disediakan Samarinda dengan mengikuti
ektrakulrikuler sesuai dengan
partisipasi murid dalam
minat bakat siswa
penyusunan program
satuan pendidikan.

Kesimpulan: Para guru, orang tua/wali murid, dan para siswa/I SMA Negeri 2 Samarinda
semuanya terlibat dan berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, aman, dan
tentram. Tidak ada satu orang pun yang diperlakukan secara tidak adil, semuanya mendapatkan
perlakuan yang sama terlepas dari gender, agama, dan kekurangan-kekurangan yang dimiliki.

69
URNAL HARIAN PESERTA PPG SELAMA PPL

70
Minggu ke: 1*)
Hal yang dilakukan hari ini Dua pertanyaan penting hari
ini:
Senin (24/10) Diskusi re-schedule jadwal 1. Kapan acara serah terima
serah terima mahasiswa PPG mahasiswa PPG Prajabatan
Prajabatan bersama teman-teman dilakukan?
kelompok, dosen pengantar, dan pihak
sekolah.
2. Bagaimana proses serah terima
mahasiswa PPG Prajabatan
kepada pihak SMA Negeri 2
Samarinda?
3. Adakah peraturan khusus untuk
mahasiswa PPG Prajabatan
Selasa (25/10) Kegiatan serah terima 1. Siapakah yang menjadi guru
mahasiswa PPG Prajabatan di SMAN pamong?
2 Samarinda bersama dosen
pengantar, kepala sekolah dan para
waka.
Kegiatan orientasi bersama waka 2. Bagaimana ketentuan pakaian
kurikulum (diskusi jadwal kegiatan untuk mahasiswa PPG
dan seragam) dan waka sarpras Prajabatan selama beraktivitas
(fiksasi ruangan mahasiswa PPG di SMA Negeri 2 Samarinda?
Prajabatan).
Rabu (26/10) Rapat bersama para guru 1. Apa kurikulum yang digunakan
pamong (pembagian guru pamong guru pamong?
untuk masing-masing mahasiswa).
Diskusi bersama guru pamong terkait 2. Bagaimana kesiswaan SMA
jadwal observasi kelas. Negeri 2 Samarinda
memfasilitasi anak yang kurang
berprestasi?
Melakukan observasi terkait,
manajemen kesiswaan, lingkungan
belajar,
Kamis (27/10) Berdiskusi dengan guru 1. Bagaimana proses
pamong sebelum memasuki kelas. pembelajaran yang dilakukan
di kelas?

71
72
LAMPIRAN
DOKUMENTASI

73
Dokumetasi Pelaksanaan Orientasi dan Observasi PPL 1 Mahasiswa PPG
Prajabatan

74
75
76

Anda mungkin juga menyukai