Anda di halaman 1dari 7

AKSI NYATA

Pendidikan yang memerdekakan bagi saya

Disusun
Oleh

SUWANDI HASYIM
239022485006

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
Mahasiswa membuat sebuah projek perubahan (change project) tentang
pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta
didik dalam pendidikan abad ke-21 dengan sekolah mitra mahasiswa. Projek
perubahan ini dapat dilakukan berdasarkan case-based atau project-based.

A. Latar Belakang
Pendidikan yang memerdekakan peserta didik adalah pendidikan yang
memberikan kebebasan berpendapat bagi peserta didik dan guru tidak boleh
menghakimi apabila terdapat kesalahan apa yang diungkapkan oleh peserta didik
guru dibutuhkan sebagai penuntun jalannya pembelajaran sehingga apabila
terdapat kesalahan maka dilakukan refleksi dan perbaikan serta evaluasi oleh guru
agar tidak terjadi miskonsepsi sehingga dengan begitu peserta didik akan lebih
mengingat apa yang ia ungkapkan dan diluruskan oleh gurunya. Berpihak kepada
peserta didik adalah pendidikan yang memfasilitasi kebutuhan peserta didik
dimana peserta didik terdiri dari berbagai latar belakang karakteristik yang
berbeda mulai dari ras suku agama adat budaya minat motivasi gaya belajar dan
tingkat kecerdasannya sehingga guru memihak kepada peserta didik agar peserta
didik bebas menentukan pembelajaran yang diinginkan namun tetap sejalan
dengan tujuan pembelajaran nasional dan capaian pembelajaran yang telah
ditentukan hanya caranya saja yang berbeda atau dilakukan pembelajaran
berdiferensiasi. pendidikan yang memerdekakan berasal dari pemikiran Ki Hajar
Dewantara yang artinya pendidikan yang memerdekakan lahir dan batin. Merdeka
lahir dan batin berarti Mandiri bisa berdiri sendiri tidak tergantung pada orang lain
sadar juga tentang hak dan kewajibannya sebagai anggota masyaraka, supaya
nanti bisa berpartisipasi dan berkontribusi kepada masyarakat. Sekolah tersebut
dikatakan sebagai tempat untuk pembelajar sepanjang hayat atau long life learner
yang dapat menghadirkan perubahan. Mementingkan motivasi internal berupa
kesenangan belajar untuk mengembangkan diri, salah satu bagian penting dalam
belajar adalah berkontribusi dan mengembangkan diri serta mandiri, hal ini
tercantum dalam visi sekolah. Pendidikan harus berorientasi pada kepentingan
terbaik dan memanusiakan anak, hal ini dibutuhkan untuk sikap mandiri dan tidak
bergantung orang lain. Pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta
didik ini meletakan unsur kebebasan peserta didik untuk mengatur dirinya sendiri,
bertumbuh dan berkembang menurut kodratnya secara lahiriah dan batiniah.
Sehingga seorang guru perlu menuntun anak didiknya sesuai dengan tuntutan
alam dan zamannya. Bila melihat dari kodrat zaman, maka pendidikan tersebut
adalah pendidikan yang membantu anak didik untuk mengembangkan
keterampilan Abad 21. Sedangkan kodrat alam maknanya berkenaan
pembelajaran yang sesuai dengan konteks lokal sosial budaya peserta didik
berada. Sehingga, dalam praktik pembelajaran dan asesmen maka mengetahui
karakteristik dan tingkat pemahaman serta lingkungan belajar peserta didik perlu
dilakukan karena melalui pemahaman inilah seorang guru dapat menuntut anak
didiknya sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya. Pemahaman inilah yang
menentukan hasil belajar yang akan dicapai, aktivitas yang perlu dilakukan, dan
asesmen yang tepat bagi peserta didik. Sehingga, observasi untuk mengetahui
profil demografi peserta didik, sarana dan prasarana, serta proses pembelajaran
yang berlangsung di kelas perlu dilakukan.
Lebih lanjut, berdasarkan hasil observasi ini, penulis merancang proyek
perubahan (change project) tentang pendidikan yang berpihak pada peserta didik
dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 dengan sekolah
mitra yaitu SD Inpres Minasaupa 1

B. Observasi
1. Observasi sarana dan prasarana kelas IV SD Inpres Minasaupa 1
SD Inpres Minasaupa 1 dilengkapi dengan sarana prasarana yang
meliputi ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang UKS,
ruang perpustakaan, masjid, kantin. LCD, dsn Speaker
2. Observasi Profil dan Demografi
 Gaya belajar
Berdasarkan hasil pengenalan lingkungan SD Inpres Minasaupa
1 maka diketahui bahwa penentuan kelas di SD Inpres
Minasaupa 1 didasarkan pada gaya belajar peserta didik melalui
tes gaya belajar. Oleh karena itu diketahui bahwa anak-anak di
kelas IV amemiliki gaya belajar audio-visual.
 Status Sosial
Berdasarkan hasil wawancara kepada Kepala sekolah SD Inpres
Minasaupa 1 diketahui bahwa anak-anak yang terdaftar sebagai
peserta didik di SD Inpres Minasaupa 1 adalah mereka yang
berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah keatas. Hal ini
juga didukung dengan hasil wawancara dengan peserta didik
yang diketahui bahwa jumlah uang saku yang mereka terima
setiap harinya berkisar antara Rp. 5.000 – Rp.10.000,
 Perkembangan Sosial Kultural
Peserta didik kelas IV a, merupakan anak-anak yang mampu
berkomunikasi dengan baik dan menunjukkan sikap interaktif
ketika bercerita dengan teman-temannya. Beberapa orang dari
mereka mampu juga mampu bertindak sebagai tutor sebaya
untuk membantu teman-temannya yang mengalami kesulitan
belajar.
 Perkembangan Moral
Berdasarkan hasil observasi, peserta didik kelas Iva tertib dalam
menaati peraturan sekolah, seperti memakai seragam sekolah
yang sudah ditentukan. Di dalam kelas, semua peserta didik
kelas IVa. memberi salam dan berdoa di awal dan akhir
pelajaran. Ketika ke kamar mandi, mereka meminta izin kepada
ustadzah yang sedang mengajar.
 Perkembangan Kongnitif
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, peserta didik kelas
IVa cenderung ‘tidak dapat diam’ ketika guru menjelaskan
materi yang dijelaskan, Kemudian, saat pembelajaran IPAS
mereka memiliki kemampuan untuk mendengarkan dan
menangkap penjelasan guru dengan baik
3. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi lingkungan belajar yang dilakukan di
kelas IVa dan hasil observasi memperlihatkan bahwa guru mata
pelajaran IPAS hanya menjelaskan materi dengan metode ceramah
tanpa di barengi Alat peraga dan media pembelajaran yang membuat
suasana belajar masih kurang aktif guru juga jarang melakukan
Praktik Refleksi Pengajaran yang bertujuan untuk bahan tindaklanjut
untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran dan mengadakan
perbaikan.

C. Tujuan Projek Perubahan (Change Project)


Berdasarkan hasil observasi diatas, diketahui bahwa pada penerapan
pembelajaran dikelas guru hanya hanya menjelaskan materi dengan metode
ceramah tanpa di barengi Alat peraga dan media pembelajaran yang membuat
suasana belajar masih kurang aktif pembelajaran yang di terapkan pun tidak
berpuhak pada peserta didik karena guru hanya berceramah didepan kelas,
guru juga jarang melakukan Praktik Refleksi Pengajaran yang bertujuan untuk
bahan tindaklanjut untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran dan
mengadakan perbaikan. Oleh karena itu saya akan melakukan projek seminar
tentang penerpan teknologi dalam memudahkan guru dalam menerapkan
pembelajaran dikelas

D. Aksi Nyata Projek Perubahan (Change Project)


Dalam aksi nyata ini saya membuat change projek berupa seminar
nasioanl untuk guru-guru sekolah dasar yang ada di indonesia
a. Tahapan Tahapan Projek seminar
 Penentuan Tema Seminar
Setelah Melihat Hasil Observasi dan masalah di atas maka kami
menyimpulkan Judul seminanya yatu penerapan teknologi yang
berpihak pada peserta ddik.
 Pembentuka panitia seminar
Agar event seminar dapat berjalan dengan lancar, maka
dibutuhkan kerjasama yang baik dari seluruh panitia. Dalam
pembentukan panitia, biasanya setiap orang akan dibagi menjadi
beberapa divisi yang berbeda, sesuai dengan
kebutuhan.Pembagian panitia pada setiap divisi ini akan
membuat pekerjaan jadi lebih fokus dan tidak berantakan.
Selain itu, adanya pembagian panitia setiap divisi juga membuat
setiap perkembangan dapat terkontrol. Oleh itu kami memilih
panitia seminar yang PPL di SD Inpres Minasaupa 1
 Pembuatan konsep seminar
Konsep yang di buat harus jelas maksudnya adalah bagaimana
seminar akan dilangsungkan, alur peserta yang datang, pengisi
acara, hingga tata letak panggung dan kursi untuk peserta
seminar.
 Target seminar
Menentukan target seminar ini penting dilakukan, agar seminar
dapat dilakukan dengan tepat sasaran. Berdasarkan masalah
yang diperoleh maka target utama seminar tersebut adalah
seluruh guru SD di indonesia terutama guru SD Inpres
Minasaupa 1.
 Narasumber
Sebuah seminar tentu memiliki narasumber yang akan menjadi
pembicara dalam seminar tersebut. Maka dari itu, panitia
penyelenggara harus memilih narasumber yang tepat, menguasai
dan berkompeten di bidang pendidikan
 Perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan
Sama seperti dalam membuat sebuat acara, membuat event seminar
juga membutuhkan berbagai peralatan yang dibutuhkan. Baik itu
untuk peserta, narasumber, maupun panitia. Maka sebaiknya panitia
membuat daftar peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat
seminar tersebut. Adanya daftar ini penting, agar tidak ada peralatan
yang terlewatkan untuk disediakan. Selain itu, daftar peralatan yang
dibutuhkan ini juga akan memudahkan dalam proses pengembalian
barang saat event seminar sudah selesai dilakukan.
 Lokasi dan alamat seminar
Cara membuat event seminar yang berikutnya adalah
menentukan tempat berlangsungnya seminar. Penentuan tempat
berlangsungnya seminar ini juga ditentukan oleh berbagai
faktor. Mulai dari jumlah peserta, ada atau tidaknya tiket masuk,
target peserta seminar, fasilitas yang dibutuhkan, hingga apakah
sesuai dengan konsep yang sudah dibuat. Tempat atau venue
seminar yang nyaman tentu akan membuat peserta dan
narasumber seminar juga akan nyaman selama seminar
berlangsung.
 Buat Rondown Acara
Ketika membuat sebuah acara, hal penting lainnya yang perlu
diperhatikan dan tidak boleh dilupakan adalah pembuatan rundown
acara.Rundown acara ini berisi daftar dan urutan kegiatan, lengkap
dengan waktu dan durasi berlangsungnya kegiatan dalam acara
seminar tersebut. Adanya rundown acara ini akan menjadi patokan
panitia dalam menyelenggarakan seminar. Sebab, dengan adanya
rundown tersebut panitia bisa mengatur jalannya acara dengan lebih
baik. Kapan sebuah kegiatan harus dimulai atau selesai. Misalnya saat
waktunya narasumber akan memberikan materi, maka panitia bisa
memberi tahu narasumber kapan harus mulai dan harus
berakhir.Kegiatan yang dituliskan dengan detail pada rundown acara
ini akan membuat acara juga dapat mulai dan selesai dengan tepat
waktu.
 Siapkan konsumsi, souvenir dan sertifikat
Hal lain yang tidak boleh ketinggalan saat membuat event seminar
adalah mengenai konsumsi, souvenir, dan sertifikat baik untuk peserta
maupun narasumber seminar.Terlebih bagi seminar yang berbayar,
maka sebaiknya ada berbagai fasilitas yang diberikan oleh
penyelenggara seminar. Hal-hal umum yang biasanya diberikan bagi
peserta seminar adalah konsumsi, sertifikat, atau seminar kit berupa
buku catatan dan pulpen.Sedangkan untuk narasumber atau
pembicara, biasanya akan mendapatkan souvenir, sertifikat, serta
konsumsi. Pemberian berbagai pelengkap ini bisa disesuaikan dengan
harga tiket dan faktor lainnya.
 Pembuatan promosi yang menarik
Melakukan promosi menjadi hal yang juga penting dalam
penyelenggaraan event seminar. Tujuannya tentu saja agar event
ini diketahui oleh banyak orang.Jika sudah banyak orang yang
mengetahui event seminar tersebut, maka harapannya juga
banyak yang akan mendaftar menjadi peserta seminar. Hal ini
juga menjadi salah satu indikator kesuksesan sebuah
seminar.Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk membuat
promosi yang menarik untuk seminar yang akan diadakan. Cara
pertama adalah melalui berbagai platform sosial media. Panitia
divisi publikasi bisa membuat akun sosial media khusus untuk
mempromosikan acara seminar yang akan berlangsung. Selain
cara ini, panitia lainnya juga bisa membantu dengan
mempromosikan event seminar di akun sosial medianya
masing-masing. Cara promosi lain yang bisa dilakukan adalah
dengan membuat pamphlet, selebaran, atau atau iklan di
berbagai tempat yang sesuai dengan target peserta seminar.

E. Evaluasi
Setelah melaksanakan aksi nyata dan seminar pendidikan ini kami
menyadari bahwa dalam pelaksanaan seminar tersebut kami memilki banyak
kekurangan akan tetapi setelah kami melakukan pertanyaan kebeberapa guru
yang ikut seminar kami menemukan bahwa setelah mengikuti seminar
wawasan mahasiswa dan guru tentang teknologi bertambah guru juga banyak
yang mendapatkan ide-ide baru dalc c am penerapan pebelajaran yang
menggunakan teknologi yang sesuai dengan karakteristik peserta didik
F. Kesimpulan
Setelah melakukan Projek Perubahan (Change Project), dalam bentuk
seminar
maka kesimpulan yang dapat diambil pada projek perubahan ini adalah sebagai
berikut :
1. Bertambahnya pengetahuan mahasiswa dan guru mengenai teknologi apa
saja yang dapat digunakan dalam pembelajaran dikelas
2. Munculnya ide-ide baru dalam mengaplikasikan teknologi yang berpihak
pada siswa
3. Timbulnya kesadaran para guru bahwa teknologi dalam proses
pembelajaran itu sangat penting
4. Memberikan pengetahuan guru tentang penerapan teknologi yang efektif
dan menarik
5. Menculnya pengetahuan baru dalam diri para guru bahwa penggunaan
teknologi bukan hanya dapat dipakai dalam proses pembelajaran teknologi
juga dapat dibuat diluar dari itu seperti pembuatan daftar hadir, jadwal
pelajaran, jadwal membersihkan,penilaian akhir dsb.
6. Adanya perubahan sikap dan pemikiran dari guru tentang pentingnya
penggunaan teknologi dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai