Anda di halaman 1dari 7

Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau

Volume 2 Nomor 2 Maret 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN HASIL


BELAJAR PKN SISWA KELAS VI SDN 020 KUALU NENAS KECAMATAN
TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

Yuli Syafni
yuli1967@yahoo.com
SDN 020 Kualu Nenas Kabupaten Kampar

ABSTRACT
This study aims to determine the use of demonstration methods to improve the learning outcomes of Civics
students class VI SDN 020 Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. This research was conducted
in class VI SDN 020 Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar.. The form of research is classroom
action research. The subject of this research is the students of Class VI SDN 020 Kualu Nenas Kecamatan
Tambang Kabupaten Kampar. The instrument of data collection used is learning instrument in the form of RPP
and syllabus. Based on the result of the research, it is known that the number of students who get score below 70
in cycle I is 10 people (33.3%), while in cycle II it decreases to 4 people (13.3%). This situation indicates that
the improvement of learning on Civics subjects with demonstration methods can be said to be successful,
although the completeness of individuals has not been fully achieved, but the mastery of class increased from 76
to 80. Based on these results, it can be concluded under the application of demonstration methods can improve
student learning outcomes class VI SDN 020 Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar..

Keywords: demonstration methods, Civics learning outcomes

ABSTARK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar
PKn siswa kelas VI SDN 020 Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Penelitian ini
dilaksanakan di kelas VI SDN 020 Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Bentuk penelitian
adalah penelitian tindakan kelas. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa Kelas VI SDN 020 Kualu Nenas
Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Instrumen pengumpulan data yang dipergunakan adalah instrumen
pembelajaran berupa RPP dan silabus. Berdasarkan hasil penelitian diketahui jumlah siswa yang mendapatkan
nilai di bawah 70 pada siklus I berjumlah 10 orang (33.3%), sedangkan pada siklus II turun menjadi 4 orang
(13.3%). Keadaan ini menunjukkan bahwa perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran PKn dengan metode
demonstrasi dapat dikatakan berhasil, meskipun ketuntasan individu belum tercapai sepenuhnya, namun
ketuntasan kelas meningkat dari 76 hingga 80. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulakn bawah
penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas VI SDN 020 SDN 020 Kualu
Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar.

Kata Kunci : metode demonstrasi, hasil belajar PKn

PENDAHULUAN Tugas guru dalam pembelajaran


Dalam proses pengajaran, unsur tidak terbatas pada penyampaian informasi
proses belajar memegang peranan yang kepada peserta didik. Sesuai dengan
vital. Mengajar adalah proses membimbing kemajuan dan tuntutan zaman, guru
kegiatan belajar, kegiatan mengajar hanya memiliki kemampuan untuk memahami
bermakna apabila terjadi kegiatan belajar. peserta didik dengan berbagai keunikannya
Oleh karena itu, penting sekali bagi setiap agar mampu membantu mereka dalam
guru memahami sebaik-baiknya tentang menghadapi kesulitan belajar. Dalam pada
proses belajar, agar guru dapat memberikan itu, guru dituntut memahami berbagai
bimbingan dan menyediakan lingkungan model pembelajaran yang efektif agar dapat
belajar yang tepat dan serasi bagi murid- membimbing peserta didik secara optimal.
murid.

Yuli Syafni | Metode Demonstrasi, Hasil Belajar PKn


Halaman | 250
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 2 Maret 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

Mata pelajaran PKn umumnya Dari fenomena-fenomena di atas


dipandang mudah dan kurang diperhatikan jelaslah bahwa yang menjadi masalah
dalam sistem pendidikan. Padahal melalui dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil
pelajaran PKn anak memperoleh belajr siswa. Oleh karena itu penulis tertarik
pengetahuan dan mampu menerapkan nilai- untuk melakukan suatu penelitian tindakan
nilai luhur termasuk budi pekerti yang kelas dengan judul ³Implementasi metode
luhur. Anak diharapkan mengerti akan hak demonstrasi dalam meningkatkan hasil
dan kewajibannya, terampil dan memiliki belajar PKn siswa kelas VI SDN 020 Kualu
kepribadian yang kuat. PKn sebagai Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten
wahana untuk mengembangkan Kampar´
kemampuan, watak dan karakter warga
negara yang demokratis dan bertanggung
jawab. Mengingat banyak permasalahan KAJIAN TEORETIS
mengenai pelaksanaan PKn sampai saat Rostiyah (2001) mengatakan metode
ini, maka arah baru PKn perlu segera demonstrasi adalah cara mengajar dimana
dikembangkan dan dituangkan dalam seorang guru menunjukkan,
bentuk standar nasional, standar materi, memperlihatkan suatu proses pembelajaran
serta model-model pembelajaran yang sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat
efektif dalam mencapai tujuannya melihat, mengamati, mendengar mungkin
Hasil belajar siswa dalam meraba-raba dan merasakan proses yang
pembelajaran PKn sampai saat ini masih ditunjukkan oleh guru. Dengan
memprihatinkan, hal ini diketahui dari demonstrasi, proses penerimaam siswa
diskusi dangan rekan-rekan guru PKn dan terhadap pelajaran akan lebih berkesan
kepala sekolah, maka permasalahan yang secara mendalam, sehingga membentuk
ditemui sebagai berikut: 1) Mata pelajaran pengertian dengan baik dan sempurna.
PKn belum menjadi mata pelajaran favorit Siswa juga dapat mengamati dan
siswa, sehingga siswa kurang berminat dan memperhatikan pada apa yang diperlihatkan
termotivasi dalam mengikuti pelajaran ini, guru selama pembelajaran berlangsung.
2) Siswa umumnya sulit memahami materi Menurut Sagala (2003) metode
yang disampaikan oleh guru di kelas, hal ini demonstrasi adalah pertunjukan tentang
diketahui saat guru bertanya mengenai proses terjadinya suatu peristiwa atau benda
materi yang disampaikannya, 3) Hasil sampai pada penampilan tingkah laku yang
belajar yang diperoleh siswa belum optimal, dicontohkan agar dapat diketahuai dan
meskipun guru di kelas telah dipahami oleh peserta didik secara nyata
menyampaikan materi secara berulang- atau tiruanya. Metode ini adalah yang
ulang; dan 4) Dari keseluruhan jumlah paling pertama digunakan manusia yaitu tak
siswa hanya 60% masih berada di bawah kala manusia purba menebang kayu untuk
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang memperbesar nyala api unggun, sementara
ditetapkan. Fakta dan data tentang hasil anak-anak memperhatikan dan menirunya.
belajar kelas VI SDN 020 Kualu Nenas Metode demonstrasi ini barang kali lebih
Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar sesui untuk mengajarkan bahan-bahan
belum menunjukkan hasil yang maksimal pelajaran yang merupakan suatu gerakan-
dan cendrung terjadi penurunan dari gerakan, suatu proses maupun hal-hal yang
semester sebelumnya. Kriteria Ketuntasan bersifat rutin.
Minimum yang ditetapkan untuk PKn di Pengunaan teknik demonstrasi
SDN 020 Kualu Nenas Kecamatan mempunyai tujuan agar siswa mampu
Tambang Kabupaten Kampar adalah 65, memahami tentang cara mengatur atau
dan kenyataan masih jauh dari target yang menyusun sesuatu, dengan demonstrasi
ditetapkan. siswa dapat mengamati bagian-bagian dari

Yuli Syafni | Metode Demonstrasi, Hasil Belajar PKn


Halaman | 251
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 2 Maret 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

suatu benda alat seperti bagian tubuh mampu menyusun rumusan instruksional,
manusia atau bagian dari mesin jahit. Siswa agar dapat memberi motivasi yang kuat
dapat menyaksikan kerja sesuatu alat atau pada siswa untuk belajar; (b)
mesin. Bila siswa melakukan sendiri pertimbangkanlah baik-baik apakah pilihan
demonstrasi tersebut, maka ia dapat teknik anda mampu menjamin tercapainya
mengerti cara-cara penggunaan alat atau tujuan yang telah anda rumuskan; (c)
perkakas, suatu mesin, sehingga mereka amatilah apakah jumlah siswa memberi
akan dapat melihat dan memperbandingkan kesempatan untuk suatu demonstrasi yang
cara yang terbaik, juga mereka akan berhasil, bila tidak anda harus mengambil
mengetahui kebenaran dari suatu teori kebijakan lain; (d) apakah anda telah
dalam suatu praktik. meneliti alat-alat dan bahan yang akan
Dengan metode demonstrasi peserta digunakan mengenai jumlah, kondisi dan
didik berkesempatan mengembangkan tempatnya. juga anda perlu mengenal baik,
kemampuan mengamati segala benda yang atau telah mencoba terlebih dahulu, agar
sedang terlibat dalam proses serta demonstrasi itu berhasil; (e) harus sudah
diharapkan setiap langkah pembelajaran menentukan garis besar langkah-langkah
dari hal-hal yang didemonstrasikan itu yang akan dilakukan; (f) apakah tersedia
dapat dilihat dengan mudah oleh murid waktu yang cukup, sehingga dapat
dengan melalui prosedur yang benar dan memberikan keterangan bila perlu, dan
dapat pula dimengerti materi yang siswa bertanya; (g) selama demontrasi
diajarkan. berlangsung guru harus memberi
Meski demikian murid-murid juga kesempatan pada siswa untuk mengamati
mendapatkan waktu yang cukup lama untuk dengan baik dan bertanya; (h) anda perlu
memperhatikan sesuatu yang mengadakan evaluasi apakah demontrasi
didemonstrasikan itu. Dalam demonstrasi, yang anda lakukan itu berhasil, dan bila
terutama dalam rangka mengembangkan perlu demonstrasi bisa diulang.
sikap-sikap, guru perlu merecanakan Penggunaan teknik demontrasi
pendekatan secara berhati-hati dan ia sangat menunjang proses interaksi belajar
memerlukan kecakapan untuk mengarahkan mengajar di kelas. Keuntungan yang
motivasi dan berfikir siswa. Ada dua diperoleh ialah dengan demonstrasi
macam demonstrasi yaitu: (1) demonstrasi perhatian siswa akan dapat dipusatkan pada
formal; dan (2) demonstrasi informal. pelajaran yang diberikan, kesalahan-
Dari uraian di atas dapat diambil kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu
kesimpulan, bahwa yang dimaksud dengan diceramakan dapat diatasi melalui
metode demonstrasi dalam belajar dan pengamatan dan contoh kongkrit. Sehingga
mengajar ialah metode yang diguakan oleh kesan yang diterima siswa lebih mendalam
guru atau orang luar yang sengaja dan tinggal lebih lama pada jiwanya dan
didatangkan atau murid sekalipun untuk memberikan motivasi yang kuat untuk
mempertunjukkan gerakan-gerakan suatu siswa agar lebih giat belajar. Jadi dengan
proses dengan prosedur yang benar disertai demontrasi itu para siswa dapat
dengan keterangan-keterangan kepada berpartisipasi aktif, dan memperoleh
seluruh dunia. Dalam metode demonstrasi pengalaman langsung, serta dapat
murid mengamati dengan teliti dan seksama mengembangkan kecakapannya walaupun
serta dengan penuh perhatian dan demikian kita masih melihat kelemahan
partisipasi. teknik ini.
Menurut Roestiyah (2001) dalam Dalam demontrasi menuntut guru
melaksanakan teknik demonstrasi agar bisa harus mampu menjelaskan proses
berjalan efektif, maka perlu memperhatikan berlangsungnya demontrasi, dengan bahasa
hal-hal sebagai berikut: (a) guru harus dan suara yang dapat ditangkap oleh siswa.

Yuli Syafni | Metode Demonstrasi, Hasil Belajar PKn


Halaman | 252
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 2 Maret 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

Juga bila waktu tidak tersedia dengan cukup dengan kenyataan dan mencoba
maka demonstrasi akan berlangsung melakukannya sendiri.
terputus-putus, atau tidak dijalankan Berdasarkan uraian-uraian di atas,
tergesa-tergesa, sehingga hasilnya tidak terlihat bahwa metode demonstrasi
memuaskan. Dalam demontrasi bila siswa memiliki beberapa kelebihan yang tidak
tidak diikutsertakan maka proses dimiliki oleh metode pembelajaran lainnya.
demonstrasi akan kurang dipahami oleh dengan metode demonstrasi dapat
siswa, sehingga kurang berasil adanya membantu siswa untuk mencari jawaban
demontrasi. Tujuan pengajaran dengan usaha sendiri berdasarkan fakta
menggunkan metode demontrasi adalah yang benar.
memperhatikan proses terjadinya suatu Menurut Dimyati dan Mujiono
peristiwa sesuai materi ajar, cara (2000) hasil belajar adalah: ´+DVLO GDUL
pencapaiannya, dan kemudian untuk suatu interaksi tindak belajar dan tindak
dipahami oleh siswa dalam pengajaran mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar
keras. diakhiri dengan proses evaluasi belajar.
Menurut Ahmadi (2005) metode Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
demontrasi mempunyai kebaikan-kebaikan, berakhirnya penggal dan puncak proses
antara lain adalah: (a) perhatian murid dapat belajar. Hasil belajar, untuk sebagian adalah
dipusatkan pada hal-hal yang dianggap berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan
penting oleh guru sehingga hal penting pengajaran. Pada bagian lain merupakan
dapat diamati secara teliti. di samping itu peningkatan kemampuan mental siswa.
perhatian siswapun lebih mudah dipusatkan Hasil belajar tersebut dibedakan menjadi
kepada proses belajar mengajar dan tidak dampak pengajaran dan dampak pengiring.
kepada yang lain; (b) dapat membimbing Dampak pengajaran adalah hasil dapat
peserata didik kearah berpikir yang sama diukur, seperti tertuang dalam angka rapor
dalam satu saluran pikiran sama; (c) dan dampak pengiring adalah terapan
ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah pengetahuan dan kemampuan di bidang
dan ekonomis dalam waktu yang pendek; lain, suatu transfHU EHODMDU´
(d) dapat mengurangai kesalahan-kesalahan Sudjana dalam 7X¶X )
bila dibandingkan dengan hanya membaca mengemukakan bahwa belajar adalah
atau menerangkan, karena murid proses aktif. Belajar adalah proses mereaksi
mendapatkan gambaran yang jelas dari terhadap semua situasi yang ada di sekitar
hasil pengamatannya; (e) karena gerakan individu. Tingkah laku sebagai hasil proses
dan proses dipertunjukkan maka tidak belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor
memerlukan keterangan-keterangan yang internal dan eksternal. Berdasarkan
banyak; dan (f) beberapa persoalan yang pendapat ini, perubahan tingkah lakulah
menimbulkan pertanyaan dapat diperjelas yang menjadi intisari hasil pembelajaran.
waktu proses demontrasi. 7X¶X ) mengemukakan bahwa prestasi
Menurut Djamrah (2002) beberapa merupakan hasil yang dicapai seseorang
kelebihan metode demonstrasi antara lain: ketika mengerjakan tugas atau kegiatan
(a) dapat membuat pengajaran menjadi tertentu. Prestasi akademik adalah hasil
lebih jelas dan lebih kongkret, sehingga belajar yang diperoleh dari kegiatan
menghindari verbalisme (pemahaman pembelajaran di sekolah atau diperguruan
secara kata-kata atau kalimat); (b) siswa tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya
lebih mudah memahami apa yang ditentukan melalui pengukuran dan
dipelajari; (c) proses pengajaran lebih penilaian. Sementara prestasi belajar adalah
menarik; (d) siswa dirangsang untuk aktif penguasaan pengetahuan atau keterampilan
mengamati, menyesuaikan antara teori yang dikembangkan oleh matapelajaran,

Yuli Syafni | Metode Demonstrasi, Hasil Belajar PKn


Halaman | 253
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 2 Maret 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

lazimnya ditunjukkan dengan nilai Tes atau menggunakan lembar observasi. Sedangkan
angka nilai yang diberikan oleh guru. terhadap hasil belajar siswa juga diperoleh
Berdasarkan penjelasan di atas, melalui tes hasil belajar.
dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya Dalam penelitian ini peneliti
hasil belajar atau prestasi belajar menggunakan metode demonstrasi untuk
merupakan hasil yang dicapai oleh seorang meningkatkan motivasi belajar siswa kelas
siswa setelah mengikuti pembelajaran atau VI SDN 020 Kualu Nenas Kecamatan
tes yang dilaksanakan oleh guru di kelas. Tambang Kabupaten Kampar yang selama
Sehubungan dengan penelitian ini maka ini lebih 65% siswa belum mencapai
hasil belajar yang dimaksud adalah nilai ketuntasan belajar secara indidvidu. Dengan
yang diperoleh siswa setelah melaksanakan menggunakan metode demonstrasi ini
pembelajaran dengan metode pembelajaran memberi kesempatan pada siswa untuk
yang dimaksud dalam penelitian ini. berfikir dan saling bantu satu sama lain.
Dengan sendirinya metode ini juga
mendorong tumbuhnya sikap
METODE PENELITIAN kesetiakawanan dan keterbukaan di antara
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. siswa. Pola interaksi yang bersifat terbuka
Adapun setiap siklus dilakukan dalam 3 kali dan langsung diantara anggota kelompok
pertemuan. Hal ini dimaksudkan agar siswa sangat penting bagi siswa untuk
dan guru dapat beradaptasi dengan metode memperoleh keberhasilan belajarnya.
pembelajaran yang diteliti. Sehingga hasil Kondisi inilah yang memberi dorongan
penelitian tindakan kelas dapat semangat atau motivasi belajar kepada
dimanfaatkan dalam proses belajar siswa.
mengajar selanjutnya. Dari hasil penelitian terlihat adanya
Agar penelitian tindakan kelas ini peningkatan dalam aktivitas guru, aktivitas
berhasil dengan baik tanpa hambatan yang siswa dan diikuti dengan peningkatan hasil
mengganggu kelancaran penelitian, peneliti belajar siswa. Dengan perincian aktivitas
menyusun tahapan-tahapan yang dilalui guru pada siklus I mencapai skor 25
dalam penelitian tindakan kelas, yaitu: mengalami peningkatan menjadi 32,
a. Perencanaan/ persiapan tindakan aktivitas siswa pada siklus I mencapai sko
b. Pelaksanaan tindakan 108 mengalami peningkatan pada siklus II
c. Observasi dan interpretasi menjadi 175. dan hasil belajar siswa pada
d. Analisis data, evaluasi dan refleksi siklus I mencapai nilai 76 mengalami
peningkatan menjadi 80. Dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa meskipun
HASIL DAN PEMBAHASAN secara rata-rata mata pelajaran PKn ini telah
Penelitian ini menggunakan metode mencapai ketuntasan kelas (rata-rata 83.3),
demonstrasi dilakukan pada siswa kelas VI namun belum mencapai ketuntasan
SDN 020 Kualu Nenas Kecamatan individu, dimana sebesar 13.3% atau 4
Tambang Kabupaten Kampar, khususnya orang dari siswa prestasi belajarnya masih
mata pelajaran PKn . Penelitian dilakukan di bawah 70. Namun jika dibandingkan
selama 4 bulan yang meliputi 2 siklus dengan hasil belajar pada siklus I
dengan materi seperti dalam RPP. menunjukkan adanya peningkatan yang
Penelitian dilakukan dengan observer guru cukup berarti dimana siswa yang belum
kelas VI SDN 020 Kualu Nenas Kecamatan mencapai ketuntasan individu mencapai
Tambang Kabupaten Kampar. Observasi 33.3%. Hal ini disebabkan pengelolaan
dilakukan terhadap 2 aspek yaitu aktivitas pembelajaran pada siklus I yang belum
guru, aktivitas guru dan siswa dan aktivitas optimal seperti dijelaskan dalam siklus I,
siswa selama pembelajaran berlangsung keadaan ini terlihat bahwa terjadi

Yuli Syafni | Metode Demonstrasi, Hasil Belajar PKn


Halaman | 254
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 2 Maret 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

peningkatan aktivitas siswa yang dapat siklus I dan siklus II secara jelas dapat
dilihat dari aspek-aspek aktivitas siswa. dilihat pada tabel berikut ini:
Perbandingan antara hasil belajar pada

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II


Pembelajaran Siklus I Siklus II
% % % %
Klasifikasi Standar Frek % Frek %
Kuml Kuml Kuml Kuml
Sangat tinggi > 85 4 13,3 13,3 100,0 4 13,3 13,3 100,0
Tinggi 71 - 85 16 53,3 66,7 86,7 22 73,3 86,7 86,7
Sedang 56 - 70 10 33,3 100,0 33,3 4 13,3 100,0 13,3
Rendah 41 - 55 0 0,0 100,0 0,0 0 0,0 100,0 0,0

Berdasarkan tabel di atas diketahui pelajaran PKn dengan metode demonstrasi


bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dari dapat dikatakan berhasil, meskipun
siklus I ke siklus II. Jumlah siswa yang ketuntasan individu belum tercapai
mendapatkan nilai di bawah 70 pada siklus sepenuhnya, namun ketuntasan kelas
I berjumlah 10 orang (33.3%), sedangkan meningkat dari 76 hingga 80. Perbandingan
pada siklus II turun menjadi 4 orang antara hasil belajar pada siklus I dan II juga
(13.3%). Keadaan ini menunjukkan bahwa dapat dilihat pada histogram berikut ini.
perbaikan pembelajaran pada mata

Pe rba ndinga n Ha sil Be la ja r siklus I da n II

80

70

60

50 Sangat tinggi > 85


Tinggi 71 - 85
nilai

40
Sedang 56 - 70
30 Rendah 41 - 55

20

10

0
Frek % Frek %

Siklus I Siklus II
Sik lus

Gambar 1. Histogram Hasil Belajar Siklus I dan II

Kelemahan-kelemahan penerapan pembelajaran yang dibawakan dapat


pada siklus I tersebut setelah diperbaiki memecahkan permasalahan yang dihadapi
pada siklus II dan mencapai tingkat (rendahnya hasil belajar). Artinya,
sempurna ternyata dapat meningkatkan perencanaan pembelajaran yang dibuat
hasil belajar siswa. Melalui perbaikan sesuai untuk mengatasi permasalahan
proses pelaksanaan metode Demonstrasi rendahnya motivasi belajar siswa yang
pada siklus II tersebut, hasil belajar siswa terjadi di dalam kelas selama ini.
pada siklus II mencapai rata-rata klasikal Selanjutnya, adanya peningkatan aktivitas
sebesar 80 dan hanya 4 orang (13.3%) yang siswa pada mata pelajaran PKn dari
belum mencapi ketuntasan individu. sebelumnya ke siklus I dan kesiklus II
Meningkatnya hasil belajar siswa menunjukkan bahwa penerapan metode
pada siklus II dibandingkan pada siklus I Demonstrasi dapat meningkatkan hasil
menunjukkan bahwa perbaikan belajar PKn siswa kelas VI SDN 020 Kualu

Yuli Syafni | Metode Demonstrasi, Hasil Belajar PKn


Halaman | 255
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 2 Nomor 2 Maret 2018 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337

Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kualu Nenas Kecamatan Tambang


Kampar. Kabupaten Kampar. Keberhasilan ini
Keadaan di atas senada dengan disebabkan karena lelama demontrasi
pendapat yang dikemukakan oleh Djamrah berlangsung guru harus memberi
(2002) yang mengatakan bahwa keunggulan kesempatan pada siswa untuk mengamati
yang diperoleh dalam pembelajaran ini dengan baik dan bertanya tentang kesulitan
adalah Demonstrasi yaitu dapat membuat yang dihadapi siswa.
pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih Bertolak dari kesimpulan dan
kongkret, sehingga menghindari pembahasan hasil penelitian di atas,
verbalisme, siswa lebih mudah memahami berkaitan dengan penggunaan metode
apa yang terjadi, proses pengajaran lebih Demonstrasi dapat meningkatkan hasil
menarik dan siswa dirangsang untuk aktif belajar pada mata pelajaran PKn pada siswa
mengamati, menyesuaikan antara teori dan kelas VI SDN 020 Kualu Nenas Kecamatan
kenyataan. Dari beberapa kelebihan di atas Tambang Kabupaten Kampar yang telah
diyakini bahwa dengan penerapan metode dilaksanakan, peneliti mengajukan beberapa
demonstrasi dapat meningkatkan hasil saran, yaitu:
belajar siswa. 1. Meskipun metode demonstrasi adalah
metode yang sudah lama dikenal, namun
dalam pelaksanaannya sangat
SIMPULAN DAN REKOMENDASI membutuhkan ketelitian dan keseriusan
Berdasarkan hasil analisis dan guru.
pembahasan dapat disimpulkan bahwa 2. Dalam penerapan metode demonstrasi,
dengan penggunaan metode demonstrasi sebaiknya guru dapat memilihkan
dapat meningkatkan hasil belajar pada mata tingkat kelas yang sesuai dengan
pelajaran PKn pada siswa Kelas VI SDN karakteristik siswa.
020 Kualu Nenas Kecamatan Tambang 3. Mengingatkan siswa pentingnya percaya
Kabupaten Kampar. Berdasarkan hasil diri dan motivasi dalam belajar.
penelitian diketahui jumlah siswa yang
mendapatkan nilai di bawah 70 pada siklus
I berjumlah 10 orang (33.3%), sedangkan DAFTAR PUSTAKA
pada siklus II turun menjadi 4 orang Ahmadi, Abu dan Joko Tri Pasetya. 2005.
(13.3%). Keadaan ini menunjukkan bahwa Strategi Belajar Mengajar.
perbaikan pembelajaran pada mata Banudng. Pustaka Setia
pelajaran PKn dengan metode demonstrasi Dimyati dan Mudjiono. 2000. Belajar dan
dapat dikatakan berhasil, meskipun Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta
ketuntasan individu belum tercapai Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi
sepenuhnya, namun ketuntasan kelas belajar. Jakarta. Rineka Cipta
meningkat dari 76 hingga 80. Dari data ini Roestiyah. 2001. Strategi Belajar
membuktikan bahwa hipotesis peneliti yang Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta
EHUEXQ\L´ 'HQJDQ SHQJJXQDDQ PHWRGH Sagala, Syaiful. 2005. Konsep Dan Makna
demonstrasi dapat meningkatkan hasil Pembelajaran. Bandung. Alfabeta
Belajar PKn Siswa Kelas VI SDN 020 Tu¶u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada
Kualu Nenas Kecamatan Tambang Perilaku dan Prestasi Siswa.
Kabupaten Kampar ³GLWHULPD´ Artinya Jakarta. Grasindo
dengan penerapan metode demonstrasi
secara benar dapat meningkatkan hasil
Belajar PKn Siswa Kelas VI SDN 020

Yuli Syafni | Metode Demonstrasi, Hasil Belajar PKn


Halaman | 256

Anda mungkin juga menyukai