Anda di halaman 1dari 10

Journal Ilmiah Rinjani (JIR) ISSN-p: 2442-3416

Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani ISSN-e: 2714-6049


Vol. 10. No. 1. Tahun 2022

UPAYA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI
MASA PANDEMI COVID 19 PADA SISWA KELAS VI
SDN 2 KELAYU JORONG SEMESTER I TAHUN 2021/2022

SUHARYATI
SDN 2 KELAYU JORONG
email: suharyati357@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan untuk meningkatkan
hasil belajar IPA pada siswa kelas VI SDN 2 Kelayu Jorong tahun Pelajaran 2021/2022 dengan
menggunakan metode demonstrasi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 2 Kelayu Jorong tahun
2021/2022 yang berjumlah 18 orang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. Proses
pelaksanaan tindakan pembelajaran IPA dengan metode demonstrasi dalam penelitian ini dilaksanakan
dalam 2 siklus. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari penelitian tentang upaya meningkatkan hasil
belajar IPA pada siswa kelas VI di SDN 2 Kelayu Jorong tahun 2021/2022 dengan menggunakan metode
demonstrasi terlihat perubahan yang cukup signifikan dalam meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa, di
mana pada siklus kedua dari 18 orang sampel dalam penelitian ini 15 orang yang telah mencapai kriteria
ketuntasan minimal individu dan itu berarti 83% dari keseluruhan siswa sampel telah mencapai keriteria
ketuntasa individu yaitu di atas nilai 60, dan hal ini berarti telah mencapai kriteria ketuntasan individual.

Kata kunci: Metode Demonstrasi, Hasil Belajar, Magnet.

ABSTRACT

This research is a Classroom Action Research (CAR) which was carried out to improve science learning
outcomes in grade VI students of SDN 2 Kelayu Jorong in the 2021/2022 academic year by using the
demonstration method. The subjects of this study were class VI students of SDN 2 Kelayu Jorong in
2021/2022, totaling 18 students consisting of 9 boys and 9 girls. The process of implementing science
learning actions with the demonstration method in this study was carried out in 2 cycles. Based on data
collected from research on efforts to improve science learning outcomes in grade VI students at SDN 2
Kelayu Jorong in 2021/2022 by using the demonstration method, there were significant changes in improving
science learning outcomes for students, where in the second cycle, 18 students The sample in this study was
15 people who had achieved the minimum individual completeness criteria and that means 83% of the total
sample students had achieved the individual completeness criteria, which was above the value of 60, and this
meant that they had achieved the individual completeness criteria.

Keywords: Demonstration Method, Learning Outcomes, Magnets.

99
Journal Ilmiah Rinjani (JIR) ISSN-p: 2442-3416
Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani ISSN-e: 2714-6049
Vol. 10. No. 1. Tahun 2022

PENDAHULUAN yaitu dengan memaparkan informasi yang


dianggap penting untuk siswa di awal
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pelajaran, memberikan definisi dan rumus,
merupakan salah satu mata pelajaran yang menjelaskan contoh soal dan cara
wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa pengerjaannya, memberikan soal-soal latihan
akan dapat mempelajari diri sendiri dan untuk dikerjakan siswa dan kemudian
alam sekitar dengan belajar IPA. IPA juga memeriksa pekerjaan siswa di akhir
merupakan salah satu disiplin ilmu yang pelajaran. Beberapa guru merasa cocok
berhubungan dengan cara mencari tahu dengan metode tersebut, namun jika guru
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA mengajar dengan metode yang sama pada
bukan hanya penguasaan kumpulan setiap pertemuan maka tidak jarang akan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, ditemui siswa yang bosan untuk mempelajari
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja materi ini, terjadi penurunan aktivitas belajar
tetapi juga merupakan suatu proses yang mengakibatkan menurunnya prestasi
penemuan dan memiliki sifat ilmiah. belajar IPA siswa.
Pembelajaran IPA adalah ilmu yang Hasil pengamatan awal yang
mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi dilakukan peneliti diperoleh hasil bahwa
di alam dengan melakukan observasi, pembelajaran IPA di kelas VI SD Negeri 2
eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan Kelayu Jorong masih belum maksimal.
teori, agar siswa mempunyai pengetahuan, Adapun proses pembelajaran IPA masih
gagasan dan konsep yang terorganisasi memerlukan pembelajaran yang tepat
tentang alam sekitar, yang diperoleh dari maksimal, terutama metode yang dapat
pengalaman melalui serangkaian proses membuat siswa berperan lebih aktif. Saat
ilmiah anatara lain penyelidikan, pembelajaran IPA. Sebanarnya guru sudah
penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. menggunakan berbagai metode mengajar
Pelajaran IPA ditingkat Sekolah yang menarik dan membuat siswa aktif, tapi
Dasar merupakan mata pelajaran yang belum malksimal sehingga nilai anak masih
mencakup materi cukup luas. Guru rendah, salah satunya pada pelajaran IPA
diharuskan menyelesaikan target ketuntasan Dilihat dari metode yang digunakan guru,
belajar siswa,sehingga perlu perencanaan siswa lebih banyak mendengarkan apa yang
dan pelaksanaan pembelajaran dengan disampaikan guru. Kesempatan siswa
menggunakan metode, media atau alat berinteraksi dengan benda-benda kongkrit
peraga dan strategi belajar yang tepat. Guru masih kurang. Sementara untuk anak usia SD
harus mampu menciptakan suasana masih dibutuhkan suatu yang nyata dalam
pembelajaran yang menyenangkan selain membangun pengetahuan konseptualnya.
dengan penggunaan metode dan strategi Untuk pelajaran IPA nilai rata-rata
yang tepat,guru juga harus mampu yang diperoleh siswa kelas VI pada materi
memahami karakteristik siswa dan kemagnetan sebelum dilakukannya penelitian
memberikan rangsangan kepada siswa agar dari 18 orang siswa adalah 52,77 dan
bersemangat dalam mengikuti proses persentase jumlah siswa yang mencapai
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Ilmu standar ketuntasan belajar sebesar 44,44%.
Pengetahuan Alamuntuk siswa SD, ide-ide Nilai ini masih jauh dari persentase jumlah
dan konsep-konsep harus disederhanakan siswa yang mencapai standar ketuntasan
sesuai dengan peristiwa-peristiwa yang belajar mengajar (SKBM) yang ditetapkan di
betul-betul terjadi atau sudah pernah SDN 2 Kelayu Jorong yaitu sebesar 60%.
dialami. Siswa mendapatkan pengetahuan Jika situasi pembelajaran tersebut
melalui praktek, meneliti secara langsung, dibiarkan dan tidak segera diatasi oleh guru
dan bereksperimen terhadap objek-objek maka akan berdampak negatif terhadap
yang akan dipelajari,sehingga prestasi belajar IPA secara keseluruhan.
pembelajaranakan lebihbermanfaat dan Salah satu upaya guru untuk meningkatkan
efektif. kembali aktivitas dan prestasi belajar IPA
Pada umumnya metode yang siswa adalah dengan melakukan perbaikan
digunakan guru dalam menyampaikan metode pembelajaran yang disesuaikan
pelajaran adalah dengan metode ekspositori, dengan komponen pembelajaran lainnya.
100
Journal Ilmiah Rinjani (JIR) ISSN-p: 2442-3416
Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani ISSN-e: 2714-6049
Vol. 10. No. 1. Tahun 2022

Salah satu upaya mengatasi masalah adalah berupa perubahan perilaku pada individu
dengan menggunakan metode yang tepat. di sekolah, perubahan itu terjadi setelah
Pemberian pengetahuan kepada siswa individu yang bersangkutan mengalami
merupakan proses pengajaran yang dilakukan proses belajar mengajar tertentu. Hasil
oleh guru dengan menggunakan metode- belajar adalah kemampuan yang dimiliki
metode tertentu siswa setelah ia ingin menerima
Salah satu metode pembelajaran pengalaman belajar atau yang optimal
yang yang digunakan peneliti dalam yang dapat dicapai dari kegiatan belajar
penelitian ini adalah metode demonstrasi. di sekolah untuk pelajaran.
Metode demonstrasi adalah suatu model Jadi hasil belajar merupakan
atau cara mengajar yang mengajak siswa suatu nilai yang menunjukkan hasil
untuk mempertunjukkan suatu pelajaran belajar dari aktifitas yang berlangsung
dengan cara terjun langsung melakukan dalam interaksi aktif sebagai perubahan
suatu peragaan sampai selesai. Tujuannya dalam pengetahuan, pemahaman
adalah agar siswa tetap ingat pada pelajaran keterampilan dan nilai sikap menurut
yang pernah diberikan gurunya sampai kemampuan anak dalam perubahan
kapanpun. baru. Dalam proses belajar mengajar
KAJIAN PUSTAKA anak didik merupakan masalah utama
1. Hasil Belajar karena anak didiklah yang diharapkan
Hasil belajar tidak dapat dapat menyerap seluruh materi pelajaran
dipisahkan dari perbuatan belajar, yang diprogramkan didalam kurikulum.
karena “belajar merupakan suatu proses Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
sedangkan hasil belajar adalah hasil dari belajar adalah:
proses pembelajaran tersebut” (Slameto, a. Faktor intern yang meliputi: factor
2003: 45) fisiologis yaitu yang berhubungan
Menurut Logan, dkk (dalam dengan kesehatan badan dan
Sujana, 1998) belajar dapat diartikan pancaindra. Dan factor psikologia
“sebagai perubahan tingkah laku yang yaitu yang berhubungan dengan
relatif menetap sebagai hasil intelegensi, sikap, dan motivasi.
pengalaman dan latihan b. Faktor ekstern yang meliputi factor
Sudjana (1998) berpendapat keluarga, sekolah dan masyarakat.
bahwa: “Belajar merupakan proses
perubahan dari belum mampu menjadi 2. Metode Demonstrasi
sudah mampu dan terjadi dalam jangka Menurut Winataputra (1997), metode
waktu tertentu. demonstrasi merupakan metode
Jadi belajar adalah suatu proses mengajar yang menyajikan pelajaran
usaha yang dilakukan siswa untuk dengan mempertunjukkan secara
memperoleh suatu perubahan tingkah langsung obyek atau caranya melakukan
laku yang baru secara keseluruhan, sesuatu untuk mempertunjukkan suatu
secara sengaja, disadari dan perubahan proses. Pendapat lain mengatakan
tersebut relatif menetap serta membawa bahwa metode demonstrasi adalah
pengaruh dan manfaat yang positif bagi pertunjukan tentang proses terjadinya
siswa dalam berinteraksi dengan suatu peristiwa sampai pada penampilan
lingkungannya. tingkah laku yang dicontohkan agar
Menurut Chaplin, pengertian dapat dipahami oleh peserta didik baik
hasil belajar atau hasil belajar adalah : secara nyata maupun secara tiruan. Hal
“Hasil belajar merupakan suatu ini lebih cocok untuk gerakan yang
tingkatan khusus yang diperoleh sebagai sifatnya ke arah gerakan motorik
hasil dari kecakapan kepandaian, disamping moral. Metode demonstrasi
keahlian dan kemampuan di dalam digunakan guru untuk mempertunjukkan
karya akademik yang dinilai oleh guru gerakan dengan prosedur yang benar.
atau melalui tes prestasi” (1992: 159). (Muhibbinsyah 2004 : 85).
Pendapat Chaplin di atas mengandung a. Tujuan
pengertian bahwa prestasi itu hakikatnya
101
Journal Ilmiah Rinjani (JIR) ISSN-p: 2442-3416
Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani ISSN-e: 2714-6049
Vol. 10. No. 1. Tahun 2022

Demonstrasi merupakan satu 4. Apabila tidak dilanjutkan


wahana untuk memberikan dengan eksperimen ada
pengalaman belajar agar anak dapat kemungkinan anak menjadi
menguasai kemampuan yang lupa, dan materi belajar tidak
diharapkan dengan lebih baik. akan bermakna karena tidak
Tujuan metode demonstrasi adalah menjadikan pengalaman belajar
peniruan terhadap model yang dapat d. Langkah-Langkah Metode
dilakukan dan memberikan Demonstarsi
pengalaman belajar melalui 1. Merumuskan tujuan yang akan
penglihatan dan pendengaran dicapai.
b. Kelebihan Metode Demonstrasi 2. Mempersiapkan peralatan yang
1. Membantu anak didik dibutuhkan.
memahami dengan jelas 3. Memeriksa appakah peralatan
jalannya suatu proses atau kerja berfungsi atau tidak.
suatu benda/peristiwa. 4. Menetapkan langkah
2. Memudahkan berbagai jenis pelaksanaan agar efisien.
penjelasan 5. Memperhitungkan dan
3. Kesalahan-kesalahan yang menetapkan alokasi waktu.
terjadi dari hasil ceramah dapat 6. Mengatur tata ruang yang
diperbaiki melalui pengamatan memungkinkan seluruh siswa
dan contoh kongkret. dapat memperhatikan
4. Perhatian anak dapat lebih pelaksanaan demonstrasi.
terpusatkan. 7. Menetapkan kegiatan yang
5. Anak dapat ikut serta aktif dilaksanakan selama
apabila demonstrasi langsung pelaksanaan.
dilanjutkan dengan eksperimen
6. Mengurangi kesalahan- Dalam penelitian ini, peneliti
kesalahan yang mungkin terjadi menggunakan penelitian yang relevan
sekiranya anak hendak mencoba yaitu dari Erma Laini yang berjudul
sendiri. “Penerapan Metode Demonstrasi Untuk
7. Beberapa persoalan yang belum Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa
dimengerti dapat ditanyakan Kelas V SDN 015 SUMBER SARI TP.
lansung saat suatu proses 2013/2014”.
ditunjukkan sehingga terjawab Berdasarkan hasil penelitian perbaikan
dengan jelas. pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
c. Kelemahan Metode Demonstrasi dengan menggunakan metode
1. Anak didik terkadang sukar demonstrasi siswa lebih aktif, kreatif
melihat dengan jelas dan terjadi peningkatan hasil belajar,
benda/peristiwa yang akan penulis dapat mengambil kesimpulan:
dipertunjukkan karena jumlah 1. Penerapan metode demonstrasi
anak yang banyak dalam satu ternyata dapat meningkatkan, baik
kelas atau alat yang terlalu kecil. dalam proses maupun hasil
Sehingga metode demonstrasi pencapaian hasil ketuntasan belajar
hanya efektif untuk sistem siswa kelas V SD Negeri 015 Sumber
kelompok dan kurang efektif Sari. Dapat dilihat dari hasil
apabila menggunakan sistem pelaksanaan tindakan kelas yang
klasikal. dilakukan 2 siklus, yaitu siklus I
2. Tidak semua benda/peristiwa siswa yang tuntas sebanyak 25 0rang
dapat didemonstrasikan. (52,63%) dan siswa tidak tuntas 12
3. Sukar dimengerti apabila orang (47,37%) pada siklus II siswa
didemonstrasikan oleh guru tuntas seluruhnya (100%), sedangkan
yang kurang menguasai apa di SDN 2 Kelayu Jorong pada siklus
yang didemonstrasikan. I dari 18 siswa yang tuntas secara
klasikal adalah 14 orang (78%)
102
Journal Ilmiah Rinjani (JIR) ISSN-p: 2442-3416
Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani ISSN-e: 2714-6049
Vol. 10. No. 1. Tahun 2022

dengan nilai rata-rata 69%. b. Tempat dan Waktu Penelitian


Sedangkan pada siklus II jumlah Tempat penelitian ini adalah di SDN
siswa yang tuntas adalah 15 orang 2 Kelayu Jorong Kecamatan Selong,
(83%) dengan nilai rata-rata 84 % Kabupaten Lombok Timur tahun
2. Dengan menggunakan metode 2021/2022. Penelitian ini
demonstrasi pembelajaran dapat dilaksanakan selama kurang lebih
meningkatkan penguasaan konsep, tiga bulan, yaitu mulai Bulan
siswa aktif dan lebih percaya diri. Oktober sampai dengan Desember
3. Dengan menggunakan metode 2021
demonstrasi pembelajaran IPA dapat c. Jenis Penelitian
memberikan dampak positif terhadap Jenis Penelitian yang diambil
hasil belajar siswa. adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK), yaitu penelitian yang
METODE PENELITIAN mengupayakan perbaikan proses
1. Setting pnelitian pembelajaran yang hasilnya akan
a. Subyek Penelitian memberikan dampak bagi
Subyek penelitianadalah siswa kelas penigkatan aktivitas belajar siswa
VI SD Negeri 2 Kelayu Jorong yang bermuara pada prestasi
kecamatan Selong kabupaten belajar.
Lombok Timur tahun pelajaran 2. Prosedur Penelitian
2021/2022 yang berjumlah 18 siswa Dalam penelitian ini peneliti
dan terdiri atas 9 siswa laki-laki dan menggunakan desain dengan model
9 siswa perempuan dengan usia rata- Arikunto Suharsimi Arikunto
rata 12 tahun.

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus, dengan setiap siklusnya
dilaksanakan 2 kali pertemuan yang meliputi :
a. Perencanaan Tindakan
b. Pelaksanaan
c. Observasi dan Evaluasi
d. Refleksi
3. Tehnik Pengumpulan Data
a. Instrumen pelaksanaan pembelajaran
b. Instrumen pengumpulan data
1) Dokumentasi
103
Journal Ilmiah Rinjani (JIR) ISSN-p: 2442-3416
Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani ISSN-e: 2714-6049
Vol. 10. No. 1. Tahun 2022

2) Observasi
3) Tes evaluasi pada setiap siklus
4. Tehnik Analisa Data
a. Data aktivitas siswa
b. Data tes hasil belajar

HASIL PENELITIAN DAN pelaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai


PEMBAHASAN dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
Data yang diperolah berupa data yang telah dibuat. Untuk dapat menyesuaikan
kuantitatif dari hasil evaluasi dan data rencana pelaksanaan pembelajaran dalam
kualitatif yang dikumpulkan dari hasil penyampaian materi, termasuk didalamnya
observasi. Data kuantitatif yang diperoleh pembelajaran dengan menggunakan metode
dari hasil evaluasi akan memberikan jawaban demonstrasi dilaksanakan dalam 3 kali
mengenai keberhasilan atau tidaknya proses pertemuan, dimana 2 kali pertemuan untuk
pembelajaran dengan menerapkan metode penyampaian materi dan 1 kali pertemuan
demonstrasi yang diukur dengan ketuntasan untuk evaluasi.
belajar secara klasikal. Data kualitatif Hasil observasi diperoleh dari hasil
diperoleh dari hasil observasi yang akan pengamatan yang dilakukan oleh observer
memberikan gambaran tentang aktivitas yang dilakukan oleh rekan guru peneliti
siswa maupun aktivitas guru yang dilakukan dengan mengisi lembar observasi aktivitas
oleh observer pada setiap pertemuan guru dan aktivitas siswa untuk merekam
pelaksanaan proses pembelajaran. Berikut ini jalannya proses pembelajaran. Dari hasil
akan disajikan data hasil penelitian pada observasi dan pengamatan yang dilakukan,
setiap siklus yang telah direncanakan. didapatkan bahwa proses pembelajaran
belum sesuai dengan yang diharapkan karena
Siklus I masih terdapat kekurangan-kekurangan baik
Pada tahap siklus I dilaksanakan dari pihak guru sendiri maupun dari pihak
membuat rencana pembelajaran dan siswa.
.
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas siswa setelah dianalisa diperoleh data
sebagai berikut :

Jumlah skor yang tampak Σ Skor Rata-rata


Pertemuan Kategori
1 2 3 4 5 6 aktivitas Aktivitas
Pertama 3,6 2,3 3,3 3,3 2,3 4,3 19,1 3,18 Cukup
Aktif
Kedua 3,6 3,0 3,6 3.0 3,6 4,3 21,3 3,5 Cukup
Aktif
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan 1 adalah
3,18 dengan kategori cukup aktif dan pertemuan 2 adalah 3,5 kategori cukup aktif.
Sedangkan data hasil belajar yang diperoleh adalah:
No. Nama Siswa L/P Skor Nilai Tuntas/ Tidak
Tuntas(KKM=60)
1. Neli Hidayati P 20 55 Tidak Tuntas
2. Zikri Rahman L 20 80 Tuntas
3. Mardiatun Soleha P 20 65 Tuntas
4. Assani Hidayatullah L 20 75 Tuntas
5. Vira Dinda Lestari P 20 40 Tidak Tuntas
6. Muhibbudin abdul Aziz L 20 90 Tuntas
7. Maulidal Habibi L 20 80 Tuntas
Maulida
8 Ayu P 20 75 Tuntas
.

104
Journal Ilmiah Rinjani (JIR) ISSN-p: 2442-3416
Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani ISSN-e: 2714-6049
Vol. 10. No. 1. Tahun 2022

9. M Ilhamdi L 20 55 Tidak Tuntas


10. M Aidil Akbar L 20 60 Tuntas
11. Nur Pia Wahyuni P 20 85 Tuntas
12. Nabila Putri P 20 80 Tuntas
13. Rindiani Safitri P 20 55 Tidak Tuntas
14. Wahidin Akbar L 20 75 Tuntas
15. Yaumul Hadi L 20 80 Tuntas
16. Ziadatun Soleha P 20 100 Tuntas
17. Ilham Bayu Aditya L 20 85 Tuntas
18. Naura Fajria Nabiha P 20 90 Tuntas
Jumlah 248
Nilai Rata-rata 69
Jumlah Siswa Yang Tuntas 14
Persentase Ketuntasan Klasikal 78%

Dari tabel di atas dapat dilihat dipehatikan dan diperbaiki pada


bahwa ketuntasan belajar yang dicapai kegiatan siklus II.
siswa adalah 78 % dengan nilai rata-rata
69 %. Dari hasil observasi dan Siklus II
pengamatan yang dilakukan, didapatkan Pada tahap ini guru berorientasi pada
bahwa proses pembelajaran belum pada hasil evaluasi belajar pada
sesuai dengan yang diharapkan karena pelaksanaan siklus I. perencanaan pada
masih terdapat kekurangan-kekurangan siklus II dilakukan berdasarkan evaluasi
baik dari pihak guru sendiri maupun dari dan reflekasi yang dilakukan pada siklus
pihak siswa, sehingga nilai klasikal II dengn memperbaiki kekurangan-
belum mencapai standar klasikal yang kekurangan pada siklus I. Meskipun
ditentukan yaitu 80 % mendapatkan dalam prosesnya guru melaksanakan
nilai sama dengan standar KKM atau kegiatan belajar-mengajar dengan
lebih dari standar KKM Hasil tes program pengajaran yang sama dengan
menunjukkan bahwa secara klasikal siklus I, namun dengan revisi atau
nilai rata-rata siswa baru sampai pada perbaikan berdasarkan evaluasi dan
angka 78 % dan nilai rata-rata baru reflekasi. Pada siklus II guru terlebih
mencapai 69 %. dahulu mengadakan revisi atau
perbaikan terhadap kesalahan atau
Hasil tersebut belum mencapai kekurangan yang dikalukan pada siklus
hasil yang diharapkan, untuk itu peneliti I. Hal ini dilakukan pada kegiatan
melanjutkan ke siklus berikutnya. pendahuluan sebagai apersepsi pada
Dalam siklus I ini terdapat kekurangan- siswa sebelum kegiatan belajar-
kekurangan yang perlu untuk mengajar pada siklus II dilanjuktkan
.
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas siswa setelah dianalisa diperoleh data sebagai
berikut :
Jumlah skor yang tampak Σ Skor Rata-rata
Pertemuan Kategori
1 2 3 4 5 6 aktivitas Aktivitas
Pertama 4,6 3,0 4,0 3,3 3,6 4,6 23,1 3,85 Cukup
Aktif
Kedua 5,0 3,3 4,3 3,6 4,0 5,0 25,2 4,2 Aktif

Dari tabel diatas dilihat bahwa aktivitas siswa pada siklus II untuk pertemuan 1 adalah
3,85 dan pertemuan 2 adalah 4,2. Kategori Aktif

105
Journal Ilmiah Rinjani (JIR) ISSN-p: 2442-3416
Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani ISSN-e: 2714-6049
Vol. 10. No. 1. Tahun 2022

Data hasil belajar yang diperoleh dari siklus II adalah:


No. Nama Siswa L/P Skor Nilai Tuntas/ Tidak
Tuntas
1. Neli Hidayati P 20 55 Tidak tuntas
2. Zikri Rahman L 20 60 Tuntas
3. Mardiatun Soleha P 20 85 Tuntas
4. Assani Hidayatullah L 20 75 Tuntas
5. Vira Dinda Lestari P 20 55 Tidak tuntas
6. Muhibbudin Abdul Azizz L 20 55 Tidak tuntas
7. Maulidal Habibi L 20 80 Tuntas
8. Maulida Ayu Soleha P 20 85 Tuntas
9. M Ilhamdi L 20 100 Tuntas
10. M Aidil Akbar L 20 85 Tuntas
11. Nur Pia Wahyuni P 20 90 Tuntas
12. Nabila Putri P 20 85 Tuntas
13. Rindiani Safitri P 20 100 Tuntas
14. Wahidin akbar L 20 90 Tuntas
15. Yaumul Hadi L 20 80 Tuntas
16. Ziadatu Soleha P 20 95 Tuntas
17. Ilham Bayu Aditya L 20 100 Tuntas
18. Naura Fajria Nabiha P 20 90 Tuntas
Jumlah 303
Nilai Rata-rata 84
Jumlah Siswa Yang Tuntas 15
Persentase Ketuntasan Klasikal 83%

Berdasarkan hasil perbaikan siswa kelas VI dengan melaksanakan


yang dilakukan dari 18 siswa ketuntasan pembelajaran dengan menerapkan/
klasikal mencapai 83 %, artinya bahwa menggunakan metode demonstrasi di SDN 2
siklus II penggunaan metode Kelayu Jorong Tahun Pembelajaran
demonstrasi memiliki manfaat dan dapat 2020/2021.
meningkatkan nilai siswa baik secara Berdasarkan hasil analisis data pada
individu ataupun rata-rata siswa secara tiap siklus, terlihat bahwa hasil dari siklus I
keseluruhan.. ke siklus II mengalami peningkatan. Pada
pelaksanaan pembelajaran dan hasil analisis
PEMBAHASAN data siklus I, untuk aktivitas siswa diperoleh
Penelitian tindakan kelas ini kategori cukup aktif ) dan aktivitas siswa
dilaksanakan sebagai upaya untuk pada siklus II diperoleh aktivitas siswa
meningkatkan hasil belajar belajar IPA pada dengan kategori (aktif)

Terkait dengan hasil ulangan pada siklus I dan II dapat dilihat rinciannya dibawah ini :
Tabel 4.5 : Ringkasan Hasil Evaluasi Pada Siklus I
No Uraian Hasil
1 Nilai Terendah 45
2 Nilai Tertinggi 100
3 Rata-rata 69
4 Jumlah siswa yang tuntas 12
5 Jumlah siswa yang ikut tes 18
6 Persentase yang tuntas 66 %

106
Journal Ilmiah Rinjani (JIR) ISSN-p: 2442-3416
Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani ISSN-e: 2714-6049
Vol. 10. No. 1. Tahun 2022

Sedangkan pada siklus II hasilnya sebagai berikut :

Tabel 4.6 : Ringkasan Hasil Evaluasi Pada Siklus II


No Uraian Hasil
1 Skor Terendah 55
2 Skor Tertinggi 100
3 Rata-rata 84
4 Jumlah siswa yang tuntas 15
5 Jumlah siswa yang ikut tes 18
6 Persentase yang tuntas 83 %

Setelah melihat kedua tabel hasil evaluasi ketuntasan secara klasikal pada tiap siklus
dari siklus I dan II dimana nilai yang mereka mengalami peningkatan baik pada siklus I
peroleh sudah mencapai tingkat ketuntasan maupun siklus II.
belajar. Dan melebihi tingkat ketuntasan Dari hasil penelitian dan pembahasan
belajar secara klasikal yaitu 80%.Penelitian di atas dapatlah kami simpulkan Penerapan
tindakan kelas ini dilaksanaan sebagai upaya metode demonstrasi dapat meningkatkan
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil hasil belajar mata pelajaran IPA pada siswa
belajar IPA pada materi kemagnetan kelas VI SDN 2 Kelayu Jorong Tahun
melalui penerapan metode demonstrasi. Pelajaran 2020/2021
dimana penelitian ini dilakukan dalam dua
siklus. DAFTAR PUSTAKA

KESIMPULAN Abu, Ahmadi dan Cholid, Narbuko. 2005.


Dalam pembelajaran IPA yang penuh Metodologi Penelitian. Bumi Aksara:
dengan pembelajaran praktek langsung guru Jakarta.
harus melihat mana metode yang lebih
efektif digunakan di setiap pertemuan agar Arikunto Suharsimi. 2000. Prosedur
siswa dapat dengan mudah memahami Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.
pelajaran tersebut. Karena disamping Renika Cipta Jakarta.
mendengarkan penjelasan guru siswa juga
mendapatkan kesempatan belajar dengan cara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
terjun langsung melakukan suatu peragaan 2002. Petunjuk Pelaksanaan Proses
sampai selesai. Tujuannya adalah agar siswa Belajar Mengajar di Sekolah Dasar.
tetap ingat pada pelajaran yang pernah Jakarta. Dijen Dikdasmen.
diberikan gurnya sampai kapanpun.
Hal ini akan memancing aktivitas Fajar Arni. M. pd. 2004 Portofolio dalam
siswa dimana siswa akan terlibat dalam Pelajaran IPS, PT. Remaja
proses pembelajaran. Disamping itu juga Rosdakarya : Bandung
memberikan pengalaman belajar melalaui
perbuatan, melihat dan mendengarkan diikuti Faisal Sanapiah. 2002. Dasar-dasar
dengan meniru pekerjaan yang Penelitian. Surabaya. Indonesia.
didemonstrasikan, sehingga dengan
sendirinya siswa akan langsung mengalami Nasution. S. 2004, Metode Research
pelajaran yang diberikan oleh gurunya. (penelitia ilmiah).PT Bumi Aksara:
Berdasarkan hasil penelitian dan Jakarta
pembahasan diatas, dapat di simpulkan
bahwa Penerapan metode demonstrasi dapat Nurkencana, W. Sumartana, PPN.2002.
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Evaluasi Pendidikan. Surabaya.
siswa di SDN 2 Kleayu Jorong kelas VI Usaha Nasional.
tahun 2021. Peningkatan tersebut dapat
dilihat dari perolehan nilai skor aktivitas Poerdarminto, W. J. S. 2003. Belajar dan
siswa, dan nilai rata-rata kelas serta tingkat Faktor yang Memperngaruhinya.
Rieneka Cipta. Jakarta.
107
Journal Ilmiah Rinjani (JIR) ISSN-p: 2442-3416
Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani ISSN-e: 2714-6049
Vol. 10. No. 1. Tahun 2022

Purwanto, Ngalim. 2004 Prinsip-prinsip dan Wina Sanjaya. 2001. Mengajar dan Belajar
Tehnik Evaluasi pengajaran.PT dalam Standar Proses Pendidikan.
Remaja Rosda Karya. Bandung. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Ruseffendi. 2001. SetrategiBelajar


Mengajar. Rieneka Cipta. Jakarta.

108

Anda mungkin juga menyukai