PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
SD Negeri 2 Kutayasa adalah salah satu sekolah dasar yang berada di
bawah binaan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
Kecamatan Bawang.
Letak sekolah yang berada di pinggir jalan Desa Kutayasa. Dilihat dari
usianya, sekolah ini termasuk cukup tua karena berdiri pada tahun 1978. Hal ini
berdasarkan SK Pendirian sekolah yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten Banjarnegara.
Pada saat ini tepatnya Tahun Pelajaran 2014/2015 jumlah siswa
sebanyak 93 siswa, dengan rincian kelas 1 sebanyak 25 siswa, keals 2 sebanyak
12 siswa, kelas 3 sebanyak 10 siswa, kelas 4 sebanyak 12 siswa, kelas 5
sebanyak 17 siswa, kelas 6 sebanyak 17 siswa. Dari jumlah tersebut siswa lakilaki sebanyak 39 siswa dan 54 siswa perempuan. Kondisi kelas peneliti jumlah
siswa tergolong sedang karena terdiri 6 orang siswa laki-laki dan 11 orang siswa
perempuan.
Namun kemampuan berfikir juga sangat berbeda-beda karena kondisi
lingkungan sosial yang berbeda. Kondisi kemampuan mengidentifikasi
terjadinya gerhana (gerhana matahari, gerhana bulan) masih rendah.
Mata pelajaran IPA adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di
jenjang SD. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari
tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsipprinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserrta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam struktur kurikulum mata pelajaran IPA memiliki beban belajar
sebanyak 4 jam pelajaran perminggu. Dari hasil pengamatan yang dilakukan
peneliti, kemampuan identifikasi gerhana selama pembelajaran IPA berlangsung
menunjukkan data belum sesuai harapan. Hasil pengamatan pra siklus
menunjukkan bahwa dari sejumlah 17 siswa hanya ada 3 siswa atau 18%, yang
terlihat mampu melakukan identifikasi dengan baik, sebanyak 13 siswa atau 76%
dikategorikan cukup mampu dan sebaliknya 1 orang siswa atau 6% kategori
kurang mampu.
Rendahnya kemampuan mengidentifikasi gerhana ternyata berpengaruh
terhadap hasil belajar IPA. Hal ini ditunjukkan oleh data ulangan harian yang
dilakukan oleh peneliti pada materi gerhana sebelum dilakukan penelitian
menunjukkan nilai rata-rata sebesar 54. Siswa yang mendapatkan nilai di atas
atau sama dengan KKM sebanyak 2 orang atau hanya sebesar 12%, dengan
KKM sebesar 70,00.
Kondisi ideal yang harus dimiliki siswa (pendapat) dari rujukan
pembelajaran dari suatu mapel/penemuan standar isi Permendiknas Nomor 22
tahun 2006 menyebutkan bahwa materi pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasrkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, Lingkungan, teknologi dan
masyarakat.
4. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta, dalam memelihara, menjaga
dan melestarikan lingkungan alam.
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan ketrampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Kondisi di atas menunjukkan ada kesenjangan antara kondisi nyata
dengan
kondisi
yang
seharusnya
dimiliki
oleh
siswa
yaitu
mampu
C. Pembatasan Masalah
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa baik itu faktor
dari luar siswa seperti lingkungan, situasi belajar, ekonomi keluarga. Faktor dari
dalam diri siswa meliputi minat, motivasi, kemampuan, daya tangkap, disiplin,
tanggung jawab.
Salah satu faktor utama penelitian adalah minat belajar siswa.
Pengertian minat belajar dalam penelitian ini adalah minat siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran, minat belajar mandiri (seperti menyesulesaikan
tugas-tugas kurang serius).
Selain minat, variable lain dalam penelitian ini adalah prestasi belajar
IPA. Pengertian prestasi belajar IPA dalam penelitian ini dalah guru melihat
bahasan atau materi yang sedang disajikan. (Muhibbin Syah, 2000 : 22)
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan
suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan
mengandung
unsur-unsur
gerakan-gerakan, suatu proses yang bersifat rutin dengan media atau alat
sebenarnya maupun benda tiruan.
D. Rumusan Masalah
Dengan memeperhatikan uraian tersebut di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat mengoptimalkan kemampuan
identifikasi gerhana mata pelajaran IPA kelas VI SD Negeri 2 Kutayasa
semester 2 tahun pelajaran 2014/2015?
2. Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi
belajar mata pelajaran IPA kelas VI SD Negeri 2 Kutayasa semester 2 tahun
pelajaran 2014/2015?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara garis besar ada 2 tujuan, yaitu tujuan umum
dan tujuan khusus.
1. Tujuan umum penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan
mengidentifikasi gerhana dan prestasi belajar.
4
IPA
dengan
dalam
proses