Oleh
Nama : RETNO AGUSTINA
NIM : 850442033
Email : thinaretno@gmail.com
Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1
Kaliwiro Kecamatan Kaliwiro Kabupaten Wonosobo pada mata pelajaran IPA
materi sifat sifat cahaya yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Hal ini disebabkan karena motivasi belajar siswa yang sangat kurang,
serta kurang maksimalnya guru dalam memilih metode pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang sifat-sifat
cahaya melalui penggunaan metode eksperimen bagi siswa kelas V SD Negeri 1
Kaliwiro semester 2 tahun pelajaran 2021/2022.
Waktu penelitian dimulai pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2019.
Tempat penelitian adalah kelas V SD Negeri 1 Kaliwiro Subyek penelitian adalah
peserta didik kelas V SD Negeri 1 Kaliwiro tahun pelajaran 2021/2022 yang
terdiri 12 siswa. Objek penelitian adalah hasil belajar dan penggunaan metode
eksperimen.
Teknis analisis data yang dilaksanakan dalam perbaikan pembelajaran ini adalah
kualitatif yaitu menganalisis data menggunakan model statistik seperti tabel dan
diagram dari hasil observasi dan nilai setiap siklus, serta deskriptif komparatif
yaitu membandingkan data yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan pra siklus,
siklus I dan siklus II. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan hasil
belajar. Dari kondisi awal hanya 6 peserta didik (50%) yang mencapai batas
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), siswa yang mencapai batas KKM
meningkat 75 % dari sebelum tindakan sampai dengan siklus II, siswa
mencapai batas KKM : 11 (92 %). Nilai Rerata 70 sebelum tindakan, dan rerata
nilai dari kondisi awal sampai siklus II meningkat menjadi 87,08. Berdasarkan
data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan menerapkan
metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar.
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
pada pencapaian materi yang padat dan harus diselesaikan dalam waktu
yang cukup singkat. Metode ceramah tersebut menyebabkan kurang
adanya interaksi edukatif antara guru dan siswa. Apabila siswa “dipaksa”
untuk selalu menerima materi secara terus menerus maka siswa akan
merasa jenuh, dan kejenuhan siswa dalam belajar belajar akan berakibat
fatal yaitu rendahnya kemampuan pemahaman terhadap materi
pembelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga hasil belajar siswa
tidak akan tercapai. Keadaan seperti ini terjadi pada siswa kelas V SD
Negeri 1 Kaliwiro semester 2 tahun pelajaran 2021/2022, guru belum
menggunakan media dan alat yang tersedia untuk melakukan percobaan
atau eksperimen. Guru menggunakan gambar, tanya jawab, dan diskusi
dalam proses pembelajaran. Pada pembelajaran materi sifat-sifat cahaya,
kegiatan pembelajaran belum menggunakan pendekatan dan metode yang
tepat, sehingga hasil belajar beberapa siswa berada di bawah kreteria
ketuntasan minimal (KKM) yaitu 72. Dari jumlah 20 siswa, 7 siswa
mendapat nilai 72 ke atas atau mencapai batas KKM dan 13 siswa belum
mencapai batas KKM. Berdasarkan data tersebut 35% siswa mencapai
ketuntasan belajar dan 65% perlu remedial.
Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran sifat-sifat cahaya
di kelas V SD Negeri 1 Kaliwiro semester 2 tahun pelajaran 2021/2022
adalah siswa mengalami kesulitan dalam menerapkan dan mencari
pemecahan masalah sesuai materi yang dipelajari. Hal itu disebabkan
karena mereka hanya belajar melalui buku dan penjelasan guru serta
gambar saja. Seharusnya siswa dapat belajar melalui pendekatan dan
metode yang tepat, baik melalui pengamatan maupun percobaan.
Materi sifat-sifat cahaya sangat erat hubungannya dengan
kehidupan sehari-hari, maka kesulitan yang dialami siswa harus segera
diatasi. Tindakan yang akan ditempuh oleh peneliti untuk meningkatkan
hasil belajar adalah melalui penelitian tindakan kelas (PTK) menggunakan
metode eksperimen dengan memanfaatkan benda-benda sekitar. Pada
akhir pembelajaran diharapkan dari 20 siswa yang mendapat nilai tuntas
KKM 100 %.
1. Identifikasi masalah
Berdasarkan pengamatan dari peneliti bersama teman sejawat pada
waktu kegiatan belajar mengajar berlangsung ketidakberhasilan siswa
menguasai materi dikarenakan antara lain :
a. Hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya
masih banyak yang berada di bawah KKM
b. Ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan guru dalam
menjelaskan materi pembelajaran
c. Siswa kurang aktif dalam bertanya mengenai materi pembelajaran
yang sedang berlangsung
d. Siswa kurang bersemangat dan masih banyak yang bergurau dalam
mengikuti pembelajaran.
2. Analisis Masalah
Dari identifikasi masalah maka peneliti bersama teman sejawat
berusaha untuk mencari penyebab siswa mengalami kesulitan dalam
menerapkan dan mencari pemecahan masalah sesuai materi yang
dipelajari. Ketidakberhasilan itu disebabkan karena mereka hanya
belajar melalui buku dan penjelasan guru serta gambar saja.
Seharusnya siswa dapat belajar melalui metode yang tepat, baik
melalui pengamatan maupun percobaan.
3. Alternatif Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Melihat dari analisis masalah yang ada di kelas peneliti berusaha
melakukan tindakan yang dapat mengatasi masalah pembelajaran sifat-
sifat cahaya dengan metode yang tepat. Rencana Pembelajaran dititik
beratkan pada penggunaan metode eksperimen dengan mengeksplorasi
lingkungan dan benda-benda yang ada sebagai sumber dan media
pembelajaran.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat menyusun
beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
“Apakah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil
belajar IPA tentang sifat-sifat cahaya bagi siswa kelas V SD Negeri 1
Kaliwiro Kecamatan Kaliwiro Kabupaten Wonosobo semester 2 tahun
pelajaran 2021/2022?”
KAJIAN PUSTAKA
2) Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan penulis melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan perencanaan yang sudah disusun. Selama perbaikan pembelajaran
berlangsung penulis mengamati mulai dari proses, langkah-langkah dan
hasil pembelajaran yang dituangkan ke dalam sebuah laporan atau data-
data dengan tujuan untuk mengetahui dan membandingkan dari siklus 1 ke
siklus 2.
3) Pengamatan Observasi
Hal-hal yang diamati i sebagai supervisor 2 adalah sebagai berikut:
a) Mengamati komunikasi guru dan siswa.
b) Mengamati jalannya proses pembelajaran dengan menggunakan
metode eksperimen.
c) Mengamati minat belajar siswa
d) Mengamati keaktifan siswa dalam menyelesaikan soal.
e) Mengamati hasil belajar siswa.
4) Refleksi
Tahap refleksi penulis melihat kelebihan dan kelemahan
pelaksanaan pembelajaran pada setiap siklus dan dilanjutkan dengan
mencari solusinya untuk dapat dilakukan perbaikan pada siklus
berikutnya.
BAB IV
Berikut ditampilkan prosentase data hasil belajar siswa pada pra siklus :
Prosentase 50%
2 Tuntas KKM 6
Prosentase 50%
3 Rerata Nilai 70
Berdasarkan tabel di atas atau pada pra siklus rerata nilai hanya 70,
padahal KKM nya adalah 75 jadi nilai masih jauh dari target. Masih banyak siswa
yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal, yaitu sebanyak 6 siswa
atau 50%. Sedangkan yang sudah tuntas dari nilai KKM sebanyak 6 siswa atau
separo nya yaitu 50%. Dari hasil belajar tersebut dapat dinyatakan bahwa
hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 1 Kaliwiro, Kecamatan
Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo masih rendah dikarenakan belum
mencapai nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 72. Jika disajikan dalam
bentuk diagram adalah sebagai berikut:
2. Deskripsi Siklus I
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas
(PTK). Kegiatan pada siklus I meliputi perencanaan, Pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Langkah pada siklus I selengkapnya seperti
berikut ini :
a. Perencanaan
Kegiatan pada siklus I diawali dengan menyusun perencanaan.
Pada kegiatan perencanaan guru bersama teman sejawat membuat
rencana pembelajaran yang digunakan pada siklus I. Rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada kegiatan pembelajaran sudah
menggunakan metode eksperimen. Kegiatan pembelajaran terdiri 1
pertemuan, yang berdurasi 70 menit (2 jam pelajaran). Langkah-
langkah pada kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan
pendahuluan, inti, dan penutup. Tahapan dalam perencanaan
selanjutnya adalah menyusun instrumen dan mempersiapkan media
dan sumber belajar yang diperlukan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan
hari Senin, 09 Mei 2022, telah menggunakan metode eksperimen.
Pelaksanaan tindakan berupa proses perbaikan pembelajaran
menggunakan RPP yang telah dipersiapkan. Kegiatan diawali
dengan mengkondisikan kelas dengan apersepsi tentang sumber sifat
cahaya telah dipelajari sebelumnya untuk mengetahui kemampuan
awal siswa, serta penyampaian tujuan pembelajaran materi sifat-sifat
cahaya yaitu cahaya dapat dipantulkan.
c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung
yaitu proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Observasi proses
pembelajaran siklus I meliputi aktifitas siswa, penggunaan metode
eksperimen. Data hasil obsevasi tentang aktivitas guru dan siswa
dicatat pada lembar observasi. Sedangkan data hasil belajar siswa
tentang pemantulan cahaya, dicatat menggunakan lembar penilaian.
Observasi pada proses pembelajaran dilakukan terhadap kegiatan
guru dan siswa yang terdiri dari kegiatan observasi terhadap
pemantulan cahaya. Hasil observasi pada siklus I seperti tabel
berikut ini:
1. Aktivitas Pembelajaran
Baik
d. Refleksi
Hasil pembelajaran pada siklus I menunjukkan bahwa metode
eksperimen membantu siswa dalam penguasaan terhadap materi
sifat-sifat cahaya. Siswa termotivasi untuk mempelajari materi
dengan melakukan pengamatan, eksperimen, mengidentifikasi, dan
membuat kesimpulan. Dari hasil pengamatan dengan memanfaatkan
benda-benda di sekitar, siswa mendapat gambaran nyata dan dapat
menentukan manfaat, keuntungan, dan kerugian dari proses sufat-
sifat cahaya. Ternyata metode eksperimen yang diimplementasikan
pada siklus I lebih meningkatkan hasil belajar, dibandingkan dengan
kondisi awal.
2 Tuntas KKM 6 9
3. Siklus II
a. Perencanaan
Pada kegiatan perencanaan ini, guru dan teman sejawat
membuat Rencana pembelajaran yang digunakan pada siklus II.
Kegiatan perencanaan terdiri menyusun Rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang terdiri dari 1 pertemuan. Materi pelajaran
adalah sifat-sifat cahaya dengan topik cahaya dapat dibiaskan.
Pembelajaran menggunakan metode eksperimen dengan membentuk
kelompok kecil. Tahapan perencanaan selanjutnya adalah menyusun
instrumen dan mempersiapkan media dan sumber belajar yang
diperlukan.
b. Pelaksanaan
Pembelajaran pertemuan pertama siklus II dilaksanakan hari
Senin, 16 Mei 2022 proses pembelajaran diawali dengan
mengkondisikan kelas melalui apersepsi berupa tanya jawab yang
memuat sifat sifat cahaya. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan
penyampaian materi dan tujuan, serta penjelasan kegiatan
pembelajaran.
c. Pengamatan
Pada tahap ini, observasi dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung dengan membuat catatan penting yang
digunakan sebagai data penelitian. Sebagaimana pada siklus I,
observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran baik aktivitas
peneliti maupun siswa dengan menggunakan lembar observasi.
Sedangkan data hasil belajar siswa menggunakan lembar penilaian.
Hasil observasi pada proses pembelajaran dan hasil belajar siswa
seperti tabel berikut ini:
1. Aktivitas Pembelajaran
Sangat Baik
d. Refleksi
Tahap refleksi dilaksanakan setelah pelaksanaan tindakan dan
observasi. Pada tahap ini diadakan analisis data dan diskusi tentang
proses dan hasil belajar. Hasil pembelajaran pada siklus II
menunjukkan bahwa metode eksperimen membantu siswa dalam
proses pembelajaran pada materi sifat-sifat cahaya. Siswa termotivasi
untuk mempelajari materi dengan melakukan sifat-sifat. Dari hasil
eksperimen dan pengamatan, siswa mendapat gambaran nyata apa
yang dipelajari. Hasil belajar menunjukkan peningkatan jika
dibandingkan hasil pada siklus I. Daftar nilai siswa siklus II dapat
dilihat pada tabel 4.7
Prosentase 25% 8%
2 Tuntas KKM 9 11
Tabel 4.9 Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
1 Tuntas 6 50 9 75 11 92
Belum
2 6 50 3 25 1 8
Tuntas
Jumlah 12 100 12 100 12 100
Dari tabel 4.9 dapat diketahui terjadi peningkatan
ketuntasan siswa, yang dibuktikan dari kondisi awal (pra siklus)
dari 12 siswa yang memenuhi kriteria KKM IPA 75 sebanyak 6
siswa dengan persentase sebesar 50%, setelah diadakan siklus I
meningkat menjadi 9 siswa dengan persentase sebesar 75% yang
memenuhi KKM IPA 75 tetapi setelah diadakan siklus II
meningkat menjadi 11 siswa atau 92% siswa yang memenuhi
KKM IPA 75. Jika disajikan dalam bentuk diagram adalah:
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SD Negeri 1
Kaliwiro Kecamatan Kaliwiro Kabupaten Wonosobo menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa mata pelajaran IPA pada materi sifat-sifat cahaya
mengalami peningkatan. Pada siklus I siswa yang tuntas dengan KKM 75
sebanyak 9 siswa atau 75% sedangkan pada siklus II dicapai persentase
ketuntasan belajar sebanyak 11 siswa atau 92%. Jadi dari siklus I sampai
suklus II terjadi kenaikan presentase hasil belajar yaitu sebesar 2 siswa
atau 17%.
Adapun kesimpulannya adalah hasil belajar IPA Materi sifat-sifat
cahaya kelas V SD Negeri 1 Kaliwiro Semester 2 Tahun pelajaran
2021/2022 mengalami peningkatan setelah penerapan metode eksperimen.
B. Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang dapat peneliti
berikan adalah sebagai berikut :
1. Guru harus menguasai berbagai metode dan model pembelajaran
untuk memotivasi peserta didik dalam pembelajaran karena
berdampak pada hasil belajarnya.
2. Pemahaman peserta didik akan meningkat apabila guru
menggunakan metode yang tepat
3. Untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA materi sifat-
sifat cahaya dapat menggunakan metode eksperimen.
4. Mengembangkan metode eksperimen pada mata pelajaran lain.
5. Diperlukan persiapan yang matang dalam penerapan metode
eksperimen agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Daftar Pustaka
Adriana Sofia Ira. 2007. Penerapan Teori Belajar IPA dan Penalaran Siswa
Sekolah Dasar. Surabaya: SIC
Bahri Djamarah Syaiful. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
BNSP. 2006. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA SD/MI. Jakarta: Dirjen.
Mulyana, Aina. 2022. Pengertian Prestasi Belajar Siswa dan Faktor yang
Mempengauhi Prestasi Belajar Siswa.: Pendidikan Kewarganegaraan
Ramyulis. 2005. Penerapan Metode Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Riadi, Muchlisin. 2021. Metode Eksperimen (Pengertian, Tujuan, Jenis, Prosedur
dan Tahapan). KajianPustaka.com
Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru
Algensindo Offset.
Sumantri, Mulyani, dkk. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Dirjen Dikti, Depdikbud.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Tabrani Rusyan, dkk. 2011. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Rumaja Karya
Trianto. 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta.
Penerbit : Prestasi Pustakaraya.
Winata Putra, H. 2004. Udin S. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas
Terbuka.