Anda di halaman 1dari 5

E.ISSN.2275-2445 VOL.1 NO.

3 Edisi Desember 2021

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BENDA
DAN KEGUNAANNYA DALAM PEMBELAJARAN IPA
DI KELAS II SD NEGERI 101040 AEK SIGAMA

Oleh:
Sukriadi Hasibuan M.Pd 1) ,Mara Judan Rambey 2) , Dede Eliwanita 3)

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Bahasa
Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

E-mail: dedeeliwanitasrg@gmail.com

Abstrak
Penelitian Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Benda dan Kegunaanya di kelas II
SD Negeri 101040 Aek Sigama untuk mengetahui perbedaan belajar siswa yang menggunakan
Model Pembelajaran Berbasis Lingkungan dengan yang tidak menggunakan Model Pembelajaran
Berbasis Lingkungan pada pembelajaran materi Benda dan Kegunaannya di kelas II SD Negeri
101040 Aek Sigama. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklusnya terdiri dari 2
pertemuan dan menerapkan dan menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Lingkungan.
Penelitian yang digunakan panelitian ini adalah teknik tes untuk mengetahui hasil belajar, lembar
observasi pendidik, penelitian aktivitas siswa,untuk mengetahui kegiatan guru dan siswa selama
proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan persentase dari penilaian
hasil belajar, sikap dan aktivitas siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri
101040 Aek Sigama Kabupaten Padang Lawas Utara yang berjumlah 10 siswa. Peningkatan hasil
belajar pada pembelajaran materi Benda dan Kegunaanya diketahui dengan hasil tes pada siklus I
dan siklus II yang peningkatan nilai rata-rata dan persentase ketuntasan secara klasikal. Hal ini
terbukti dari hasil ulangan materi Benda dan Kegunaannya yang diperoleh pada awal dari 10 siswa
yang tuntas 4 orang dengan persentase 40% dan yang tidah tuntas 6 orang dengan persentase 60%,
pada siklus I yang tuntas 5 orang dengan persentase 50% dan yang tidak tuntas 5 orang dengan
persentase 50%, pada siklus II yang tuntas 8 orang dengsn persentse 80% dan yang tidak tuntas 2
orang dengan persentase 20%. Jadi dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Berbasis
Lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD Negeri 101040 Aek Sigama

Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Pembelajaran Berbasis Lingkungan

I. PENDAHULUAN IPA berarti ilmu yang memperajari


Pendidikan merupakan kunci untuk tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian
semua kemajuan dan perkembangan yang yang ada di alam ini. IPA Merupakan salah
berkualitas sebab pendidikan dapat satu disiplin ilmu yang didalamnya mengkaji
mewujudkan semua potensi manusia baik berbagai kajian ilmu alam diantaranya fisika,
sebagai pribadi maupun sebagai warga kimia, biologi. Mata pelajaran IPA sangat
masyarakat. Pendidikan sangat penting penting kedudukannya dalam masyarakat.
dalam proses kehidupan tidak hanya untuk Karena IPA membahas mengenai makhluk
masa sekarang tetapi juga untuk masa yang hidup, proses kehidupan, alam serta
akan datang. Dan pendidikan sangat peristiwa alam yang erat kaitanya dengan
diperlukan oleh manusia sebagai sarana kehidupan sehari-hari.Tidak kemungkinan
untuk mengembangkan diri. Jalur jika materi pelajaran IPA menjadi mata
Pendidikan dapat diperoleh melalui jalur pelajaran wajib mulai dari sekolah tingkat
pendidikan formal maupun jalur pendidikan dasar (SD/MI) sehingga sekolah menengah
non formal. Sekolah sebagai pendidikan atas (SMA/MA). Namun selama ini masih
formal dituntut untuk melaksanakan proses banyak siswa yang mengalami kesulitan
pembelajaran yang baik dan seoptimal dalam memahami dan mengikuti pelajaran
mungkin. ini. Tidak sedikit dari mereka beranggapan

18
JIPDAS (Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar)
E.ISSN.2275-2445 VOL.1 NO.3 Edisi Desember 2021

bahwa mata pelajaran IPA itu membosankan Untuk itu, peneliti tertarik melakukan
dikarenakan terlalu banyak cakupan materi penelitian dengan judul “Penerapan Model
yang harus mereka pelajari. Pembelajaran Berbasis Lingkungan Untuk
Berdasarkan pengamatan observasi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
tersebut penelitian mengamati bahwa Materi Benda dan Kegunaannya Dalam
rendahnya hasil belajar mata pelajaran IPA Pembelajaran IPA di SD Negeri 101040 Aek
dikarenakan siswa kurang fokus dalam Sigama”.Penelitian yang relevan dengan
memperhatikan penjelasan dari guru, banyak penelitian ini yaitu
siswa yang sibuk sendiri ketika a. Islamia (2017) dengan judul “
pembelajaran berlangsung. Selain itu pada Penggunaan Model Pembelajaran
saat proses pembelajaran siswa kurang Berbasis Lingkungan Untuk
berperan aktif dan dominan guru yang Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil
berperan aktif. Sehingga kegiatan mereka Belajar IPA Di SDN Benoa. UPTD
hanya mendengarkan materi yang Kec. Pabuaran Kab. Serang”.
disampaikan oleh guru yang akhirnya b. Ayun Nadiroh (2011) dengan judul “
menimbulkan kejenuan. Adapun dalam Penerapan Model Pembelajaran
penerapan model pembelajaran belum Berbasis Lingkungan Untuk
maksimal dan belum sesuai dengan Mengembangkan Keterampilan Proses
sintaknya sehingga siswa kurang antusias Sains dan Meningkatkan Hasil Belajar
mengikuti pembelajaran. Beberapa faktor Kognitif Pada Siswa Kelas X SMA
inilah yang menyebabkan siswa kurang Muhammadiyah 1 Metro.
menyerapkan materi pembelajaran yang Penelitian ini dilaksanakan di SDN
disampaikan guru, sehingga belajar siswa 101040 Aek Sigama yang berlokasi di desa
rendah. Aek Sigama Kabupaten Padang Lawas
Berdasarkan uraian di atas, untuk Utara.Waktu penelitian ini untuk siklus I
meningkatkan hasil belajar peserta didik, dilaksanakan pada hari Senin dan Selasa
maka peneliti mencoba menerapkan model tanggal 22 dan 24 Maret 2021 dan untuk
pembelajaran Berbasis Lingkungan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu dan
,dimana Menurut Uno (2014:11-12) model Kamis tanggal 29 dan 31 Maret 2021 Tahun
pembelajaran berbasis lingkungan adalah Ajaran 2020/2021. Pelaksanaan tindakan ini
salah satu strategi yang mendorong siswa dilaksanakan selama 2 siklus.Subjek dalam
agar belajar tidak tergantung dari apa yang penelitian ini adalah siswa kelas II SDN
ada dalam buku yang merupakan pegangan 101040 Aek Sigama.Siswa kelas II
guru. konsep pembelajaran ini berangkat berjumlah 10 orang yang terdiri dari 5 laki-
dari belajar kontekstual dengan lebih laki dan 10 perempuan. Jenis penelitian ini
mengedepankan bahwa hal yang perlu adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
dipelajari terlebih dahulu oleh siswa adalah Instrumen dalam penelitian ini
apa yang ada pada lingkungannya. Menurut menggunakan lembar observasi aktivitas
Amri (2010:20) menyebutkan bahwa model guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan
pembelajaran berbasis lingkungan ini tes lembar soal Pilihan ganda sebanyak 10
mampu melibatkan siswa secara langsung butir soal dan Essay sebanyak 5 butir soal
dengan berbagai pengenalan terhadap dengan mengisi jawaban yang “Benar” yang
lingkungan. Dengan demikian selama dalam dilaksanakan setiap akhir siklus.Alur yang
proses pembelajaran akan mengajak siswa digunakan dalam penelitian ini sesuai alur
untuk lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif, yang dikemukakan oleh Kemmis & Mc.
dan menyenangkan. Taggart, pelaksanaan Penelitian Tindakan
Berdasarkan uraian diatas dapat Kelas (PTK) dilakukan membentuk spiral
disimpulkan bahwa lingkungan tempat yang dimulai dari merasakan adanya
belajar adalah segala situasi yang ada masalah, menyusun perencanaan,
disekitar siswa saat proses pembelajaran. melaksanakan tindakan, melakukan
Jadi lingkungan fisik tempat belajar adalah observasi, mengadakan refleksi, melakukan
segala sesuatu dalam bentuk fisik yang ada rencana ulang, melaksanakan tindakan, dan
disekitar siswa saat proses pembelajaran. seterusnya.
Lingkungan yang ditata dengan baik akan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
menciptakan kesan positif dalam diri siswa, data penelitian akan dikumpulkan dengan
sehingga siswa menjadi lebih senang untuk menggunakan beberapa cara yaitu observasi
belajar dan lebih nyaman dalam belajar. dan tes. Pada Penelitian Tindakan Kelas
19
JIPDAS (Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar)
E.ISSN.2275-2445 VOL.1 NO.3 Edisi Desember 2021

(PTK) ini, digunakan analisis deskripsi untuk persentase yang tuntas belajar
kualitatif, adalah suatu metode penelitian sebanyak 5 orang atau 50% dan yang tidak
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, tuntas sebanyak 5 orang atau 50% dari
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi 10siswa.Setelah dilakukan perbaikan dari
objek yang alamiah, (sebagai lawannya siklus I maka dapat terlihat bahwa hasil
adalah eksperimen) yang dimana peneliti belajar siswa pada siklus II pembelajaran
merupakan instrument kunci, dari Materi Benda dan Kegunaannya
pengambilan sampel sumber data yang menghasilkan nilai rata-rata kelas 74
dilakukan dengan cara purposive dan katergori “Cukup” dan untuk persentase
snowbaal, tekhnik pengumpulan yang tuntas belajar sebanyak 8 orang atau
trianggulasi, analisa data yang bersifat 80% dan yang tidak tuntas sebanyak 2 orang
induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian atau 20% dari 13 peserta didik. Hal tersebut
kualitatif lebih menekan pada makna dari sudah mencapai target yang peneliti
generalisasi. harapkan dengan kriteria ketuntasan minimal
Sedangkan penilaian untuk tingkat 70, karena sudah mencapai target yang
penguasaan belajar siswa terhadap diharapkan maka penelitian ini berhenti
pembelajarandengan rumus : sampai dengan siklus II.
Berikut ini disajikan tabel tingkat
ketuntasan belajar Materi Benda dan
Nilai = x 100 Kegunaannya menggunakan model
pembelajaran Berbasis Lingkungan dari
Dan untuk kriteria keberhasilan siklus I sampai siklus II.
belajar siswa secara klasikal yaitu:

Tabel Kriteria Pencapaian hasil belajar


Tabel Aktivitas Guru dalamPenerapanModel
Tingkat Keterangan Pembelajaran Berbasis Lingkungan
Keberhasilan
90-100% Sangat Baik Jumlah
Kriteria Setiap
Skor
80-89% Baik No Tahap
Pertemuan
Pertemuan
65-79% Cukup I II I II
55-64% Kurang 1 Siklus I 70 78 Cukup Baik
>54% Kurang sekali 2 Siklus II 80 82 Baik Baik

Dengan pedoman diatas dengan cara Berdasarkan tabel di atas, hasil


membandingkan nilai pada siklus I dan II, pengamatan yang dilakukan oleh observer
apabila nilai pada siklus II lebih besar terhadap aktivitas guru (peneliti) dalam
daripada nilai siklus I, maka dapat pelaksanaan pembelajaran siklus I, jumlah
disimpulkan bahwa hasil belajar IPA skor yang diperoleh pada pertemuan pertama
meningkat. 70 dengan kriteria “Cukup” dan pada
pertemuan kedua memperoleh skor 78
II. HASIL DAN PEMBAHASAN dengan kriteria “Baik”.Dan hasil
Berdasarkan hasil penelitian setelah pengamatan yang dilakukan oleh pengamat
diberikan tindakan pada siklus I dan siklus II terhadap aktivitas guru (peneliti) dalam
terlihat ada peningkatan hasil belajar Materi pelaksanaan pembelajaran siklus II, jumlah
Benda dan Kegunaannya menggunakan skor yang diperoleh pada pertemuan pertama
model pembelajaran Berbasis Lingkungan 80 dengan kriteria “Baik” dan pertemuan
Dimana pada siklus I setelah dilakukan tes kedua memperoleh skor 82 dengan kriteria
dengan memberikan tes soal berbentuk “Baik”.
Pilihan Ganda sebanyak 10 butir soal dan
Essay sebanyak 5 butir soal disetiap akhir Tabel Aktivitas Siswa dalam Penerapan
siklus setelah menggunakan model Model PembelajaranBerbasis Lingkungan
pembelajaran Berbasis Lingkungandapat
terlihat bahwa hasil belajar peserta didik Kriteria
pada siklus I pembelajaran Materi Benda Jumlah Skor
Setiap
dan Kegunaannya menghasilkan nilai rata- No Tahap Pertemuan
Pertemuan
rata kelas 66 dengan kategori “Kurang” dan I II I II
20
JIPDAS (Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar)
E.ISSN.2275-2445 VOL.1 NO.3 Edisi Desember 2021

1 Siklus I 66 76 Cukup Baik


2 Siklus II 74 76 Baik Baik

Berdasarkan tabel di atas, hasil Diagram 1: Data Perkembangan Siswa


pengamatan yang dilakukan oleh observer yang Tuntas dan Tidak
terhadap aktivitas siswa dalam pelaksanaan Tuntas Belajar Materi
pembelajaran siklus I, jumlah skor yang Benda dan Kegunaannya
diperoleh pada pertemuan pertama 66
dengan kriteria “Cukup” dan untuk Berdasarkan diagram di atas dapat
pertemuan kedua 76 dengan kriteria “Baik”. terlihat bahwa pada observasi awal siswa
Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II, yang tuntas belajar 4 orang dan yang tidak
jumlah skor yang diperoleh pada pertemuan tuntas 6 orang. Setelah dilakukan tindakan
pertama 74 dengan kriteria “Baik” dan khusus pada siklus I dengan menggunakan
pertemuan kedua memperoleh skor 76 model pembelajaran Berbasis Lingkungan
dengan kriteria “Baik”. meningkat yang tuntas berjumlah 5 orang
dan yang tidak tuntas sebanyak 5 orang,
pada siklus II meningkat menjadi 8 orang
yang tuntas dan 2 orang yang tidak tuntas
pada pembelajaran materi Benda dan
Kegunaannya.

Tabel Peningkatan Ketuntasan Belajar


Siswa Materi Benda dan Kekurangannya III.KESIMPULAN
Menggunakan Model Pembelajaran Penerapan model pembelajaran
Berbasis Lingkungan Berbasis Lingkungan msteri dan pada
peserta didik kelas II SDN 101040 Aek
Tuntas Tidak Sigama untuk meningkatkan hasil belajar
No Tahap Tuntas siswa dapat dilaksanakan dengan baik. Hal
Jumlah % Jumlah % tersebut dapat terbukti dari persentase
1 Observasi 4 40 6 60 ketuntasan belajar siswa pada siklus I
Awal menunjukkan angka sebesar 50% atau
2 Siklus I 5 50 5 50 sebanyak 5 orang dari 10 siswa dan pada
3 Siklus II 8 80 2 20 siklus II meningkat menjadi 80% atau
sebanyak 8 orang dari 10 siswa. Dengan
Selanjutnya akan disajikan data demikian terdapat peningkatan persentase
perkembangan siswa yang tuntas dan tidak ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke
tuntas belajar materi Benda dan siklus II.
Kegunaannya dalam bentuk diagram batang Berdasarkan keterangan diatas, maka
1 sebagai berikut: dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan model Berbasis Lingkungan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa
9 8 dalam materi Benda dan Kegunaannya di
8 kelas II SD Negeri 101040 Aek Sigama.
7 6
6 55 IV. REFERENSI
5 4 Arikunto, Suharsimi. dkk. 2017. Penelitian
4 Tuntas Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
3 2 Aksara.
2
1 Tidak Cholvistaria, Mia. 2012. Penerapan Model
0 Tuntas Pembelajaran Berbasis Lingkungan
Dalam Upaya Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains Siswa
SMA Merto. Pendidikan Biologi
21
JIPDAS (Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar)
E.ISSN.2275-2445 VOL.1 NO.3 Edisi Desember 2021

FKIP Universitas Muhammadiyah Meningkatkan Hasil Belajar


Metro. Kognitif Siswa Kelas X
Muhammadiyah Metro Tahun
Fitrianingtyas, dkk. 2017. Peningkatan Hasil Ajaran 2011/2012. Bioedukasi
Belajar IPA Melalui Model Volume 3 Nomor 2.
Doscevery Learning Siswa Kelas
IV SDN Gedanganak 02. Jurnal Riyanto Yatim. 2012. Paradikma Baru dan
Mira Pendidikan , Vol.1, Nomor 6. Pembelajaran. Jakarta: PT
Kencana.
Hapnita, Widia. dkk. 2008. Faktor Internal
dan Eksternal Yang Dominan Rusman, 2017. Belajar Dan Pembelajaran
Mempengaruhi Hasil Belajar Berorientasi Standar Proses
Menggambarkan Dengan Perangkat Pendidikan. Jakarta:Kencana
Lunak Siswa Kelas XI Teknik .
Gambar Bangunan SMK N 1 Supratiknya, A. 2012. Penelitian Hasil
Padang Tahun 2016/2017. CIVED Belajar dengan Teknik Nontes.
JURUSAN TEKNIK SIPIL, Vol. 5, Yogyakarta: Universitas Sanata
No. 1. ISSN: 2302-3411. Darma.

Islamia. 2017. Penggunaan Model Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar &
Pembelajaran Berbasis Lingkungan Pembelajaran.Jakarta: PT
UntukMeningkatkan Kreativitas FajarInterpratama Mandiri.
dan Hasil Belajar IPA di Sekolah
Dasar. JurnalTeknologi Pendidikan Wuryastuti, Sri. dkk. 2013. Model
dan Pembelajaran. Tashun 4, Pembelajaran Berbasis Lingkungan
Nomor 2. Untuk Meningkatkan Kecakapan
Hidup Mahasiswa Melalui
Juairiah. Yunus, Yuswar. dkk. 2014. Pembuatan Kompor Biogas.
Pembelajaran Berbasis Lingkungan Eduhumaniora Volume 5. Nomor 2.
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Konsep Sanjaya,Wina. 2009. Penelitian Tindalan
Keanekaragaman Spermatophyta. Kelas. Jakarta: PT Fajar
Jurnal Biologis Edukasi Edisi 13. Interpratama Mandiri.
Volume 6, Nomor 2. ISSN: 2085-
6725. Saputra,Cahyo,Birawan. 2017.
Meningkatkan Hasil Belajar Sifat-
Juairiah. Yunus, Yuswar. dkk. 2014. Sifat Cahaya Dengan Metode
Pembelajaran Berbasis Lingkungan Inquiri Pada Kelas V Semester II
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar SD Negeri Sumogo We 04.Jurnal
Siswa Pada Konsep Mitra Pendidikan (JMP Online).
Keanekaragaman Spermatophyta. Vol. 1, No. 9, 925,-937. ISSN 2550-
Jurnal Biologis Edukasi Edisi 13. 481.
Volume 6, Nomor 2. ISSN: 2085-
6725. Wuryastuti, Sri. dkk. 2013. Model
Pembelajaran Berbasis Lingkungan
Kudisia. 2018. Meningkatkan Hasil Belajar Untuk Meningkatkan Kecakapan
Ipa Materi Gaya Menggunakan Hidup Mahasiswa Melalui
Metode Demonstrasi pada siswa Pembuatan Kompor Biogas.
kelas IV SDN Bedus Tahun Eduhumaniora Volume 5. Nomor 2.
Pelajaran 2017/2018. Jurnal Ilmiah
Mandala Education (JIME).Vol. 4,
No.2.ISSN 2442-9511.

Nadiroh, Ayun. dkk. 2012. Penerapan Model


Pembelajaran Berbasis Lingkungan
Untuk Mengembangkan
Keterampilan Proses Sains dan
22
JIPDAS (Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar)

Anda mungkin juga menyukai