Anda di halaman 1dari 6

PENILAIAN BERBASIS PROYEK DAN KETERAMPILAN PROSES

DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI


3 KOKOP BANGKALAN

Akhmad Junaidi1, Sulis Janu Hartati2, Sri Yuni Hanifah3


Universitas Dr.Soetomo
1

email: akhmad.junaidi@gmail.com
Universitas Dr.Soetomo
2

email: sulis.janu@unitomo.ac.id
3
Universitas Dr.Soetomo

Abstraksi
IPA merupakan mata pelajaran yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.
Pelajaran IPA memuat materi tentang pengetahuan-pengetahuan alam yang dekat dengan
kehidupan siswa. Siswa diharapkan dapat mengenal dan mengetahui pengetahuan-
pengetahuan alam tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. IPA adalah pelajaran yang
penting karena ilmunya dapat diterapkan secara langsung dalam masyarakat. Masalah hasil
belajar yang masih belum maksimal harus segera diatasi, karena pemahaman materi di kelas
VIII dapat mempengaruhi hasil belajar pada tingkatan berikutnya yaitu kelas IX, terutama
ketika menghadapi UN. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dan memilih metode
penelitian eksperimen. Peneliti mengembangkan instrumen penelitian yang valid dan
reliabel untuk mengumpulkan data penelitian. Data yang dihasilkan kemudian dianalisis
menggunakan rumus korelasi product moment dan korelasi agar mampu menjawab rumusan
masalah penelitian. Berdasarkan hasil analisis data, peneliti menyimpulkan hasil penelitian
sebagai berikut, antara lain: 1) terdapat pengaruh yang signifikan antara penilaian berbasis
proyek terhadap keterampilan proses IPA siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kokop, 2) terdapat
pengaruh yang signifikan antara keterampilan proses terhadap hasil belajar IPA siswa kelas
VIII SMP Negeri 3 Kokop, dan 3) terdapat pengaruh yang signifikan antara penilaian
berbasis proyek dan keterampilan proses IPA secara bersama-sama terhadap hasil belajar
IPA siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kokop.

Kata kunci: Penilaian Berbasis Proyek, Keterampilan Proses, Hasil Belajar

Abstract
Science is a subject that studies events that occur in nature. Science lessons contain material
about natural knowledge that is close to students' lives. Students are expected to be able to
recognize and know these natural knowledges in their daily lives. Science is an important
lesson because its knowledge can be applied directly in society. The problem of learning
outcomes that are still not optimal must be addressed immediately, because understanding
the material in class VIII can affect learning outcomes at the next level, namely class IX,
especially when facing the UN. Researchers used a quantitative approach and chose
experimental research methods. Researchers developed valid and reliable research
instruments to collect research data. The resulting data is then analyzed using the product
moment correlation formula and correlation in order to be able to answer the research
problem formulation. Based on the results of data analysis, the researcher concludes the
results of the study as follows, among others: 1) there is a significant influence between
project-based assessments on the science process skills of class VIII students of SMP Negeri
3 Kokop, 2) there is a significant influence between process skills on science learning
outcomes VIII grade students of SMP Negeri 3 Kokop, and 3) there is a significant effect
between project-based assessment and science process skills together on the science learning
outcomes of class VIII students of SMP Negeri 3 Kokop

Keywords: Project Based Assessment, Process Skills, Learning Outcomes


62 Akhmad Junaidi, Sulis Janu Hartati, Sri Yuni
Hanifah; Penilaian berbasis…

Sebagian siswa kurang antusias dalam


1. PENDAHULUAN mengikuti pembelajaran. Sebagian siswa
IPA merupakan mata pelajaran yang terlihat kurang memperhatikan penjelasan
mempelajari peristiwa-peristiwa yang dari guru saat pembelajaran berlangsung.
terjadi di alam. Pelajaran IPA memuat Ada yang bermain dan berbicara dengan
materi tentang pengetahuan-pengetahuan teman, beraktivitas sendiri, dan kurang
alam yang dekat dengan kehidupan siswa. konsentrasi dengan penjelasan guru. Selain
Siswa diharapkan dapat mengenal dan itu, lingkungan baik dari lingkungan
mengetahui pengetahuan-pengetahuan keluarga ataupun masyarakat juga
alam tersebut dalam kehidupan sehari- memiliki pengaruh dalam proses
harinya. IPA adalah pelajaran yang penting pembelajaran. Bagi beberapa anak yang
karena ilmunya dapat diterapkan secara memiliki masalah di lingkungan keluarga
langsung dalam masyarakat. Beberapa maupun masyarakat terlihat bahwa hasil
alasan pentingnya mata pelajaran IPA belajar IPA mereka jauh berada di bawah
yaitu, IPA berguna bagi kehidupan atau nilai KKM. Selama proses pembelajaran
pekerjaan anak dikemudian hari, bagian IPA berlangsung, sumber belajar yang
kebudayaan bangsa, melatih anak berpikir digunakan adalah buku pelajaran IPA saja.
kritis, dan mempunyai nilai-nilai Belum ada media pembelajaran yang
pendidikan yaitu mempunyai potensi dapat digunakan ketika pembelajaran
membentuk pribadi anak secara berlangsung. Sehingga kegiatan siswa
keseluruhan. Pendidikan IPA seharusnya hanya menulis, membaca, dan
dilaksanakan dengan baik dalam proses mendengarkan ceramah dari guru.
pembelajaran di sekolah mengingat Beberapa faktor di atas menunjukkan
pentingnya pelajaran tersebut seperti yang bahwa proses pembelajaran yang terjadi di
telah diungkapkan di atas. Pembelajaran dalam kelas masih berjalan secara
IPA dikatakan berhasil apabila semua konvensional. Faktor guru, siswa, dan
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sumber belajar di atas yang menunjukkan
dapat tercapai, yang terungkap dalam hasil bahwa pembelajaran masih dilakukan
belajar IPA. Namun dalam kenyataannya, secara konvensional. Materi pelajaran IPA
masih ada sekolah-sekolah yang memiliki disampaikan dengan metode ceramah.
hasil belajar IPA yang rendah karena Peran siswa dalam pembelajaran hanyalah
belum mencapai standar ketuntasan yang mendengarkan dan memperhatikan
telah ditentukan. penjelasan dari guru. Sumber belajar yang
digunakan oleh guru hanyala buku
Metode pembelajaran yang digunakan pelajaran IPA.
oleh guru selama proses pembelajaran IPA
berlangsung adalah ceramah dan Rendahnya hasil belajar IPA bisa
penugasan.. Hal tersebut menyebabkan disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
pembelajaran IPA berlangsung secara 1) model pembelajaran yang diterapkan
monoton atau kurang bervariasi. dalam pelaksanaan pembelajaran IPA
Pembelajaran yang berlangsung secara kurang tepat kalau dilihat dari karakteristik
monoton akan membuat siswa merasa materi yang dibahas, 2) guru cenderung
bosan dan kurang memperhatikan tidak mau melakukan inovasi dalam
pelajaran yang sedang disampaikan. menggunakan berbagai model
pembelajaran sehingga pelajaran IPA
menjadi monoton dan kurang menarik, 3)
Jurnal Teladan, Volume 6 No. 2, November 2021 63
p-ISSN: 2527-3191; e-ISSN: 2622-9927

siswa cenderung hanya memanfaatkan tercapai dengan baik. Masalah-masalah


waktu yang ada di sekolah tanpa tersebut yang menyebabkan hasil belajar
mengembangkan materi tambahan untuk IPA yang dicapai rendah atau masih
memperluas wawasan di luar jam pelajaran dibawah KKM. Oleh sebab itu peneliti
(Surayya, 2014:2). Pembelajaran IPA tertarik untuk meneliti tentang penilaian
masih didominasi metode ceramah dan berbasi proyek yang diharapkan mampu
pemberian tugas. Selain itu, dalam proses mengembangkan keterampilan proses IPA
pembelajaran kebanyakan guru hanya siswa sehingga hasil belajar menjadi
terpaku pada buku teks sebagai satu- meningkat di atas KKM
satunya sumber belajar mengajar.
Kebanyakan guru tidak melakukan 2. METODE PENELITIAN
kegiatan pembelajaran yang
memperhatikan dimensi dari IPA dan Pemilihan pendekatan yang digunakan
tinggi rendahnya minat belajar yang dalam penelitian didasarkan pada
dimiliki oleh siswa. Dimensi dari IPA yang karakteristik data dan tujuan yang
dimaksud yaitu IPA sebagai produk dan diinginkan. Dalam penelitian ini data yang
proses (Putrayasa, 2014:3). dikumpulkan berupa angka sehingga untuk
mempermudah dalam melakukan analisis
Masalah hasil belajar yang masih data, peneliti menggunakan pendekatan
belum maksimal tersebut harus segera penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang
diatasi, karena pemahaman materi di kelas digunakan dalam penelitian ini adalah
VIII dapat mempengaruhi hasil belajar penelitian eksperimen. Populasi dari
pada tingkatan berikutnya yaitu kelas IX, penelitian ini adalah siswa yang dijadikan
terutama ketika menghadapi UN. Jika obyek penelitian. Populasi penelitian ini
siswa Kurang memahami materi/ adalah siswa-siswa Kelas VIII SMP Negeri
konsepkonsep IPA di kelas 8 maka hasil 3 Kokop berjumlah 56 siswa yang terdiri
ujian nasionalnya dikhawatirkan akan dari VIII A sebanyak 28 siswa dan kelas
menurun (Imamah, 2012:33). Rendah VIII B sebanyak 28 siswa. Peneliti
pencapaian kompetensi dalam menentukan instrumen pengumpul data
pembelajaran IPA disebabkan oleh penelitian berdasarkan variabel-variabel
beberapa faktor, antara lain: 1) yang diteliti, yaitu penilaian berbasis
pembelajaran IPA cenderung proyek, keterampilan proses IPA, dan hasil
menggunakan pendekatan ekspositori, 2) belajar IPA. Peneliti menggunakan
literasi sains siswa selama ini kurang instrumen lembar penilaian
mendapat perhatian dari guru dalam portofolio/dokumen laporan untuk
melaksanakan pembelajaran sains (IPA), mengumpulkan data penilaian berbasis
dan 3) penilaian yang dilakukan masih proyek, lembar angket untuk keterampilan
hanya terfokus pada penilaian kognitif saja, proses IPA, dan tes proyek untuk hasil
sedangkan penilaian pada aspek afektif dan belajar IPA siswa. Analisis data merupakan
psikomotor belum dilaksanakan secara langkah terakhir dalam proses penelitian.
optimal (Dewi, dkk., 2013:3). Pada tahap analisis data peneliti
Dari uraian masalah diatas, dapat menggunakan rumus statistik untuk
disimpulkan bahwa pembelajaran IPA menginterpretasi data yang diperoleh.
yang telah berlangsung kurang berjalan Untuk menjawab tujuan penelitian yang
dengan baik. Masalah-masalah yang pertama dan kedua, penelitia melakukan
timbul dalam pembelajaran di atas analisis data dengan menggunakan rumus
merupakan suatu kendala yang korelasi product moment, sedangkan
menyebabkan tujuan pembelajaran tidak analisis data untuk menjawab tujuan
64 Akhmad Junaidi, Sulis Janu Hartati, Sri Yuni
Hanifah; Penilaian berbasis…

penelitian yang ketiga menggunakan sama terhadap hasil belajar IPA siswa,
rumus korelasii ganda. maka peneliti terlebih dahulu mencari
korelasi antar masing-masing variabel,
3. HASIL DAN PEMBAHASAN antara lain penilaian berbasis proyek (x1),
keterampilan proses (x2), dan hasil belajar
Hasil Penelitian IPA (y). Kedua korelasi antar variabel telah
Peneliti melakukan analisis data diketahui nilainya, yaitu korelasi antara
terhadap seluruh varabel penelitian, yaitu penilaian berbasis proyek dan
penilaian berbasis proyek, keterampilan keterampilan proses sebesar 0.932 dan
proses, dan hasil belajar IPA. Untuk korelasi antara penilaian berbasis proyek
menjawab tujuan penelitian yang pertama, dan hasil belajar IPA siswa sebesar 0.690.
peneliti melakukan analisis terhadap data Untuk melengkapi seluruh nilai korelasi
penilaian berbasis proyek dan antar variabel, maka peneliti mencari tahu
keterampilan proses siswa menggunakan terlebih dahulu korelasi antara
rumus korelasi product moment. Jika ingin keterampilan proses dan hasil belajar IPA
mengetahui apakah apakah penilaian siswa. Dengan menggunakan rumus
berbasis proyek memiliki pengaruh korelasi product moment, diketahui bahwa
terhadap keterampilan proses IPA siswa, hasil hitung korelasi antara keterampilan
maka peneliti membandingkan nilai r proses dan hasil belajar IPA siswa adalah
hitung dengan nilai r pada tabel untuk 0.821. Setelah semua nilai korelasi antar
jumlah sampel 28 orang dan taraf masing-masing variabel dalam hipotesis
signifikan 5% yaitu 0.374. Berdasarkan ketiga telah diketahui, maka selanjutnya
kriteria perbandingan tersebut, maka dapat peneliti melakukan analisi korelasi
dinyatakan bahwa r hitung (0.932) lebih menggunakan rumus korelasi ganda. Jika
besar jika dibandingkan dengan nilai r pada ingin mengetahui apakah apakah penilaian
tabel (0.374). dengan demikian dapat berbasis proyek dan keterampilan proses
disimpulkan bahwa penilaian berbasis memiliki pengaruh terhadap hasil belajar
proyek memiliki pengaruh terhadap siswa, maka peneliti membandingkan nilai
keterampilan proses IPA siswa kelas VIII r hitung dengan nilai r pada tabel untuk
SMP Negeri 3 Kokop. Kemudian untuk jumlah sampel 28 orang dan taraf
menjawab tujuan penelitian kedua dimana signifikan 5% yaitu 0.374. Berdasarkan
peneliti mencari tahu pengaruh kriteria perbandingan tersebut, maka dapat
keterampilan proses terhadap hasil belajar dinyatakan bahwa r hitung (0.846) lebih
IPA siswa, maka peneliti membandingkan besar jika dibandingkan dengan nilai r pada
nilai r hitung dengan nilai r pada tabel tabel (0.374). dengan demikian dapat
untuk jumlah sampel 28 orang dan taraf disimpulkan bahwa penilaian berbasis
signifikan 5% yaitu 0.374. Berdasarkan proyek dan keterampilan proses memiliki
kriteria perbandingan tersebut, maka dapat pengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa
dinyatakan bahwa r hitung (0.690) lebih kelas VIII SMP Negeri 3 Kokop.
besar jika dibandingkan dengan nilai r pada Pembahasan
tabel (0.374). dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa keterampilan proses Penilaian berbasis proyek
memiliki pengaruh terhadap hasil belajar mensyaratkan siswa untuk melakukan
IPA siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kokop. sebuah tugas proyek yang dilakukan siswa
Tujuan penelitian yang ketiga bersama-sama dengan anggota tim. Dalam
adalah untuk mengetahui pengaruh antara melakukan sebuah proyek, siswa
penilaian berbasis proyek dan melakukan beberapa tahap kegiatan, yaitu
keterampilan proses IPA secara bersama- perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.
Jurnal Teladan, Volume 6 No. 2, November 2021 65
p-ISSN: 2527-3191; e-ISSN: 2622-9927

Dalam melaksanakan ketiga tahapan rangkaian kegiatan pembelajaran.


tersebut, siswa membagi tugas sesuai tugas keterampilan proses yang dilakukan oleh
pokok dan fungsi masing-masing anggota siswa secara mandiri mengindikasikan
dalam kelompok sehingga terjadi bahwa pembelajaran berorientasi pada
komunikasi yang jelas antara ketua siswa sebagai subyek pembelajaran. Siswa
kelompok dan seluruh anggota di terlibat secara fisik dan mental serta
dalamnya. Siswa menjadi lebih mandiri mampu mengembangkan keterampilan
dan membangun kerjasama yang baik antar belajar yang dimiliki lebih otimal.
sesama anggota tim agar mampu Keterampilan IPA tidak hanya berupa
menyelesaikan tugas dan laporan proyek pengetahuan semata, namun juga berupa
dengan tepat. keterampilan-keterampilan yang dapat
Dalam pelaksanaannya, siswa digunakan dalam kehiduapan sehari-hari
bekerja dalam kelompok secara mandiri sehingga tugas proyek memadukan antara
dan melakukan aktivitas secara penuh kedua hal tersebut, yaitu belajar dan
dalam kegiatan proyek. Guru memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Hal
bimbingan sewaktu-waktu hanya jika tersebut juga disampaikan dalam
dianggap perlu. Dalam melaksanakan Permendiknas NO. 22 Tahun 2006 yang
tugas proyek, siswa melakukan aktivitas berbunyi bahwa Pendidikan IPA
pembelajaran IPA yang meliputi kegiatan diharapkan dapat menjadi wahana bagi
mengamati, mengelompokkan, peserta didik untuk mempelajari diri
menafsirkan, meramalkan, mengajukan sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pertanyaan, berhipotesis, melakukan pengembangan lebih lanjut dalam
percobaan dan mengkomunikasikan hasil menerapkannya di dalam kehidupan
percobaan. Semua kegiatan tersebut sehari-hari. Demikian demikian,
termasuk dalam keterampilan proses IPA. keterampilan proses mampu mendukung
Hal tersebut senada dengan pernyataan peningkatan prestasi dan hasil belajar IPA
Rusma et. Al (2000) yang mengemukakan siswa di sekolah. Berdasarkan kedua uraian
bahwa keterampilan ilmiah dalam biologi tersebut, maka semakin menguatkan
berorientasi pada pendekatan keterampilan pengaruh penilaian berbasis proyek dan
proses dimana di dalamnya terkandung keterampilan proses IPA siswa terhadap
berbagai keterampilan yang mencakup hasil belajar IPA siswa kelas VIII SMP
setidaknya delapan (8) kegiatan Negeri 3 Kokop. Hal tersebut juga
diantaranya: mengamati (observation), didasarkan hasil analisis data
mengelompokkan (classification), menggunakan rumus korelasi ganda,
menafsirkan (interpretation), meramalkan dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
(prediction), mengajukan pertanyaan signifikan antara penilaian berbasis proyek
(question), berhipotesis (hipothesis), dan keterampilan proses terhadap hasil
melakukan percobaan (experiment) dan belajar IPA siswa.
mengkomunikasikan hasil percobaan
(communication). Dengan demikian,
melalui penilaian berbasis proyek mampu 4. KESIMPULAN
mempengaruhi kemampuan-kemampuan
siswa yang termasuk dalam keterampilan Berdasarkan hasil dan analisis statistik
proses IPA secara signifikan. yang telah diuraikan pada hasil dan
Penilaian berbasis proyek pembahasan, maka peneliti menyatakan
mengembangkan keterampilan proses dan kesimpulan penelitian ini antara lain:
memberikan keleluasaan terhadap siswa 1. Terdapat pengaruh yang signifikan
untuk terlibat secara aktif dalam seluruh antara penilaian berbasis proyek
66 Akhmad Junaidi, Sulis Janu Hartati, Sri Yuni
Hanifah; Penilaian berbasis…

terhadap keterampilan proses IPA Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang


siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kokop. Standar Kompetensi dan Kompetensi
2. Terdapat pengaruh yang signifikan Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB.
antara penilaian berbasis proyek Putrayasa, I, M, Syahruddin, H, dan
terhadap hasil belajar IPA siswa kelas Margunayasa, I, G. 2014. Pengaruh
VIII SMP Negeri 3 Kokop. Model Pembelajaran discovery
3. Terdapat pengaruh yang signifikan Learning dan Minat Belajar Terhadap
antara penilaian berbasis proyek dan Hasil Belajar IPA Siswa, Jurnal
keterampilan proses IPA secara Mimbar PGSD Universitas Pendidikan
bersama-sama terhadap hasil belajar Ganesha, Volume 2 Nomor 1, halaman
IPA siswa kelas VIII SMP Negeri 3 1-11.
Kokop. Rustaman, N.; Dirdjosoemarto, S.;
Yudianto, S. A.; Achmad, Y.; Subekti,
R.; Rochintaniawati, D. & Nurjhani,
5. REFERENSI M. 2004. Strategi Belajar Mengajar
Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan
Devi, P. K; Sofireni, R; Rosendi, Y. 2010. Biologi FMIPA UPI.
Pendekatan Keterampilan Proses pada Sugiyono, 2014. Metode Penelitian
Pembelajaran IPA. Jakarta: Teknodik Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Dirdjosoemarto, S., Yudianto, S. A., Bandung: Penerbit Alfabeta.
Achmad, Y., Subekti, R. 2004. Strategi Surayya, L, Subagya, W, dan Tika, N.
Belajar Mengajar Biologi. Bandung : 2014. Pengaruh Model Pembelajaran
FPMIPA UPI dan JICA IMSTEP Think Pair Share Terhadap Hasil
Djamarah, S,B. 2002. Psikologi Belajar, Belajar IPA Ditinjau dari Keterampilan
Jakarta: Rineka Cipta Berpikir Kritis Siswa, e-Journal
Imamah, N. 2012. Peningkatan Hasil Program Pascasarjana Universitas
Belajar Ipa Melalui Pembelajaran Pendidikan Ganesha, volume 4,
Kooperatif Berbasis Konstruktivisme halaman 1-11.
Dipadukan Dengan Video Animasi Wijayanti, A. 2014. Pengembangan
Materi Sistem Kehidupan Tumbuhan, Autentic Assesment Berbasis Proyek
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, Dengan Pendekatan Saintifik Untuk
Volume 1 Nomor 1, halaman 32-36. Meningkatkan Keterampilan Berpikir
Negoro, S, T. 2004. Anak Super Normal Ilmiah Mahasiswa, Jurnal Pendidikan
dan Pro Pendidikan, Jakarta: Bina IPA Indonesia, Volume 3 Nomor 2,
Aksara halaman 102-108.
Panduan Penilaian Oleh Pendidik dan Winkel, WS. 2003. Psycologi Pendidikan,
Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Jakarta: Gramedia
Pertama. 2017, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai