Anda di halaman 1dari 8

Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Selama

Pandemi Covid-19 di Kelas IX SMP Negeri 1 Brang Rea

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia

OLEH

Sofiyah Mardiah

E1C118081

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2021

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan


pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara guru dengan siswa. (Asyar,
2011). Belajar menurut pengertian psikologis merupakan suatu proses perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam menentukan
kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek
tingkah laku. Menurut psikologi klasik, hakikat belajar adalah all learning is a prosses of
developing or training of mind. Belajar adalah melihat objek dengan menggunakan
substansi dan sensasi. Menurut teori mental State, Belajar adalah memperoleh
pengetahuan malalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk perangsang-
perangsang dari luar. Pengalaman-pengalaman berasosiasi dan bereproduksi. Oleh
karena itu latihan memegang peranan penting.

Dalam proses belajar – mengajar pasti ada kendala atau pun kesulitan yang
dihadapi, baik itu kesulitan dalam memahami materi atau pun penyampaian materi.
Seperti yang kita ketahui, pada masa pandemi covid-19 ini pasti guru ataupun siswa
sangat banyak menemui kesulitan selama proses belajar – mengajar berlangsung. Oleh
karena itu, saya ingin mengangkat permasalahan ini sehingga kita bisa mengetahui apa
saja yang menjadi kesulitan dalam belajar – mengajar dan menemukan solusi yang
tepat agar kesulitan ini terselesaikan.

Jika dalam proses belajar – mengajar terdapat kesulitan, maka proses belajar –
mengajar tidak akan bisa efektif. Khususnya dalam pelajaran Bahasa Indonesia, jika
murid tidak bisa menangkap apa maksud dari materi yang sudah dijelaskan oleh guru
maka akan menyebabkan penyimpangan atau kesalahan dalam berbahasa. Jika
kesalahan dalam berbahasa itu tidak cepat diperbaiki maka akan menimbulkan
kesalahan berbahasa secara berkelanjutan.

Pelajaran Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran wajib. Bahasa Indonesia


merupakan mata pelajaran yang dapat dipelajari secara langsung dalam kehidupan
sehari-hari, namun banyak siswa menganggap pelajaran Bahasa Indonesia merupakan
pelajaran yang sulit. Siswa dirasa kurang mampu untuk mempelajari Bahasa Indonesia.
Kesulitan belajar Bahasa Indonesia yang dialami menyebabkan para siswa kurang
antusias dalam menerima pelajaran. Guru Bahasa Indonesia diharuskan dapat
memberikan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yang akan
mengatasi kesulitan belajar siswa.

Metode penelitian yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah penelitian
kualitatif yang bersifat deskriptif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pengarah agar
fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga
bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai
bahan pembahasan hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari
data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu
kesimpulan (Bogdan, 1982:52).Dengan menggunakan metode kualitatif dalam
penelitian ini, diharapkan dapat memperoleh data yang mendalam dan bermakna
sehingga tujuan penelitian ini dapat tercapai. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui
bagaimana kesulitan siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Dari penjelasan yang telah saya paparkan di atas, maka dapat kita ketahui
beberapa rumusan masalah berikut :
a. Apa saja yang menjadi faktor – faktor kesulitan dalam belajar pada siswa kelas IX
SMP Negeri 1 Brang Rea
b. Bagaimana proses belajar – mengajar berlangsung selama pandemi ?
c. Bagaimana meminimalisir kesulitan belajar siswa ?
d. Apa saja yang harus dilakukan oleh guru agar siswa tertarik dan tidak mengalami
kesulitan pada pembelajaran Bahasa Indonesia ?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari penjelasan latar belakang di atas, dapat diambil tujuan penelitiannya yaitu
untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor kesulitan belajar siswa dan bagaimana
cara guru mengatasi permasalahan seperti itu.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Untuk memberikan informasi atau pun data analisis bagi pendidik di masa
sekarang dan kedepannya, sehingga tenaga pendidik bisa mengatasi permasalah
yang sama dan dapat menghidupkan suasana agar pembelajaran Bahasa Indonesia
terlihat menarik dan dapat dijadikan acuan atau referensi bagi penelitian
selanjutnya.
b. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
Agar mengetahui apa saja yang menjadi kesulitan murid selama
pembelajaran dan meningkatkan kemampuan memahami materi sehingga
dapat menyempurnakan kurikulum yang telah ditentukan.
b. Bagi Guru
Dapat dijadikan sebagai masukan atau saran dalam pembelajaran
khususnya sistem pembelajaran yang diberlakukan selama pandemi ini.
c. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan kemauan dalam belajar Bahasa Indonesia agar tidak
terjadi penyimpangan bahasa.
d. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam hal meningkatkan
minta atau meminimalisir kesulitan belajar pada siswa khususnya pada
pembelajaran Bahasa Indonesia.
e. Bagi peneliti lainnya
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi ketika hendak melakukan
penelitian yang serupa.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Yang Relevan

2.1.1 Pembelajaran

Pembelajaran ialah seluruh suatu yang bisa bawa data serta


pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara guru dengan siswa.( Asyar,
2011). Belajar bagi penafsiran psikologis ialah sesuatu proses pergantian tingkah
laku selaku hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memastikan
kebutuhan hidupnya.

2.1.2 Media Daring (Dalam Jaringan)

Pembelajaran daring merupakan metode belajar yang menggunakan


model interaksi berbasis internet dan Learning Manajemen System (LMS),
seperti menggunakan Zoom, Google Meet, dan sebagainya. Selama masa
pndemi Covid-19, seluruh kegiatan khususnya dunia pendidikan sangat
merasakan dampak yang ditimbulkan seperti contoh siswa sudah tidak bisa
belajar seperti biasa secara efektif.

2.2 Teori Yang Relevan

2.2.1. Teori Pembelajaran Humanistik 

Pemikir utama dalam teori pembelajaran humanistik ini adalah bapak


Abraham Maslow dan Carl Rogers. Pembelajaran Humanisme yang digagas kedua
tokoh ini bertujuan untuk memanusiakan manusia.

2.2.2. Teori Belajar Behavioristik

Berbeda dengan teori humanistik. Behavioristik lebih menekankan pada


hasil yang bisa diiukur dan amati. Salah satu okoh utamanya adalah Thorndike.
Penggagas ide stimulus dan respon. Menurutnya, belajar merupakan kegiatan
berinteraksi antara stimulus dan respon.

2.2.3 Teori Pembelajaran Sosial


Pemikir utama dalam teori pembelajaran sosial ini adalah Albert Bandura.
Dalam model pembelajaran Bandura titik penekannya terletak pada faktor kognitif.
Menurutnya, anak-anak belajar model melalui pengamatan dan peniruan terhadap
sikap dan prilaku orang lain.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Secara umum, penelitian dibagi menjadi penelitian kuantitatif dan penelitian


kualitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga
pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.

Metode penelitian kualitatif merupakan metode baru karena popularitasnya


belum lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena berlandaskan pada
filsafat post positifisme, serta sebagai metode artistic karena proses penelitian lebih
bersifat seni (kurang terpola), dan disebut metode interpretive karena data hasil
peneletian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang di temukan di
lapangan.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah topik
penelitian dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan permasalahan
yang akan diteliti. Sampel adalah suatu bagian dari keseluruhan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi.

3.3 Jenis Data

Data dibagi menjadi data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif
merupakan salah satu jenis data yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana,
dan terstruktur yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan
data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.

Data kualitatif adalah data dari penjelasan kata verbal tidak dapat dianalisis
dalam bertuk bilangan atau angka. Dalam penelitian, data kualitatif berupa gambaran
mengenai objek penelitian. Data kualitatif memberikan dan menunjukkan kualitas
objek penelitian yang dilakukan.
3.4 Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat


digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Dalam sebuah penelitian, jika hasil
penelitian bisa diakui atau valid untuk dijadikan sebagai acuan atau sumber
penelitian lainnya maka penulis harus mengetahui dulu proses atau cara - cara
pengumpulan data sehingga dapat menguatkan dan mendukung kebenaran hasil
penelitian.

Anda mungkin juga menyukai