PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pendidikan dan siswa sebagai peserta didik. Berhasil tidaknya belajar mengajar,
tentu melibatkan banyak faktor pendukung, akan tetapi yang terpenting adalah
sebagai pengajar dengan memilih dan menentukan metode yang tepat dalam
dengan lingkungan di mana anak berada. Akibatnya peserta didik tidak mampu
2002).
peringkat 102 dari 106 negara yang disurvai, satu peringkat di bawah Vietnam.
bawah Vietnam. Hasil studi the Third International Mathematics and Science
menempati peringakt 32 untuk IPA dan 34 untuk Matematika, dari 38 negara yang
1
2
bersemangat dan merasa senang untuk belajar bila metode mengajar guru sangat
menarik dan mudah difahami. Sebaliknya bila metode yang digunakan tidak
dan menyempurnakan pola tingkah laku tertentu dalam diri peserta didik. Yang
dimaksud pola tingkah laku adalah kerangka dasar dari sejumlah kegiatan yang
lazim dilaksanakan manusia untuk bertahan hidup dan untuk memperbaiki mutu
hidupnya dalam situasi nyata. Kegiatan itu bisa berupa kegiatan rohani, misalnya
mengamati, menganalisa, menilai keadaan dengan daya nalar. Bisa juga berupa
melakukan yang sama atau serupa atas dasar yang lebih mudah, tanpa mengetes
manusia yang rohani maupun jasmani dilakukan berulangkali dengan sadar dan
penuh perhitungan (Mansyur, 1995). Terdapat banyak jenis metode yang dapat
dilakukan penelitian. Karena motivasi belajar adalah hal yang sangat penting dan
harus dimiliki oleh setiap siswa karena salah satu faktor yang mendukung
keberhasilan siswa adalah motivasi (Intrinsik dan Ekstrinsik). Tanpa motivasi ini
maka semua upaya guru untuk mewujudkan tujuan pendidikan tidak akan tercapai
secara optimal.
Means-Ends Analysis (MEA) terhadap motivasi dan prestasi belajar biologi siswa
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
prestasi belajar biologi siswa SMPN 11 kota bima tahun pelajaran 2009/2010.
D. Kegunaan Penelitian
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pendidik dalam
metode yang tepat dalam mengajar IPA Biologi agar dapat dimengerti dan
Analysis (MEA).
E. Hipotesis
penelitian ini, maka peneliti memandang perlu memberikan batasan istilah sebagai
berikut:
memecahkan maslah.
5
tujuan tertentu.
3. Prestasi belajar biologi adalah hasil belajar yang dicapai siswa dari aspek
tentang segala sesuatu yang mencakup segala aspek kehidupan organisme atau
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
pembelajaran yang telah disusun dapat tercapai. Pemilihan suatu pendekatan dan
metode tentu harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang
akan menjadi obyek pembelajaran. Pada hakikatnya tidak pernah terjadi suatu
Kejelian guru dalam memilih metode dan pendekatan yang sesuai untuk
suatu proses pembelajaran, tidak lepas dari kemampuan guru dalam menguasai
materi yang akan diajarkan dan memahami sifat dari pendekatan dan metode yang
akan digunakan.
1. Pendekatan
(STM).
a) Pendekatan Tujuan
Pembelajaran
Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir yang akan dicapai. Dengan
yang berorientasi kepada tujuan berarti bahwa setiap guru harus mengetahui
secara jelas tujuan yang harus dicapai oleh siswa. Dalam menyusun rencana
yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut dapat berupa metode tugas atau
metode demonstrasi .
b) Pendekatan Konsep
subkonsep yang menjadi focus. Melalui beberapa metode siswa dibimbing untuk
memahami konsep.
demonstrasi dan metode tanya jawab yang berkaitan dengan proses difusi Guru
satu gelas berisi air dingin dan satu gelas lagi berisi air panas. Guru mengajukan
pertanyaan tentang:
c) Pendekatan
Lingkungan
belajar. Untuk memahami materi yang erat kaitanya dengan kehidupan sehari-hari
d) Pendekatan Inkuiri
diguunakan oleh para ahli penelitian (Dettrick, 2001). Dalam pendekatan inkuiri
berarti guru merencanakan situasi sedemikian rupa sehingga siswa didorong untuk
membuat pengalaman.
inquiry) dan inkuiri bebas atau inkuiri terbuka (open- ended inkuiry). Perbedaa
antara keduanya terletak pada siapa yang mengajukan pertanyaan dan apa tujuan
kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu diskusi.
Inkuiri terpimpin dapat dilakukan pada awal suatu pelajaran untuk siswa yang
belum terbiasa, untuk kemudian dapat diikuti oleh open-enden inquiry atau
inkuiri terbuka. Pada inkuiri terbuka guru bertindak sebagai fasilitator, pertanyaan
diajukan oleh siswa dan pemecahanya pun dirancang oleh siswa. Hasil dari
yang berkaitan dengan proses tumbuh. Guru memulai pertanyaan yang berkaitan
dengan masalah yang akan dimunculkan. Jika siswa tidak ada yang dapat
cahaya lebih besar pengaruhnya dari pada fakto air?” dari pertanyaan yang
Kemudian guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan denga alat dan bahan apa
e) Pendekatan Penemuan
Pendekatan penemuan (discovery approach) menurut Carin dan Sund (1997) sama
adalah bahwa motivasi siswa untuk belajar IPA akan meningkat apabila ia
suatu temuan ilmiah. Agar siswa dapat menemukan sendiri ia harus melakukan
menyimpulkan.
penemuan, berarti dalam kegiata belajar mengajar siswa diberi kesempatan untuk
menemukan sendiri fakta dan konsep tentang fenomena ilmiah. Penemuan tidak
terbatas pada menemukan sesuatu yang benar-benar baru. Pada umumnya materi
yang akan dipelajari sudah ditentukan oleh guru,demikian pula situasi ynag
dalam hal mencatat data. Sebagai contoh dalam proses memahami struktur tubuh
serangga, guru menyiapakan kaca pembesar dan sejenis kumbang. Siswa diminta
untuk mengulangi pengamatan secara lebih teliti sehingga pada akhirnya dapat
dilakukan sendiri oleh siswa. Penemuan bebas ini pada umumnya diarahkan bagi
f) Pendekatan Proses
kurikulum 1984.
g) Pendekatan Interaktif
(Faire & Cosgrove, 1988 dalam Harlen, W., 1996). Pertanyaan diajukan siswa
maslah.
Peranan guru dalam menentukan pola KBM di kelas bukan ditentukan oleh
didaktik metodik “apa yang akan dipelajari” saja, melainkan pada ‘bagaimana
melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan nara sumber lain. Ada 6
(learning to do), belajar untuk menjadi diri sendiri (learning to be) dan belajar
guru memerankan diri sebagai pengisi ‘air informasi’ ke kepala siswa yang
dianggap sebagai botol kosong yang perlu diisi dengan ilmu pengetahuan. Siswa
harus diberdayakan agar mau dan mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman
masing individu (learning to live together). Dalam konteks ini siswa perlu dilatih
2. Inkuiri Sains
pertanyaan “apa, mengapa, dan bagaimana” terhadap objek dan peristiwa yang
ada di alam. Pada perkembangan lebih lanjut pertanyaan itu ditingkatkan menjadi
dengan suatu bukti baru untuk mencapai pemahaman baru yang lebih saintifik,
tentu hal tersebut melibatkan beragam sikap ilmiah seperti, menghargai gagasan
orang lain, terbuka terhadap gagasan baru, berpikir kritis, jujur, kreatif, dan
3. Konstruktivisme
Pada dasarnya, salah satu sasaran belajar sains adalah membangun gagasan
sains mutakhir menganggap semua peserta didik mulai dari usia TK sampai dengan
ini secara kokoh sebagai suatu kebenaran. Hal ini berlangsung karena
awal lain yang sudah terbangun dalam wujud “Schemata” (struktur kognitif) dalam
benak siswa.
memulai pelajaran dari “apa yang diketahui siswa”. Guru tidak dapat
Dengan demikian, arsitek peubah gagasan peserta didik adalah peserta didik itu
sendiri. Guru hanya berperan sebagai fasilitator penyedia “kondisi” supaya proses
belajar untuk memperoleh konsep yang benar dapat berlangsung dengan baik.
antara lain: diskusi yang menyediakan kesempatan agar semua peserta didik mau
peragaan prosedur ilmiah, dan kegiatan praktis lain yang memberi peluang peserta
1. Pengertian motivasi
perubahn energi dalam diri seorang yang ditandai dengan munculnya “felling”
16
perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosional, untuk kemudian ber-
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepas energi.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hedak dicapai. Dengan
demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan
sepenuh hati dan pikiran terhadap apa yang sedang dihadapi saat itu. Dengan
perhatian yang penuh, maka seorang siswa akan cepat memahami apa yang
sedang dilakukan dan apa yang perlu dikembangkan dengan perhatian yang
melakukan kegiatan belajar. Bentuk-bentuk motivasi belajar itu antara lain: (a)
17
memberi angka; (b) hadiah; (c) memberi ulangan; (d) mengetahui hasil; (e)
pujian; (f) hukuman; (g) hasrat untuk belajar dan (h) minat (Sardiman, 2003).
memiliki tujuan atas perbuatannya, demikian halnya karena adanya tujuan yang
menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia baik
yang menyangkut kejiwaan, perasaan dan emosi untuk kemudian bertindak atau
Seorang guru sebaiknya memiliki rasa ingin tahu, mengapa dan bagaimana
pendidikan bisa dijadikan sebagai dasar dalam memberikan motivasi kepada siswa
a. Siswa akan belajar lebih giat apa bila topik yang dipelajarinya menarik, dan
d. Memberi pujian dan hadiah lebih baik dari hukuman namun sewaktu-waktu
perbedaan kemampuan, latar belakang dan sikap terhadap sekolah atau subyek
tertentu.
penyampaian prestasi itu harus dengan jalan keuletan kerja. Banyak kegiatan yang
dari profesi dan kesenangan masing-masing individu, kegiatan mana yang akan
19
digeluti secara optimal agar menjadi bagian dari diri secara pribadi. Kemajuan
yang diperoleh itu tidak saja berupa ilmu pengetahuan tapi juga berupa kecakapan
atau keterampilan, semuanya bisa diperoleh dibidang suatu mata pelajaran tertentu
kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajarai kemajuan sesudah dilaksanakan
karena keberhasilan seseorang dapat dinilai dari hasil yang diperoleh. Baik atau
pekerjaan tersebut. Begitu pula seorang guru, hasil pekerjaan guru dinilai dari
keberhasilan belajar subyek didik serta perubahan mental yang terjadi pada
seorang siswa.
siswa itu membawa kearah yang lebih baik atau sedikit banyaknya ada perubahan
positif yang terjadi pada diri siswa. Bentuk keberhasilan siswa dapat dilihat dalam
bentuk prestasi belajar yang dicapai siswa. Jadi prestasi belajar adalah sebuah
kalimat yang terdiri dari dua kata yakni prestasi dan belajar. Antara kata prestasi
dan belajar mempunyai arti yang berbeda oleh karena itu, sebelum pengertian
mengenai makna kata prestasi dan belajar. Dibawah ini akan dikemukakan
dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun
seperti yang dikutip oleh Djamarah (1994) bahwa prestasi adalah apa yang telah
dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh
mengartikan prestasi sebagai hasil yang telah dicapai atau dilakukan, diberikan,
dikerjakan dan sebagainya. Dari pengertian ini jelas bahwa pengertian prestasi itu
didahului oleh kegiatan atau usaha dan hasil dari kegiatan atau usaha yang
dinamakan prestasi. Kata belajar diartikan sebagai aktivitas yang ditandai oleh
suatu perubahan. Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai melalui kegiatan
belajar.
perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama yakni
hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu dapat dipahami bahwa prestasi
adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang
menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara
mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari (Djamarah, 1994).
Menurut Slameto (1995) bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
21
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
menyatakan diri sebagai pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap
hakekat dari aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri
individu, perubahan ini nantinya akan mempengaruhi pola pikir individu dalam
berbuat dan bertindak. Perubahan ini sebagai hasil pengalaman individu dalam
belajar.
merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang karena usahanya untuk memiliki
tertentu. Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik pengertian bahwa prestasi
belajar yaitu nilai yang diperoleh siswa setelah belajar yang ditandai dengan
Menurut Nurkencana (1986) bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah
dicapai atau diperoleh anak berupa nilai-nilai mata pelajaran. Sedangkan menurut
Djamarah (1994), bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang telah diperoleh
22
telah dicapai dalam belajar“. Setelah menelusuri uraian di atas, maka dapat
dipahami bahwa prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah
dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu
kemudian diukur dan dinilai serta diwujudkan dalam angka dan pernyataan.
teratur, baik masuk sekolah, mengikuti pelajaran secara teratur. Dengan cara ini
anak didik yng belajar menjadi terbiasa, sehingga ilmu yang dipelajari dapat
Sedangkan belajar efektif yaitu belajar secara teratur setiap hari sedang tidak
harus dapat teratur membaca buku, teratur menyusun catatan pelajarannya dan
teratur menyiapkan alat perlengkapan untuk belajar. Kalau sifat keteraturan ini
melakukan perbuatannya. Maka sifat ini akan mempengaruhi pola jalan pikirnya,
23
dan tiada modal yang bernilai dari pada suatu pikiran yang teratur untuk menuntut
ilmu. Ilmu apapun adalah hasil proses pemikiran yang dilakukan secara sistimatis.
Hanya dengan jalan pikiran yang teratur pulalah ilmu itu dapat dimengerti dan
b. Disiplin belajar
disiplin adalah kunci sukses, sebab dengan disiplin orang berkeyakinan bahwa
disiplin membawa manfaat yang baik. Pendapat lain menyatakan bahwa setiap
hari secara teratur hanya mungkin dijalankan kalau seorang siswa mempunyai
mengganggu belajar sampai sudah dekat ujian, hanya dapat dihalangi kalau ia
c. Konsentrasi belajar
belajar. Unsur motivasi dalam hal ini sangat membantu tumbuhnya proses
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa konsentrasi adalah cara siswa yag
yang baik.
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Ends Analysis (MEA) terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata
bahwa data-data yang terdiri dan angka-angka yang diperoleh peneliti di lapangan
dikerjakan melalui analisa, sehingga data-data itu melalui beberapa proses di atas
2. Rancangan Penelitian
Keterangan :
X1 = Kelompok eksperimen.
X2 = Kelompok kontrol.
24
25
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 11 Kota Bima
pada semester ganjil pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2009.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 11
2. Sampel Penelitian
dan kelompok kontrol sebanyak 40 orang siswa yang diajarkan tanpa menggu-
C. Instrumen Penelitian
1. Metode Dokumentasi
ada seperti raport atau hasil nilai akhir Biologi kelas VII SMPN 11 Kota Bima,
persepsi, pendapat dari siswa maupun dari guru. Angket yang digunakan ada 3
26
option yaitu selalu di beri skor 3, sering =2, kadang-kadang = 1 dan tidak pernah
diberi skor = 0.
3. Tes
dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian ini tes yang digunakan
adalah sejumlah soal yang diberikan kepada kelompok siswa guna mengukur
(MEA) (terlampir).
yang diukur dalam tes meliputi: pengetahuan (C1), pema-haman (C2), aplikasi
berikut.
Mx My
t
X 2 Y 2 1 1
Nx Ny 2 Nx NY
Keterangan:
taraf signifikan 5%. Hasil konsultasi ini dimaksudkan untuk menguji Ho dan
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Sampel penelitian
Sampel penelitian yang disajikan ini adalah siswa kelas VII SMPN 11 Kota
Bima tahun pelajaran 2009/2010 yang terdiri dari kelompok siswa yang diajar
siswa yang diajar dengan menggunakan kontrol. Data sampel dimaksud disajikan
28
29
Lanjutan Tabel…
Setelah melalui tes serta pengolahan data, selanjutnya data hasil penelitian
disajikan dalam bab ini. Data hasil penelitian berupa nilai prestasi belajar
dan data prestasi belajar kelompok siswa yang diajar dengan tnnpa Pembelajaran
Tabel 4.2 Nilai Prestasi Belajar Mata Pelajaran Biologi antara Kelompok Siswa
yang Diajar dengan Pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) dengan
Kelompok Siswa yang Diajar dengan tanpa Pembelajaran Means-Ends
Analysis (MEA) pada Siswa Kelas VII SMPN 11 Kota Bima Tahun
Pelajaran 2009/201
Pembelajaran Means-Ends
No. No. Kontrol (XII)
Analysis (MEA) (XI)
01 7 01 8
02 7 02 6
03 8 03 6
04 7 04 6
05 8 05 5
06 8 06 6
07 7 07 5
08 8 08 4
09 8 09 5
10 7 10 6
11 6 11 5
12 6 12 6
13 8 13 5
14 8 14 5
15 7 15 6
16 7 16 6
17 8 17 6
18 8 18 7
19 6 19 7
20 7 20 7
21 7 21 6
22 6 22 6
23 7 23 6
24 6 24 7
25 8 25 6
26 7 26 7
27 7 27 6
28 6 28 5
29 7 29 6
30 7 30 6
31 6 31 7
32 7 32 5
33 8 33 7
34 8 34 6
35 7 35 5
36 7 36 6
37 7 37 6
31
38 7 38 6
39 8 39 7
40 6 40 6
a Analisis data
Berdasarkan data pada tabel 4.2, selanjutnya akan dilakukan analisis data
dan pengujian hipotesis penelitian. Tabel 4.3 berikut adalah tabel persiapan untuk
Diselesaikan:
M X I M X II
t
x I 2 x II 2 1 1
( n I 1) ( n II 1) n I n II
7,125 5,975
t
20,375 24,975 1 1
( 39 39 ) 40 40
1,15
t
45,35 2
78 40
1,15
t
( 0,58)( 0,05)
1,15
t
0, 029
1,15
t
0,170
t 6, 765
b Pengujian hipotesis
Hipotesis yang diuji adalah hipotesis nihil (H0) yang berbunyi sebagai
berikut:
dengan kelompok siswa yang diajar dengan Kontrol pada siswa kelas VII SMPN
Sesuai dengan prosedur pengujian hipotesis, maka harga t hitung = 6,765 >
1,99 untuk taraf signifikansi 5%. Kenyataan ini menunjukkan bahwa t hitung yang
34
atas tidak dapat diterima atau harus ditolak. Tertolaknya hipotesis nihil tersebut,
prestasi belajar mata pelajaran Biologi antara kelompok siswa yang diajar dengan
dengan tanpa metode pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) pada siswa kelas
Tabel 4.4 Hasil Skor Angket Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Pembelajaran
Means-Ends Analysis (MEA)
15 1 3 4 2 4 2 4 3 4 3
16 4 3 4 1 3 2 3 4 2 2
17 3 4 1 4 1 3 2 2 4 3
18 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2
19 4 3 3 3 1 3 4 3 2 3
20 3 2 4 3 3 4 4 4 2 1
21 4 3 3 2 3 4 3 2 3 1
22 4 3 4 3 4 3 4 2 4 1
23 2 3 2 3 4 1 4 1 2 1
24 3 4 1 3 2 3 4 2 2 4
25 4 1 4 1 3 2 2 4 3 3
26 3 4 3 4 3 4 3 4 2 4
27 1 3 4 2 4 2 4 3 4 3
28 4 3 4 1 3 2 3 4 2 2
29 3 4 1 4 1 3 2 2 4 3
30 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2
31 4 3 3 3 1 3 4 3 2 3
32 3 3 4 4 4 4 4 4 2 1
33 2 3 4 3 2 4 3 4 3 4
34 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3
35 3 4 1 4 1 3 3 3 1 3
36 3 2 3 4 2 2 4 3 3 4
37 1 3 2 2 4 3 3 2 3 4
38 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
39 2 4 2 4 3 3 2 3 4 1
40 1 3 2 3 4 4 1 3 2 3
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, maka diperoleh skor siswa yang menjawab
34 4 5 1 0 10 16 15 2 0
35 2 5 3 0 10 8 15 6 0
36 3 4 3 0 10 12 12 6 0
37 2 4 3 1 10 8 12 6 1
38 5 5 0 0 10 20 15 0 0
39 3 3 3 1 10 12 9 6 1
40 2 4 2 2 10 8 12 4 2
Jumlah Skor 592 480 122 31
Skor Ideal 1600 1200 800 400
Persentase 37.00 40.00 15.25 7.75
Selalu 37,00%, sering 40,00%, kadang-kadang 15,25%, dan tidak pernah 7,75%.
B. Pembahasan
analisis data menunjukkan bahwa perbedaan rata-rata prestasi belajar siswa dari
kedua metode dimaksud sebesar 1,15 adalah nilai atau harga yang menandai
guru yang lebih dominan dalam proses belajar mengajar, menjadi kurang
siswa, hal ini dapat diukur dengan tanggapan siswa yang menyatakan Selalu
memecahkan maslah.
BAB V
39
PENUTUP
A. Kesimpulan
hitung = 6,765 > 1,99 untuk taraf signifikansi 5%. Kenyataan ini menunjukkan
bahwa t hitung yang diperoleh sangat signifikan. Dengan demikian penelitian ini
B. Saran
1. Bagi guru
materi yang sulit dipahami siswa sebaiknya guru memilih metode yang dapat
meningkatkan kreatifitas berpikir anak, dalam hal ini adalah pembelajaran metode
yang lebih banyak untuk berpikir dalam menjawab pertanyaan atau permasalahan.
Analysis (MEA) diharapkan agar dapat menerapkan metode pembelajaran ini pada
pokok bahasan yang lain atau mata pelajaran yang lain, dan hendaknya dapat
memberikan hasil berupa peningkatan hasil belajar siswa baik pada mata pelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
Nama :
Kelas :
Jurusan :
Semester :
Petunjuk : berilah tanda silang (x) pada pilihan yang sesuai dengan keadaan adik-
adik serta mempengaruhi dan tidak ada hubungannya dengan prestasi
akdemik.
Angket Motivasi:
8. Saya lebih rajin dan giat setiap belajar biologi karena guru menggunakan
pembelajaran Means-Ends Analysis (MEA) dan memberikan kesempatan kami
memeahkan masalah materi tentang keanekaragaman makhluk hidup.
A. Selalu
B. sering
C. kadang-kadang
D. tidak pernah
9. Dalam mempelajari biologi materi keanekaragaman makhluk hidup saya
ingin selalu diberi kesempatan memecahkan masalah.
A. Selalu
B. sering
C. kadang-kadang
D. tidak pernah
10. Saya ingin selalu mempelajari biologi karena guru menggunakan berbagai
metode mengajar antara lain dengan pembelajaran Means-Ends Analysis
(MEA).
A. Selalu
B. sering
C. kadang-kadang
D. tidak pernah
45
Lampiran 2
Materi Penilaian
Kompetensi Kegiatan Alokasi Sumber
Pokok/ Indikator Bentuk Contoh
Dasar pembelajaran Teknik Instrumen Waktu Belajar
Pembelajaran Instrumen
Tuliskan 2 ciri
makhluk hidup
yang
membedakan
hewan dan
tumbuhan
Materi Penilaian
Kompetensi Kegiatan Alokasi Sumber
Pokok/ Indikator Bentuk Contoh
Dasar pembelajaran Teknik Instrumen Waktu Belajar
Pembelajaran Instrumen
melalui pentingnya unjuk diklasifikasika
referensi dilakukan kerja n?
tentang klasifikasi
pentingnya makhluk hidup. Uraian Dari gambar
dilakukan beberapa
klasifikasi - Tes hewan yang
makhluk Mengklasifikasi tertulis sudah tersedia,
hidup. kan beberapa klasifikasikanla
makhluk hidup h berdasar ciri
- Melakukan di sekitar yang dapat
klasifikasi berdasar ciri diamati dan
makhluk yang diamati. buatlah tabel
hidup klasifikasinya.
berdasar ciri - Membuat
yang dimiliki. perbandingan Buatlah tabel
ciri-ciri khusus perbandingan
tiap king-dom untuk
- dalam sistem 5 menunjukkan
Mengelompo kingdom. ciri-ciri khusus
kkan tiap kingdom
organisme dalam sistem 5
yang kingdom.
memiliki
persamaan
ciri dalam
satu
kelompok
tertentu.
Lampiran 3
Sekolah : SMP
Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester II
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Standar Kompetensi : 6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup.
Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN PERTAMA
a. Kegiatan Pendahuluan
. Motivasi dan apersepsi
- Apakah perbedaan antara batu dengan ayam?
- Mengapa tumbuhan putri malu akan mengatup daunnya bila tersentuh?
. Prasyarat pengetahuan
49
b. Kegiatan Inti
. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
. Peserta didik (bersama guru) pergi ke halaman sekolah dan mencatat semua
yang ditemukan.
. Peserta didik berdiskusi kelompok mencari perbedaan makhluk hidup dan tak
hidup.
. Peserta didik (bersama guru) mendiskusikan ciri-ciri makhluk hidup.
. Wakil tiap kelompok diminta mengambil tumbuhan putri malu, batang korek
api dan air.
. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen
mengetahui reaksi tumbuhan putri malu terhadap rangsangan sentuh.
. Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai
dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
. Peserta didik (bersama guru) mengamati satu pot tanaman yang subur
dan men-diskusikan mengapa di sekeliling tumbuhan induk banyak
tumbuhan yang kecil-kecil.
. Guru memberi instruksi kepada peserta didik untuk melakukan
eksperimen menanam kacang hijau, satu pot diletakkan di tempat terang
dan satu lagi di tempat gelap.
. Peserta didik secara berkelompok diminta mengamati dan membuat
kesimpulan dari kegiatan tersebut, setelah 4-5 hari kemudian.
. Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah
dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau
kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat
langsung memberikan bimbingan.
. Peserta didik (bersama guru) mendiskusikan perbedaan antara hewan dan
tumbuhan.
. Peserta didik berdiskusi kelompok untuk membuat kesimpulan dari hasil
percobaan.
. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
. Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi
yang sebenarnya.
c. Kegiatan Penutup
. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan kinerja baik.
. Peserta didik (bersama guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman kegiatan.
. Guru memberikan tugas rumah, peserta didik diminta untuk mengamati
makhluk hidup dalam daftar berikut:
- jamur yang tumbuh pada roti - cacing tanah
- biji yang sedang berkecambah - ikan
- daun pada pohon yang masih hidup - katak
- tanaman berbunga - diri kalian sendiri
50
Sumber Belajar
a. Buku IPA Terpadu Jl.1B halaman 49-62
b. Alat dan bahan praktikum
c. Lingkungan
...............,...................
Mengetahui
Kepala Sekolah, Peneliti
_____________________ _________________________
NIP. NPM.
51
Sekolah : SMP
Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester II
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Standar Kompetensi : 6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup.
Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN PERTAMA
a. Kegiatan Pendahuluan
. Motivasi dan apersepsi
- Bagaimana cara mengelompokkan makhluk hidup?
- Apakah nama ilmiah dari tanaman padi?
52
. Prasyarat pengetahuan
- Apakah dasar klasifikasi makhluk hidup?
- Bagaimana aturan untuk menulis nama ilmiah makhluk hidup?
. Pra eksperimen
- Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium.
b. Kegiatan Inti
. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
. Peserta didik (bersama guru) pergi ke halaman sekolah mendata makhluk hidup
yang ada.
. Peserta didik (bersama guru) mendiskusikan tujuan klasifikasi makhluk hidup.
. Wakil dari tiap kelompok diminta untuk menentukan dasar dari klasifikasi
makhluk hidup (berdasarkan ukuran tubuh, lingkungan tempat tinggal, manfaat
dan jenis makanan).
. Wakil dari tiap kelompok diminta untuk mengambil cawan petri, pinset, kaca
pembesar, belalang, kumbang, kupu-kupu, capung, udang, semut, lalat, laba-
laba dan kaki seribu.
. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen
mengelompokkan hewan berdasarkan bentuk luar tubuh sebagai dasar
klasifikasi.
. Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan
langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
. Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah
dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok
yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung
memberikan bimbingan.
. Peserta didik (bersama guru) mendiskusikan kelemahan dari beberapa dasar
klasifikasi makhluk hidup yang telah ditentukan sebelumnya.
. Guru menjelaskan dasar klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus
dan sistem klasifikasi 5 kingdom.
. Peserta didik (bersama guru) mendiskusikan beberapa kelebihan dari dasar
klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus dan sistem klasifikasi lima
kingdom.
. Guru menjelaskan aturan tata nama ilmiah makhluk hidup dan memberikan
beberapa contoh nama ilmiah makhluk hidup.
. Peserta didik dalam setiap kelompok berdiskusi untuk menuliskan nama ilmiah
makhluk hidup yang ditemui di sekitar sekolah.
. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
. Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi yang
sebenarnya.
. Guru menjelaskan tujuan adanya kunci determinasi dan memberikan contoh
kunci determinasi untuk menempatkan makhluk hidup ke dalam suatu kingdom.
c. Kegiatan Penutup
. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan kinerja baik.
. Peserta didik (bersama guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman kegiatan.
. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal
53
Sumber Belajar
a. Buku IPA Terpadu Jl.1B halaman 63-78
b. Alat dan bahan praktikum
c. Lingkungan
...............,...................
Mengetahui
Kepala Sekolah, Peneliti
_____________________ _________________________
NIP. NPM.
54
Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN PERTAMA
a. Kegiatan Pendahuluan
. Motivasi dan apersepsi
- Tahukah kalian bahwa telur ayam merupakan sel berukuran raksasa?
- Bagaimana air dan garam-garam mineral mengalir dari akar sampai ke
daun?
. Prasyarat pengetahuan
- Apakah yang dimaksud dengan sel?
- Apakah fungsi dari jaringan xilem?
. Pra eksperimen
- Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium.
b. Kegiatan Inti
. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
. Peserta didik (bersama guru) mendiskusikan pengertian sel.
. Peserta didik memperhatikan model replika sel tumbuhan dan sel hewan yang
dibawa guru.
. Peserta didik dalam setiap kelompok (bersama guru) mendiskusikan bagian-
bagian sel tumbuhan dan sel hewan.
. Wakil dari tiap kelompok diminta untuk mengambil cotton bud atau pembersih
telinga, gelas benda, gelas penutup, pipet, mikroskop dan metilen biru.
. Peserta didik dalam setiap kelompok mendapat lembar eksperimen yang
memuat langkah kerja untuk melakukan eksperimen mengetahui bagian-bagian
sel tumbuhan dan sel hewan.
. Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan
langkah kerja yang terdapat pada lembar eksperimen.
. Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah
dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok
yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung
memberikan bimbingan.
. Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan sel tumbuhan
dan sel hewan.
. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
. Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi yang
sebenarnya.
. Peserta didik (bersama guru) mendiskusikan pengertian jaringan.
. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen mengenal
jaringan-jaringan yang terdapat pada tumbuhan.
. Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan
langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru dengan menggunakan gelas
benda, gelas penutup, silet, pipet, gabus, mikroskop dan daun tumbuhan.
. Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah
dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok
yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung
memberikan bimbingan.
. Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan fungsi dari macam-macam
jaringan pada tumbuhan, vertebrata dan manusia.
. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.
. Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi yang
sebenarnya.
56
c. Kegiatan Penutup
. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan kinerja baik.
. Peserta didik (bersama guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman kegiatan.
. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal
PERTEMUAN KEDUA
a. Kegiatan Pendahuluan
. Motivasi dan apersepsi
- Jaringan apa sajakah yang menyusun mata?
- Tubuh manusia terdiri dari berapa sistem organ?
. Prasyarat pengetahuan
- Apakah yang dimaksud dengan organ?
- Apakah yang dimaksud dengan sistem organ?
b. Kegiatan Inti
. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
. Peserta didik (bersama guru) mendiskusikan pengertian organ dan menyebutkan
macam-macam organ pada tumbuhan, vertebrata dan manusia.
. Peserta didik berdiskusi kelompok mengenai fungsi dari macam-macam organ
pada tumbuhan, vertebrata dan manusia.
. Wakil dari tiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas.
. Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi yang
sebenarnya.
. Peserta didik memperhatikan model replika organ pada tumbuhan, vertebrata
dan manusia yang dibawa oleh guru.
. Peserta didik (bersama guru) mendiskusikan pengertian sistem organ dan
menye-butkan macam-macam sistem organ pada tumbuhan, vertebrata dan
manusia.
. Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan fungsi dari sistem organ pada
tumbuhan, vertebrata dan manusia.
. Wakil tiap kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi secara di depan
kelas.
. Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi yang
sebenarnya.
. Peserta didik memperhatikan model replika sistem organ pada tumbuhan,
vertebrata dan manusia yang dibawa oleh guru.
. Guru menjelaskan urutan terbentuknya organisasi kehidupan dan memberikan
pertanyaan kepada peserta didik sebagai umpan balik terhadap pemahaman
materi.
c. Kegiatan Penutup
. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan kinerja baik.
. Peserta didik (bersama guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman kegiatan.
. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
57
Sumber Belajar
a. Buku IPA Terpadu Jl.1B halaman 79-100
b. Buku referensi yang relevan
c. Alat-alat praktikum
...............,...................
Mengetahui
Kepala Sekolah, Peneliti
_____________________ _________________________
NIP. NPM.
58
Lampiran 4
Soal Tes
Lampiran 5
Kunci Jawaban:
1 a 6 d 11 b
2 a 7 a 12 a
3 b 8 b 13 b
4 d 9 a 14 d
5 b 10 a 15 b
Skor: Skor diperoleh adalah jumlah yang benar dibagi jumlah soal x 100
No Skor
1 7
2 13
3 20
4 27
5 33
6 40
7 47
8 53
9 60
10 67
11 73
12 80
13 87
14 93
15 100