NIM : 856991853
Pokjar : Natar
Semester :3
Matkul : Perspektif Pendidikan
Soal :
1. Kualitas pembelajaran Sains dan Matematika di SD dipandang masih rendah, hal
ini diduga berawal dari kesalahan konsep guru SD. Setujukah anda terkait dengan
pernyataan tersebut di atas? berilah alasannya?
Artinya, saat kegiatan pembelajaran berlangsung peserta didik seolah bisa merasakan dan
melihat langsung aplikasi nyata materi yang sedang dipelajari. Adapun contoh pembelajaran
kontekstual di kelas adalah sebagai berikut
C. - Panitz (1987) mendefinisikan belajar yang kolaboratif sebagai falsafah tentang tanggung
jawab pribadi dan sikap menghormati sesama. Para pelajar bertanggung jawab atas
belajar mereka sendiri dan berusaha menemukan informasi untuk menjawab
pertanyaan - pertanyaan yang dihadapkan pada mereka. Disini, guru bertindak sebagai
fasilitator, yang memberikan dukungan tetapi tidak menyetir kelompok ke arah hasil
yang sudah disiapkan sebelumnya. Bentuk-bentuk peer-assessment (asesmen/penilaian
oleh sesama murid) digunakan untuk melihat hasil prosesnya.
- Sedangkan belajar kooperatif (cooperative learning) adalah konsep yang lebih luas, yang
meliputi semua jenis kerja kelompok, termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimping oleh
guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum, belajar kooperatif dianggap lebih diarahkan
oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaannya serta menyediakan bahan-
bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu murid dalam menyelesaikan
permasalahan yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir
tugas.
3. - Tujuan Umum
Secara umum, tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua, yaitu :
Untuk menghimpun bahan- bahan keterengan yang akan dijadikan sebagai bukti
mengenai taraf perkembangan peserta didik, setelah mereka mengikuti proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran yang telah
dipergunakan dalam prosese pembelajarn dalam jangka waktu tertentu.
- Tujuan Khusus
Adapun yang menjadi tujuan khusus dalam pendidikan adalah:
Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan.
Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada
diri peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing.
Untuk mencari dan menemukan faktror-faktor penyebab keberhasihan dan
ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan. Sehingga dapat
dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.