Anda di halaman 1dari 31

Konsep Hak Asasi Manusia (HAM)

dalam Undang-Undang Dasar 1945


Untuk memenuhi tugas
“Mata Kuliah Pembelajaran PKn di SD”
Dosen Pengampu : Indah Maya Sari, S.Pd.MM

Disusun Oleh Kelompok 1 :


 
Deni Febriansah NIM 856987197
Dian Septiani NIM 856986156
Novi Purnamasari NIM 856987703
M. Bety Lisda DT NIM 856987165
Resti Rahmawanti NIM 856991853
  PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (BI)
FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDAR LAMPUNG POKJAR NATAR
2020.2 1
Kegiatan Belajar 1
Pengertian HAM

Pengertian Nilai Nilai Dasar Ham

2
3

Pengertian
Deklarasi Universal HAM yang UURI nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM,
khususnya dalam pasal 1 ayat (1)
dicetuskan pada tanggal 10
menyatakan
Desember 1948 telah merumuskan HAM adalah seperangkat hak yang melekat
pengertian HAM yaitu merupakan pada hakikatnya dan keberadaan manuasia
pengakuan akan martabat dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
harkat manusia yang meliputi merupakan anugrahNya yang wajib
kebebasan, keadilan, perdamaian dihormati, di junjung tinggi dan dilingdungi
oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap
dunia.
orang demi kehormatan dan perlindungan
harkat dan martabat manusia.
Dari beberapa pemikiran,
dapat disimpulkan bahwa
Hak asasi Manusia Adapun dasar dari
adalah Hak dasar yang semua hak asasi
dimiliki oleh setiap
manusia yang telah tersebut adalah
diperoleh dan dibawah bahwa manusia
bersamaan dengan memperoleh
kelahirannya kesempatan untuk
dimasyarakat. berkembang sesuai
dengan potensi yang
ada dan dimilikinya.
4
Ciri-ciri HAM
* Kodrat , artinya HAM itu adalah pemberian dari Tuhan kepada setiap manusia agar hidupnya
tetap terhormat

* Hakiki, artinya HAM itu melekat pada diri setiap manusia, tanpa melihat latar belakang
kehidupan dan status sosialnya
* Universal, artinya HAM itu berlaku umum, tidak membeda-bedakan manusiayang satu
dengan yang lainnya
* Tidak dapat dicabut artinya dalam keadaan bagaimanapun, HAM setiap orang itu ada

* Tidak dapat dibagi, artinya HAM itu tidak dapat diwakili ataupun dialihkan kepada
orang lain
5
Nilai Nilai Dasar Hak Asasi Manusia

* Kebebasan/Kemerdekaan; Manusia dilahirkan dalam keadaan merdeka. Misalnya, merdeka


memilih negara,tempat tinggal, berkeluarga, bergerak memilih pekerjaan dll

* Kemanusiaan /Perdamaian; Manusia dalam menjalani kehidupannya sangat mendambakan


ketentraman, bebas dari rasa takut, terjamin keamanannya dan senantiasa dalam keadaan
damai

* Keadilan/Kesedrajatan/Persamaan; Diperlakukan secara wajar dan adil, mendapatkan


kesempatan yang sama dalam memperoleh hak dan tidak dibeda-bedakan

6
Kegiatan Belajar 2
HAM dalam UUD 1945

Peraturan perundangan
Pasal Pasal UUD 1945
mengenai HAM
Mengenai HAM

7
* Undang Undang Dasar Negera Republik Indonesia tahun 1945 hanya memuat aturan-aturan
pokok saja, sedangkan aturan operasional dibentuk dari :

TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang HAM


UU RI No.39 Tahun 1999 tentang pengadilan HAM

Kepres No.50 Tahun 1993 tentang komisi nasional HAM

8
Semua ketentuan perundang-undangan tersebut dibentuk
untuk menjamin dalam upaya penegakan HAM dapat
berjalan secara efisien dan efektif yang di dukung oleh
penyelenggara Negara, pemimpin pemerintahan dan semua
lapisan masyarakat umumm bersama menekakkan HAM.

Sedangkan Pasal Pasal di


dalam UUD 1945 yang
secara Khusus membahas
mengenai HAM
Pasal 27 s/d 34

9
10

Namun HAM yang dijamin dalam


UUD 1945 tidak terbatas hanya pada
apa yang terdapat dalam pasal-
pasalnya akan tetapi juga terdapat
dalam pembukaan dan penjelasannya
11

HAM DALAM PEMBUKAAN UUD 1945


* Alenia Pertama
Menyatakan kemerdekaan adalah hak segala bangsa.mengandung makna bahwa
penjajahan diatas dunia harus di hapuskan karena pada hakikatnya penjajahan tidak
sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.
*Alenia keempat

Terutama tentang dasar negara pancasila, dimana sila pertama menyatakan ketuhanan
yang maha esa ini merupakan bukti sekaligus jaminan bagi setiap warga negara untuk
melaksanakankehidupan beragama secara damai dan tertib

*Dalam rumusan sila kemanusiaan yang adil dan beradap sangat erat kaitannya dengan
pelaksanaan HAM dan kebebasan yang fundamental

*Sila persatuan indonesia mengandung ide dasar ,bahwa rakyat indonesia meletakkan
kepentingan dan keselamatan bangsa diatas kepentingan keselamatan pribadi.
• Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam
permusyawaratan perwakilan merupakan inti ajaran
demokrasi
• Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia berkaitan erat
dngan nilai-nilai kemanusiaan sila ini mengandung prinsip
adanya kebersamaan dalam upaya mencapai cita-cita.
HAMHAM DALAM
DALAM UUDDAN
UUD 1945 1945 DAN PENJABARANNYA
PENJABARANNYA DALAM UU DALAM
NO.39 UU NO.39 TAHUN
TAHUN 1999 1999
1. Hak hidup
2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
3. Hak mengembangkan diri
4. Hak memperoleh keadilan
5. Hak atas kebebasan pribadi
6. Hak atas rasa aman
7. Hak atas kesejahteraan
8. Hak turut serta dalam pemerintah
9. Hak wanita tidak diskriminasi antara wanita san pria dalam bidang politik, pekerjaan, status
kewarganegaraan
10. Hak anak
• UUD RI NO 7 TAHUN 1984
Tentang ratifikasi konvensi PBB tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi
• Keputusan presiden NO. 36 TAHUN 1990
Tentang pengesahan konvensi tentang hak-hak anak
• UUD RI NO.8 TAHUN 1998
Tentang pengesahan konvensi menetang penyiksaan dan perlakuan atau
penghukuman lain yang kejam
• UUD RI NO.20 TAHUN 1999
Tentang ratifikasi konvensi ILO tentang batasan usia kerja
Kegiatan Belajar 3
Kasus-kasus yang Berkaitan
Dengan HAM

15
Menurut
MenurutLukman
LukmanSoetrisno
Soetrisno(Paul
(PaulS.Baut,
S.Baut,1989:27)
1989:27)ciri-ciri
ciri-cirisuatu
suatu pembangunan telah
pembangunan
melaksanakantelah
HAMmelaksanakan
adalah sebagai HAMberikut:
adalah sebagai berikut:

• Dalam bidang politik berupa kemauan pemerintah dan masyarakat


untuk mengakui pluralisme pendapat dan kepentingan dalam
masyarakat;
• Dalam bidang sosial berupa ditandai dengan adanya perlakuan
yang sma oleh oknum hukum wong cilik dan priyayi dan adanya
rasa toleransi dalam masyarakat terhadap perbedaan atau latar
belakang agama dan ras warga Negara Indonesia, dan
• Dalam bidang ekonomi dalam, yaitu dengan tidak adanya monopoli
dalam system ekonomi yang berlaku.
PandanganPandangan
MasyarakatMasyarakat Tentang
HAM
• Dalam masyarakat HAM masih banyak diartikan sebagai hak individual, dan dalam pelaksanaan hak
asasi boleh tanpa mengindahkan hak asasi yang ada dan dimiliki orang lain. Padahal sesungguhnya
hak asasi itu berfungsi sosial, yaitu dimana dalam pelaksanaannya kita tidak boleh hanya
mementingkan diri kita sendiri, tetapi juga harus memperhatikan kepentingan orang lain. Sebagai
contoh, kita mempunyai hak asasi untuk berbicara dan berbuat sesuatu, namun kita juga harus
memikirkan apakah perkataan dan perbuatan yang kita lakukan akan bersinggungan dengan hak
orang lain yang ada disekitar kita. Contoh lain, ketika kita membunyikan radio/tape adalah hak kita,
namun kitajuga harus memperhatikan apakah suara dari tape/radio itu mengganggu tetangga atau
orang lain.
Berikut beberapa
Berikut beberapa pasal
pasalyang ada ada
yang dalamdalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39
Undang-Undang
Republik
Tahun Indonesia Nomor
1999 39 Tahun 1999 tentang HAM : HAM
tentang :

• Pasal 2 ayat (1)


• Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat manusia yang sama dengan
sederajat serta dikarunia akal dan hati nurani untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara dalam semangat persaudaraan.
• Pasal 2 (ayat 2)
• Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan perlakuan hukum yang adil
serta mendapat kepastian hukum dan perlakuan yang sama di depan hukum
• Pasal 6 ayat (1)
• Dalam rangka pengakan HAM, perbedaan dan kebutuhan dalam masyarakat hukum adat
harus diperhatikan dan dilindungi oleh hukum masyarakat, dan pemerintah
• Pasal 8
• Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM terutama menjadi tanggung
jawab pemerintah.
Pembentukan Komnas HAM
Pembentukan Komnas HAM

• Upaya penegakan HAM melalui Keputusan Presiden Nomor 50


Tahun 1993 Tertanggal 7 juni 1993 dibentuklah Komisi
Nasional HAM
Adapun tujuan dari Komnas HAM tersebut sebagaimana
Adapundalam
dimuat tujuanPasal
dari 75
Komnas HAM tersebut
Undang-Undang sebagaimana
Republik dimuat dalam Pasal 75
Indonesia
Undang-Undang
Nomor Republik1999
39 Tahun Indonesia Nomorsebagai
adalah 39 Tahunberikut:
1999 adalah sebagai berikut:

• Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksaan HAM


sesuai dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 19945, dan
Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa serta Deklarasi Universal
HAM
• Meningkatkan perlindungan dan penegakan HAM guna
berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan
kemampuannya berpasrtidipasi dalam berbagai bidang
kehidupan.
Fungsi Komnas HAM dalam pengkajian dan penelitian, menurut pasal 89
Fungsi Komnas
Komnas HAM HAM
dalamdalam pengkajian danbertugas
pelaksanaannya penelitian,
danmenurut pasal 89
berwenang
Komnas HAM dalam pelaksanaannya bertugas dan berwenang melakukan:
melakukan:

• Pengkajian dan penelitian berbagai instrument internasional HAM dengan tujuan


memberikan saran-saran mengenai kemungkinan aksesi dan atau ratifikasi;
• Pengkajian dan penelitian berbagai peraturan perundang-undangan untuk
memberikan rekomendasi mengenai pembentukan perubahan, dan pencabutan
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan HAM;
• Penerbitan hasil pengkajian dan penelitian;
• Studi kepustakaan, studi lapangan dan studi banding di Negara lain mengenai
HAM;
• Pembahasan berbagai masalah yang berkaitan dengan perlindungan, pengakan,
dan permajuan HAM;
• Kerja sama pengkajian dan penelitian dengan organisasi lembaga atas pihak
lainya, baik tingkat nasional, regional, maupun internasional dalam bidang HAM.
Fungsi Komnas
Fungsi Komnas HAM
HAM dalamdalam penyuluhan,
penyuluhan, menurut
menurut pasak pasak
89 Komnas HAM89
Komnas
bertugas HAM bertugas
dan dan berwenang melakukan:
berwenang melakukan:

• Penyebarluasan wawasan mengenai HAM kepada masyarakat


Indonesia;
• Upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang HAM
melalui lembaga pendidikan formal, dan non-formal serta
berbagai kalangan lainnya;
• Kerja sama dengan organisasi, lembaga atau pihak lainnya,
baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional dalam
bidang HAM.
Tugas
Tugas dan
dan wewenang
wewenang HAMHAM munurut pasal 89
munurut
pasal 89 untuk Fungsi
untuk Pemantauan
Fungsi Pemantauan
1. pengamatan pelaksanaan HAM
2. Penyelidikan dan pemeriksaan terhadap peristiwa yang timbul dalam masyarakat yang
berdasarkan sifatnya patut dicurigai terdapat pelanggaran HAM
3. Pemanggilan terhadap pihak pengadu atau korban untuk dimintai keterangan
4. Pemanggilan saksi untuk dimintai keterangan
5. Peninjauan ke tempat kejadian dan tempat lainnya yang dinaggap perlu
6. Pemanggilan terhadap pihak terkait untuk menyerahkan keterangan secara tertulis
atau menyerahkan dokumen yang diperlukan sesuai dengan persetujuan Ketua
pengadilan
7. Pemeriksaan setempat terhadap rumah, atau tempat lainnya
8. Pemberian pendapat berdasarkan persetujuan Ketua Pengadilan terhadap perkara
tertentu ynag sedang atau dalam proses peradilan
Tugas dan wewenang HAM untuk melaksanakan
melaksanakan fungsi
fungsi mediasi
mediasi
1. perdamaian kedua belah pihak
2. Penyelesaian perkara melalui cara konsultasi, negosiasi, mediasi,
konsolidasi, dan penilaian ahli
3. Pemberian saran kepada pihak untuk menyelesaikan sengketa
melalui pengadilan
4. Penyampaian rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran HAM
kepada Pemerintah untuk ditindaklanjuti
5. Penyampaian rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran HAM
kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk
ditindaklanjuti
Komisi
Komisi Nasional
Nasional Anti
Anti Kekerasan terhadap
Kekerasan
terhadap perempuan
perempuan
1. Menyebarluaskan pemahaman HAM tentang bentuk
kekerasan terhaap perempuan
2. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi penghapusan
kekerasan terhadap perempuan
3. Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan segala
bentuk kekerasan terhadap perempuan dan hak asasi
permpuan
Kegiatan
Kegiatan Komisi
Komisi Anti
Anti Kekerasan terhadap
Kekerasan
terhadap Perempuan
Perempuan
1. Penyebarluasan pemahaman, pencegahan, penanggulanganm
penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan;
2. Pengkajian dan penelitian terhadap berbagai instrumen PBB
mengenai perlindungan HAM terhadap perempuan
3. Pemantauan dan penelitian segala bentuk kekerasan terhadap
perempuan
4. Penyebarluasan hasil pemantauan dan penelitian atas terjadinya
kekerasan terhadap perempuan
5. Pelaksanaan kerja sama regional dan internasional dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap perempuan
LSM (Lembaga Swadaya
LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)
Masyarakat)
Lembaga NGO (Non Governmental Organization) yang dibentuk oleh
masyarakat untuk mengawasi dan mengontrol pelaksanaan penegakan HAM
Fokus programnya yaitu demokratisasi dan penegakan HAM
Yang trermasuk LSM : -YLBHI (Yayasan Lembaga Bnatuan Hukum Indonesia)
- Kontras (Komisi untuk Orang Hilang
dan Korban
Tindak Kekerasan )
- Elsam (Lembaga Studi dan Advokasi
Masyrakat
Pengadilan
Pengadilan
HAM HAM
Dibentuk atas dasar realisasi UU nomor 39 th 1999 tentag HAM
dan UURI Nomor 26/2000 tentang pengadilan HAM yang
dirancang sebagai institusi pertanggujawaban secara hukum bagi
para pelaku pelanggaran HAM
Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran
HAM yang berat. Pelanggaran HAM yang berat, meliputi kejahatan
genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Dengan kata lain,
pengadilan HAM adalah pengadilan khsusus terhadap kejahatan
genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan
Pengadilan
Pengadilan
HAM ad
HAM
hocad hoc
• Pengadilan yang memeriksa, mngadili, dan memutus pelanggaran
HAM yang berat yang terjadi sebelum berlakunya UU No. 26 Tahun
2000. pelanggalaran HAM yang berat memiliki sifat khusus dan
digolongkan sebagai kejahatan yang luar biasa (extra ordinary
crime). Dengan demikian, undang –uandang pengadilan HAM
berlaku surut atau retroaktif.
• Retroaktif merupakan dasar yang memperbolehkan suatu
peraturan perundang-uandangan dapat berlaku surut ke belakang.
Hal ini berbeda dengan kasus kejahatan biasa (ordinary crime) yang
perbuatannya dapat dihukum setelah adanya hukuman/ undang-
undangnya terlebih dahulu
Kendala
Kendala
pengadilan
pengadilan
HAM adHAM
hocad hoc
Tahapan awal di pengedilan tampaknya kemungkinan kecil bisa
mengantar/menyelesaikan sampai puncak rekonsiliasi nasional. Hal
itu dikarenakan adanya persoalan yang mengiringi proses pengadilan
HAM:
1.Paradigma pelanggaran HAM dalam dataran kebijakan politik selalu
berbeda dengan paradigma hukum
2.Pelanggaran HAM selalu dikonotasikan dengan misi politik
3.Terjadi ambivalen dikalangan korban sendiri
4.Kejahatan kemanusiaan adalah kejahatan yang dilakukan oleh
negara
THANK YOU

31

Anda mungkin juga menyukai