BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pembelajaran Matematika
perubahan tingkah laku yang baru pada diri individu yang belajar dalam bentuk
kemampuan yang relatif konstan dan bukan disebabkan oleh kematangan atau
2014) bahwa belajar ialah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
karena itu dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses pengalaman yang
diarahkan pada tujuan seperti melihat mengamati dan memahami sesuatu sehingga
mengalami perubahan.
yang melibatkan satu kesatuan komponen yang saling berkaitan dan saling
berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan (Pane dan Darwis Dasopang, 2017).
kebutuhan praktis. Menurut Elita dkk ada proses pembelajaran matematika perlu
peserta didik akan didorong untuk berfikir secara intensif dan secara kreatif dalam
pembelajaran matematika.
di mulai dengan pemberian masalah yang memiliki konteks dengan dunia nyata,
terkait dengan masalah dan solusi dari masalah tersebut. Rusman (2010)
memperoleh keterampilan dan mengarahkan diri. Guru dalam model ini berperan
sebagai penyajian masalah dengan dialog pemecah masalah dan alat bantu belajar.
Selain itu guru memberikan dukungan yang dapat meningkatkan intelektual dan
pelajaran.
solusi nyata untuk masalah nyata. Peserta didik harus menganalisis dan
bentuk karya nyata atau peragaan yang dapat mewakili penyelesaian masalah
masalah.
11
menyiapkan karya hasil yang sesuai seperti laporan, video, dan model serta
atau evaluasi terhadap hasil penyelidikan mereka dan proses- proses hasil yang
mereka gunakan
3. Hasil Belajar
dilakukan untuk melihat sejauh mana tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
dapat dikuasai siswa dengan baik. Selain itu penelitian penilaian juga diperlukan
mengajar guru. Hal ini sejalan dengan pendapat Wulandari & Surjono (2013)
Hasil belajar adalah ukuran atau tingkat keberhasilan yang dapat dicapai oleh
berupa tes dan biasanya diwujudkan dengan nilai atau angka-angka tertentu serta
peserta didik yang rendah disebabkan oleh banyak hal, seperti kurikulum yang
padat, media belajar yang kurang efektif, strategi dan metode pembelajaran yang
dipilih oleh guru kurang tepat, sistem evaluasi yang buruk, kemampuan guru yang
kurang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, atau juga karena pendekatan
4. Kemampuan Akademik
pelajaran yang sudah dipelajari dan dapat digunakan sebagai bekal atau modal
untuk memperoleh pengetahuan yang lebih luas dan kompleks. Pada dasarnya
tinggi atau berpikir kritis (Iqbal dkk, 2015). Hal ini juga didukung berdasarkan
penelitian Nasution (Iqbal dkk, 2015) yang mengatakan bahwa, apabila siswa
sama maka hasil belajar akan berbeda-beda sesuai dengan tingkat kemampuannya.
13
atau diukur berdasarkan beberapa indikator, antara lain yaitu sebagai berikut:
a) Nilai rapor
siswa. Siswa yang nilai rapornya baik dikatakan tingkat kemampuan akademiknya
bentuk angka atau simbol. Indeks prestasi dapat digunakan sebagai tolak ukur
c) Angka kelulusan
melaksanakan suatu pendidikan dalam sekolah tertentu, dan hasil ini juga menjadi
d) Predikat kelulusan
yang dimiliki.
menjadi salah satu ukuran prestasi, yang menyelesaikan studinya lebih awal
5. Pembagian Kelompok
dari 4-5 siswa. Menurut Lie (2010) Ada dua jenis pembagian kelompok yaitu:
siswa belajar dengan baik dan saling membantu. Adapun langkah-langkah dalam
akademik rendah. Kemudian guru membagi kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa
kelompok satu pada langkah-2 terdiri dari 4 anggota yaitu Ani (berkemampuan
tinggi), Citra dan Rini (kemampuan sedang) serta Dian (berkemampuan rendah).
16
Untuk kelompok dua pada langkah-3 terdiri dari 4 anggota yaitu David
hingga semua siswa mendapat kelompok. Dari tabel dapat disimpulkan bahwa
setiap kelompok harus memiliki siswa yang bekemampuan tinggi, sedang dan
rendah.
B. Penelitian Relevan
dilakukan oleh Winda Rosita pada tahun 2019 dengan judul ‘‘Pengaruh Model
C. Kerangka Konseptual
belajar. Hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu yang dicapai
oleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dan meliputi keterampilan
Salah satu model pembelajaran yang dapat dipilih dalam model PBL yaitu
yang telah mereka pelajari dari berbagai sumber untuk meningkatkan kemampuan
berfikir dan pemecahan masalah. Peran guru dalam pembelajaran ini adalah
matematika. Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam penelitian ini peneliti
Proses Pembelajaran
Matematika
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang ada maka hipotesis
Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI