Anda di halaman 1dari 23

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

(BASED LEARNING)
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd.

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6

Rindi Yani Hasibuan (4223311026)


Aisyah Nadilla Nasution (4223311025)
Nita Pratiwi Siagian (42233111028)
Surya Ulina Lumbantobing (4223111032)

Program Studi Pendidikan Matematika


Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan
2023
PEMBAHASAN

A. Model Problem Based Learning


Model pembelajaran sebagaimana dikemukakan oleh Joyce dan Weil yang dikutip
(Trianto, 2010: 15) adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran
dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Maksud dari model pembelajaran
adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasi
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai
pedoman/acuan bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan
aktivitas belajar mengajar. Salah satu model yang saat ini sedang menjadi perhatian kalangan
pendidik adalah model Problem Based Learning (PBL) yaitu model pembelajaran yang di
dalamnya melibatkan sasaran didik untuk berusaha memecahkan masalah dengan beberapa
tahap metode ilmiah sehingga siswa diharapkan mampu untuk mempelajari pengetahuan yang
berkaitan dengan masalah tersebut dan sekaligus siswa diharapkan mampu memiliki
keterampilan dalam memecahkan masalah. PBL akan menjadi sebuah pendekatan
pembelajaran yang berusaha menerapkan masalah yang terjadi dalam dunia nyata, sebagai
sebuah konteks bagi peserta didik untuk berlatih bagaimana cara berpikir kritis dan
mendapatkan keterampilan untuk memecahkan masalah. (Ibrahim, M,dan M. Nur, 2010 dan
Butcher, C 2006)

Berdasarkan pada pendapat di atas disimpulkan bahwa model adalah sebuah


rancangan pembelajaran jangka panjang, di dalamnya berisi tentang kerangka konseptual
yang dapat dijadikan penuntun mencapai tujuan pembelajaran. Jika ditambahkan dengan
model Problem Based Learning, maka sesungguhnya model ini berisi tentang berbagai
konsep pembelajaran berbasis masalah, peserta didik disuguhi berbagai problem dan diberi
kesempatan untuk memecahkan sendiri masalahnya. Model ini menurut (Slavin, R. E., 2008)
bertujuan agar peserta tangguh dan mandiri, terbiasa mengambil inisiatif dan terampil
menggunakan pemikiran kritis memecahkan masalah.Yang menarik dari model pembelajaran
ini adalah dilibatkannya peserta didik dalam pembelajaran, mereka diberi oleh guru berbagai
problem kemudian peserta didik diharapkan menganalisis masalah, mendiagnosis masalah,
merumuskan alternatif/strategi pemecahan masalah, menentukan dan menerapkan strategi
pemecahan masalah lalu dievaluasi problem tersebut.

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) adalah sebuah pendekatan


yang memberi pengetahuan baru peserta didik untuk menyelesaikan suatu masalah, dengan
begitu pendekatan ini adalah pendekatan pembelajaran partisipatif yang bisa membantu guru
menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan karena dimulai dengan masalah
yang penting dan relevan (bersangkut-paut) bagi peserta didik, dan memungkinkan peserta
didik memperoleh pengalaman belajar yang lebih realistik (nyata). Meski demikian, guru

2
tetap diharapkan untuk mengarahkan pembelajar menemukan masalah yang relevan dan
aktual serta realistik

Berdasarkan pada uraian di atas dapat disebut bahwa Pembelajaran berbasis masalah
(Problem-Based Learning), merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat
memberikan kondisi belajar aktif kepada peserta didik. PBL adalah suatu model pembelajaran
yang, melibatkan peserta didik untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap
metode ilmiah sehingga peserta didik dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan
dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah.

B. Ciri-ciri Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)


Model pembelajaran banyak macamnya, oleh sebab itu untuk membedakannya harus
dilihat dengan ciri-ciri tertentu, misalnya model pembelajaran berbasis masalah mempunyai
ciri-ciri antara lain:

1. Problem based learning sebagai sebuah rangkaian kegiatan, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai evaluasi, Dalam proses pelaksanaan pembelajaran peserta didik
tidak hanya sekadar mendengarkan, mencatat kemudian menghafal materi pelajaran,
akan tetapi diharapkan aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan
akhirnya menyimpulkannya.
2. Pembelajaran berbasis masalah menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses
pembelajaran. Oleh sebab itu pembelajaran dapat dilaksanakan bilamana masalah
sudah ditemukan, tanpa masalah tidak mungkin ada proses pembelajaran.
3. pembelajaran berbasis masalah, betapapun juga, tetap dalam kerangka pendekatan
ilmiah dan dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir deduktif dan induktif
(Jujun, S., 2010) Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris,
sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu,
sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan
fakta yang jelas.

Selain ciri, model pembelajaran berbasis masalah juga mempunyai karakteristik yang
membedakannya dengan model pembelajaran yang lain. Karakteristik dimaksud
dikemukakan oleh Barrow, yang dikutip oleh (Sanjaya, W, 2010) sebagai berikut:

1. learning is student-centered artinya proses pembelajaran dalam PBL lebih berorientasi


pada siswa sebagai orang belajar. Oleh karena itu, PBL didukung juga oleh teori
konstruktivisme dimana siswa didorong untuk dapat mengembangkan
pengetahuannya sendiri.
2. authentic problems form the organizing focus for learning, artinya masalah yang
disajikan kepada siswa adalah masalah yang otentik sehingga siswa mampu dengan
mudah memahami masalah tersebut serta dapat menerapkannya dalam kehidupan
profesionalnya nanti.
3. new information is acquired through self-directed learning. Bahwa dalam proses
pemecahan masalah seringkali siswa belum mengetahui dan memahami semua

3
pengetahuan prasyaratnya, sehingga siswa berusaha untuk mencari sendiri melalui
sumbernya, baik dari buku atau informasi lainnya. Hal ini tentu menjadi pembelajaran
lagi, karena bagaimanapun juga siswa dituntut untuk memecahkan masalah, dan harus
berusaha mencari referensi yang relevan tentu dalam kerangka ilmiah dengan
tahapan-tahapan tertentu.
4. Learning occurs in small groups. Agar terjadi interaksi ilmiah dan tukar pemikiran
dalam usaha membangun pengetahuan secara kolaboratif, maka Pembelajaran
berbasis masalah dilaksanakan dalam kelompok kecil. Kelompok yang dibuat
menuntut pembagian tugas yang jelas dan penetapan tujuan yang jelas.
5. Teachers act as facilitators. Artinya pada pelaksanaan PBM, guru hanya berperan
sebagai fasilitator. Namun, walaupun begitu guru harus selalu memantau
perkembangan aktivitas siswa dan mendorong siswa agar mencapai target yang
hendak dicapai.

C. Langkah-langkah Model Problem Based Learning


Melaksanakan pembelajaran berbasis masalah harus mendapat perhatian secara serius
sebab model ini mempunyai ciri-ciri tersendiri dan berbeda dengan mode pembelajaran yang
lain, salah dalam langkah akan mempengaruhi langkah-langkah berikutnya.

1. Menyadari Masalah. Dimulai dengan kesadaran akan masalah yang harus dipecahkan.
Kemampuan yang harus dicapai peserta didik adalah peserta didik dapat menentukan
atau menangkap kesenjangan yang dirasakan oleh manusia dan lingkungan sosial.
2. Merumuskan Masalah. Rumusan masalah berhubungan dengan kejelasan dan
kesamaan persepsi tentang masalah dan berkaitan dengan data-data yang harus
dikumpulkan. Diharapkan peserta didik dapat menentukan prioritas masalah.
3. Merumuskan Hipotesis. peserta didik diharapkan dapat menentukan sebab akibat dari
masalah yang ingin diselesaikan dan dapat menentukan berbagai kemungkinan
penyelesaian masalah.
4. Mengumpulkan Data. peserta didik didorong untuk mengumpulkan data yang relevan.
Kemampuan yang diharapkan adalah peserta didik dapat mengumpulkan data dan
memetakan serta menyajikan dalam berbagai tampilan sehingga sudah dipahami.
5. Menguji Hipotesis. Peserta didik diharapkan memiliki kecakapan menelaah dan
membahas untuk melihat hubungan dengan masalah yang diuji.
6. Menentukan Pilihan Penyelesaian. Kecakapan memilih alternatif penyelesaian yang
memungkinkan dapat dilakukan serta dapat memperhitungkan kemungkinan yang
dapat terjadi sehubungan dengan alternatif yang dipilihnya.

D. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Masalah


a. Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
1. Terjadi interaksi yang dinamis diantara guru dengan siswa, siswa dengan guru,
siswa dengan siswa.

4
2. Siswa memiliki keterampilan mengatasi masalah.
3. Siswa memiliki kemampuan mempelajari peran orang dewasa.
4. Siswa dapat menjadi pembelajar yang mandiri dan independent
5. Siswa memiliki keterampilan berfikir tingkat tinggi,
Menurut Resnick ciri-ciri berfikir tingkat tinggi adalah:
 Bersifat non-algoritmatik, artinya jalur tindakan tidak sepenuhnya ditetapkan
sebelumnya.
 Bersifat kompleks, artinya mampu berfikir dalam berbagai perspektif atau mampu
menggunakan sudut pandang.
 Banyak solusi, artinya mampu mengemukakan dan menggunakan berbagai solusi
dengan mempertimbangkan keuntungan dan kelemahan masingmasing.
 Melibatkan banyak kriteria, artinya tidak semua yang berhubungan dengan tugas yang
ditangani telah diketahui.
 Melibatkan pengajuan diri proses-proses berfikir.
 Mampu mengidentifikasi pola pengetahuan.
 Membutuhkan banyak usaha.

b. Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Masalah


1. Memungkinkan siswa menjadi jenuh karena harus berhadapan langsung dengan
masalah.
2. Memungkin siswa kesulitan dalam memperoses sejumlah data dan informasi
dalam waktu singkat, sehingga Pembelajaran Berbasis Masalah ini membutuhkan
waktu yang relatif lama.

E. Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Masalah


Setiap model pembelajaran pasti memiliki tujuan utama yang akan dicapai, begitu dengan
problem based learning. Untuk tujuan model pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik.
2. Melatih peserta didik dalam menyelesaikan suatu permasalahan secara sistematis.
3. Membantu peserta didik dalam memahami peran orang dewasa di kehidupan
nyata.
4. Mendorong peserta didik untuk menjadi individu yang mandiri dan bertanggung
jawab.
F. Tes
1. Sebuah stadion berbentuk lingkaran dengan diameter 105 meter. Di sekeliling tepi
stadion akan dipasang lampu sorot dengan jarak antar tiap lampu sama panjang. Jika
batas minimal dan batas maksimal jarak lampu diantara 5 meter sampai dengan 13
meter, berapa banyak lampu sorot yang diperlukan untuk dipasang disekeliling
stadion?
2. Sebuah meja dengan permukaan berbentuk lingkaran hendak ditutup taplak berbentuk
lingkaran pula. Panjang jari-jari taplak 7 cm lebihnya dari jari-jari meja dan harga

5
setiap 1 m2 kain taplak adalah Rp 30.000,00. Berapa biaya minimal untuk membeli
kain taplak meja tersebut?

G. Kunci Jawaban

6
7
8
RPP dan LKPD

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMP SWASTA UTAMA MEDAN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII/I

Materi Pokok : Perbandingan Berbalik

Alokasi Waktu : 2Jp x 40 menit/ 1 Pertemuan

Kompetensi Inti
KI-1: Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur. disiplin.tanggungjawab, peduli (toleransi,


gotong royong), santun, percaya. diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata

KI-4 : Mencoba mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar. dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori

Kompetensi Dasar

 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitis, konsisten, dan teliti, bertanggung jawab,
responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.
 Memiliki rasa ingin tahu percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta
memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui
pengalaman belajar
 Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya teman
dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari

Indikator Pencapaian Kompetensi

 Menentukan taksiran atau prediksi skala dari perbandingan berbalik


 Menerapkan skala perbandingan untuk menyelesaikan masalah sehari-hari

9
Tujuan
1. Siswa dapat menentukan Perbandingan Berbalik dari suatu nilai
2. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang Perbandingan Berbalik Nilai

Materi Pembelajaran
1. Perbandingan Berbalik Nilai
Materi Prasyarat
1. Mengenal bilangan
2. Mengenal dan menyelesaikan aljabar
3. Mengenal dan menyelesaikan rasio
Ketersediaan Materi
1. Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi
2. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep
Media/Alat dan Sumber Belajar
1. Lembar permasalahan
2. Buku matematika untuk kelas VII
Motivasi Pembelajaran
1. Pastikan masalah yang dipilih memiliki relevansi dengan kehidupan siswa atau
dengan tujuan belajar mereka.
2. Sering melibatkan siswa secara aktif dalam pemecahan masalah
3. Memberikan masalah yang menantang untuk mendorong siswa untuk terus mencoba
dan mengembangkan keterampilan
4. Sering melibakan kerja sama antar siswa, untuk meningkatkan motivasi melalui
interaksi sosial positif
5. Pastikan siswadapat memecahkan masalah dengan mandiri, untuk meningkatkan rasa
kepercayaan diri
6. Memuji usaha dan prestasi siswa dalam memcahkan masalah untuk meningkatkan
motivasi mereka

Model /Pendekatan/Metode Pembelajaran


Model : Model pembelajaran berbasis masalah
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan, demontrasi dan pemecahan masalah

Langkah-langkah pembelajaran

10
a. Pendahuluan
Tahap 1: orientasi siswa pada situasi masalah
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang akan
dipelajari
2) Apersepsi,yaitu melalui tanya jawab guru mengingatkan kembali tentang bilangan,
aljabar dan perbandingan atau rasio
3) Memberikan motivasi, yaitu dengan memberikan permasalahan pada siswa

b. Kegiatan Inti
Tahap 2: mengorganisasikan siswa untuk belajar
1) Siswa bekerja dalam kelompok kecil beranggotakan 4 sampai 5 orang
2) Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan permasalahan yang diajukan
guru
Tahap 3: membeimbing penyelidikan individual maupun kelompok
1) Guru memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk berfikir dan bertindak
menurut cara masing-masing dan guru berperan sebagai fasiliator
2) Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi, dan memfasilitasi serta membantu
siswa yang memerlukan
Tahap 4: mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1) Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan penyelesaian masalah dan alasan akan
jawaban dari pemecahan permasalahan yang diberikan. Kelompok yang lain
menanggapi atau menkomunikasikan hasil kerja kelompok yang mendapat tugs
2) Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa yaitu dengan mengacu pada
jawaban siswa dan melalui tanya jawab membahas penyelesaian masalah yang
seharusnya
3) Mengacu pada penyelesaian jawban siswa, guru dan siswa membuat penegasan atau
kesimpulan cara menyelesaikan perbandingan dengan aljabar
Tahap 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
1) Siswa bersama guru mengevaluasi jawaban kelompok penyaji serta memastikan
bahwa solusi dari permasalahan tersebut benar
2) Siswa menerima masukan dari teman dan guru terkait proses diskusi kelompok
dengan niat memperbaikinya dalam kegiatan pembelajaran berikutnya
3) Siswa melakukan tes evaluasi

c. Penutup
1) Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan dari hasil pemecahan masalah
yang diberikan
2) Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang
dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik, kesan dan pesan selama
mengikuti pembelajaran

11
3) Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru

Manfaat
Setelah mengerjakan LKPD kemampuan komunikasi dan self-confidence peserta
didik dapat meningkat melalui kegiatan menjelaskan konsep, menghitung dan memecahkan
masalah terkait Perbandingan Berbalik Nilai

12
Petunjuk Pengisian LKPD

1. Baca dan pahamilah LKPD berikut ini dengan seksama


2. Ikuti setiap langkah-langkah kegiatan yang ada!
3. Diskusikan dengan teman sekelompokmu mengenai permasalahan yang
disajikan dalam LKPD ini dan tuliskan hasil diskusi pada tempat yang
disediakan!
4. Jika masih terdapat masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan diskusi
kelompok, maka tanyakanlah kepada guru!

Selamat mengerjakan

Orientasi Masalah

MASALAH 1

Agus ingin menabung agar bisa berlibur ke


danau Toba. Setiap hari Agus menabung 6
koin Rp. 1000 dan dalam waktu 3 bulan (1
bulan = 30 hari) celenganya sudah penuh dan
cukup untuk biayanya berlibur ke danau
Toba.

a. Berapa banyak uang koin Rp. 1000 yang ditabung Agus perharinya?

Jawab:
y

13
b. Berapa jumlah uang didalam celengan Agus yang penuh?

Jawab:

c. Tentukan banyaknya uang koin Rp. 1000 didalam celengan Agus yang penuh!

Jawab :

Gunakan penalaranmu dengan membuat dugaan matematis atau menemukan pola untuk
membuat kesimpulan dari permasalahan

d. Berapa banyak uang kon Rp 1000 yang harus diisi Agus agar celengannya penuh dalam
waktu 2 bulan

Jawab:

e. Jika Agus mengisi celengannya dengan dengan 7 uang koin Rp 1000 setiap hari. Ia
memprediksi bahwa celengannya akan penuh dalam waktu 2 bulan. Benarkah prediksi
tersebut? Coba jelaskan !

Jawab:

14
MASALAH 2

Pak Sakti berencana mengadakan acara syukuran karena ia memiliki kapal


baru sehingga dapat melaut lagi. Dalam acara tersebut ia ingin
menghidangkan ikan bakar, diperkirakan ikan yang dibutuhkan adalah 10
kg untuk menjamu 50 orang.

a. Ikan yang dibutuhkan untuk menjamu 5 orang adalah…. Kg


b. Jika tamu yang datang adalah 70 orang, ikan yang dibutuhkan adalah…
kg
c. Jika ikan yang tersedia adalah 8 kg. jumlah tamu yang mendapatjamuan
adalah….. orang

Ayo kumpulkan informasi

Diketahui:

10 kg ikan untuk menjamu 50 orang

Ditanyakan:

a. Ikan yang dibutuhkan untuk menjamu 5 orang


b. Jika tamu yang datang adalah 70 orang, ikan yang dibutuhkan
c. Jika ikan yang tersedia adalah 8 kg. jumlah tamu yang mendapat jamuan

15
Ayo mengelola informasi

Sajikan banyak ikan yang dibutuhkan dan jumlah tamu yang datang dalam tabel berikut
Banyak Ikan (kg) Banyak Tamu (orang) (banyak ikan, banyak tamu)
1 5 (1,5)
… 15 …
8 … …
…. … (10,50)
… 70 (14,….)

Sajikan data pada tabel diatas dengan grafik pada bidang kartesius berikut

75
70
65
60
Jumlah tamu

55
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Ikan (dalam kg)

16
Bandingkan jumlah ikan dan banyak tamu yang datang

Ayo komunikasikan

Apa yang dapat disimpulkan dari data yang disajikan pada tabel dan grafik diatas
dapat

Beriksn jawabanmu:

17
MASALAH 3

Ayo Amati!

Pembuatan keramba

Kondisi A Kondisi B
Pak jon dan pak ucok berencana ingin Pak Umar dan pak Sigit berencana
membuat keramba dengan ukuran ingin membuat keramba dengan
sebagai berikut: ukuran sebagai berikut:

6m 6m
3m
3m

6m
12 m 6m
9m

18
Ayo Menanya

Coba kalian buat pertanyaan lainnya yang terkait dengan apa yang telah kalian amati
dari tabel dan gambar diatas.

Situasi A merupakan masalah perbandingan senilai, sedangkan situasi B bukan


merupakan masalah senilai. Apa yang membedakan antara situasi A dan situasi B?
jelaskan perbedaan keduanya

19
Sintak Model Pembelajaran Problem Based Learning

Fase Kegiatan karakteristik


Pembelajaran Guru Siswa
Fase  Menyampaikan tujuan  Menyimak penjelasan
Pendahuluan pembelajaran pada yangdisampaikan oleh guru.
(Observasi mahasiswa.  Membentuk kelompok
Awal)  Membantu siswa membentuk secara heterogen.
kelompok 4-5.  Terlibat dalam kegiatan K-1, K-2
 Menghubungkan materi apersepsi (menanya).
yang akan dipelajari dengan  Menganalisis permasalahan
materi awal yang diberikan dengan
 Memunculkan permasalahan menggunakan pengalaman
terkait dengan topik materi dalam kehidupan(menalar).
tetapi dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari.

Fase  Membimbing mahasiswa  Menyusun rumusan


Perumusan menyusun rumusan masalah. permasalahan.
Masalah  Menjelaskan cara untuk  Menyimak dan mencatat
melakukan kegiatan masalah yang dikemukakan K-2, K-3
penemuan solusi dari oleh guru (mengamati dan
masalah pada siswa. menanya).
 Menyimak penjelasan guru
mengenai cara melakukan
kegiatan menemukan.

Fase  Membimbing siswa  Menuliskan hipotesis atau


Merumuskan mengajukan dugaan dugaan sementara.
Alternatif sementara berdasarkan K-4
Strategi masalah yang disusun.

Fase  Mengarahkan dan  Melakukan eksperimen


Pengumpulan membimbing siswa berdasarkan LKM
Data untukmelakukan eksperimen (mencoba), sambil K-3, K-4
(Menerapkan berdasarkan masalah (LKM) mengumpulkan data
Strategi) yang disiapkan. dan menganalisis data data
 Berdiskusi sebagai kegiatan yangditemukan (menalar).
penemuan.  Menuliskan hasil eksperimen
 Meminta siswa untuk pada LKS melakukan
menuliskan kegiatan penemuan di kertas selembar.
penemuannya pada kertas
selembar.
Fase Diskusi  Membimbing siswa dalam  Berdiskusi (memberikan
kegiatan menyatukan pendapat mengenai hasil
pendapat (diskusi). temuan dari percobaan yang
 Memberikan informasi/ dilakukan) antar kelompok. K-2
penguatan, koreksi pada  Mengajukan pertanyaan jika
siswa jika diperlukan dalam ada yang tidak dimengerti
kegiatan diskusi.  (menalar).

20
Fase  Meminta beberapa siswa  Menyampaikan kesimpulan
Kesimpulan untuk menyampaikan (mengkomunikasikan).
K-2
dan Evaluasi kesimpulan dari hasil diskusi.

Tahap Kegiatan pembelajaran waktu


pembelajaran
Guru siswa

Awal 1. Membuka pelajaran 1. Siswa menjawab salam 15 menit


dengan memberi salam 2. Siswa yang ditunjuk
2. Meminta kepada salah memimpin doa.
satu siswa untuk 3. Memberikan informasi
memimpin doa. kehadiran.
3. Mempresensi kehadiran 4. Menyiapkan alat tulis
siswa dan memperhatikan
4. Melakukan pengkodisian penjelasan guru.
kelas dan menyampaikan
topik serta tujuan
pembejaran.

Inti 1. Guru menjelaskan 1. Memperhatikan penjelasan


tentang kemampuan yang disampaikan oleh
komunikasi dan koneksi guru.
2. Guru betanya kepada 2. Mencatat poin-poin penting
siswa mengenai sejauh dari penjelasan yang 55 menit
mana pemahaman disampaikan oleh guru.
mereka tentang materi 3. Mengajukan pertanyaan
3. Melakukan penguatan kepada guru tentang materi
dengan memberikan yang masih kurang jelas.
beberapa soal melalui 4. Siswa mengungkapkan
post teslisan kepada sejauh mana pemahaman
siswa. mereka mengenai materi
yang telah dijelaskan
5. Siswa menjawab soal post
tes secara lisan.
Penutup 1. Mengajak dan 1. Membuat 10 menit
mengarahkan siswa rangkuman/kesimpulan
untuk membuat bersama guru.
rangkuman/kesimpulan. 2. Mencatat tugas yang
2. Memberikan tugas untuk diberikan untuk dikerjakan
pekerjaan rumah. di rumah.
3. Memberikan arahan 3. Memperhatikan arahan
tindak lanjut guru dan berdoa.
pembelajaran dan
memimpin berdoa untuk
pelajaran terakhir.

21
H. Skala Peniliaan
Rubik Penilaian LKPD Berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk Mendukung
Kemampuan berpikir Kritis Peserta Didik
Indikator Respon Peserta Didik Terhadap Masalah Skor
Penilaian

Memahami Memahami masalah dengan baik 2


masalah
Menuliskan informasi yang terdapat pada masalah

Cukup memahami masalah 1

Mengabaikan kondisi masalah

Tidak memahami masalah 0

Tidak ada jawaban sama sekali

Merencanakan Menggunakan suatu strategi atau rumus yang benar dan mengarah 3
penyelesaian kepada jawaban yang benar
masalah
Menggunakan suatu strategi atau rumus yang benar tetapi tidak 2
dapat dilanjutkan atau penyelesaian masalah yang dilakukan
hanya setengah

Menggunakan strategi atau rumus tetapi tidak mengarah pada 1


jawaban yang benar

Tidak ada rencana atau tidak ada rumus penyelesaian 0

Menyelesaikan Menggunakan aturan tertentu yang benar dan hasil benar 2


masalah
Menggunakan aturan yang benar tetapi jawabannya salah atau 1
sebagian salah atau perhitungan

Tidak ada penyelesaian 0

Mempresentasikan Dapat memberi penjelasan sesuai dengan masaalah dan jawaban 3


hasil penyelesaian
masaah Dapat memberi penjelasan, akan tetapi penjelasan yang diberikan 2
kurang tepat

Dapat memberikan penjelasan, tetapi penjelasannya tidak 1


benar/salah

Tidak dapat memberikan penjelasan terhadap jawaban 0

Skor total 10

22
DAFTAR PUSTAKA
Syamsidah, Hamidah. S. 2018. Buku Model Problem Based Learning (PBL).
Yogyakarta:DEEPUBLISH

https://kangtofa.wordpress.com/2016/02/03/kelebihan-dan-kelemahan-model-
pembelajaranberbasis-masalah/
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/problem-based-learning/

23

Anda mungkin juga menyukai