Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sebastianus Erick J. Edi, S.

Pd
Unit Kerja : SMPN 9 Poco Ranaka

LK. 2.2 Menentukan Solusi

No Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi

1 Berdasarkan hasil kajian dan Deskripsi Hasil wawancara dengan Berdasarkan hasil wawancara dari Berdasarkan hasil
wawancara/hasil diskusi dengan berbagai sumber atau informan terkait berbagai Informan didukung oleh kajian wawancara dan kajian
Dosen, guru pamong ataupun dengan solusi yang paling relevan dari Literatur dapat disimpulkan bahwa literatur serta temuan di
teman sejawat diperoleh hasil masalah yang terpilih dari rendahnya Upaya untuk meningkatkan Aktivitas sekolah yang telah
alternatif solusi untuk aktivitas siswa dalam pembelajaran Belajar Siswa masih Rendah adalah dilakukan maka ada
menyelsaikan masalah rendahnya yang merupakan Akar dari masalah dengan menerapkan model beberapa hal yang perlu di
aktivitas siswa dalam Guru belum menerapkan model pembelajaran yang inovatif. Maka dari dilakukan dalam mengatasi
pembelajaran adalah pembelajaran yang tepat sebagai itu dibutuhkan model pembelajaran Aktivitas siswa dalam
berikut: yang tepat bagi guru, seperti penerapan pembelajaran masih rendah
1. Guru menerapkan model model Pembelajaran Berbasis masalah yakni :
Pembelajaran Berbasis Informan 1 (Antonius Pikuman, SE yang mengajak siswa untuk
masalah sebagai kepala sekolah SMP Negeri 9 berkelompok dan mengembangkan 1. guru harus melakukan
poco Ranaka) 07/08/2022. Mengatakan pengetahuan, penalaran, berfikir kritis, tarnformasi
2. Penggunaan pembelajaran pembelajaran dari pola
Koopratif “Penerapan Model Pembelajaran serta memperoleh pengalaman dalam
Berbasis Masalah sangat diperlukan diskusi kelompok. Model Penerapan lama ke pola yang lebih
3. Motivasi diawal dan akhir untuk meningkatkan Aktivitas dalam Pembelajaran Berbasis Masalah terdiri : kreatif dan bervariasi.
pembelajaran pembelajaran, karena metode ini Orientasi siswa pada masalah yaitu 2. guru berupaya untuk
merupakan model pembelajaran yang menjelaskan tujuan pembelajaran dan menerapkan model
cukup bagus, karena menjadikan siswa hal-hal penting, Mengorganisasikan pembelajran yang
lebih berpikir secara kritis dan aktif siswa dalam belajar, maksudnya inovatif
berpendapat, hal ini dapat memotivasi membantu siswa mengkoordinasikan 3. guru harus
siswa agar meningkatkan prestasi tugas-tugas yang berkaitan dengan memanfaatkan model
belajar, dan karena model ini yang masalah, Memberi bantuan dalam pembelajran yang sesuai
sangat efektif dimana siswa penyelidikan secara mandiri atau dengan kebutuhan siswa
berlomba-lomba memecahkan bersama kelompok yaitu membantu Dari berbagai tawaran
masalahnya masing-masing. dan siswa dalam mengumpulkan informasi rekomendasi di atas
berdasarkan pengamatanya seagian yang diperlukan, Mengembangkan dan diharapkan:
guru telah menerapkan Metode menyediakan alat-alat, membantu siswa 1. Tercipta lingkungan
pembelajaran Berbasis Masalah dalam perencanaan, Menganalisis dan belajar yang yang lebih
walaupun tidak terlalu sering digunakan mengevaluasi proses pemecahan baik.
disetiap materi yang diajar”. masalah. 2. Penggunaan model
pebelajran yang lebih
Informan II (Damianus Dahas, S.Pd Menurut Ratumanan dan Ayal (2018). efektif dan efisien
sebagai wakil Mengatakan Upaya untuk mengatasi 3. Meningkatkan minat dan
kepala sekolah bagian kesiswaan SMP Aktivitas Belajar Siswa masih Rendah motivasi belajar siswa
Negeri 9 poco Ranaka) 07/08/2022. adalah salah satu solusinya dengan
Mengatakan “Penerapan Model menggunakan Model Penerapan Oleh karena itu alternatif
Pembelajaran Berbasis Masalah sangat Pembelajaran Berbasis Masalah adalah solusi pemecahan masalah
diperlukan untuk meningkatkan Aktivitas suatu model pembelajaran yang yakni : guru harus mencoba
siswa dalam pembelajaran, karena mengajak siswa untuk berkelompok dan untuk menggunakan
berdasarkan pengetahuanya bahwa mengembangkan pengetahuan, metode pembelajaran
pada tahap awalnya yaitu guru penelaran, berfikir kritis, serta Berbasis Masalah guna
memberikan suatu permasalahan yang memperoleh pengalaman dalam diskusi meningkatkan Aktivitas
ada di materi tersebut dan di pecahkan kelompok. Model Penerapan belajar siswa.
dalam dunia nyata dengan cara Pembelajaran Berbasis Masalah terdiri :
berdiskusi kelompok, kemudian di Orientasi siswa pada masalah yaitu
presentasikan di depan kelas”. menjelaskan tujuan pembelajaran dan
hal-hal penting, Mengorganisasikan
Informan III (Julius Johan, S.Pd sebagai siswa dalam belajar, maksudnya
guru IPS di SMP Negeri 9 poco Ranaka) membantu siswa mengkoordinasikan
07/08/2022. Mengatakan : “Penerapan tugas-tugas yang berkaitan dengan
Model Pembelajaran Berbasis Masalah masalah, Memberi bantuan dalam
sangat diperlukan karena dapat penyelidikan secara mandiri atau
membuat peserta didik lebih aktif dalam bersama kelompok yaitu membantu
kegiatan belajar mengajar dan model siswa dalam mengumpulkan informasi
pembelajaran berbasis masalah Ia telah yang diperlukan, Mengembangkan dan
menerapkannya pada peserta didik. dan menyediakan alat-alat, membantu siswa
berdasarkan penjelasanya Tugas guru dalam perencanaan, Menganalisis dan
dalam pembelajaran adalah dengan mengevaluasi proses pemecahan
membuat RPP dengan berpedoman masalah. Menurut
pada silabus yang bisa membuat guru Lana, K.,& Ismail, S. (2021).
lebih mudah dalam mengajar dan pada Mengatakan Upaya untuk mengatasi
kegiatan awal dalam penerapan model Aktivitas Belajar Siswa masih Rendah
pembelajaran ini guru membagikan adalah Pembelajaran Berbasis Masalah
siswa dalam berbagai kelompok diskusi yaitu peserta didik dapat berlatih
dan memberi masing-masing kelompok berpikir kritis terhadap suatu
suatu masalah untuk dipecahakan dan permasalahan yang ada, mampu
didiskusikan yang nantinya merumuskan masalah, dan mampu
masing-masing mempresentasikan menemukan solusinya. Adapun
hasilnya di depan teman-temannya. langkah-langkah pembelajaran berbasis
Respon siswapun sangat positif, karena masalah : Merumuskan masalah. Guru
mereka dapat bekerjasama dalam membimbing peserta didik untuk
kelompok dan sama-sama berpikir untuk menentukan masalah yang akan
memecahkan masalahnya”. dipecahkan dalam proses
pembelajaran, walaupun sebenarnya
kesimpulan guru telah menetapkan masalah
Berdasarkan hasil Wawancara dari tersebut, Menganalisis masalah.
berbagai Informan dapat disimpulkan Langkah peserta didik meninjau
bahwa penerapkan model masalah secara kritis dari berbagai
Pembelajaran Berbasis masalah adalah sudut pandang, Merumuskan hipotesis.
sebagai berikut : Langkah peserta didik merumuskan
berbagai kemungkinan pemecahan
1. Dapat menjadikan siswa lebih sesuai dengan pengetahuan yang
berpikir secara kritis dan aktif dimiliki, Mengumpulkan data. Langkah
berpendapat, serta dapat memotivasi peserta didik mencari dan
siswa agar meningkatkan prestasi menggambarkan berbagai informasi
belajar yang diperlukan untuk memecahkan
masalah, Pengujian hipotesis. Langkah
2. Dapat membuat Siswa lebih aktif peserta didik dalam merumuskan dan
dengan cara berdiskusi kelompok, mengambil kesimpulan sesuai dengan
kemudian di presentasikan di depan penerimaan dan penolakan hipotesis
kelas yang diajukan, Merumuskan
3. Dengan Penerapan model rekomendasi pemecahan masalah.
pembelajaran Berbasis Masalah Langkah peserta didik menggambarkan
Respon siswapun sangat positif, rekomendasi yang dapat dilakukan
karena mereka dapat bekerjasama sesuai rumusan hasil pengujian
dalam kelompok dan sama-sama hipotesis dan rumusan kesimpulan.
berpikir untuk memecahkan
masalahnya. Daftar Pustaka

Taula, S. F. H., Palilingan, V. R., & Olii, D.


(2021). PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA
SMA. Edutik: Jurnal Pendidikan Teknologi
Informasi dan Komunikasi, 1(2), 164-180

Malan, I. H. (2022). Penerapan Model


Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
Pada Konsep Gaya Di Kelas VII SMP
Negeri 35 Halmahera Selatan. Jurnal Ilmiah
Wahana Pendidikan, 8(5), 237-248

Anda mungkin juga menyukai