Anda di halaman 1dari 6

LK 2

Jurnal Refleksi PPL PPG Daljab

DISUSUN OLEH

NAMA : Dedi Rusadi, S.Pd


NIM : E4Q12310067
NO UKG : 201698375045
ASAL SEKOLAH : SMAN 1 MONTA
DOSEN PENGAMPU : Wahyudin, S. Si, M. Si
GURU PAMONG : Hj. Maesarah, S. Pd
LPTK : UNIVERSITAS MATARAM

Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Kategori 1


Angkatan 3 Universitas Mataram
2023
Nama Mapel Fisika
Tempat Pelaksanaan SMA N 1 MONTA

Waktu Pelaksanaan Rabu, 13 Desember 2023

Nama Mahasiswa Dedi Susadi, S.Pd

Nama Guru Pamong Hj. Maesarah, S. Pd

Nama Dosen Wahyudin, S. Si, M. Si

I. Deskripsi Kegiatan Inovasi Pembelajaran


(Apakah topik dan tujuan yang Anda diajarkan? Inovasi apakah yang Anda lakukan?
Mengapa Anda memilih metode tersebut sebagai inovasi pembelajar di kelas Anda?)

Topik yang saya ajarkan dalam pembelajaran adalah tentang Hukum Newton. Tujuan
pembelajarannya meliputi dua ranah, yaitu ranah pengetahuan dan ranah keterampilan.
Tujuan pembelajaran untuk ranah pengetahuan yaitu peserta didik dapat menganalisis
prinsip Hukum I, II, III Newton dalam kehidupan sehari hari dengan benar. Sedangkan
tujuan pembelajaran untuk ranah keterampilan adalah pesera didik dapat menerapkan
prinsip Hukum I, II, III Newton dalam kehidupan sehari hari dengan benar. Inovasi
yang saya lakukan dalam pembelajaran adalah dengan menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning. Model ini saya pilih untuk pembelajaran
karena pembelajaran pada abad 21 mengharuskan siswa terampil dalam memecahkan
masalah (problem solving), berpikir kritis, kolaborasi, dan kecakapan dalam
berkomunikasi. Terampil dalam memecahkan masalah berarti mampu mengatasi
permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran, berpikir kritis berarti mampu
menyikapi ilmu dan pengetahuan dengan kritis, terampil kolaborasi berarti mampu
menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan sinergi dalam proses
pembelajaran, dan keterampilan berkomunikasi merujuk pada kemampuan
mengidentifikasi, mengakses, memanfaatkan, mengoptimalkan perangkat untuk dapat
menerima dan menyampaikan informasi kepada pihak lain. Model PBL merupakan
model pembelajaran yang diawali dengan suatu permasalahan yang ada dalam
kehidupan nyata dan akan dicari pemecahan masalahnya melalui suatu kegiatan
penyelidikan serta dilakukan proses mengevaluasi penyelidikan. Kegiatan penyelidikan
ini bertujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan kreativitas dalam
memecahkan suatu permasalahan sehingga dapat memahami dan menguasai konsep
pada materi yang dipelajari. Model PBL merupakan suatu metode pembelajaran yang
menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara
berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata dengan sintak mulai
dari orientasi, mengorganisasikan, membimbing penyelidikan, mengembangkan dan
menyajikan hasil, menganalisis dan mengevaluasi (Aris Doyan et al.,2017).
II. Hal Baik/Manfaat dari Inovasi Pembelajaran
(Hal-hal baik/manfaat apakah yang dirasakan oleh Anda dan siswa/i Anda saat inovasi
pembelajaran berlangsung? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang
dipelajari pada MK Pendalaman Materi)

Inovasi pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) memiliki banyak manfaat dan aspek
positif yang dapat meningkatkan pengalaman pembelajaran peserta didik dan pendidik. Ada
7 poin hal-hal baik/manfaat yang saya amati yang dirasakan peserta didik selama
pembelajaran berlangsung, yaitu :
1. Peningkatan Keterlibatan Peserta Didik
Saya melihat peserta didik lebih terlibat dalam pembelajaran. Mereka memiliki peran
aktif dalam memecahkan masalah, tidak hanya menerima informasi secara pasif.
2. Peningkatan Pemanfaatan Konsep
Peserta didik terlihat dapat mendekati konsep-konsep pembelajaran dengan cara yang lebih
mendalam dan berarti. Mereka tidak hanya mengingat fakta-fakta, tetapi juga memahami konteks
dan aplikasi konsep dalam situasi nyata.
3. Pengembangan Kemampuan Pemecahan Masalah
PBL yang saya terapkan dalam pembelajaran memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang sangat berharga.
Mereka terlihat merumuskan masalah, mengidentifikasi solusi yang mungkin, dan secara
kritis mengevaluasi opsi-opsi tersebut
4. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis
Dalam PBL, peserta didik diajak untuk berpikir kritis, menganalisis informasi, dan
membuat keputusan berdasarkan bukti. Ini sangat membantu pesera didik menjadi
pemikir yang lebih kritis dan kreatif.
5. Kolaborasi dan Komunikasi
PBL mendorong kolaborasi antara pesera didik. Mereka belajar untuk bekerja sama
dalam kelompok, berbagi ide, dan berkomunikasi secara efektif. Hal tersebut nampak
saat peserta didik menyelesaikan LKPD dan presentasi hasil. Kemampuan ini penting
dalam dunia nyata di mana kerja tim seringkali diperlukan.
6. Motivasi Intrinsik
Saya melihat peserta didik lebih termotivasi secara intrinsik ketika mereka terlibat dalam
pemecahan masalah yang mereka temukan relevan atau menarik disbanding Ketika saya
menggunakan model pembelajaran konvensional. PBL memberikan konteks
pembelajaran yang lebih bermakna bagi peserta didik.
7. Penyelidikan dan Penemuan
Melalui PBL, saya mengajak peserta didik untuk menjalani proses penyelidikan, mencari
informasi, dan menemukan jawaban mereka sendiri. Ini sangat membantu mereka
mengembangkan kemampuan penelitian dan pembelajaran mandiri.

Sedangkan manfaat PBL yang saya rasakan sebagai pendidik adalah saya dapat
meningkatkan kemampuan pengajaran karena PBL mendorong pendidik untuk
mengembangkan berbagai keterampilan pengajaran, termasuk kemampuan merancang dan
mengelola proyek pembelajaran, serta memberikan dukungan kepada peserta didik dalam
menyelesaikan masalah.

III. Tantangan/Masalah yang Dihadapi dari Inovasi Pembelajaran


(Tantangan/masalah apakah yang Anda hadapi saat inovasi diimplementasikan pada
pembelajaran? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari pada
MK Pendalaman Materi)
Penerapan model pembelajaran problem based learning yang saya pilih dan telah saya
praktekan saat PPL pada Jum’at, 20 Oktober 2023 tentulah tidak terlepas dari berbagai
tantangan. Beberapa tantangan yang muncul antara lain :
1. Kolaborasi
PBL mengharuskan siswa untuk bekerja dalam kelompok dan berkolaborasi. Ini dapat
menjadi tantangan jika ada masalah dalam dinamika kelompok atau jika beberapa
peserta didik memiliki masalah dengan kolaborasi.
2. Kesiapan Peserta Didik
Beberapa peserta didik kesulitan beradaptasi dengan pendekatan pembelajaran yang
memerlukan lebih banyak otonomi dan tanggung jawab dalam memecahkan masalah.
Karena mereka mungkin terbiasa dengan metode pengajaran yang lebih tradisional saat
jenjang SMP, sehingga butuh waktu untuk beradaptasi.
3. Evaluasi Kinerja Siswa
Mengevaluasi kinerja peserta didik dalam pembelajaran berbasis masalah seringkali
lebih kompleks daripada dalam metode pembelajaran tradisional. Guru harus
mengembangkan alat evaluasi yang sesuai, adil, dan relevan dengan pemecahan masalah
4. Pengembangan Materi Pembelajaran
Membuat materi pembelajaran yang sesuai dengan PBL memerlukan waktu dan usaha.
Guru perlu merancang masalah-masalah yang menarik dan relevan serta mendukungnya
dengan sumber daya
Meskipun PBL memiliki beberapa tantangan, menurut saya PBL adalah pendekatan
pembelajaran yang bermanfaat karena dapat merangsang pemikiran kritis, pemecahan
masalah, dan kolaborasi di antara peserta didik. Dengan persiapan dan dukungan yang tepat,
tantangan tentu saja akan dapat diatasi.

IV. Solusi Pemecahan Masalah


(Adakah solusi yang Anda lakukan untuk memecahkan masalah yang hadapi pada
penerapan inovasi pembelajaran? Apakah berjalan lebih baik? Mengapa dan kaitkan
alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK Pendalaman Materi)
Mengatasi tantangan/masalah dalam PBL (Problem-Based Learning) memerlukan
perencanaan, keterampilan, dan pendekatan yang tepat. Berikut adalah beberapa cara untuk
mengatasi tantangan/masalah dalam PBL untuk setiap poin tamtangan, antaranya :
1. Kolaborasi
Untuk mengatasi tantangan poin kolaborasi, ada 2 hal yang perlu saya lakukan, yaitu :
a. memberikan pelatihan atau panduan tentang keterampilan kolaborasi kepada siswa,
termasuk berbagi, tanggung jawab, mendengarkan dengan aktif, dan menyelesaikan
konflik
b. memantau dinamika kelompok dan intervensi jika terjadi konflik yang menghambat
kolaborasi
2. Kesiapan Peserta Didik
Untuk mengatasi tantangan poin kolaborasi, ada 3 hal yang perlu saya lakukan, yaitu :
a. Memulai dengan pembelajaran orientasi. Berikan pemahaman yang jelas tentang apa
itu PBL, bagaimana itu bekerja, dan apa yang diharapkan dari peserta didik
b. memberikan panduan yang rinci tentang bagaimana mereka harus berkolaborasi,
mengatur waktu, dan memecahkan masala
c. meberikan dukungan untuk pengembangan keterampilan berpikir kritis, seperti analisis,
sintesis, dan evaluas
3. Evaluasi Kinerja Peserta Didik
Yang dapat guru lakukan untuk mengatasi tantangan/masalah pada poin ini adalah :
a. Kembangkan rubrik penilaian yang jelas dan relevan yang menilai pencapaian tujuan
pembelajaran PBL
b. Libatkan siswa dalam menilai diri mereka sendiri dan anggota kelompok mereka, sehingga
mereka memahami kriteria penilaian
4. Pengembangan Materi Pembelajaran
Untuk mengatasi tantangan poin ini, ada 2 hal yang perlu saya lakukan, yaitu :
a. merancang masalah dengan cermat dan pastikan bahwa materi pendukung dan
sumber daya telah dipersiapkan dengan baik
b. mempertimbangkan untuk menggunakan studi kasus yang telah ada atau berbagi sumber
daya dengan instruktur lain untuk menghemat waktu
Mengatasi tantangan dalam PBL memerlukan dukungan dan keterlibatan yang kuat dari
guru, peserta didik, dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan persiapan yang baik dan
pemahaman yang kuat tentang metode PBL akan dapat mengoptimalkan pengalaman
pembelajaran dan mengatasi hambatan/tantangan/masalah yang mungkin

V. Rencana Tindak Lanjut


(Apakah rencana tindak lanjut (RTL) untuk menjadikan inovasi pembelajaran Anda
berjalan lebih baik ke depannya?)
Agar PBL (Problem-Based Learning) berjalan dengan baik, ada beberapa rencana tindak
lanjut yang terstruktur yang dapat diikuti. Berikut adalah langkah-langkah/rencana tindak
lanjut untuk memastikan keberhasilan PBL :
1. Refleksi dan Pembelajaran Lanjutan
a. Setelah PBL selesai, fasilitasi sesi refleksi di mana siswa dapat berbagi pengalaman,
pembelajaran, dan pengamatan.
b. Identifikasi peluang untuk pengembangan lebih lanjut atau penyempurnaan PBL di
masa depan
c. Gunakan hasil dari evaluasi untuk menginformasikan perbaikan dalam pelaksanaan
PBL berikutnya
2. Menyusun Rencana Pembelajaran yang Mendukung
Integrasikan PBL ke dalam kurikulum secara menyeluruh dan pastikan bahwa ada
keterkaitan antara topik-topik PBL dan materi pembelajaran lainnya
3. Berkomunikasi dengan pemangku kebijakan di sekolah agar dana bos ada yang
dialihkan untuk pembelian alat-alat LAB sederhana.
4. Evaluasi Secara Berkala
Evaluasi secara berkala proses PBL dan hasilnya dengan menggunakan umpan balik
dari siswa dan observer serta guru untuk terus memperbaiki implementasi PBL
Dengan rencana tindak lanjut yang baik, PBL dapat berjalan dengan efektif, meningkatkan
pemahaman siswa, kemampuan pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir kritis. Ini
akan membantu menciptakan pengalaman pembelajaran yang mendalam dan bermakna bagi
peserta didik.
Daftar Pustaka
Aris Doyan et al. 2017. ORBITA. Jurnal Harian Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan
Fisika

Susilawati dkk. 2021. Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Mataram.
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi.

Ahmad Hardjono dkk. 2021. Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Mataram.
Jurnal Peneliian dan Pembelajaran Fisika Indinesia.

Monta, 19 Desember 2023

Dibuat oleh Disetujui oleh

(Dedi Rusadi,S.Pd) (Hj. Maesarah,S.Pd)

Anda mungkin juga menyukai